joint - erepo.unud.ac.id
TRANSCRIPT
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................................................ 1
Run Down Acara .................................................................................................... 8
Abstrak ................................................................................................................... 15
U-01. Tantangan Industri Pakan di Indonesia dan kebijkan nasional
pengembangan pakan (Ir. R.R. Wsri Widayati, MMA (Direktur Pakan,
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian
Pertanian RI)
16
U-02. Kebijakan pengembangan pakan untuk mengembangkan industri
peternakan dan peternakan rakyat NTT. (Viktor B. Laiskodat, Gubernur
NTT).
17
U-03. Recent advances and opportunities pengembangan tanaman pakan di lahan
kering Indonesia (Luki Abdullah, IPB). 18
U-04. Tantangan dan peluang adopsi teknologi pakan sapi berbasis hijauan pada
sistim peternakan rakyat. (Dahlanuddin, Unram). 19
U-05. Optimalisasi kualitas produk ungags berorientasi ekspor melalui
penggunaan herbal (. Jublin F. Bale-Therik, Undana). 21
P1.01. Pertumbuhan dan Hasil Hijauan Pakan Hymenachne amplexicaulis
(Rudge) Nees pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara. H. Syafria dan N.
Jamarun.
22
P1.02. Respon Pertumbuhan Rumput Gajah (Pennisetum pupureum), Setaria
(Setaria spacelata) dan Benggala (Pannicum maximum) terhadap
perbedaan salinitas. Diana Sawen.
23
P1.03. Evaluasi produksi benih tiga jenis tanaman pakan ternak leguminosa herba
di lahan kering beriklim kering. Sajimin, D. Kanahau , J. Nulik , E. Hosang
dan N.D. Purwantari.
24
P1.04. Produktivitas Beberapa Jenis Tanaman Pakan Dengan Pola Tanam Dan
Dosis Bioslurry Berbeda. N. M. Witariadi, N.N. Candraasih K., dan
N.G.K.Roni
25
P1.05. Dampak Pemupukan Urea dan Bio Urine Terhadap Produktivitas Rumput
Panicum Maximum Cv.Trichoglum. N.N Candraasih K., N.M.Witariadi,
dan N.W.Siti
26
P1.06. Fluktuasi Kualitas Hijauan pada Padang Penggembalaan Alam di Pulau
Timor. Jelantik, I G.N. dan I. Benu 27
P1.07. Kandungan Nutrisi Alfalfa (Medicago sativa L.) Regrowth I pada
Pemupukan dan Pencahayaan Berbeda. B. Suwignyo, F. Izzat , dan A. Astuti 28
P1.08. Potensi Legum Pohon “Dema” Asal Kabupaten Sarmi Papua Sebagai
Hijauan Pakan Diana Sawen, Luki Abdullah. 29
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
2
P1.09. Kecernaan hijauan arbila (Phaseolus lunatus l.) yang dibudidaya pada
musim kemarau dengan penambahan berbagai level bokashi chromolaena
dan feses sapi. Bernadete B. Koten, Jonitius Taek, Abner Tonu Lema,
Agustinus Semang, dan Redempta Wea, Twen D. Dato.
30
P1.10. Evaluasi Produktivitas dan Kualitas Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench)
dengan Hydroponic Forage Fodder terhadap Larutan Nutrisi dan Waktu
Panen Berbeda. R. Sriagtula., I. Martaguri., Mardhiyetti., S. Sowmen dan
Q. Aini.
31
P1.11. Pengaruh Populasi Cacing Eisenia Foetida dan Waktu Pemberian Pakan
Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan N, P, K Tanaman Sorgum
(Sorghum bicolor). Asep Tata Permana, M. Agus Setiana, Annisa
Nurhasanah.
32
P1.12. Penyediaan Pakan Ternak Melalui Pengelolaan Sistem Usaha Pertanian
Jagung Tanpa Limbah (Zero Waste) Di Lahan Kering Iklim Kering di
NTT. Yohanes Leki Seran
33
P1.13. Produktivitas dan Nilai Nutrisi Hijauan Pakan Padang Penggembalaan
Alam di Desa Watodiri Kecamatan Ileape Kabupaten Lembata. .Herayanti
P. Nastiti, H. T. Pangestuti, H.T. Handayani, Y.C. Bala Wejak, A. Pati.
33
P1.14. Produksi Bahan Segar dan Bahan Kering Rumput Mulato (Brachiaria
hybrid cv. Mulato) hasil integrasi legume dan tanaman hortikultura pada
daerah lahan kering. Grace Maranatha, Marthen R. Pelokilla, Arnold E.
Manu, Yohanis U. L. Sobang, Marthen Yunus
35
P1.15. Pengaruh level Silage Chromolaena Odorata dalam Konsentrat Terhadap
Parameter Nutrisi dan Fermentasi Ternak Sapi Bali yang diberikan Jerami Padi.
Gustaf Oematan, Erna Hartati, Marten M. Mullik, Tara Tiba Nikolaus.
36
P1.16. Permasalahan dalam sistem produksi sapi rakyat berbasis lamtoro model
Amarasi. Marthen L. Mullik, Bambang Permana dan Yelly M. Mulik. 37
P1.17. Permasalahan pakan dan nutrisi pada sistem penggemukan sapi rakyat
berbasis lamtoro model Amarasi. Marthen L. Mullik, Bambang Permana
dan Yelly M. Mulik.
38
P1.18. Karakteristik Tumbuh Asystasia gangetica pada Berbagai Aras Pemupukan
Urea. I W. Suarna, N. N. Suryani, K.M. Budiasa, dan I M. Saka Wijaya 39
P1.19. Konsentrasi VFA, N-NH3 dan pH Rumen Ternak Sapi Bali betina Afkiran
Penggemukan Pada Paritasdan Level Protein Yang Berbeda. Mariana
Nenobais, Marthen L. Mullik dan Oktavianus L. Mali.
40
P1.20. Efektivitas Suplementasi Pakan Lokal dan Selenium + Vitamin E Terhadap
Kadar IgG, IgM, IgA Kolustrum Induk dan Vitamin E Plasma anak sapi
Bali. Henderiana L. L. Belli; Amos U. Amas; Arnol E. Manu.
41
P1.21. Efek penggunaan formaldehid sebagai pelindung protein tepung ikan dan
tepung kedelai dalam ransum terhadap pertumbuhan kambing kacang.
