buletin 135

90
KEGIATAN MEDIA INTERNAL PUBLIC RELATIONS PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK KKPT Diajukan Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah KKPT Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Pasundan WENDI MAULANA AKHIRUDIN NRP 012050115 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2005

Upload: wendi-maulana-a

Post on 19-Jun-2015

3.102 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin 135

KEGIATAN MEDIA INTERNAL

PUBLIC RELATIONS

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

KKPT

Diajukan Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah KKPT Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Pasundan

WENDI MAULANA AKHIRUDINNRP 012050115

JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PASUNDANBANDUNG

2005

Page 2: Buletin 135

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : KEGIATAN MEDIA INTERNAL PUBLIC RELATIONS PT.TELKOMUNIKASI INDONESIA, TBK BANDUNG

PENYUSUN : WENDI MAULANA AKHIRUDINNRP : 012050115

Bandung, 2005Menyetujui,

Pebimbing I Pebimbing II

(Drs. Deden Ramdhan, M.Si) (Johny Haumahu))

Page 3: Buletin 135

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah, yang karena kebesaran-Nya, terselubung dari

pandangan, dan arena kegemilangan dan kekuasaan-Nya dimuliakan atas segala

yang dapat dicapai akal; yang esensi-Nya, karena tiada duanya, tidak sama dengan

esensi para makhluk yang dilahirkan sepanjang waktu. Dialah yang permulaan,

yang tak pernah lenyap, yang kekal dan tak pernah mati. Maha tinggi Dia dari

segala penyaman, penentangan dan pelukisan bentuk. Diantara mereka, Allah

telah menempatkan orang-orang terpilih, unggul saleh; kebaikan Alloh telah

datang pada mereka sejak dini. Karena itu penulis dapat menyelesaikan laporan

Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) ini.

Meski penyusunan laporan KKPT ini, penulis menyadari bahwa dalam

masih banyak kekurangan-kekurangannya, baik segi pemikiran ataupun

penulisannya, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadikan saya

pesimis untuk dapat melangkah lebih baik lagi.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan KKPT ini, banyak

mendapat dorongan, bantuan dan bimbingan yang berharga dari berbagai pihak.

Untuk itu, pada kesempatan ini saya mendapat kesempatan untuk mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Deden ramdhan, Drs., Msi

selaku Pebimbing Utama dan Bapak Jhony Haumahu selaku pembimbing di unit

Komunikasi Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia tbk yang telah

memberikan kesemptan untuk melaksanakan KKPT ini.

Pada kesempatan ini, sya ingin ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

ii

Page 4: Buletin 135

1. Ibu Prof. DR. Hj. Ummu salamah, Dra,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu politik Universitas Pasundan Bandung.

2. Bapak Deden ramdhan, Drs, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan

Bandung.

3. Kepada Seluruh unit Komunikasi Perusahaan Bapak Mundarwiyarso

Selaku coordinator Communication cooperate, serta Bapak Muhammad

selaku Kabag Internal Relations, Bapak Jatmiko, Bapak Bambang, Bapak

Nana terimakasih atas berbagi informasi, mba Retno, mba Rima, Ibu

Winarti terimakasih atas segalanya, and pak Dedi alias “A Odet” terimasih

saya jadi nambah wawasan.

4. Hatur nuhun kanggo almarhum Bapak anu pernah ngajak bangor jeung

nuntun ka jalan anu bener, terus ibunda tercinta yang amat sangat sayang

dan selalu mencurahkan segala gerak pikirannya sejak dari kecil sampai

sekarang menulis KKPT. “I Love U mam, dad”

5. and thank’s a to all my brother and sister yang masih memeberikan

kepercayaan dan dukungan selama penulisan laporan ini.

6. thank’s juga buat kawan-kawan seperjuangan selama KKPT atau Job

training, buat Litha, fajar, Shinta, rieka, Dian. “Hatur nuhun pisan miss U

All”.

7. buat cewek dua huruf yang diulang-ulang, makasih atas dukungannya dan

yang selalu setia menunggu saya.

8. for my best friend sekaligus jadi saudaraku di Gunahuyi (Sukabumi)

Agung “focus” tungguan dimampang ngeke urang ka CFCD, Dedi banteng

kade tong nyuruduk wae, buat mpap terus maju “Maha”, Doli si Artis,

Kebo Bule, Tole, Angga Mata, Rida Ucup, odoy, adom, megan jeung

babaturan anu teu bisa disebutkeun.

9. terima kasih boeat para Senior yang berbagi pengetahuan dan

pengalamannya, kang Fitrun, Kang Aos, willy, Farid alias Pae yang terus

memberikan suport kepada saya, kang yaya. dan lain-lainnya thanks

iii

Page 5: Buletin 135

10. buat barudak hejo hideng, fahmi “marbun”, Irlan, Sri alias hafidz, Dian

Ucing, Asoy Geboy, Nano, Hapipi, Gilang Kokmur, Asep Beruk, dan yang

tidak bisa disebutkan karena terlalu banyak. Hatur nuhun bos!

11. buat barudak Kritik, Gus Jhon, Al Bulux, Masyud, Gus Ali, dll thanks

telah menuaikan pikirannya an sory ya jika ada salah.

12. ohnya kanggo panji, Angga Ketum saya, Aldi, nunu, Ronald, hatur nuhun

ka sadayana.

13. thank’s buat barudak komunikasi Humas dan Jurnalistik ‘01: banka, ary,

Anton, Dani, Eka, Ihin, Alan, dan seluruh angkatan 2001 yang tidak bisa

disebutkan.

14. temen-temen di jurusan komunikasi Unpas angkatan 1999, 2000, 2001,

2002, 2003, 2004.

Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan KKPT

ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga amal ibadah, dorongan dan

do’a yang telah diberikan dengan tulus dan iklhas mendapatkan rahmat dan

Karunia dari Allah SWT. Amien.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, 2005

Wendi Maulana Akhirudin

iv

Page 6: Buletin 135

RINGKASAN

Laporan KKPT yang berjudul :”KEGIATAN BULETIN INTERNAL

“BULKI PATRIOT 135” PUBLIC RELATIONS DI PT. TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK.” Bertujuan mengetahui fungsi penerbitan bulletin internal

“Bulki Patriot 135” sebagai program kerja public relations” TELKOM. KKPT ini

dilakukan Public Relations” TELKOM mulai dari mencari, mengelola, dan

mengevaluasi data sesuai dengan fakta.

Bulletin internal “Bulki Patriot 135” berfungasi mendiskripsikan company

profile TELKOM, menginformasikan hal-hal kewanitaan, mendokumentasikan

event-event yang diadakan TELKOM, membina komunikasi dengan karyawan yang

ada di selurtuh Indonesia, serta meningkatkan citra positif TELKOM.

Hasil KKPT ini menunjukkan bahwa kegiatan proses penerbitan “BULKI

Patriot 135” oleh Public Relations terdiri dari proses-proses yaitu mencari fakta

mengenai hal-hal Kegiatan TELKOM, merancang tatak letak artikel dan gambar

yang bekerjasama dengan pihak luar, sampai pada tahap evaluasi untuk

mengetahui sejauhmkana fungsi bulletin ini diterbitkan.

Kesimpulan dari kegiatan KKPT ini addalah fungsi penerbitan bulletin

internal sangat effekti dalam membantu program kerja public relations TELKOM

seperti mendeskripsikan company profile, menginformasikan kebijakan manajemen

sebagai target TELKOM berikutnya, mendokumentasikan event-event yang telah

dilakukan baik itu hasil kerjasama dengan perusahaan kl;ien atau pun kerja sendiri

TELKOM, untuk menjangkau dan membina komunikasi dengan para kaaaryawan

yang ada di TELKOM, serta untuk meningkatkan citra positif TELKOM.

v

Page 7: Buletin 135

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

RINGKASAN ............................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

BAB I: PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Alasan Pemilihan Lokasi KKPT ............................................................. 4

1.3. Maksud dan Tujuan KKPT ..................................................................... 5

1.4. Jadwal dan Lokasi Kegiatan KKPT ....................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 8

2.1 Pengertian Public Relations .................................................................... 8

2.2. Tujuan dan Fungsi Public Relation ........................................................ 11

2.2.1 Tujuan Public Relations .......................................................... 11

2.2.2 Fungsi Public Relations ............................................................ 11

2.3 Tugas-tugas Inti Seorang Public Relations ............................................ 12

2.4. Internal Public Relations ........................................................................ 13

2.5. Eksternal Public Relations ..................................................................... 15

vi

Page 8: Buletin 135

2.6.. Pengertian House Journal “Bulletin” .................................................... 16

2.6.1. Langkah-Langkah Pembuatan Bulletin ................................... 19

2.6.1. Hal-hal pokok mengenai Bulletin ............................................ 20

2.6.3. Kategori informasi ................................................................... 21

2.6.4 Khalayak House Journal “Bulletin” ......................................... 23

2.6.5. Desain House Journal “bulletin” ............................................ 23

2.6.6. Tata Rupa Bulletin ................................................................... 24

2.6.7. Penyunting Naskah Bulletin .................................................... 25

2.6.8. Proses Percetakkan Bulletin .................................................... 26

2.7. Model Komunikasi ................................................................................. 28

BAB.III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 31

3.1 Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ............................. 32

3.2 Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ................................. 32

3.2.1 Visi Telkom .............................................................................. 32

3.2.2 Misi Telkom ............................................................................. 32

3.3 Logo Arti Logo Telkom .......................................................................... 32

3.4 Arti Kredo TELKOM .............................................................................. 33

3.5 Maskot Be Bee ........................................................................................ 33

3.5.1 Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee .............................. 34

3.6 Budaya Perusahaan .................................................................................. 34

3.6.1 THE TELKOM WAY 135 .......................................................... 34

3.6.2 Strategi Bisnis TELKOM ......................................................... 36

3.7. Struktur Organisasi PT. Telkom ............................................................. 37

vii

Page 9: Buletin 135

3.8. Produk dan Jasa PT Telkom ................................................................... 37

3.9. Gambaran Divisi Tempat KKPT ............................................................ 41

3.9.1 Sejarah Komunikasi Perusahaan PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk .......................................................................... 41

3.9.2 Misi Komunikasi Perusaahan ................................................... 42

3.9.3 Tugas Pokok Bidang Komunikasi Perusahaan ......................... 43

3.9.4 Struktur Organisasi Komunikasi Perusahaan ........................... 43

3.9.5 Uraian Pekerjaan Unit Komunikasi Perusahaan ...................... 44

3.9.5.1. Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan ..................... 44

3.9.5.2. Internal Relations ........................................................ 45

3.9.5.3. Eksternal Relations ...................................................... 48

3.10. Seputar Buletin PATRIOT 135 ............................................................ 49

BAB IV PELAKSANAAN KKPT .............................................................. 51

4.1. Fact Finding ........................................................................................... 51

4.2. Planning ................................................................................................. 52

4.3. Programming .......................................................................................... 53

4.4. Tacking and Communicating .................................................................. 57

4.5. Problem .................................................................................................. 59

4.6. Effort ....................................................................................................... 59

4.7. Evaluating .............................................................................................. 59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 61

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 62

5.2 Saran ........................................................................................................ 63

viii

Page 10: Buletin 135

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

LAMPIRAN –LAMPIRAN ........................................................................

ix

Page 11: Buletin 135

DAFTAR TABEL

Halaman

JADWAL KEGIATAN ............................................................................... 7

NAMA-NAMA PENGELOLA BULLETIN PATRIOT 135 ................... 50

x

Page 12: Buletin 135

DAFTAR GAMBAR

Halaman

MODEL KOMUNIKASI LASWELL ....................................................... 30

STRUKTUR ORGANISASI PT. TELKOM ............................................ 51

xi

Page 13: Buletin 135

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Untuk KKPT

Lampiran 2 : Surat Keterangan Pelaksanaan KKPT Dari TELKOM

Lampiran 3 : Surat Pernyataan Kerja Praktek Dari TELKOM

Lampiran 4 : Daftar Hadir Praktek Kerja

Lampiran 5 : Hasil Penilaian KKPT Dari TELKOM

Lampiran 6 : Bulletin Perusahaans

Lampiran 7 : Hasil Pemberitaan KKPT

Lampiran 8 : Standarisasi PR Exellent

Lampiran 9 : Daftar Distribusi Kliping

Lampiran 10 : Contoh Cover Kliping Dan Isi Kliping Berita

xii

Page 14: Buletin 135

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Ilmu Komunikasi berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari

sistem - sistem tanda dan lambang yang terdapat dalam berbagai bidang seperti

budaya, ekonomi, politik, agama dan bidang lainnya dalam kehidupan manusia,

karena itu cakupan ilmu komunikasi sangat luas. Dan tidak salah ada anggapan

dari beberapa pakar komunikasi bahwa ilmu komunikasi sebagai perlintasan ilmu-

ilmu lainnya, seperti antropologi, sosiologi, psikologi, linguistic ilmu politik, dsb.

Ilmu komunikasi telah menjadi ilmu yang penting pada abad ke-20. ada yang

melukiskan perkembangan ini sebagai “penemuan revolusioner”, terutama

disebabkan oleh perkembangan teknologi komunikasi seperti radio, televise,

telepon, satelit, dan jaringan computer, bersama industrialisasi, bisnis besar, dan

politik global.

Kemajuan teknologi komunikasi telah membawa masyarakat menuju

dunia tanpa batas, baik waktu maupun tempat. Teknologi komunikasi dengan

segala produknya yang berkembang pesat saat ini, mulai ikut mempercepat proses

globalisasi dunia. Informasi dengan berbagai bentuk yang dulu merupakan barang

yang cukup mahal dan susah di dapat, tetapi sekarang dengan mudah dan murah

sudah dapat diperoleh.

1

Page 15: Buletin 135

Mengingat kondisi lingkungan bisnis yang menuju kearah globalisasi

mendorong perusahaan-perusahaan untuk ikut serta dalam persaingan bisnis

dalam upaya meningkatkan mutu dan daya saingnya agar bisa mengimbangi

perusahaan kompetitor lainnya. Karyawan yang menjadi ujung tombak

perusahaan, dituntut untuk benar-benar mengerti terhadap semua yang

berhubungan dengan kegiatan perusahaan baik itu kegiatan eksternal maupun

kegiatan internal perusahaan. Dan segala sesuatu yang berhubungan dengan

teknologi komunikasi, dibutuhkan wadah untuk menampung segala macam ide

dan kegiatan. Ide dan kegiatan tersebut dijalankan melalui suatu organisai atau

perusahaan yang berkembang pesat di Indonesia saat ini. Demi kemajuan

organisasi atau perusahaan maka dibutuhkan suatu organisasi yang berkaitan

dengan komunikasi. Dalam hal ini, Public Relations yang merupakan bagian dari

komunikasi tersebut yang dibutuhkan oleh suatu organisasi perusahaan.

Public Relations, timbul karena adanya tututan kebutuhan. Dalam suatu

organisasi atau perusahaan Public Relations mempunyai tujuan untuk

memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang berkepentingan. Oleh sebab itu

Public Relations merupakan sesuatu yang penting pada waktu sekarang ini dan

dibutuhkan oleh suatu organisasi atau perusahaan agar menarik simpati dan dapat

menguntungkan organisasi atau perusahaan tersebut jadi dikenal Publik. Karena

Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang

lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau

suatu organisasi/badan. Jadi Public Relations itu merupakan suatu kegiatan untuk

2

Page 16: Buletin 135

menanamkan dan memperoleh pengertian goodwill, kepercayaan, penghargaan

dari dan pada publik suatu badan khususnya masyarakat umumnya.

Sebagai upaya membangun image didalam perusahaan itu adalah melalui

media komunikasi cetak yang diperlukan oleh praktisi Public Relations untuk

mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan fungsi Public Relations, sebagai media

yang memberikan pesan yang bersifat resmi secara tertulis dan terdokumentasi.

