jenis tanah.docx

10
TANAH INCEPTISOL Inceptisol adalah tanah – tanah yang dapat memiliki epipedon okhrik dan horison albik seperti yang dimiliki tanah entisol juga yang menpunyai beberapa sifat penciri lain ( misalnya horison kambik) tetapi belum memenuhi syarat bagi ordo tanah yang lain. Inceptisol adalah tanah yang belum matang (immature) yang perkembangan profil yang lebih lemah dibanding dengan tanah matang dan masih banyak menyerupai sifat bahan induknya (Hardjowigeno,1993) Inceptisol mempunyai karakteristik dari kombinasi sifat – sifat tersedianya air untuk tanaman lebih dari setengah tahun atau lebih dari 3 bulan berturut – turut dalam musim – musim kemarau, satu atau lebih horison pedogenik dengan sedikit akumulasi bahan selain karbonat atau silikat amorf, tekstur lebih halus dari pasir geluhan dengan beberapa mineral lapuk dan kemampuan manahan kation fraksi lempung ke dalam tanah tidak dapat di ukur. Kisaran kadar C organik dan Kpk dalam tanah inceptisol sangat lebar dan demikian juga kejenuhan basa. Inceptisol dapat terbentuk hampir di semua tempat kecuali daerah kering mulai dari kutup sampai tropika. (Darmawijaya, 1990) Deskripsi Spodosols Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri dari horizon albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk batuan pasir dengan kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung dan tuff vulkan masam. horizon albik Horizon albik Horizon albik (dari bahasa latin albus, berarti putih) adalah horizon permukaan yang berwarna cerah dari lempung dan oksida bebas yang telah dipindahkan atau dalam oksida yang telah dipisahkan pada tingkat horizon warna yang dicirikan oleh

Upload: romie-hendrawan

Post on 20-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jenis tanah

TRANSCRIPT

Page 1: jenis tanah.docx

TANAH   INCEPTISOL

Inceptisol adalah tanah – tanah yang dapat memiliki epipedon okhrik dan horison albik seperti yang dimiliki tanah entisol juga yang menpunyai beberapa sifat penciri lain ( misalnya horison kambik) tetapi belum memenuhi syarat bagi ordo tanah yang lain. Inceptisol adalah tanah yang belum matang (immature) yang perkembangan profil yang lebih lemah dibanding dengan tanah matang dan masih banyak menyerupai sifat bahan induknya (Hardjowigeno,1993)

Inceptisol mempunyai karakteristik dari kombinasi sifat – sifat tersedianya air untuk tanaman lebih dari setengah tahun atau lebih dari 3 bulan berturut – turut dalam musim – musim kemarau, satu atau lebih horison pedogenik dengan sedikit akumulasi bahan selain karbonat atau silikat amorf, tekstur lebih halus dari pasir geluhan dengan beberapa mineral lapuk dan kemampuan manahan kation fraksi lempung ke dalam tanah tidak dapat di ukur. Kisaran kadar C organik dan Kpk dalam tanah inceptisol sangat lebar dan demikian juga kejenuhan basa. Inceptisol dapat terbentuk hampir di semua tempat kecuali  daerah kering mulai dari kutup sampai tropika. (Darmawijaya, 1990)

Deskripsi Spodosols

Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri dari horizon albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk batuan pasir dengan kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung dan tuff vulkan masam.horizon albik

Horizon albik

Horizon albik (dari bahasa latin albus, berarti putih) adalah horizon permukaan yang berwarna cerah dari lempung dan oksida bebas yang telah dipindahkan atau dalam oksida yang telah dipisahkan pada tingkat horizon warna yang dicirikan oleh warna partikel pasir dan debu lapisan lebih baik oleh lapisan pada partikel tersebut. Secara umum horizon ini mencirikan struktur tanah yang lemah atau perkembangan structural yang mudah pecah secara bersama-sama. Batas atas dan batas bawah normalnya jelas atau kasar. Morfologi dari batasan horizon ini bervariasi dan kadang-kadang diasosiasikan dengan albeluvic tonguing. Bagaimanapun juga horizon ini dinilai sebagai horizon yang mendasari horizon spodik, yang dapat berbeda mungkin hanya sebagai horizon yang tipis. Banyak horizon albik berasosiasi dengan kondisi jenuh dan terpengaruh oleh kondisi reduksi.

