jenis2 tumbukan sandy
TRANSCRIPT
JENIS-JENIS TUMBUKAN
1. TUMBUKAN LENTING SEMPURNA
Adalah jenis tumbukan dimana berlaku kekekalan momentum dan kekekalan
energi kinetik. Karena 2 benda yang bertumbukan tetap mempunyai kecepatan
sesudah bertumbukan tetapi berbeda dengan sebelum bertumbukan dan tidak ada
energi kinetik yang hilang selama proses tumbukan.
Contoh : Ketika dua bola billiar atau dua kelereng bertumbukan atau antara bola
elastis (Karena mendekati lenting sempurna, lenting sempurna sangat sulit
ditemukan contohnya dikehidupan sehari-hari. Tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang.
Dua benda, benda 1 dan benda 2 bergerak saling mendekat. Benda 1 bergerak
dengan kecepatan v1 dan benda 2 bergerak dengan kecepatan v2. Kedua benda itu
bertumbukan dan terpantul dalam arah yang berlawanan. Perhatikan bahwa
kecepatan merupakan besaran vektor sehingga dipengaruhi juga oleh arah. Sesuai
dengan kesepakatan, arah ke kanan bertanda positif dan arah ke kiri bertanda
negatif. Karena memiliki massa dan kecepatan, maka kedua benda memiliki
momentum (p = mv) dan energi kinetik (EK = ½ mv2). Total Momentum dan
Energi Kinetik kedua benda sama, baik sebelum tumbukan maupun setelah
tumbukan.
Hukum Kekekalan Momentum dirumuskan sebagai berikut :
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2 persamaan 1
Keterangan :
m1 = massa benda 1
m2 = massa benda 2
v1 = kecepatan benda sebelum tumbukan
v2 = kecepatan benda 2 Sebelum tumbukan
v’1 = kecepatan benda Setelah tumbukan
v’2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan
Hukum kekekalan energi kinetik sistem sesaat sebelum dan sesudah tumbukan.
EK 1 + EK 2 = EK 1’ + EK 2
’
Tulis kembali persamaan hukum kekekalan momentum :
Tulis kembali persamaan hukum kekekalan energi kinetik :
Tulis kembali persamaan ini menjadi :
Untuk tumbukan lenting sempurna, kecepatan relatif sesaat sesudah tumbukan
sama dengan minus kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan. Persamaan 3
menyatakan bahwa pada tumbukan lenting sempurna, laju kedua benda sebelum
dan setelah tumbukan sama besar tetapi berlawanan arah, berapa pun massa benda
tersebut.
Koofisien Restitusi/ elastisitas tumbukan lenting sempurna
Tulis lagi persamaan 3 :
Rasio diatas inilah yang didefinisikan sebagai koefisien restitusi
e = koofisien elastisitas = koofisien restitusi. Adalah negatif perbandingan antara
kecepatan relatif sesaat sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif sesaat
sebelum tumbukan, untuk tumbukan 1 dimensi.
2. TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN
Hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku karena ada perubahan energi
kinetik terjadi ketika pada saat tumbukan. Bahwa sebagian besar tumbukan adalah
lenting sebagian, yaitu tumbukan yang berada di antara 2 keadaan ekstrem
tumbukan sempurna dan tumbukan tak lenting sama sekali.
Contoh : Tumbukan antara kelereng, tabrakan antara dua kendaraan, bola yang
dipantulkan ke lantai dan memantul kembali ke udara, peristiwa ledakan nuklir
Suatu tumbukan lenting sebagian biasanya memiliki koofisien elastisitas (e)
berkisar antara 0 sampai 1. 0 < e < 1, misal e = ½, e = 1/3, e = 0,6
3. TUMBUKAN TIDAK LENTING SAMA SEKALI
Adalah apabila dua benda yang bertumbukan bersatu alias saling menempel
setelah tumbukan. Sesaat setelah tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak
bersama dengan kecepatan yang sama.
Contoh : Pada ayunan balistik di mana peluru tertanam dalam balok sasaran, dan
keduanya kemudian mengalami suatu gerak ayunan hingga ketinggian tertentu.
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
m1v1 + m2(0) = (m1 + m2) v’
m1v1 = (m1 + m2) v’ persamaan 1
Ketika balok dan peluru mencapai ketinggian maksimum (h), seluruh energi
kinetik berubah menjadi energi potensial gravitasi. Dengan kata lain, pada
ketinggian maksimum (h), Energi Potensial gravitasi bernilai maksimum,
sedangkan EK = 0.
Catatan :
Ketika balok dan peluru tepat mulai bergerak dengan kecepatan v’, h1 = 0. Pada
saat balok dan peluru berada pada ketinggian maksimum, h2 = h dan v2 = 0.
Persamaan hukum kekekalan energi mekanik untuk kasus tumbukan tidak lenting
sama sekali.
EM1 = EM2
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
0 + EK1 = EP2 + 0
½ (m1 + m2)v’2 = (m1 + m2) g h persamaan 2
Untuk kasus tumbukan tidak lenting sempurna sama sekali yang melibatkan 2
benda m 1 dan m 2 dimana pada awalnya benda m 1 datang dengan kecepatan v 1
dan benda m 2 , diam, maka rasio antara energi kinetik akhir sistem dengan energy
kinetik awal sistem memenuhi persamaan :
massa benda bergerak dibagi jumlah massa
Koefisien restitusi tumbukan tak lenting sempurna
e = 0, sebab v 2’ = v 1’