Emma D. Wie Lawa dan Edwin J.L. Lazarus.
42
P1.22. Penggunaan Ampas Kelapa dan Polar yang Difermentasi dengan Cairan
Rumen dalam Ransum Basal Terhadap Penampilan Babi Lokal Jantan
Kebiri. Sabarta Sembiring, Johanis Ly dan I Made S. Aryanta.
43
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
3
P1.23. Performa kelinci lokal (Lepus nigricollis) yang diberi ransum
menggunakan susu afkir sebagai pengganti tepung ikan . I Ketut Sumadi
dan I Made Nuriyasa.
44
P1.24. Performan, karakteristik fisik dan kimia daging kambing lokal jantan
dengan pemberian pakan Kulit buah kakao fermentasi. Bulkaini, Mastur
dan T. O. Dami Dato.
45
P1.25. Efektivitas Daun Sirsak yang diberikan dalam Ransum dan Air Minum
Terhadap Performa Ayam Kampung. Jublin F.Bale-Therik, Valentine
M.Kula, dan Diana Agustiani Wuri.
46
P1.26. Pengaruh Pemberian Rumput Odot (Pennisetum Purpureum cv. Mott)
sebagai sumber hijauan dalam pakan terhadap penampilan produksi dan
kecernaan kelinci new zealand white. O.Sjofjan, D.N. Adli, Mashudi, B.A.
Putri.
47
P1.27. Pengaruh Penambhan Pakan Konsentrat Mengandung Silase Batang Pisang
Terhadap Status Fisiologis Sapi Bali Penggemukan Pola Peternak
.Sukawaty Fattah, Gusti A. Y. Lestari, Bastari Sabtu, Yohanis U. L. Sobang
48
P1.28. Pengaruh penggunaan filtrat abu sekam padi (fasp) terhadap kandungan
bahan kering, bahan organik, protein kasar dan neutral detergent fiber (ndf)
tongkol jagung. Tara Tiba Nikolaus, Viktoria G. Nahak, Gustaf Oematan.
49
P1.29. Perkembangan morfologi dan komposisi kimia Alysicarpus vagialis di
lahan kering. I G. N. Jelantik, M.L. Mullik, I. Benu dan C. Leu Penu. 50
P1.30. Kecernaan Bahan Kering dan Organik Sapi Bali Penggemukan yang
Disuplementasi Pakan Konsentrat Mengandung Tepung Bonggol Pisang
Terfermentasi Dengan Imbuhan Zn Organik. Yohanis Umbu Laiya Sobang;
Marthen Yunus; Tenang; Johny Nada Kihe
51
P1.31. Manipulasi Nutrisi untuk Meningkatkan Kualitas Daging Ternak
Ruminansia. Jelantik, I G.N., G. E. M. Malelak dan M. L. Mullik 52
P1.32. Performa Produksi Ayam Kampung Jantan Dengan Pakan Suplementasi
Kecambah Kacang Hijau dan Acidifier. Nonok Supartini, Hariadi
Darmawan, dan Muhammad Nur Ihsan.
53
P1.33. Effect pemberian Tepung Daun Semak Bunga Putih (Choromolaena
odorata) Terfermentasi Sebagai Pengganti Kacang Hijau Dalam Ransum
terhadap Nilai Hematologis Darah Ayam Broiler. Sutan Y.F.G. Dillak,
Agustinus K. Malik, Ni Putu Febri Suryatni, Ferdinan Umbu Tay
Hambandima
54
P1.34. Kinetika Fermentasi In Vitro Konsentrat Yang Mengandung Level Tepung
Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Yang Berbeda. Markus M. Kleden, L.S.
Enawati, A.E. Manu, M.R. Deno Ratu dan E. Hartati
55
P1.35. Komposisi Nutrisi, Kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik , Produksi
NH3 dan VFA In Vitro Kulit Buah Kopi Hasil Fermentasi Dengan
Penambahan Zn – Cu Isoleusinat. G.A.Y. Lestari, Ahmad Saleh, Erna
Hartati, dan Markus M. Kleden
56
P1.36. Pengaruh Pemberian Pakan Komplit Fermentasi Berbasis Serasah Gamal
dan Batang Pisang terhadap Konsumsi Serat Kasar Tercerna, Konsentrasi 57
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
4
Vollatile Fatty Acid dan Glukosa darah pada Kambing Kacang. Angga Dwi
Firmanto, Erna Hartati, G. A. Y. Lestari
P1.37. Komposisi Kimiawi Jerami Kacang Hijau Hasil Fermentasi Dengan Starter
Cairan Rumen Ternak Kambing. G. A. Y. Lestari dan Twen O. Dami Dato 58
P1.38. Suplementasi Tepung Bekicot Pada Standinghay Rumput Kume
(Andropogon timorensis) Amoniasi Terhadap Absorbsi Seng, Aktifitas
Alkalin Fosfatase dan Retensi N Pada Sapi Bali Jantan Muda. Erna
Hartati, G.A.Y. Lestari, A. Saleh dan E.D. Sulistijo dan M.M. Kleden
59
P1.39. Perubahan Komponen Bahan Kering dan Organik Limbah Jagung Muda
Fermentasi dengan Menggunakan Cairan Rumen Kambing Lokal sebagai
Starter. Maritje A Hilakore 60
P1.40. Pertumbuhan, Produksi dan kualitas nutrisi Indigofera zollingeriana pada
interval pemotongan berbeda di pulau Lombok. Sutaryono, Y.A., Imran,
Uhud Abdullah, Harjono, Mastur dan Ryan Aryadin Putra
61
P1.41. Pengaruh Komposisi media dan berat cacing tanah (Lumbricus rubellus)
terhadap kualitas pupuk organik. Ni Luh Kartini* dan T. O. Dami Dato 62
P1.42. Penggunaan enzim pada ransum ayam broiler berbasis Ubi kayu dan dedak
padi terhadap performaDua strain ayam broiler. N.G.A Mulyantini, Johanis
Ly, S. Sembiring, Urikus R Lole
63
P1.43. Suplementasi Xylanase Pada Ransum Berbasis Biji Asam Berbentuk
Tepung Dan Pellet Untuk Ayam Broiler. N.G.A. Mulyantini S.S 64
P1.44. Profil fase awal pertumbuhan Indigofera zollingeriana yang ditanam pada
altitude yang berbeda. S.S Malalantang, MR Waani, MM Telleng, S Sane,
CIJ Sumolang
P1.45. Profil Lemak Darah Ayam Broiler yang Mengkonsumsi Ransum
Mengandung Asam Laurat dan Serat Pakan (Serum Lipid Profile of
Broiler Consuming Ration Containing Lauric Acid and Feed Fiber)
J.J.M.R. Londok1 dan J.E.G. Rompis1
66
P2.01. Penggunaan Senyawa Bioaktif Alami Asal Tumbuhan Dalam Ransum
Ternak Non-Rumiansia Untuk Produksi Pangan Fungsional Hewani.
