jay
TRANSCRIPT
Makalah Manajemen Keperawatan
MODEL PRAKTEK ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MPAKP)
METODE KEPERAWATAN PRIMER
Oleh :
JAYANTI SEKAR WANGI
SUDIRMAN
ROSLAN
MUH.ILHAM
SOFYAN YUSUF
KARTOLEKSONO
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG BONE
2013
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Keperawatan ini dengan
judul “Model Praktek Asuhan Keperawatan Profesional (MPAKP) Metode Keperawatan
Primer” , sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak hambatan dan
kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan.
Maka patutlah kiranya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dan kepada Dosen mata kuliah Manajemen
Keperawatan yang telah memberi tugas untuk tambahan pengetahuan mahasiswa.
Dengan segala kerendahan hati kami berusaha menyajikan yang terbaik dalam
makalah ini. Namun, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
harapan, kritik atau saran yang bersifat konstruktif tetap diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya. Aamiin.
13 Desember 2013
Kelompok IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang sangat penting di mana profesi keperawatan di tutut memberikan
pelayanan keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan yang komperhensif
meliputi bio, psiko, sosial, dan budaya. Pemberian pelayanan keperawatan
tersebut memerlukan suatu metode pemberian asuhan keperawatan yang tepat
untuk memberikan pelayanan yang optimalsehingga dapat memberikan arah
dalam pemberian asuhan keperawatan. Serta meningkatkan keterampilan dan
motivasikerja keperawatan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan yang sesuai dengan standar.
Diberbagai negara telah banyak di lakukan kegiatan unuk meningkatkan
mutu asuhan keperawatan melaluin pengembangan model praktek keperawatan
profesional yang disebut MPKP. Keperawatan adalah salah satu bentuk
pelayanan profesional yang dilakukan oleh seorang perawat untuk
menyelesaikan masalah kesehatan klien dengan melaksanakan asuhan
keperawatan. Menurut University of South Alabama Medical Center dalam
Swansburg and Swansburg (1999), menyebutkan bahwa asuhan keperawatan
adalah tindakan yang diterima oleh klien yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien/keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
Asuhan keperawatan yang professional haruslah diorganisir dengan
pendekatan professional pula. Pengelolaan asuhan keperawatan yang
selanjutnya disebut sebagai metode penugasan mengalami perkembangan dari
waktu ke waktu. Metode penugasan yang memungkikan dilaksanakan asuhan
keperawatan secara professional adalah: Metode tim dan metode primary nurse
seperti yang dilkaksanakan pada MPKP (model praktek keperawatan
professional) di ruang rawat RSCM.
B. Tujuan
Untuk mengetahui Model Asuhan Keperawatan Profesional pada metode
keperawatan primer
C. Rumusan Masalah
a. Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP)
b. Model dan bentuk praktik keperawatan profesional metode keperawatan
primer
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP)
Model praktik keperawatan adalah diskripsi atau gambaran dari praktik
keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan kepada filosofi, konsep dan
teori keperawatan.Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi
kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan
kesehatan yang optimal. Indonesia juga berupaya mengembangkan model
praktik keperawatan profesional (MPKP).
Tujuan model keperawatan
1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawata.
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan.
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan
bagi setiap anggota tim keperawatan.
Mc. Laughin, Thomas dean Barterm (1995) mengidentifikasikan 8 model
pemberian asuhan keperawatan, tetapi model yang umum dilakukan di rumah
sakit adalah Keperawatan Tim dan Keperawatan Primer. Karena setiap
perubahan akan berdampak terhadap suatu stress, maka perlu
mempertimbangkan 6 unsur utama dalam penentuan pemilihan metode
pemberian asuhan keperawatan (Marquis & Huston, 1998; 143) yaitu:
1. Sesuai dengan visi dan misi institusi
2. Dapat diterapkan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan.
3. Efisien dan efektif penggunaan biaya.
4. Terpenuhinya kepuasan klien, keluarga dan masyarakat.
5. Kepuasan kinerja perawat.
B. Model dan bentuk praktik keperawatan profesional metode keperawatan
primer
Yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus
menerus antarapasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan,
melakukan dan mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat.
Menurut Gillies (1986) perawat yang menggunakan metode keperawatan
primer dalam pemberian asuhan keperawatan disebut perawat primer (primary
nurse). Pada metode keperawatan primer terdapat kontinutas keperawatan dan
bersifat komprehensif serta dapat dipertanggung jawabkan, setiap perawat
primer biasanya mempunyai 4 – 6 klien dan bertanggung jawab selama 24 jam
selama klien dirawat dirumah sakit. Perawat primer bertanggung jawab untuk
mengadakan komunikasi dan koordinasi dalam merencanakan asuhan
keperawatan dan juga akan membuat rencana pulang klien jika diperlukan. Jika
perawat primer sedang tidak bertugas , kelanjutan asuhan akan didelegasikan
kepada perawat lain (associate nurse)
Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk
sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawat, ada
kejelasan antara si pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini
ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan
perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi
keperawatan selama pasien dirawat.