Horizon spodik

Horizon spodik (dari bahasa Yunani spodos yang berarti abu kayu) adalah horizon permukaan yang terdiri dari illuvial amorf yang kandungannya disusun oleh bahan organik dan Al atau dari illuvial Fe. Bahan illuvial ini dikarakteristikan oleh pH tinggi bergantung pada isi, area permukaan yang relative luas dan retensi air yang tinggi. Horizon spodik secara normal mendasari horizon albik dan memiliki warna hitam kecoklatan hingga coklat kemerahan. Horizon spodik juga dapat dikharakteristikan dari adanya keberadaan lempeng

Page 2: jenis tanah.docx

besi yang tipis, ketika perkembangannya lambat oleh keberadaan butiran organik atau oleh akumulasi Fe dalam bentuk lembaran.

Hubungan antara Horizon Spodik dan Horizon Albik

Horizon Spodik biasanya berasosiasi dengan horizon albik dimana keduanya mendasari oleh beberapa horizon lain yang mungkin adalah horizon anthrik, hortik, plaggik, terrik, atau horizon umbrik pada permukaannya.

Horizon spodik mungkin juga menunjukkan sifat andik yang memperlihatkan komplek alumino organik. Horizon spodik paling sedikitnya memiliki presentase Al oksida + ½ Fe oksida sebagai lapisan dasar dari sebuah horizon albik, anthrik, hortik, plaggik, terrik, atau horizon umbrik. Kriteria ini tidak nampak secara normal pada lapisan non spodik dengan ciri andik dimana terdapat komplek alumino organik yang sukar berpindah.

Podsolisasi

Proses pembentukan tanah yang utama adalah podsolisasi. Podsolisasi adalah kumpulan dari beberapa proses yang menghasilkan lapisan atas tanah atau lapisan bawah, karena pengaruh ion H+ dan senyawa-senyawa orgaik proses ini melalui urutan sebagai berikut :

1. Akumulasi bahan organik

Akumulasi bahan organik terdapat dihorizon O, dan terdiri dari bahan organik jenis mor yaitu bahan organk yang masam (seresah dan humus). Akumulasi bahan organik juga terdapat dalam horizon Bhir atau Bh karena pencucian dari lapisan atas.

2. Pencucian dan pemasaman

Pencucian karbonat-karbonat dan penggantian ion-ion dapat dipertukarkan Ca++, Mg++, K+ dan Na+ dengan H+ dan Al+++ pada horizon A merupakan prasyarat untuk pemindahan bahan organik, Fad an Al (dan sedikit P, dan Mn) ke horizon bawahnya.

3. Pelapukan Mineral

Sumber Fe dan Al yang utama adalah dari pelapukan mineral ferromagnesium, feldspar, illite dan klorite, di horizon A, karena pengaruh bahan organik masam, tersebut pH turun menjadi kurang 5,0. keadaan yang masam ini mnyebabkan mineral tersebut menjadi lebih mudah lapuk. Bila besi tidak terdapat dalam jumlah yang cukup, horizon spodik umumnya terdiri dari kuarsa, dengan selaput humus seperti pada sub order Humod.

4. Pemindahan bahan organik, Fe, Al (dan sedikit P, Mn, dan liat) dari horizon A ke horizon B

Fe dan Al lebih mudah bergerak dalam keadaan masam.