Marthen L. Mullik, I Gusti N Jelantik dan Jublin F. Bale-Therik.
67
P2.02. Titer Antibodi dan Ttingkat Mortalitas Ayam Broiler yang diberi Vaksinasi
dan Perbedaan Level Protein Ransum. St. Y. F. G. Dillak, Ni Putu F.
Suryatni, Mariana Nenobais, G.M. Sipahelut, Johanis C. Manu
68
P2.03. Profil Hematologis darah Sapi Bali Penggemukan Pola Peternak yang
disuplementasi Pakan Konsentrat mengandung Tepung Bonggol Pisang
Terfermentasi. Upik S.Rosnah, Marthen Yunus, Grace Maranatha, Edi D.
Sulistijo.
69
P2.04. Potensi Produksi Sapi Putih Taro dalam Manajemen Konservasi. A.A. Oka,
I N.T. Ariana, N.P. Sarini, N.N. Suryani, A.A.A. Putra, I W. Suarna dan I
K. Puja
70
P2.05. Strategi peningkatan laju pertumbuhan sapi pada sistem penggemukan sapi
rakyat berbasis lamtoro model Amarasi. Marthen L. Mullik, Bambang
Permana dan Yelly M. Mulik
71
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
5
P2.06. Strategi pengembangan sapi potong di wilayah perbatasan RI-RDTL
Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur.
Yohanis U. L. Sobang, Catherina A. Paulus, Marthen R. Pellokila.
72
P2.07. Kualitas Fisik Daging Ayam Broiler yang Diberi Daun Kelor dan/atau
Daun Katuk dalam Pakan Dasar. Victor J. Ballo. 73
P2.08. Pengaruh Komposisi Genotip Terhadap Tampilan Ukuran Tubuh Ternak
Ayam Sampai Umur Delapan Minggu. Y. Djego, J. Nada Kihe, H.T.
Pangestuti.
74
P2.09. Prevalensi Endoparasit Gastrointestinal Sapi Bali Pada Musim Kemarau
Daerah Pesisir Di Kabupaten Kupang. I G. K. Oka Wirawan, M. D.S.
Randu, A. Semang
76
P3.01. Identifikasi Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penampilan
Kinerja Inseminator IB pada Pelaksanaan Program Upsus Siwab di Bali.
Suranjaya, I.G., N.P. Sarini., M. Dewantari 77
P3.02. Efek penyuntikan ekstrak limbah pituitari terhadap konsentrasi hormon
progesteron sapi bali Pola pemeliharaan intensif. Wilmientje Marlene
Nalley, Thomas Mata Hine, Petrus Kune Kirenius Uly, Aloysius Marawali,
H LL Belli
78
P3.03. Penampilan Pedet Sapi Bali Hasil Inseminasi Buatan dari Pejantan
Berbeda. M. Dewantari , A.A. Oka, G .Suranjaya dan N.P Sarini 80
P3.04. Viabilitas dan Abnormalitas Sexed Sperm Sapi Bali dalam Pengencer Air
Buah Lontar dengan atau Tanpa Kuning Telur. Thomas Mata Hine,
Wilmientje Marlene Nalley, Johanis Ly, Aloysius Marawali, Kirenius Uly,
Petrus Kune
81
P3.05. Peningkatan Perkembangan Embrio Partenot Mencit Pada Potassium
Simplex Optimization Medium. Thomas Mata Hine, Kirenius Uly, Arnol
elyazar Manu, Wilmientje Marlene Nalley, Aloysius Marawali, Petrus
Kune
82
P4.01. Aspek Organoleptik dan Mikrobiologis Telur Asin dengan Lama
Pengasapan menggunakan kayu Kusambi (Schleichera Oleosa) dan Lama
Simpan yang berbeda. Arnol E. Manu, G.M. Sipahelut, Markus M.
Kleden, Luh Sri Enawati.
83
P4.02. Efek Substitusi Sebagian Tepung Tapioka Dengan Tepung Sorgum Merah
(Sorghum bicolor L. Moench) Terhadap Kadar Amilopektin Dan
Kekenyalan Sosis Sapi . Chandy Chintiamy Rambu Emu; Bastari Sabtu;
Heri Armadianto
84
P4.03. Kualitas Se’i Sapi Menggunakan Ekstrak Rosella (Hibiscus Sabdariffa
Linn) Kering Beku. Geertruida Margareth Sipahelut; Heri Armadianto;
Tri Rizkie Zainal
85
P4.04. Kualitas kulit umbi singkong produk biokonversi Kapang Rhizopus
oligosporus. T. O. Dami Dato., E. J. L. Lazarus., dan M. Namu 86
P5.01. Tantangan dan peluang ekspor unggas dari NTT ke negara Timor-Leste.
Marthen L. Mullik, Ulrikus R. Lole dan Yelly M. Mulik 87
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
6
P5.02. Faktor pendorong perdagangan sapi secara illegal di wilayah perbatasan
darat Indonesia-Timor Leste. Marthen L. Mullik, Ulrikus R. Lole dan
Yelly M. Mulik 88
P5.03. Persepsi Peternak di Desa Baumata Timur terhadap Cara Pemeliharaan
Ternak Bebek/Itik. Gemini E M Malelak, Maria Rosadiana Deno Ratu,
Gusti Ayu Yudiwati Lestari
90
P5.04. Peran kelembagaan pada sistem penggemukan sapi rakyat Berbasis lamtoro
model amarasi di Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, NTT.
Ulrikus R. Lole1), Marthen L. Mullik1), Yelly M. Mulik2), dan Bambang S.
