jebeng-thulik banyuwangi

4
Pemilihan Jebeng dan Thulik Banyuwangi Pengertian Sama seperti kota-kota besar lainnya, Banyuwangi juga memiliki pasangan muda-mudi sebagai simbol komunitas kehidupan warga setempat. Jika di Jakarta ada abang-nona, Banyuwangi memiliki pasangan sejoli yang dikenal dengan jebeng-thulik. Pasangan ini adalah perwujudan muda-mudi yang cantik dan ganteng rupawan. Istilah ‘jebeng-thulik’ diambil dari bahasa using. Jebeng bisa dikatakan mewakili gadis muda dan thulik simbol pemuda. Dalam kehidupan sehari-hari, suku using menyebut kaum remaja perempuan dengan panggilan beng, sedangkan remaja laki-laki dipanggil dengan lik. Seiring perkembangan zaman, jebeng-thulik kian menjadi ikon khusus bagi Banyuwangi. Tiap datangnya hari jadi kota Banyuwangi selalu ditandai acara akbar pemilihan jebeng-thulik. Pemilihan Jebeng-Thulik pertama kali digelar 1996. Saat itu Banyuwangi dipimpin Bupati T. Purnomo Sidik. Tujuannya, guna menambah khazanah aset pariwisata di

Upload: rizka-nuraini-arief

Post on 20-Jan-2016

145 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangijebeng-thulik banyuwangi

TRANSCRIPT

Page 1: jebeng-thulik banyuwangi

Pemilihan Jebeng dan Thulik Banyuwangi

Pengertian

Sama seperti kota-kota besar lainnya, Banyuwangi juga memiliki

pasangan muda-mudi sebagai simbol komunitas kehidupan warga setempat. Jika

di Jakarta ada abang-nona, Banyuwangi memiliki pasangan sejoli yang dikenal

dengan jebeng-thulik. Pasangan ini adalah perwujudan muda-mudi yang cantik

dan ganteng rupawan.

Istilah ‘jebeng-thulik’ diambil dari bahasa using. Jebeng bisa dikatakan

mewakili gadis muda dan thulik simbol pemuda. Dalam kehidupan sehari-hari,

suku using menyebut kaum remaja perempuan dengan panggilan beng, sedangkan

remaja laki-laki dipanggil dengan lik. Seiring perkembangan zaman, jebeng-thulik

kian menjadi ikon khusus bagi Banyuwangi. Tiap datangnya hari jadi kota

Banyuwangi selalu ditandai acara akbar pemilihan jebeng-thulik.

Pemilihan Jebeng-Thulik pertama kali digelar 1996. Saat itu Banyuwangi

dipimpin Bupati T. Purnomo Sidik. Tujuannya, guna menambah khazanah aset

pariwisata di bumi Blambangan. Pemilihan jebeng-thulik selalu melibatkan tokoh

seniman dan cendekiawan Banyuwangi.

Mereka yang terjaring berasal dari duta masing-masing kecamatan.

Penilaian bukan hanya didasarkan pada wajah cantik dan ganteng. Tiap peserta

yang terjaring wajib menjalani karantina khusus selama tujuh hari. Selama itu,

peserta diberi pelajaran seputar budaya, sosial dan komunikasi kemasyarakatan.

Hal yang paling ditekankan, pentingnya menghargai dan melestarikan budaya asli

Banyuwangi, mulai dari bahasa, adat- istiadat hingga kegiatan promosi ke luar

daerah.

Page 2: jebeng-thulik banyuwangi

Mereka yang masuk babak final umumnya memiliki keahlian dan talenta

khusus. Salah satunya, cakap berbahasa Inggris dan mampu berkomunikasi

dengan baik. Komunikasi ini diharapkan menjadi sarana ampuh untuk menjadi

duta wisata.

Mereka yang terpilih mendapat tugas menjadi duta wisata Banyuwangi, di

daerah sendiri maupun di luar daerah Mereka sudah dibekali pelajaran khusus

untuk promosi wisata. Ini yang makin menarik minat wisatawan, ujar Andang CY,

tokoh pemerhati jebeng-thulik. Pasangan jebeng-thulik yang purnatugas secara

otomatis bergabung dalam paguyuban jebeng-thulik.

Selain jebeng-thulik, Banyuwangi memiliki sebutan lain untuk pasangan laki-

perempuan, yakni, ‘anang-adon’ untuk sebutan kakek-nenek dan ‘kakang-embok’

untuk panggilan laki-perempuan. Bedanya, dua sebutan pasangan ini tidak pernah

ditampilkan dalam ajang pemilihan. Penobatan anang-adon sempat satu kali

diberikan kepada mantan Bupati Banyuwangi Samsul Hadi dan istrinya, Erna

Samsul Hadi. Gelar ini sengaja diberikan para budayawan Banyuwangi sebagai

wujud terima kasih kepada keduanya. Dua pasangan ini dinilai berjasa terhadap

pengembangan seni dan budaya using. Mereka terbilang sukses melestarikan

budaya using.

Page 3: jebeng-thulik banyuwangi

Busana Tradisional Jebeng Thulik Banyuwangi

Busana Jebeng dan Thulik Banyuwangi memiliki ciri khas tersendiri.

Busana Thulik, yaitu udheng tongkosan dan sembong batik khas banyuwangi,

yakni motif Gajah Oling, Paras Gempal, Moto Pitik, dll. Celana dipadu jas ter

tutup pro badan, dengan aksesoris rantai jam dilengkapi bendel hiasan, dan

mengenakan sandal selop.

Jebeng mengenakan kebaya dan kerudung berenda, sanggul bentuk gelung

dengan aksesoris mawar atau melati. Kain sarung batik khas Banyuwangi, yaitu

motif Kangkung Setingkes, Gringsing, dll. Jebeng juga mengenakan aksesoris

anting-anting greol, gelang motif ular, tebu sekeret atau plintiran, dengan sandal

selop.