juknis penyusunan laporan analisis konteks

4
JUKNIS PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KONTEKS Latar Belakang Masih banyak sekolah yang belum melakukan analisis SNP, belum semua warga sekolah memahami tata cara analisis standar nasional pendidikan. Banyak sekolah yang telah melakukan analisis, tetapi belum mencapai hasil yang diharapakan. Hal ini disebabkan karena mereka belum memahami bahwa dukumen tersebut sangat dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan pendidikan di satuan pendidikan UNSUR YANG TERLIBAT JUKNIS PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KONTEKS Kepala SMA Tim Pengembang Kurikulum Komite Sekolah REFERENSI 1. PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP 2. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi; 3. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan; 4. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penillaian 5. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses; 6. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan; 7. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana; 8. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP); 9. Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional NOMOR : 12/C/KEP/TU/2008 PENGERTIAN DAN KONSEP 1. Standar nasional pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. (PP nomor 19 Tahun 2005 Pasal 1) 2. Analisis konteks meliputi: Analisis standar nasional pendidikan yang meliputi: analisis standar isi, analisis standar kompetensi lulusan, analisis standar proses, analisis standar pengelolaan dan analisis standar penilaian, analisis kondisi satuan pendidikan, analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan

Upload: neni-iswandi

Post on 27-Dec-2015

90 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

analisis konteks, RKAS

TRANSCRIPT

Page 1: Juknis Penyusunan Laporan Analisis Konteks

JUKNIS PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KONTEKS

Latar Belakang

Masih banyak sekolah yang belum melakukan analisis SNP, belum semua warga sekolah memahami tata cara analisis standar nasional pendidikan. Banyak sekolah yang telah melakukan analisis, tetapi belum mencapai hasil yang diharapakan. Hal ini disebabkan karena mereka belum memahami bahwa dukumen tersebut sangat dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan pendidikan di satuan pendidikan

UNSUR YANG TERLIBAT JUKNIS PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KONTEKS Kepala SMA Tim Pengembang Kurikulum Komite Sekolah

REFERENSI1. PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP2. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;3. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan;4. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penillaian5. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses;6. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;7. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana;8. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP);9. Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan

Nasional NOMOR : 12/C/KEP/TU/2008

PENGERTIAN DAN KONSEP1. Standar nasional pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh

wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. (PP nomor 19 Tahun 2005 Pasal 1)2. Analisis konteks meliputi:

Analisis standar nasional pendidikan yang meliputi: analisis standar isi, analisis standar kompetensi lulusan, analisis standar proses, analisis standar pengelolaan dan analisis standar penilaian, analisis kondisi satuan pendidikan, analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikana) Analisis kondisi satuan pendidikan adalah analisis tentang kekuatan dan kelemahan kondisi yang

ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program. (Panduan penyusunan KTSP dari BSNP, Bagian IV.A)

b) Analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan adalah analisis tentang peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya. (Panduan penyusunan KTSP daro BSNP, Bagian IV.A)

c) Laporan analisis konteks adalah dokumen yang diterbitkan oleh satuan pendidikan yang menggambarkan serangkaian kinerja awal satuan pendidikan dalam rangka memahami, mempersepsikan melalui kegiatan analisis terhadap SNP, satuan pendidikan, lingkungan satuan pendidikan;

Page 2: Juknis Penyusunan Laporan Analisis Konteks

d) Tim kerja sekolah adalah tim yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah yang bertugas untuk mengumpulkan dokumen hasil analisis, mengolah data dan informasi hasil analisis, menginterpretasikan hasil analisis, dan menyusun laporan analisis konteks, yang terdiri atas wakil kepala sekolah, TPK sekolah, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota;

Ruang lingkup menyusun laporan.

Tim kerja melakukan rapat persiapan dan koordiasi Mengumpulkan dokumen hasil analisis SNP, Satuan Pendidikan dan Lingkungan Eksternal Satuan

Pendidikan Mengolah dan menginterprestasikan data hasil analisis Menyusun draf laporan hasil analisis konteks Melakukan reviu dan revisi draf laporan hasil analisis konteks Memfinalisasi laporan hasil analisis konteks Pengesahan laporan hasil analisis konteks Penggandaan dan mendistribusikan laporan hasil analisis konteks sesuai dengan kebutuhan

STRUKTUR LAPORAN

Sampul : ( Ada Logo sekolah atau logo pemerintah kabupaten/kota ), Nama “LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS”, Nama Satdik, Tahun pelajaran, Kab./Kota/Provinsi)

Kata pengantar Lembar Pengesahan (Tempat dan tanggal pengesahan, tanda tangan kepala sekolah dan

komite sekolah serta stempel institusi terkait. Daftar Isi Batang Tubuh Laporan

BAB I. Pendahuluan

A. Latar Belakang, memuat hal-hal:o Kondisi ideal suatu sekolah sesuai SNPo Kondisi riil sekolaho Upaya atau langkah memenuhi kondisi idealo

B. Dasar kebijakan Memuat landasan hukum yang digunakan dalam menyusun laporan hasil analisis konteks

C. Tujuan dan Manfaat

Memuat tujuan penyusunan laporan analisis konteksMemuat manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan hasil analisis konteks

BAB II. HASIL ANALISIS KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan1) Analisis Standar Komptensi Lulusan

Page 3: Juknis Penyusunan Laporan Analisis Konteks

Memuat deskripsi kondisi riil pencapaian SKL, kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.

2) Analisis Standar IsiMemuat deskripsi kondisi riil pelaksanaan SI, kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut.Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.

3) Analisis Standar ProsesMemuat deskripsi kondisi riil pelaksanaan standar proses, kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.

4) Analisis Standar PengelolaanMemuat deskripsi kondisi riil pelaksanaan standar pengelolaan , kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.

5) Analisis Standar PenilaianMemuat deskripsi kondisi riil pelaksanaan standar penilaian , kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif

B. Analisis Kondisi Internal Satuan Pendidikan Memuat deskripsi sekurang-kurangnya memaparkan: kekuatan dan kelemahan kondisi yang ada di satdik, meliputi :peserta didik, pendidik dan tendik, sarpras, biaya, dan program-program rencana tindak lanjut. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.

C. Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal SatdikMemuat deskripsi sekurang-kurangnya memaparkan: Peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.Rencana tindak lanjut. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.