Hal ini lah yang dilakukan oleh Internal Public Relations

Hal ini yang mendorong praktikan untuk melaksanakan Kuliah Kerja

Pratek terpadu (KKPT) di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, karena PR Telkom

disamping menggunakan media komunikasi modern dalam penyampaian pesan

atau tatap muka langsung, tetapi tetap menggunakan komunikasi cetak khususnya

bulletin untuk menjalin komunikasi serta menjaga hubungan baik dengan seluruh

pegawai. Hal ini dapat kita jumpai pada bulletin Internal yang merupakan salah

satu aktivitas Internal Public Relations dimana bulletin ini diperuntukan untuk

Publik Internal Perusahaan yang secara langsung atau yang dipilih.

Melalui bulletin internal ”BULKI PATRIOT 135” yang bersifat

informatif, edukatif dan menghibur, maka praktisi Internal Public Relations

perusahaan dapat menyajikan berita yang erat kaitannya dengan hasil kerja

perusahaan agar public internal dapat mengetahui sejauhmana keberhasilan dari

perusahaan. Disamping itu melalui bulletin internal BULKI PATRIOT 135 di

upayakan dapat membangun komunikasi dengan publik internal. Bulletin internal

BULKI PATRIOT 135 sebagai salah satu bentuk kegiatan praktisi IPR yang

diarahkan untuk pencapaian tujuan dari perusahaan yaitu membangun citra positif

3

Page 17: Buletin 135

dengan harapan mendapat dukungan dari publik. Dengan fakta yang didapat,

maka praktikan mencoba mengambil judul untuk penulisan laporan hasil Kuliah

Kerja Praktek Lapangan ”KEGIATAN BULLETIN INTERNAL ”BULKI

PATRIOT 135” PUBLIC RELATION PT TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK”

1.2. Alasan Pemilihan Lokasi Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT)

PT. Telkom merupakan salah satu BUMN yang bergerak dibidang

Telekomunikasi, dimana sektor telekomunikasi kedalam salah satu industri yang

dinamis. Selain dapat menciptakan nilai bisnis yang menggiurkan, perkembangan

teknologinya juga tidak kalah agresif, oleh karena itu akan sangat menarik untuk

dikaji. Berikut beberapa alasan yang menjadi pilihan sebagai lokasi Kuliah Kerja

Praktek Terpadu (KKPT) di PT. Telekomuniaksi Indonesia Tbk.

1. PT. Telkom merupakan salah satu perusahaan pertelekomunikasian

yang mempelopori teknologi Code Division Multi Access

(CDMA) di Indonesia, dengan teknologi tersebut kita dapat

melakukan komunikasi cepat, mudah, kapan dan dimana pun

melalui telepon seluler sebagai alat.

2. Karena PT. Telkom merupakan suatu perusahaan perseroan

terbatas yang merupakan BUMN terbesar di bidang telekomunikasi

yang mampu menjaga eksistensi dan kepercayaan publik dan

kesolidannya tetap tejaga.

4

Page 18: Buletin 135

3. Ingin mengetahui sejauh mana kegiatan apa saja yang dilakukan

Public Relations Pt. Telkom, salah satunya media komunikasi

cetak untuk membina hubungan baik dengan publik internal yang

masih tetap terjaga dengan ditambahnya media cetak bulletin.

I.3. Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT)

Maksud pelaksanaan KKPT adalah:

1. Agar penulis tidak hanya belajar secara teoritis di bangku kuliah saja,

tetapi dapat belajar di masyarakat atau lembaga secara praktis.

Sehinga penulis dapat secara langsung mengetahui permasalahan

yang ada di lapangan dan mendapat pengetahuan.

2. Mengetahui lebih jauh ruang lingkup dan cara kerja Public

Relations.

3. Hasil KKPT diupayakan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi segenap staf dan karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk,

dalam pembuatan bulletin Internal.

Tujuan dari pelaksaaan KKPT ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan pengalaman dan kerja nyata tentang hal-hal yang

belum pernah dipelajari karena mahasiswa diterjunkan langsung ke

dunia profesionalisme.

2. Mematangkan kepribadian mahasiswa dan memperkenalkan pada

realitas dunia dan kerja.

3. Terjalin hubungan antara perguruan tinggi dan perusahaan.

5

Page 19: Buletin 135

4. Mengetahui tahap-tahap pembuatan bulletin internal.

5. Mengetahui cara kerja divisi-divisi lain yang mendukung kerja PR di

Telkom

1.4. Jadwal dan Lokasi Kegiatan KKPT

KKPT ini dilaksanakan di kantor pusat PT. Telekomuniksi Indonesia, Tbk

divisi Komunikasi Perusahaan, Lt. 1, Jl. Japati No. 1, Bandung-Jawa Barat 40133.

Waktu Pelaksanaan KKPT berlangsung selama 1 bulan, terhitung mulai tanggal

29 Juni 2005 sampai dengan 30 Juli 2005, dengan jam kerja pada hari Senin s/d

Kamis, pukul 08.00-17.30 WIB dan Jumat Pukul 07.30 s/d 17.00.

6

Page 20: Buletin 135

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Public Relations

Public Relations adalah bidang komunikasi yang mengalami

perkembangan sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan, ekonomi, politik,

dan sosial. Kegiatan Public Relations sudah ada dalam peradaban lama, tetapi

lebih diakui pada abad ke 20 pada kegiatan bisnis dan kegiatan lainnya.

Istilah Public Relations yang disingkat PR atau Hubungan masyarakat

(Humas) sekarang ini sangatlah Populer. Istilah ini ini lebih sering digunakan oleh

Perusahaan-perusahaan ketimbang istilah Hubungan masyarakat (Humas). Salah

satu alasan tersebut adalah, istilah Humas di Indonesia lebih identik dengan nama

satu bagian atau biro dalam birokrasi pemerintah, sedangkan PR lebih netral dan

lebih menunjukan sifat watak kegiatan, anggapan ini memang tidak sepenuhnya

keliru, walaupun tidak juga tepat sekali. Hal ini tergantung dari sudut pandang dan

opini publik yang sudah terlanjur menancap di masyarakat, bahwa humas pada

dasarnya "hanya" bertindak sebagai "tukang siar", yang jalinan kerjanya biasanya

erat berkaitan dengan media massa. PR, pada kenyataannya, lingkup kerjanya

tidak hanya terbatas pada menjalin hubungan dengan media massa.

Public Relations ini memiliki banyak tugas yang mesti dijalankan, yang

bermuara pada terjaganya atau meningkatnya reputasi dan citra organisasi di mata

publiknya melalui kegiatan komunikasi yang dijalankan PR. Tugas ini tentunya

takcukup hanya dijalankan dengan sekedar menjadi juru bicara atau menjaga

8

Page 21: Buletin 135

hubungan dengan media massa, melainkan melibatkan proses yang terencana dan

terukur yang memadukan pendekatan ilmiah keterampilan dan seni. Hal ini

dimaksudkan bahwa PR dalam proses komunikasinya PR bukan sekedar

menunggu umpan balik (feed-back) dari publik, melainkan juga bersikap dan

bertindak proaktif, sehingga perlu juga memberikan feed-forward pada publik.

Untuk sedikit memberikan dan pemahaman bersama, perlu kiranya dikutip

beberapa definisi yang dibuat oleh beberapa pakar PR dan pakar komunikasi. Dua

ahli komunikasi, melvin L. Defleur dan Everette E. Dennis yang mengutip Scott

Cutlip dan Asllan Center dalam bukunya Yosal Iriantara adalah ”...upaya

terencana guna mempengaruhi opini publik melalui karakter yang baik dan

kinerja tanggung jawab, yang didasarkan pada komunikasi dua arah yang

memuaskan kedua belah pihak”.(2004:5)

Menurut definisi yang dirumuskan oleh IPR (Institute Public Relations)

adalah praktek humas yang dilangsungkan secara terencana dan

berkesinambungan (terus-menerus) dalam rangka menciptakan dan

mempertahankan niat baik (good will), serta sikap-sikap yang saling

pengertian yang bersifat timbal balik (Mutual Understanding) antara suatu

organisasi atau perusahaan dengan segenap khalayaknya (Frank Jefkins,

1996:8)

Pada kongres I Assosiasi PR Sedunia di Mexico City tahun 1978

diupayakan untuk memperoleh kesepakatan dalam mendefinisikan PR. Lahirlah

semacam kesepakatan mendefinisikan PR sebagai “seni dan ilmu social yang

menganalisis kecenderungan, memperkirakan konsekuensi-konsekuensi

9

Page 22: Buletin 135

kecenderungan itu, memberi saran pada pimpinan organisasi, dan

mengimplementasikan program aksi yang terencana demi kepentingan

organisasi dan kepentingan publik”. Definisi ini hampir sama dengan Bonham,

yang dikutip Yulianita , dalam bukunya “Dasar-Dasar Public Relations” bahwa

“Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian public

secara lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan public

terhadap seseorang atau organisasi/badan”.(1997:27)

"Public Relations is planned, persuasive communication designed to

influence significant public" (John E. marston "MODERN PUBLIC

RELATIONS", 1979). Secara spesifik, definisi umum PR disimpulkan sebagai seni

(arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial

dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, nama dan

produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya. Dalam

hubungannya dengan target audience atau stakeholder (penerima) tersebut,

dikenal tiga tipe tentang apa yang disukai dan tidak disukai, yaitu sbb :

a. Those who know you and like you (mengenal dan menyukai Anda).

b. Those who know you and don't like you (mengenal dan tidak menyukai Anda).

c. Those who neither you nor care you (tidak dikenal maka tidak disukai).

Oleh karena itu dikatakan, Public Relations merupakan fungsi manajemen

yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara

seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan

10

Page 23: Buletin 135

melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan

dukungan dari publiknya

Dari pengertian tersebut dapat dilakukan suatu analisis bahwa pada

prinsipnya Public Relations menekankan pada “seni”. Hal ini menunjukan bahwa

Public Relations sangat erat kaitanya dengan komunikasi, dimana seorang Public

Relations harus mampu dan mempunyai daya seni berkomunikasi dalam

mengolah suatu pesan baik itu secara verbal maupun non-Verbal sehingga publik

merasa tertarik dan selanjutnya. Sebagai contoh seni dalam komunikasi adalah

sebagai berikut :

1. Seni mengemas pesan yang ada pada kemasan produk.

2. Seni mengemas pesan saat menyampaikan kebijaksanaan manajemen

kepada publik.

3. Seni dalam mengaplikasikan pengemasan pesan verbal maupun non-verbal

yang berkaitan dengan kegiatan promosi, publisitas, advertising, pameran

dan sebagainya yang pada prinsipnya kegiatan ini adalah yang menunjang

kegiatan Public relations.

4. Seni yang pada prinsipnya menyangkut kegiatan mengolah pesan

komunikasi Public Relation baik verbal maupun non verbal, segingga publik

dalam menerima pesan komunikasi yang disampaikan PR merasa tertarik

bahkan terpengaruh oleh pesan tersebut.

Jika dikaitkan dengan hasil KKPT, maka dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi prinsip dari seni berkomunikasi dapat menarik minat publik dan

mendapatkan kepercayaan publik terhadap segala hal yang bekaitan dengan

11

Page 24: Buletin 135

perusahaan dalam setiap kegiatan humas dengan suatu usaha atau suatu kegiatan

untuk menciptakan keharmonisan atau sikap menyenagkan antara suatu badan

atau instansi dengan publiknya. Kegiatan yang menonjol adalah menanamkan dan

memperoleh pengertian, goodwill dan kepercayaan publik tertentu serta

masyarakat pada umumnya sehingga menciptakan image yang positif terhadap

perusahaan tersebut. Dan dengan maksud terjalinnya hubungan yang harmonis

serta adanya saling pengertian kerja sama antara keduannya yang saling

menguntungkan.

2.2 Tujuan dan Fungsi Public Relations

2.2.1 Tujuan Public Relations

Adapun tujuan Public Relations secara umum adalah menciptakan dan

memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa

organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang berkepentingan.

Dengan adanya kata ‘saling’ maka organisasi pun harus dapat memahami

publiknya.

Menurut Charles S. Steinberg tujuan PR adalah menciptakan opini

publik yang favourable tentang kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh

badan yang bersangkutan (Abdurrachman,2001:26)

Tujuan PR untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik

(goodwill) pubiknya serta untuk memperoleh opini publik yang

menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan

yang harmonis dengan publik (Soemirat dan ardianto,2002:89)

12

Page 25: Buletin 135

Kegiatan-kegiatan yang ditujukan kedalam disebut Internal Public

Relations sedangkan kegiatan-kegiatan yang ditujukan keluar disebut Eksternal

Public Relations.

Tujuan berdasarkan kegiatan Internal Public relations mencakup beberapa

hal, yaitu:

1. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku, dan opini

publik terhadap perusahaan terutama sekali ditujukan kepada

kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan.

2. Mengadakan analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan guna

mencapai yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan

kepentingan publik.

3. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu

kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut

kepada berbagai kegiatan perusahaan tersebut, dimana pada tahap

selanjutnya diharapkan publik karyawan akan tetap well inform.

4. Merencanakan penyususnan suatu staf yang efektif bagi penugasan

kegiatan yang bersifat internal dalam perusahaan.

Tujuan bedasarkan kegiatan Eksternal Public Relations adalah untuk

mengeratkan orang-orang diluar perusahaan hingga terbentuk opini publik

yang favourable terhadap perusahaan.

13

Page 26: Buletin 135

2.2.2 Fungsi Public Relations

Cutlip & Center and Canfield merumuskan fungsi Public Relations

sebagai berikut:

1. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujan

bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau oragnisasi)

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan / organisasi dengan

publiknya sebagai khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan

masyarakat terhadap badan / organisasi yang diwalikinya atau

sebalilknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran

kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat

bersama

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus

informasi, publikasi serta pesan dari badan / organisai ke publiknya

atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua

belah pihak (Ruskan,1998:32)

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Hubungan Masyarakat

Suatu Studi Kriminologis (2002:24), dirumuskan fungsi PR sebagi berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik

publik eksternal maupun internal

14

Page 27: Buletin 135

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan

informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini

publik kepada organisasi

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi

kepentingan umum.

2.3 Tugas-tugas Inti Seorang PR

Berikut beberapa job description PR yang disebut juga sebagai "nature of work":

1. Reputasi, keberuntungan, bahkan eksistensi lanjutan dari sebuah

perusahaan, dapat bergantung dari keberhasilan PR menafsirkan

target publik untuk mendukung tujuan dan kebijakan dari

perusahaan yang bersangkutan. Seorang PR specialiast menyajikan

hal tersebut sebagaimana halnya seorang penasihat dalam bidang

bisnis, asosiasi non-profit, universitas, rumah sakit dan organisasi

lain. Selain itu, mereka juga membangun dan memelihara hubungan

positif dengan publik.

2. Seorang PR mengurus fungsi-fungsi organisasi, seperti menghadapi

media, komunitas dan konsumen. Dalam hubungannya dengan

pemerintah, mereka mengurus kampanye politik, representasi para

interest-group, sebagai conflict-mediation, atau mengurus hubungan

antara perusahaan tempat mereka bekerja dengan para investor.

Seorang PR tidak hanya berfungsi untuk "mengatakan sejarah

organisasi", tapi mereka juga dituntut untuk mengerti tingkah-laku

15

Page 28: Buletin 135

dan memperhatikan konsumen, karyawan dan kelompok lain yang

juga merupakan bagian dari deskripsi kerjanya.

3. Merencanakan dan memanaj kegiatan-kegiatan delegasi perusahaan.

Misalnya, pameran, kunjungan, pertemuan dan lain sebagainya;

membantu bagian-bagian lain dengan menganalisis masalah-masalah

komunikasi, menulis dan menerbitkannya, memberikan keterangan

baik dengan audio visual maupun sarana pendukung lain serta

bekerja sama untuk menanggulangi masalah-masalah yang telah

ditentukan.

4. memastikan arus informasi yang efektif untuk kelompok-kelompok

masyarakat agar dapat menentukan dan memperkirakan situsasi dan

masalah, atau untuk mengulkur efektivitas program-program dari

public relations yang telah dilaksanakan.

