jooo

4
Nama: Joel kisar siburian Nim: 141011030 Jurusan: Teknik kimia Kejaksaan Agung Tunggu Surat dari Filipina soal Pemeriksaan tepidana mati Mary Jane. Kejaksaan Agung sampai sekarang belum menerima surat dari otoritas Filipina soal rencana pemeriksaan terhadap terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso. Menurut rencana, pemeriksaan akan dilakukan menggunakan video konferensi. "Belum ada suratnya. Kita tidak bisa sekadar lisan, semuanya harus tertulis," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Tribagus Spontana, Tony mengatakan, pemeriksaan itu serius sehingga surat permohonannya harus secara resmi. Menurut rencana semula, pemeriksaan itu akan dilakukan pada 8 Mei dan 14 Mei 2015. Selain itu, pelaksanaan pemeriksaan itu harus benar-benar dipersiapkan dalam hal biaya. "Yang jelas biayanya berasal dari Filipina," tuturnya. Karena itu, kata Tony, pihaknya menunggu iktikad baik atau keseriusan dari Pemerintah Filipina untuk memeriksa Mary Jane. "Jelasnya, kami tidak mengizinkan pemeriksaan dilakukan di Filipina, harus diperiksa di Indonesia," kata dia. Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengakui bahwa otoritas Filipina sempat menghubungi mereka mengenai teknis permintaan

Upload: japprak-childhood

Post on 12-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

joo

TRANSCRIPT

Page 1: jooo

Nama: Joel kisar siburian

Nim: 141011030

Jurusan: Teknik kimia

Kejaksaan Agung Tunggu Surat dari Filipina soal Pemeriksaan tepidana mati Mary Jane.

Kejaksaan Agung sampai sekarang belum menerima surat dari otoritas Filipina soal

rencana pemeriksaan terhadap terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso. Menurut rencana,

pemeriksaan akan dilakukan menggunakan video konferensi.

"Belum ada suratnya. Kita tidak bisa sekadar lisan, semuanya harus tertulis," kata Kepala

Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Tribagus Spontana,

Tony mengatakan, pemeriksaan itu serius sehingga surat permohonannya harus secara

resmi. Menurut rencana semula, pemeriksaan itu akan dilakukan pada 8 Mei dan 14 Mei

2015.

Selain itu, pelaksanaan pemeriksaan itu harus benar-benar dipersiapkan dalam hal biaya.

"Yang jelas biayanya berasal dari Filipina," tuturnya.

Karena itu, kata Tony, pihaknya menunggu iktikad baik atau keseriusan dari Pemerintah

Filipina untuk memeriksa Mary Jane.

"Jelasnya, kami tidak mengizinkan pemeriksaan dilakukan di Filipina, harus diperiksa di

Indonesia," kata dia.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengakui bahwa otoritas Filipina sempat menghubungi

mereka mengenai teknis permintaan keterangan terhadap Mary Jane Veloso, terpidana mati

yang lolos dari eksekusi mati tahap II.

"Pihak Filipina sudah sempat menghubungi kami. Ini sedang dibicarakan bagaimana teknis

(meminta keterangan) nanti," kata Jaksa Agung HM Prasetyo.

Orang nomor satu di Korps Adhyaksa itu menekankan bahwa pemeriksaan Mary Jane akan

dilakukan di Indonesia. "Mungkin bisa menggunakan media video konferensi," ujarnya.

Sebelumnya, rencana eksekusi terhadap Mary Jane dibatalkan setelah perekrutnya

menyerahkan diri kepada Kepolisian Kota Cabanatuan, Filipina. Selain itu, menurut

keterangan perekrut tersebut, sosok Mary Jane tidak bersalah

Page 2: jooo

Hubungan nilai nilai pancasila terhadap pidana mati

1.      Sekali pidana mati dijatuhkan dan dilaksanakan, maka tidak ada jalan lagi untuk

memperbaiki apabila ternyata didalam keputusannya hukum tersebut mengandung

kekeliruan.

2.      Pidana mati itu bertentangan dengan perikemanusiaan.

3.      Dengan menjatuhkan pidana mati akan terutup usaha untuk memperbaiki terpidana.

4.      Apabila pidana mati itu dipandang sebagai usaha untuk menakut-nakuti calon penjahat, maka

pandang tersebut adalah keliru karena pidana mati biasanya dilakukan tidak didepan umum.

5.      Penjatuhan pidana mati biasanya mengandung belas kasihan masyarakat yang dengan

demikian mengundang protes-protes pelaksanaanya.

6.      Pada umumnya kepala negara lebih cenderung untuk mengubah pidana mati dengan pidana

terbatas maupun pidana seuumur hidup.

7. mereka yang menentang hukuman mati menghargai nilai pribadi, martabat kemanusiaan

umumnya dan menghargai suatu pendekatan ilmiah untuk memahami motif-motif yang

mendasari setiap tingkah laku manusia.

Alasan-alasan bagi mereka yang cenderung untuk mempertahankan adanya hukuman atau

pidana mati, mereka mengemukakan pendapatnya sebaga berikut :

1.      Dipandang dari sudut yiridis dengan dihilangkannya pidana mati maka hilanglah alat yang

penting untuk penerapan yang lebih baik dari hukuman pidana.

2.      Mengenai kekeliruan hakim, itu memang dapat terjadi bagaimanapun baiknya undang-

undang itu dirumuskan. Kekeliruan itu dapat diatasi dengan pertahapan dalam upaya-upaya

hukum dan pelaksanaanya.

3.      Menegnai perbaikan dari terpidana, sudah barang tentu dimaksudkan supaya yang

bersangkutan kembali kemasyarakat dengan baik apakah dengan dengan pidana seumur

hidup yang dijatuhkan itu kembali lagi dalam kehidupan masyarakat.