Permana3)
91
P5.05. Kajian Rendahnya Pemanfaatan Hijauan Gamal (Gliricidia sepium) oleh
peternak sapi bali penggemukan di kabupaten Kupang. Edi Djoko Sulistijo. 92
P5.06. Hubungan Antara Penerimaan Petani Dengan Harga Pada Berbagai
Tingkat Pasar Ternak Sapi Potong di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara
Timur. Matheos F. Lalus; Maria R. D. Ratu, Maria Krova dan Obed H.
Nono
94
P5.07. Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya Pada
Usaha Penggemukan Sapi Potong Berbasis Lahan Kering. Obed H.Nono,
Johanis Ly, Agus R . Riwu dan Matheos F. Lalus
95
P5.08. Kaji banding peningkatan produksi ternak babi di Provinsi Bali
menggunakan teknologi inseminasi buatan dan kawin alam. Ni Luh Gde
Sumardani, Komang Budaarsa, Tjok Istri Putri, Anthonius Wayan Puger
96
P5.09. Bangsa Kambing yang Dipelihara oleh Peternak Skala Kecil di Provinsi
Bali. Lindawati Doloksaribu 97
P5.10. Profil ekonomi, pemasaran dan manajemen risiko pada produksi sapi rakyat
berbasis lamtoro model Amarasi. Ulrikus R. Lole, Marthen L. Mullik , Bambang
Permana dan Yelly M. Mulik. 98
P5.11. Agroindustri Pakan Berbasis Sorgum Di Lahan Kering Kabupaten Flores
Timur (A Review). Maria R. Deno Ratu, G.A.Y. Lestari, Markus M. Kleden. 99
P5.12. Konsistensi rumusan kebijakan berjenjang dan implikasinya Terhadap
efektivitas pencegahan pemotongan sapi induk produktif di Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Ulrikus R. Lole, Arnoldus Keban, dan Heru Sutedjo
100
P5.13. Identifikasi potensi pemanfaatan lahan penggembalaan di Kawasan Hutan
produksi Terbatas Ikan Foti, Kabupaten Kupang. Victor J. Ballo, Piter Rihi
Kale
101
P5.14. Potensi lahan kosong sebagai penyediaan hijauan pakan berkualitas di
sentra produksi ternak potong di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari-
Papua Barat. Saragih E. Warintan, Yogi Mantadi, Wajo Jen Muhammad 102
P5.15. Analisis Ekonomi Pengaruh Konservasi Lahan Terhadap Penyediaan
Pakan Ternak Dalam Usahatani Lahan Kering Di Pulau Timor. Helena da
Silva
103
P6.01. Strategi Implementasi Animal Welfare Dalam Penyediaan Pakan Sapi Bali.
I W. Suarna, M.A.P. Duarsa, A.A.A.S. Trisnadewi, I W. Wirawan, dan I
M. Saka Wijaya
104
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
7
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
8
RUNDOWN ACARAJOINT SEMINAR DAN KONGRES
SEMINAR NASIONAL HITPI KE-8
SEMINAR NASIONAL PETERNAKAN KE-5
KONGRES NASIONAL HITPI KE-3
Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan
Berbasis Tumbuhan Pakan
Hotel Neo Aston Kupang, 5 - 6 November 2019
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
9
Tanggal 05 November 2019
I. REGISTRASI PESERTA
08.00 – 09.00. Depan Ruang Seminar Utama
II. OPENING CERMONY
09.00 – 10.00. Ruang Seminar Utama
III. SESI PLANERY
Guided Panel Discussion:
Waktu : 10.00 – 12.00 Wita
Ruang : Ruang seminar utama
Moderator : Dr. Ir. Ludji Michael Riwukaho, M.P.
Notulen : Dr. Ir.Thomas Matahine, MSi
Dr. Ir. Rosdiana Denoratu, M.Sc
Nara sumber : 1. Direktur Pakan, Ditjen PKH, Kementan RI. Tantangan
industri pakan di Indonesia dan kebijakan nasional pengembangan
pakan
2. Gubernur NTT. Kebijakan pengembangan pakan untuk
mengembangkan industri peternakan dan peternakan rakyat NTT.
3. Prof. Dr. Luki Abdullah (IPB). Recent advances and
opportunities pengembangan tanaman pakan di lahan kering
Indonesia.
4. Prof. Dr. Dahlanuddin (Unram). Tantangan dan peluang adopsi
teknologi pakan sapi berbasi hijauan pada sistem peternakan rakyat.
5. Prof. Dr. Jublin F. Bale-Therik (Undana). Optimalisasi kualitas
produk ungags berorientasi ekspor melalui penggunaan herbal.
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
10
PRESENTASI ORAL
Sesi Paralel I. 13.30 – 17.00 Wita
Ruang I: 1.Tanaman Pakan, Pakan & Nutrisi Sesi I
13.30 – 14.30
Moderator Notulen
Prof. I Wayan Suarna Markus M. Kleden
H. Syafria: Pertumbuhan dan Hasil Hijauan Pakan Hymenachne
amplexicaulis (Rudge) Nees pada Lahan Bekas Tambang
Batu Bara.
Diana Sawen Respon Pertumbuhan Rumput Gajah (Pennisetum
pupureum), Setaria (Setaria spacelata) dan Benggala
(Pannicum maximum) terhadap perbedaan salinitas.
Sajimin (Evaluasi produksi benih tiga jenis tanaman pakan ternak
leguminosa herba di lahan kering beriklim kering).
B. Suwignyo Kandungan Nutrisi Alfalfa (Medicago sativa L.) Regrowth
I pada Pemupukan dan Pencahayaan Berbeda.
Resie Sriagtula Evaluasi Produktivitas dan Kualitas Sorgum (Sorghum
bicolor L. Moench) dengan Hydroponic Forage Fodder
terhadap Larutan Nutrisi dan Waktu Panen Berbeda.
Sesi II
14.31 – 15.30 Moderator Notulen
Prof. Erna Hartati Dr. Martitje Hilakore
Asep T. Permana Pengaruh Populasi Cacing Eisenia Foetida dan Waktu
Pemberian Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan
N, P, K Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor).
Yohanes L. Seran Penyediaan Pakan Ternak Melalui Pengelolaan Sistem
Usaha Pertanian Jagung Tanpa Limbah (Zero Waste) Di
Lahan Kering Iklim Kering di NTT.
