jenis kesalahan.doc

7
JENIS-JENIS KESALAHAN DALAM PENGUKURAN Dalam mengukur suatu besaran fisika, kita dapat menggunakan beberapa alat ukur. Dalam menggunakan alat ukur tersebut, kita dituntut agar mampu memilih dan menggunakannya dengan benar. Selain itu, kita juga dituntut untuk membaca skala yang ditunjukkan oleh alat ukur secara benar. Namun kenyataannya, dalam menggunakan alat ukur tersebut, kita tidak mungkin mendapatkan nilai benar. Nilai yang kita laporkan selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran tersebut dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu : a. Kesalahan Kasar/ Umum (Mistakes/ Blunders) b. Kesalahan Sistematik (Systematic Error) c. Kesalahan Random/ Tak Terduga (Occidental Error) Gambar 1. Bagan jenis kesalahan dalam pengukuran Jenis Kesalahan Kesalahan Umum / Kasar (Mistakes/ Blunders) Kesalahan Sistematis (Systematic Error) Kesalahan Random / Tak Terduga (occidental Error)

Upload: july-t-widya-r

Post on 26-Oct-2015

59 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

kesalahan

TRANSCRIPT

Page 1: JENIS kesalahan.doc

JENIS-JENIS KESALAHAN DALAM PENGUKURAN

Dalam mengukur suatu besaran fisika, kita dapat menggunakan

beberapa alat ukur. Dalam menggunakan alat ukur tersebut, kita dituntut

agar mampu memilih dan menggunakannya dengan benar. Selain itu, kita

juga dituntut untuk membaca skala yang ditunjukkan oleh alat ukur secara

benar. Namun kenyataannya, dalam menggunakan alat ukur tersebut, kita

tidak mungkin mendapatkan nilai benar. Nilai yang kita laporkan selalu

mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan

dalam pengukuran. Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran tersebut dapat

digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Kesalahan Kasar/ Umum (Mistakes/ Blunders)

b. Kesalahan Sistematik (Systematic Error)

c. Kesalahan Random/ Tak Terduga (Occidental Error)

Gambar 1. Bagan jenis kesalahan dalam pengukuran

Berdasarkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan, kesalahan

yang terjadi pada pengukuran dapat diklasifikasikan sebagai kesalahan

karena alam (natural errors), kesalahan karena alat ( instrumental errors) dan

kesalahan karena pengukur (personal errors).

Jenis Kesalahan

Kesalahan Umum / Kasar (Mistakes/

Blunders)

Kesalahan Sistematis

(Systematic Error)

Kesalahan Random / Tak Terduga

(occidental Error)

Page 2: JENIS kesalahan.doc

Gambar 2. Bagan sumber-sumber kesalahan

Kesalahan Umum / Kasar (Mistakes/Blunders)

Kesalahan kasar timbul oleh kekeliruan yang berat dan selalu dapat

dihindarkan dengan penyipatan yang teliti dan tepat. Kesalahan ini

dilakukan oleh surveyor. Kesalahan ini dapat disebabkan karena pengamat

kurang terampil dalam menggunakan alat ukur, posisi mata saat membaca

skala yang tidak benar dan kekeliruan dalam membaca skala.

Gambar 3. Cara pembacaan skala

Sumber-Sumber Kesalahan

Personal -keterbatasan pengukur dalam melakukan pengukuran-kecerobohan pengukur

Alatketidaksempurnaan kontruksi alat dan kalibrasi

AlamPerubahan kondisi lingkungan saat pengukuran

Page 3: JENIS kesalahan.doc

Untuk dapat menghindari kesalahan ini dapat dilakukan hal sebagai berikut :

a. melakukan pengukuran lebih dari satu kali

b. memeriksa secara teliti seluruh tinggi yang menjadi target survey

c. melakukan pembacaan berulang dan memeriksa konsistensi hasil bacaan

yang layak

d. memverifikasi/mengkonfirmasi data yang dicatat dengan membaca ulang

hasil bacaan

e. mengulang seluruh pengukuran secara mandiri dan periksa konsistensinya

f.menggunakan cek geometri atau aljabar sederhana, seperti

membandingkan jumlah tiga sudut yang diukur pada bidang segitiga dengan

180o.

g. melakukan pengukuran oleh beberapa pengamat, sesuai dengan tugasnya

masing-masing

h. pengukuran dengan model dan teknik tertentu.

Kesalahan Sistematis (Systematic Error)

Umumnya kesalahan sistematis timbul dari alat ukur itu sendiri. Kesalahan

sistematis dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain :

a. Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik yang sebenarnya

b. Kesalahan kalibrasi, yaitu kesalahan yang terjadi akibat adanya

penyesuaian pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan alat.

c. Kesalahan alat lainnya, misalnya : melemahnya pegas yang

digunakan pada neraca pegas sehingga dapat memengaruhi gerak

jarum penunjuk, dll.

Contoh kesalahan yang termasuk dalam kesalahan sistematis, yaitu :

1. Zero error

Ketika sedang tidak digunakan atau sedang tidak ada data, alat ukur

seharusnya menunjukkan angka nol. Tetapi sering terjadi, misalnya pada

amperemeter, pada saat tidak dialiri arus listrik, jarum berada di atas atau di

bawah angka nol. Oleh karena itu, ketika alat ukur tersebut digunakan akan

menimbulkan kesalahan.

2. Penskalaan yang tidak sempurna

Page 4: JENIS kesalahan.doc

Lebar skala harus sama (konsisten) dan standart. Kebanyakan alat ukur

sudah memenuhi syarat ini. Akan tetapi, dalam pembuatannya mungkin

terjadi ketidaksempurnaan.

Untuk menghindari kesalahan ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan,

antara lain :

a. melakukan kalibrasi alat secara benar sebelum menggunakan alat ukur

b. mengoreksi hasil pengukuran

Kesalahan Random / Tak terduga (Occidental Error)

Selain kesalahan yang timbul dari surveyor dan alat ukur, kesalahan juga

dapat timbul dari lingkungan sekitar saat terjadi pengukuran, keslahan ini

disebut dengan kesalahan random atau kesalahan tak terduga. Kesalahan

random dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain :

a. getaran udara atau undulasi

b. kondisi tanah tempat berdiri alat

c. kecepatan udara atau kondisi atmosfer

d. perubahan suhu saat pengukuran

Cara menghindari kesalahan ini, antara lain :

a. Menggunakan alat presisi tinggi

b. Waktu pengambilan data : pagi 07.00-11.00, sore 14.00-17.00

c. Alat ukur dipayungi

Menggunakan metode pengolahan data tertentu (grafis, bouwditch,

perataan, kuadrat terkecil, dll)

Page 5: JENIS kesalahan.doc

Referensi :

Bang Taka, 2011, Mikrometer OD dalam http://catatan-piper-

comex.blogspot.com/2011/10/micrometer-od.html?m=0 diakses pada

tanggal 30 September 2012

Budiyanto, 2012, Macam-macam kesalahan pengukuran dalam

http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-x/macam-macam-kesalahan-

pengukuran/ diakses pada tanggal 30 September 2012

Civil Engineering, 2012, Kesalahan-Kesalahan dalam Pengukuran dalam

http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/03/kesalahan-kesalahan-

dalam-pengukuran.html diakses pada tanggal 30 September 2012

Frick, Heinz. 1985. Ilmu dan Alat Ukur Tanah. Kanisius

Tim Fisika. 2008. Fisika 1A. Jakarta : Grasindo