jenis-jenis kontrak

39
Jenis – Jenis Kontrak Dalam Proyek Konstruksi (lanjutan…) > FIXED PRICE CONTRACTS Kontraktor menyelesaikan pekerjaan berdasarkan harga yang disetujui dan pelaksanaannya menurut bestek (tender dokumen) yang ditetapkan dan diterima kontraktor. Keuntungan kontrak ini adalah pemilik dapat mengetahui biaya yang akan dikeluarkan pada awal dan akhir pekerjaan serta mendapatkan harga yang bersaing dari pada kontraktor dengan cara pelelangan. a. LUMP-SUM CONTRACT Pekerjaan yang dilakukan dibawah kontrak semacam ini memerlukan gambar kerja yang jelas, spesifikasi bestek yang akurat dimana kedua belah pihak mempunyai satu interpretasi yang sama terhadap isi dan maksud dari dokumen tender tersebut. Keuntungan bagi kontraktor yaitu pelaksanaan pekerjaan dapat diprogramkan, memungkinkan melaksanakan kontrol denganefisien dan kelengkapan gambar dan bestek menjamin bahwa pekerjaan tambah/kurang ataupun perubahan konstruksi akan minimum. b. UNIT PRICE CONTRACT Suatu kontrak yang menitik beratkan beaya per unit volume, perunit panjang ataupun per unit berat.. kontrak ini dipakai jika kwalitas dan bentuk dari pekerjaan tersebut secara mendetil dapat dispesifikasikan, tetapi jumlah volume atau panjangnya taj dapat diketahui dengan tepat. Jumlah pasti dari volume pekerjaan dapat diketahui di akhir pekerjaan. Variasi dari unit price contract ini yaitu harga tetap tak berubah sampai kontrak selesai (flat rate); atau harga dapat dikaitkan dengan perkiraan volume (sliding rate). > PRIME COST CONTRACTS Semua kontarak yang berada dibawah predikat ini memiliki kesamaan yaitu pemilik mengganti ongkos yang dikeluarkan

Upload: mhd-akbar-muttaqin

Post on 30-Jun-2015

8.161 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis-jenis kontrak

Jenis – Jenis Kontrak Dalam Proyek Konstruksi (lanjutan…)

> FIXED PRICE CONTRACTS

Kontraktor menyelesaikan pekerjaan berdasarkan harga yang disetujui dan pelaksanaannya menurut bestek (tender dokumen) yang ditetapkan dan diterima kontraktor.

Keuntungan kontrak ini adalah pemilik dapat mengetahui biaya yang akan dikeluarkan pada awal dan akhir pekerjaan serta mendapatkan harga yang bersaing dari pada kontraktor dengan cara pelelangan.

a. LUMP-SUM CONTRACT

Pekerjaan yang dilakukan dibawah kontrak semacam ini memerlukan gambar kerja yang jelas, spesifikasi bestek yang akurat dimana kedua belah pihak mempunyai satu interpretasi yang sama terhadap isi dan maksud dari dokumen tender tersebut.

Keuntungan bagi kontraktor yaitu pelaksanaan pekerjaan dapat diprogramkan, memungkinkan melaksanakan kontrol denganefisien dan kelengkapan gambar dan bestek menjamin bahwa pekerjaan tambah/kurang ataupun perubahan konstruksi akan minimum.

b. UNIT PRICE CONTRACT

Suatu kontrak yang menitik beratkan beaya per unit volume, perunit panjang ataupun per unit berat.. kontrak ini dipakai jika kwalitas dan bentuk dari pekerjaan tersebut secara mendetil dapat dispesifikasikan, tetapi jumlah volume atau panjangnya taj dapat diketahui dengan tepat.  Jumlah pasti dari volume pekerjaan dapat diketahui di akhir pekerjaan.

Variasi dari unit price contract ini yaitu harga tetap tak berubah sampai kontrak selesai (flat rate); atau harga dapat dikaitkan dengan perkiraan volume (sliding rate).

> PRIME COST CONTRACTS

Semua kontarak yang berada dibawah predikat ini memiliki kesamaan yaitu pemilik mengganti ongkos yang dikeluarkan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan, ditambah dengan sutu tambahan ongkos untuk beaya kerja pemborong.

Perbedaan yang terdapat dalam macam-macam kontrak  dalam prime cost contracts ini hanya pada penetapan dan pengaturan biaya tambahannya. Macam-macam prime cost contract yaitu :

a. COST PLUS PERCENTAGE FEE CONTRACT

Jenis kontrak ini memiliki fleksibilitas yang tinggi artinya bahwa pekerjaan detail dapat diselesaikan bersamaan dengan pekerjaan konstrusinya. Percentage fee adalah beaya tambahan yang merupakan persentasi tertentu dari biaya fisik pekerjaan yang dihasilkan.

Page 2: Jenis-jenis kontrak

Secara teknis dan pembiayaan, kontrak semacam ini tidak memiliki mekanisme untuk menekan waktu dan beaya yang lebih banyak merugikan pemilik pekerjaan (owner). Kontrak semacam ini hanya cocok untuk pekerjaan gawat darurat.

b. COST PLUS FIXED FEE CONTRACT

Fixed fee diartikan jumlah fee yang tertentu atau pasti tanpa meliaht besarnya beaya fisik pekerjaan. Kontrak ini dapat diterapkan bila pekerjaan dapat dirumuskan secara garis besar dan jelas. Meskipun fee telah ditetapkan, pelaksanaan pekerjaan bisa menjadi tidak efisien sehingga dapat meningkatkan beaya yang trjadi dan perpanjangan waktu konstruksi.

c. COST PLUS VARIABLAE PERCENTAGE FEE CONTRACT

Kontrak ini merupakan perbaikan dari kontrak diatas yaitu kontraktor didorong untuk bekerja lebih efisien karena fee kontraktor dikaitkan dengan beaya yang sebenarnya (actual cost) dari pekerjaan konstruksinya.

Rumus :

F  =  R  (2E – A)

Ket :    F          = fee pemborong

R         = prosentase pokok

E          = estimasi biaya tanpa fee

A         = biaya proyek aktual tanpa fee

d. TARGET ESTIMATE CONTRACT

Kontak ini dipakai bila persyaratan untuk memakai unit price masih belum terpenuhi. Fee aktual yang diberikan pada kontraktor akan berkurang/bertambah berkaitan dengan deviasi yang terjadi dari beaya sebenarnya terhadap beaya yang diperkirakan. Target cost ditetapkan oleh pemborong.

Rumus :

F  =  Ls  +  n ( T – A )

Ket :    F          = fee pemborong

Ls        = Lump-sum fee

T          = Tarhet estimate cost

A         = Actual cost

n          = 0,3 – 0,6

Page 3: Jenis-jenis kontrak

Kadang-kadang ditambahkan ketentuaan bahwa fee pemborong minimum setengan dari beaya yang sebenarnya (actual cost).

e. GUARANTED MAXIMUM COST CONTRACT

Kontraktor menawarkan fee-nya dan sekaligus menjamin bahwa harga total proyek tidak akan melebihi suatu harga tertentu (maksimum). Pengeluaran yang terjadi diatas harga maksimum akan menjadi beban kontraktor.

