jual beli mebel jepara dengan sistem pesanan di...

98
JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: NI‟MATUL FAUZIYAH NIM. 214-14-036 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN

DI KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA

DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

NI‟MATUL FAUZIYAH

NIM. 214-14-036

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 2: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan

dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Ni‟matul Fauziyah

NIM : 214 14 036

Judul : JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM

PESANAN DI KECAMATAN TAHUNAN

KABUPATEN JEPARA DITINJAU DARI HUKUM

ISLAM.

dapat diajukan kepada Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga untuk diujikan

dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan

digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, Maret 2019

Pembimbing

Dr. Siti Zumrotun, M.Ag

NIP. 19670115 199803 2 002

Page 3: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl. TentaraPelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PENGESAHAN SKRIPSI

JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI

KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA DITINJAU DARI

HUKUM ISLAM

Oleh:

NI‟MATUL FAUZIYAH

NIM: 214 14 036

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Syari‟ah,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Jum‟at tanggal 22 Maret

2019 dan dinyatakan LULUS,sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H).

Susunan Dewan Panitia Penguji

Ketua Sidang : Prof. Dr. Muh. Zuhri, M. A.

Sekertaris Sidang :Dr. Siti Zumrotun, M. Ag.

Penguji I :Dr. Ilya Muhsin, S.HI., M. Si.

Penguji II :Tri Wahyu Hidayati, M. Ag.

Salatiga, 22 Maret 2019

Dekan Fakultas Syariah

Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

NIP. 19670115 199803 2 002

Page 4: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ni‟matul Fauziyah

NIM : 214 14 036

Jurusan : Hukum Ekonomi Syari‟ah

Fakultas : Syari‟ah

Judul Skripsi : JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM

PESANAN DI KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN

JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM.

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, Maret 2019

Yang menyatakan

Ni‟matul Fauziyah

NIM: 214 14 036

Page 5: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

v

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum

sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”

(QS. Ar-ra’d 13: 11)

Page 6: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdillah puji syukur kepada Allah SWT dengan izin-Nya skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini penulis persembahkan untuk

orang-orang yang mendukung penulis dalam menuntut ilmu.

1. Kedua orang tuakutercinta Bapak (Suwarwi S. Pd. I), Ibu (Harsumi).

Sebagai motivator terbesar dalam hidupku yang tak mengenal lelah dan

mendoakanku serta menyayangiku, terimakasih atas semua

pengorbanan, keringat dan kesabaran mengantarkanku sampai kini.

2. Kedua Kakakku tersayangku, Muhammad Adib Aminuddin dan

Rohmad Afif Aminuddin walaupun tidak ada ucapan yang keluar tetapi

aku yakin pasti didalam batinmu selalu mendoakankuselalu.

3. Lupi Huriyanto, yang selalu mendampingi, mensupport dan

mengingatkan setiap hari sampai skripsi ini selesai.

Page 7: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayh-Nya kepada penyusun dalam

mengarungi proses pembelajaran akademik di jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah

Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga.

Shalawat serta salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada Khotamul

ambiya‟, Nabi Muhammad SAW, yang telah menyelamatkan ummat manusi dari

gelap kejahiliyaan kepada cahaya ilahiyah yang terang benderang yang penuh

ilmu pengetahuan.

Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, yang berjudul “Jual Beli

Mebel Jepara Dengan Sistem Pesanan Di Kecamatan Tahunan Kabupaten

Jepara Ditinjau Dari Hukum Islam” sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjanan Strata 1 dalam Hukum Ekonomi Syari‟ah, pada

Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri Salatiga,tentunya tidak terlepas

bantuan dan dukungan dari beberapa pihak yang telah membantu dalam penulisan

skripsi ini, hingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan segala

kekurangannya. Karenanya patutlah penyusun mengucapkan terimakasih kepada

mereka yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung,

terutama kepada:

1. Bapak Dr. RahmatHariyadi, M.Pd.,selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M. Ag selaku Dekan Fakultas Syar‟iah Intitut Agama

Islam Negeri Salatiga. Dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dukungannya untuk mengarahkan

saya dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Heni Satar, S.H., M.Si, selaku Ketua Program Studi Fakultas Syariah

Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah yang telah mengizinkan penulis untuk

membahas judul skripsi ini.

4. IbuLutfianaZahriani, S.H., M.H.selakuKepala Lab. Fakultas Syari‟ah Institut

Agama Islam Negeri Salatiga.

5. Keluarga tercinta Ibu, Bapak, dan Saudaraku yang tak henti-hentinya selalu

mendoakan dan memberikan semangat.

6. Sahabat-sahabat tercinta Arfa Laila Rahmawati, Eka Pratiwi, Rima Septiana

Sari, Eka Akhsana Amala, yang telah berbagi suka, duka, bahagia serta

mengisi hari-hariku selama menempuh S1.

Page 8: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

viii

7. Teman-teman Hukum Ekonomi Syari‟ah angkatan 2014 IAIN Salatiga.

8. Kepada semua narasumber yang berkenan memberikan informasi kepada

penulis yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.

9. Seluruh jajaran Akademis Institut Agama Islam Negeri Salatiga Fakultas

Syariah yang tidak bisa penulis sebutkan semuannya terima kasih banyak telah

banyak membantu penyusunan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan Konstribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis

dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

Semoga Allah SWTmembalas semua amal kebaikan mereka dengan

balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan

maghfiroh, dilingkupi rahmat dan cita-cita-Nya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak

kekurangan dan kelemahan baik dari segi materi ataupun skripsi. Sehingga saran,

dan kritik serta perbaikan yang membangun dari pembaca akan penulis terima

dengan kerendahan hati. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 01 Maret 2019

Yang menyatakan

Ni‟matul Fauziyah

NIM: 214 14 036

Page 9: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

ix

ABSTRAK

Fauziyah, Ni’matul. 2019. “Jual Beli Mebel Jepara Dengan Sistem Pesanan Di

Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Ditinjau Dari Hukum

Islam”.Skripsi.Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah Fakultas Syari‟ah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing, Dr. Siti

Zumrotun, M.Ag

Kata Kunci :Jual Beli Mebel, Hukum Islam.

Proses jual beli mebel di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yaitu

dengan cara penjual menawarkan barangnya (produknya) dengan contoh barang

yang akan di jual. Seperti pembeli memesan mebel dengan membawa gambar

sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh pembeli. Dari latar belakang

tersebut penulis focus meneliti tentang1.Bagaimana proses jual beli mebel Jepara

dengan sistem pesanan di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara? 2. Bagaimana

tinjauan hukum Islam terhadap proses jual beli mebel Jepara dengan sistem

pesanan di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara?

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

penelitian kualitatif dan pendekatannya menggunakan pendekatan sosiologis.

Dengan metode ini, dilakukan wawancara kepada informan sesuai data yang

dibutuhkan. Peneliti juga menggunakan data dan dokumentasi yang ada. Dan

untuk menguji hasil temuan data tersebut, peneliti menganalisis data dengan

kerangka teoritik yang peneliti susun.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam akadproses jual beli

mebel Jepara di kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, akad yang dipakai yaitu

akad salam (pesanan). Dimana ketika seseorang memesan mebel dengan

spesifikasi berupa gambar, ukuran, mutu dan jumlah yang telah diinginkan

olehpembeli. Sebagai tanda jadi pembeli dikenai DP 35%-50%. Untuk proses

pembayaran menggunakan sistem nota atau kwitansi sebagai bukti transaksi.

Berbeda ketika pembelian melalui media online, untuk proses tanda jadi, pembeli

diharuskan menyerahkan bukti transfer sebagai tanda supaya pesanan segera

dikerjakan. Setelah barang jadi pembeli melakukan pelunasan.Kemudianuntuk

proses pengiriman sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Mengenai tinjauan

hukum Islam terhadap jual beli mebel Jepara di Kecamatan Tahunan Kabupaten

Jepara didapati dari beberapa rujukan Al-Qur‟an maupun Hadits yang telah

tertulis sebelumnya menerangkan bahwasanya dalam konseptual akad jual beli

mebel Jepara telah mengambil daripada konsep jual beli yang disyariatkan dalam

Islam.

Page 10: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

x

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ................................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

E. Penegasan Istilah .......................................................................... 7

F. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 9

G. Metode Penelitian ........................................................................ 12

H. Sistematika Penulisan .................................................................. 14

BAB II JUAL BELI PESANAN DALAM SYARIAT ISLAM

A. Jual Beli

1. Pengertian Jual Beli ........................................................................ 16

2. Dasar Hukum Jual Beli ................................................................... 18

3. Rukun dan Syarat Jual Beli ............................................................ 20

4. Syarat Sah Jual Beli ....................................................................... 21

Page 11: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

xi

5. Macam-macam Jual Beli ............................................................... 27

6. Larangan Jual Beli ......................................................................... 34

7. Kewajiban Penjual ......................................................................... 42

8. Kewajiban pembeli ........................................................................ 42

B. As-Salam

1. Pengertian Salam ........................................................................... 43

2. Dasar Hukum Jual Beli Salam ....................................................... 46

3. Rukun Jual Beli ............................................................................. 48

4. Syarat Sah Jual Beli ....................................................................... 49

BAB III PROSES JUAL BELI PESANAN MEBEL

A. Sejarah Mebel Jepara .................................................................. 51

B. Jenis-jenis Mebel Jepara ............................................................. 54

C. Model-model Jual Beli Mebel Jepara ......................................... 56

D. Proses Jual Beli Pesanan Mebel Di Kecamatan Tahunan Kabupaten

Jepara .......................................................................................... 57

BAB IV ANALISIS PROSES JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN

SISTEM PESANAN DI KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA

DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

.................................................................................................................... Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Proses Jual Beli Mebel Dengan Sistem Pesanan Di

Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara .................................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 70

B. Saran .................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah SWT telah menjadikan harta sebagai salah satu sebab tegaknya

kemaslahatan manusia di dunia. Untuk mewujudkan kemaslahatan tersebut,

Allah SWT telah mensyariatkan cara perdagangan tertentu. Sebab, apa saja

yang dibutuhkan oleh setiap orang tidak bisa dengan mudah diwujudkan setiap

saat, karena mendapatkannya dengan menggunakan kekerasan dan penindasan

itu merupakan tindakan yang merusak, maka harus ada sistem yang

memungkinkan tiap orang untuk dapat memperoleh apa saja yang dibutuhkan

tanpa harus menggunakan kekerasan dan penindasan. Itulah perdagangan dan

hukum-hukum dalam jual beli1.

Jual beli menurut bahasa berarti al bai‟, al-tijarah dan al mubadalah

yang berarti menjual, mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang

lain. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud jual beli adalah menukar

barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak

milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan2.

Maka dari pada itu, Allah SWT telah mensyariatkan cara-cara jual

beli, sebagaimana Islam membentangkan nilai-nilai harta, cara-cara

memperoleh harta dan memeliharanya serta mendorong melakukan

perdagangan antara lain yaitu jual beli pesanan atau As-Salam sebagai jalan

1 Taqiyuddin an-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif: Perspektif Islam, (Cet. VII,

Surabaya: Risalah Gusti, 1996), hlm. 149 2 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 67

Page 13: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

2

untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidup yang berbagai macam

bentuknya.

Perdagangan harus dilakukan secara bersih dan jujur. Apabila

seseorang melaksanakan perdagangan sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan

sunnah maka orang itu akan melihat karunia Allah, sungguh dia tidak bisa

mengumpulkan kekayaan yang sangat besar. Sepanjang tidak ada kedzaliman,

penipuan, kompetisi tidak sehat, dan transaksi yang melibatkan riba.

Orang yang terjun dalam dunia usaha, berkewajiban mengetahui hal-

hal yang dapat mengakibatkan jual beli itu sah atau tidak. Ini dimaksudkan

agar muamalah berjalan sah dan segala sikap dan tindakannya jauh dari segala

sikap yang tidak dibenarkan. Tidak sedikit kaum muslimin yang mengabaikan

mempelajari mu‟amalah, mereka melalaikan aspek ini sehingga mereka tidak

peduli kalau mereka memakan barang yang haram sekalipun, setiap hari

usahanya kian meningkat dan keuntungannya semakin banyak3.

Perdagangan adalah jual beli dengan tujuan untuk mencari

keuntungan. Penjualan merupakan transaksi paling kuat dalam dunia

perniagaan bahkan secara umum adalah bagian yang terpenting dalam

aktivitas usaha. Kalau asal dari jual beli disyariatkan. Oleh sebab itu, menjadi

satu kewajiban sebagai seorang usahawan muslim untuk mengenal hal-hal

yang menentukan sahnya jual beli tersebut, dan mengenal mana yang halal

dan mana yang haram dari kegiatan itu4.

3 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Jilid XII Alih Bahasa Kamaluddin, Marzuki, dkk, (Cet III, Bandung:

Al_Ma‟arifa, 1996), hlm. 43 4 Abdullah Al Muslih dan Ash-Shawi, Shalah Malaya Saut tajiru Jahluhu di terjemahkan oleh Abu

Umar basyir, Fikih Ekonomi Keuangan Islam (Cet. I, Jakarta: Darul Had), hlm. 89

Page 14: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

3

Dalam sejarah dunia membuktikan bahwa manusia harus hidup

berekonomi di dunia ini adalah sifat dasar manusia, karena manusia dalam

keperluan hidup saling bergantung satu sama lain5. Ada tiga kebutuhan pokok

(primer) manusia yang tidak mungkin diabaikan yaitu sandang, pangan dan

papan. Mebel adalah satu bagian yang terpenting dengan konstribusi papan,

dengan demikian papan tidak bisa dihapuskan dari kehidupan manusia saat

ini, kebutuhan masyarakat akan papan semakin meningkat, sebagai kebutuhan

kepada mebel juga semakin tinggi. Usaha mebel merupakan usaha penunjang

sektor papan yang dapat menyerap sejumlah tenaga kerja yang terlatih dan

paham, dalam proses pembuatannya, sebab disamping memakan waktu yang

agak lama, model dan peralatan yang diperlukan dalam pembuatan mebel ini

juga spesial6.

Apabila pengrajin telah menghasilkan produk, maka pengrajin

tersebut harus berusaha memasarkannya. Untuk tujuan ini produk tersebut

harus bisa memenuhi standar pasar. Oleh karena itu usaha mebel harus

dilakukan dengan baik dan profesional sejak proses pembuatan sampai

pemasarannya, sehingga tidak menimbulkan kerugian. Pengusaha harus

membuat produk sesuai yang diinginkan konsumen, dikarenakan dengan

meningkatnya pembangunan rumah, usaha mebel turut berkembang dengan

kompetisi yang sehat yang membawa dampak positif bagi konsumen atau

produsen karena produk mebel mudah diperoleh di pasaran dengan harga yang

kompetitif. Dengan demikian usaha ini merupakan suatu tantangan ekonomi

5 Abdul Sidiq al-haj, Inti Dasar Hukum Dagang Islam, (Jakarta: Balai Pustaka Cet 1, 1993), hlm.

45 6 Hasil wawancara dengan pemilik toko mebel pada tanggal 7 Desember 2018.

Page 15: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

4

yang harus dihadapi dengan managemen usaha yang baik. Maka harus

diupayakan adanya poin unggulan demi menarik minat konsumen, diantaranya

dengan kemudahan bertransaksi, selain kualitas produk, ini tak jarang

timbulnya persaingan yang tidak sehat diantara sesama usaha7.

Dalam Islam persaingan usaha tidaklah dilarang, Allah SWT telah

memerintahkan kepada segenap hamba-Nya untuk senantiasa berusaha dengan

adil dan ikhlas (baik). Adil merupakan kunci kesuksesan yang diibaratkan

sebagai modal. Sedangkan sikap ikhlas akan mendatangkan kesuksesan dan

kebahagiaan sebagai labanya8.