I W. Suarna. Karakteristik Tumbuh Asystasia gangetica pada Berbagai
Aras Pemupukan Urea.
I Ketut Sumadi Performa kelinci lokal (Lepus nigricollis) yang diberi
ransum menggunakan susu afkir sebagai pengganti tepung
ikan.
Bulkaini Performan, karakteristik fisik dan kimia daging kambing
lokal jantan dengan pemberian pakan Kulit buah kakao
fermentasi.
Sesi III
15.31 – 17.00 Moderator Notulen
DR. B. Suwignyo Edi Djoko Sulistijo
O.Sjofjan Pengaruh Pemberian Rumput Odot (Pennisetum
Purpureum cv. Mott) sebagai sumber hijauan dalam pakan
terhadap penampilan produksi dan kecernaan kelinci new
zealand white.
Nonok Supartini Performa Produksi Ayam Kampung Jantan Dengan Pakan
Suplementasi Kecambah Kacang Hijau dan Acidifier.
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
11
Yusuf Akhyar Pertumbuhan, Produksi dan kualitas nutrisi Indogofera
zollingeriana pada interval pemotongan berbeda di pulau
Lombok.
N.N Candraasih Dampak Pemupukan Urea dan Bio Urine Terhadap
Produktivitas Rumput Panicum Maximum Cv.Trichoglum
I G N. Jelantik Perkembangan morfologi dan komposisi kimia
Alizycarpus vaginalis di lahan kering
S.S Malalantang Profil fase awal pertumbuhan Indigofera zollingeriana
yang ditanam pada altitude yang berbeda
Ruang II: 1. Reproduksi dan Pemuliabiakan Ternak
2. Produksi dan kesehatan ternak
3. Lingkungan peternakan
Sesi I
13.30 – 14.30
Moderator Notulen
Prof. H.L.L. Belli Kirenius Uly
L. Doloksaribu
Bangsa Kambing yang Dipelihara oleh Peternak Skala
Kecil di Provinsi Bali
M. Dewantari Penampilan pedet sapi bali hasil inseminasi buatan dari
pejantan berbeda
Suranjaya, I.G Identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penampilan kinerja inseminator IB pada pelaksanaan
Program upsus siwab di Bali
Ni Luh Gde
Sumardani
Kaji banding peningkatan produksi ternak babi Di provinsi
bali menggunakan teknologi inseminasi buatan dan kawin
alam
A.A. Oka Potensi Produksi Sapi Putih Taro dalam Manajemen
Konservasi.
Sesi II
14.31 – 16.00 Moderator Notulen
Dr. W.M. Nalley Jacob R. Noach
I W. Suarna Strategi Implementasi Animal Welfare Dalam Penyediaan
Pakan Sapi Bali.
B. Permana Strategi peningkatan laju pertumbuhan sapi padasistem
penggemukan sapi rakyat berbasis lamtoro model Amarasi,
V.J. Ballo Kualitas Fisik Daging Ayam Broiler yang Diberi Daun Kelor
dan/atau Daun Katuk dalam Pakan Dasar.
Y. U. L. Sobang Strategi pengembangan sapi potong di wilayah perbatasan
RI-RDTL Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu Nusa
Tenggara Timur.
Y. Djego Pengaruh Komposisi Genotip Terhadap Tampilan Ukuran
Tubuh Ternak Ayam Sampai Umur Delapan Minggu
Th. Mata Hine Viabilitas dan Abnormalitas Sexed Sperm Sapi Bali dalam
Pengencer Air Buah Lontar dengan atau Tanpa Kuning Telur
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
12
Ruang III: 1. Sosial ekonomi peternakan
2. Pengolahan hasil dan limbah ternak
3. Tanaman Pakan Sesi I
13.30 – 14.30 Moderator Notulen
Dr. Maria Krova Dr. Matheos F. Lalus
Obed H.Nono Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya
Pada Usaha Penggemukan Sapi Potong Berbasis Lahan Kering.
Matheos F. Lalus Hubungan Antara Penerimaan Petani Dengan Harga Pada
Berbagai Tingkat Pasar Ternak Sapi Potong di Kabupaten
Kupang Nusa Tenggara Timur.
Maria R. D. Ratu Agroindustri Pakan Berbasis Sorgum Di Lahan Kering Kabupaten
Flores Timur (A Review).
Edi Djoko Sulistijo Kajian Rendahnya Pemanfaatan Hijauan Gamal (Gliricidia
sepium) oleh peternak sapi bali penggemukan di kabupaten
Kupang.
Ulrikus R. Lole Peran kelembagaan pada sistem penggemukan sapi rakyat
Berbasis lamtoro model amarasi di Kecamatan Amarasi Timur,
Kabupaten Kupang, NTT.
Sesi II
14.31 – 15.30 Moderator Notulen
Dr. Arnold Manu Bastari Sabtu
N.M. Witariadi Produktivitas beberapa jenis tanaman pakan dengan Pola tanam
dan dosis bioslurry berbeda
Diana Sawen Potensi Legum Pohon “Dema” Asal Kabupaten Sarmi Papua
Sebagai Hijauan Pakan
Saragih E. Warintan Potensi lahan kosong sebagai penyediaan hijauan pakan
berkualitas di sentra produksi ternak potong di Distrik Prafi
Kabupaten Manokwari-Papua Barat
J.J.M.R. Londok Profil Lemak Darah Ayam Broiler yang Mengkonsumsi Ransum
Mengandung Asam Laurat dan Serat Pakan
W. M. Nalley Efek penyuntikan ekstrak limbah pituitari terhadap konsentrasi
hormon progesteron sapi bali Pola pemeliharaan intensif
Sesi III
15.30 – 17.00
Moderator Notulen
Dr. Pieter R. Kale Lu Sri Enawati
Arnol E. Manu Aspek Organoleptik dan Mikrobiologis Telur Asin Dengan
Lama Pengasapan Menggunakan Kayu Kusambi
Bastari Sabtu Efek Substitusi Tepung Tapioka Dengan Tepung Sorgum
Merah (Sorghum bicolor L. Moench) Terhadap Kadar
Amilopektin Dan Kekenyalan Sosis Sapi (Effect of
Substitution Of Tapioca Flour With Red Sorghum Flour
G.M. Sipahelut Kualitas Se’i Sapi Menggunakan Ekstrak Rosella (Hibiscus
Sabdariffa Linn) Kering Beku
M. L. Mullik Tantangan dan peluang ekspor unggas dari NTT ke negara
Timor-Leste
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
13
IV. OFFICIAL DINNER
19.00 – 21.00 Wita: Ruang Seminar Utama
Peserta: Semua peserta seminar, pembicara, undangan, dan
panitia.