-         karena pemindahan bahan organik, Fe dan Al dari Horizon A maka terbentuklah horizon Albik (A2). Akibat pemindahan tersebut maka horizon albik merupakan tempat akumulasi ; (1) mineral-mineral sukar lapuk (kuarsa), (2) senyawa-senyawa

Page 3: jenis tanah.docx

yang sukar larut misalnya asam silikat (dehidratik), kuarsa sekunder dengan sedikit oksida titanium.

-         Fe dan Al dipindahkan secara kimia yang dimulai dengan proses reduksi kemudian dipindahkan dalam bentuk khelat atau kompleks dengan bahan organik ( asam fulvik atau asam humik).

-         Kadang-kadang terjadi pula pemindahan liat (Lessivage) bersama proses podsolisasi. Kadang-kadang juga dianggap pemindahan liat sebagai prasarat sebelum proses podsolisasi, karena dengan pemindahan liat horizon A menjadi lebih besar.

1. Immobilisasi Fe dan Al bersama asam humic dan asam fulvik (dan liat) di horizon B

Pengendapan sesquioksida (Fe dan Al) dan bahan organik di horizon B terjadi dengan proses mekanik, kimia atau biologic.

Mekanik :

-         air perkolasi yang tidak mampu meresap lebih jauh mengendapkan bahan organik dan sesquioksida di horizon Bhir.

-         Efek penyaringan, menyebabkan koloid menutup pori tanah higga peresapan air terhambat. Bila ini terjadi maka horizon sopdik akan berkembang keatas kearah horizon albik.

Kimia :

-         muatan negative dari liat akan menghentikan gerakan Fe dan Al yang bermuatan positif

-         pengendapan AL dan FE dapat terjadi karena kandungan Fe dan Al dalam larutan di horizon spodik lebih besar kelarutan.

-         pH dilapisan bawah lebih tinggi sehingga Fe dan Al tidak mudah larut.

Biologi

-         dekomposisi bahan organik yang membentuk khelat denganFe danAl oleh bakteri dalam tanah menyebabkan Fe dan Al menjadi sukar larut dan mengendap.

1. Pembentukan butirdari selaput organik

Asam humik akan berubah menjadi asam fulvik di horizon albik dengan bertambahnya gugusan fungsional yang mengandung oksigen. Asam ini kemudian bergerak kebawah ke horizon spodik bersenyawa dengan Fe dan Al yang sudah ada disitu, sehingga terbentuklah sub horizon organik berwarna hitam. Selaput bahan organik disekitar butir-butir tanah semakin tebal sehingga mudah retak bila kering. Hal ini akan mengahsilkan pembentukan butir dari selaput organik tersebut. Butir yang bersifat amorf tersebut dapat menyusut ke bawah melalui rongga-rongga sehingga daya menaha air tanah meningkat. Hal ini dapat

Page 4: jenis tanah.docx

terjadi penggantian vegetasi hutan konifera menjadi hutan dengantanaman berdaun lebar sehingga terjadi degradasi pada profil spodosol.

2. penurunan berat jenis

proses pembentuakn spodosol tersebut telah menyebabkan berkurangnya berat jenis di horizon albik.

3. pemadasan.

Pemadasan banayk terjadi pada spodosol. Beberapa jenis padas yang sering terdapat pada spodosol adalah :

Durinodes : bagian dari horizon albik yang memadas, bahan perekatnya adalah silica

Placik : padas besi yang tipis (1-10 mm) berwarna hitam hingga coklat kemerahan pada kedalaman kurang dari 50 cm dari permukaan tanah. Terdapat pada daerah tropis dan sub tropis.

Orstein : horizon spodik yang memadas. Mengandung 5-21 % Fe2O3 dan 2-15% MnO. Orstein ini merupakan bentukan konkresi dari Fe dan Mn yang tidak konsentris.

Fragipan : padas dibawah horizon spodik dengansementasi lemah hingga rapuh (mudah pecah). Bahan-bahan halus mengisi pori-pori sehingga berat jenisnya meninkat menjadi 1,92 gr/cc. fragipan berasal dari kata fragile yang berarti mudah pecah.