Menurut Rasulullah SAW usaha perdagangan yang sangat strategis

bila dibandingkan dengan usaha-usaha lain, sebagaimana beliau mengatakan

bahwa sesungguhnya di dunia perdagangan itu sembilan dari sepuluh pintu

rizki. Maksudnya, Allah membuka sepuluh pintu bagi semua manusia untuk

mendapatkan harta, dan sembilan diantaranya ada pada pintu dagang. Secara

simpel dapat dipahami bahwa kelebihannya bisa dalam arti kuantitatif, sebab

Rasulullah SAW melakukan aktifitasnya dalam bidang ini tetapi bila dikaji

lebih mengacu pada makna kualitatif, artinya posisi strategi dari usaha

perdagangan itu terletak pada banyaknya kesempatan untuk melakukan

kebajikan, sejajar dengan peluang untuk melakukan kecurangan didalamnya9.

7 Hasil wawancara dengan pemilik toko mebel pada tanggal 7 Desember 2018

8 Dakhil Ghunaim Al –awwad, Kepada Para Pedagang ,(Solo: PT Aqwan Media Profetika, 2005),

hlm. 40. 9 Ibid.,h. 41

Page 16: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

5

Kecamatan Tahunan merupakan salah satu sentra industri mebel atau

seni ukir terbesar di Kabupaten Jepara, itu ditunjukkan oleh banyaknya

pengrajin dan pengusaha ukir dari mulai yang kecil sampai dengan pengusaha

besar. Mayoritas pengusaha masyarakat Tahunan menggunakan sistem

pesanan yang dalam syari‟at Islam di sebut salam, dikarenakan salam bisa

bermanfaat bagi penjual dan pembeli. Manfaat salam bagi penjual yaitu

penjual menerima pembayaran dimuka untuk melakukan aktifitas produksi.

Dan manfaat bagi pembeli dikarenakan pembeli mendapatkan jaminan

memperoleh barang dalam jumlah dan kualitas tertentu pada saat ia

membutuhkan dengan harga yang telah disepakati diawal10

.

Perdagangan secara pesanan (Bai‟ as-salam) merupakan salah satu

dari bentuk-bentuk perdagangan yang diperbolehkan oleh syari‟at Islam11

.

Menurut Ibnu Rasyd yang dikutip oleh Syafi‟i Antonio, dalam pengertian

yang sederhana, Bai‟ as-salam berarti pembelian barang yang diserahkan

dikemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka.

Dalam prosesnya jual beli mebel di Tahunan Jepara yaitu dengan cara

penjual menawarkan barangnya (produknya) dengan contoh barang yang akan

dijual. Seperti saya pesan almari dengan gambar contoh seperti ini, hasil

akhirnya harus sesuai dengan gambar yang dipesan sesuai dengan perjanjian

diawal. Tetapi pada kenyataannya ada barang yang diterima tidak sesuai

dengan contoh barang yang dipesan, seperti halnya ukuran meja tersebut.

10

Hasil Wawancara pada tanggal 7 Desember 2018. 11

Yazid Affandi, Fiqh Muamalah Dan Implementasinya Dalam Lembaga Keuangan Syariah,

(Yogyakarta: Logung Printika, 2009), hlm. 295

Page 17: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

6

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Jual Beli Mebel Jepara dengan Sistem Pesanan di

Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara ditinjau dari Hukum Islam”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas ada beberapa hal yang

menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana proses jual beli mebel Jepara dengan sistem pesanan di

Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara?

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap proses jual beli mebel dengan

sistem pesanan di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan pokok di atas tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui proses jual beli mebel Jepara dengan sistem pesanan di

Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.

2. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap proses jual beli mebel

dengan sistem pesanan di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat yang

baik bagi berbagai pihak, diantaranya adalah:

Page 18: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

7

1. Secara akademik

a. Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan

terutama pada penulis khususnya pembaca pada umumnya yang ingin

mendalami permasalahan ini.

b. Diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh civitas akademika sebagai

bahan informasi dan rujukan bagi mereka yang ingin mengadakan

penelitian lebih lanjut.

2. Secara praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi toko

mebel dalam menerapkan jual beli mebel agar senantiasa berpegang teguh

pada aturan yang berlaku dalam hukum Islam.

E. Penegasan Istilah

Untuk mmenghindari pemahaman yang kurang tepat terhadap judul

diatas maka perlu ditegaskan kembali pengertian kata penting yang terdapat

pada judul penelitian tersebut, diantaranya sebagai berikut:

1. Jual beli dalam istilah fiqh disebut dengan al-bai‟ yang berarti menjual,

mengganti, dan menukar ssesuatu yang lain. Lafal bai‟ dalam bahasa Arab

terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yakni asyira‟ (beli).

Dengan demikian kata al-bai‟ berarti jual tetapi sekaligus juga berarti

beli12

. Sedangkan menurut istilah jual beli pada intinya adalah suatu

perjanjian tukar menukar barang atau benda yang mempunyai nilai secara

sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda

12

Harun Nasrun, Fiqh Muamalah (Jakarta: Gaya Media Pratama), hlm. 111

Page 19: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

8

dan pihak lain menerimanaya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan

yang dibenarkan syara‟ yang berdasarkan kesepakatan13

.

2. Mebel adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti

kursi, meja, kusen dan lain-lain. Mebel berasal dari kata movable, yang

artinya bisa bergerak. Dalam kata lain mebel adalah semua benda yang

ada dirumah dan diguunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring

yang terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup dan lain-lain.

3. Pesanan dalam syariat islam dikenal dengan istilah “Salam” berasal dari

kata bai‟ as-salam atau disebut juga dengan salaf secara bahasa berarti

pesanan. Jual beli pesanan atau salam menurut istilah yaitu jual beli

dengan melakukan pesanan terlebih dahulu dengan pembayaran dimuka

dan barang diserahkan dikemudian hari sesuai dengan kesepakatan14

.

4. Hukum Islam adalah peraturan mengenai kehidupan berdasarkan kitab

suci Al-Qur‟an dan Hadist. Hukum Islam merupakaan rangkain kata dari

“hukum” dan „Islam” untuk mengetahui arti hukum Islam, perlu diketahui

lebih dahulu arti kata hukum. Hukum yaitu seperangkat peraturan tentang

tingkah laku manusia yang diakui sekelompok masyarakat itu sendiri

yang berlaku mengikat untuk seluruh anggotanya.

Menurut pendapat Hasbi Ash Shiddieqy15

, hukum Islam

merupakan hukum yang tetap berlaku untuk setiap masa, tidak berubah-

ubah, yang ditetapkan secara jelas dan tegas. Hal ini tidak berarti hukum

13

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 68-69 14

Yazid Efendi, Fiqh Muamalah Dan Implementasinya Dalam Lembaga Keuangan Syariah,

(Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009), hlm. 159 15

Hasbi Ash-shiddiqie, Hukum-hukum Fiqh Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 2008), hlm. 4-5

Page 20: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

9

Islam bersifat statis, tetapi berkaitan dengan soal-soal yang tidak berubah-

ubah dan terus hidup. Adakalanya berkaitan dengan dasar

kemasyarakatan, adakalanya pula berkaitan dengan suatu prinsip undang-

undang yang tidak dapat diubah dengan perubahan masa.

F. Telaah Pustaka

Penulis melakukan penelaahan terhadap hasil-hasil karya ilmiah yang

berkaitan dengan tema ini guna menghindari terjadinya duplikasi penelitian.

1. Skripsi Ana Nuryani Latifah mahasiswi IAIN Walisongo Semarang 2009

yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Ketidakjelasan Waktu

Penangguhan Pembayaran Dalam Perjanjian Jual beli Mebel (Studi

Kasus Perjanjian Jual beli Mebel Antara Pengrajin Visa Jati di Jepara

Dengan PT HM Furniture di Semarang)”. Skripsi ini menjelaskan bahwa

ketidakjelasan waktu penangguhan barang dalam perjanjian jual beli

mebel dikarenakan pihak perusahaan menerima barang harus menunggu

pembayaran dari pihak asing, baru setelah nantinya pihak eksportir

membayar kepada perusahaan penerima barang jadi akan membayar

barang yang sudah dibuat oleh pengrajin. Akan tetapi pihak perusahaan

penerima barang jadi tidak menyebutkan waktu pembayaran dalam

perjanjian jual beli pada pengrajin. Sehingga pengrajin terkatung-katung

menunngu pembayaran yang ditangguhkan dan tidak diketahui secara jelas

waktunya. Pada akhirnya berakibat pada resiko penipuan terhadap pihak

pengrajin, yang sangat merugikan pengrajin. Ketidakjelasan waktu

penangguhan pembayaran dalam perjanjian jual beli tidak diperbolehkan

Page 21: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

10

dalam hukum Islam, karena hal itu merupakan suatu kedzaliman dan

cacatnya suatu perjanjian karena salah satu rukunnya tidak terpenuhi.

Adapun perbedaan skripsi ini dengan skripsi penulis adalah skripsi

ini membahas tentang ketidakjelasan waktu penangguhan pembayaran.

Sedangkan penulis tidak perjanjian ketidakjelasan waktu penangguhan

pembayaran, rukun dan syarat sudah terpenuhi.

2. Skripsi Umiyati Tahun 2008 yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Akad Pesan Barang (Studi Kasus di Toko Mebel Mia Jaya

Abadi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara)”. Dalam penelitian ini

adanya pemotongan sebagian uang pemesan karena barang dikembalikan

oleh pemesan karena tidak sesuai. Dalam hukum Islam mebel melanggar

aturan yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

Adapun perbedaan yang membedakan skripsi ini dengan skripsi

penulis adalah skripsi ini menjelaskan tentang akad jual beli. Sedangkan

penulis cenderung ke proses jual beli pesanan salam.

3. Skripsi Irwan Rudini Tahun 2013 yang berjudul “Jual Beli Kunsen

(Salam) di Kecamatan Tampan Menurut Ekonomi Islam” penelitian ini

dilatar belakangi oleh kebiasaan para pengusaha kunsen di Kecamatan

Tampan dalam menerapkan sistem perdagangan dengan cara pesanan,

apakah sudah sesuai dengan konsep salam yang telah diatur dalam

ekonomi islam. Dan berdasarkan penelitian tersebut, maka praktek yang

telah berjalan selama ini ada beberapa hal yang sudah sesuai dengan

konsep salam yaitu: spesifikasi barang pesanan, waktu penyerahan dan

Page 22: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

11

tempat pengiriman yang sudah dijelaskan dan disepakati oleh kedua belah

pihak. Namun perdagangan kunsen secara pesanan tersebut dalam hal

pencatatan kesepakatan dan tanggungan produsen terhadap barang yang

tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati didalam perjanjian

jika terjadi kesalahan dalam hal ini praktek yang terjadi pada perdagangan

kunsen di Kecamatan Tampan belum sesuai dengan konsep salam dalam

Ekonomi Islam.

Adapun perbedaan yang membedakan skripsi ini dengan skripsi

penulis adalah skripsi ini menjelaskan adanya ketidaksesuaian menurut

Ekonomi Islam dan barang yang diperjual belikan berbeda, skripsi ini

hanya cenderung ke kunsen saja. Sedangkan penulis dari semua

pembahasan sudah sesuai dengan hukum Islam. Barang yang diperjualkan

mencakup semua mebel yang berada di satu Kecamatan. .

Dari beberapa hasil penelitian yang ada, terlihat bahwa ada

kedekatan judul dengan judul yang penulis lakukan. Namun penelitian

yang penulis lakukan berbeda dengan penelitian yang sudah diteliti oleh

peneliti lainnya. Letak perbedaannya pada permasalahan yaitu pertama,

penulis menitikberatkan pada proses jual beli mebel tersebut. Kedua,

penulis ingin meneliti tentang tinjauan Hukum Islam terhadap proses jual

beli mebel dengan sistem pesanan di Kecamatan Tahunan Kabupaten

Jepara.

Page 23: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

12

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yag menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Ciri khas penelitian ini

tidak dapat dipisahkan dengan pengamatan yang berperan serta, sebab

peranlah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Pengamatan

berperan serta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang

memakan waktu yang lama antara peneliti dengan subyek di dalam

lingkungan subyek. Selama ini data dalam bentuk catatan lapangan

dikumpulkan secara sistematis dan catatan tersebut berlaku tanpa adanya

gangguan. Pendekatan ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci,

berpartisipasi penuh sekaligus mengumpul data, sedangkan instrumen

yang lain sebagai penunjang. Penelitian ini menggunakan penelitian

lapangan karena objek penelitian dilakukan di Kecamatan Tahunan

Kabupaten Jepara.

2. Lokasi dan Subyek Penelitian

Lokasi penelitian yang berkaitan dengan pemilihan tempat tertentu

yang berlangsung dengan kasus dan situasi masalah yang akan diteliti16

.

Penelitian ini beralokasi di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.

3. Sumber Data

16

Afifudin, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), hlm. 91

Page 24: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

13

a. Sumber data primer, adalah sumber data yang berasal dari informasi,

yaitu meliputi pembeli maupun penjual pembuat mebel tersebut17

.

Terkait dengan tema penelitian ini, data yang dimaksud adalah fakta

lapangan dari penjual dan pembeli.

b. Sumber data sekunder, adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data18

. Diantaranya berupa

buku-buku yang berhubungan dengan jual beli salam, artikel, skripsi,

tesis dll.

4. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu

penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan, menggambarkan dan

menguraikan suatu masalah secara obyektif dari objek yang di teliti

tersebut. Penelitian deskriptif analitik bertujuan untuk memperoleh

informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat antara

variabel yang ada.

5. Tekhnik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah tekhnik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau

fenomena yang ada pada objek penelitian19

. Yang ada dalam

17

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta: Rineka

Cipta,1989), hlm. 102 18

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif , Kualitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabet, 1988), hlm. 30 19

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi dan Focus Groups, (Jakarta: Raja Grafindo, 2013),

hlm. 13

Page 25: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

14

penelitian ini adalah semua aktivitas jual beli pesanan mebel di

Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang

dilakukan setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam

setting ilmiah, dimana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang

telah ditetapkan dengan mengedepankan trust (kepercayaan) sebagai

landasan utama dalam proses memahami20

. Dalam penelitian ini

peneliti mengadakan wawancara langsung dengan penjual dan

pembeli sebagai subjek peneliti.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah tekhnik pengumpulan data yang digunakan untuk

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa Koran,

artikel, foto, faktur atau nota pembelian mebel dan lain-lain21

.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan suatu susunan untuk mempermudah

dalam mengerahkan penulisan agar tidak mengarah pada hal-hal yang tidak

berhubungan dengan masalah yang hendak di teliti. Metode ini bertujuan

untuk mempermudah dalam memahami maksud penyususnan skripsi. Susunan

bagian-bagian tersebut antara lain yaitu sebagai berikut:

Bab pertama merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

20

Ibid., h. 131 21

Lexy Moleong, Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm.

161

Page 26: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

15

penegasan istilah, telaah pustaka, metode penelitian, dan sistematika

pembahasan.

Bab kedua merupakan jual beli pesanan dalam syari‟at Islam yang

menjelaskan tentang pembahasan jual beli yang meliputi pengertian jual beli,

dasar hukum jual beli, rukun jual beli, syarat jual beli, larangan jual beli,

kewajiban penjual dan kewajiban pembeli. Dan pembahasan tentang salam

yang meliputi pengertian salam, dasar hukum salam, rukun dan syarat salam.

Bab ketiga merupakan hasil penelitian. Dalam bab ini menjelaskan

tentang gambaran umum tentang mebel Jepara, jenis-jenis mebel, Model-

model jual beli mebel Jepara dan proses jual beli mebel Jepara dengan sistem

pesanan di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.

