jenis2 termometer

23
JENIS-JENIS TERMOMETER 1. TERMOMETER ALKOHOL Termometer alkohol adalah termometer yang menggunakan alkohol sebagai media pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan fungsi yang sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak beracun dan akan menguap dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari nitrogen dan uap dari cairan. Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu. Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus terlihat dengan penambahan pewarna merah atau biru. Thermometer ini hanya bisa mengukur suhu badan makhluk hidup (manusia dan hewan). Thermometer ini tidak bisa mengukur yang tinggi suhunya di atas 78 °C. Satu setengah dari gelas yang mengandung kaplier biasanya diberi label yang berlatar belakang bewarna

Upload: azki-awalia-candra

Post on 28-Nov-2015

168 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: JENIS2 TERMOMETER

JENIS-JENIS TERMOMETER

1. TERMOMETER ALKOHOL

Termometer alkohol adalah termometer yang menggunakan alkohol sebagai

media pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan fungsi

yang sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi termometer

alkohol tidak beracun dan akan menguap dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas

cairan merupakan campuran dari nitrogen dan uap dari cairan. Dengan meningkatnya

suhu maka volumenya naik. Cairan yang digunakan dapat berupa etanol murni atau

asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan

suhu. Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus terlihat

dengan penambahan pewarna merah atau biru. Thermometer ini hanya bisa mengukur

suhu badan makhluk hidup (manusia dan hewan). Thermometer ini tidak bisa

mengukur yang tinggi suhunya di atas 78 °C.

Satu setengah dari gelas yang mengandung kaplier biasanya diberi label yang

berlatar belakang bewarna putih dan kuning untuk membaca skala. Dalam

penggunaan termometer alkohol ini diatur oleh titik didih cairan yang digunakan.

Batas dari termometer etanol ini adalah 78° C, dan bermanfaat untuk mengukur suhu

di siang hari, malam hari dan mengukur suhu tubuh. Thermometer alkohol ini adalah

yang paling banyak digunakan karena bahaya yang ditimbulkan sangat kecil ketika

terjadi kasus kerusakan pada termometer. Termometer alkohol adalah termometer

yang menggunkan alkohol sebagai media pengukur, yang merupakan alternatif dari

termometer air raksa dengan fungsi yang sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa

dalam termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak beracun dan akan menguap

dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari nitrogen

dan uap dari cairan. Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik.

Page 2: JENIS2 TERMOMETER

Cairan yang digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl,

tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu. Karena

termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus terlihat dengan

penambahan pewarna merah atau biru. Thermometer ini hanya bisa mengukur suhu

badan makhluk hidup (manusia dan hewan). Thermometer ini tidak bisa mengukur

yang tinggi suhunya di atas 78 °C.

a. Keuntungan

 Alkohol lebih murah dibandingkan raksa

 Alkohol terliti, karena untuk kenaikana suhu yang kecil, alkohol mengalami

perubahan volum yang besar.

 Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin (misalnya suhu di daerah

kutub) karena titik beku alkohol sangat rendah yaitu -112 derajat celcius.

b. Kerugian

 Alkohol memiliki titik didih rendah yaitu 78 derajat Celcius sehingga

pemakaiannya terbatas (antara lain tidak dapat mengukur suhu air ketika

mendidih.

 Alkohol tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar

mudah dilihat.

 Alkohol membasahi (melekat) pada dinding kaca.

2. TERMOMETER AIR RAKSA

Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang

ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat

temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai

suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung

termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan penyempitan volume

Page 3: JENIS2 TERMOMETER

air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara

air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.

Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja

dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa

didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan

pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam

tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur maksimun selama waktu yang

telah ditentukan. Untuk mengembalikan fungsinya, termometer harus diayunkan

dengan keras. Termometer ini mirip desain termometer medis.