5. memastikan seluruh organisasi dan tidak melakukan suatu tindakan

yang dapat mencemarkan nama baik organisasi.

6. mengevaluasi masalah-masalah dan aktivitas public relation, sehingga

dapat memberikan laporam-laporan yanmg teeeratur kepada pihak

manajemen. (Colin Coulson-Thomas:19)

2.4. Internal Public Relations

Internal Public Relations (IPR) adalah publik yang menjadi bagian dari

unit usaha/badan/perusahaan/instansi itu sendiri. IPR merupakan salah satu

kegiatan yang berhubungan dengan publik yang ada di dalam perusahaan. Tujuan

16

Page 29: Buletin 135

dari adanya hubungan ini untuk mempererat hubungan antara pimpinan dan

karayawan atau bawahan, majikan dan buruh, sesama karyawan dalam publik

intern, sehingga akan menimbulkan kegairahan kerja. Hal itu dapat ditempuh

melalui komunikasi yang ebrkesinambungan. Disinilah letak peran seorang Public

Relations Officer, ia harus dapat mengadakan kontak pribadi dengan karyawan,

secara timbal balik. Internal Public Relations yang baik adalah memperlakukan

tiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membedak-bedakan tingkat,

pendidikan dan lain-lainnya. Tapi bertindak adil, tidak memihak sesuatu

golongan, jujur dan bijaksana.

Menurut kasali dalam bukunya ”Manajement Public Relations”,

menyatakan bahwa publik internal adalah masyarakat yang berada pada organisasi

dan melakukan aktivitas di dalam organisasi atau perusahaan yang berhubungan

dengan kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan tersebut, yang terdiri atas :

1. Pemegang sham dan pemilik perusahaan.2. Manajer dan Top Executivrs, yaitu orang-orang yang

memegang jabatan struktural dalam peusahaan.3. Karyawan, yaitu orang-orang yang di dalam perusahaan yang

tidak memegang jabatan struktural.4. keluarga karyawan (1994:65)

Yulianita dalam bukunya Dasar-daras Public Relations, menyatakan

”hubungan yang terbentuk dalam publik internal pada suatu

organasasi/perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Employee Relations, merupakan suatu kegiatan public Realtions untuk memelihara hubungan antara pihak manajemen dan para karyawannya. Dapat dilakukan melalui berbagai hal misalnya memberikan upah yang cukup, perlakuan yang adil, memeberikan jaminan kesehatan, ketenangan dalam bekerja, memberikan penghargaan atas hasil kerja yang telah di raih.

17

Page 30: Buletin 135

2. Manajer Relations, merupakan suatu kegiatan Public Relations untuk memelihara hubungan baik antara para manajer di lingkungan perusahaan.3. Labour Relations, merupakan suatu kegiatan Public Relations untuk memelihara hubungan antara pimpinan dengan serikat buruh yang berada di dalam di dalam perusahaan dan turut menyelesaikan maslah-masalah yang timbul diantara keduanya.4. Stakeholder Relations, merupakan suatu kegiatan Public Relations untuk memelihara hubungan baik antar pemegang saham dengan tujuan membina hubungan dan untuk memajukan perusahaan. Contoh kegiatannya, menyatakan selamat kepada pemegang saham baru, memberikan laporan, mengirimkan majalah organisasi.5. Human Relations, merupakan suatu kegiatan Public Retaions untuk memelihara hubungan antar sesama warga perusahaan dengan tujuan mempererat rasa persaudaraan dan meningkatkan kesejahteraan demi kepuasaan bersama. (1999:8)

Kelima kegiatan yang tertulis diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

kegiatan Internal Relations yang mencakup hubungan antara manajemen dengan

karyawan, para manajer

2.5. Eksternal Relations

publik eksternal sebagai sasaran kegiatan Public Relations terdiri atas

orang-orang yang berada diluar perusahaan atau organisasi, baik yang ada

kaitannya dengan perusahaan maupun yang diharapkan atau diduga kaitannya

dengan organisasi. Public Relations mengusahaakan tumbuhnya sikap dan citra

positif terhadap segala kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan perusahaan.

Public ekstern perusahaan yang terdiri atas berbagai orang yang berbeda-beda

kepentingannya, oleh karena itu teknik pembinaan hubungan dengan mereka

berbeda-beda. Menurut effendy dalam bukunnya ”Hubungan Masyarakat

18

Page 31: Buletin 135

Suatu Studi Komunikologis” kegiatan yang dapat dibentuk dengan publik

ekstern pada perusahaan adalah :

1. Client Relations yakni kegiatan Public Arelations untuk memelihara dan membina hubungan yang baik serta tetap berkelanjutan antara perusahaan dengan klien. Dapat dilakukan dengan membuat bulletin secara khusus untuk para klien yang sedang dan telah bekerjasama dengan perusahaan agar pihak klien mengetahui sejauhmana perkembangan dan keberhasilan kegiatan yang telah kita lakukan secara lengkap dan mengenal situasi.

2. Customer Relations merupakan kegiatan Public Relations dalam rangka memelihara hubungan dengan pelanggan. Bagi suatu perusahaan pelanggan itu merupakan faktor nyang sangat penting, sebab maju mundurnya suatu perusahaan ditentukan pelanggan.

3. Supplier Relations merupakan kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan supplier, dan segala kebutuhan perusahaan dapat diterima dengan baik.

4. Goverment Rerlations dengan membina hubungan dengan pemerintahan dapat mebantu lancarnya kegiatan Public Relations. Berkomunikasi dengan pimpinan jawatan pemerintah dapat dilakukan dengan mengirimkan kartu ucapan selamat, mengirimkan kalender atau agenda perusahaan, mengadakan olahraga bersama, dan sebagainya.

5. Press Relations, membinan hubungan dengan media massa, karena dengan bantuan media massa akan lancar [ublikasinya demikian pula dengan penyiaran iklannya. Hubungan dengan media massa dapat dilakukan dengan mengadakan ucapan pada saat media massa tersebut berulang tahun atau berhasil memperoleh penghargaan, mengadakan hiburan bersama para wartawan. (2002:107-123)

2.6. Pengertian House Journal ”Bulletin”

house Journal adalah salah satu bentuk media komunikasi Public

Relations yang paling tua. Kehadiran House Journal membuktikan bahwa

penerbitan media ini bukan kegiatan baru bagi praktisi Public Relations atau

19

Page 32: Buletin 135

hanya kegiatan penunjang saja tetapi sangat membantu perusahaan untuk

mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Salah satu bentuk kegiatan Public Relations adalah penerbitan media

perusahaan yang merupakan bentuk kegiatan komunikasi berhubungan dengan

internal perusahaan. Penerbitan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan. Dari

sisi kepentingan Perusahaan, media perusahaan diharapkan dapat

menginformasikan langkah perusahaan dalam pencapaian tujuan dengan demikian

setiap langkah perusahaan dapat dipahami oleh pembaca selanjutnya mendapat

dukungan.

Jefkins dalam bukunya Public Relations mengemukkan:

“Untuk menjangkau khalayak tertentu dalam rangka mencapai

tujuan Public Relations adakalanya penggunaan Media massa

Pers, Radio, Televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayak tersebut

hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Khalayak sepeti

itu adalah adalah para staf atau anggota organisasi sendiri yang

mungkin hanya dapat dijangkau melalui jurnal internal.”

(1996:127).

Jefkins dalam bukunya yang berjudul Essential of Public Relations

mengemukakan definisi House Journal, yaitu :

“House Journal adalah media bentuk pendukung kegiatan Public

Relations officer yang terdiri dari bulletin, newsletter, magazine,

20

Page 33: Buletin 135

tabloid newspaper, wall newspaper yang diarahkan kepada pencapaian

tujuan perusahaan atau lembaga itu sendiri, yaitu membangun citra

positif publik terhadap perusahaan atau lembaga dengan harapan

untuk mendapatkan dukungan dari publiknya”.(1988:152)

Dengan adanya Jurnal Internal, maka akan terlihat bagaimana caranya

suatu organisasi dapat menciptakan dan memanfaatkan media sendiri, bukan

hanya media-media umum yang biasa dipakai untuk menjangkau khalayak

komersial. Hal tersebut hanya bisa terimplementasi dengan baik apabila PR

Internal mampu menyelenggarakan komunikasi yang bersifat persuasive dan

informative”

Menurut Diminick dalam bukunya Elvinaro dan Likuita Komala dalam

bukunya Komuniaksi Massa Suatu Pengantar, bahwa fungsi majalah dibagi

kedalam lima kategori utama, yakni :

1. general consumer magazine (majalah konsumen umum)

2. business publication (majalah bisnis)

3. literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah

ilmiah)

4. news letter (majalah khusus terbitan berkala)

5. Public Relations Magazine (Majalah Humas) (2004:107)

Melihat berbagai motif yang berbeda dalam antara orang perorang maka

intensitas tanggapan seseorang terhadap pesan komunikasi pun berbeda sesuai

21

Page 34: Buletin 135

dengan jenis motifnya. Dalam bukunya pun Elvinaro dan Likuiati Komala

menyatakan bahwa majalah :

“…untuk memperoleh informasi (motif tunggal), tapi mungkin bagi

seseorang lainnya adalah untuk memperoleh informasi, sekaligus juga

pengisi waktu luang (motif gabungan)”(2004:87)

definisi tersebut menjelaskan bahwa dengan kehadiran House Journal

sangat membantu Kegiatan Public Relations dalam membina komunikasi dengan

para publiknya baik dari dalam maupun dari luar perusahaan untuk mendapatkan

citra yang positif serta dukungan dari publiknya agar program-program

perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Dari pengertian diatas sebetulnya mengacu pada sasaran khalayak yang

akan dituju ketika tujuan majalah ini dibuat. Tapi sebetulnya buletin pun termasuk

bentuk suatu “seni” dalam komunikasi yaitu seni menulis yang bertujuan untuk

membentuk dan mempengaruhi publik yang disajikan dalam sebuah berita.

Dalam pembuatan bulletin hendaknya selalu memperhatikan soal-soal

teknis, karena majalah memeliki karakteristik tersendiri seperti halnya: penyajian

lebih dalam, nilai aktualitas lebih lama, gamabar/foto lebih banyak, Cover

(sampul) sebagai daya tarik. Serta formula yang menjadi pedoman dalam

penyusunan sebuah berita dalah segala sesuatu yang memuat “who, what, where,

when dan why”.

2.6.1. Langkah-langkah pembuatan buletin

22

Page 35: Buletin 135

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh Public Relations dalam

membuat House Journal khusunya bulletin, yaitu:

1. Readers (Pembaca)

2. Eksemplar

3. Frequency (waktu terbit atau edisi)

4. Policy (kebijakan redaksi)

5. Proses Percetakan

6. Style (gaya/format/bentuk)

7. Free Issue cover price

8. advertaisment (iklan)

9. Distribution (2003:24-26)

Dengan adanya langkah-langkah diatas, maka kita dapat memulai

pembuatan House Journal khusunya buletin pada langkah pertama yaitu penting

untuk diketahui bahwa sponsor redaksi harus secara pasti tahu siap yang menjadi

target atau sasaran pembaca. Pembaca akan menetukan gaya dan isi penerbitan,

dan pembaca telah mengenal serta memahami dengan seksama tentang penerbitan

yang komersial. Jumlah eksemplar tentunya harus disesuaikan dengan jumlah

penditribusian. Kemudian eksemplar akan mempengaruhi cara produksi, kualitas

bahan dan isi. Dari fasilitas dan biaya yang ada dapat diputuskan untuk terbit

dengan waktu edisi terbit, harian, mingguan, bulanan, dwibulanan, triwulanan,

tidak boleh ada celah yang terlalu lama karena akan menghilangkan pengertian

atau kontinitas terbit. Kita menetapkan kepada siapa saja media ini disebarkan

sesuai dengan tujuan penerbitan harus sejalan dengan program Public Relations.

23

Page 36: Buletin 135

Nama dan logo adalah hal yang sangat penting untuk mencerminkan kekhasan

atau mencerminkan karakteristik tersendiri agar mudah diingat dan komunikatif.

Public Relations bisa menggunkan letterpress, photogavure atau web offset. Pada

proses percetakan ditentukan oleh faktor bentuk dan lebar jumlah eksemplar,

penggunaan warna dan jumlah gambar agar menarik dimata pembaca. Hal-hal

yang mempengaruhi penampilan House Journal ukuran halaman, berpa banyak

kolom, tipografi, illustrasi, keseimbangan berita, feature dan artikel. Free Issue or

cover price, House Journal tidak untuk diperjual belikan karena ini merupakan

program kegiatan Public Relations perusahaan yang menerbitkannya. House

Journal juga menyerap iklan baik dari perusahaan itu sendiri atau dikomersilkan

dari perusahaan lain, hal ini tergantung kepada karakteristik pembaca dan jumlah

eksemplar media tersebut agar menarik bagi pemasang iklan. Dalam

pendistribusian, harus diperhitungkan aktualitas penerbitan. Penyampaian House

Journal bisa dikirim melalui kurir (ditangani sendiri), Via Pos, atau digabung

dengan sirkulasi pers komersil.

2.6.2. hal-hal pokok mengenai buletin

Adapun dari sisi kepentingan pembaca khusunya Pegawai perusahaan,

media komuniaksi diharapkan memuat informasi yang edukatif dan bermakna

yang erat kaitannya dengan perusahaan.

Menurut Oemi Abdurahman dalam bukunya Dasar-Dasar Public

Relatios mengemukaan bahwa “komunikasi yang informative dan persuasive

dapat dilakukan dengan cara:

24

Page 37: Buletin 135

1. Tertulis, yaitu dengan menggunakan surat-surat, jurnal dll

2. Lisan, yaitu dengan briefing, diskusi dll

3. Konseling, yaitu dengan nasehat-nasehat, memecahian ,asalh-

masalh pribadi karyawan”(1989:37)

Karena untuk memahami individu-individu itu sangat penting, latar

belakang tindakan dan sikap yang dilakukan, juga memahami keinginan, harapan

dan ambisi karyawan.

Media komunikasi dalam bentuk bulletin sangat diperlukan oleh public

Relations dalam memelihara citra positif dan dukungan publik yang

menguntungkan. Oleh karena itu dalam perancangan pembuatannya ada dua aspek

yang sangat perlu diperhatikan, yang pertama Fact Finding yakni, Public

Relations mencari dan mengumpulkan berbagai fakta dan data tentang kebutuhan

publik akan isi media, gaya dan bentuk media itu sendiri. Apabila data dan fakta

yang sudah terkumpul mencerminkan aspirasi publik tentang perlunya media

perusahaan. Dan yang kedua identifikasi masalah yaitu data dan fakta yang telah

didapatkan dan masih tercampur, dipilih atau dikategorikan sesuai dengan

kebutuhan pembaca. Setelah melalui taha Fact Finding dan identifikasi masalah,

selanjutnya ditentukan tujuan menerbitkan media komunikasi house journal yang

kerupakan solusi dari identifikasi masalah sesuai sasaran dari media komunikasi

itu sendiri. Dari kedua aspek diatas maka dapat disimpulkan bahwa jembatan

komunikasi dalam bentuk house journal bulletin dapat mewakili pemenuhan

kebutuhan informasi bagi kedua belah pihak.

25

Page 38: Buletin 135

2.6.3. Kategori Informasi

Dalam pemilihan informasi atau pesan ada hal-hal yang perlu

diperhatikan, Menurut Schramm yang dikutif oleh effendi dalam bukunya yang

berjudul Dinamika Komunikasi memberikan petunjuk tentang pesan-pesan

bulletin, antara lain:

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa

sehingga menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikian

dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh

kebutuhan tersebut.