Bab keempat merupakan analisis data terhadap pokok permasalahan

yang ada dilapangan dengan yang ada di teori. Bab ini menjelaskan tentang

tinjauan hukum Islam proses jual beli mebel Jepara dengan sistem pesanan di

kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.

Bab lima merupakan bab penutup. Pada bab terakhir dari pembahasan

skripsi yang berisi kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah yang

sudah dipaparkan pada bab sebelumnya yang juga disertai dengan saran-saran

yang relevan dengan permasalahan dan kritik yang membangun yang

diharapkan penulis.

Page 27: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

16

BAB II

JUAL BELI PESANAN DALAM SYARI’AT ISLAM

A. Jual Beli

1. Pengertian Jual Beli

Islam mengatur hubungan yang kuat antara akhlak, akidah, ibadah,

dan mu‟amalat. Aspek mu‟amalat merupakan aturan main bagi manusia

dalam menjalankan kehidupan sosial, sekaligus merupakan dasar untuk

membangun sistem perekonomian yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Ajaran mu‟amalat akan menahan manusia untuk menghalalkan segala cara

untuk mencari rezeki dengan cara yang halal dan baik22

.

Jual beli dalam istilah ahli fiqh di sebut dengan al-ba‟i yang berarti

menjual atau menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Lafal al-ba‟i

dalam bahasa arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya yaitu

kata asy-syira‟ (beli). Kata al-ba‟i (jual) dan al-syira‟ (beli) dipergunakan

biasanya dalam pengertian yang sama. Dan kata ini masing-masing

mempunyai makna dua, yang satu dengan yang lainnya bertolak

belakang23

.

Jual beli menurut bahasa artinya pertukaran atau saling menukar.

Sedangkan menurut pengertian fiqih, jual beli adalah menukar suatu

barang dengan barang yang lain dengan rukun dan syarat tertentu. Jual beli

juga dapat diartikan menukar uang dengan barang yang diinginkan sesuai

22

Yazid Affandi, Fiqh Muamalah (Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009) h: 2 23

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah (terj), Alih Bahasa Kamaluddin A. Marzuki, jilid. XII, (Bandung: Al-

Ma‟arif), h. 47

Page 28: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

17

dengan rukun dan syarat tertentu24

. Setelah jual beli dilakukan secara sah,

barang yang dijual menjadi milik pembeli sedangkan uang yang

dibayarkan pembeli sebagai pengganti harga barang, menjadi milik

penjual.

Adapun pengertian jual beli menurut para fuqoha, sebagaimana

dijelaskan dalam definisi-definisi tersebut:

1. Pemberian harta karena menerima harga dengan ikrar penyerahan dan

jawab penerima (ijab qabul) dengan cara yang diizinkan25

.

2. Pertukaran harta dengan harta dilandasi dengan saling rela atau

pemindahan kepemilikan dengan penukaran dalam bentuk yang

diizinkan.

3. Akad yang tegak atas dasar penukaran harta dengan harta, maka

jadilah penukaran hak milik secara tetap26

.

Jual beli dalam arti khusus ialah ikatan tukar menukar sesuatu yang

bukan kemanfaatan dan bukan pula kelezatan yang mempunyai daya tarik,

penukarannya bukan berupa emas dan bukan pula perak, bendanya dapat

direalisir dan ada sekitar (tidak ditangguhkan), bukan merupakan hutang

baik barang tersebut ada dihadapan si pembeli maupun tidak, barang yang

sudah diketahui sifat-sifatnya terlebih dahulu27

.

Dari definisi-definisi diatas dapat dipahami inti dari jual beli

adalah suatu perjanjian tukar menukar benda (barang) yang mempunyai

24

Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat (Jakarta: AMZAH, 2010) hlm. 23 25

Moh rifa‟i, Kifayat Al-Akhyar, (Semarang: CV Toha Putra), h. 183 26

Sayyid Sabis, Fiqh Sunah (terj), Nor Hasanudin, Fiqh Sunah, jilid V, (Jakarta: Pena Pundi

Aksara, 2007), h. 158-159 27

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2002)h. 70

Page 29: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

18

nilai, atas dasar kerelaan (kesepakatan) antara dua belah pihak sesuai

dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan oleh syara‟ dan

disepakati28

. Yang dimaksud dengan ketentuan syara‟ dalam jual beli

tersebut harus dilakukan dengan persyaratan-persyaratan, rukun-rukun dan

hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jual beli. Jika syarat-syarat dan

rukunnya tidak terpenuhi berarti jual beli tersebut tidak sesuai dengan

ketentuan syara‟.

2. Dasar Hukum Jual Beli

Jual beli merupakan akad yang dibolehkan berdasarkan Al-Qur‟an,

sunnah dan ijma‟ para Ulama. Dilihat dari aspek hukum, jual beli

hukumnya mubah kecuali jual beli yang dilarang oleh syara29

.

a. Surat Al-Baqarah 2: 275 yang berbunyi:

Artinya: “Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba”.

Surat An-Nisa 4: 29.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh

28

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2002),h. 68 29

Ibid, hlm. 69

Page 30: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

19

dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”.

b. Dasar Hukum Dari Sunnah

Adapun landasan hukum jual beli yang berasal dari hadits Rasulullah

SAW, adalah sebagaimana sabdanya:

ا ال عن ت راض ي ع ب انم Artinya: “Sesungguhnya sahnya jual beli atas dasar kerelaan”.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Rofa‟ah ibnu Rafi‟

Al-Bazzar dan al-Hakim ditegaskan bahwa “Dari Rifa‟ah ibnu Rafi‟

bahwa Nabi Muhammad saw ditanya usaha apakah yang paling baik?

Nabi menjawab usaha sesorang dengan tangannya sendiri dan setiap

jual beli yang mabrur (jujur). (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan

dishahihkan oleh Al-Hakim)30

.

Begitu pula dalam hadist riwayat At-tirmidzi, Rasulullah SAW

bersabda: “pedagang yang jujur dan dapat dipercaya itu sejajar

(tempatnya di surga) dengan para Nabi, Shiddiqin, dan Syuhada”. Pada

dasarnya jual beli dihukumkan mubah (boleh) jika dilakukan sesuai

dengan tuntutan syari‟at Islam31

.

c. Ijma‟

Para ulama‟ telah sepakat mengenai kebolehan akad jual beli. Ijma‟

ini memberikan hikmah bahwa kebutuhan manusia berhubungan

dengan sesuatu yang ada dalam kepemilikan orang lain, dan

30

Al-Hafidl Ibnu Hajjar al-Asqalany, Bulughul Maram, Maktabah Al-Alawiyah, (Semarang, t.th.),

h, 158. 31

Azyumardi. Fiqh Muamalah. (Bogor: Ghalia Inodnesia, 2003),h. 283

Page 31: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

20

kepemilikan sesuatu itu tidak akan diberikan dengan begitu saja, harus

ada kompensasi sebagai imbal baliknya. Sehingga dengan

disyariatkannya jual beli tersebut merupakan salah satu cara untuk

merealisasikan keinginan dan kebutuhan manusia, karena pada

dasarnya, manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa berhubungan

dan bantuan orang lain32

.

3. Rukun Jual Beli

Rukun jual beli merupakan suatu akad yang dipandang sah apabila

telah memenuhi rukun dan syarat jual beli. Mengenai rukun jual beli para

ulama‟ berbeda pendapat 33

.

Rukun jual beli menurut mazhab Hanafi adalah ijab (ungkapan

membeli dari pembeli) dan qabul (ungkapan menjual dari penjual) atau

sesuatu yang menunjukkan kepada ijab dan qabul. Menurut mereka yang

menjadi rukun dalam jual beli hanyalah kerelaan kedua belah pihak untuk

melakukan transaksi jual beli.

Akan tetapi, karena unsur kerelaan itu merupakan unsur hati yang

sulit di indera sehingga tidak kelihatan, maka diperlukan indikasi yang

menunjukkan kerelaan kedua belah pihak yang melakukan transaksi jual

beli, boleh tergambar dalam ijab qabul atau cara saling memberikan

barang dan harga barang34

.

32

Qamarul Huda, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Teras, 2011), h. 54 33

Abdul Aziz, Fiqh Muamalah Sistem Transaksi Dalam islam, (Jakarta: AMZAH, 2010), h. 28 34

Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 73

Page 32: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

21

Sementara menurut Malikiyah, rukun jual beli ada tiga, yaitu35

:

a. Aqidain (dua orang yang berakad, yaitu penjual dan pembeli).

b. Ma‟qud Alaih (barang yang diperjualbelikan dan nilai tukar pengganti

barang).

c. Shighat (Ijab dan qabul).

Menurut jumhur ulama, rukun jual beli itu dibagi menjadi empat,

yaitu:

1. Penjual

2. Pembeli

3. Sighat akad (ijab dan qabul)

4. Ma‟qud „alaih (Benda atau Barang)36

.

4. Syarat Sah Jual Beli

a. Aqid (penjual dan pembeli).

Aqid atau orang yang melakukan akad, yaitu penjual dan pembeli37

.

Persyaratan yang harus dipenuhi penjual sama dengan persyaratan

yang harus dipenuhi pembeli. Syarat-syarat yang harus terpenuhi oleh

keduanya adalah sebagai berikut:

1. Mumayyiz, baligh dan berakal. Maka tidak sah akadnya orang gila,

orang yang mabuk, begitu juga akadnya anak kecil, kecuali

terdapat izin dari walinya sebagaimana pendapat jumhur ulama.

35

Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012), h, 102. 36

Rahmat Syafei. Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001)h. 75-76 37

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: AMZAH, 2010), h. 186

Page 33: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

22

Hanafiyah hanya mensyaratkan berakal dan mumayyiz, tidak

mensyaratkan baligh.

2. Keadaannya tidak mubazir (pemboros), sebab harta orang mubazir

itu di tangan walinya.

Firman Allah SWT:

Artinya: “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang

yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam

kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok

kehidupanmu, berilah mereka belanja”. (QS. An-Nisa‟: 5).

3. Tidak dalam keadaan terpaksa ketika melakukan akad. Karena

adanya kerelaan dari kedua belah pihak merupakan salah satu

rukun jual beli. Jika terdapat paksaan, maka akadnya dipandang

tidak sah atau batal menurut jumhur ulama. Sedangkan menurut

Hanafiyah, sah akadnya ketika dalam keadaan terpaksa jika

diizinkan, tetapi bila tidak diizinkan maka tidak sah akad jual beli

tersebut38

.

4. Baligh. Anak kecil tidak sah melakukan jual beli. Adapun anak-

anak yang sudah mengerti tetapi belum sampai umur dewasa,

menurut pendapat sebagian ulama, mereka diperbolehkan jual beli

barang yang kecil-kecil, karena kalau tidak diperbolehkan, sudah

tentu menjadi kesulitan dan kesukaran. Sedangkan agama Islam

38

Enang Hidayat, Fiqh Jual Beli, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya), h, 18

Page 34: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

23

tidak akan menetapkan peraturan yang mendatangkan kesulitan

kepada pemeluknya39

.

b. Ma‟qud Alaih (objek akad jual beli)

Ma‟qud alaih atau objek akad jual beli adalah barang yang dijual

(mabi‟) dan harga atau uang (tsaman). Syarat yang harus dipenuhi oleh

objek akad (ma‟qud alaih) adalah sebagai berikut:

1. Barang yang dijual harus maujud (ada). Oleh karena itu, tidak sah

jual beli barang yang tidak ada (ma‟dum) atau yang dikhawatirkan

tidak ada. Seperti jual beli anak unta yang masih dalam kandungan,

atau jual beli buah-buahan yang belum tampak40

. Jual beli benda

yang tidak ada serta tidak dapat dilihat ialah jual beli yang dilarang

oleh agama Islam, karena barangnya tidak tentu atau masih gelap,

sehingga dikhawatirkan barang tersebut diperoleh dari curian atau

barang titipan yang akibatnya dapat menimbulkan kerugian salah

satu pihak.

2. Suci atau mungkin untuk disucikan, maka tidak sah penjualan

benda-benda najis seperti anjing, babi, dan yang lainnya. Menurut

riwayat lain dari Nabi dinyatakan „kecuali anjing untuk berburu‟

boleh diperjualbelikan. Menurut Syafi‟iyah, bahwa sebab

keharaman arak, bangkai, anjing, dan babi kerena najis, berhala

bukan karena najis tapi karena tidak ada manfaatnya.

39

Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (hukum fiqh lengkap), (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994), h.

279. 40

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: AMZAH, 2010), h. 189

Page 35: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

24

3. Milik sendiri, tidaklah sah menjual barang orang lain dengan tidak

seizin pemiliknya atau barang-barang yang baru akan menjadi

miliknya.

4. Barang yang dijual harus bisa diserahkan pada saat dilakukannya

akad jual beli. Dengan demikian tidak sah menjual barang yang

tidak bisa diserahkan, walaupun barang tersebut milik si penjual,

seperti kerbau yang hilang, burung di udara, dan ikan di laut41

.

5. Dapat dimanfaatkan secara syar‟i walaupun pada masa akan datang

seperti anak keledai. Tidak boleh menjual sesuatu yang tidak bisa

dimanfaatkan dengan sendirinya walaupun bisa bermanfaat jika

digabungkan dengan yang lain seperti dua biji gandum, karena

tidak bisa dimanfaatkan baik karena sedikit seperti dua biji

gandum, ada manfaat tetapi tidak dianggap secara syar‟i42

.

c. Sighat (lafadz ijab qabul)

Shighat adalah ijab dan qabul. Ijab seperti yang diketahui

sebelumnya diambil dari kata aujaba yang artinya meletakkan, dari

pihak penjual yaitu pemberian hak milik, dan qabul yaitu orang yang

menerima hak milik. Jika penjual berkata: bi‟tuka (saya jual

kepadamu) buku ini dengan ini, maka ini adalah ijab, dan ketika pihak

lain berkata: “qabiltu” (saya terima), maka inilah qabul43

.

41

Ibid, h, 190. 42

Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat (Sistem Transaksi Dalam Fiqh Islam),

(Jakarta: Hamzah, 2010), h, 51. 43

Ibid, h, 53.

Page 36: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

25

Shighat atau ijab qabul, hendaknya diucapkan oleh penjual dan

pembeli secara langsung dalam satu majlis dan juga bersambung,

maksudnya tidak boleh diselang oleh hal-hal yang mengganggu

jalannya ijab dan qabul tersebut. Syarat-syarat sah ijab qabul adalah

sebagai berikut:

1. Jangan ada pemisahan, pembeli jangan diam saja setelah penjual

mengucapkan ijab, begitu juga sebaliknya.

2. Jangan diselangi kata-kata antara ijab dan qabul44

.

Ulama Hanafiyah menyatakan bahwa ijab adalah perkataan

pertama dari salah satu pihak yang mengadakan transaksi jual beli baik

penjual sebagaimana ia berkata “Aku jual kepadamu” atau seperti

pembeli berkata “aku beli darimu dengan seribu dinar” sedangkan

qabul adalah perkataan berikutnya. Mereka berpendapat bahwa jual

beli dianggap sah apabila dengan dua perkataan yang menunjukkan

makna memiliki atau yang memberikan milik, seperti aku jual, aku

beli, saya lepas barang ini dan lain sebagainya.

Menurut Imam Syafi‟i jual beli dapat terjadi dengan kata-kata

kinayah (kiasan) dan menurut beliau tidak bisa sempurna sehingga

mengatakan, “sungguh aku telah beli kepadamu”45

.

Menurut Imam Malik sama sekali tidak disyaratkan sahnya jual

beli dengan ijab dan qabul. Tiap-tiap yang dipandang urf sebagai tanda

penjualan dan pembelian menjadi sebab sahnya jual beli46

.

44

Sohari Sahrani, Fikih Muamalah, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2011), h. 68. 45

Ibnu Rasyd, Bidayatul al-Mujtahid, Jilid V, (Darul al-Kutub al-Alamiyah, Beirut, t.th.), h. 25.