Sebaliknya bilamana beaye total lebih kecil dari maksimum, maka selisih beaya yang terjadi dapat dibagi antara pemilik dan kontraktor sesuai dengan pengaturan yang telah disepakati sebelumnya.

f. CONVERTIBLE COST CONTRACT

Pemilik dihadapkan pada suatu keinginan untuk melelangkan suatu pekerjaan dan diatur secara Fixed Price Contract, tetapi tidak menemukan kontraktor yang mau menawar dengan harga yang “memadai”.

Dengan keadaan ini pemilik dapat mempekerjakan kontraktor kepercayaannya secara cost plus basis dan meneliti pengeluaran-pengeluaran yang terjadi sampai suatu saat dapat dibuat suatu kontrak dengan sistem Lump-Sum dan Unit Price.

g. COST PLUS TIME AND MATERIAL CONTRACT

Pekerjaan borong kerja dengan atau tanpa materialnya berdasarkan waktu kerja. Material dapat disuplai oleh pemilik atau oleh pemborong. Misalnya untuk pekerjaan pengadaan barang dan instalasinya.

Page 4: Jenis-jenis kontrak

JENIS KONTRAK Dalam pekerjaan konstruksi dikenal dua jenis kontrak :

KONTRAK DENGAN HARGA TETAP (fixed price contract)Kontrak dengan harga tetap mewajibkan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan hingga selesai dengan jumlah total biaya pekerjaan sesuai dengan yang telah di isyaratkan di dalam kontrak. Perbedaan antara biaya total yang dikeluarkan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan dengan biaya yang tercantum di dalam kontrak menjadi resiko yang harus ditanggung sendiri oleh kontraktor, sehingga dapat menjadi keuntungan atau kerugian bagi kontraktor.Kontrak dengan harga tetap mengijinkan adanya perubahan harga selama masa kontrak untuk penyelesaian terhadap kenaikan harga bahan, upah atau volume pekerjaan. Tetapi dalam prakteknya terutama di Indonesia tidak semua kontrak dengan harga tetap mengijinkan adanya perubahan tersebut.Kontrak dengan harga tetap ada dua jenis :KONTRAK LUMP SUMDalam kontrak lump sum ini kontraktor menawarkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan biaya tetap meskipun terjadi perubahan volume pekerjaan.

Jenis kontrak ini umum dipakai dalam konstruksi bangunan gedung karena detail dan spesifikasi sudah dapat dipastikan sehingga pihak pemberi tugas (owner) sudah dapat memastikan besarnya biaya yang akan dikeluarkannya. Jenis kontrak ini membawa resiko yang lebih besar bagi kontraktor dibandingkan pemberi tugas.KONTRAK HARGA SATUAN (unit price contract)Pada kontrak harga satuan kontraktor menawarkan untuk menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan dengan harga satuan tiap pekerjaan tetap dengan volume sesuai dengan yang dikerjakan.

Dalam pemakaian kontrak harga satuan ini, peran Quantity Surveyor sangat besar dalam menghitung volume kemajuan proyek dan menentukan besarnya pembayaran (progress payment) yang akan dilakukan pihak pemberi tugas.Pihak pemberi tugas yang memakai kontrak harga satuan ini tidak dapat memperkirakan secara pasti besarnya biaya total proyek hingga proyek 100% selesai karena perubahan volume pekerjaan masih mungkin terjadi.Pada jenis kontrak ini resiko yang diterima kontraktor maupun pemberi tugas adalah sama atau resiko terbagi rata.KONTRAK BIAYA DITAMBAH JASA (cost plus free contract)Jenis kontrak ini mewajibkan pemberi tugas membayar biaya nyata yang dikeluarkan kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan ditambah biaya atas jasa yang dilakukan oleh kontraktor.

Kontrak biaya ditambah jasa sangat jarang digunakan, disebabkan kesulitan pihak pemberi tugas dalam mengendalikan biaya yang dilakukan oleh kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan. Kontrak jenis ini biasanya digunakan pada pekerjaan-

Page 5: Jenis-jenis kontrak

pekerjaan kecil atau sulit untuk ditetapkan terlebih dahulu harga satuannya atau volume total pekerjaannya.Kontrak biaya ditambah jasa dibedakan atas cara menetapkan besarnya biaya atas jasa yang diberikan oleh kontraktor.

1. Biaya atas jasa yang besarnya terlebih dahulu ditetapkan (cost plus fixed fee) dan tidak berubah meskipun biaya proyek bertambah atau berkurang.

2. Biaya atas jasa yang besarnya berdasarkan prosentase biaya nyata yang dikeluarkan oleh kontraktor (cost plus % of cost). Prosentase ini ditetapkan ditetapkan terlebih dahulu pada suatu nilai yang tetap.

3. Biaya atas jasa yang besarnya berdasarkan prosentase biaya nyata yang dikeluarkan oleh kontraktor, dimana prosentase tersebut bervariasi terhadap besarnya biaya nyata yang dikeluarkan oleh kontraktor (cost plus sliding fee) yang biasa disebut target kontrak.

4. Biaya atas jasa ditetapkan berdasarkan suatu formula yang disepakati oleh pemberi tugas dan kontraktor, tetapi berbeda dengan yang telah disebut diatas (cost plus profit sharing), misalnya dengan bonus bila jumlah biaya yang dikeluarkan untuk penyelesaian pekerjaan lebih kecil dari yang direncanakan dan dikenakan hukuman (pinalti) bila biaya yang dikeluarkan lebih besar dari yang direncanakan.

5. Dalam jenis kontrak ini, resiko yang diterima oleh pemberi tugas lebih besar di banding resiko yang diterima kontraktor.

Page 6: Jenis-jenis kontrak

PERANAN MANAGER PROYEKPeranan seorang manajer, manajer apapun, telah dipahami benar, sbb:

1.      Merencanakan

2.      Mengorganisasikan

3.      Mengkoordinasikan

4.      Mengendalikan

5.      Memimpin

Semua itu sepenuhnya berlaku bagi seorang manajer proyek. Meskipun demikian, perbedaannya adalah bahwa ia memainkan peranannya ini untuk mengadakan perubahan, dan bukannya untuk melestarikan status quo.

Perencanaan, pengorganisasikan, pengkoordinasikan, dan pengendalian di luar lingkungan proyek, seperti mengelola perusahaan yang beroperasi dalam peranan fungsional (misalnya, penjualan, produksi atau akuntansi), semuanya itu seringkali dipaksa oleh proses itu sendiri, oleh kegiatan dari perusahaan-perusahaan lain, atau oleh tuntutan-tuntutan yang mengalami konflik didalam departemen itu sendiri.

Bukannya kurang benar bagi manajemen proyek, tetapi memang ada pergeseran tekanan di mana peranan-peranan secara ketat difokuskan semuanya pada pencapaian tujuan proyek, dan bahwa proyek itu juga secara ketat dikaitkan dengan sasaran-sasaran bisnis dari perusahaan.

Sebagian besar dari upaya ini akan menyatakan dirinya sendiri dalam peranannya sebagai komunikator.