Air raksa akan membeku pada suhu -38.83 °C (-37.89 °F) dan hanya dapat

digunakan pada suhu di atasnya. Air raksa, tidak seperti air, tidak mengembang saat

membeku sehingga tidak memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit diamati ketika

membeku. Jika termometer mengandung nitrogen, gas mungkin mengalir turun ke

dalam kolom dan terjebak di sana ketika temperatur naik. Jika ini terjadi termometer

tidak dapat digunakan hingga kembali ke kondisi awal. Untuk menghindarinya,

termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam tempat yang hangat saat

temperatur di bawah -37 °C (-34.6 °F). Pada area di mana suhu maksimum tidak

diharapkan naik di atas - 38.83 ° C (-37.89 °F) termometer yang memakai campuran

air raksa dan thallium mungkin bisa dipakai. Termometer ini mempunyai titik beku of

-61.1 °C (-78 °F).

Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan

Fahrenhait. Anders Celsius merumuskan skala Celsius, yang dipaparkan pada

publikasinya ”the origin of the Celsius temperature scale” pada 1742.Celsius memakai

dua titik penting pada skalanya: suhu saat es mencair dan suhu penguapan air. Ini

bukanlah ide baru, sejak dulu Isaac Newton bekerja dengan sesuatu yang mirip.

Pengukuran suhu celsius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan.

Eksperimen untuk mendapat kalibrasi yang lebih baik pada termometer Celsius

dilakukan selama 2 minggu setelah itu. Dengan melakukan eksperimen yang sama

berulang-ulang, dia menemukan es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada

termometer.

Page 4: JENIS2 TERMOMETER

Dia menemukan titik yang sama pada kalibrasi pada uap air yang mendidih (saat

percobaan dilakukan dengan ketelitian tinggi, variasi terlihat dengan variasi tekanan

atmosfir). Saat dia mengeluarkan termometer dari uap air, ketinggian air raksa turun

perlahan. Ini berhubungan dengan kecepatan pendinginan (dan pemuaian kaca

tabung).Tekanan udara memengaruhi titik didih air. Celsius mengklaim bahwa

ketinggian air raksa saat penguapan air sebanding dengan ketinggian barometer.

Saat Celsius memutuskan untuk menggunakan skala temperaturnya sendiri, dia

menentukan titik didih pada 0 °C (212 °F) dan titik beku pada 100 °C (32 °F). Satu

tahun kemudian Frenchman Jean Pierre Cristin mengusulkan versi kebalikan skala

celsius dengan titik beku pada 0 °C (32 °F) dan titik didih pada 100 °C (212 °F). Dia

menamakannya Centrigade.Pada akhirnya, Celsius mengusulkan metode kalibrasi

termometer sebagai berikut:

  Tempatkan silinder termometer pada air murni meleleh dan tandai titik saat

cairandi dalam termometer sudah stabil. ini adalah titik beku air.

  Dengan cara yang sama tandai titik di mana cairan sudah stabil ketika termometer

ditempatkan di dalam uap air mendidih.

  Bagilah panjang di antara kedua titik dengan 100 bagian kecil yang sama.

Titik-titik ini ditambahkan pada kalibrasi rata-rata tetapi keduanya sangat tergantung

tekanan udara. Saat ini, tiga titik air digunakan sebagai pengganti (titik ketiga terjadi

pada 273.16 kelvins (K), 0.01 °C). CATATAN: Semua perpindahan panas berhenti

pada 0 K, Tetapi suhu ini masih mustahil dicapai karena secara fisika masih tidak

mungkin menghentikan partikel.

Hari ini termometer air raksa masih banyak digunakan dalam bidang

meteorologi, tetapi pengguanaan pada bidang-bidang lain semakin berkurang, karena

air raksa secara permanen sangat beracun pada sistem yang rapuh dan beberapa

negara maju telah mengutuk penggunaannya untuk tujuan medis. Beberapa

perusahaan menggunakan campuran gallium, indium, dan tin (galinstan) sebagai

pengganti air raksa.

a. Keuntungan :

  Raksa mudah dilihat karena mengkilap.

  Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.

  Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.

Page 5: JENIS2 TERMOMETER

  Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratoriun (-

40 derajat Celcius s/d 350 derajat Celcius)

 Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu cepat dan

tepat.

b. Kerugian :

  Raksa mahal

 Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah

(misalnya suhu di kutub utara dan kutub selatan)

 Raksa termasuk zat berbahaya (sering digunakan “air keras”) sehingga

termometer raksa berbahaya jika tabungnya pecah.