Page 37: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

26

Dari sekian syarat jual beli, baik dari orang yang menjalankan akad

(aqidain), maupun barang yang dijadikan sebagai objek akad, harus

terpenuhi sehingga transaksi jual beli itu sah sebagaimana ketentuan

yang telah digariskan oleh syari‟at Islam. Demikian pula sebaliknya

akan dianggap sebagai transaksi yang fasid (rusak) apabila jual beli

tersebut tidak terpenuhi syarat dan rukunnya.

Syarat sah jual beli terbagi kepada dua bagian, yaitu syarat umum

dan syarat khusus. Syarat umum adalah syarat yang harus ada pada

setiap jenis jual beli agar jual beli tersebut dianggap sah menurut

syara‟. Para ulama fiqh mengemukakan, bahwa suatu jual beli

dianggap sah apabila terpenuhi dua hal berikut:

1. Jual beli itu terhindar dari cacat seperti barang yang diperjual

belikan tidak jelas, baik jenis, kualitas maupun kuantitasnya.

Begitu juga harga tidak jelas, jual beli itu mengandung unsur

paksaan, penipuan, dan syarat-syarat lain yang mengakibatkan jual

beli rusak.

2. Apabila barang yang diperjual belikan itu benda bergerak, maka

barang itu langsung dikuasai pembeli dan harga dikuasai penjual.

Sedangkan barang yang tidak bergerak, dapat dikuasai pembeli

setelah selesai surat menyuratnya diselesaikan sesuai dengan

kebiasaan setempat47

.

46

Hasby ash-Shidiqie, Hukum-Hukum Fiqh Islam, Cet. V, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), h. 392. 47

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh Muamalat), (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2003), h. 125.

Page 38: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

27

Selain itu dua hal tersebut ada juga syarat khusus dalam jual beli

yaitu syarat-syarat yang menyangkut sebagian jenis jual beli saja,

seperti jenis jual beli salam, jual beli sharf, murabahah, jual beli

barang-barang ribawi, jual beli barang yang berbentuk piutang. Jual

beli tersebut memiliki syarat khusus agar dapat dikatakan sah dalam

transaksinya48

.

Adapun beberapa syarat khusus yang diperuntukkan untuk akad-

akad tertentu yaitu:

1. Mengetahui harga awal (harga pokok pembelian) dalam jual beli

murabahah, tauliyah, wadi‟ah atau isyrak.

2. Serah terima kedua komoditas sebelum berpisah dalam konteks

jual beli valas (sharf).

3. Sempurnanya syarat-syarat dalam akad salam.

4. Adanya persamaan dalam transaksi barang ribawi dan terbebas dari

syubhat riba49

.

5. Macam-macam Jual Beli

Jual beli banyak sekali macamnya tergantung dari sudut mana jual

beli itu dipandang dan ditinjau, maka untuk lebih jelasnya, seperti penulis

jelaskan sebagai berikut :

1) Ditinjau dari segi hukumnya jual beli terbagi menjadi dua macam,

antara lain:

a. Jual Beli Shahih

48

Wahbah az-Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Jilid 5, (Jakarata: Gema Insani, 2011), h. 57. 49

Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 81

Page 39: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

28

Jual beli yang shahih apabila objeknya tidak ada hubungannya

dengan hak orang lain selain aqid maka hukumnya nafidz. Artinya,

bisa dilangsungkan dengan melaksanakan hak dan kewajiban

masing-masing pihak, yaitu penjual dan pembeli. Apabila objek

jual belinya ada kaitan dengan hak orang lain maka hukumnya

mauquf, yakni ditangguhkan menunggu persetujuan pihak terkait.

Seperti jual beli barang yang digadaikan atau disewakan, atau jual

beli fudhuli50

.

b. Jual Beli Bathil

Apabila pada jual beli itu salah satu atau seluruh rukunnya

tidak terpenuhi, atau jual beli itu pada dasarnya dan sifatnya tidak

disyari‟atkan, maka jual beli itu batil. Jual beli yang batil yaitu

sebagai berikut:

1. Jual Beli Benda yang Tidak Ada

Para imam mazhab sepakat bahwa jual beli barang yang tidak

ada atau ada kemungkinan tidak ada itu tidak sah, seperti jual

beli kandungan dari jenis dengan mengatakan “Saya jual

kepadamu anak dari anak unta ini” atau menjual janin dalam

perut tetapi ini tetap berisiko kelahirannya, juga menjual

tanaman dan buah yang belum tampak secara sempurna51

.

50

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: AMZAH, 2010), h. 201 51

Wahbah az-Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Jilid 5, (Jakarata: Gema Insani, 2011), h. 95

Page 40: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

29

2. Menjual Barang yang tidak dapat diserahkan

Berdasarkan teks riwayat, mayoritas ulama Hanafi

berpendapat bahwa jual beli barang yang tidak bisa diserahkan

saat transaksi itu tidak sah, meskipun barang itu milik penjual,

seperti menjual burung yang terlepas dari miliknya, budak yang

melarikan diri, dan barang yang hilang52

.

3. Jual Beli yang Mengandung Unsur Gharar

Jual beli gharar yaitu tipuan yang mengandung

kemungkinan besar tidak adanya kerelaan menerimanya ketika

diketahui dan ini termasuk memakan harta orang lain secara

tidak benar (bathil). Contohnya adalah tidak mampu

menyerahkan barang seperti menjual kuda yang lari dan unta

terlantar, menjual barang yang tidak terwujud atau barang yang

tidak jelas adanya, barang yang dijual tidak dimiliki oleh

penjual seperti menjual ikan di air yang luas, dan beberapa

bentuk lainnya53

.

4. Jual-beli al-urbun

Pembayaran uang muka dalam transaksi jual-beli, dikenal

ulama‟ fiqh dengan istilah bai‟ urbun adalah sejumlah uang

muka yang dibayarkan pemesan atau calon pembeli yang

menunjukkan bahwa ia bersungguh-sungguh atas pesananya

52

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqih Muamalat), (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2003), h. 129. 53

Wahbah az-Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Jilid 5, (Jakarata: Gema Insani, 2011), h. 101

Page 41: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

30

tersebut. Bila kemudian pemesan sepakat barang pesananya,

maka terbentuklah transaksi jual-beli dan uang muka tersebut

merupakan bagian dari harga barang pesanan yang disepakati.

Namun bila pemesan menolak untuk membeli, maka uang

muka tersebut menjadi milik penjual54

.

5. Memperjual belikan air sungai, air danau, air laut dan air yang

tidak boleh dimiliki seseorang. Air tersebut adalah milik

bersama umat manusia dan tidak boleh diperjual belikan.

Menurut Jumhur Ulama air sumur pribadi, boleh diperjual

belikan, karena air sumur itu milik pribadi, berdasarkan hasil

usaha sendiri, uang hasil usaha itu dianggap imbalan atau upah

atas jerih payah pemasok air tersebut55

.

2) Ditinjau dari segi Obyek Jual beli

Dari segi benda yang dapat dijadikan obyek jual-beli, jual beli

dapat dibagi menjadi tiga bentuk:

a. Jual-beli benda yang kelihatan.

Jual-beli benda yang kelihatan adalah pada waktu melakukan

jual-beli, benda atau barang yang diperjual belikan ada di

depan penjual dan pembeli. Hal ini lazim dilakukan masyarakat

banyak dan boleh dilakukan.

54

Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 90 55

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqih Muamalat), (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2003), h. 133

Page 42: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

31

b. Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian.

Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian ialah

jual beli salam (pesanan)56

. Menurut kebiasaan para pedagang.

salam adalah bentuk jual-beli yang tidak tunai (kontan)

maksudnya adalah perjanjian yang penyerahan barang-

barangnya ditangguhkan hingga masa tertentu sebagai imbalan

harga yang ditentukan pada waktu akad57

. Dalam salam berlaku

semua syarat jual beli dan syarat-syarat tambahannya yaitu:

1. Ketika melakukan akad salam disebutkan sifat-sifatnya

yang mungkin dijangkau oleh pembeli, baik berupa barang

yang dapat ditakar, ditimbang maupun diukur.

2. Dalam akad harus disebutkan segala sesuatu yang bisa

mempertinggi dan memperendah harga barang itu,

umpamanya benda tersebut berupa kapas, sebutkanlah

jenis kapas saclarides nomor satu, nomor dua dan

seterusnya, kalau kain, maka sebutkanlah jenis kainnya,

pada intinya sebutkanlah semua identitasnya yang dikenal

oleh orang-orang yang ahli di bidang ini, yang

menyangkut kualitas barang tersebut.

3. Barang yang akan diserahkan hendaknya barang-barang

yang biasa didapatkan di pasar.

4. Harga hendaknya dipegang di tempat akad berlangsung.

56

Yazid Afandi, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009), h. 253 57

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2002),h. 76

Page 43: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

32

c. Jual beli benda tidak ada

Jual-beli benda yang tidak ada dan tidak dapat dilihat ialah

jual beli yang dilarang agama Islam karena barangnya tidak

tentu atau masih gelap sehingga dikhawatirkan barang tersebut

diperoleh dari curian atau barang titipan yang akibatnya dapat

menimbulkan kerugian salah satu pihak.

Dalam kaitan ini Ibnu Rusyd menjelaskan, barang-barang

yang diperjual belikan itu ada dua macam: Pertama, barang

yang benar-benar ada dan dapat dilihat, ini tidak ada perbedaan

pendapat. Kedua, barang yang tidak hadir (ghaib) atau tidak

dapat dilihat dan tidak ada di tempat akad itu terjadi, maka

untuk hal ini terjadi perbedaan pendapat di antara para ulama.

Menurut Imam Malik dibolehkan jual beli barang yang tidak

hadir (ghaib) atau tidak dapat dilihat dan tidak ada di tempat

akad itu terjadi, demikian pula pendapat Abu Hanifah. Namun

dalam pandangan Imam Malik bahwa barang itu harus

disebutkan sifatnya, sedangkan dalam pandangan Abu Hanifah

tidak menyebutkan sifatnya pun boleh58

.

Pandangan kedua ulama tersebut (Imam Malik dan Abu

Hanifah) berbeda dengan pandangan Imam Syafi'i yang tidak

membolehkan jual beli barang yang tidak hadir (ghaib) atau

tidak dapat dilihat dan tidak ada di tempat akad itu terjadi.

58

Ibnu Rusyd, Bidâyah al Mujtahid Wa Nihâyah al Muqtasid, Juz II, (Beirut: Dâr Al-Jiil,1409

H/1989), hlm. 116 – 117.

Page 44: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

33

Menurut Sayyid Sabiq, boleh menjual belikan barang yang

pada waktu dilakukannya akad tidak ada di tempat, dengan

syarat kriteria barang tersebut terperinci dengan jelas. Jika

ternyata sesuai dengan informasi, jual beli menjadi sah, dan

jika ternyata berbeda, pihak yang tidak menyaksikan (salah

satu pihak yang melakukan akad) boleh memilih menerima

atau tidak. Tak ada bedanya dalam hal ini, baik pembeli

maupun penjual59

.

3) Ditinjau dari segi pelaku akad (subyek)

Ditinjau dari segi pelaku akad (subyek) jual beli terbagi

menjadi tiga bagian yaitu:

a. Akad jual beli yang dilakukan dengan lisan adalah akad yang

dilakukan kebanyakan orang, bagi orang bisu dilakukan dengan

isyarat karena isyarat merupakan pembawaan alami dalam

menampakkan kehendak. Hal yang dipandang dalam akad

adalah kehendak dan pengertian bukan pernyataan60

.

b. Penyampaian akad jual beli melalui utusan, perantara, tulisan

atau surat-menyurat sama halnya dengan ijab kabul dengan

ucapan misalnya melalui via pos dan giro. Jual-beli ini

dilakukan antara penjual dan pembeli tidak berhadapan dalam

satu majelis akad, tetapi melalui pos dan giro, jual beli ini

diperbolehkan oleh syara‟.

59

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah (terj), Alih Bahasa Kamaluddin A. Marzuki, jilid. XII, (Bandung: Al-

Ma‟arif), h. 155 60

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2002), h. 77

Page 45: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

34

c. Jual beli dengan perbuatan (saling memberikan) atau dikenal

dengan istilah muathah yaitu mengambil dan memberikan

barang tanpa ijab qabul, adanya perbuatan memberi dan

menerima dari para pihak yang telah saling memahami

perbuatan perikatan tersebut dan segala akibat hukumnya

seperti seseorang mengambil rokok yang sudah ada bandrol

harganya dan kemudian diberikan kepada penjual uang

pembayarannya61

.

6. Larangan Dalam Jual Beli

Jual beli yang dihalalkan oleh Islam yaitu jual beli yang memenuhi

rukun dan syaratnya. Sedangkan jual beli yang diharamkan oleh Islam

yaitu jual beli yang bertentangan dengan rukun dan syarat jual beli

tersebut. Jual beli yang diharamkan dalam Islam meliputi62

:

a. Jual beli barang haram

Salah satu jual beli yang diharamkan oleh Islam adalah jual beli

barang yang haram. Jual beli barang haram ini seperti misalnya

menjual obat-obatan terlarang, menjual minum-minuman beralkohol

dan lain sebagainya.

Jual beli seperti itu tentu adalah jual beli yang haram karena syarat

jual beli adalah niat dan produk yang dijual harus dipastikan terlebih

dahulu kehalalalannya. Banyak sekali proses jual beli yang terkadang

melanggar proses hukum Islam. Walaupun hasil keuntungannya sangat

61

Gemala Dewi, Hukum perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta, Prenada Media: 2005), hlm. 64. 62

Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat (Sistem Transaksi Dalam Fiqh Islam),

(Jakarta: Hamzah, 2010), hlm. 66

Page 46: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

35

banyak tentu hukum ekonomi tidak hanya dilihat dari satu aspek. Hal

tersebut juga perlu dilihat bagaimana dampak dan manfaatnya kepada

seluruh aspek.

b. Jual beli gharar

Gharar dalam bahasa arab yang terdiri dari isim mashdar yang

berarti kekurangan, pertaruhan, serta menjerumuskan diri dalam

kehancuran atau ketidakjelasan. Sedangkan jual beli gharar, menurut

keterangan Syaikh As-Sa‟di termasuk dalam kategori perjudian63

.

Menurut M. Ali Hasan gharar adalah suatu akad yang mengandung

unsur penipuan karena tidak adanya kepastian baik mengenai ada atau

tidak adanya objek akad, besar kecil maupun menyerahkan objek akad

tersebut.

Jual beli gharar adalah jual beli atau akad yang mengandung unsur

penipuan karena tidak adanya kejelasan suatu barang baik dari sisi

harga, kuantitas, kualitas dan waktu penyerahannya64

:

1) Jika dilihat dari sisi harga, seperti jual beli sepeda motor secara

kredit. Apabila sepeda motor tersebut dilunasi dalam jangka waktu

singkat (lebih cepat) maka bunga yang dikenakan akan sedikit atau

lebih kecil. Sedangkan bila dilunasi dalam jangka waktu yang

panjang (lama), maka akan dikenakan bunga lebih besar. Dalam

kasus tersebut penjual dan pembeli tidak mengetahui kapan mobil

tersebut akan terlunasi.

63

Yazid Affandi, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009), h. 252 64

Moh Rifa‟i dkk,Terjemahan Khulashoh Kifayatul Akhyar (Semarang:Karya Thoha Putra,

1978),h. 187

Page 47: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

36

2) Jika dilihat dari sisi kualitas, seperti jual beli sapi yang masih

dalam perut induknya. Jual beli ini dilarang dalam ajaran ekonomi

Islam, karena kedua belah pihak baik pembeli maupun penjual

tidak mengetahui bagaimana kualitas sapi saat nantinya ketika

lahir. Apakah pembeli akan diuntungkan atau dirugikan.