Mencari sponsor dan mempertahankannya

Memiliki sponsor yang berpengaruh sangat penting penting artinya untuk meraih sukses. Ini berlaku terutama untuk proyek yang memerlukan waktu lebih lama.

Page 7: Jenis-jenis kontrak

Proyek anda mungkin harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dari pihak manajemen yang memiliki kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek lain yang banyak jumlahnya. Manajer senior berpengaruh yang akan membela anda dan proyek anda itu akan memastikan bahwa anda akan menerima dukungan dari pihak manajemen senior. Dalam hal demikian, ketika anda harus mengambil keputusan, atau meminta persetujuan, atau meminta tersedianya sumber daya, maka proyek anda tidak akan selalu ditaruh dibagian agenda.

Terutama didalam organisasi-organisasi yang dinamis dan berubah dengan cepat, maka mudahlah bagi seluruh isi dunia ini bergerak lebih cepat daripada proyek anda. Meskipun proyek anda mungkin menjadi penyedap rasa pada bulan ketika proyek itu dimulai, hal seperti itu mungkin tidak lagi menjadi demikian setahun kemudian, bahkan sekalipun kebutuhan akan hal itu benar-benar masih tetap sama, karena munculnya proyek-proyek yang lebih baru dan lebih menggairahkan.

Diposkan oleh CV. BACITIdi 23:46 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Label: Manajemen Proyek

Minggu, 24 Oktober 2010

PROSES TERJADINYA KONTRAKDokumen kontrak adalah dokumen legal yang menguraikan tugas dan tanggung jawab semua yang terlibat di dalamnya. Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi kontrak atau ikatan kerja sama antara kedua belah pihak atau lebih. Sebelum hal itu terjadi, terdapat proses pengadaan atau proses pelelangan dimana diperlukan dokumen lelang atau dokumen tender.

Untuk proyek konstruksi, dokumen kontrak standar telah dibuat di beberapa Negara dan seringkali panitia lelang mengharuskan penggunaan salah satu dokumen standar ini dengan sedikit perubahan agar sesuai dengan situasi dan kondisi sebuah proyek.

Dokumen kontrak lain adalah, dokumen yang diperlukan untuk menjelaskan secara rinci bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek meliputi, gambar, spesifikasi, waktu pelaksanaan, daftar volume.

Page 8: Jenis-jenis kontrak

Isi dokumen kontrak :

1. Surat penawaran yang disampaikan kontraktor pada pemberi tugas.2. Persyaratan umum kontrak

Persyaratan umum kontrak menetapkan dan mendefinisikan hak dan kewajiban yang sah dari semua pihak terhadap kontrak. Ditetapkan peraturan umum dimana kontrak akan dilaksanakan oleh kontraktor dan dikelola oleh pemberi tugas.

Isi pasal-pasal persyaratan umum berkaitan dengan :

1. Sifat kontrak.2. Definisi dan pengertian istilah-istilah yang digunakan dalam kontrak.3. Asuransi4. Hak dan kewajiban kontraktor5. Hak dan kewajiban pemberi tugas6. Kekuasaan dan tuga “ owner’s engineer “7. Pengadaan sehubungan dengan pengawasan pekerjaan8. Ketentuan terhadap variasi pekerjaan9. Ketentuan terhadap perpanjangan waktu10.Cara dan waktu pembayaran11.Ketentuan sehubungan dengan uang yang di tahan (retention money).12.Perubahan harga kontrak dengan perubahan biaya tenaga kerja dan material.13.Prosedur yang digunakan apabila terjadinya kontraktor bangkrut.14.Prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan (dispute) yang

timbul antara pemberi tugas dan kontraktor selama pelaksanaan proyek.

ORGANISASI dan KONTRAK

Organisasi

Pihak yang telibat dalam Proyek Konstruksi

Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tertera pada struktur organisasi proyek. Adapun pihak yang biasanya terlibat dalam proyek antara lain :

Page 9: Jenis-jenis kontrak

Owner atau Pemberi Tugas

Tugas dan tanggung jawab pemberi tugas secara umum, sbb :

1. Membiayai suatu proyek2. Mengurus dan menyelesaikan baik ijin maupun syarat-syarat yang harus

dipenuhi kepada instansi-instansi atau pihak-pihak yang terkait sehubungan dengan pembangunan proyek tersebut.

3. Memilih konsultan perencana untuk merencanakan proyek yang akan dibangun.

4. Memberikan gambaran atas perencanaan yang akan dibuat oleh perencana.5. Memilih pengawas baik dengan cara menunjuk konsultan pengawas atau

menunjuk orang lain dari owner sendiri untuk mengawasi proyek tersebut.6. Memberi perintah kepada para kontraktor dan menolak pekerjaan kontraktor

apabila pekerjaan yang akan diserah terimakan tidak sesuai dengan kontrak (spesifikasi dan gambar). 

7. Memberikan keputusan terhadap perubahan pekerjaan atau bila terjadi permasalahan di lapangan dan kondisi tak terduga (force major) pada saat pelaksanaan proyek.

Diposkan oleh CV. BACITIdi 06:37 Link ke posting iniKirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Label: Manajemen Proyek

Minggu, 01 Agustus 2010

JENIS ORGANISASI

CIRI-CIRI BENTUK ORGANISASI 

1. Konsultan perencana terpisah, memiliki hubungan kontrak dengan pihak pemilik dan kontraktor. 

2. Kontraktor utama tunggal 3. Kontraktor melibatkan subkontraktor atau mengerjakan sendiri semua

pekerjaan borongan. 4. Tidak adanya konsultan pengawas, pengawasan dilakukan langsung oleh

pemilik.

SWAKELOLA ( Pemilik – Pembangun ) 

Page 10: Jenis-jenis kontrak

1. Pemilik proyek bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan proyek (pemilik merangkap sebagai konsultan perencana dan kontraktor).  

2. Pekerjaan dilakukan dengan kemampuan sendiri secara fakoltatif atau dilakukan oleh kontraktor atau subkontraktor.  

3. Jenis kontrak yang diterapkan : harga tetap, harga satuan atau kontrak konstruksi yang dinegosiasikan.

Proyek yang memisahkan kegiatan perencanaan, pelaksanaan  dan pengawasan.

CIRI-CIRI BENTUK PROYEK

Pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan perencana berbeda dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap pengawasan.

Pemilik mengadakan hubungan kontrak dengan konsultan perencana, konsultan supervise, dan kontraktor.

PROYEK TURN KEY

Pada proyek turn key, pendanaan proyek dilakukan dengan kerja sama antara pemilik proyek dan investor.

Ciri - ciri dari bentuk organisasi proyek turn key, konsultan dan kontraktor berfungsi sebagai perencana dan pelaksana, adalah : 

1. Satu perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perencana maupun pelaksana konstruksi.  

2. Ada keterlibatan sub kontraktor dan sub kontraktor spesialis.  3. Jenis kontrak yang diterapkan, harga tetap, harga maksimum bergaransi,

atau kontrak konstruksi desain dengan biaya tambah upah tetap.

Proyek yang menggunakan konsultan manajemen sebagai manajer konstruksi.

