jiptupn-gdl-meyprayogo-135-3-babi

6
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1994, United Nation Convention of the Law of the Sea (UNCLOS) mengakui Indonesia sebagai suatu negara kepulauan (nusantara). Ini berarti Indonesia mempunyai hak dan tanggungjawab untuk memonitor lalulintas pelayaran diwilayah teritorial perairannya. Hampir semua kapal-kapal berlayar dari Samudera Hindia ke Samudera Pacific melalui Indonesia. Konvensi Internasional tentang Safety of Live at Sea (SOLAS 1974) Bab V Regulasi 12 mewajibkan negara- negara anggota IMO (International Maritime Organization) menyelenggarakan Vessel Traffic Services (VTS). Resolusi IMO A.857(20) Tanggal 27 Nopember 1997 tentang Guidelines for Vessel Traffic Services (VTS) merekomendasikan kepada negara-negara anggota atau competent authority tentang perencanaan dan penyelenggaraan VTS sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Tujuan Vessel Traffic Services (VTS) adalah untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayaran, melindungi lingkungan laut, lokasi-lokasi kerja dan instalasi lepas pantai dari kemungkinan pengaruh yang merugikan terhadap lalulintas pelayaran. 1 1.2 Perumusan Masalah

Upload: cah-ndeso-klutuk

Post on 20-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laut

TRANSCRIPT

Page 1: jiptupn-gdl-meyprayogo-135-3-babi

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 1994, United Nation Convention of the Law of

the Sea (UNCLOS) mengakui Indonesia sebagai suatu negara kepulauan

(nusantara). Ini berarti Indonesia mempunyai hak dan tanggungjawab

untuk memonitor lalulintas pelayaran diwilayah teritorial perairannya.

Hampir semua kapal-kapal berlayar dari Samudera Hindia ke Samudera

Pacific melalui Indonesia. Konvensi Internasional tentang Safety of

Live at Sea (SOLAS 1974) Bab V Regulasi 12 mewajibkan negara-

negara anggota IMO (International Maritime Organization)

menyelenggarakan Vessel Traffic Services (VTS). Resolusi IMO

A.857(20) Tanggal 27 Nopember 1997 tentang Guidelines for Vessel

Traffic Services (VTS) merekomendasikan kepada negara-negara

anggota atau competent authority tentang perencanaan dan

penyelenggaraan VTS sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Tujuan Vessel Traffic Services (VTS) adalah untuk

meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayaran, melindungi

lingkungan laut, lokasi-lokasi kerja dan instalasi lepas pantai dari

kemungkinan pengaruh yang merugikan terhadap lalulintas pelayaran.

1

1.2 Perumusan Masalah

Page 2: jiptupn-gdl-meyprayogo-135-3-babi

2

Permasalahan yang akan dipecahkan dalam kegiatan inidapat dirumuskan sebagai berikut :

a) Stasiun-stasiun VTS belum dapat beroperasi secara optimal,dikarenakan masih kurangnya sumber daya manusia (SDM)yang memadai (sesuai IALA Recommendation V-103 onStandards for Training and Certification of VTS Personnel).

b) Disamping tersebut diatas, belum adanya Standard OperationalProcedures VTS yang jelas bagi para Operator VTS (InternalVTS Precedures) maupun kapal-kapal yang keluar – masukarea VTS (External Procedures).

c) Dalam World VTS Guide (www.worldvtsguide.org) belumtercantum tentang data VTS Indonesia, yang sangat diperlukanbagi nakhoda-nakhoda kapal, navigator-navigator ataupengguna-pengguna lainnya, apabila akan keluar – masuk dipelabuhan-pelabuhan Indonesia yang sudah dilengkapi VTS.

1.3 Batasan Masalah

Penulisan tugas akhir ini, penulis batasi hanya pada stasiun

VTS Tanjung Perak, Surabaya. Penulis akan membuat rancangan

Standard Operational Procedures VTS yang bersifat lokal yaitu

Standard Operational Procedure (SOP) Local Port Service (LPS)

khusus untuk pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Local Port Services

(LPS) tidak memerlukan persetujuan dari Competent Authority,

pengawakan dan pelatihan personel disesuaikan dengan pekerjaan dan

peralatannya juga disesuaikan dengan keperluan.

1.4 Tujuan

Seperti yang telah di jelaskan pada uraian latar belakang di atas di

Bab I, TA ini bertujuan :

1. Turut memberikan masukan mengenai pembuatan SOP,

memberikan masukan / saran dan kritik mengenai penerapan VTS

(VESSEL TRAFFIC SERVICE) di Indonesia khususnya di Stasiun

Page 3: jiptupn-gdl-meyprayogo-135-3-babi

3

Radio Pantai Kelas I Surabaya, baik dari segi SDM (Sumber Daya

Manusia) dan teknologi pendukung lainnya.

2. Menyediakan informasi keadaan setempat dan informasitentang pelabuhan Tanjung Perak bagi para nakhoda kapal, paranavigator dan para pengguna lainnya, keluar-masuk kapal diwilayah VTS pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dengan amandan efisien.3. Memperjelas wewenang dan fungsi dari Instansi terkait.