3) Jika dilihat dari sisi kuantitas, seperti pembelian seluruh hasil

panen ketika pohon atau tanaman belum menunjukkan hasilnya.

Dalam ajaran ekonomi Islam jual beli ini tidak diperbolehkan

(diharamkan) karena kedua belah pihak baik itu penjual maupun

pembeli tidak mengetahui berapa kuantitas hasil panen yang akan

diperjualbelikan. Nilai jual hasil panen bisa lebih tinggi dan bisa

lebih rendah dari nilai yang diserahterimakan.

4) Jika dilihat dari sisi Waktu penyerahan, seperti penjualan motor

yang sedang hilang dicuri dengan akad pembeli membayara

seharga tertentu dan berhak atas motor yang sedang hilang

dilarikan pencuri. Dalam kasus ini, kedua belah pihak baik itu

pembeli maupun penjual tidak mengetahui kapan barang akan

diserahterimakan.

c. Jual Beli dengan Riba

Kata riba berasal dari kata raba‟, yarbu‟ yang berarti lebih,

tambahan dan berkembang yang sifatnya bisa mencekik pembeli atau

objeknya. Riba menurut bahasa adalah az-ziyadah (tambahan), atau

sesuatu menjadi tinggi. Sedangkan menurut istilah syara‟ riba adalah

Page 48: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

37

bunga uang atau tambahan nilai lebih atas pertukaran bahan makanan,

perak, emas dan uang atau pinjam-meminjam65

.

Dalam Islam riba hukumnya adalah haram. Dalam bentuk apapun

dan dengan alasana apapun juga tetap perbuatan tersebut dilarang oleh

Allah SWT. Sebagaimana Firman Allah dijelaskan dalam QS. Al-

Baqarah ayat 278.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada

Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut), jika

kamu orang yang beriman.

Terdapat di dalam QS. Al-baqarah 2: 275 Allah berfirman:

Artinya: Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba.

Mengenai hukum riba disebutkan juga didalam hadits Rasulullah

SAW, yang artinya “Rasulullah mengutuk orang yang mengambil

riba, orang yang mewakilkan, orang yang mencatat dan orang yang

menyaksikan” (HR Muslim).

Riba dibagi menjadi beberapa macam:

1. Riba fadhl adalah pertukaran barang sejenis yang tidak sama

timbangannya. Seperti cincin emas 22 karat seberat 10 gram

65

Moh Rifa‟i dkk,Terjemahan Khulashoh Kifayatul Akhyar (Semarang:Karya Thoha Putra,

1978),h. 191

Page 49: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

38

ditukar dengan cincin emas 22 karat seberat 11 gram,

kelebihannya itulah termasuk ke dalam riba.

2. Riba qardl adalah pinjam-meminjam dengan syarat harus memberi

kelebihan saat mengembalikannya. Seperti si A bersedia

meminjami si B uang sebesar Rp 100.000,00 asal si B

mengembalikannya sebesar Rp 115.000,00 bunga pinjaman itulah

yang disebut riba.

3. Riba yad adalah jual beli barang sejenis dan sama timbangannya,

namun penjual dan pembeli berpisah sebelum melakukan serah

terima. Seperti penjualan buah, ketela, kacang yang masih berada

di dalam tanah.

4. Riba nasi‟ah adalah akad jual beli dengan menyerahan barang

beberapa waktu kemudian. Seperti membeli buah-buahan yang

masih kecil-kecil dipohonnya, kemudian diserahkan setelah besar-

besar atau setelah layak dipetik atau membeli padi di musim

kemarau tetapi diserahkan setelah panas.

5. Riba jahiliyah adalah jenis riba yang disebabkan karena utang

yang dibayarkan lebih tinggi daripada pokok hutang, sehingga

menyebabkan si peminjam uang tidak mampu membayar atau

melunasi hutangmya setelah jatuh tempo.

d. Penjualan dengan Mengurangi Timbangan

Penjualan yang juga dilarang dan diharamkan oleh Islam adalah

ketika dikuranginya timbangan. Tentu hal ini menipu dan juga

Page 50: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

39

melanggar kesepakatan transaksi jual beli66

. Hal ini sebagaimana

disampaikan dalam Al-Quran bahwa manusia yang mengurangi

timbangan dalam proses penjualan akan mendapatkan balasan Allah

kelak di akhirat.

Celakalah orang-orang yang mengurangi, apabila mereka itu

menakar kepunyaan orang lain (membeli) mereka memenuhinya,

tetapi jika mereka itu menakarkan orang lain (menjual) atau

menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Apakah mereka itu

tidak yakin, bahwa kelak mereka akan dibangkitkan dari kubur pada

suatu hari yang sangat besar, yaitu suatu hari di mana manusia akan

berdiri menghadap kepada Tuhan seru sekalian alam?” (QS Al

Mutahfifin : 1-6)

e. Jual Beli Tanpa Akad atau Dengan Paksaan

Allah melarang manusia dalam melakukan sesuatu dengan akad

atau paksaan. Termasuk dalam hal ekomomi atau proses jual beli juga

melarang dengan paksaan. Proses jual beli dalam Islam haruslah

dengan adanya akad atau kesepakatan. Maka itu sangat wajar jika di

awal kali melakukan transaksi pasti ada proses tawar menawar67

.

Penawaran yang memaksa, tanpa adanya akad atau mengharuskan

membeli adalah hal yang tentu diharamkan. Orang tidak selalu

memiliki sumber daya atau memiliki kebutuhan untuk membeli.

Untuk itu, seluruh keputusan untuk membeli atau tidak semua

66

Ibid, hlm, 217 67

Yazid Affandi, Fiqh Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syariah

(Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009), h. 72

Page 51: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

40

tergantung kepada konsumen bukan pada penjualnya. Kejujuran,

keterbukaan, dan juga keadilan harus dilakukan agar pembeli mau

terus bertransaksi karena ada proses kepercayaan bukan karena

paksaan.

Hal ini dijelaskan pula dalam QS. An-nisa‟ ayat 29:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu”.

f. Jual Beli Mulamasah dan Munabadzah

Jual beli mulamasah adalah salah satu jual beli yang juga

disepakati oleh ulama diharamkan Islam. Jual beli mulamasah adalah

jual beli yang jika seseorang menyentuh barang jualan dari seseorang

maka ia diwajibkan untuk membayar atau terhitung membeli. Karena

memegang sudah dianggap cukup dari melihat, atau dia mengatakan

“jika kamu menyentuhnya maka saya menjual kepadamu” cukup

dengan menyentuh tanpa shighat atau menjual sesuatu dengan syarat

kapan dia memegangnya, maka jual beli menjadi wajib dan tidak ada

khiyar majlis dan yang lain68

.

68

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah (terj), Alih Bahasa Kamaluddin A. Marzuki, jilid. XII, (Bandung: Al-

Ma‟arif), h. 141

Page 52: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

41

Berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

ة ل ق حا م ال ع ي ب ن ع م لم س و الل ل و س ر ى :ن ال ق و ن ع ى الل ض ر س ن ا ن ع ة ن اب ز م ال و ة ذ ب نا م ال و ة س م ل م ال و ة ر ض خا م ال و

Artinya: “Dari Anas r.a berkata: Rasulullah SAW, telah

melarang jual beli muhaqalah, mukhadharah, mulamasah,

munabadzah, dan muzabanah”.69

Penjelasan jual beli dalam hadist tersebut adalah, sebagai berikut70

:

1. Jual beli Muhaqalah, yaitu jual beli jual beli tanaman, biji-bijian

dengan borongan dan tidak diketahui jumlah (banyaknya).

2. Jual beli Mukhadarah, yaitu jual beli kurma hijau yang belum

kelihatan mutunya, atau biasa disebut dengan ijon.

3. Jual beli Mulamasah (sentuhan), yaitu penjual atau pembeli

menyentuh kain atau baju salah satunya, barang atau baju yang

disentuh harus dibeli meski tanpa mengetahui kondisi aslinya.

4. Jual beli Munabadzah, yaitu kedua belah pihak saling mencela

barang yang ada pada pihak lain, hal tersebut dijadikan dasar

dalam jual beli, meski tidak saling ridha.

5. Jual beli Muzabanah, yaitu jual beli kurma yang masih di

pohonnya dengan kurma kering dengan takaran.

Tentu hal ini diharamkan bagi orang Islam karena proses seperti ini

sangatlah wajar dilakukan, apalagi baru orang-orang yang ingin

mengetahui terlebih dahulu jenis barang dan kualitasnya.

69

Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat (Sistem Transaksi Dalam Fiqh Islam),

(Jakarta: Hamzah, 2010), h. 71 70

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Jilid 3, (Cairo: Al Fath), h. 141

Page 53: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

42

7. Kewajiban Pembeli

Kewajiban utama pembeli adalah membayar harga pembelian pada

waktu dan ditempat yang telah diperjanjikan. Akan tetapi, apabila waktu

dan tempat pembayaraan tidak ditetapkan dalam perjanjian maka

pembayaran harus dilakukan ditempat dan pada waktu penyerahan barang

yang dilakukan. Apabila si pembeli tidak membayar harga barang tersebut

maka si penjual dapat menuntut pembatalan perjanjian sebagaimana

halnya pembeli dapat menuntut pembatalan perjanjian jika si penjual tidak

menyerahkan barangnya71

.

8. Kewajiban Penjual

Dalam perjanjian jual beli terdapat dua kewajiban yang utama dari

penjual terhadap pembeli apabila harga barang tersebut telah dibayar oleh

pembeli, yaitu:

a. Menyerahkan barang yang diperjualbelikan kepada pembeli.

Cara penyerahan benda yang dperjualbelikan berbeda berdasarkan

kualifikasi barang yang di perjualbelikan tersebut. Adapun cara

penyerahannya sebagai berikut:72

b. Barang bergerak bertubuh, cara penyerahannya adalah penyerahan

nyata dari tangan penjual atau atas nama penjual ke tangan pembeli,

akan tetapi penyerahan secara langsung dari tangan ke tangan tersebut

tidak terjadi jika barang tersebut dalam jumlah yang sangat banyak

sehingga tidak mungkin diserahkan satu persatu, sehingga dapat

71

Ahmadimiru, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), h. 144 72

Ibid, hlm. 145

Page 54: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

43

dilakukan dengan simbol-simbol tertentu. Misalnya: penyerahan kunci

gudang sebagai simbol dari penyerahan barang yang ada dalam gudang

tersebut.

c. Barang bergerak tidak bertubuh dan piutang atas nama, cara

penyerahannya adalah dengan melalui akta dibawah tangan autentik.

Akan tetapi agar penyerahan piutang atas nama tersebut mengikat bagi

si berutang.

d. Barang tidak bergerak atau tanah, cara penyerahannya adalah melalui

pendaftaran atau balik nama.

e. Menanggung atau menjamin barang tersebut.

Berdasarkan pasal 1491 KUHPerdata, ada dua hal yang wajib

ditanggung atau dijamin oleh penjual terhadap barang yang dijualnya,

yaitu:

1) Menjamin penguasan barang yang dijual secara aman dan

tenteram.

2) Menjamin cacat tersembunyi atas barang tersebut, yang sedemikian

rupa dapat menjadi alasan pembatalan.

B. As-Salam

1. Pengertian As-Salam

Jual beli pesanan (indent) dalam Fiqh Islam disebut as-salam ( السلم)

bahasa penduduk Hijaz atau as-salaf ( السللم) bahasa penduduk Irak73

.

Secara istilah salam adalah jual beli sesuatu dengan ciri-ciri tertentu yang

73

Abdul Rahman Al-ghazaly. Al-fiqh, „Ala Al-Madzahib al-Arba‟ah (Bayrut: Dar al-kita al-

Ilmiyah) 2006. 2006. Cet III, h. 520

Page 55: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

44

akan diserahkan pada waktu tertentu. Contohnya, orang muslim membeli

komoditi tertentu dengan ciri-ciri tertentu, misalnya: lemari, kursi, meja

dan sebagainya, yang akan diterimanya pada waktu tertentu. Ia bayar

harganya dan menunggu waktu yang telah disepakati untuk menerima

komoditi tersebut. Apabila waktunya telah tiba, penjual menyerahkan

komoditi tersebut kepadanya74

.

Dalam pengertian yang sederhana, bai‟ salam berarti pembelian

barang yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayaran

dilakukan dimuka. Bai‟ al-salam atau salaf yaitu tukar menukar utang

dengan barang atau menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda

dengan pembayaran modal lebih awal75

. Kemudian menurut pendapat

yang lain menjelaskan bahwa jual beli salam adalah jual beli melalui

pesanan, yakni jual beli dengan caa menyerahkan terlebih dahulu uang

muka kemudian barang diantar belakangan76

.

Dalam jual beli tidak semua barang diinginkan selalu tersedia baik

jenisnya atau jumlahnya, oleh sebab itu tertutup kemungkinan bahwa

sewaktu-waktu menjual atau membeli barang yang tidak hadir suaatu

akad terjadi. Jual beli seperti ini disebut dengan salam (indent). Yaitu

menjual sesuatu dengan kriteria tertentu (yang masih berada) dalam

tanggungan dengan pembayaran segera. Para fuqoha memberikan istilah

74

Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Halia Indonesia, 2012) h.125 75

Enang Hidayat, Fiqh Jual Beli, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 48 76

Rahmat Syafi‟i, Fiqh Muamalah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), h. 101

Page 56: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

45

terhadap barang pesanan dengan „al-mahawij‟ (barang-barang yang

mendesak)77

.

Menurut ulama‟ Fiqh mendefinisikan salam sebagai berikut:

ء ش ع ي ب و ا ل اج ع ب ل ج ا ع ي ب لا م ال ءس ا ر و ي ف م دم ق ت ي و نم ا ي ا ة مم الذ ف ف و ص و م ي ل ج ل ن م ث م ال ر خم اء ت ي و

Artinya: menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda,

atau menjual suatu barang yang ciri-cirinya jelas dengan

pembayaran modal diawal sedangkan barangnya diserahkan

kemudian hari78

.

Sedangkan menurut Ulama Syafi‟i dan Hambali mendefinisikan

salam dengan:

د ق ع ال س ل ج ب ض و ب ق م ة مم ذ ب ف و ص و م لي ع د ق ع

Artinya: “Akad yang disepakati dengan menentukan ciri-ciri

tertentu dengan membayar harganya lebih dahulu, sedangkan

barangnya diserahkan kemudian dalam suatu majelis akad”.

Menurut kebiasaan para pedagang, salam adalah untuk jual beli

yang tidak tunai (kontan), salam pada awalnya berarti meminjamkan

barang atau sesuatu yang seimbang dengan harga tertentu, maksudnya

ialah perjanjian yang penyerahan barang-barangnya ditangguhkan hingga

masa tertentu, sebagai imbalan harga yang telah disepakati ketika akad79

.

Akad salam pada hakekatnya adalah jual beli dengan hutang,

namun yang dihutang bukan uang pembayarannya melainkan barangnya,

sedangkan uang pembayarannya justru diserahkan secara tunai. Dalam

Kompilasi Hukum Ekonomi Syari‟ah (KHES) ayat 34 mendefinisikan

77

Syafii Jafri. Fiqh Muamalah. (Riau: Suskaprs, 2008). h. 61. 78

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: gaya Media Pratama, 2000)h. 147. 79

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 76

Page 57: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

46

“salam adalah jasa pembiayaan yang berkaitan dengan jual beli yang

pembayarannya dilakukan bersamaan dengan pemesan barang”80

.