Ciri - ciri dari bentuk organisasi proyek yang menggunakan konsultan manajemen, sebagai manajemen konstruksi adalah : 

1. Manajer konstruksi umumnya bertindak sebagai wakil dari pemilik.  

Page 11: Jenis-jenis kontrak

2. Tim meliputi kelompok yang terdiri dari pemilik dan manajer konstruksi, perencana dan kontraktor.

Diposkan oleh CV. BACITIdi 17:19 Link ke posting iniKirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Label: Manajemen Proyek

Sabtu, 10 April 2010

KETERPENCILAN KAWASAN

Daerah yang terpencil akan mengalami beberapa kesulitan, yaitu

MASALAH KOMUNIKASIJika kesulitan komunikasi seperti tidak adanya jaringan telepon, maka diperlukan alat komunikasi lainnya. Kesulitan komunikasi dalam melaksanakan proyek adalah masalah besar sehingga memerlukan biaya tambahan.

MASALAH TRANSPORTASISemula material dan tenaga kerja perlu diangkut ke lokasi. Jika rote jalan buruk bisa terjadi keterlambatan pengiriman material; mendatangkan kendaraan berat bisa merusak jembatan sempit sehingga diperlukan biaya perbaikan.

HARGA MATERIAL BERFLUKTUASIHarga material naik biasanya karena naiknya biaya transportasi seperti karena jarak jauh atau kesulitan transportasi.

SUMBER LISTRIK DAN AIRTenaga listrik dan sumber air selalu diperlukan pada saat pelaksanaan konstruksi. Air diperlukan untuk pengceoran beton, membersihkan dan banyak perkerjaan lainnya. Air yang mengandung garam tidak diperkenankan pada persyaratan pekerjaan beton, atau plesteran. Sehingga perlu didatangkan air pada lokasi. Hal ini tentunya akan menambah biaya konstruksi. Demikian juga untuk kebutuhan tenaga listrik. Bila tidak ada sumber listrik, maka perlu disediakan generator listrik.

KETERBATASAN LOKASILokasi yang terkurung umumnya disebabkan karena kemacetan atau sebab lainnya sehingga lokasi tersebut tidak bebas. Hal ini bisa berakibat produktivitas pekerja dan alat rendah. Lebih jauh lagi karena keterbatasan lokasi dapat membatasi pemilihan metoda kerja, jenis alat yang digunakan dan jumlah pekerja yang bisa dikaryakan. Dengan keterbatasan ruang gerak, pada awal proyek perIu kehati-hatian dalam menentukan utilitas agar tetap menghasilkan keuntungan yang maksimum dengan menghasilkan produktivitas kerja yang tetap baik. Keterbatasan ruang gerak dapat menimbulkan masalah logistik. Pengangkutan material tidak dapat dilakukan sekaligus, sehingga setiap jenis material perlu diangkut setiap waktu tertentu. Kondisi ini akan memerlukan biaya tambahan. Seorang estimator perlu memahami masalah-masalah logistik di setiap lokasi. Masalah tersebut dapat terjadi karena

Page 12: Jenis-jenis kontrak

jalan masuk terbatas, penimbunan material terbatas, penyimpanan peralatan terbatas, kendaraan trailer tidak dapat digunakan. Semua keterbatasan tersebut menyebabkan pembatasan penggunaan jenis peralatan, pengaruh pada efektivitas manajemen pekerjaan, produktivitas pekerja, pembatasan jumlah pekerja. Hal tersebut dapat menimbulkan penambahan biaya konstruksi.

KETERSEDIAAN TUKANGSetiap lokasi mempunyai beragam ketersediaan jumlah pekerja yang terampil dan tidak terampil, tergantung pada kondisi ekonomi lokal. Jika di lokasi setempat pekerja yang terampil tidak tersedia maka perlu didatangkan pekerja dari luar lokasi. Mendatangkan tenaga kerja dari satu lokasi ke lokasi lainnya akan memerlukan biaya insentif. Besamya biaya insentif tergantung pada kondisi pasar. Jika mendatangkan tenaga kerja dari luar harus disediakan juga akomodasinya.

CUACAKondisi cuaca sangat mempengaruhi hasil kualitas kerja yang nantinya berpengaruh juga pada biaya konstruksi. Sebagai contoh pelaksanaan konstruksi yang dilakukan pada tempat tinggi dengan kecepatan angin kencang, akan mempengaruhi penggunaan keran (crane) dan perIu pengontrolan debu, tambahan perancang sementara untuk menahan dari hempasan angin.

PERTIMBANGAN DESAINLokasi suatu proyek mempunyai beberapa aspek yang harus dipertimbangkan oleh perencana. Sebagai contoh konstruksi bangunan sejarah, seluruh desainnya harus harmonis dengan bangunan sejarah yang ada di lokasi setempat. Pertimbangan penggunaan material dan konfigurasi bangunan perlu disesuaikan dengan kondisi lokal.

Pertimbangan-pertimbangan ini dapat menimbulkan masalah tersendiri. Seorang estimator harus paham apakah ada persyaratan khusus untuk material, apakah tersedia tenaga kerja lokal dengan keahlian yang direncanakan, jika tidak maka perIu didatangkan spesialis.

KERWANAN DAN KEAMANAN LOKASIKeamanan dan kerawanan di lokasi perIu juga diperhitungkan. Misalnya perIu penjagaan selama 24 jam. Tingkat keamanan akan mempengaruhi tingkat resiko pelaksanaan proyek sehingga kadang kala keamanan setempat perlu dilibatkan.

Page 13: Jenis-jenis kontrak

SASARAN PROYEK dan TIGA KENDALA

Selain berbentuk bangunan tiap proyek mempunyai tujuan khusus misalnya, membangun rumah tinggal, jembatan, atau instalasi pabrik. Dapat pula berupa produk hasil kerja penelitian dan pengembangan. Di dalam proses mencapai tujuan tersebut, ada batasan yang harus dipenuhi yaitu besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal, serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga hal tersebut merupakan parameter penting bagi penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Ketiga batasan di atas disebut tiga kendala (triple constraint).

1.      Anggaran, proyek harus diselesaikan dengan biaya yang telah melebihi anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal pengerjaan bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan secara total proyek, tetapi dipecah atas komponen-komponennya atau periode tertentu (misalnya, perkuartal) yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyekpun harus memenuhi sasaran anggaran perperiode.

2.      Jadwal, proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang ditentukan.

3.      Mutu, produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan. Bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa instalasi pabrik, maka kriteria yang harus dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi secara memuaskan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Jadi, memenuhi persyaratan

Page 14: Jenis-jenis kontrak

mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the intended use.Ketiga batasan tersebut bersifat tarik menarik. Artinya, jika angin meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya berakibat pada naiknya biaya sehingga bisa melebihi anggaran. Sebaliknya, bila ingin menekan biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan mutu atau jadwal.Dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat dipenuhi. Pada perkembangan selanjutnya ditambahkan parameter lingkup sehingga parameter di atas menjadi lingkup, biaya, jadwal, dan mutu.