1.5 Manfaat

Manfaat yang dapat di peroleh dari perancangan SOP :

1. Memberikan pengalaman bagi para Operator VTS Tanjung Perak,Surabaya untuk pengoperasian suatu VTS yang optimal apabilasuatu saat telah dibuat Standard Operational Procedure (SOP) VTSsecara nasional.

2. Meningkatkan keselamatan kapal keluar – masuk alur terhadapresiko tabrakan kapal karena terdapat alur yang sangat sempit.

3. Menambah pengetahuan bagi penulis terhadap lalu lintas pelayaran

di Indonesia khususnya di pelabuhan Tanjung Perak yang

dihubungkan dengan bidang Teknologi Informasi.

1.6 Metodologi Pembuatan Tugas Akhir

Penulis akan menjelaskan dan menguraikan ruang lingkup

penelitian, metode analisis data :

1. Observasi : Metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara pengamatan pelaksanaan kerja terhadap kegiatan-

kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

2. Studi Pustaka/ Metode literatur, metode mengumpulkan data

yang dilakukan dengan cara memperolehnya dari buku-buku maupun

artikel yang tersedia diantaranya buku IMO Resolution A.857(20) on

Page 4: jiptupn-gdl-meyprayogo-135-3-babi

4

Guidelines for VTS Annex- I paragraf 2.5.3 dan VTS Operational

Rules and Procedures.

3. Wawancara dan diskusi dengan mentor di Pelabuhan Tanjung

Perak, Surabaya.

4. Analisa dan perancangan Standard Operational Procedure

(SOP). Memilah dan melakukan analisa terhadap SOP suatu negara

dan juga menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan oleh Pelabuhan

Tanjung Perak, Surabaya.

5. Pembuatan Standard Operational Procedure (SOP), Pada

tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu

karena model dan rancangan suatu Standard Operational Procedure

yang belum ada.

1.7 Sistematika Penulisan

Pada laporan Tugas Akhir ini akan menjelaskan tentang

PERANCANGAN SOP VESSEL TRAFFIC SERVICES PADA

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA. Agar lebih memahami

materi, laporan Tugas Akhir ini dibagi menjadi enam bab yang dilengkapi

dengan penjelasan langkah-langkah dan ilustrasinya.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan tentang Latar Belakang, Perumusan

Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat,

Metodologi Penulisan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 5: jiptupn-gdl-meyprayogo-135-3-babi

5

Bab ini menjelaskan tentang dasar teori yang digunakan sebagai

penunjang serta referensi dalam pembuatan laporan Tugas

Akhir ini. Penjelasannya meliputi definisi Ketentuan Nasional,

Ketentuan Internasional, Vessel Traffic Service (VTS),

Automatic Identification System (AIS).

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN STANDART

OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

Dalam bab ini dijelaskan tentang analisa VTS dan perancangan

sebuah Standart Operational Procedure (SOP).

BAB IV PEMBUATAN STANDART OPERATIONAL

PROCEDURE

Pada bab ini akan membahas tentang pembuatan berdasarkan

konsep perancangan yang ada pada BAB III beserta penjelasan

tentang cara kerja sebuah Teknologi Informasi (TI) VTS yang

dikerjakan sesuai dengan tujuan dari penulisan Tugas Akhir.

BAB V PENYEMPURNAAN DAN FINALISASI

Bab ini menjelaskan tentang pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah Standart Operational Procedur (SOP)

dibuat sesuai dengan konsep yang sebenarnya. Selain itu pada

bab ini dijelaskan bagaimana tahapan-tahapan yang dilakukan

dalam melakukan pembuatan sebuah SOP.

BAB VI PENUTUP

Bab ini akan menjelaskan tentang Kesimpulan dari keseluruhan

isi dari laporan Tugas Akhir serta Saran yang disampaikan

Page 6: jiptupn-gdl-meyprayogo-135-3-babi

6

penulis untuk penelitian berikutnya dalam bidang Audit

Teknologi Informasi VTS pada Direktorat Jenderal

Perhubungan laut, demi kesempurnaan pembuatan SOP.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur, tutorial,

buku maupun situs-situs yang digunakan dalam pembutan laporan Tugas

Akhir ini.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengenalan

Solas Bab V, Regulasi 12 :

Pelayanan lalu lintas kapal (VTS) memberikan kontribusi

untuk keselamatan hidup di laut, keselamatan dan efisiensi navigasi

dan perlindungan lingkungan laut, yang berdekatan daerah pantai,

lokasi kerja dan instalasi lepas pantai dari kemungkinan merugikan

dampak lalu lintas maritim. Pemerintah mengatur pembentukan VTS

mana, menurut mereka, volume lalu lintas atau tingkat risiko

membenarkan seperti layanan.

Pihak Pemerintah merencanaan dan melaksanaan VTS harus,

di mana pun mungkin, ikuti pedoman yang dikembangkan oleh

Organisasi. Penggunaan VTS hanya dapat dilakukan wajib di daerah