3. TERMOMETER OPTIK ( PYROMETER )

Termometer optik yaitu termometer yang cara kerjanya berdasarkan

perubahan warna logam akibat perubahan suhu. Termometer optik disebut juga

pyrometer yang biasanya digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (di

atas 1000°C) seperti pada peleburan logam.

4. TERMOMETER TAHANAN

Page 6: JENIS2 TERMOMETER

Termometer elektronik dengan prinsip kerja jembatan wheatston. Termometer

ini merupakan salah satu dari termometer elektronik yang menggunakan termistor.

Termistor merupakan elemen semi konduktor yang mempunyai berbagai variasi

tahanan terhadap temperatur. Termistor ini terdiri dari kawat halus platina yang

dililitkan pada kerangka mika kemuadian dimasukan ke dalam tabung gelas yang

berdinding tipis sebagai pelindung. Rangkaian termometer ini merupakan rangkaian

Jembatan Wheaston. Termometer 250oC sampai 1760oC.

5. TERMOMETER ELEMEN (THERMOCOUPLE)

Dasar termocouple dalam pengukuran suhu (Themrmoelectric thermometry)

dikemukakan oleh Seebeck (1821), belau mengamati suatu gayagerak listrik (electro

motive force) yang timbul pada hubungan dua logam yang berbeda. Fenomena ini terjadi

oleh karena ada dua efek yang timbul secara independen.

Efek primer :

Dijumpai oleh Peltier yaitu adanya gaya gerak listrik oleh karena hubungan dua buah

logam yang berbeda dan perbedaan temperatur antara dua buah sambungan.Gaya gerak

listrik Peltier berbanding lurus dengan perbedaan temperatur antara dua buah sambungan.

Efek sekunder :

Dicetuskan oleh Thomson (Lord Kelvin) yaitu gaya gerak listrik timbul oleh karena

adanya gradient temperatur sepanjang setiap konduktor. Gaya gerak listrik Thomson

berbanding lurus dengan perbedaan antara kuadrat temperatur absolut (T1 dan T2).

Pengetahuan akan dua efek ini tidak lazim berguna dalam penggunaan peraktek. Namun

dalam data kalibrasi empiris biasanya menggunakan kurva dalam kaitan dengan voltase

Seebeck yaitu :

E = aT +1/2 aT2 + ….

T = dalam derajat Celsius

Temperature reference adalah 0o.

Page 7: JENIS2 TERMOMETER

Dari uraian di atas diperoleh kesimpulan bahwa rangkaian antara dua buah logam yang

berbeda akan timbul gaya gerak listrik (GGL). Dengan mengukur GGL ini dapat di

konversikan ke dalam skala suhu.

Termometer elemen ini dapat mengukur suhu -190oC sampai 300oC.

Untuk 100oC GGL yang dihasilkan 4 m V. Berdasarkan teori tersebut maka dapat dibuat

rangkaian termo elemen.

6. TERMOMETER GAS YANG BERVOLUME TETAP

Termometer ini dibuat berdasarkan pada perubahan tekanan gas karena adanya

perubahan temperature dengan menjaga tetap volumenya. Jadi, pada termometer gas

volume tetap, thermometric property-nya adalah tekanan gas (P), karena tekanan gas

tidak terlihat, maka yang dapat terukur dair thermometer ini adalah perubahan panjang

kolom air raksa sebagai sesuatu yang berubah akibat interaksi termal.

7. TERMOMETER KLINIS

Page 8: JENIS2 TERMOMETER

Termometer klinis sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Umumnya,

termometer ini digunakan oleh para dokter untuk mengetahui suhu badan pasiennya.

Termometer ini mempunyai skala dari 35 °C sampai dengan 42 °C. Hal ini

dikarenakan suhu tubuh manusia tidak pernah kurang dari 35 °C atau tidak pernah

lebih dari 42 °C. Bagianbagian termometer ini terdiri atas tabung (terbuat dari kaca

tipis), bagian sempit, batang kaca, dan air raksa.

8. TERMOMETER RUANGAN

Termometer ruangan adalah termometer yang digunakan untuk mengukur

suhu suatu ruangan. Termometer ini umumnya mempunyai skala dari –20 °C sampai

50 °C. Untuk memudahkan pembacaan suhu, termometer ini biasanya diletakkan

menempel pada dinding dengan arah vertikal.