Diposkan oleh CV. BACITIdi 08:46 Link ke posting iniKirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google BuzzLabel: Manajenen Proyek

Senin, 15 Maret 2010

PENDEKATAN YANG SISTEMATIK

Setelah melukiskan proyek-proyek itu sebagai sesuatu yang yangpada dasarnya unik, dengan variasinya dalam hal ukuran, bentuk, waktu, biaya, dan sumber daya, maka akan tampak aneh apabila kita harus melukiskan pendekatan manajemen proyek standar yang berlaku secara universal. Meskipun demikian, justru karena variasinya inilah maka suatu pendekatan yang sistematik menjadi sangat diperlukan.

KEUNTUNGAN – KEUNTUNGAN DARI PENDEKATAN SISTEMATIK :

1.      Pendekatan yang sistematik akan akan memastikan produk yang akan diserahterimakan itu secara jelas akan dapat didefinisikan dan dipahami oleh semua pihak.

2.      Pendekatan yang sistematik akan memungkinkan sasaran-sasaran proyek itu secara jelas dapat didefinisikan dan secara erat dikaitkan dengan sasaran-sasaran bisnis dari perusahaan itu.

3.      Pendekatan yang sistematik akan memungkinkan tanggung jawab untuk bagian-bagian yang berbeda dari proyek itu dapat dipahami, diterapkan, dan disepakati.

4.      Pendekatan yang sistematik akan dapat meningkatkan suatu pendekatan yang logis ke perencanaan dan mendorong terjadinya perkiraan yang lebih tepat.

Page 15: Jenis-jenis kontrak

5.      Pendekatan yang sistematik akan dapat menyediakan sarana yang konsisten sehingga pemantauan dan pengendaliannya dapat menjadi terlaksana.

6.      Pendekatan yang sistematik akan dapat memastikan kembali pihak manajemen seniornya dengan mendemonstrasikan pengendaliannya yang dapat dilihat.  

Diposkan oleh CV. BACITIdi 06:48 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Label: Manajenen Proyek

Selasa, 02 Maret 2010

CIRI KHAS SEBUAH PROYEK

1.      Perbedaan karakteristik-karakteristik2.      Daur hidup yang khas dari sebuah proyek3.      Peranan Manajer Proyek4.      Keuntungan dan pendekatan secara sistematis

Karakteristik yang paling jelas dari sebuah proyek adalah harus mencapai suatu tujuan tertentu, dan dalam hal ini ditunjukan dengan nama proyeknya, yang merupakan bagian dari sebuah organisasi bisnis normal, seperti pembayaran gaji atau upah, menyunting surat kabar harian, dll.

Tujuan dan sasaran proyek-proyek atau mungkin yang paling baik adalah dengan menganggap bahwa proyek itu merupakan sebuah alat perubahan.

Proyek mempunyai dampak pada kehidupan rakyat karena dapat merubah pola kerja dan lingkungan mereka. Mengelola perubahan sangat berbeda dengan mengelola status quo, intinya proyek-proyek itu dilaksanakan untuk mempengaruhi perubahan dengan cara yang dapat dikendalikan.

Banyak dari proyek itu yang muncul dalam segala jenis bisnis yang berbeda, seperti dalam system informasi, konstruksi, keuangan, pemasaran, riset industri dan pemerintahan setempat.

Karakteristik utama dari sebuah proyek adalah :

Page 16: Jenis-jenis kontrak

1.      Sebagai alat perubahan2.      Mempunyai awal dan akhir yang jelas dapat dikenali3.      Mempunyai tujuan yang spesifik4.      Menghasilkan sesuatu yang dapat diserah terimakan5.      Sebagai sesuatu yang unik6.      Sebagai tanggung jawab satu orang atau badan7.      Melibatkan biaya, sumber daya dan waktu8.      Menggunakan sumber daya dan keterampilan yang bervariasi

Kita tahu tujuan spesifik, tetapi juga sadar akan agenda-agenda tersembunyi. Sekalipun telah diberi anggaran belanja dan batas waktu, kita memiliki ide tentang tentang pertimbangan waktu, sumber daya, biaya sebenarnya, namun masih harus diuji selama pelaksanaan proyek.

Satu-satunya masalah yang dipastikan dari Manajer Proyek adalah bahwa itu tanggung jawabnya dan nanti dia akan dinilai tentang sukses atau tidaknya.

Diposkan oleh CV. BACITIdi 06:50 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Label: Manajenen Proyek

Sabtu, 20 Februari 2010

UNSUR - UNSUR DALAM PERENCANAAN

Memahami unsur-unsur perencanaan merupakan keharusan untuk menghindari kesalahan yang tidak perlu terjadi. Unsur-unsur perencanaan adalah keadaan yang dapat mempengaruhi hasil perencanaan. Keadaan-keadaan itu dapat berwujud peraturan dan persyaratan formal yang berlaku atau keadaan pada tanah setempat yang terjadi secara alami.

Lebih lanjut keadaan yang merupakan unsur perencanaan dapat di golongkan atas tiga jenis :

1.      Keadaan tanah setempat 2.      Keadaan iklim setempat

Page 17: Jenis-jenis kontrak

3.      Orientasi tanah setempat

KEADAAN TANAH SETEMPAT

Sebagaimana diketahui, situasi dan kondisi tanah di setiap tempat tidak selalu sama. Pertama-tama harus di lihat unsur-unsur perencanaan formal yang berupa peraturan dan persyaratan yang berlaku pada tanah setempat. Dalam peraturan dan persyaratan yang berlaku pada tanah setempat yang tercakup bentuk dan jenis bangunan yang boleh didirikan, garis-garis bangunan dan jalan yang mengatur tata letak bangunan yang baik, teratur, dan terencana pada suatu wilayah sesuai dengan norma-norma pembangunan kota.

Untuk mengetahui peraturan dan persyaratan formal yang berlaku, dapat di tempuh dengan cara sebagai berikut :

Pertama-tama mengajukan permohonan pengukuran dan pemetaan persil tanah yang di miliki pada Dinas Tata Kota setempat. Kemudian berdasarkan hasil pengukuran pengukuran dan pemetaan itu diajukan permohonan keterangan rencana (advise planning) pada Dinas Tata Kota setempat. Keterangan teknis lebih lanjut bisa didapat dari Dinas Pembangunan Pengawasan Kota setempat.

Peta situasi, keterangan rencana dan peraturan/persyaratan formal tersebut merupakan pedoman dasar dalam perencanaan. Akan tetapi agar diketahui unsur-unsur perencanaan yang lebih jelas dan lengkap, perlu di adakan penelitian secara langsung pada persil tanah setempat.

Dengan penelitian langsung pada persil tanah setempat akan di ketahui lebih jelas keadaan yang terjadi secara alamiah, misalnya :

1.      Perbedaan tinggi rendahnya tanah

1.      Kekerasan/kepadatan tanah

2.      Kecepatan dan arah aliran udara

3.      Kebisingan dan frekuensi lalu lintas

Page 18: Jenis-jenis kontrak

4.      Tumbuh-tumbuhan/pohon yang ada di sekitar persil

Hasil penelitian keadaan tanah setempat merupakan data yang sangat penting dalam perencanaan, sebab :

1.      Dengan diketahui perbedaan tinggi rendahnya permukaan tanah, maka akan dapat ditetapkan tinggi lantai bangunan dari permukaan tanah yang aman dari banjir dan bersifat ekonomis. Selain itu tinggi rendahnya permukaan tanah (contour) dapat di manfaatkan dalam segi keindahan, misalnya pertamanan, kolam, dan lain-lain.