Penyebaran di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi pegunungan. Daerahnya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).

Spodosols adalah tanah yang berhorizon illuviasi spodik di bawah horizon permukaan yang mempunyai tampakan debu dan ditutupi oleh lapisan organik.

Bahan induk : spodosol yang terbentuk terutama di deposit-deposit yang berpasir hingga tanah liat yang kasar, deposit-deposit bereaksi asam, pada zaman Pleistocene dan atau Holocene. Beberapa material yang berasal dari bahan calcerous, karbonat-karbonat disaring dulu sebelum terbentuk horizon spodik. Kandungan dari mineral-mineral yang mengandung besi dan materi lainnya mempengaruhi jenis horizon spodik yang akan terbentuk (Munir, 1996). Bahan-bahan pelapukan dari batuan bersilika, termasuk daerah pegunungan es hingga daerah Aeolian yang kaya akan pasir kuarsa. Spodosols di daerah boreal (dingin) terjadi hampir di seluruh batuan.

Lingkungan : terutama pada suhu humid dan daerah boreal (dingin) di hemisphere bagian utara, pada tingkatan lahan lembah di bawah hutan koniferous; hutan humid tropic di bawah cahaya.

Perkembangan profil : kompleks Al, Fe dan kandungan organik berpindah dari permukaan tanah turun dengan perkolasi air hujan. Komplek logam humus presipitasi pada horizon spodik illuvial; lapisan horizon eluvial mengalami pencucian dan kebanyakan spodosolss

Page 5: jenis tanah.docx

memiliki horizon albic. Ini tertutupi oleh lapisan organik dimana horizon topsoils mengandung mineral gelap diadakan pada kebanyakan spodosolss boreal.

Daerah Penyebaran Spodosols

Spodosolss meliputi 485 juta hektar seluruh dunia, terutama di daerah bersuhu dan boreal hemisphere bagian utara. Mereka eksensif di Skandinavia, the northwest Federasi Rusia, dan Kanada. Disamping zonal Spodosolss, di sana lebih kecil terjadi intrazonal Spodosolss pada kedua daerah bersuhu dan tropic.

Spodosolss tropical terjadi kurang dari 10 juta hektar, terutama pada pelapukan sisa batuan pasir pada daerah perhumid dan pada pasir kuarsa alluvial, misalnya wilayah pengangkatan coastal.  Penyebaran Spodosolss tropical secara tepat belum diketahui; kejadian penting ditemukan di sepanjang Rio Negro dan French Guiana, Guyana, dan suriname di Afrika Selatan, di wilayah Malaysia (Kalimantan, Sumatra, dan Irian) dan di Australia bagian utara dan selatan. Spodosols juga tampak di wilayah Afrika secara umum tetapi dalam jumlah yang sedikit.

Management Dan Penggunaan Dari Spodosols

Zona spodosols terjadi dalam wilayah dengan kondisi iklim yang tidak berubah-ubah dari sebagian besar lahan yang diolah. Intrazonal spodosols digunakan secara frekuentif untuk penggunaan lahan yang diolah daripada zona spodosols, dan sebagian terdapat pada iklim sedang. Status keharaan yang rendah, level kelembaban yang rendah dan pH yang rendah membuat tanah spodosols menjadi tanah yang tidak atraktif untuk pengelolaan pertanian. Keracunan AL dan difesiensi P menjadi masalah yang umum. Pembajakan yang dalam (untuk meningkatkan kapasitas kelembaban dari tanah dan atau untuk menghilangkan horizon illuviasi atau hardpan), pengapuran dan pemupukan merupakan pendekatan untuk ameliorasi utama yang diambil.

