jgycrtxtedgi

3
PT DIRGANARA INDONESIA PT DI SERAP DANA PMN 700 M PT Dirgantara Indonesia (DI) melakukan investasi sebesar Rp700 miliar untuk restrukturisasi internal yang diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PNM). "Untuk restrukturisasi, PT DI harus memperbaiki internal kami sendiri sekira Rp700 miliar. Nanti kita ajak orang lain untuk masuk ke dalam," ungkap Direktur PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso ketika ditemui di Gedung Kemenko, Jakarta, Senin (3/10/2011). "Dari penambahan PNM dari pemerintah. Kita planning ini bersama-sama dengan PT PPA (Perusahaan Pengelola Aset). Jadi jangan sampai investasinya salah. Nah, PPA ini diberi tugas oleh Kementerian BUMN untuk melaksakan restrukturisasi PT DI," jelasnya. Lebih lanjut dia mengatakan dana tersebut selain restrukturisasi internal juga akan digunakan untuk memperkuat kerja sama dengan Airbush Military. "Untuk membuat PT DI lebih kompetitif maka mereka mengajak kita mengenai teknologi yang sekarang seperti apa. Mereka akan ajarkan kepada kita," tambahnya. Dijelaskannya, dengan kerja sama dengan Airbush Military, PT DI akan mengetahui produksi industri aerospace dan bagaimana bisnis di aerospace. "Yang penting buat kami juga bukan angkanya, tapi di sini kemampuan untuk bisa survive. Tanpa meng- upgrade kemampuan kami lima tahun lagi PT DI tidak kompetitif lagi," pungkasnya. KEPAILITAN PT DI PT. Dirgantara Indonesia adalah sebuah BUMN yang awalnya bernama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang didirikan pada tanggal 28 April 1976 dengan akte notaris No.15 dengan 1

Upload: cindyputri1294

Post on 15-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hvuyfuyfvi

TRANSCRIPT

PT DIRGANARA INDONESIA

PT DIRGANARA INDONESIA

PT DI SERAP DANA PMN 700 M

PT Dirgantara Indonesia (DI) melakukan investasi sebesar Rp700 miliar untuk restrukturisasi internal yang diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PNM).

"Untuk restrukturisasi, PT DI harus memperbaiki internal kami sendiri sekira Rp700 miliar. Nanti kita ajak orang lain untuk masuk ke dalam," ungkap Direktur PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso ketika ditemui di Gedung Kemenko, Jakarta, Senin (3/10/2011).

"Dari penambahan PNM dari pemerintah. Kita planning ini bersama-sama dengan PT PPA (Perusahaan Pengelola Aset). Jadi jangan sampai investasinya salah. Nah, PPA ini diberi tugas oleh Kementerian BUMN untuk melaksakan restrukturisasi PT DI," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan dana tersebut selain restrukturisasi internal juga akan digunakan untuk memperkuat kerja sama dengan Airbush Military. "Untuk membuat PT DI lebih kompetitif maka mereka mengajak kita mengenai teknologi yang sekarang seperti apa. Mereka akan ajarkan kepada kita," tambahnya.

Dijelaskannya, dengan kerja sama dengan Airbush Military, PT DI akan mengetahui produksi industri aerospace dan bagaimana bisnis di aerospace.

"Yang penting buat kami juga bukan angkanya, tapi di sini kemampuan untuk bisa survive. Tanpa meng-upgrade kemampuan kami lima tahun lagi PT DI tidak kompetitif lagi," pungkasnya.

KEPAILITAN PT DI

PT. Dirgantara Indonesia adalah sebuah BUMN yang awalnya bernama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang didirikan pada tanggal 28 April 1976 dengan akte notaris No.15 dengan direktur utamanya BJ Habibie. Dalam perjalanannya, pada tanggal 11 Oktober 1985 PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio berubah menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Negara. Seiring dengan itu IPTN mengubah nama menjadi PT DIRGANTARA INDONESIA atau Indonesian Aerospace/IAe yang diresmikan Presiden Abdurrahman Wahid, 24 Agustus 2000 di Bandung.