2.      Kekerasan/kepadatan tanah sangat penting dari segi teknis untuk menetapkan jenis dan tipe pondasi yang akan dipergunakan.

3.      Kecepatan dan arah aliran udara perlu diketahui untuk menetapkan ukuran pembukaan (lubang angin atau ventilasi, pintu dan jendela) sehingga ruangan memiliki sirkulasi udara yang sesuai dengan kebutuhan (tidak terlampau kecil atau besar).

4.      Data tentang kebisingan dan frekuensi lalu lintas perlu sebagai dasar untuk mengatur tata letak ruangan dan penggunaan jenis bahan bangunan yang kedap suara, sehingga ruangan yang memerlukan suasana tenang dapat terwujud.

5.      Pohon dan tumbuh-tumbuhan mempunyai arti serta manfaat yang besar dalam kehidupan manusia, oleh karena tumbuh-tumbuhan dapat berfungsi sebagai :

a.      Pelindung manusia/bangunan dari panas mataharib.      Mencegah dan mengurangi aliran angin besarc.       Mencegah dan mengurangi suara bisingd.      Menyerap debu dan kotorane.      Memproduksi zat asam pada siang hari yang diperlukan untuk kehidupan manusiaf.        Mengatur dan melindungi tata air tanahg.      Mencegah erosi dan tanah longsorh.      Menyejukkan udara dan memperindah pemandangan

Melihat fungsi pohon dan tumbuh-tumbuhan yang besar serta luas, maka data tentang ada atau tidaknya pohon pada persil tanah sangat penting.

Seandainya pada persil tanah telah ada pohon dan tumbuh-tumbuhan yang sehat dan masih cukup muda, sebaiknya dimanfaatkan untuk fungsi-fungsi tersebut. Dan seandainya pada persil tanah tidak terdapat pohon/tumbuh-tumbuhan, maka dalam perencanaan harus direncankan tempat untuk pohon/tumbuh-tumbuhan.

Page 19: Jenis-jenis kontrak

Diposkan oleh CV. BACITIdi 02:42 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Label: Manajenen Proyek

Kamis, 18 Februari 2010

MENGIKLANKAN PROYEK

Hal ini sangat erat hubungannya dengan mencari sponsor, tetapi dapat berlaku untuk semua tingkat perusahaan. Manajer proyek mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa kredibilitas proyeknya dapat dipertahankan sepanjang waktu, dan bahwa proyek itu dapat tetap mempertahankan profil atau riwayat kerjanya yang tinggi di dalam perusahaan selama rentang hidupnya.

Manajer proyek kemungkinan dapat menjadi penghubung utama antara tim proyek dan dunia luar, sehingga ia harus berusaha mempromosikan proyek itu.

MENGELOLA PERKIRAAN PARA PEMAKAI

Pada proyek-proyek yang besar, terutama proyek-proyek yang memerlukan waktu lama, persepsi atau pemahaman pemakai terhadap apa yang akan diserahterimakan itu secara tak terelakkan pasti akan berbeda dari pemahaman anda sendiri. Oleh karena itu, secara teratur perlu ditinjau ulang dan diperiksa selama berlangsungnya semua kegiatan proyek itu, untuk menghindari semua perbedaan pemahaman.

Perkiraan para pemakai itu dapat bervariasi secara luar biasa dari sinisme mutlak sampai optimisme liar yang berlebih-lebihan tentang cara hidup mereka yang akan diperkuat ketika proyek itu diserahterimakan.

Yang sangat penting demi suksesnya proyek itu adalah mengurangi ekses-ekses atau perkiraan-perkiraan yang berlebih-lebihan. Untuk itu, para para pemakai harus dilibatkan dalam segala aspek proyek ini. Dengan demikian, hubungan diantara ke dua belah pihak dapat dibangun sehingga memungkinkan timbulnya komunikasi dua arah yang efektif.

Page 20: Jenis-jenis kontrak

Ingat, pada akhirnya, reaksi para pemakai terhadap apa yang anda serahterimakan inilah yang akan menjadi faktor penentu utama tentang sukses atau gagalnya proyek anda.

Diposkan oleh CV. BACITIdi 10:14 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Label: Manajenen Proyek

Senin, 15 Februari 2010

PERILAKU dan DINAMIKA PROYEK

Sejak dulu telah dikenal adanya proyek. Wujud dan skalanya dapat beraneka ragam, mulai dari rumah hunian sederhana sampai dengan candi-candi raksasa. Semakin maju peradaban manusia semakin besar dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan melibatkan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin terampil dan canggih. Akan tetapi, mengapa kegiatan tersebut disebut proyek? Bagaimana halnya dengan kegiatan petani di ladang atau nelayan di laut yang terus menerus dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Dimulai dengan merumuskan definisi dan membedakannya dengan kegiatan operasional rutin, kriteria ukuran besar kecil dan kompleksitas suatu proyek. Dilanjutkan dengan menganalisis dinamika yang melekat pada kegiatan tersebut.

Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara  yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Lingkup tugas tersebut dapat berupa pembangunan pabrik, pembuatan produk baru atau pelaksanaan penelitian dan pengembangan. Dari pengertian di atas maka ciri pokok proyek adalah sebagai berikut :

1.      Bertujuan menghasilkan lingkup tertentu berupa produk akhir atau hasil kerja akhir.

2.     Dalam proses mewujudkan lingkup di atas, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta kriteria mutu.

3.     Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi dengan selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.

4.     Nonrutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung.

Disamping proyek, dikenal pula program yang mempunyai sifat sama dengan proyek. Perbedaannya terletak pada kurun waktu pelaksanaan dan besarnya

Page 21: Jenis-jenis kontrak

sumber daya yang diperlukan. Program memiliki skala lebih besar daripada proyek. Umumnya, program dapat dipecah menjadi lebih dari satu proyek, suatu program merupakan kumpulan dari bermacam-macam proyek.

Diposkan oleh CV. BACITIdi 13:33 Link ke posting iniKirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google BuzzLabel: Manajenen Proyek

KONTRAKTOR

Tugas dan tanggung jawab kontraktor, antara lain :

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.

2. Menyediakan tenaga kerja dan bahan yang akan digunakan.

3. Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan meliputi kuantitas, kualitas, serta pekerjaan tambah kurang yang diminta oleh owner.

4. Bertanggung jawab atas kualitas bahan dan pelaksanaan pekerjaan.

5. Menyusun laporan mingguan, bulanan, tentang perkembangan proyek yang meliputi laporan pelaksanaan, bahan, tenaga kerja, dan peralatan.

6. Menyusun dan monitor rencana kerja serta penjadualan dalam bentuk CPM dan Barchart.

7. Bertanggung jawab untuk memperbaiki segala kerusakan selama masa pemeliharaan.

PEMASOK atau SUPPLIER

Pemasok adalah badan usaha yang menyediakan berbagai bentuk resource yang di butuhkan dalam pelaksanaan proyek. Pemasok tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek.