2. Dasar Hukum Salam

Salam diperbolehkan Rasulullah SAW dengan beberapa syarat

yang harus dipenuhi. Tujuan utama dari jual beli salam adalah untuk

memenuhi kebutuhan para konsumen yang memerlukan modal untuk

memulai usaha untuk menghidupi keluarganya. Dalil yang menjelaskan

tentang jual beli salam adalah sebagai berikut :

a. Dalil Al-Qur‟an

Jual beli salam ini dibenarkan oleh Islam, sebagaimana firman Allah

SWT:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,

hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang

penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar”. (QS. AL-

Baqarah 2: 282)81

.

Berdasarkan ayat diatas memberikan petunjuk kepada kaum

muslimin dalam melakukan transaksi muamalat secara tempo, maka

hendaklah dilakukan pencatatan untuk menghindari terjadinya

perselisishan di kemudian hari, serta guna menjaga akad transaksi

yang telah dilakukan. Mujtahid dan Ibnu Abbas berkata, ayat ini

80

Imam Musthofa, Fiqh Muamalah Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2016), h. 86 81

Departemen Agama RI, al-Qur‟an dan terjemahannya, (Bandung: PT Sygma Examedia

Arkaleema, 2009), h. 48

Page 58: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

47

diturunkan oleh Allah untuk memberikan legalisasi akad salam yang

dilakukan secara tempo, drai pernyataan tersebut maka jual beli

salam sah untuk dilakukan dan Allah menghalalkannya.

b. Dalil Hadist

لف ف كي ل مع ل و م ووز ن مع ل و م ال اجل مع ل و م )رواه لف ف ت ر ف ل يس من اس (ال ب داو د والنمسائ والت ر مذى واب ن ماجو عن اب ن عبامس لم واب و خارى وم س

Artinya: “Jika kamu melakukan jual beli salam, maka

lakukanlah dalam ukuran tertentu, timbangan tertentu dan

waktu tertentu. (HR Bukhori, Muslim, Abu Daud, An-Nasa‟i, At-

Tirmizi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas )82

.

Adapun hadis tentang dasar hukum diperbolehkannya transaksi

ini adalah sebagaimana riwayat Hakim bin Hizam:

تبع ما لي س عن دك عن حكي م ب ن حزام انم النمب صلمى الل علي و وسلمم قال لو ل Artinya: “Dari Hakim bin Hizam, sesungguhnya Nabi

bersabda: janganlah menjual sesuatu yang tidak ada padamu”.

لف و ن ف عن اب ن عبماس قال قدم النمب صلمى الل علي و وسلمم ال مدي نة وى م ي س لف ف كي ل مع ل و م ووز ن لف ف ت ر ف ل ي س ف قال من اس الثممارالسمنة والسمنت ي

مع ل و م ال اجل مع ل و م Artinya: Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata : Nabi SAW. Memasuki

kota madinah sedang penduduknya melakukan salaf (jual beli

salam) dalam jangka waktu satu, dua atau tiga tahun, nabi

bersabda,”siapa saja yang melakukan jual beli salam (salaf) ,

maka lakukanlah dalam ukuran (takaran) tertentu, timbangan

tertentu dan waktu tertentu83

.

82

Muhammad bin Ismail Al-Amir As-san‟ani, terj. Ali Nur Medan dkk, Subulus Salam Sharh

Bulughul Maram (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2009), h. 4 83

CD Hadits, Kutub at-Tis‟ah, Muslim no. 3010.

Page 59: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

48

c. Dalil Ijma‟ Ulama

Para ulama telah sepakat mengenai kebolehan akad jual beli

pesanan (salam). Ijma‟ ini memberikan hikmah bahwa kebutuhan

manusia berrhubungan dengan sesuatu yang ada dalam kepemilikan

orang lain, dan kepemilikan sesuatu itu tidak akan diberikan dengan

begitu saja. Sehingga dengan disyariatkannya jual beli tersebut

merupakan salah satu cara untuk merealisasikan keinginan dan

kebutuhan manusia, karena pada dasarnya, manusia tidak akan dapat

hidup sendiri tanpa berhubungan dan bantuan orang lain84

.

3. Rukun Jual Beli Salam

Dalam melaksanakan jual beli salam, maka harus dipenuhi

beberapa rukun. Adapun rukun jual beli salam menurut Wahbah Az-

Zuhaili yaitu: 85

a. Adanya al-muslam atau pembeli

b. Adanya muslam ilaih atau penjual.

c. Ada modal atau uang.

d. Adanya muslam fiih atau barang.

e. Ada sighat (akad) yaitu ijab dan qabul, baik tertulis maupun terucap.

Adapun rukun jual beli salam menurut jumhur ulama, selain

Hanafiyah, terdiri atas: 86

1) Orang yang berakad harus baligh dan berakal.

84

Qamarul Huda, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 54 85

Wahbah Az-Zuhaili, Fiqh Islam, (Jakarta: Gema Insani, 2011), hlm. 31 86

Nasrun Nasution, Fiqh Muamalah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h. 149

Page 60: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

49

b. Objek jual beli salam, yaitu barang yang dipesan harus jelas ciri-

cirinya, waktu harus jelas, dan harganya harus jelas serta diserahkan

diwaktu akad.

c. Ijab dan qabul

4. Syarat-syarat Jual Beli Salam

Selain beberapa rukun yang harus dipenuhi, bai‟ al-salam juga

mengharuskan tercukupinya segenap syarat pada masing-masing rukun.

Berikut ini akan diuraikan syarat dari rukun-rukun tersebut:

a. Uang hendaklah dibayar ditempat akad. Berarti pembayaan

dilakukan terlebih dahulu.

b. Barangnya menjadi utang bagi si penjual.

c. Barangnya dapat diberikan sesuai waktu yang dijanjikan. Berarti

pada waktu yang dijanjikan barang itu haruslah sudah ada. Oleh

sebab itu, memesan buah-buahan yang waktunya ditentukan bukan

pada musimnya tidak sah.

d. Barang tersebut hendaklah jelas kurangnya, baik takaran, timbangan,

ukuran, ataupun bilangnya menurut kebiasaan cara menjual

semacam itu.

e. Diketahui dan disebutkan sifat-sifat barangnya. Dengan sifat itu

berarti harga dan kemauan orang pada orang pada barang tersebut

dapat berbeda. Sifat-sifat ini hendaknya jelas sehingga tidak ada

keraguan yang akan mengakibatkan perselisihan nanti antara kedua

belah pihak (si penjual dan si pembeli). Begitu juga macamnya,

Page 61: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

50

harus pula disebutkan, misalnya daging kambing, daging sapi, atau

daging kerbau.

f. Disebutkan tempat menerimanya, kalau tempat akad tidak layak buat

menerima barang tersebut. Akad salam mesti terus, berarti tidak ada

khiyar syarat87

.

Menurut Syafi‟i, Hanafi dan Maliki dibolehkan barang yang

dijual secara salam diberikan segera atau ditangguhkan. Sedangkan

pendapat Hambali tidak dibolehkan penyerahan barang dengan

segera dan tentu saja harus ada penangguhan meskipun beberapa

hari88

.

87

Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), h. 295-296 88

Syaikh Al-allamah Muhammad, Fiqh Empat Madzhab, (Bandung: Hasmini, 2010), h. 246

Page 62: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

51

BAB III

PROSES JUAL BELI PESANAN MEBEL JEPARA

1. Sejarah Tentang Mebel Jepara

Mebel Jepara telah menjadi klaster industri yang dinamis. Pada

tahun 2010 terdapat 11.981 unit industri mebel di Jepara, yang

memperkerjakan lebih dari 100.000 orang89

. Jepara memang bukan satu-

satunya kota yang memproduksi mebel. Tapi tidak ada kota yang melebihi

kota Jepara dalam jumlah pengrajin dan pengusaha mebel. Di Jepara

terdapat showroom terpanjang di dunia. Bukan hanya satu showroom,

tetapi banyak showroom berderet-deret sepanjang 20 KM di Jl. Senenan-

Tahunan-Pecangaan.

Pada zaman dahulu kala hiduplah pengukir dan pelukis yaitu pada

zaman Raja Brawijaya dari kerajaan Majapahit, Jawa Timur. Pengukir itu

bernama Prabangkara atau disebut juga dengan Joko Sungging. Raja

Brawijaya ingin mempunyai lukisan istrinya dalam keadaan tanpa busana.

Ini wujud rasa cinta sang Raja. Dan dipanggillah ahli ukir dan ahli lukis

Prabangkara itu untuk mewujudkan keinginan Raja. Prabangkara

mendapatkan tugas yang mustahil yaitu melukis istri Raja tanpa busana

tetapi ahli ukir tidak boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa

busana. Harus melalui imajinasi saja. Prabangkara melaksanakan tugas

tersebut dan menyelesaikan tugasnya dengan sempurna. Tiba-tiba ada

seekor cicak buang tinja dan mengenai lukisan tersebut. Sehingga lukisan

89

Irawati, R.H. dan Purnomo, H. 2012. Pelangi di Tanah Kartini: Kisah aktor mebel Jepara

Bertahan dan Melangkah ke Depan. Bogor. Center For Internasional Forestry Research.

Page 63: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

52

tersebut mempunyai tahi lalat. Raja gembira dengan hasil karya tersebut.

Setelah dilihatnya dengan detail gambar tersebut, Raja melihat tahi lalat,

Raja murka, Raja menuduh Prabangkara melihat langsung permaisuri

tanpa busana, karna tahi lalat terebut persis seperti kenyataan. Raja

cemburu dan menghukum Prabangkara dengan mengikatnya di layang-

layang kemudian menerbangkannya. Layang-layang itu terbang hingga

kebelakang gunung di Jepara dan mendarat dibelakang gunung itu.

Belakang gunung itu kini bernama desa Mulyoharjo di Jepara. Kemudian

pada waktu itu Prabangkara mengajarkan ilmu mengukir kepada para

warga Jepara dan kemahiran ukir warga Jepara bertahan dan lestari hingga

sekarang.

Riwayat lain tentang mebel Jepara, yang ini dibuktikan adanya

bukti autentik yang berupa artefak peninggalan zaman Ratu Kalinyamat di

Masjid Mantingan. Ukiran Jepara sudah ada jejaknya pada masa

pemerintahan Ratu Kalinyamat (1521-1546), pada tahun 1549 sang Ratu

mempunyai anak perempuan bernama Retno Kencono yang peranannya

sangat besar bagi perkembangan seni ukir. Di kerajaan, ada Menteri

bernama Sungging Badarduwung, yang datang dari Campa (Cambodia)

dan dia adalah seorang pengukir yang baik. Ratu membangun masjid

Mantingan dan Makam Jirat (Makam untuk suaminya) dan meminta

kepada Sungging untuk memperindah bangunan itu dengan ukiran.

Sampai sekarang, ukiran itu bisa disaksikan di Masjid dan Makam Sultan

Page 64: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

53

Hadlirin. Terdapat 114 releif pada batu putih. Dan pada waktu itu,

Sungging memenuhi permintaan Ratu Kalinyamat90

.

Sejarah seni ukir Jepara juga terdengar sejak zaman kewalian yaitu

pada zaman walisongo, yang mengenalkan seni ukir sebenarnya adalah

Sunan Kudus. Pada waktu itu Sunan Kudus berhenti di Jepara dan ada

benda pusakanya yang jatuh yaitu tata, tata merupakan alat untuk

mengukir ukiran Jepara. Dan pada perkembangannya, ukiran Jepara

sekarang berkembang pesat sampai ke penjuru dunia. Ukiran Jepara

dikenal karena seni yang dihasilkan itu hidup. Selain itu seni ukir Jepara

juga memiliki arti dan memiliki beberapa motif yang menjadi ciri khas

ukiran Jepara.

Pertama adalah motif majapahit, motif ini biasanya diukir di bagian

sandaran kursi dengan gaya ukiran majapahit. Ciri-cirinya adalah setiap

bagian ukiran pasti banyak ulir dan ditengah-tengah dimulai dengan ukiran

bunga.

Kedua adalah ukiran kudusan, motif ini biasanya diukir pada pintu

yang bergaya jati tua. Dan di setiap tiang terdapat ukiran yang menjurus ke

motif dimensi karena kedalaman ukiran, sehingga ukiran lebih tampak

hidup.

Ketiga yaitu ukiran motif relief, motif ini termasuk tergolong seni

yang bernilai tinggi. Relief jepara sudah terkenal sampai kemana-mana

karena kualitas seninya yang bagus dan terkesan lebih hidup.

90

Kartajaya. Attracting Tourists Traders Investors. Gramedia Pustaka Utama. 2005. Hlm: 5

Page 65: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

54

Dengan perkembangan zaman yang semakin modern membuat

seniman Jepara harus berfikir kreatif dan inovatif dengan seni ukiran

daerah lain. Tetapi pada dasarnya memang ukiran Jepara sudah terkenal

dengan seninya, maka tak perlu khawatir Jepara terkenal dengan julukan

kota ukir, Hal ini dengan dibuktikan adanya hasil seni dan desain ukiran

yang bagus dan banyak disukai orang asing maupun lokal.

2. Jenis-jenis Mebel Jepara

Menurut bapak Arif Saifudin selaku pemilik Karunia Rahman

Furniture mengatakan bahwa berdasarkan sifat dasar bahan baku kayu dan

penggunaannya sebagai produk mebel dan kerajinan kayu, penggolongan

jenis-jenis produk tersebut dibedakan atas91

:

a. Mebel Kantor

Jenis mebel khusus yang biasa cocok untuk dikantor berupa meja

konsultasi, kursi, almari pajangan yang berkualitas sedang sampai

bagus dengan jenis kayu jati, kayu mahoni, finishing dengan polesan

dan pewarnaan. Mebel Karunia Rahman Furniture hampir sama

dengan toko mebel yang lainnya yang membedakan hanya kualitas

ukir saja. Dikarenakan untuk bentuk ukiran dari Karunia Rahman

Furniture bentuk ukirannya selalu mengikuti perkembangan zaman.

b. Mebel Rumah Tangga

Sangat banyak jenis dan macam-macam bentuknya seperti halnya satu

set kursi tamu, satu set kursi makan, kursi malas, almari pakaian,

91

Wawancara dengan bapak Arif Saifudin pada tanggal 22 Desember 2019 di Karunia Rahman

furniture.

Page 66: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

55

almari pajangan, tempat tidur dan mebel-mebel yang lainnya. Jika

dilihat dari ukuran, model dan motif, kualitas sering terpadu dengan

ukiran atau bubutan, dan bahan aneka jenis (kayu) seperti kayu jati,

kayu snokeling, kayu mahoni, dan kayu akasia. Finishing beraneka

ragam (polesan, cat dan vernir). Hasil penelitian yang penulis dapatkan

dari toko mebel Jepara Wood Furniture, mebel Karunia Rahman

Furniture sama halnya dengan toko Jepara Wood Furniture yang hanya

menyediakan perabotan rumah tangga saja seperti aneka macam kursi,

almari, biffet pajangan dan lain-lain92

.

Hasil penelitian yang penulis dapatkan dari toko Putri Jati

Furniture yaitu toko tersebut hanya menyediakan mebel taman atau

kebun. Jenis mebel ini yaitu berupa gazebo dan garden atau meja dan

kursi berukuran relatif besar. Bahan baku yang digunakan yaitu kayu

jati yang tahan di luar ruangan dengan finishing tertentu. Penjualannya

berupa satuan buah dan set. Yang membedakan dari toko mebel yang

lainnya seperti Jepara Wood Furniture, Karunia Jati Furniture adalah

toko mebel Putri Jati Furniture hanya menyediakan mebel yang berada

diluar ruangan yang berbentuk gazebo dan garden saja93

.

Selanjutnya untuk toko mebel Sinar Jati Furniture hanya

menyediakan pintu, jendela, serta kusen pintu dan jendela dengan

berbagai macam. Bahan baku yang digunakan yaitu kayu jati kwalitas

92

Wawancara dengan Bapak Rafiq pada tanggal 31 Januari 2019 di toko Mebel Jepara Wood

Furniture. 93

Wawancara dengan bapak Mustain pada tanggal 31 Januari 2019 di toko Mebel Putri Jati

Furniture.