Dalam menjalankan bisnisnya untuk menyesuaikan diri dalam era globalisasi, PT DI berusaha untuk terus meningkatkan kinerjanya dengan melalui perbaikan kinerja keuangan perusahaan. Proyeksi penjualan periode 2002 - 2010 menunjukkan kecenderungan meningkat secara signifikan. Sementara proyeksi laba tahun 2002 mencapai 11 milyar rupiah, kemudian turun menjadi 4 milyar dan seterusnya meningkat (lihat proyeksi laba rugi 2002 -2010). Atau setelah fase survival (2000 - 2003), antara tahun 2004 - 2010 perusahaan mampu menghasilkan laba usaha rata-rata 9,3 % dari penjualan. Pada fase survival, perusahaan berada pada tingkat kurang sehat. Namun setelah fase tersebut akan mencapai kategori sehat yang terus meningkat pada tahun 2004 - 2005, dan 2006 -2010.

PT DI TUNGGU SUNTIKAN MODAL PEMERINTAH

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menunggu kucuran dana Rp1 triliun dari pemerintah untuk segera mengoptimalkan program revitalisasi BUMN pembuat pesawat terbang tersebut. Direktur Umum Dirgantara Indonesia Sukatwikamto mengatakan pihaknya sudah mengajukan Rp2,06 triliun kepada pemerintah untuk revitalisasi tiga pilar penting perusahaan. "Pengajuan dana sebesar itu agar PT DI bisa kembali berkembang,"katanya pekan lalu. Meskipun anggaran belum mengucur, revitalisasi tiga pilar penting tersebut sudah berjalan. Pilar pertama terkait dengan komitmen pemerintah untuk memberikan kontrak pembuatan pesawat. Pilar pertama ini sudah teralisasi. Setidaknya perusahaan itu sudah mengantongi kontrak pembuatan pesawat senilai Rp8 triliun.

Pilar kedua terkait dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah yang akan turun secara bertahap. Mayoritas modal digunakan untuk program revitalisasi permesinan dan modal kerja. "Dana yang sudah disepakati Rp1,4 triliun - Rp1,6 triliun. Harapan kami bulan depan mengucur Rp1 triliun," katanya.

Menurutnya, dalam modal kerja itu terdapat dana untuk stok penyangga (buffer stock) agar pengiriman produk bisa tepat waktu.Buffer stock dinilai penting karena pembeli kadang-kadang membutuhkan pesawat atau komponen yang siap kirim.

Setelah mengucurkan Rp1 triliun, pemerintah berkomitmen menyuntikkan PMN secara bertahap Rp400 miliar, kemudian Rp600 miliar, hingga akhirnya mencapai Rp2 triliun. "Kami bisa mengembangkan diri dan makin berkelanjutan dengan adanya dana itu," katanya.

Pilar terakhir dari program revitalisasi itu yakni regenerasi sumber daya manusia (SDM). Saat ini perseroan dihadapkan pada masalah kehilangan tenaga inti sekitar 2.000 orang pada 2020 karena masuk usia pensiun. Karena itu, menurut Sukatwikamto, PT DI membuka lowongan pekerjaan dalam jumlah besar mulai tahun ini. "Target kami setiap tahun rata-rata akan melakukan rekrutmen 300 orang untuk tenaga inti," katanya. Dia menuturkan separuh tenaga inti segera pensiun sehingga perlu regenerasi. "Pada 2015, kami harus estafet, harus ada transisi, dan transfer pengetahuan kepada tenaga muda," ujarnya.

BUMN itu merancang transisi alih teknologi mulai dari sekarang. Untuk tenaga ahli dari insinyur, dibutuhkan waktu 4-5 tahun dibandingkan dengan tenaga dari STM yang hanya butuh 6 bulan. Dia menjelaskan lulusan STM ditugaskan untuk membuat komponen, sementara insinyur terlibat penuh dalam pembuatan desain pesawat. Untuk mempercepat proses alih teknologi, perusahaan akan mengirimkan tenaga ahli ke Spanyol untuk membuat pesawat CN-235 pesanan Kementerian Pertahanan dan ke Korea Selatan untuk pembuatan desain pesawat tempur Fighter Experiment (KFX).

Selain peningkatan SDM , pihaknya sedang membenahi sistem manajemen perusahaan. Modal kerja dari pemerintah juga dipakai untuk mengembangkan sejumlah produk agar bisa mengikuti kebutuhan pasar

1