3. Pesan harus menyalankan suatu jalan untuk memperoleh

kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana

komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk

memberikan yang dikehendaki.(2002:20)

Dalam proses penyampaian pesan bulletin, dituntut untuk mampu memilih

dan merangkai kata-kata yang dapat mengarahkan pembaca untuk berpikir,

bersikap, dan bertindak sesuai dengan harapan. Karena suatu pesan dapat diterima

oleh si pembaca apabila pesan yang disampaikan jelas maksudnya dan mudah

dimengerti, serta aktual dalam memberikan informasi sehingga ada perubahan

yang terjadi pada si pembaca, pesannya pun harus dirancang sedemikian rupa

sehingga akan mendapatkan perhatian.

Pemilihan informasi juga haruslah disesuaikan dengan persoalan yang

dihadapi. Oleh karena itu kategori informasi berdasarkan lingkup masalah sangat

26

Page 39: Buletin 135

perlu diperhatikan. Adapun kategori informasi harus berdasarkan fungsi, seperti

pada materi Pelatihan Pembuatan Materi Media Internal-Eksternal

Mahasiswa Kreatif Toraja-Bandung, yaitu:

1. Fungsi Informasi

2. Fungsi Eduksi

3. Fungsi Menghibur (2002:13)

Kategori diatas menjelaskan bahwa materi punblikasi sebagai informasi

apabila materi yang disampaikan dapat menambah pengetahuan pembaca, atau

pengalaman baru. Dengan demikian materi publikasi tersebut dapat mengurang

ketidakjelasan atau ketidaktahuan mengenai suatu masalah yang telah, sedang dan

yang akan terjadi. Selanjutnya informasi yang disampaikan memperkenalkan

kepada pembaca tentang cara baru melakukan suatu kegiatan atau cara untuk

mengatasi suatu masalah dalam melakukan suatu kegiatan atau mengatasi suatu

persoalan maka itulah f8ngsi edukatif. Dan yang terakhir yakni apabila informasi

yang dikandung pada bulletin dapat membuat pembaca merasa terhibur, maka

fungsinya sebagai menghibur.

2.6.4. Khalayak House Journal “Bulletin”

selanjutnya perusahaan juga perlu menentukan lebih dahulu siapa

khalayak pembaca dari journal Internal ini sekaligus menimba hubungan yang

akan semakin erat di public internal itu sendiri. Menurut Yulianita dalam

bukunnya dasar-Dasar Public Relations, yaitu:

1. Employee (Para Pekerja/Karyawan)

27

Page 40: Buletin 135

2. Stockholder (Pemegang saham)

3. Labour ( Serikat buruh)

4. Manager (Para Manager) (199:58)

2.6.5. Desain House Journal “Bulletin”

desain bulletin nerupakan faktor yang paling utama agar terbina kesatuan

citra dari seluruh edisi penerbitan, maka diperlukan penanganan redaksional yang

berbeda, cocok dengan masing-masing tujuan diterbitkannya bulletin serta

memerlukan bentuk gaya penampilan atau rupa yang khas dan serasi. Dengan kata

lain harus mempunyai karakter atau sifat khas dari bulletin perusahaan yang lain.

Karakter yang kuat dan serasi dengan isi dan misi akan membuat house journal

semakin berharga di mata pembaca. Menurut susanto dalam makalah pada hasil

lokakaryanya mengenai pengelolaan media perusahaan yang berjudul

perancangan tata rupa media perusahaan:

Fungsi desain pada majalah, bulletin, tidak hanya bertujuan untuk

membuat produk yang indah dan menarik saja, tetapi juga harus

dipahami oleh khalayak sasaran dan sedapat mungkin dapat

mengesankan pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan pemilihan

huruf yang cocok, pemilihan unsur-unsur rupa lain yang tepat, sistem

dan struktur yang diperhitungkan dengan baik. House Journal

sebagai salah satu jenis media perusahaan yang tersendiri dan

bersifat khusus untuk kalangan tertentu dan terbatas bukan untuk

28

Page 41: Buletin 135

umum dan tidak diperjualbelikan. Membentuk karakter suatu house

journal misalnya bulletin dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :

1. Menetukan nama dan membuat logo bulletin dengan cermat dan

detail.

2. Membuat sistem tata letak (lay out) cover depan beserta halaman

isi secara konsisten namun variatif, agar tampak dinamis dan

tidak monoton, serta terpadu.

3. Pemilihan kelompok huruf yang dipakai serta memilih warna

identitas

4. Memilih gaya penampilan khas dan efektif sejalan dengan konsep

dasar editorialnya termasuk maksud, tujuan, sasaran dan strategi

komunikasi (1992:13)

2.6.6. Tata Rupa Bulletin

Tata rupa bulletin, bergantung kepada fmaksdu dan tujuan penerbitan

bulletin oleh perusahaan atau organisasi, serta konsep dasar editorial yang telah

dirumuskan oleh pemimpin redaksi. Apakah bulletin ini harus tampil ilmiah,

informative, anggun atau justru tampil lugas dan sederhana, akrab dan menghibur.

Semua bergantung pada materi yang ingin dibawakan, untuk siapa atau

lingkungan mana dan strategi penyampaiannya. Gaya penampilan serius, santai,

ilmiah, popular, biasa, akrab, dingin, hangat, resmi, klasik, futuristic, tradisional,

29

Page 42: Buletin 135

modern, glammor, dewasa, remaja, dan sebagainnya. Dapat pula gaya panduan

beberapa sifat yang saling menjalin harmonis. Hal itulah yang menjadi dasar

pemikiran Siregar dan Pasaribu dalam tulisannya Berjudul Bagaimana

Mengelola Media Korporasi-Organisasi tentang tata rupa atau perwajahan

bulletin, yaitu:

1. Membantu kelancaran proses produksi baik itu sejak pracetak

sampai proses percetakan, karena sejumlah pekerjaan desaqin

grafis atau artistic dalam proses pra cetak yang dapat dilakukan

lebih dahulu tanpa menunggu tulisan yang akan dimuat pada

bulletin.

2. Membantu penyampaian informasi agar lebih komunikatif dan

efektif

3. Membantu pembaca agar lebih mudah menemukan informasi

yang diperlukan

4. Membantu pembentukan citra bulletin dan perusahaan yang

menerbitkan

5. Membantu pembentukan karakter bulletin itu sendiri (2000:82)

2.6.7. Penyunting Naskah Bulletin

menurut soemirat dan Ardianto dalam bukunya Dasar-Dasar Puyblic

Relations, editing adalah tanggungjwab bersama oleh banyak orang di surat kabar

termasuk bulletin. Penyunting mulai dari reporter memperbaiki tulisan sebelum

menyerahkannya kepada redaksi. Penyuntingan selesai dicetak bahkan pada saat

30

Page 43: Buletin 135

deadline maasih memungkinkan. Pada dasarnya, tugas seorang editor mencakup

hal-hal berikut:

1. Mencari Kesalhan-kesalahan factual dan memperbaikinya

2. Menjaga jangan sampai terjadi kontradiksi dan mngedit berita

tersebut untuk memperbaikinya

3. Memperbaiki kesalahan dan penggunaan tanda baca, tata

bahasa, ejaan, angka , allmat dan nama.

4. Menyesuaikan naskah dengan gaya surat kabar (bulletin)

5. Membuat kalimat menjadi singkat tetapi jelas, menyatakan

fakta-fakta yang terdapat dalam satu paragraph, menyingkat

tulisan sesuai dengan ruang yang tersedia.

6. menjaga jangan samapi terjadi arti ganda dalam tulisan yang

tidak sopan

7. menulis judul, bila diperlukan

8. menulis keterangan untuk foto atau gambar

9. setelah edisi naik cetak, bulletin tersebut ditelaah secermat

mungkin sebagai pelindungan lebih lanjut terhadap kesalahan

dan dilakukan perbaikan jika deadline masih memungkinkan

(2003:46)

2.6.8. Pross Percetakan Bulletin

Proses mencetak Sheder menuliskan dalam bukunya Perihal Cetak

Mencetak proses cetak berarti usaha untuk memproduksi atau menjalin dengan

31

Page 44: Buletin 135

menggunakan suatu alat media. Model percetakan ada beberapa istilah disebutkan,

yaitu:

1. Letterpress(cetak tinggi)

Pada Proses ini, dimana huruf-huruf teks dang gambar lebih

tinggoi daripada yang tidak mencetak. Rol-rol tinta hanya

menyentuh bagian-bagian yang tinggi. Tulisan dan gambar

kemudian dipindahkan langsung keatas kertas atau bahan lainnya

dengan tekanan yang kuat.

2. Gravure

Bagian percetakan yang dipahat pada tembaga. Setelah itu diberi

tinta cetak yang masuk kebagian dalamnya. Lalu plat tersebut

dibersihkan dengan semacam pisau, tintanya tinggal dibagaian

yang dalam dan akan dipindahkan keatas kertas ketika dilakukan

percetakan. Kelebihan pada cetak ini adalah mampu mencetak

foto dan gambar dengan banyak tingkatan warna dan sangat

bervariasi.

3. Screenprinting

Proses ini dipakai jika ketiga proses terdahulu tidak bisa dipakai,

karena cetakanya tidak tinggi, tidak datar, dan tidak juga dalam.

Cetak ini menggunakan stensil.

4. photogelatin

proses ini untuk memproduksi foto-foto dan lukisan yang tidak

menggunakan nada lengkap sehingga diperoleh mutu reproduksi

32

Page 45: Buletin 135

yang jauh lebih tinggi dibandingkan deeengan proses cetak

lainnya.

5. Flexography

Proses cetak tinggi yang menggunakan tinta anillin yaitu aliran

dan tidak membutuhkan dstribusi

6. Letterset

Proses ini merupakan kombinasi dari dua proses dasar cetak.

Proses ini tidak menggunakan air dan disini terjadi pencetakan

tidak langsung

7. Thermography

Proses ini menggunakan metode kombinasi melalui model

Letterset dab letterpress

2.7. Model Komunikasi

Kegiatan komunikasi Public Relations pada hakekatnya merupakan suatu

kegiatan komuniaksi, kegiatan komunikasi Public Relations adalah komunikasi

yang bersifat timbal balik, dan terciptanya umpan balik. Secara sederhana,

komunikasi diartikan sebagai penyampaian pesan oleh komunikator kepada

komunikan. Karena Public Relations merupakan salah satu kegiatan komunikasi,

sehingga perlu adanya pemahaman mengenai proses komunikasi, karena itulah

kita perlu mengetahu tahapan dalam model komunikasinya.

33

Page 46: Buletin 135

Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi

yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen dengan komponen komunikasi

dengan komponen lainnya. Penyajian komponen dimaksudkan untuk

mempermudah memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang

perlu ada dalam komponen komunikasi. Model komunikasi yang digunakan

menggambarkan bahwa satu pesan dari satu saluran dapat membawa pesan yang

akan disampaikan dari Who (sumber) yakni dari Public Relations perusahaan

sebagai komunikator kepada khalayak, sedangkan unsur say what merupakan

bahan untuk dianalisis yang merupakan sebagai isi pesan yang akan disampaikan

oleh Public Relations perusahaan dalam proses penyampaian pesan atau

komunikasi tersebut. Lalu In Wich Channel artinya melalui media apa Public

Relations perusahaan untuk menyampaikan pesannya kepada si penerima pesan.

To Whom (penerima) ini merupakan proses penyampaian pesan oleh Public

Relations perusahaan atau siapa penerima pesan yang disampaikan, sementara

unsur pengaruh (With What Effect) yaitu apa efek yang ditimbulkan dari proses

komunikasi tersebut dan apa yang dilakukan oleh perusahaan klien setelah

membaca pesan atau informasi yang disampaikan oleh Public Relations

perusahaan dari hasil proses komunikasi tersebut.

34

Page 47: Buletin 135

Gambar

Model Komunikasi Lasswell (2001:136)

Sumber : Ilmu Komuniaski Suatu Pengantar (Dedi Mulyana, M.A. Ph. D)

35

WHO

SYAS WHAT

IN WICH CHANNELL

TO WHOM

WHIT WHAT EFFECT

Page 48: Buletin 135

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi, Tbk.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Merupakan badan usaha milik negara

(BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi untuk

umum dan dalam negeri. Berdiri pada tahun 1884 sebagai sebuah badan usaha

swata penyedia layanan pos dan telegraf dibentuk pada masa Pemerintahan

kolonial Belanda. Kemudian pada tahun 1906, Kolonial Belanda membentuk

sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama

Jawatan Pos, Telegraf dan telepon (Post, Telegraaf en Telefoon Dienst(PPT).

Tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara pos dan

Telekomunikasi (PN Postel. Bentuk perusahaan berubah menjadi Perusahaan

Umum pada tahun 1974. Sekaligus dipecah menjadi Perusahaan Umum

Telekomunikasi yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun

internasional dan PT. INTI yang memproduksi peralatan komunikasi. Sedangkan

pada tahun 1980, penyelenggara komunikasi internasional telah diserahkan pada

INDOSAT.

Perubahan nama menjadi PERUMTEL mewakili perubahan bentuk dan visi,

yakni sebagai badan usaha penyelenggara jasa telekomunikasi domestik dan

internasional. Berdasarkan Pp No. 25 tahun 1991, Perumtel berubah menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi indonesia (Telkom). Sebagai

bentuk pengembangan usahanya, TELKOM memberikan penawaran umum

perdana saham pada tahun 1995. Dengan begitu namanya pun berubah menjadi

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Wilayah bisnis PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Meliputi seluruh

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesai yang terbagi atas tujuh Divisi Inti,

diantaranya Divre I (Sumatera), divre II (Jabotabek ditambah Serang, Karawang

dan Purwakarta), Divre III (Jawa Barat), Divre IV (Jawa Tengah d an DI

Yogyakarta), Divre V (Jawa Timur), Divre VI (Kalimantan), dan Terakhir Divre

31

Page 49: Buletin 135

VII (Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan papua); Lima Divisi Non

CORE; sembilan anak perusahaan dan delapan Perusahaan Alfiliasi.

3.2. Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

3.2.1. Visi Telkom

"To Become a Leading InfoCom Company in the Region", menunjukkan suatu

tekad bahwa TELKOM untuk menjadi penyelenggara jasa Informasi dan

Komunikasi yang handal di level Regional

3.2.2. Misi Telkom

Memberikan layanan "One Stop Infocom" dengan kualitas yang prima dan harga

kompetitif, mengelola usaha dengan cara yang terbaik dengan mengoptimalkan

SDM yang unggul, dengan teknologi yang kompetitif dan dengan Business

Partner yang sinergi

3.3. Logo dan Arti Logo Telkom

• Bentuk bulatan dari logo melambangkan : Keutuhan Wawasan

Nusantara ; Ruang gerak TELKOM secara nasional dan internasional;

• TELKOM yang mantap, modern, luwes, dan sederhana

32

Page 50: Buletin 135

• Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi

telekomunikasi tinggi/canggih yang terus berkembang dalam suasana masa

depan yang gemilang

• Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang

beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras

secara berkesinambungan dan dinamis

• Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic,

menggambarkan kedudukan perusahaan ; TELKOM sebagai Pandu

Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag

Carrier

3.4 Arti Kredo

• Kami selalu fokus kepada pelanggan

• Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yg kompetitif

• Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best Practices)

• Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam peningkatan produktivitas dan kontribusi kerja

• Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik

3.5. Maskot Be Bee

33

Page 51: Buletin 135

• Antena Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan

• Mahkota Kemenangan

• Mata yang Tajam dan Cerdas

• Sayap Lincah dan Praktis • Tangan Kuning Memberikan Karya Yang Terbaik

3.5.1. Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee

Lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras

mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional

menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di

habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal

terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya, maka akan menyerang

bersama bila diganggu. Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang

sehat, liat dan kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit dan efektif dalam

menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan

merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak

dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah

berwarna biru merupakan penggambaran insan TELKOM Indonesia.