Page 67: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

56

nomer satu supaya bisa bertahan lama dan tidak mudah keropos karena

kunsen adalah salah satu bagian yang terpenting disetiap rumah.

Penjualannya biasanya satu set yaitu pintu beserta kunsen dan juga

jendela beserta kunsen94

.

3. Model-model Jual Beli Mebel Jepara

A. Beli Langsung Jadi atau Tunai

Model jual beli dengan barang langsung jadi kebanyakan di Jepara

yaitu ketika pembeli datang ke toko mebel. Bagian administrasi

memberikan arahan atau katalog mengenai bahan baku yang tersedia

kepada pembeli untuk pembuatan barang. Penjual memilih barang

yang diinginkan. Bagian administrasi mencatat pesanan pembeli pada

nota penjualan. Nota penjualan dibuat rangkap dua, yaitu nota

penjualan yang pertama diberikan kepada pelanggan ketika pembeli

melakukan pembayaran dan nota penjualan kedua akan disimpan

sebagai arsip penjualan bahan baku mebel95

.

B. Beli dalam Bentuk Mentah atau Belum Finishing

Model jual beli dalam bentuk mentah dibagi menjadi dua yaitu

dalam bentuk gelondongan atau papan yang sudah diukir dan barang

yang sudah jadi tetapi belum diberi pewarna (finishing). Biasanya yang

membeli bahan dalam bentuk mentahan itu seperti tukang kayu, karena

tukang kayu membeli bahan mentah untuk di produksi menjadi perabot

94

Wawancara dengan bapak H. Abdul Rohman pada tanggal 31 Januari 2019 di toko Sinar jati

Furniture. 95

Wawancara dengan bapak Mustain pada tanggal 31 januari 2019 di toko Mebel Putri Jati

Furniture.

Page 68: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

57

rumah tangga. Untuk proses pembelian sama dengan beli langsung jadi

perbedaannya hanya di barang tersebut96

.

C. Beli Secara Indent atau Salam

Model jual beli secara indent atau salam bisa dilakukan secara

online maupun datang langsung ke toko untuk melakukan pemesanan

barang. Proses online dilakukan dengan cara menggunakan media

sosial seperti instagram, facebook dan whatsapp dengan menghubungi

bagian administrasi dan mengirim gambar barang yang akan dipesan

dengan kesepakatan. Proses pemesanan secara langsung dilakukan

dengan cara datang ke toko, kemudian pembeli bertemu secara

langsung dengan bagian administrasi, kemudian pembeli menyerahkan

model gambar yang akan dipesan97

.

4. Proses Jual Beli Mebel Jepara dengan Sistem Pesanan di Kecamatan

Tahunan Kabupaten Jepara

Transaksi jual beli barang yang diperjual belikan dalam akad

pesanan (salam) akan diserahkan dalam kurun waktu yang telah disepakati

antara kedua belah pihak, dan sistem pembayarannya dilakukan secara

tunai atau Down Payment (DP). Syarat utama adalah barang atau hasil

produksi yang akan diserahkan terimakan tersebut dapat ditentukan

spesifikasinya secara jelas, seperti jenis, macam, ukuran, mutu, dan

jumlahnya98

. Apabila nanti barang yang akan diserah terimakan tidak

sesuai dengan spesifikasi sedikit misalkan ukuran, maka pembeli bisa

96

Wawancara dengan bapak H. Abdul Rohman pada tanggal 31 januari 2019 di Sinar Jati Furnitur. 97

Wawancara dengan bapak Rofiq pada tanggal 31 Januari 2019 di Jepara Wood Furniture. 98

Zainudin Ali, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 32

Page 69: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

58

mentoleransi barang yang sudah di pesan oleh pembeli. Selanjutnya

apabila barang sama sekali tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan

oleh pembeli, maka ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu pertama,

pembeli masih mau menerima jika barang tersebut diperbaiki yang hampir

mendekati sesuai keinginan pembeli, dan yang kedua sesuai kesepakatan

diawal apabila barang yang dipesan tidak sesuai dan pembeli tidak jadi

mengambil barang yang dipesan, maka uang muka yang sudah diberikan

tidak bisa dikembalikan secara utuh hanya 5% saja, karena untuk biaya

pembuatan. Dalam jual beli jenis ini, barang yang ingin di beli biasanya

belum ada (misalnya masih harus di produksi)99

.

Hasil penelitian di Kecamatan Tahunan Jepara biasanya pembeli

yang berminat untuk menggunakan jasa mebel di Kecamatan Tahunan,

pembeli langsung datang ke toko yang mereka inginkan. Pembeli langsung

disambut oleh pihak yang berada di toko mebel tersebut, pihak pembeli itu

sendiri langsung bernegosiasi dengan pemilik toko mebel.

Sesorang memesan sebuah almari, pembeli tersebut menyebutkan

atau memberitahu dengan jelas bentuk detail lemari yang ingin di pesan

tersebut dengan gambar-gambar yang ingin di ukir, misalnya bagian pintu

lemari yang ingin dibuat ukiran bunga, ukiran hewan, ukiran bentuk batik

atau yang lainnya, serta ukuran lemari tersebut sudah jelas diberitahu

kepada pihak penjual mebel tersebut. Setelah kesepakatan yang dibuat

oleh kedua belah pihak, dilanjutkan dengan kesepakatan harga yang

99

Wawancara dengan bapak Mustain pada tanggal 22 Desember 2019 di Toko Mebel Putri Jati

Furniture

Page 70: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

59

diberikan oleh penjual kepada pihak pembeli, dan yang terakhir pihak

pemesan membayarkan pesanannya dengan cara tunai atau Down

Payment, kebanyakan Down Payment (DP) yang dikeluarkan oleh penjual

sekitar 35% - 50% dan sesuai kesepakatan, alasannya untuk mengatasi

kerugian yang dilakukan oleh pengrajin atau pemilik ketika barang yang

dipesan pembeli sudah dalam proses pembuatan100

.

Dalam wawancara yang penulis lakukan kepada beberapa pembeli

mereka mengatakan bahwa, mekanisme dalam pembayaran semacam ini

sangat membantu karena mereka beranggapan bahwa pembayaran setelah

barang jadi bisa sedikit meringankan beban para pembeli. Karena pembeli

selain bisa menyiapkan uang dalam kurun waktu pembuatan juga para

pembeli tidak akan merasa dirugikan, karena diawal pemesanan para

pembeli sudah membayar uang muka (DP) terlebih dahulu. Oleh sebab itu

dalam kurun waktu pembuatan barang yang sudah dipesan, maka pembeli

bisa menyiapkan uang pelunasan yang dapat dibayarkam setara dengan

kwalitas barang yang sudah mereka pesan. Untuk pembayarannya secara

langsung, pihak mebel hanya menggunakan sistem nota atau kwitansi

sebagai bukti dari transaksi pemesanan. Sedangkan untuk pembelian

melalui media online untuk proses tanda jadi, pembeli diharuskan

menyerahkan bukti transfer sebagai tanda jadi dengan membayar Down

100

Hasil wawancara dengan Bapak Mustain pada tanggal 22 Desember 2019 di Toko Mebel Putri

Jati Furniture,

Page 71: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

60

Payment atau tunai supaya pesanan segera dikerjakan. Setelah barang jadi

pembeli melakukan pelunasan101

.

Cara pengiriman barang dilakukan dari pihak penjual menyediakan

jasa pengiriman barang pesanan, sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Apabila pembeli menginginkan barang pesanannya langsung diantar oleh

pihak penjual, maka akan dikenakan biaya tambahan. Tetapi jika pembeli

ingin mengambil pesanannya secara langsung maka pihak pembeli tidak

dikenai biaya tambahan untuk transportasi.

Dari beberapa pihak pemilik mebel untuk kelancaran bisnisnya,

mereka melakukan perencanaan pada aspek pemasaran, ini dilakukan

supaya pemasukan yang diperoleh oleh pihak mebel bertambah dan minat

pembeli untuk mengunjungi toko mebel semakin banyak, serta dibentuk

managemen yang bagus agar pembuatan barang pesanan dari pembeli bisa

sesuai dengan keinginan dan pembeli merasa puas.

Perencanaan pada aspek pemasaran yang ada di Kecamatan

Tahunan Jepara adalah proses untuk menentukan tujuan dari pemasaran

yang ditandai dengan meningkatnya jumlah pembeli pengguna jasa

pembuatan mebel pada masing-masing mebel.

Menurut Mas Rafiq salah satu pemilik Mebel Jepara Wood

Furniture di Kecamatan Tahunan, perencanaan yang terdapat di pemasaran

mebel tersebut adalah dengan menetapkan tujuan pemasaran yaitu tentu

saja untuk meningkatkan jumlah pembeli pengguna jasa mebel Jepara

101

Wawancara dengan beberapa pembeli mebel pada tanggal 30 Januari 2019 di toko mebel

jepara.

Page 72: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

61

Wood Furniture. Pembeli di toko Jepara Wood Furniture tidak selalu

orang-orang bertempat tinggal dekat dengan lokasi, melainkan ada juga

pembeli yang lokasi tempat tinggalnya jauh dari toko mebel tersebut102

.

Pengorganisasian didalam setiap toko mebel yaitu dengan proses

pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan

secara terkoordinir kepada setiap pekerja untuk mendukung tercapainya

tujuan yang telah ditetapkan. Menurut bapak Arif Saifudin pemilik toko

Karunia Rahman Furniture, pengorganisasian di fungsi pemasaran mebel

tersebut adalah dengan menetapkan tugas apa yang harus dilakukan untuk

meningkatkan pasar itu sendiri misalnya memberikan informasi mengenai

Karunia Rahman Furniture ke beberapa pembeli melalui banner dan juga

melalui media online seperti sms, call, facebook, e-mail, instagram dan

lain-lain103

.

Hasil wawancara dengan ibu Laila selaku pembeli di Toko Karunia

Rahman Furniture, beliau memesan satu set kursi untuk ruang tamu dan

satuan almari besar, ibu Laila merasa puas dengan barang yang dipesan,

meskipun beliau memesan lewat media online (facebook) biasanya banyak

yang tidak sesuai dengan aslinya tetapi hasil dari Toko Karunia Rahman

Furniture sesuai dengan keinginannya, meskipun beliau harus rela

menunggu berbulan-bulan untuk proses pembuatannya104

.

102

Wawanacara dengan Rafiq pada tanggal 22 Desember 2018 di Toko Jepara Wood Furniture . 103

Wawancara dengan bapak Arif saifudin pada tanggal 22 Desember 2018 di Toko Karunia

Rahman Furniture. 104

Wawancara dengan ibu Laila selaku pembeli Furniture pada tanggal 22 Desember 2018 di Toko

Karunia Rahman Furniture.

Page 73: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

62

Adapun kendala atau hambatan yang terjadi oleh pihak pemilik

mebel yaitu sebagai berikut105

:

1. Barang yang sudah dibuat atau selesai pembuatannya tidak bisa

diambil karena si pembeli belum membayar lunas sesuai dengan

kesepakatan awal.

2. Pada saat akad uang untuk pembayaran mebel sudah dibayar lunas

atau DP, akan tetapi pada pihak mebel belum menyelesaikan pesanan

yang dipesan oleh pembeli sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

dalam akad awal.

3. Adanya perselisihan antara pihak pembeli dikarenakan barang yang

telah dipesan tidak sesuai dengan permintaan pembeli. Ini biasanya

terjadi ketika waktu pemasangannya tidak sesuai dengan ukuran.

4. Kurangnya bahan baku dari pihak mebel, ketika musim penghujan

untuk proses pengeringan dan lamanya proses pengiriman.

5. Pemesanan dengan harga yang standart tetapi dengan kualitas yang

baik.

Menurut peneliti cara mengatasi kendala yang dihadapi oleh pihak

mebel adalah dengan menggunakan uang yang telah diberikan oleh

pembeli pada akad awal agar digunakan untuk membeli bahan baku yang

sekiranya kurang. Kekurangan ini biasanya terjadi ketika musim

penghujan. Dengan tercukupinya bahan baku yang ingin digunakan, pihak

105

Wawancara dengan Rofik selaku pengrajin pada tanggal 31 Januari 2019 di toko mebel Jepara

Wood Furniture.

Page 74: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

63

mebel pun bisa menyelesaikan pembuatan mebel tersebut sesuai dengan

waktu yang telah disepakati bersama.

Agar tidak ada perselisihan antara si pembeli dan pihak mebel,

haruslah terjalinnya komunikasi yang baik antara konsumen dengan pihak

mebel tersebut. Dan sebaliknya dari pihak pembeli haruslah mengerti akan

hak dan kewajibannya, begitupula dengan pihak mebel. Pembeli harus

menepati kewajibannya dalam pemenuhan atas pembayarannya tepat pada

waktu yang telah ditetapkan di akad awal. Sedangkan untuk pihak mebel

harus menyiapkan pesanan perabot pembeli tepat pada waktu yang telah

ditetapkan diawal akad.

Adapun komplain yang sering dihadapi dari pihak pembeli kepada

toko mebel Jepara, sebagai berikut:

a. Bahan baku jelek, seperti halnya barang lama yang bagian dalamnya

cepat keropos.

b. Masalah harga yang tidak sesuai dengan bahan.

c. Pengrajinnya kurang rapi.

Hasil wawancara dengan mas Rofiq, untuk cara mengatasi

komplain dari pembeli yaitu ketika barang yang sudah di pesan kemudian

terjadi kerusakan pada barang tersebut maka dari pihak toko menyediakan

toleransi servise sesuai pada perjanjian awal dan dari pihak mebel

memeperbaiki lagi cara kerjanya biar pembeli tidak merasa dikecewakan.

Tetapi kebanyakan dari pihak mebel tidak pernah mendapati komplain

barang rusak setelah pengiriman, dikarenakan sebelum dilakukan

Page 75: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

64

pengiriman barang sudah di cek terlebih dahulu dan dipastikan semuanya

dalam keadaan bagus106

.

Menurut ibu Farida yang merupakan salah satu pembeli di salah

satu toko mebel di Jepara, beliau menjelaskan bahwa keistimewaan

memesan barang di Jepara adalah karena kualitas barang dan hasil yang

memuaskan, meskipun beliau harus rela menunggu beberapa bulan

lamanya sehingga barang yang dipesan baru selesai tetapi beliau merasa

puas dengan hasil karya mebel Jepara107

.

Dapat penulis gambarkan bagaimana proses jual beli mebel di

Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara sebagai berikut:

1) Pembeli memesan barang sesuai yang diinginkan, biasanya mereka

menjelaskan spesifikasinya dari ukuran, jenis, mutu dan jumlahnya,

tidak jarang para pembeli membawa gambar yang diinginkan.

2) Selanjutnya pihak mebel menaksir biaya yang harus dibayar para

pembeli jika barang yang dipesan nantinya selesai pembuatan, setelah

harga disepakati antara penjual dan pembeli, mereka bernegosiasi

mengenai pengiriman barang, para pembeli mempunyai pilihan apakah

pembeli mengambil sendiri barang yang sudah jadi ataukah meminta

pemilik mebel yang mengantarkan langsung ke pembeli.

3) Para pembeli tersebut akan melakukan pembayaran lunas jika barang

yang telah dipesan sudah selesai dikerjakan, mengenai waktu pihak

106

Wawancara dengan Rofik selaku pengrajin pada tanggal 31 Januari 2019 di toko mebel Jepara

Wood Furniture. 107

Hasil wawancara dengan Ibu Farida selaku pembeli mebel pada tanggal 22 Desember 2018 di

toko mebel Star Woods.

Page 76: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

65

penjual tidak bisa memastikan kapan tanggal pasti selesai

pengerjaannya, penjual hanya bisa memastikan saja, dikarenakan

orderan dari pembeli-pembeli yang lain harus menunggu giliran.