Dress code: rapih/nasional/etnik
Tanggal 06 November 2019
Field Trip
• 08.00 – 10.00. Kunjungan ke kelompok peternak penggemukan
sapi berbasis lamtoro dan produksi benih lamtoro
taramba di Camplong II
• 10.01 – 12.30. Kunjungan ke kelompok Agrowisata Kifo Ingu
(Air Bauk).
• 12.30 – 14.30. Kunjungan ke Yayasan Williams & Lauara
• 14.31 – 16.30 Kunjungan pusat tenun ikat NTT ‘Ina Ndao’
• 16.31 – Kembali ke Hotel
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
14
DINER DAN KONGRES HITPI
18.00 – 22.00 Dinner
20.00 – 22.00 Kongres HITPI
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
------------------------------------------------------------------------------------
15
ABSTRAK
JOINT SEMINAR SEMINAR NASIONAL HITPI KE-8
SEMINAR NASIONAL PETERNAKAN KE-5
KONGRES NASIONAL HITPI KE-3
Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan
Hotel Neo Aston Kupang, 5 - 6 November 2019
Joint Seminar Seminar Nasional Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia VIII & Seminar Nasional Peternakan V,
dan Kongres Nasionall HITPI ke-3. ‘Peningkatan Produktivitas Sistem Peternakan Berbasis Tumbuhan Pakan’
------------------------------------------------------------------------------------
97
P5.09
Bangsa Kambing yang Dipelihara oleh Peternak Skala Kecil di Provinsi Bali (Goat
breeds reared by smallholder farmers in Bali Province)
Lindawati Doloksaribu
Fakultas Peternakan, Universitas Udayana
ABSTRAK
Identifikasi genotipe kambing yang dipelihara peternak skala kecil di Provinsi Bali, dapat digunakan
untuk meningkatkan produktivitasnya. Hal ini terkait dengan identifikasi variasi produksi susu dari
menengah hingga produksi yang lebih tinggi dari tipe kambing perah atau tipe kambing dwiguna atau
ukuran tubuh dari kambing tersebut, serta mekanisme reaksi kambing dalam beradaptasi dengan iklim,
ketersediaan pakan, tatalaksana pemeliharaan maupun pertanian yang berkesinambungan. Namun,
peternak kambing skala kecil di Provinsi Bali tidak mencatat produktivas kambingnya demikian juga
peternak tidak menimbang sekalipun ketika mereka menjual kambingnya. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengadakan database dari dimensi tubuh kambing dalam berbagai status fisiologis yang berbeda
yang dipelihara para peternak skala kecil di Provinsi Bali. Serangkaian servei dilakukan dari Januari
2014 hingga Desember 2018 terhadap 175 peternak kambing yang berintegrasi dengan pertanian
perkebunan. Hasil menunjukkan bahwa rataan berat badan, lingkar dada, panjang badan, tinggi gumba,
dan tinggi panggul adalah 27,1 ± 0,2 kg, 67,4 ± 0,1 cm, 73,6 ± 0,3 cm, 63,3 ± 0,1 cm dan 65,6 ± 0,1 cm
secara berurut, dihitung dari 4.193 catatan dari 2.017 kambing berbagai bangsa yakni Gembrong,
Etawah, PE, Boer, Boerka, Boerawa, Benggala, dan persilangannya yang telah beradaptasi secara baik
pada kabupaten yang berbeda. Dua ratus pita ukur sebagai penduga berat badan kambing yang
dipelihara di Provinsi Bali telah diciptakan berdasarkan persamaan dimana berat badan =
23.53*LingkarDada0.328, R² = 0.908. Pita ukur ini berdasarkan lingkar dada dari 2.017 kambing yang
diukur selama penelitian. Dimensi tubuh kambing dapat digunakan dalam menyeleksi, dan
meningkatkan tatalaksana pemeliharaan kambing yang lebih banyak.
Katakunci: identifikasi genotype kambing, dimensi tubuh, pendugaan berat badan, pita ukur.
ABSTRACT
Identifying goat genotypes reared by smallholder farmers in Bali Province helped in improving their
productivity. This was related in identifying the diversity of medium to high yield of single-purpose
dairy types or dual-purpose types or body sizes of goats, and their response mechanism adapting to
climate, feed availability, rearing management and sustainable agriculture. However, smallholder goat
farmers in Bali Province did not record their goat productivity nor did they weigh their goats even when
they sold them. The objective of this study is to establish a database of the body dimensions of goats,
in different physiological states reared by smallholder farmers in Bali Province. A series of survey was
conducted from January 2014 to December 2018 on 175 farmers integrated with farm commodities.
Results showed that the average bodyweight, chest circumference, body length, height at withers and
rump height was 27.1 ± 0.2 kg, 67.4 ± 0.1 cm, 73.6 ± 0.3 cm, 63.3 ± 0.1 cm and 65.6 ± 0.1 cm
respectively, calculated from 4,193 records taken from 2,017 goat breeds such as Gembrong, Etawah,
Etawah crossbred, Boer, Boerka, Boerawa, Benggala, and their crossbreds that have adapted well to the
different regencies. Two hundred tape measures for predicting the bodyweights of goats reared in Bali
Province were created based on the equation where bodyweight = 23.53*CC0.328, R² = 0.908. This was
based on the chest circumference of the 2,017 goats measured during the data collection. Their body
dimensions could be used in selection, and improvements for efficiently rearing more goats.
Keywords: identifying goat genotypes, body dimensions, predicting bodyweights, tape measure.
Lindawati Doloksaribu, PhD
Faculty of Animal Husbandry University of Udayana Bali
GOAT BREEDS REARED BY SMALLHOLDER
FARMERS IN BALI PROVINCE
Goat (Capra hircus) breeds are defined by
breed standards as differences in colour, ear
size and type, horn size and type, face type,
hair coat length, presence of beard, and or
wattles, bodyweight, and height in adult males
and females (Devendra and Haenlein 2011).