3.6. Budaya Perusahaan

3.6.1. THE TELKOM WAY 135

TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan

TELKOM merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk

meneguhkan hati, merajut pikiran, dan menyerasikan langkah semua Insan

34

Page 52: Buletin 135

TELKOM dalam menghadapi persaingan bisnis InfoCom. Di dalamnya

terkandung beberapa unsur, yang secara integral harus menjiwai insan TELKOM,

yakni :

• 1 (satu) asumsi dasar yang disebut

• 3 (tiga) nilai inti, mencakup :

o Customer Value

o Excellent Service

o Competent People

• 5 (lima) langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari :

o Stretch The Goals

o Simplify

o Involve Everyone

o Quality is My Job

o Reward the Winners

THE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan

TELKOM dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah, dan dikristalisasi

serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain

dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat pada kesadaran kolektif

organisasi, diharapkan THE TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam

jiwa insan TELKOM.

TELKOM berharap dengan tersosialisasinya THE TELKOM WAY 135, maka

akan tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara merasa, cara

memandang, cara berpikir, dan cara berperilaku semua insan TELKOM.

Rumusan kredo bisa dianggap sebagai refleksi kepercayaan fundamental

ataupun pandangan mendasar perusahaan terhadap realitas bisnis. Lengkapnya

dirumuskan sebagai berikut :

35

Page 53: Buletin 135

”Perusahaan dan seluruh jajarannya memberikan pelayanan dan hasil

serta citra yang terbaik kepada stakeholder”

Kata Commited sendiri bisa diartikan pernyataan janji dan kesediaan untuk

melibatkan diri secara total dalam rangka memberikan yang terbaik kepada

Stakeholder. Pelibatan diri ini bisa dilakukan dalam bentuk aktivitas pekerjaan,

pemikiran, menganut nilai-nilai bersama, mendukung manajemen, mengemban

tanggungjawab, menjalankan kepemimpinan, mengembangkan kompetensi, dan

sebagainya, yang semuanya dilakukan dalam rangka memberikan yang terbaik.

3.6.2. Strategi Bisnis TELKOM

Adapun strategi bisnis TELKOM diantaranya:

1. Multi sevice Bundling

Untuk mengembangkan bisnis InfoCom, TELKOM harus dapat meberikan

layanan yang terpadu. Dalam memasarkan sambungan telepon misalnya

harus sudah mencakup layanan multimedia. Pelanggan tidak lagi

mengenal TELKOM hanya sebagai penyedia telepon tetapi sudah dapat

menikmati berbagai layanan secara paket. Dalam hal ini akan

mengikutsertakan TELKOM-Group, sebagai pelanggan TELKOM berarti

sekaligus menjadi pelanggan perusahaan yang tergabung dalam

TELKOM-Group.

2. Service Exellent

Service Excellent sudah menjadi keharusan dalam berkompetisi. Layanan

prima baik dari sisi kualitas produk, delivery, price, dan layanan purna jual

menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian jajaran TELKOM.

3. Build Business Scale

Membangun bisnis berskala besar sangat penting bagi TELKOM yang

sudah dikenal sebagai National Company. Untuk itulah Central Policy

harus diperkuat dan produk harus mencakup National Wide. Produk-

produk dengan branding local perlu dihentikan kemudian dibuatkan

36

Page 54: Buletin 135

standarisasinya sehingga apabila diimplementasikan secara Nasional akan

membentuk Business Scale yang besar dan kompetitif (barrier to entry

bagi pesaing).

4. Strong Financial Growth

Pertumbuhan perusahaan secara financial sudah sangat perlu ditingkatkan

dan akan semakin menjadi kunci kesinambungan dan pertumbuhan

perusahaan.

3.7. Struktur Organisasi PT. Telkom

kantor perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki struktur

organisasi perusahaan yang terdiri dari Dewan komisaris yang membawahi direksi

yang terdiri dari Coperate Planing Group (bidang perencanaan perusahaan),

Coperate Transmation Group, Internal auditor Group, Coporate Secretary and

Coperate Compliance Group. Kemudian meliputi bidang-bidang dengan masing-

masing unit bisnis terdapat pada hal

3.8. Produk dan Jaa PT. Telkom

1. TELKOMFlexi

TELKOM Flexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data

berbasis akses fixed wiereless dengan teknologi CDMA, GSM, dan PHS. Telkom

Flexi bersifat mobile terbatas.

2. TELKOMFree

Telkom Free adalah layanan yang memberikan kemudahan kepada

masyarakat luas untuk menghubungi pelanggan Telkom Free dari manapun di

seluruh Indonesia tanpa dikenakan biaya (biaya percakapan ditagihkan kepada

yang dipanggil).

3. TELKOMGlobal-017

37

Page 55: Buletin 135

Telkom global-017 adalah layanan internet untuk berkomunikasi

internasional (SLI-Smabung Langsung Internasional) secara post-paid dengan

nomor akses-017. atau dengan sebutan Voice over Internet Protocol (VoIP)

dengan kualitas premium dengan 1 stage dial 017.

4. TELKOMLocal

Panggilan antar pelanggan telepon dalam jarak dibawah 30 km atau di

dalam wilayah (boundary) local. Pada umumnya nomor pemanggil dan yang

dipanggil masih dalam satu area code. Panggilan dari Telkom Phone ke nomor

seluler dalam 1 (satu) kota tidak termasuk Telkom Lokal walaupun besaran

tarifnya sama dengan Telkom Lokal.

5. TELKOMPhone

Telkom Phone merupakan salah satu layanan yang diselenggarakan

Telkom adalah jasa telepom dasar, sebagai jasa yang telah dikonsumsi oleh

masyarkat seja dahulu. Melalui jasa penawaran yang meliputi sambungan fasilitas

telepon yang dapat digunakan untuk fungsi telepon, facsimile atau data/internet

dengan penambahan modem oleh pelanggan. Dalam hal ini pelanggan adalah

badan hokum atau perorangan yang telah menandatangani perikatan atau kontrak

dengan Telkom, untuk berlangganan sambungan telekomunikasi dan

bertanggungjawab atas segala akibat yang timbul daripadanya.

6. TELKOMPremiumCall

Telkom Premium Call, merupakan layanan yang dapat digunakan oelh

suatu badan usaha maupun perorangan untuk menyediakan jasa informasi

konsultasi kepada masyarakat dengan atrif premium per menit (flat per menit)

yang akan dibebankan kepada pemanggil.

7. TELKOMSLJJ

Panggilang telepon jarak jauh (Long distance) dimana nomor telepon

pemanggil dan yang nomor di panggil masih dalam satu wilayah Negara (pada

38

Page 56: Buletin 135

umumnya antara pemanggil dan yang dipanggil berbeda wilayah boundary area

code). Dalam melakukan pemanggilan SLJJ pemanggil harus memanggil kode

area sebelum nomor pelanggan yang diinginkan.

8. TELKOMSLI

Panggilan telepon International Direct Dialling (IDD) dimana nomor

telepon pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah Negara. Untuk

melakukan panggilan SLI umumnya Pemanggil harus menekan kode Negara yang

kemudian kode wilayah.

9. TELKOMMEMO

Telkom Memo merupakan produk jasa Mail Box yang disediakan bagi

pelanggan dengan mempergunakan perangkat VPS (Voice Prosesing System)

yang diintergrasikan dengan suatu sentral telepon.

10. TELKOMSave

Telkom Save adalah layanan Telkom berbentuk komunikasi suara

menggunakan teknologi VoIP.

11. TELKOMSMS

SMS (TELKOMSMS), layanan jasa pengiriman pesan dengan menggunkan

media data dimana pelanggan dapat mengirim dan menerima pesan secara tertulis,

dan dapat dikirim/diterima dalam waktu singkat. Layanan ini juga yang

memungkinkan originating user untuk Short Message hingga 160 karakter dalam

alphabet latin dan juga mampu lebih dari 160 karakter dengan menggunkan

fasilitas concatenation (pemenggalan per 160 karakter) kepada pelanggan

pengguna short message terminal.

12. TELKOMTeleconference

Merupakan layanan teleconference melalui telepon baik fixed maupun

mobile (Audio Conference) yang mempunyai kemampuan untuk melayani

39

Page 57: Buletin 135

percakapan sampai 30 pemanggil dalam satu konferensi. Jumlah psetiap peserta

dapat diatur sesuai dengan keinginan penyelenggara konferensi. Sistem ini

dilengkapi dengan PIN (Personal identification Number) sehingga menjamin

kerahasiaan suatu konferensi dari pemanggil yang tidak diundang.

13. TELKOMVote

Layanan telekomunikasi yang memungkinkan penyelenggara jejak

pendapat publik (Public Opinion) melalui telepon. Jadi Telkom Vote ini

memberikan ruang kepada public, yang diberikan pengguna Telkom Vote melalui

jaringan telepon (Teknologi Intellegensi Network).

14. TELKOMVision

Layanan Pay TV cable yang mengurai banyak simpul komunikasi.

Sehingga pelanggan dapat menikmati program TV multi Chanel yang hamper

mencapai 40 Chanel TV dengan Kualitas tinggi yang dapat dipilih mulai dari

berita, film, hiburan, olahraga, musik, dan pendidikan. TELKOMVisiom Pay TV

Cable ini menggunkan jaringan Fiber Optic dan Coaxial Cable sehingga

menghasilkan gambar lebih tajam dan jernih. Selain itu pelanggan dapat

menikmati siaran manca Negara tanpa perangkat tambahan, dalam

perkembangannya Pay TV Cable ini juga menggunakan jaringan HFC yang

meiliki kemampuan menyalurkan layanan berupa: Pay per View, Video on

Demand, Home Shopping, Akses Multimeduia lainnya.

15. TELKOMNet Instan

Layanan akses internet dial-up secara mudah tanpa berlangganan (instant)

dengan konsep layanan yang mudah dan sederhana.

16. TELKOMNet ASTINET

Layanan Akses internet dedicated yang menghubungkan LAN milik pelanggan

ke Internet Global melalui Port router TELKOMNet dengan menggunakan

fasilitas akses yang dedicated.

40

Page 58: Buletin 135

17. TELKOMUnicall

Layanan yang memberikan kemudahan bagi suatu perusahaan/Institusi

yang mempunyai banyak kantor cabang untuk dihubungi pelangganya, dengan

hanya menekan satu nomor unik. Panggilan secara otomatis akan tersambung ke

kantor cabang dolokasi terdekat.

18. TELKOMSEL

Telkomsel merupakan anak perusahaan dari TELKOM yang menyediakan

layanan telepon seluler (Cellular Mobile Phone) dengan Teknologi GSM. Layana

yang diberikan Telkomsel secara umum dibedakan dengan tiga kategori yaitu:

1. Prepaid GSM card dengan Brand name kartu SimPATI

2. Prepaid GSM card dengan Brand name kartu HALO

3. Prepaid GSM card dengan Brand name kartu AS

3.9. GAMBARAN DIVISI / BAGIAN TEMPAT KKPT

3.9.1. Sejarah Komunikasi Perusahaan PT. Telekomunkasi Indonesia, Tbk

Ketatnya persaingan bisnis khususnya bisnis komunikasi secara tidak tidak

langsung menuntut suatu perusahaan untuk membuat suatu unit khusus dalam hal

ini, yaitu public Relations (Purel) yang mempunyai tugas bertanggung jawab

terhadap penciptaan, peningkatan, serta pemeliharaan citra perushaan yang ada.

Untuk itulah Telkom memiliki satu unit yang bertugas mengatasi segala

sesuataunya yang menyangkut komunikasi perushaan.

Namun dalam perkembangannya komunikasi perusahaan Telkom telah

mengalami beberapa perubahan nama disesuaikan dengan struktur organisasi dan

kebijakan yang berlaku. Pertama kalinya Divisi Public Relations dibentuk

yaitupada masa kepemimpinan Ir. Cacuk Sudarjanto tahun 1988-1992.

Kedudukan struktur organisasi ini berada dibawah secretariat perusahaan, yang

41

Page 59: Buletin 135

dijabat oleh seorang General Manager yang membawahi Manager Internal dan

Manager Eksternal.

Setelah itu pada masa kepemimpinan Drs. Setyanto P. Santoso MA, tahun

1992-1995 dan berdasarkan keputusan dewan direksi No.

K.O.53/PS/150/PROSES/1995, Public Relations kembali mengalami pergantian

nama menjadi koordinasi Sekretariat Perusahaan (Kompers) sampai sekarang

yang berkedudukan dibawah koordinasi Sekretariat Perusahaan yang dipimpin

oleh Mundarwiyarso yang membawahi Kabag. Komunikasi Internal yaitu

Muhammad dan Kabag. Komunikasi Eksternal.

Corporate communications merupakan suatu unit komunikasi di

perusahaan yang ruang lingkupnya lebih luas dalam hubungannya dengan publik.

Posisi Unit Corporate Communications sejajar dengan unit Direksi lainnya,

sehingga dapat ikut serta menentukan kebijakan bisnis yang akan ditentukan demi

kemajuan perusahaan. Unit Corporate Communications, meliputi hubungan

komunikasi eksternal dan hubungan komunikasi internal perusahaan.

Perubahan yang terjadi bukan hanya pergantian nama, tetapi hal tersebut

disesuaikan dengan kebijakan perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

sebagai sebuah perusahaan publik, sehingga perlu menyelenggarakan hubungan

publik dan berusaha menciptakan, meningkatkan dan memelihara citra baik

perusahaan.

3.9.2. Misi Komunikasi Perusahaan

Dalam menyelanggarakan tugasnya Unit Komunikasi Perusahaan

mempunyai misi agar dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan. Misi

Komunikasi Perusahan diantaranya sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan kegiatan komunikasi internal dan eksternal perusahaan

2. Mendukung terciptanya internal dan eksternal customer satisfaction

3. Berperan aktif mewujudkan citra perusahaan

4. Berperan aktif mewujudkan budaya perusahaan

3.9.3. Tugas Pokok Bidang Komunikasi Perusahaan

42

Page 60: Buletin 135

Adapun tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh para karyawan yang ada di

unit Komunikasi perushaan, diantaranya yakni:

a. Mengacu pada rencana kerja anggaran perusahaan tahun berjalan

b. Menyelenggarakan kegiatan komunikasi, publikasi dan layanan kepada masyarakat

c. Membangun, mengelola, mengembangkan hubungan baik dengan mitra

d. Menyelenggarakan pembinaan hubungan internal, eksternal dan publikasi perusahaan.

3.9.4. Struktur Organisasi Unit Komunikasi Perusahaan

Unit komunikasi perusahaan berada dibawah naungan sekertarsi

perusahaan, oleh karena itu practican akan menjelaskan struktur organisasi

sekertaris Perusahaan yang meliputi unit komunikasi perusahaan.