9. TERMOMETER MAXIMUM-MINIMUM

Termometer maksimum-minimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi

dan suhu terendah di suatu tempat. Termometer ini dapat mengukur suhu maksimum

Page 9: JENIS2 TERMOMETER

dan suhu minimum sekaligus. Hal ini dapat dilakukan karena termometer maksimum-

minimum terdiri atas raksa dan alkohol (sekarang digunakan minyak creosote). Raksa

digunakan untuk mengukur suhu maksimum, sedangkan alkohol digunakan untuk

mengukur suhu minimum.

10. TERMOMETER DIGITAL

Termometer ini biasanya digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau

tubuh. Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk

membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel

dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik

penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik

hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur. Dengan skala 32oC – 42oC / 90oF –

107.6oF. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang

kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan

ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca. Tetapi harga termometer ini

terbilang mahal.

Page 10: JENIS2 TERMOMETER

11. TERMOMETER LABORATORIUM

Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di

laboratorium. Cara Menggunakannya: Ukur suhu objek benda yang akan diukur

(misalnya: cairan), Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai

sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa

harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding

termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan

yang konduktor. Kelebihan termometer ini adalah skala ukurnya luas hingga di bawah

nol.

12. TERMOMETER BIMETAL MEKANIK

Page 11: JENIS2 TERMOMETER

Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah

kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu.

Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam,

sehingga bimetal berarti "dua logam". Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah

keping logam karena kepingan ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya,

apabila suhu berubah menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang

keoefisien muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan

melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien

muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok

(melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal

ini terbuat dari logam yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga. Pada

termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan

menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena

pemuaian panjang pada logam.

13. TERMOMETER GALILLEO

Termometer Galileo (atau termometer Galilea), dinamai fisikawan Italia, Galileo

Galilei, adalah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening dan

serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau turun

sesuai perubahan suhu. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban

tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika.

Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola

kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama

dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya.

Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa

sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut

dapat membentuk suatu skala suhu. Suhu dibaca dari ukiran piringan logam di setiap bola

Page 12: JENIS2 TERMOMETER

kaca. Biasanya sebuah celah memisahkan bola kaca atas dengan bola kaca bawah, berarti

nilai suhu berada di antara kedua nilai label baca di setiap sisi celah. Bila bola kaca

melayang-layang di celah, berarti nilai label baca mendekati suhu lingkungan. Untuk

mencapai keakuratan yang sesuai, toleransi beban harus dibuat kurang dari 1/1000 per satu

gram (1 miligram).

Termometer Galilea bekerja dengan prinsip daya apung. Daya apung sendiri

menentukan apakah suatu benda mengapung atau tenggelam dalam cairan, serta memberi

penjelasan mengapa perahu yang terbuat dari baja bisa mengapung (sementara batangan baja

padat dengan sendirinya akan tenggelam). Satu-satunya faktor yang menentukan apakah

suatu objek besar naik atau turun dalam suatu cairan tertentu, berkaitan dengan kerapatan

objek terhadap kerapatan cairan di mana ia ditempatkan. Jika massa benda lebih besar dari

massa cairan pengisi, objek tersebut akan tenggelam. Jika massa benda kurang dari massa

cairan pengisi, objek tersebut akan mengapung.

14. TERMOMETER TERMISTOR

Termistor (adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk

mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan

atau werstan atau resistance), jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah.

Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur

tahanan). Termistor NTC yang tersambung pada kabel terisolasi.

Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di

Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara umum: Posistor

atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru

kebalikannya.

Page 13: JENIS2 TERMOMETER

15. TERMOMETER INFRAMERAH

Termometer Infra Merah menawarkan kemampuan untuk mendeteksi temperatur

secara optik – selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan disajikan

sebagai suhu. Mereka menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan

objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal dimana objek bergerak cepat, jauh

letaknya, sangat panas, berada di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan

menghindari kontaminasi objek (seperti makanan/alat medis/obat-obatan/produk atau test,

dll.). Produk pengukur suhu infra merah tersedia di pasaran, Mulai dari yang fleksibel hingga

fungsi-fungsi khusus/Termometer standar (seperti gambar), hingga sistem pembaca yang

lebih komplek dan kamera pencitraan panas. Ini adalah citra/gambar dari termometer infra

merah khusus industri yang digunakan memonitor suhu material cair untuk tujuan quality

control pada proses manufaktur.