Page 6: jenis tanah.docx

JENIS TANAH

Tanah Aluvial, jenis tanah ini secara umum tergolong ke dalam sub group entisols terbentuk pada daerah dengan bentuk fisiografi dataran banjir. Bahan-bahan endapan yang dibawa oleh sungai kemudian diendapkan dan terakumulasi pada daerah ini. Sifat-sifat tanahnya kemudian banyak dipengaruhi oleh jenis bahan endapan tersebut. Proses pengendapan yang berlangsung berulang-ulang menyebabkan tanah yang terbentuk berlapis-lapis. Khususnya pada daerah yang relatif dekat dengan sungai, lapisan-lapisan tersebut tidak mencirikan suatu horison tertentu. Lapisan-lapisan tanah tersebut umumnya bervariasi baik warna maupun distribusi besar butir bahan penyusunnya. Endapan yang pembentukannya dipengaruhi oleh aktivitas laut memiliki karakteristik yang lebih spesifik dari pada bahan yang terbentuk semata-mata hanyaoleh endapan sungai.

Tanah Andosol, jenis tanah ini umumnya berwarna hitam, memiliki penampang yang berkembang, dengan horizon-A yang tebal, gembur dan kaya bahan organik. Sifat fisiknya baik, dengan kelulusan sedang. Sifat kimia sedang, peka terhadap erosi. Batuan asal adalah andesit, tufa andesit dan dasit. Di wilayah Indonesia pada umumnya, jenis tanah ini banyak terpakai untuk tanaman perdagangan karena kaya akan bahan organik, N dan K, tetapi miskin akan fosfor.

Tanah Litosol, jenis tanah ini biasa disebut “laterit”. Penampang umumnya tbal, tanah atasnya mengandung beberapa persen bahan organik. Berwarna coklat, kuning, hingga kemerahan. Bersifat berbutir, teguh, mantap, mengandung kaolinit, bersifat tidak plastis, dan dapat diolah pertanian sepanjang tahun. Secara kimia tanah, jenis tanah ini miskin hara, pH rendah (4,5 – 5,0), unsur N miskin sehingga perlu pemupukan sempurna untuk pertanian. Jenis tanah ini bersifat meniris, tahan terhadap erosi.

Tanah Podsolik, jenis tanah ini bersifat gembur dan mempunyai perkembangan penampang. Cenderung tidak seberapa mantap dan teguh, peka terhadap pengikisan. Dari segi kimia, jenis tanah ini asam dan miskin, lebih asam dan lebih miskin dari tanah latosol. Untuk keperluan pertanian, jenis tanah ini perlu pemupukan lengkap dan tindak pengawetan. Untuk jenis tanah podsolik coklat biasanya dipakai untuk hutan lindung.

Tanah Regosol, jenis tanah ini terbentuk dari bahan induk abu dan pasir vulkan intermedier. Bentuk wilayahnya berombak sampai bergunung. Tanah Regosol belum jelas menempatkan perbedaan horizon-horizon. Tekstur tanah ini biasanya kasar, tanpa ada struktur tanah, konsistensi lepas sampai gembur dan keasaman tanah dengan pH sekitar 6-7.

Tanah Mediteran, jenis tanah ini mempunyai lapisan solum yang cukup tebal, teksturnya agak bervariasi lempung sampai liat, dengan struktur gumpal bersudut, sedang konsisntensinya adalah gempur sampai teguh. Kandungan bahan organik umumnya rendah sampai sangat rendah.Reaksi tanah (pH) sekitar 6,0 – 7,5. Kadar unsur hara yang terkandung umumnya tinggi, tetapi banyak tergantung kepada bahan induknya. Daya menahan air sederhana, begitu pula permeabilitasnya adalah sedang. Air pada tanah ini kadang – kadang merupkan faktor

Page 7: jenis tanah.docx

pembatas.Kepekaan terhadap bahaya erosi adalah sedang sampai besar. Tanah ini mempunyai sifat – sifat fisik yang sedang sampai baik, sedang sifat kimianya umumnya adalah baik, sehingga nilai produktivitas tanah adalah sedang sampai tinggi.