Sekertaris perusahaan membawahi tiga kepala bidang perusahaan, yaitu:

Kepala bidang komunikasi, kepala bidang hukum, kepala bidang dukungan

manajemen. Berikut penjelasan dari masing-masing bidang :

1. Kepala bidang komunikasi terdiri dari:

a. Kepala bidang komunikasi internal

b. Kepala bidang komunikasi eksternal

2. Kepala bidang hukum terdiri dari

a. Koordinator peraturan dan bantuang hukum

b. Koordinator perikatan dan kerjasama

3. Kepala bidang manajemen terdiri dari

a. Kepala bagian logistik dan administrasi perkantoran

b. Kepala bagian layanan SDM kantor preusan

c. Kepala bagian sekertaris direktur utama

43

Page 61: Buletin 135

Untuk lebih memperjelas susunan organisasi unit Komunikasi Perusahaan,

dibawah ini merupakan gambar tabel struktur unit Komunikasi Perusahaan:

STRUKTUR ORGANISASI KOMUNIKASI PERUSAHAAN

Sumber: Unit Komunikasi Perusahaan TELKOM tahun 2005

3.9.5. Uraian Pekerjaan Unit Komunikasi Perusahaan

3.9.5.1 Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan

Adapun uraian pekerjaan kepala bidang komunikasi yaitu:

a. Mengumpulkan, menyeleksi, dan mengevaluasi berbagai informasi

termasuk medianya yang berkaitan langsung maupun tidak

langsung dengan pembentukan citra perusahaan

b. Menetapkan informasi yang dapat dipublikasikan, berdasarkan

ketentuan-ketentuan yang berlaku

KoordinatorKomunikasi Perusahaan

Mundarwiyarso

Kabag. KomunikasiInternal Relations

Muhammad

Kabag. KomunikasiEksternal Relations

W. JatmikoBambang .S

Nana SuryanaRetno .S

Johny HaumahuSri Rezeki

Bingah Rini HarjaniMuhammad Rusli

Winarti

44

Page 62: Buletin 135

c. Mengembangkan SDM (Pelatihan, pendidikan, reward, promosi,

mutasi dan sebagainya) dilingkungan unit verja

d. Mengelola Sumber Daya (Keuangan, informasi, dan sumber daya

lainnya) untuk keperluan pelaksanaan tugasnya

3.9.5.2 Internal Relations

PR internal sama pentingnya dengan PR eksternal jika uang yang menjadi

ukurannya, maka PR internal mampu memberi kontribusi probablitas perusahaan

yang sama besarnya dengan yang diberikan oleh PR eksternal hubungan dengan

publik internal yaitu pemegang saham, manajemen, karyawan serta keluarga

karyawan lebih berfokus pada aspek-aspek manusiawi, oleh karena itu program

kerja Internal Relations (INREL) di Kompers TELKOM meliputi hal-hal yang

berkaitan dengan pegawai atau employee communication, yaitu:

a. Menentukan materi dan media komunikasi sesuai dengan program

kerjanya

b. Menjadwalkan dan melaksanakan kegiatan protokoler sesuai dengan

kewenangannya

c. Menentukan peliputan-peliputan kegiatan perusahaan

d. Menyusun pidato-pidato eksekutif

e. Mengembangkan SDM (Pelatihan, Pendidikan, Reward, Promosi,

Mutasi dan sebagainya) dillingkungan kerja perbendaharaan

f. Mengelola sumber daya (Keuangan, informasi, dan sumber daya

lainnya) untuk keperluan pelaksanaan tugasnya

Adapun kegiatan yang dilakukan seperti halnya:

1. Majalah Dinding (Mading)

45

Page 63: Buletin 135

Papan pengumuman TELKOM yang berisikan informasi mengenai

keadaan atau berita tentang TELKOM dari berbagai media massa cetak.

Papan pengumuman ini bernama “TELKOM Today”

2. Kliping Berita

Merupakan salah satu kegiatan rutin setiap pagi hari. Pembuatannya

dilakukan melalui pengumpulan berita, artikel, dan lain-lain yang

berkaitan dengan PT TELKOM dari berbagai media massa cetak di tanah

air, (koran, tabloid, maupun majalah). Pendistribusiannya dilakukan ke

berbagai unit yang berada di PT. TELKOM.

3. Media Internal

Merupakan majalah internal yang diberi nama “Bulki Patriot 135”. Media

ini sifatnya internal bagi kalangan pegawai dan staf TELKOM saja, yang

berfungsi untuk memberikan informasi kepada pegawai dan staf

TELKOM tentang segala sesuatu yang menyangkut TELKOM. Bulki

Patriot 135 ini terbit secara berkala setiap 1 bulan sekali. Selain Bulki

Patriot 135, TELKOM pun menerbitkan media internal lainnya seperti

suplement dan buletin mesjid pada tiap-tiap hari Jum’at.

4. Siaran Umum (Public Address Broadcast)

Merupakan sejumlah pengers suara dan instalasi sentral untuk

menyampaikan pesan-pesan kepada segenap pegawainya.

5. Silaturahmi Patriot 135

Merupakan kegiatan briefing setiap pagi hari para pegawai setiap divisi

melakukan pembicaraan tatap muka secara langsung, kegiatan ini salah

satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka dari

pihak manajemen TELKOM terutama Komunikasi Perusahaan. Melalui

cara tersebut, pihak pegawai atau bawahan dapat mengajukan pendapat,

komentar, atau isi hatinya secara langsung.

6. Presentasi Video, slide dan In Focus

46

Page 64: Buletin 135

Merupakan perangkat-perangkat audiovisual yang dapat dipergunakan

untuk berbagai tujuan, mulai dari mendidik para pegawai baru,

menjelaskan standar keamanan kerja, menguraikan kemajuan yang telah

dicapai oleh perusahaan, memaparkan laporan adn pembukuan tahunan,

mengadakan rekruitmen, mendemonstrasikan kegunaan atau cara

pemakaian produk-produk TELKOM, dan untuk keperluan presentasi

pembukuan cabang baru perusahaan TELKOM disuatu tempat.

7. Litertur Pengenalan

Komunikasi Perusahaan bagian internal memiliki literatur pengenalan

TELKOM yang dikemas dalam bentuk video, slide, company profile,

(CD), booklet, yang berisikan riwayat perusahaan, struktur manajemen dan

sebagainya untuk para calon pegawai baru.

8. Acara-acara keluarga

Acara keluarga ini sifatnya tidak resmi seperti perayaan hari ulang tahun

peusahaan, olah raga, piknik bersama yang seluruh kegiatan ini

menyertakan pihak keluarga karyawan dalam rangka membina hubungan

yang harmonis antara semua pihak.

9. Knowlage Management atau (BIT)

Kegiatan komunikasi internal untuk meningkatkan wacana, pengetahuan

dan keterampilan di unit verja yang bersangkutan.

10. Kunjungan oleh pihak manajemen

Salah satu acara menggalang kedekatan dan membina hubungan baik

antara pihak manajemen di kantor pusat dengan pihak karyawan yang

berada dikantor daerah atau kantor cabang adalah dalam kunjungan

langsung oleh pihak manajemen ke masing-masing kantor daerah atau ke

kantor cabang.

3.9.5.2 Eksternal Relations

47

Page 65: Buletin 135

Eksternal Relations ini memiliki uraian pekerjaan, yaitu:

a. Menetukan materi dan media komunikasi sesuai dengan program

kerjanya

b. Menjadwalkan kegiatan-kegiatan social

c. Melakukan hubungan dengan poihak eksternal untuk membangun

Relatiionsship.

d. Mengembangkan SDM (Pelatihan, Pendidikan, Reward, Promosi,

Mutasi dan sebagainya) dillingkungan kerja perbendaharaan

e. Mengelola sumber daya (Keuangan, informasi, dan sumber daya

lainnya) untuk keperluan pelaksanaan tugasnya

Adapun Program kerja Komunikasi Perusahaan yang termasuk ke dalam

kegiatan hubungan eksternal adalah sebagai berikut:

1. Pameran

Meliputi kegiatan pemilihan event pameran, desain panel dan stand,

kontriksi stand penentuan desainer, pembuatan materi tampilan,

koordinator pameran.

2. Iklan

Meliputi desain iklan, produksi iklan, pemilihan media, negosiasi iklan,

penyangan iklan.

3. Partisipasi dan Job Training

Meliputi seleksi partisipasi, negosiasi harga partisipasi, surat menyurat,

pembayaran, penempatan Job Training.

4. Pers

Meliputi kegiatan press release, mengatur wawancara direksi dengan pers,

menyelenggarakan apresiasi pers.

48

Page 66: Buletin 135

3.10. Seputar Buletin PATRIOT 135

Buletin patriot 135 sudah tahun ke 16 pada tahun 2005 sejak pertama kali

muncul. BULKI ini berawal berfungsi untuk memberikan informasi kepada

pegawai dan staff TELKOM tentang segala sesuatu tentang telkom, sekaligus

untuk menjalin hubungan atau membentuk citra positif dikalangan Staf TELKOM

hinga saat ini. Bulletin PATRIOT 135 terbit 1 bulan sekali tiap minggun ke dua.

Sumber daya yang mengelola Bulletin ini kurang lebih 10 orang dibantu

beberapa orang dari Public eksternal Relation, yaitu dengan nama-nama pada

tabel.

Fasilitas Kerja yang digunakan dan memadai yaitu berupa:

1. Komputer 2 buah di sekertariatan dan ditambah di ruangan

komunikasi perusahaan 12 buah masing-masing menggunakan

internet online dan offline.

2. Mesin fotocopy multifungsi (Fax, fotocopy, scanner)

3. Mesin fax

4. Jaringan telepon 10 buah

5. Kamera foto digital 1 buah dan 1 buah kodak semi automatis

dengan merek nicon

6. Video shooting 1 unit

Dalam penyampaian informasi BULKI ini tidak hanya cetak saja, ada

media onlinenya pula internet. Isinya berita dari hasil pencarian berita para job

trining. Jadi para job trining tidak dimasukan kepada media cetaknya.

49

Page 67: Buletin 135

Tabel 2

NAMA-NAMA PENGELOLA BULLETIN PATRIOT 135

No. Nama Jabatan/Keterangan

1. Mundarwiyarso Pelindung

2. Muhammad Pemimpin Redaksi

3 Nana Suryana Redaktur Pelaksana

4 M. Rusli Sekertaris Redaksi

5. W.Jamiko Redaksi

6 Retno Susilowati Redaksi

7 Bambang Suprujo Redaksi

8 Bingah Rini Promosi dan Iklan

9. Dedi Setio P Distribusi

10 Rima Rahmawati Distribuís

50

Page 68: Buletin 135

BAB IV

PELAKSANAAN KKPT

4.1 Fact Finding

Fact Finding merupakan proses pengumpulan data atau informasi yang

sesuai dengan kenyataan yang ada, berkaitan dengan hal-hal yang akan kita teliti

atau amati. Dari data atau informasi yang diperoleh, dapat melakukan

perbandingan-perbandingan yang pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari apa

yang telah dipraktekan berdasarkan data atau informasi tersebut.

Public Relations memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah

perusahaan, karena praktisi PR harus dapat melakukan hubungan baik pihak

internal maupun eksternal. Termasuk didalamnya kegiatan penerbitan media

internal, publikasi, membuat kliping, membuat press release dan hal lainnya.

Dengan tujuan menyampaikan informasi.

Jika dilihat dari struktur organisasinya, PT. Telekomunikasi Indonesia

Tbk, keberadaan Public Relations berada pada lapisan ketiga setelah Lapisan

pertama yaitu Dewan Komisaris, lapisan kedua jajaran Direksi, dan lapisan ketiga

di dalam unit kerja sekertaris Perusahaan (Cooperate Secretary) dimana Public

Relations TELKOM melaporkan setiap penyelenggara proses komunikasi kepada

Sekretaris Perusahaan. Unit Kerja Public Relations TELKOM memiliki nama

tersendiri yaitu komunikasi perusahaan (Cooperate Communication), dalam hal

ini bertangungjawab dalam mengelola penyelenggaraan proses komunikasi

termasuk medianya dengan pihak internal maupun eksternal, sehingga proses

komunikasi dan media yang digunakan mampu mendukung secara efektif

tersenggalaranya proses eksekutif, kegitan PUREL, dan kegiatan sosial yang

dapat memberi nilai tambah pada Cooperate Identity, dan Cooperate Culture.

PR TELKOM memiliki fungsi sebagai alat manajemen yang diharapkan

dapat melaksanakan komunikasi yang memperhatikan kaitan antara satu

komponen dengan komponen lainnya. Ia memiliki tugas untuk mengamankan

kebijakan pimpinan perusahaan, menyebarluaskan hasil yang dicapai perusahaan

dan membina hubungan baik dengan public internal maupun eksternal.

51

Page 69: Buletin 135

Penerbitan Buletin Internal yang merupakan salah satu program PR

TELKOM, Buletin internal yang diberi nama “Bulki Patriot 135”. Media ini

sifatnya internal bagi kalangan pegawai dan staf TELKOM saja, dengan maksud

untuk memberikan informasi kepada pegawai dan staf TELKOM tentang segala

sesuatu yang menyangkut TELKOM. “Bulki Patriot 135” ini terbit secara berkala

setiap sebulan sekali. Selain “Bulki Patriot 135”, TELKOM pun menerbitkan

media internal lainnya seperti “Supplement”, buletin “Mesjid” pada tiap-tiap hari

Jum’at. Sebelum penerbitan pada “Bulki Patriot 135” ini dimasukan juga pada

Cyber Headline (portal.telkom.co.id), media yang dikhususkan untuk TELKOM.

4.2 Planning

Planning adalah proses perencanaan, yaitu proses secara berurutan tentang

langkah-langkah yang akan dilaksanakan secara beruurtan berdasarkan fakta dan

landasan yang sehat untuk mencapai tujuan tertentu. Melalui keluar masuknya

arus informasi, yang ditangani langsung oleh redaksi melalui kantor perusahaan

dari kepala bidang komunikasi eksternal dan kepala bidang komunikasi Internal

dengan merencanakan langkah-langkah yang tepat.

Dengan dilakukannya perencanaan ini, maka prkatikan mengetahui arah

tujuan hendaknya dicapai dengan tujuan pemuatan Bulletin. Agar pembuatan

Bulletin “Bulki patriot 135” lancar setiap bulan sesuai dengan jadawal terbit yang

telah disepakati dari awal, maka PR TELKKOM menyusun perencanaan yang

matang sebelum diterbitkannya Bulletin ini. Adapun langkah-langklah

perencanaan persiapan dijalankan, antara lain:

1. Merencanakan Tema

Tema yang dibahas pada Bulletin disesuaikan dengan tema TELKOM

yang menjadi top Isu yang ada. Dan informasi yang didapat fakta oleh

redaksi disesuaikan mengenai dunia TELKOM..

2. Merencanakan pembaca (Readers)

hal ini sangat penting karena sesuai dengan konsep awal tujuan PR

TELKOM menerbitkan Bulletin. PR TELKOM sekaligus menjadi

reduktur “Bulki Patriot 135” menetapkan pembacanya adalah mulai dari

52

Page 70: Buletin 135

kalangan Dewan komisaris, jajaran Direksi sampai dengan pegawai dan

seluruh jajaran TELKOM saja. Public Interbal inilah yang turut

mendukung terhadap pembentukan citra perusahaan.

3. Merencanakan Jumlah Eksemplar

Readers “Bulki Patriot 135” yakni jumlah dari relokasi pendistribusian

dalam ruang lingkup nasional/divisi unit setingkat datel sesuai lokasi

masing-masing.

4. Merencanakan waktu terbit atau Edisi

Dari fasilitas dan anggaran biaya penerbitan Bulletin, maka PR TELKOM

memutuskan waktu terbit Bulletin yaitu sebulan sekali.

5. Merencanakan kebijakan Redaksi

PR TELKOM menetukan bahwa “Bulki Patiot 135” ini di peruntukan

untuk Dewan komisaris, jajaran Direksi sampai dengan pegawai dan

seluruh jajaran TELKOM saja. Agar informasi dan komunikasi internal

tetap terjalin diantara seluruh jajaran TELKOM.

6. Merencanakan gaya

Penentuan format sangat erat kaitannya dengan penampilan cover Bulletin.

Kemudian penentuannya logonya diambil dari karakter Maskot TELKOM

yakni Maskot lebah biru yang diberi nama Bee dan angka 135, sehingga

terciptalah logo Bulletin “Bulki Patriot 135”. Dimana logo tersebut

memilik arti yang Praktikan tafsirkan. Pertama,bee si lebah biru yang

diambil dari filosofi maskot TELKOM lebah biru, bahwa lebah termasuk

makhluk sosial yang senang bekerjasama, pekerja keras mempunyai

kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional,

menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai

pihak. Dihabitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda

keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi

koloninya, maka akan menyerang bersama bila diganggu. Lebah memiliki

potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat dan kuat sehingga bisa

bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah

berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat

53

Page 71: Buletin 135

dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapkan persediaan

makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru

merupakan penggambaran insan TELKOM Indonesia. Dan 135 adalah

budaya korporasi yang dikembangkan TELKOM merupakan bagian

terpenting dari upaya perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran,

dan menyerasikan langkah semua Insan TELKOM dalam menghadapi

persaingan bisnis InfoCom. Di dalamnya terkandung beberapa unsur, yang

secara integral harus menjiwai insan TELKOM.