Dalam kesepakatan secara tertulis yang dibuktikan dengan nota atau

kwitansi, sebagai alat perjanjian yang sah.

Apabila di tengah-tengah perjalanan terjadi masalah antara penjual

dan pembeli ternyata ada pembeli yang membatalkan pesanan, maka pihak

toko mebel Jepara tetap memproduksi barang untuk dijual secara langsung

di toko mebel tersebut.

Dari beberapa poin di atas, yang dijadikan mekanisme dibeberapa

toko mebel di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, pada dasarnya

pemesanan yang disebutkan dengan kadar spesifikasi yang jelas, maka

pihak penjual akan memahami apa yang diinginkan pembelinya.

Berdasarkan mekanisme tersebut, hal ini sangat penting dalam

penyebutan sifat dalam jual beli pesanan, guna memuaskan pihak pembeli

untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Dalam hal penerimaan

barang, pihak penjual memberikan sepenuhnya hak kepada pembeli

dengan cara diserah terimakan di tempat ketika akad atau dihantarkan di

rumah pembeli.

Page 77: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

66

BAB IV

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PROSES JUAL BELI

MEBEL DENGAN SISTEM PESANAN DI KECAMATAN

TAHUNAN KABUPATEN JEPARA.

Transaksi jual beli merupakan aktifitas yang dibolehkan dalam Islam,

baik disebutkan dalam al-Qur‟an, Hadits maupun Ijma‟ Ulama. Adapun dasar

hukum jual beli adalah sebagai berikut:

1. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah

2: 275:

Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba”.

2. Dalam QS. An-Nisa‟ 4: 29:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh

dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”.

Page 78: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

67

Berdasarkan ayat ini, yang menjadi kriteria suatu transaksi yang sah

adalah adanya unsur suka sama suka108

.

Adapun landasan hukum jual beli yang berasal dari hadits Rasulullah

SAW, adalah sebagai berikut:

ا ال عن ت راض ي ع ب انم Artinya: “Sesungguhnya sahnya jual beli atas dasar kerelaan”.

Sedangkan para ulama‟ telah sepakat mengenai kebolehan akad jual

beli. Ijma‟ ini memberikan hikmah bahwa kebutuhan manusia berhubungan

dengan sesuatu yang ada dalam kepemilikan orang lain, dan kepemilikan

sesuatu itu tidak akan diberikan dengan begitu saja, harus ada kompensasi

sebagai imbal baliknya. Sehingga dengan disyariatkannya jual beli tersebut

merupakan salah satu cara untuk merealisasikan keinginan dan kebutuhan

manusia, karena pada dasarnya, manusia tidak akan dapat hidup sendiri

tanpa berhubungan dan bantuan orang lain109

.

Dasar hukum jual beli salam adalah Al-Qur‟an dan Sunah, Al-Qur‟an

menyebutkan dalam QS. Al-Baqarah 2: 282 sebagai berikut:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,

hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang

penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar”.

108

M. Ali Hasan. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam. (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008)h, 381. 109

Qamarul Huda, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Teras, 2011), h. 54

Page 79: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

68

Ibnu Abbas menjelaskan pengertian ayat diatas adalah ada kaitanya

dengan bai‟ as-salam, “aku bersaksi bahwa salam (salaf) yang dijamin

untuk jangka waktu tertentu telah dihalalkan oleh Allah SWT dalam kitab-

Nya dan diizinkan-Nya” lalu beliau membaca ayat tersebut. Selain itu, ada

hadist yang mengatur masalah salam ini sebagai berikut:

لف ف كي ل مع ل و م ووز ن مع ل و م ال اجل مع ل و م لف ف ت ر ف ل يس من اس ) داو د والنمسائ والت ر مذى واب ن ماجو عن اب ن عبامس لم واب و )رواه ال ب خارى وم س

Artinya: “Jika kamu melakukan jual beli salam, maka

lakukanlah dalam ukuran tertentu, timbangan tertentu dan

waktu tertentu. (HR Bukhori, Muslim, Abu Daud, An-Nasa‟i, At-

Tirmizi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas )110

.

Adapun hadis tentang dasar hukum diperbolehkannya transaksi ini

adalah sebagaimana riwayat Hakim bin Hizam:

عن حكي م ب ن حزام انم النمب صلمى الل علي و وسلمم قال لو ل تبع ما لي س عن دك Artinya: “Dari Hakim bin Hizam, sesungguhnya Nabi

bersabda: janganlah menjual sesuatu yang tidak ada padamu”.

لف و ن ف عن اب ن عبماس قال قدم النمب صلمى الل علي و وسلمم ال مدي نة وى م ي س لف ف كي ل مع ل و م ووز ن لف ف ت ر ف ل ي س ف قال من اس الثممارالسمنة والسمنت ي

مع ل و م ال اجل مع ل و م Artinya: Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW

datang ke kota madinah sedang penduduknya melakukan salaf

(jual beli salam) dalam jangka waktu satu, dua atau tiga tahun,

nabi bersabda,”siapa saja yang melakukan jual beli salam

(salaf) , maka lakukanlah dalam ukuran (takaran) tertentu,

timbangan tertentu dan waktu tertentu. (HR Bukhori Muslim).

Para ulama telah sepakat mengenai kebolehan akad jual beli pesanan

(salam). Ijma‟ ini memberikan hikmah bahwa kebutuhan manusia

110

Muhammad bin Ismail Al-Amir As-san‟ani, terj. Ali Nur Medan dkk, Subulus Salam Sharh

Bulughul Maram (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2009), h. 4

Page 80: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

69

berhubungan dengan sesuatu yang ada dalam kepemilikan orang lain, dan

kepemilikan sesuatu itu tidak akan diberikan dengan begitu saja. Sehingga

dengan disyariatkannya jual beli tersebut merupakan salah satu cara untuk

merealisasikan keinginan dan kebutuhan manusia.

Berdasarkan hadist diatas jual beli dengan sistem pesanan (salam)

pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, dan dari keterangan hadist

diatas juga menunjukkan bahwasannya salam diperbolehkan dalam syari‟at

Islam.

Kemudian dari beberapa rujukan Al-Qur‟an maupun hadist diatas

telah menerangkan tentang bagaimana keabsahan akad jual beli yang sesuai

dengan syari‟at. Yang mana dalam konseptual akad jual beli Mebel Jepara

telah mengambil dari pada konsep jual beli yang disyariatkan sebagaimana

tertuang dalam Al-Qur‟an, Hadis, maupun Ijma‟ ulama yang terpapar diatas.

Berdasarkan dalil-dalil diatas penulis berpendapat bahwa konseptual

pengelolaan akad proses jual beli mebel Jepara sudah benar. Karena akad

proses jual beli mebel Jepara sudah sesuai dengan kaidah mu‟amalat

sebagaimana dalil-dalil yang telah sesuai dengan al-Qur‟an dan hadist.

Alasan kebolehan atau kesesuaian dengan syariat Islam dimulai dari

penjual sudah memenuhi syarat, kemudian pembeli sudah memenuhi syarat,

barang yang diperjual belikan juga memenuhi syarat, dan yang terakhir akad

sudah memenuhi syarat. Sehingga tidak terjadi gharar atau penipuan dalam

jual beli tersebut.

Page 81: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil wawancara yang penulis peroleh dari narasumber,

diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses jual beli mebel di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, akad

yang digunakan yaitu akad pesanan (salam). Ketika pembeli ingin

memesan sebuah mebel yang sesuai spesifikasi berupa gambar,

ukuran, mutu dan jumlah yang telah diinginkan oleh pembeli. Sebagai

tanda jadi pembeli memberikan uang Down Payment (DP) sebesar

35% - 50% sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Setelah itu

proses pembayaran menggunakan sistem nota atau kwitansi sebagai

bukti transaksi. Berbeda ketika pembelian melalui media online, untuk

proses tanda jadi, pembeli diharuskan menyerahkan bukti transfer

sebagai tanda supaya pesanan segera dikerjakan. Setelah barang jadi

pembeli melakukan pelunasan. Kemudian untuk proses pengiriman

sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

2. Tinjauan hukum Islam terhadap proses jual beli Mebel pesanan di

Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara sudah sesuai dengan syariat

Islam karena antara penjual dan pembeli, proses jual beli barang yang

diperjual belikan, dan akad yang digunakan tidak menyalahi aturan

syariat Islam.

Page 82: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

71

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Kepada pemilik mebel Jepara semoga bisa mengistiqomahkan

konseptual mu‟amalat berbasis syari‟ah yang sudah direalisasikan.

2. Untuk pengusaha mebel lainnya semoga bisa mengikuti napak tilas

sebagaimana yang telah direalisasikan oleh pengelola mebel Jepara

lainnya yang senantiasa memperhatikan pengelolaan usaha dengan

konseptual syari‟ah.

3. Agar tidak terjadi perselisihan antara si penjual dan pembeli mebel,

haruslah terjalinnya komunikasi yang baik antara penjual dan pembeli

mebel tersebut. Dan sebaiknya pula dari pihak pembeli haruslah

mengerti hak dan kewajibannya, begitu pula dengan pihak mebel.

Karena ini sesuai dengan prinsip jual beli dalam Islam, yakni tidak

boleh merugikan salah satu pihak, baik penjual maupun pembeli.

Page 83: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Al Muslih dan Ash-Shawi, Shalah Malaya Saut tajiru Jahluhu di

terjemahkan oleh Abu Umar basyir, Fikih Ekonomi Keuangan Islam

(Cet. I), Jakarta: Darul Had.

Abdul Rahman Al-ghazaly. 2006. Al-fiqh, „Ala Al-Madzahib al-Arba‟ah. Bayrut:

Dar al-kita al-Ilmiyah.

Affandi, Yazid. 2009. Fiqh Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga

Keuangan Syariah. Yogyakarta: Logung Pustaka.

Afifudin. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia.

Ahmadimiru. Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ali Hasan, Muhammad. 2003. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh

Muamalat). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ash-Shidiqie, Hasbi. 1978. Hukum-Hukum Fiqh Islam, Cet. V. Jakarta: Bulan

Bintang.

Ash-shiddiqie, Hasbi. 2008. Hukum-hukum Fiqh Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Aziz Muhammad Azzam, Abdul. 2010. Fiqh Muamalat (Sistem Transaksi Dalam

Fiqh Islam). Jakarta: Hamzah.

Azyumardi. 2003. Fiqh Muamalah. Bogor: Ghalia Indonesia.

Departemen Agama RI. 2009. al-Qur‟an dan terjemahannya. Bandung: PT

Sygma Examedia Arkaleema.

Dewi, Gemala. 2005. Hukum perikatan Islam di Indonesia. Jakarta: Prenada

Media.

Djuwaini, Dimyauddin. 2008. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Ghunaim Al –awwad, Dakhil. 2005. Kepada Para Pedagang. Solo: PT Aqwan

Media Profetika.

Harun, Nasrun.2000. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi dan Focus Groups. Jakarta:

Raja Grafindo.

Page 84: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

Hidayat, Enang. Fiqh Jual Beli. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Huda, Qamarul. 2011. Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Teras.

Ibnu Hajjar al-Asqalany, Al-hafidl. Bulughul Maram, Maktabah Al-Alawiyah.

Semarang, t.th.

Ibnu Rasyd, Bidayatul al-Mujtahid, Jilid V, Darul al-Kutub al-Alamiyah, Beirut,

t.th.

Jafri, Syafii. 2008. Fiqh Muamalah. Riau: Suskaprs.

Laila. 2019. Wawancara dengan Pembeli Mebel di Toko Karunia Rahman

Furniture pada tanggal 22 Desember.

Moh Rifa‟i dkk. 1978. Terjemahan Khulashoh Kifayatul Akhyar. Semarang:Karya

Thoha Putra.

Moleong, Lexy. 2002. Metodologi penelitian Kualitatif,. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nasrun, Harun. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Nasution, Nasrun. 2007. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Nawawi, Ismail. 2012. Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor: Halia

Indonesia.

Mardani. 2012. Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqih Muamalah. Jakarta. Kencana

Prenada Media Group.

Muhammad bin Ismail Al-Amir As-san‟ani, terj. Ali Nur Medan dkk. 2009.

Subulus Salam Sharh Bulughul Maram. Jakarta: Darus Sunnah Press.

Mustain. 2019. Wawancara dengan Pemilik Mebel Putri Jati Furniture pada

tanggal 31 Januari.

Musthofa, Imam. 2016. Fiqh Muamalah Kontemporer. Jakarta: PT Raja

Grafindo.

Rasjid, Sulaiman. 1994. Fiqh Islam (hukum fiqh lengkap). Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Rafiq. 2019. Wawancara Dengan Pemilik Mebel Jepara Wood Funiture pada

tanggal 31 Januari.

Rifa‟i, Moh. Kifayat Al-Akhyar. Semarang: CV Toha Putra.

Page 85: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

Rohman, Abdul. 2019. Wawancara dengan Pemilik Toko Mebel Sinar Jati

Furniture pada tanggal 31 Januari.

Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunnah, Jilid 3. Cairo: Al Fath.

Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunah (terj), Alih Bahasa Kamaluddin A. Marzuki, jilid. XII.

Bandung: Al-Ma‟arif.

Sabiq, Sayyid. 2007. Fiqh Sunah (terj), Nor Hasanudin, Fiqh Sunah, jilid V.

Jakarta: Pena Pundi Aksara.

Sahrani, Sohari. 2011. Fikih Muamalah. Bogor: Ghalia Indonesia.

Saifudin, Arif. 2019. Wawancara Pemilik Mebel Karunia Rahman Furniture

Jepara pada tanggal 22 Desember.

Sidiq al-haj, Abdul. 1993. Inti Dasar Hukum Dagang Islam. Jakarta: Balai

Pustaka Cet 1.

Suhendi, hendi. 2002. Fiqh Muamalah. Jakarta: Rajawali Pers.

Suhendi, Hendi. 2002. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Syafe‟i, Rahmat. 2001. Fiqh Muamalah. Bandung: Pustaka Setia.

Syaikh Al-allamah Muhammad. 2010. Fiqh Empat Madzhab. Bandung: Hasmini.

Wahbah az-Zuhaili. 2011. Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Jilid 5. Jakarata: Gema

Insani.

Wardi Muslich, Ahmad. 2010. Fiqh Muamalat. Jakarta: AMZAH.

Sugiyono. 1989. Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif ,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabet.

Suharsimi, Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).

Jakarta: Rineka Cipta.

Syafi‟i, Rahmat. 2001. Fiqh Muamalah. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Taqiyuddin an-Nabhani. 1996. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif: Perspektif

Islam, Cet. VII, Surabaya: Risalah Gusti.

Wahbah Az-Zuhaili. 2011. Fiqh Islam. Jakarta: Gema Insani.

Page 86: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curiculum Vitae

Data Pribadi

Nama : Ni‟matul Fauziyah

Tempat/ Tanggal Lahir : Pati/ 06 Juni 1996

Agama : Islam

Alamat : DK. Kulonan Rt 04 Rw 02 Desa Gerit

Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.

Riwayat Pendidikan

1. MI Manba‟ul Falah Gerit Cluwak Pati tahun 2008

2. Mts Miftahul Huda Tayu Pati tahun 2011

3. Ma Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati tahun 2014

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Hormat saya

Ni‟matul Fauziyah

Page 87: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini

DOKUMENTASI

Page 88: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini
Page 89: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini
Page 90: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini
Page 91: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini
Page 92: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini
Page 93: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini
Page 94: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini
Page 95: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini
Page 96: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini
Page 97: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini
Page 98: JUAL BELI MEBEL JEPARA DENGAN SISTEM PESANAN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5217/1/skripsi fik.pdf · JEPARA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Menyatakan bahwa skripsi ini