Classifying goats based on their body size is a
useful criteria as it indicates potential
performance, as larger goats usually produce
more milk and meat than smaller ones
1. Introduction
Classifying goats based on their body size is a
useful criteria as it indicates potential
performance, as larger goats usually produce
more milk and meat than smaller ones
(Devendra and Haenlein 2011; Daramola et al.
2012).
1. Introduction
However, smallholder goat farmers in the
present study did not record the productive or
reproductive performance of their goats nor
did they weigh their goats even when they sold
them.
1. Introduction
This study was to establish a database of the
body dimension of goats, in different
physiological states, from Gembrong, Etawah,
Etawah crossbred, Boer, Boerka, Boerawa,
Benggala, and their crossbreds, reared by 175
smallholder farmers in Bali Province
1. Introduction
A purposive sampling procedure as described
by [6] was adopted to ensure that the selected
householders were goat farmers.
• A series of structured questionnaires
• Direct observations
• January 2014 to December 2018
• 175 farmers that owned 2,017 goats
2. Materials and Methods
3. Results and Discussion
Class of
goat
Bodyweight of goats (kg), Mean ± SEM
N Buleleng N Jembrana N Karangasem N Bali Province
F
prewean93 10.6 ± 0.7 13 10.5 ± 1.9 446 10.1 ± 0.3 552 10.4 ± 0.7a
F weaner 29 19.4 ± 1.3 18 22.9 ± 1.6 245 18.9 ± 0.4 292 20.4 ± 0.7b
F
yearling57 24.3 ± 0.9 22 26.2 ± 1.4 343 27.0 ± 0.4 422 25.9 ± 0.6c
F
pregnant130 37.8 ± 0.6 75 35.6 ± 0.8 211 41.5 ± 0.5 416 38.3 ± 0.4d
F
lactating68 34.4 ± 0.8 16 38.0 ± 1.7 460 36.8 ± 0.3 544 36.4 ± 0.6ej
F dry 53 34.1 ± 0.9 48 33.4 ± 1.0 454 37.3 ± 0.3 555 34.9 ± 0.5fj
M
prewean66 10.8 ± 0.8 18 13.6 ± 1.6 411 10.8 ± 0.3 495 11.7 ± 0.6a
M
weaner32 20.7 ± 1.2 13 29.8 ± 1.9 187 21.4 ± 0.5 232 23.9 ± 0.8g
M
yearling28 27.7 ± 1.3 11 28.7 ± 2.0 204 28.1 ± 0.5 243 28.2 ± 0.8h
M buck 34 44.3 ± 1.2 24 36.2 ± 1.4 165 41.3 ± 0.5 223 40.6 ± 0.6i
All goats 590 26.4 ± 0.3a258 27.5 ± 0.5b
3126 27.3 ± 0.1a3974 27.1 ± 0.2
Table 1. Average bodyweights of goats in different physiological states calculated
from 4,193 recordings from 2,017 goats reared in Buleleng, Jembrana
and Karangasem Regencies in Bali Province
Table 2. Average chest circumferences of goats in different physiological states
calculated from 4,193 recordings from 2,017 goats reared in Buleleng,
Jembrana and Karangasem Regencies in Bali Province
Class of
goat
Chest circumference (cm) of goats, Mean ± SEM
N Buleleng N Jembrana N Karangasem N Bali Province
F
prewean93 50.3 ± 1a 13 48.9 ± 2.0a
44747.8 ± 0.3a
55348.3 ± 0.3a
F
weaner29 64.5 ± 1.8bjk 18 61.1 ± 1.7b
24560.5 ± 0.5b
29260.9 ± 0.4b
F
yearling57 65.8 ± 1.2cjl 22 66.1 ± 1.5cjk
36969.0 ± 0.4cj
44868.5 ± 0.4cj
F
pregnant130 80.2 ± 0.8dm 75 75.3 ± 0.8dlmn
26379.3 ± 0.4dk
46478.9 ± 0.4d
F
lactating68 78.5 ± 1.2emn 16 78.2 ± 1.8elop
47376.6 ± 0.3e
55676.9 ± 0.3ek
F dry 53 76.3 ± 1.3fn 48 74.4 ± 1.0fmoq 567 77.9 ± 0.3f 665 77.5 ± 0.3fk
M
prewean66 51.2 ± 1.2a 18 48.3 ± 1.7a
41148.6 ± 0.4a
49148.9 ± 0.3a
M
weaner32 64.7 ± 1.7gkl 13 68.9 ± 2.0gjr
18862.6 ± 0.5g
23363.2 ± 0.5g
M
yearling28 71.4 ± 1.9h 11 69.8 ± 2.1hkqr
20669.2 ± 0.5hj
24269.5 ± 0.5hj
M buck 34 86.8 ± 1.7i 24 78.1 ± 1.5inp 196 80.4 ± 0.5ik 249 81.0 ± 0.5ii
All goats 590 69.0 ± 0.4 258 66.9 ± 0.53126
67.2 ± 0.1 4,193 67.4 ± 0.1
Table 3. Average body length of goats in different physiological states calculated
from 4,193 recordings from 2,017 goats reared in Buleleng, Jembrana
and Karangasem Regencies in Bali Province
Class of
goatBody length (cm) of goats, Mean ± SEM
N Buleleng N Mendoyo N Rendang N Bali Province
F prewean 93 62.4 ± 1.2a 13 59.0 ± 2.8a 447 56.5 ± 1a 553 57.6 ± 0.9a
F weaner 29 75.7 ± 2.2bjk 18 72.6 ± 2.3b 245 69.9 ± 1.4bj 292 70.6 ± 1.2bjk
F yearling 57 80.3 ± 1.6cjl 22 80.4 ± 2.1cjk 369 79.7 ± 1.1cklmn 448 79.8 ± 1.0clmn