7. Merencanakan bahwa Bulletin tidak untuk dijual

Karena penerbitan merupakan salah satu program PR yang sekaligus

sebagai redaktur, maka sesuai dengan ketetapan Bulletin untuk tidak

diperjualbelikan.

8. Merencanakan proses percetakan

Pada proses percetakan Bulletin “Bulki Patiot 135”, PR TELKOM

mengajukan rancangan dari ukuran halaman banyak kolom, tipografi,

keseimbangan berita, penggunaan tingkatan warna kepada perusahaan

percetakkan yang bekerjasama dengan TELKOM yaitu PT. Adhi Chandra

Dwiutama.

9. Merencanakan Pendistribusian Bulletin

Dalam mendistribusikan Bulletin “Bulki Patriot 135” , PR menentukan

lokasi yang akan menerima Bulletin ini, pendistribusian ini dalam ruang

lingkup nasional/divisi unit setingkat datel sesuai lokasi masing-masing,

ada yang langsung disampaikan langsung ada yang melalui jasa pos.

10. Perencanaan Evaluasi

Evaluasi diperlukan untuk mengukur sejauhmana keberhasilan

diadakannya program penerbitan Bulletin ini bagi TELKOM.

4.3 Programming

Programming adalah jadwal kerja sesuai dengan perencanaan yang

dituangkan dalam program-program kerja yang akan dilaksanakan. Programning

ini dilakukan setelah perencanaan program-program dilakukan sehingga program

54

Page 72: Buletin 135

disusun dapat mengacu pada perencanaan yang dilakukan. Planning dan

Programming keduanya sangat menetukan sukses tidaknya kegiatan Public

Relations termasuk kegiatan diadakannya penerbitan Buletin “Bulki Patriot 135”.

Bulletin “Bulki Patriot 135” diterbitkan oleh PT. Telekomuniksi

Indonesia, Tbk divisi Komunikasi Perusahaan, Lt. 1, Jl. Japati No. 1, Bandung-

Jawa Barat dimana gedung tersebut merupakan pusat dari pembuatan Bulletin

“Bulki Patriot 135”.

Untuk menerbitkan Bulletin “Bulki Patriot 135” ini, PR Telkom telah

menyusun jadwal kerja untuk pelaksanaan penerbitan dengan mengadakan rapat

redaksi. Adapun ha-hal yang menjadi kegiatan Bulletin “BULKI PATRIOT 135”,

yaitu:

1. Menentukan Tema

Tema yang dibahas pada Bulletin disesuaikan dengan tema TELKOM

yang menjadi top Isu yang ada seperti halnya edisi 7/juli/tahunXVI/2005

tentang “Top Isu: Program 3010”. Dan informasi yang didapat fakta oleh

redaksi disesuaikan mengenai dunia TELKOM seperti halnya dalam

suplemen khusus kunci sukses sang bintang dan profilnya.

2. Menetukan pembaca (Readers)

hal ini sangat penting karena sesuai dengan konsep awal tujuan PR

TELKOM menerbitkan Bulletin. PR TELKOM sekaligus menjadi

reduktur “Bulki Patriot 135” menetapkan pembacanya adalah mulai dari

kalangan Dewan komisaris, jajaran Direksi sampai dengan pegawai dan

seluruh jajaran TELKOM saja atau berdasarkan kebijakan. Public Internal

inilah yang turut mendukung terhadap pembentukan citra perusahaan.

3. Menetukan Jumlah Eksemplar

Readers “Bulki Patriot 135” yakni jumlah dari relokasi pendistribusian

sekiutar 180 eksemplar untuk seluruh nasional/divisi unit setingkat datel

sesuai lokasi masing-masing TELKOM.

4. Waktu terbit atau Edisi

55

Page 73: Buletin 135

Dari fasilitas dan anggaran biaya penerbitan Bulletin, maka PR TELKOM

memutuskan waktu terbit Bulletin yaitu sebulan sekali. Atas kerjasama

pihak luar.

5. Menentukan kebijakan Redaksi

PR TELKOM menetukan bahwa “Bulki Patiot 135” ini di peruntukan

untuk Dewan komisaris, jajaran Direksi sampai dengan pegawai dan

seluruh jajaran TELKOM saja. Agar informasi dan komunikasi internal

tetap terjalin diantara seluruh jajaran TELKOM.

6. Menentukan gaya

Dalam penampilan format sesuai dengan apa yang dalam perencanaan,

tapi mengenai tata letak tulisan gambar diserahkan kepada pihak melalui

kerjasama yaitu dengan PT. Adhi Chandra Dwiutama, itu pun tidak lepas

masukan dari redaksi.

7. Menetukan bahwa Bulletin tidak untuk dijual

Karena penerbitan merupakan salah satu program PR yang sekaligus

sebagai redaktur, maka sesuai dengan ketetapan Bulletin untuk tidak

diperjualbelikan.

8. Menentukan proses percetakan

Pada proses percetakan Bulletin “Bulki Patiot 135”, PR TELKOM

mengajukan rancangan dari ukuran halaman banyak kolom, tipografi,

keseimbangan berita, penggunaan tingkatan warna kepada perusahaan

percetakkan yang bekerjasama dengan TELKOM yaitu PT. Adhi Chandra

Dwiutama.

9. Menentukan Pendistribusian Bulletin

Dalam mendistribusikan Bulletin “Bulki Patriot 135” , PR menentukan

lokasi yang akan menerima Bulletin ini, pendistribusian ini dalam ruang

lingkup nasional/divre-divre dan unitnya setingkat datel sesuai lokasi

masing-masing, ada yang langsung disampaikan langsung ada yang

melalui jasa pos. seperti halnya :

a. Divisi I Sumatera

b. Divis II Jakarta dan wilayah sekitarnya

56

Page 74: Buletin 135

c. Divisi jawa barat

d. Divisi jawa tengah dan DI Yogyakarta

e. Divisi V jawa timur termasuk Surabaya

f. Divisi VI Kalimantan

g. Divisi VII Indonesia Timur (Bali, Nusa tenggara, Sulawesi,

Maluku dan Papua)

10. Persiapan Evaluasi

Evaluasi diperlukan untuk mengukur sejauhmana keberhasilan

diadakannya program penerbitan Bulletin ini bagi TELKOM. Mulai adri

penentuan tema, waktu tebit, dan tak lupa mengenai sumber daya manusia.

Dan hal-hal pokok lainnya yang dibicarakan pada rapat redaksi maka

dalam pembuatan Bulltin berjalan dengan baik untuk mencapai hasil yang

mantap dan sesuai dengan fungsi diadakannya penerbitan Bulletin oleh

Public Relations TELKOM.

4.4 Tacking Action and Communication

Tacking Action and Communication merupakan tahap pelaksanaan dari

kegiatan Public Relations sesuai data dan fakta yang diperoleh dan mengacu

kepada perencanaan dan program yang telah dibuat.

Pada tahap ini, seminggu setelah rapat redaksi Public Relations PT.

Telkom mengumpulkan data-data yang masuk dan berasal dari pengalaman kru

Bulletin “BULKI PATRIOT 135” dan kru PT. Telkom sendiri “Media Keluaarga

besar Telkom”, dari hasil pengamatan Praktikan mengenai hal-hal yang ada pada

Bulletin ini pada edisi “Kunci Sukses Sang Bintang”,hasil dokumentasi berupa

foto-foto pada saat Press Conference BOD yang telah dilaksanakan setelah RUPS

yang menjadi latar dari segmen :”Top Isu: Program 3010”, dan data-data

pengiklan.

Sebagian Public Relation PT. Telkom yang memiliki kemampuan

keterampilan jurnalistik selalu bekerja dengan bayangan apa keinginan

pembacannya, maka sampai ada yang mengerjakannya dirumah, upaya untuk

57

Page 75: Buletin 135

mencapai target mulai menyusun tata bahasa dan kalimat yang menggunakan gaya

bahasa tutur yang riang, santai tetapi jelas setiap informasi yang akan ditampilkan

pada bulletin PATRIOT 135. pemilihan dan penggunaan warna yang segar,

pemilihan huruf serta menyusunnya secara efektif dan menarik karena huruf

masing-masing mempunyai segi pembacaan, keindahan, dan sifat khas menitik

beratkan pada segi keterbacaan. Huruf disusun dalam kolom-kolom, maksudnya

untuk memperlancar pembaca dan mempunyai efek dekoratif yang dimanfaatkan

untuk menambah daya tarik serta untuk mengarahkan emosi pembaca. Kemudian

mendesain Bulletin “BULKI PATRIOT 135” untuk peletakan unsur-unsur

visualnya, terutama untuk kolom-kolom, batas ukur gambar, foto, ruang untuk

baris judul dan batas ukuran iklan sesuai dengan besar kecilnya tergantung dari

keinginan perusahaan klien sebagai pengiklan. Keseragaman ini sangat perlu

untuk dapat membentuk kesatuan citra dan kesatuan karakter lewat desain.

Selanjutnya mengatur letak gambar iklan dari perusahaan klien dan foto-foto

event agar mempunyai daya tangkap langsung dan lebih segar dibandingakan

dengan kata-kata. Melalui gambar dan foto, pesan yang disampaikan lebih mudah

untuk dicerna, dipahami, dan dirasakan dalam waktu yang sangat singkat oleh

readers “BULKI PATRIOT 135”.

Dalam perancangan tata letak dan Produksi Public Relations PT. Telkom

dibantu oleh PT. Adhi Chandra Dwiutama, membagi ruang menjadi dua, ruang isi

yang berupa daerah tulisan, gambar, foto dan yang kedua ruang kosong yakni latar

belakang yang aktif dan mempunyai efek visual yang Sederhana. Setelah

semuanya selesai diedit mulai dari rancangan Bulletin untuk memperbaiki

kesalahan atau penggunaan tanda-tanda baca, tata bahasa, ejaan, angka, nama dan

alamat, menyesuaiakan naskah dengan gaya Bulletin “BULKI PATRIOT 135”,

menyingkat tulisan sesuai dengan ruang yang tersedia, menjaga jangan sampai

terjadi penghinanan, arti ganda dalam tulisan yang tidak sopan, menulis judul

untuk berita bersangkutan, menulis keterangan untuk foto-foto event yang telah

diadakan.

58

Page 76: Buletin 135

4.5 Problem

Masalah yang dihadapi oleh Public Relations PT. TELKOM dalam

menjalankan Kegiatan Bulletin “BULKI PATRIOT 135” adalah:

1. Kurangnya tenaga sumber daya yang intens menggeluti karena

dalam design prudiksi Bulletin dikerjakan oleh pihak luar..

2. Kurangnya efisiensi dalam pembiayaan dan efisiensi waktu dalam

pengiriman Bulletin ke seluruh divre dan unit di berbagai daerah di

tanah air. Dikarenakan Bulletin ini sasaran pembacanya adalah

seluruh karyawan TELKOM yang sesuai dengan kebijakan redaksi.

4.6 Effort

Usaha-usaha yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang dihadapi

dalam penyajian Bulletin internal, yaitu:

1. Pimpinan Membuat kebijakan merekrut perwakilan setiap divisi

untuk masuk dalam staff redaksi Bulletin internal atau unit kerja

tersendiri yang ditangani oleh PR Internal dalam hal ini komunikasi

perusahaan. Selain itu dalam penyajian Bulletin ini diharapkan

jalinan komunikasi antar karyawan bisa terjaga.

2. Mengoptimalkan dana yang tersedia, dengan mengefisiensikan dana

dari biaya produksi. Selain itu memasukan masalah pendanaan

Bulletin internalkedalam kebijakan perusahaan agar nantinya di

dalam pendanaan Bulletin akan lebih optimal dari sebelumnya.

4.7 Evaluating

Evaluating adalah mengulas kembali dari hasil kegiatan yang dilakukan

Public Relations PT.TELKOM untuk mengetahui keberhasilannya dalam

menjalankan program Bulletin “BULKI PATRIOT 135”. Evaluasi ini penting

untuk mempertahankan kinerja dan lebih mengembangkan kreativitas Public

Relations TELKOM. Evaluasi dilakukan oleh Public Relations sebelum Bulletin

terbit edisi berikutnya terbit untuk mengetahui sampai dimana keberhasilan tujuan

diadakan penerbitan Bulletin dan hal-hal apa saja yang hendak diperbaiki serta

59

Page 77: Buletin 135

dipertahankan oleh Public Relations TELKOM dalam menerbitkan Bulletin

“BULKI PATRIOT 135” baik dari informasi yang disajikan apakah sesuai dengan

tujuan awal diterbitkannya Bulletin sampai pada tata rupa. Hasil evaluasi yang

dilakukan oleh Public Relations Telkom disesuaikan dengan tujuan awal

diterbitkan bulletin PATRIOT 13, yaitu:

1. penerbitan bulletin PATRIOT 135 yang bertujuan untuk menjangkau

dan membina komunikasi membantu mendeskripsikan serta

menginformasikan company profile, event-event yang diadakan

TELKOM.

2. Kurangannya sumber daya yang memiliki kemamupuan Junarlistik.

Sehingga mempengaruhi kebijakan. Sehingga kurang effisien dalam

pembiayaan jika. Karena bulletin ini sasarannya adalah seluruh

karyawan TELKOM diseluruh Indonesia.

60

Page 78: Buletin 135

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan KKPT terhadap fungsi Bulletin Internal

“ BULKI PATRIOT 135 ” pada Public Relations PT. Telkom adalah :

1. Dengan adanya penerbitan Bulletin, maka sangat membantu tugas Public

Relations PT. Telkom untuk mendiskripsikan serta menginformasikan company

profile karena dengan membaca Bulletin Internal “ BULKI PATRIOT 135 ” readers

dapat segera mengetahui konsep PT. Telkom.

2. Bulletin Internal “ BULKI PATRIOT 135 ” menyajikan informasi-informasi

umum yang penting dan sangat erat hubungannya dengan kegiatan-kegiatan yang ada

di PT. Telkom.

3. Bulletin Internal “ BULKI PATRIOT 135 ” berfungsi sebagai sarana

mendokumentasikan event yang telah dilaksanakan antara perusahaan klien dengan

PT. Telkom. Hal ini berguna agar klien-klien PT. Telkom yang lain sebagai readers

dapat melihat sejauhmana keberhasilan salah satu perusahaan klien yang telah

bekerjasama dengan PT. Telkom.

4. Dengan adanya Bulletin Internal “ BULKI PATRIOT 135 ” sangat membantu

Public Relations PT. Telkom dalam menyampaikan informasi kepada perusahaan

klien mengenai fasilitas-fasilitas dan program-program baru yang ada di PT. Telkom

agar perusahaan klien semakin tertarik untuk bekerjasama.

61

Page 79: Buletin 135

5. Bulletin Internal “ BULKI PATRIOT 135 ” mampu menjangkau pengiklan,

dengan adanya pemasangan iklan maka secara langsung PT. Telkom mendapatkan

income bagi perusahaan

6. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Bulletin Internal “ BULKI PATROT 135

“ yaitu kurangnya tenaga sumber daya manusia yang intens menggeluti pembuatan

Bulletin Internal “ BULKI PATRIOT 135 “ dikarenakan pada proses pembuatan

Bulletin Internal masih dengan team redaksi yang seadanya, yaitu seluruh staff

Departemen PR PT. Telkom dibantu oleh beberapa orang staff dari Divisi lainnya

yang ada di PT. Telkom, sehingga walaupun tanggung jawab Bulletin Internal

“BULKI PATRIOT 135 “ ada pada Internal Relations, akan tetapi didalam teknis

pelaksanaaan pembuatan Bulletin Internal “BULKI PATRIOT 135“ menjadi kerja

semua staff PR dan kurangnya efisiensi dalam pembiayaan dan efisien waktu dalam

proses pengiriman Bulletin Internal “BULKI PATRIOT 135” keseluruh Divre dan

Unit PT. Telkom yang tersebar diseluruh Indonesia, hal ini dikarenakan sasaran

pembaca Bulletin Internal “ BULKI PATRIOT 135 ” adalah seluruh karyawan PT.