MASYARAKAT

Masyarakat adalah orang-orang yang berintegrasi dengan proyek secara langsung. Walau tidak terlibat secara langsung dalam pelaksanaan sebuah proyek, tetapi kenyamanan dan keamanan mereka adalah prioritas yang tidak dapat diabaikan,

Page 22: Jenis-jenis kontrak

karena tanpa dukungan dari masyarakat sekitar maka proyek tidak dapat berjalan dengan baik.

BADAN PEMERINTAH

Badan pemerintahan adalah institusi pemerintah yang menetapkan peraturan dan ijin pembangunan sehingga sebuah proyek dapat berintegrasi dengan bangunan-bangunan di sekitarnya.

HUBUNGAN FUNGSIONAL

Hubungan fungsional dan kontrak antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi.

Hubungan kontrak adalah hubungan yang terjadi antara pihak kesatu dan kedua karena adanya hubungan kontrak, tugas dan tanggung jawab terdapat dalam dokumen kontrak dan pihak tersebut terlibat langsung dalam kontrak. Jika ada pihak yang melanggar kontrak dapat di tuntut secara hokum.

Hubungan fungsional adalah, hubungan berdasarkan fungsi antara pihak-pihak yang terlibat. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan yang sejajar maupun hubungan antara atasan dengan bawahan.

 

OWNER ( pemberi Tugas )

Tugas dan tanggung jawab pemberi tugas secara umum, sbb :

1.      Membiayai suatu proyek2.      Mengurus dan menyelesaikan baik ijin maupun syarat-syarat yang harus dipenuhi

kepada instansi-instansi atau pihak-pihak yang terkait sehubungan dengan pembangunan proyek tersebut.

3.      Memilih konsultan perencana untuk merencanakan proyek yang akan dibangun.4.      Memberikan gambaran atas perencanaan yang akan dibuat oleh perencana.5.      Memilih pengawas baik dengan cara menunjuk konsultan pengawas atau

menunjuk orang lain dari owner sendiri untuk mengawasi proyek tersebut.

Page 23: Jenis-jenis kontrak

6.      Memberi perintah kepada para kontraktor dan menolak pekerjaan kontraktor apabila pekerjaan yang akan diserah terimakan tidak sesuai dengan kontrak (spesifikasi dan gambar).

7.      Memberikan keputusan terhadap perubahan pekerjaan atau bila terjadi permasalahan di lapangan dan kondisi tak terduga (force major) pada saat pelaksanaan proyek.

Diposkan oleh CV. BACITIdi 06:43 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Label: Manajenen Proyek

Minggu, 14 Februari 2010

PERSYARATAN KHUSUS KONTRAK

Persyaratan khusus kontrak diperlukan untuk melengkapi persyaratan umum kontrak. Persyaratan khusus kontrak harus dipersiapkan untuk setiap proyek secara khusus dan pasal-pasalnya berhubungan dengan keadaan khusus / unik sebuah proyek.

Isi persyaratan khusus kontrak :

a. Waktu yang diberikan untuk pelaksanaan proyek.

b. Denda yang harus dibayarkan untuk setiap keterlambatan penyelesaian kontrak.

c. Masa pemeliharaan setelah penyelesaian kontrak.

d. Pengadaan item-item khusus oleh pemberi tugas.

e. Pembatasan khusus yang mungkin dikenakan pada kontraktor.

f. Ketentuan administrative yang tidak biasa.

SURAT PERJANJIAN

Page 24: Jenis-jenis kontrak

Surat yang mempunyai kekuatan hukum, dimana kedua belah pihak bersepakat untuk membubuhkan tanda tangan sebagai tanda atas kesepakatan mereka dan dijelaskan dalam seluruh dokumen kontrak.

GAMBAR RENCANA

Gambar yang menunjukan konstruksi yang akan dibangun beserta dimensi-dimensinya (ukuran). Gambar rencana ini biasanya terdiri atas gambar arsitektur, struktur, dan ME. Gambar harus dibuat selengkap dan seakurat mungkin. Namun apabila masih terdapat informasi yang belum lengkap maka harus di cantumkan dalam spesifikasi teknis.

SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknis, gambar rencana, dan daftar volume pekerjaan merupakan kombinasi lengkap mengenai informasi proyek. Spesifikasi merupakan dokumen tertulis yang berisikan ruang lingkup pekerjaan, pesyaratan, penjelasan rinci dari bentuk, kualitas bahan serta methode pelaksanaan. Dalam spesifikasi juga diuraikan mengenai cara-cara pengujian terhadap kualitas yang di syaratkan oleh pemberi tugas.

Jenis spesifikasi :

a.      Spesifikasi yang berorientasi pada hasil akhir

Yang di utamakan adalah hasil akhir tanpa menetapkan syarat-syarat, methode pelaksanaan yang harus dilakukan untuk mewujudkannya.

b.      Spesifikasi yang berorientasi pada methode pelaksanaan

Methode pelaksanaan merupakan syarat yang harus dilaksanakan untuk mendapatkan hasil akhir.

c.       Spesifikasi yang berorientasi pada hasil akhir dan methode      pelaksanaan.

Dalam spesifikasi ini terdapat persyaratan tentang cara pelaksanaan berikut syarat-syarat hasil akhir yang harus dipenuhi.

           

DAFTAR PEKERJAAN dan VOLUME

Page 25: Jenis-jenis kontrak

Menetapkan jumlah volume setiap pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kontraktor. Daftar volume ini dihitung dari gambar rencana dan berdasarkan persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi teknis.

BERITA ACARA

Merupakan surat-surat yang menyatakan kesepakatan tentang berbagai hal yang belum diatur atau tercantum dalam dokumen tender lain.

ADDENDUM

Addendum yaitu perubahan atau klasifikasi resmi terhadap semua permasalahan yang berhubungan dengan dokumen tender yang dilakukan oleh pemberi tugas atau pihak yang mewakili pemberi tugas dan dilaksanakan selama masa tender. 

Diposkan oleh CV. BACITIdi 10:29 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Label: Manajenen Proyek

Sabtu, 13 Februari 2010

ERA GLOBALISASI

Pada era globalisasi, dimana batas antarnegara makin terbuka, produk dan jasa dari satu tempat mudah mencapai tempat lain, maka hanya mereka yang bekerja dengan prinsip “doing the right things (efficient)” dan “doing things right (effective)” yang akan memenangkan persaingan dan merebut pasar, yang pada gilirannya selanjutnya menikmati hasil usahanya lebih dulu dan lebih baik. Ungkapan di atas bukanlah merupakan hal yang baru bagi pedoman melakukakan suatu kegiatan. Apa yang mungkin masih perlu dijabarkan dan dirumuskan adalah bagaimana melaksanakannya agar tercapai maksud dari ungkapan di atas.Di Negara yang sedang berkembang, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyatnya, tuntutan akan terselenggaranya kegiatan yang dilandasi prinsip-prinsip tersebut semakin terasa, mengingat banyaknya kemajuan yang akan di kejar, sedangkan sumber daya yang tersedia baik berupa sumber daya manusia terampil maupun dana yang terbatas. Ketinggalan ini diusahakan dikejar dengan pembangunan di segala bidang. Pembangunan tersebut berupa pembangunan fisik proyek seperti perbaikan perkampungan, prasarana, mendirikan industri berat dan ringan, jaringan telekomunikasi, dan lain – lain. Menghadapi keadaan demikian,