F pregnant
130 96.7 ± 1dmn 75 91.5 ± 1.2dlmnov
263
77.7 ± 1.3dkopq
464
85.1 ± 1.0d
F lactating 68 97.6 ± 1.4emo 16 94.3 ± 2.5elqr 473 77.4 ± 1elors 556 80.3 ± 0.9elop
F dry 53 95.9 ± 1.6fno 48 91.6 ± 1.5fmqst 567 79.5 ± 0.9fmprt 665 81.6 ± 0.8fmoq
M prewean 66 61.4 ± 1.5a 18 58.7 ± 2.3a 411 57.0 ± 1a 491 57.6 ± 0.9a
M weaner 32 76.0 ± 2.1gkl 13 80.4 ± 2.8gju 188 72.0 ± 1.5gj 233 73.0 ± 1.3gjr
M yearling 28 86.3 ± 2.3h 11 85.4 ± 3.0hknsu 206 78.3 ± 1.5hnqst 242 79.5 ± 1.3hnpq
M buck 34 105.6 ± 2.1i 24 93.7 ± 2.1iprtv 196 63.0 ± 1.5i 249 71.0 ± 1.3ikr
All goats 59083.8 ± 0.6
25880.8 ± 0.7 3126 71.1 ± 0.4
4,19373.6 ± 0.3
Table 4. Average height at withers of goats in different physiological states
calculated from 4,193 recordings from 2,017 goats reared in Buleleng,
Jembrana and Karangasem Regencies in Bali ProvinceClass of
goat Height at withers (cm) of goats, Mean ± SEM
N Buleleng N Mendoyo N Rendang N Bali Province
F prewean 93 49.5 ± 0.8a 13 49.1 ± 1.7a 447 47.5 ± 0.3a 553 47.9 ± 0.2a
F weaner 29 60.1 ± 1.4bjk 18 59.0 ± 1.4b 245 58.0 ± 0.3b 292 58.3 ± 0.3b
F yearling 57 61.3 ± 1cjk 22 64.8 ± 1.3cjk 369 65.2 ± 0.3ck 448 64.7 ± 0.3cj
F pregnant
130 71.1 ± 0.6dmno 75 69.3 ± 0.7dlmn
263 70.3 ± 0.3dlmn 464 70.3 ± 0.3dkl
F lactating68 72 ± 0.9emop 16 72.9 ± 1.5eo 473 70.3 ± 0.2elmo 556 70.6 ± 0.2ekm
F dry 53 70.6 ± 1fnp 48 68.8 ± 0.9flpq 567 70.8 ± 0.2fno 665 70.7 ± 0.2flm
M prewean 66 48.3 ± 0.9a 18 49.3 ± 1.4a 411 48.6 ± 0.3g 491 48.6 ± 0.3a
M weaner 32 60.9 ± 1.3gkl 13 65.8 ± 1.7gjmpr 188 59.6 ± 0.4h 233 60.1 ± 0.4g
M yearling 28 66.9 ± 1.5h 11 64.4 ± 1.8hknqr 206 64.8 ± 0.4ik 242 65.0 ± 0.4hj
M buck 34 78.9 ± 1.3i 24 75.1 ± 1.3io 196 76.8 ± 0.4j 249 76.9 ± 0.4i
All goats 590 64 ± 0.3 258 64.0 ± 0.4 3126 63.2 ± 0.1 4193 63.3 ± 0.1
Table 5. Average rump height goats in different physiological states calculated
from 4,193 recordings from 2,017 goats reared in Buleleng, Jembrana
and Karangasem Regencies in Bali Province
Class of
goatRump height (cm) of goats, Mean ± SEM
N Buleleng N Mendoyo N Rendang N Bali Province
F prewean 93 52.6 ± 0.8a 13 51.5 ± 1.7a 447 49.8 ± 0.3a 553 50.3 ± 0.2a
F weaner 29 63.4 ± 1.4bjk 18 61.3 ± 1.5b 245 60.2 ± 0.3b 292 60.6 ± 0.3b
F yearling 57 65.1 ± 1.0cjl 22 68.1 ± 1.3cjk 369 67.3 ± 0.3ck 448 67.1 ± 0.3cj
F pregnant 130 75.2 ± 0.7dmn 75 73.4 ± 0.7dlm 263 71.9 ± 0.3dlm 464 73.0 ± 0.3dkl
F lactating 68 75.8 ± 0.9emo 16 75.6 ± 1.6eln 473 72.1 ± 0.2eln 556 72.7 ± 0.2ekm
F dry 53 74.2 ± 1fnop 48 71.9 ± 0.9fmop 567 72.7 ± 0.2fmn 665 72.8 ± 0.2flm
M prewean 66 51.7 ± 0.9a 18 51.8 ± 1.5a 411 50.7 ± 0.3g 491 50.9 ± 0.3a
M weaner 32 63.6 ± 1.3gkl 13 68.1 ± 1.7gjoq 188 61.6 ± 0.4h 233 62.2 ± 0.4g
M yearling 28 71 ± 1.5hp 11 69.2 ± 1.9hkpq 206 66.9 ± 0.4ik 242 67.4 ± 0.4hj
M buck 34 81.6 ± 1.4i 24 77.2 ± 1.3in 196 78.8 ± 0.4j 249 79.0 ± 0.4i
All goats 590 67.4 ± 0.3 258 66.8 ± 0.5 3126 65.2 ± 0.1 4193 65.6 ± 0.1
Balinese smallholder farmers:
• Appeared to understand differences between
breeds, and what these differences means in
terms of productivity, although they did not
record data on individual animals which is
critical for making informed management
decisions.
4. Conclusion
• Tape measures were provided to goat
smallholder farmers in Bali Province to
enable them to keep simple records to
improve efficient management of their goats.
• This was an affordable activity for
smallholder goat farmers in Bali Province
since most of them were literate
4. Conclusion
Lindawati Doloksaribu B. An. Sci. (Udayana University);
M. App. Sc (UQ)
THANK YOU
MAULIATE
TERIMA KASIH
MATURSUKSMA
@@@@@@©@@@@@@©©©:M»,nun.TueuwffiffifNV€d
ldl'ft
ue"npqv±=:¢Hi
.`.`\.`.
`ep!utidE
J-`g=..-::
®#aE E]D;
-
tthaeE!
`IdllH
E¥tyneN#LgrF
- +zi¢±->
=a:cS.a
:;:i:i::
!d#H
vISELThrmrmIIIesl
€=3)©©
iEE.
-.I.
anglRE<*y
©Ill:=jiaysRE§ife
©
€=3
::?:i
€:3,€:3'
\
©©@©©©@©©@©©@@©©
I---iiiEE.
eEBDEj]E.±D"
. E!PZ
!d*TH
©©©©©©
©©©©@
(.,,`,quL"i-,,"-,",,-,,,,