Telkom tanpa terkecuali, dan dibagikan secara cuma-cuma..

7. Hambatan-hambatan yang ditemui tentu saja memerlukan adanya usaha agar

hambatan tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh kerena itu,

PT. Telkom berusaha mengatasinya, antara lain Departemen PR telah menyiapkan

cara khusus yaitu merekrut perwakilan setiap Divisi untuk masuk dalam staff redaksi

Bulletin Internal “ BULKI PATRIOT 135 ”, karena diharapkan agar setiap Divisi

memiliki semangat saling memiliki dan semangat kebersamaan. Selain itu

Departemen PR juga merekrut secara khusus orang-orang yang berkompeten dalam

62

Page 80: Buletin 135

permasalahan pembuatan Bulletin Internal “BULKI PATRIOT 135”, yaitu beberapa

orang dari Divisi Programming dan mengoptimalkan dana yang tersedia, dengan

mengefisienkan dana dari biaya produksi. Selain itu memasukan permasalahan yang

dihadapi kedalam permasalahan kebijakan perusahaan agar nantinya lebih optimal.

5.2 Saran

1. Sebaiknya PT. Telkom menambah jumlah orang-orang yang memiliki

kompetensi serta bisa intens didalam team redaksi Bulletin Internal “ BULKI

PATRIOT 135 “. Dengan demikian optimalisasi pekerjaan akan lebih baik lagi.

2. Berusaha memasukan Bulletin Internal “ BULKI PATRIOT 135 “ kedalam

agenda penting perusahaan, sehingga dengan begitu dapat dengan mudah

mensinergiskan antara kepentingan perusahaan dengan keinginan para karyawan yang

tentu saja mengarah kepada peningkatan motivasi kerja karyawan.

63

Page 81: Buletin 135

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman,Oemi.2001 Dasar-dasar Public Relation. Bandung : Citra Adtya

Bakti

Ardianto, Elvinaro, Drs., M.Si dan Lukiati Komala Erdina ya, Dra., M.Si, 2004

Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbosia, Bandung: Remaja

Rosdakarya

Coulson, Colin-Thomas, 1993 PUBLIC RELATIONS Pedoman Praktis Untuk

PR, Jakarta: Bumi Aksara

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya

Effendy,Onong Uchjana. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Kriminologis

Bandung Remaja Rosdakarya 2002

Iriantara, Yosal, 2004 Community Relations,Simbiosa Rakatama, Bandung:

Remaja Rosdakarya

Jefkins, Frank 1988, Essential of Public Relations, Singapore :Heineman Asia

Jefkins, Frank.1992. Public Relations. Erlangga, Jakarta

Kasali,Rhenaldi. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia, Jakarta 1994 : Erlangga

Mulyana, Dedi. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung :Remaja

Rosdakarya

Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro ,2002. Dasar-Dasar Public Relations.

Bandung : Remaja Rosdakarya

T. Susanto, 1992. .Memahami Perancangan Tatarupa Majalah Perusahaan.

(makalah). Hasil Lokakarya Pengelolaan Majalah Peusahaan.

Page 82: Buletin 135

Yulianita, Neni. 1999. Dasar-Dasar Public Relations. Fikom UNISBA Bandung

Remaja Rosdakarya

Sugiono. 2000. metode Penelitian Administrasi Negara

Page 83: Buletin 135

DAFTAR HADIR PRAKTEK KERJAMAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

NAMA : WENDI MAULANA AKHIRUDINN P M : 012050115PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI (KEHUMASAN)NAMA INSTANSI : PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TbkPEMBIMBING : JOHNY HAUMAHU

NO HARI / TANGGAL KEGIATANPARAF

PEMBIMBING

01 Rabu / 29-06-2005 - Perkenalan - Kliping berita - Distribusi kliping- Front Desk

02 Kamis /30-06-2005 - Kliping berita - Distribusi kliping - Distribusi surat - Membuat Surat- Front Desk

03 Jum’at/ 01-07-2005 - Kliping Berita - Distribusi kliping- Distribusi surat- BIT/Sharing dari Pak

Nana Tentang Jurnalisme

- Pengarahan dari Bambang dan Jatmiko

05 Senin/ 04-07-2005 - Kliping Berita - Pengarsipan Surat- Distribusi Kliping- Distribusi Surat

06 Selasa /05-07-2005 - Kliping Berita - Distribusi Klipping- Fax Surat+Menelepon

Tugas dari Ibu Rini07 Rabu /06-07-2005 - Kliping Berita

- Pengarsipan data- Fax Surat (CV) Ke

Tempo Tugas dari Ibu Rini

- Mengikuti dan meliput malam kebersamaan

Page 84: Buletin 135

mengantar dan Menyambut Patriot Telkom

08 kamis / 07-07-2005 - Kliping Berita - Pengarsipan data- Distribusi kliping

09 Jumat / 08-07-2005 Kliping Berita Distribusi kliping - Liput Reuni Alumni Jur.

Telekomunikasi (sabtu)10 Senin / 11-07-2005 Kliping Berita

Pengarsipan Surat11 Selasa /12-07-2005 Kliping Berita

Distribusi KlipingPengarsipan Surat

12 Rabu /13-07-2005 Izin13 Kamis / 14-07-2005 Izin14 Jumat / 15-07-2005 Izin 15 Senin / 18-07-2005 Kliping Berita

Pengarsipan suratDistribusi Kliping

16 Selasa /19-05-2005 Kliping Berita Distribusi Kliping

17 Rabu /20-07-2005 Kliping BeritaDistribusi Kliping

18 Kamis / 21-07-2005 Kliping Berita Distribusi SuratPengarsipan Surat

19 Jumat /22-07-2005 Kliping Berita Distribusi Majalah Patriot Pengarsipan KUDistribusi ke KU

20 Senin / 25-07-2005 Kliping Berita Pengarsipan KUDistribusi ke KU

21 Selasa/ 26-07-2005 Kliping Berita Distribusi Kliping Front Desk

22 Rabu /27-07-2005 Kliping BeritaFront DeskDistribusi Surat

23 Kamis / 28-06-2005 Kliping BeritaDistribusi klipingDistribusi surat

24 Jumat / 29-07-2005 Kliping BeritaDistribusi Kliping

Page 85: Buletin 135

Fornt Desk

29 Juli 2005

JHONY HAUMAHU NIP. 623094

Page 86: Buletin 135

TableJADWAL KEGIATAN KKPT 2005

Kegiatan

Waktu

Maret 2005

April2005

Mei2005

Juni2005

Juli2005

Agustus2005

September 2005

Oktober2005

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4A Tahap Persiapan

1. Pengajuan Judul2. Penjajakan3. Perizinan4. Kepustakaan

B Tahap Pelaksanaan1. Fack Finding2. Planning3. Programming4. Tacking Action5. Evaluating

C Tahap Pelaporean1. Pengolahan2. Pebimbingan3. Perbaikan4. Seminar

Page 87: Buletin 135

DIREKTUR BISNIS JARINGAN

Group of Assistants• Supervisi & PengembanganUnit Bisnis Jartel

• Kebijakan Jaringan• Kebijakan Interkoneksi &Tarif Bisnis Jaringan

• Sekretariat

Unit Bisnis♦ Divisi Long Distance♦ Carrier & Interconnection

Service Center♦ Probis (Temporer)♦ Unit Bisnis lainnya yang

akan dibentuk kemudian

DIREKTUR BISNIS JASA

Group of Assistants• Supervisi & Bang UBISCC & PO Jastel

• Supervisi&BangUbis PC&KS• Optimalisasi Akses• Kebijakan Tarif Jastel• Marketing• Sekretariat

Unit Bisnis♦ Divisi Regional♦ Divisi Enterprise Service♦ Divisi Multimedia♦ Divisi Fixed Wireless♦ Unit Bisnis lainnya yang

akan dibentuk kemudian

DIREKTUR KEUANGAN / CFO

Group of Assistants• Pembinaan Perusahaan

Asosiasi• Investasi & Pendanaan• Akuntansi• Perbendaharaan• Anggaran• Sekretariat

Unit Bisnis♦ PT TELKOMSEL♦ PT Infomedia Nusantara♦ PT Indonusa Telemedia♦ PT Napsindo Primatel Intl♦ PT Pro Infocom Ind (PII)♦ PT PIN♦ PT Dayamitra Tel♦ PT Aria West Intl♦Perusahaan asosiasi lainnya

DIREKTUR SDM DANBISNIS PENDUKUNG / CIO

Group of Assistants• Supervisi & Bang Ubis Pendukung• Kebijakan SDM• Pengembangan Eksekutif• Hubungan Industrial• Kebijakan Logistik• Kebijakan Bang TI• Sekretariat

Unit Bisnis♦ Training Center♦ Carrier Development Support

Center♦ Management Consulting Center♦ Construction Center♦ I/S Center♦ R&D Center♦ SME Development Center♦ Maintenance Service Center♦ Yayasan-yayasan♦ Unit Bisnis lainnya yang

akan dibentuk kemudian

DEWAN KOMISARIS

DIREKSICORPORATE TRANSFORMATION GROUP

CORPORATE PLANNING GROUP

INTERNAL AUDITOR GROUP

CORPORATE SECRETARY

KANTOR PERUSAHAAN

Struktur Korporasi Perusahaan

UNIT BISNIS

CORPORATE COMPLIANCE GROUP

Page 88: Buletin 135

Malam Kebersamaan Mengantar dan Menyambut Patriot Telkom

Sekitar pukul 20.00 WIB tertanggal 6 Juli 2005, acara bertajuk "Malam Kebersamaan Mengantar dan Menyambut Patriot Telkom" di Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang dimulai. Acara malam itu bertujuan melepas direksi lama sekaligus menyambut jajaran direksi baru. Hadir pada malam itu Arwin Rasyid, Garuda Sugardo, Abdul Haris, Rinaldi Firmansyah, Guntur Siregar, Arief Yahya, John Welly, Woeryanto Soeradji, Suryatin Setiawan, dan Kristiono. Hadir pula Komisaris PT. Telkom Tanri Abeng, Sartono, Anggito Abimanyu dan Arif Arryman. Acara ramah tamah berlangsung akrab dan

penuh kehangatan.

Di awal acara, mantan Direktur SDM Telkom Woeryanto Soeradji menyatakan kesan mendalam terhadap Telkom. Ia sempat bercerita masa-masa beratnya di Telkom, diantaranya saat Telkom melakukan cross cornership dengan Indosat. Pengalaman-pengalaman itulah yang membuatnya bangga pernah menjadi bagian dari Telkom. Ia juga berharap akan masa depan Telkom yang cerah dengan jajaran direksi barunnya.

Lain Woeryanto, lain pula Suryatin. Selama lima belas tahun bergabung dengan Telkom ia merasa sangat beruntung bisa menjabat sebagai Direktur Jasa. Ia juga berterima kasih kepada seluruh rekan yang telah memberikannya kesempatan menunaikan tugas-tugas. "Tanpa dukungan rekan-rekan sekalian tentunya saya dan tim tidak dapat memberikan apa yang diharapkan dari diri kita masing-masing".

Di lain sisi Kristiono, Mantan Dirut PT. Telkom merasa kiprahnya selama ini di Telkom tidak sempurna, belum dapat memberikan maksimal, "Saya rasa, selama kurang lebih 27 tahun di Telkom, benefit yang saya dapatkan jauh lebih banyak dari kontribusi yang saya berikan," ucapnya. Oleh karena itu beliau memohon maaf kepada semua rekan dan jajaran komisaris.

Sementara itu, Arwin Rasyid, Dirut PT. Telkom yang baru menyatakan bahwa apa yang sudah dibangun rekan Kristiono dan rekan-rekan lainnya adalah luar biasa. Mereka telah mempersiapkan landasan yang kokoh untuk maju ke depan. Telkom going forward. "Suatu kehormatan sekaligus tantangan bagi saya dan rekan-rekan mengantikan Kristiono," ungkapnya. Arwin juga bercerita pengalamannya beberapa waktu lalu ketika dipanggil Menteri Negara BUMN untuk membangun Telkom. Ia diminta meningkatkan kapitalisasi pasar Telkom tiga kali dari sekarang pada tahun 2009 nanti. Arwin juga meminta doa restu para komisaris agar bisa menjalankan amanah, mewujudkan visi Telkom.

Page 89: Buletin 135

Pada acara kebersamaan tersebut, seperti biasa Anggito, yang terkenal dengan komisaris berdarah seni tinggi, didaulat untuk memainkan flute-nya yang memang cukup menghipnotis para tamu. Tampil pula pada malam itu Paduan Suara Trisakti dengan beberapa lagunya. Di penghujung acara giliran Yana Yulio unjuk kebolehan menghibur para tamu. Wajah-wajah letih kembali dihiasi senyum melihat sajian atraktif sang penyanyi. Panggung cerita mengembalikan kehangatan malam. Sebelum pulang, para tamu menyalami jajaran direksi lama dan baru. Selamat menjalankan tugas untuk jajaran direksi baru.*** (lytha)

Page 90: Buletin 135

50 Tahun Pengabdian Alumni Akademi Postel

Haru biru warnai reuni “Memperingati 50 Tahun Pengabdian Alumni Akademi Postel Jurusan Telekomunikasi” (9/7). Bertempat di lapangan kampus TTC, Jl. Geger Kalong Hilir No. 47 Bandung, acara berlangsung sederhana dalam naungan tenda biru. Reuni tahun 2005 adalah kali ke-2, delapan tahun setelah reuni pada tahun 1997.

Dalam laporannya, Soewandi, ketua panitia mengatakan acara ini diadakan untuk mempererat tali silaturahmi diantara alumni. Adapun, Akademi Postel jurusan

telekomunikasi memulai angkatan pertamanya tahun 1951 dan diakhiri angkatan ke-15, tahun 1972. Dalam rentang waktu tersebut dihasilkan 570 tenaga terdidik. Mereka mengabdi pada negara lewat jalur Perumtel, PT. Telkom, Indosat, TNI angakatan darat laut dan udara, juga PT. Inti dan Telkom Grup.

Dalam perjalanannya, para alumni menjadi saksi perubahan manajemen Telkom, sejak masih dalam jawatan PTT hingga berubah menjadi Tbk. Mereka menjadi pelaku sejarah dan menyaksikan bagaimana jasa telegraph pernah manjadi telekomunikasi andalan. Bagaimana muncul layanan jasa-jasa telekomunikasi lain baik komunikasi data, internet, seluler hingga lahirnya dua raksasa baru telekomunikasi, yaitu Indosat dan Telkomsel. “Hal yang patut dibanggakan adalah bahwa selama setengah abad sejarah pertelekomunikasian di bumi tercinta ini, hampir di semua bidang ada sumbangan dari para alumni,” ujar Soewandi.

Usai sambutan, para alumni dihibur lantunan tembang-tembang lawas. Mereka juga diberi kesempatan mengaktualisasikan diri di atas panggung lewat sebuah persembahan. Seperti Sunardi, dari angkatan 1963 yang didaulat rekan-rekannya untuk ngidung “Dandang Gula”. Menjelang Adzan Dzuhur, para alumni yang kebanyakan lansia, ditantang adu goyang poco-poco.

Mengenai acara ini, Robani dari angkatan 1969 menyatakan kegembiraannya, “Acara ini baik sekali. Setelah pensiun kan kita berpencar-pencar, jarang sekali bertemu. Paling kalau ada undangan perkawinan atau pemakaman saja,” jelasnya. Hal senada juga diungkapkan Koeslan Silam, dari angkatan 1955 yang terakhir bertemu rekan-rekannya sekira sepuluh tahun silam.

Untuk menampung keinginan para alumni, maka Soewandi dipercaya menjadi koordinator panitia reuni. Selanjutnya akan dibentuk jajaran panitia baru untuk mengadakan acara reuni secara rutin. Untuk menyambung tali silaturahmi, panitia juga menyusun buku kenangan yang berisi data lengkap alumni. Tak lupa, foto angkatan pun dilaksanakan di sela-sela rangkaian acara. (Ltiha & Wendy)