Page 26: Jenis-jenis kontrak

langkah yang umumnya ditempuh di samping mempertajam prioritas adalah mengusahakan peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan agar di capai hasil guna yang maksimal dari sumber daya yang tersedia. Pengelolaan yang dikenal sebagai “MANAJEMEN PROYEK” adalah salah satu cara yang ditawarkan untuk maksud tersebut, yaitu suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek. Kegunaan manajemen proyek khususnya proyek yang komponen kegiatan utamanya terdiri dari engineering, konstruksi, dan dalam lingkungan terbatas juga manufaktur.Prinsip-prinsip manajemen proyek secara menyeluruh dan benar :

1.      Identifikasi objek yang akan dikelola, yaitu kegiatan proyek.2.      Membahas konsep pengelolaan yang akan dipakai, yang di kenal dengan konsep

manajemen proyek.3.      Menyajikan atribut dasar konsep manajemen proyek berupa area ilmu manajemen

proyek.4.      Menjabarkan konsep di atas menjadi metode, teknik, dan prosedur.5.      Aplikasi konsep manajemen proyek di atas pada praktek penyelenggaraan

(operasional) sepanjang siklus proyek.Meliputi :

1.      Mengkaji kelayakan sebelum memutuskan untuk mewujudkan suatu gagasan menjadi bentuk fisik atau Tahap Konseptual.

2.      Perencanaan dan pengembangan, termasuk menyiapkan perangkat dan peserta atau Tahap Definisi.

3.      Implementasi kegiatan proyek di kantor pusat lapangan atau Tahap Implementasi.4.      Penyelesaian akhir dan penutupan proyek yang berlangsung pada Tahap

Terminasi.

Page 27: Jenis-jenis kontrak

Minggu, 06 Februari 2011

Jenis-jenis Kontrak Konstruksi

1.  Jenis-jenis Kontrak

Ada berbagai jenis contract yang umum digunakan, beberapa diantaranya akan

dibahas secara singkat berikut ini :

1. Traditional Contracts

Dalam contract tradisional, pekerjaan design dan pekerjaan konstruksi dilakukan

oleh perusahaan yang berbeda. Jadi Owner mengawasi pekerjaan dari beberapa

perusahaan. Ada 3 principal types yang masuk kategori ini :

1.1. Lump sum contracts

Dalam kontrak jenis ini, harga yang fixed disepakati untuk menyelesaikan

seluruh scope pekerjaan. Umumnya tersedia Bill of Quantities yang menjabarkan

lingkup pekerjaan yang di cover oleh harga lump sum. Juga tersedia schedule of rates

untuk mengantisipasi variation works selama pelaksanaan proyek.

Page 28: Jenis-jenis kontrak

1.2. Unit Rates atau Remeasurement Contracts

Dalam contract jenis ini, nilai akhir proyek dihitung berdasarkan volume

pekerjaan yang terlaksana di lapangan. Bill of Quantities menyediakan fixed unit

rates dan perkiraan quantity untuk berbagai jenis pekerjaan. Pada akhir proyek,

quantity pekerjaan yang terlaksana akan dihitung ulang / re-measured untuk

menentukan nilai akhir proyek.

1.3 Cost Plus Contracts

Sering disebut sebagai fixed fee contracts, dimana Kontraktor dibayar

berdasarkan biaya aktual yang dikeluarkan ditambah dengan fixed fee, yang

umumnya dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap actual cost.

2 .   Non Traditional Contracts

2.1 Design & Build / Turnkey / EPC

Perbedaan contract ini dengan jenis contract tradisional adalah Owner

menyerahkan pekerjaan design dan konstruksi kepada satu perusahaan. Owner

cukup memberikan kriteria hasil akhir yang diinginkan. Keterlibatan Owner dalam

proyek sangat minimal karena Kontraktor akan mengurus semuanya dari design

sampai commissioning. Saat pekerjaan selesai, Owner tinggal “minta kunci untuk

menghidupkan plant ( = turn key )”. Istilah design & build contracts umumnya

digunakan pada proyek gedung, sedangkan istilah turnkey / EPC contracts banyak

digunakan pada proyek industri atau migas.

2.2 Fast tracking

Page 29: Jenis-jenis kontrak

Sering disebut phased construction, dimana pekerjaan konstruksi dimulai

sebelum design selesai 100%. Pembayaran biasanya menggunakan sistem

cost plus. Keuntungan contract jenis ini adalah waktu penyelesaian lebih singkat,

kerugiannya terutama masalah perubahan design dan biaya.

2.3 Construction Management

Dalam jenis contract ini, Owner menunjuk satu perusahaan sebagai

Construction Manager untuk mengendalikan pelaksanaan proyek. Pekerjaan

konstruksi akan dilaksanakan oleh kontraktor lain yang punya perjanjian kerja

langsung dengan Owner. Construction Manager bertugas untuk memberi saran

kepada Owner mengenai strategi / prosedur tender, pemilihan kontraktor,

mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan administrasi contract.

3 .   Co-operative Contracting

Co-operative contracting ( oleh kontraktor ) bertujuan untuk menggabungkan

keahlian, kemampuan finansial serta sumber daya manussia dari beberapa

perusahaan kontraktor untuk menyelesaikan suatu proyek. Ada berbagai skenario

perjanjian internal antar perusahaan kontraktor tersebut :

      Biaya dan potensi keuntungan / kerugian proyek ditanggung bersama, berdasarkan

pada persentase yang disepakati ( 55%-45%, 60%-40%, dll. )

      Pekerjaan proyek dibagi atas beberapa bagian. Tiap Kontraktor akan bertanggung

jawab terhadap pekerjaan tertentu sesuai keahliannya. Biaya dan potensi

keuntungan / kerugian dari tiap pekerjaan ditanggung oleh masing-masing kontraktor

pelaksana.

      Kombinasi dari dua skenario di atas, ada pekerjaan yang ditangani bersama dan

ada pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing kontraktor.

Bentuk co-operative contracting yang banyak dikenal adalah Joint Ventures

dan Consortium.

Page 30: Jenis-jenis kontrak

4. Concession Based Method

Umumnya jenis contract ini dilakukan oleh Pemerintah yang membutuhkan

dukungan pihak swasta untuk membangun proyek infrastuktur. Contoh dari contract

jenis ini antara lain Build-Operate-Transfer ( BOT ) dan Production Sharing

Contracts ( PSC ). Dari uraian di atas, bisa dilihat bahwa terdapat berbagai pilihan

jenis contract. Dari yang tradisional sampai dengan yang telah dimodifikasi. Tidak

tertutup kemungkinan akan ada modifikasi contract baru, yang dibuat untuk

menyesuaikan kebutuhan industri konstruksi yang terus berkembang.

Owner akan memilih jenis contract yang paling sesuai berdasarkan pertimbangan :

      biaya

      kualitas

      waktu, dan

      kesiapan Owner untuk ikut terlibat dalam pelaksanaan proyek