Termometers Infra Merah mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam

(biasanya infra merah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser jika

menggunakan laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer tanpa sentuhan

untuk menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan mengetahui

jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisi nya, Temperatur objek

dapat dibedakan.

Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang

mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit temperatur setelah

disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi fasilitas pengukur suhu ini

bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan demikian, termometer infra merah

berguna mengukur suhu pada keadaan dimana termokopel atau sensor tipe lainnya tidak

dapat digunakan atau tidak menghasilkan suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.

Page 14: JENIS2 TERMOMETER

16. TERMOMETER TELINGA DIGITAL

Termometer telinga digital atau bisa juga disebut termometer ‘tympanic’

menggunakan sinar infra merah untuk mengukur suhu tubuh didalam lubang telinga. Jika

digunakan secara tepat, termometer telinga ini dapat mengukur suhu tubuh secara cepat &

akurat, bahkan kadang hanya dalam waktu beberapa detik saja. Hasil pengukuran akan

tampak pada layar kecil di bagian atas termometer. Termometer telinga ini juga ditenagai

oleh batere kecil serta sesuai untuk bayi diatas usia 3 bulan, anak-anak serta orang dewasa.

Termometer telinga digital tidak di anjurkan untuk digunakan pada bayi usia dibawah 3 bulan

karena pada usia tersebut lubang telinga bayi masih terlalu kecil. Termometer telinga digital

ini juga biasanya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan termometer digital jenis

lain.

17. TERMOMETER DIGITAL PACIFIER

Jika balita sering menggunakan pacifier atau empeng, maka dapat menggunakan

termometer yang berbentuk seperti empeng ini. Si balita hanya tinggal menghisap/menyedot

termometer tersebut sampai suhu tubuh terdeteksi oleh termometer. Hasil dari pengukuran

akan tampak pada layar kecil di bagian depan termometer. Untuk di Indonesia sendiri belum

diketahui apakah termometer jenis ini sudah tersedia atau belum. Walaupun tampak lebih

mudah digunakan, ada beberapa kekurangan dari termometer ini yaitu termometer ini tidak

dianjurkan untuk bayi usia dibawah 3 bulan & untuk penggunaan supaya hasilnya akurat

maka si balita harus menghisap termometer tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama,

sekitar 3 menit. Pada sebagian anak-anak maka hal ini dapat menyulitkan.

18. TERMOKOPEL

Page 15: JENIS2 TERMOMETER

Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan

untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase).

Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama,

serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas

kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C. Termokopel paling cocok digunakan untuk

mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 2300°C. Sebaliknya, kurang cocok untuk

pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi,

contohnya rentang suhu 0--100 °C dengan keakuratan 0.1 °C. Untuk aplikasi ini, Termistor

dan RTD lebih cocok. Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :

Industri besi dan baja

Pengaman pada alat-alat pemanas

Untuk termopile sensor radiasi

Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.

19. TERMOMETER SPRING

Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap

panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang

sehingga pointer bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam mengkerut dan pointer

bergerak turun. Secara umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding

termometer bulb dan digital. Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa

kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap benturan/gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak

boleh melebihi suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.

20. TERMOMETER HAMBATAN

Page 16: JENIS2 TERMOMETER

Untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat cair.

Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk

mengukur suhu diatas 1.0000 C. Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan perubahan

hambatannya adalah termometer hambatan platina. Hambatan listrik pada seutas kawat logam

akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu

pada termometer hambatan.

Cara kerja termometer ini adalah dengan menyentuhkan kawat penghantar ke

sasaran, misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas tersebut

direspon oleh tahanan, kemudian energi listrik yang bersangkutan diubah menjadi energi

gerak yang bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.

21. PIROMETER

Pirometer bekerja dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda

yang sangat panas (misalnya pada tingkat lebur baja). Pirometer dapat digunakan untuk

mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500 0C – 3.000 0C yang dapat membakar

termometer jenis lainnya