Pada metode keperawatan primer, perawat tang bertanggung jawab
terhadap pemberian ashan keperawatan disbit perawat primer. Metode
keperawatan primer dikenal dengan ciri ketegasan z: akuntabilitas, otonomi,
ororitas, advokasi, ketegasan dan 5K yaitu : kontiniutas, komunikasi, kolaborasi,
dan komitmen. Pada metode keperawatan primer terdapat kontiiutas yang
bersifat kompehensif serta dipertanggung jawabkan. Perawat akan melakukan
wawancara, mengkaji secara komperhensif, dan menentukan rencana asuhan
keperawatan. Perawatlah yang Paling mengetahui keadaan pasien dengan
sebauk – baiknya. Deikian juga klien, keluarga, staf medis, dan staf
keperawatan aan mengetahui klien tertentu merupakan tanggung jawab perawat
primer. PP mengadakan komunikasi dengan perawat asosiate dalam
merencanakan asuhan keperawatan dan juga akan membuat rencana pulang
pasien jika diperlukan. Jika PP sedang tidak bertugas, kelanjutan asuhan
keperawatan akan diambil alih oleh perawat asosiate. PP bertanggung jawab
terhadap asuhan keperawatan klien dan menginformasikan kepeda kepala
ruangan, dokter, dan staf keperawatan. Seorang PP bukan hanya mempunyai
kewenagan untuk memberikan asuhan keperawatan, tetapi juga mempunyai
kewenagan untuk memberi rujukan kepada peerja sosial, kontak dengan
lembaga sosial di masyarakat, membuat jadwal perjanjian klinik mengadakan
kunjungan rumah dll. Dengan diberikan kewewnagan tersebut, di tuntut
akuntabilitas perawat yang tinngi terhadap hasil pelayanan yang di berikan.
Keuntungan yang dirasakan kien adalah mereka merasa lebih di hargai
sebagai manusia karna terpenuhinya kebutuhanny secara individu, asuhan
keperawatan yang bermutu tinngi dan tercapainya pelayanan yang efektif
terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi. Metode ini
dapat meninkatkan asuhan keperawatan karena :
1. Hanya ada satu perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan
koordiansi asuhan keperawatan.
2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien
3. PP bertanggung jawab seslama 24 jam
4. Rencana pulang klien dapat diberikan secara awal
5. Rencana sauhan keperawatan dan rencana medis dapat bersifata pararel
a. Tugas perawat primer adalah :
1. Menerima pasien
2. Mengkaji kebutuha
3. Mengkoordinasi pelayanan
4. Menerima dan menyesuaikan rencanaMenyiapkan penyuluhan
b. Peran Perawat Primer :
1. Menerima pasien
2. Mengkaji kebutuhan pasien untuk asuhan
3. Membuat tujuan
4. Membuat rencana keperawatan
5. Melakukan konferens untuk menjelaskan rencana asuhan kepada PA
yang menjadi anggota timnya.
6. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas bersama PA yang
menjadi anggota timnya
7. Melakukan kolaborasi dengan t9im kesehatan lainnya
8. Memantau PA dalam melaksanakan rencana asuhan keperawatan.
9. Mengkoordinasi pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun
perawat lain
10. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
11. Menerima dan menyesuaikan rencana
12. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang
13. Melakukan pendokumentasian (catatan perkembangan, catatan tindakan
keperawatan)
c. Peran Kepala Ruang :
1. Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawatan primer
2. Orientasi dan merencanakan karyawan baru
3. Menyusun jadual dinas
4. Memberi penugasan pada perawat asisten/asosiat (PA)
5. Evaluasi kerja
6. Merencanakan /menyelenggarakan pengembangan staf
d. Peran Perawat Asosiatif :
1. Mengikuti konferens untuk menerima penjelasan tentang asuhan yang
direncanakan oleh PP.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan yang telah dibuat oleh PP
3. Memberi informasi/masukan yang diperlukan kepada PP tentang klien
untuk keperluan asuahan keperawatan selanjutnya.
4. Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan dalam catatan
tindakan keperawatan.
e. Konsep dasar :
1. Tanggung jawab dan tanggung gugat
2. Ada otonomi.
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarganya
f. Ketenagaan :
1. Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.
2. Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat
3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
4. Perawat profesional sebagai primer dan perawat non profesional sebagai
asisten.
g. Kepala bangsal :
1. Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer
2. Orientasi dan merencanaka karyawan baru.
3. Menyusun jadwal dinas
4. Memberi penugasan pada perawat asisten.
Kelebihan dari metode perawat primer:
1. Mendorong kemandirian perawat.
2. Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat
3. Berkomunikasi langsung dengan Dokter
4. Perawatan adalah perawatan komprehensif
5. Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.
6. Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
7. Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan
keperawatan.
Kelemahan dari metode perawat primer:
1. Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat
2. Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional.
3. Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.
Tabel. Peran masing-masing komponen kepala ruangan; perawat primer; dan
perawat associate
Kepala Ruang (KARU) Perawat Primer (PP) Perawat Associate
(PA)
Menerima pasien baru
Memimpin rapat
Mengevaluasi kinerja
perawat
Membuat daftar dinas
Menyediakan material
Perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan dan
pengawasan
Melaksanakan
program orientasi
kepada tenaga
perawatan baru atau
tenaga lain yang akan
bekerja diruang rawat.
Meningkatkan
pengetahuan dan
Menerima pasien
dan mengkaji
kebutuhan pasien
secara
komprehensif.
Membuat
perencanaan
ASKEP
Mengadakan
tindakan kolaborasi
Memimpin timbang
terima
Mendelegasikan
tugas
Memimpin ronde
keperawatan
Mengevaluasi
pemberian ASKEP
Memberikan ASKEP
Mengikuti timbang
terima
Melaksanakan tugas
yang didelegasikan
Mendokumentasikan
tindakan
keperawatan
Membuat laporan
harian.
Mengikuti timbang
terima.
Mengikuti kegiatan
ronde keperawatan.
Melaksanakan
rencanakeperawatan
yang dibuat oleh
perawat primer
ketrampilan di bidang
perawatan antara lain
melalui pertemuan
ilmiah.
Menyusun permintaan
rutin meliputi
kebutuhan alat, obat
dan bahan lain yang
diperlukan diruang
rawat.
Melaksanakan
program orientasi
kepada pasien dan
keluarganya, meliputi
penjelasan tentang
peraturan rumah
sakit, tata tertib
ruangan, fasilitas
yang ada cara
penggunaannya serta
kegiatan rutin sehari-
hari di ruangan.
selama kunjungan
Bertanggung jawab
terhadap pasien
Memberi petunjuk
jika pasien akan
pulang
Mengisi resume
keperawatan
Mendampingi
visite.
Melaksanakan
ronde keperawatan
bersama dengan
kepala ruangan
dan perawat
associate.
Melaporkan
perkembangan
pasien kepada
kepala ruangan.
Melaporkan segala
perubahan yang
terjadi atas pasien
kepada perawat
primer.
keliling (visite dokter)
untuk pemeriksaan
pasien dan mencatat
program pengobatan,
serta menyampikan
kepada staf untuk
melaksanakannya
Mengelompokan
pasien dan mengatur
penempatannya di
ruang rawat menurut
tingkat kegawatannya,
infeksi dan non infeksi
untuk memudahkan
pemberian asuhan
keperawatan.
Mengawasi
pelaksanaan sistem
pencatatan dan
pelaporan kegiatan
asuhan keperawatan
serta mencatat
kegiatan lain di ruang
rawat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode keperawatan primer membutuhkan pengetahuan keperawatan dan
keterampilan manajemen. Perawat primer mempunyai tugas mengkaji dan
membuat prioritas setiap kebutuhan pasien, mengidentifikasi diagnosa
keperawatan, mengembangkan rencana keperawatan, dan mengevaluasi
keefektivitasan perawatan. Sementara perawat yang lain menjalankan tindakan
keperawatan, perawat primer mengkoordinasi perawatan dan menginformasikan
tentang kesehatan pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya.
Keperawatan Primer melibatkan semua aspek peran profesional, termasuk
pendidikan kesehatan, advokasi, pembuatan keputusan, dan kesinambungan
perawatan. Perawat primer merupakan manager garis terdepan bagi perawatan
pasien dengan segala akuntabilatas dan tanggung jawab yang menyertainya
B. Saran
Dalam pembagian kelompok sebaiknya peserta kelompoknya jangan terlalu
banyak karna tidak semua anggota kelompok ikut berpartisispasi dalam
pembuatan makalah ini, dan dosen pula harus menunjuk pembawa materi agar
kiranya anggota yang lain yang tidak berpartisipasi dapat aktif.
Daftar Pustaka
DR. Ratna Sitorus & Yulia , 2005, Model Praktek Keperawatan Prfesional di
Rumah Sakit : Penataan Struktur & Proses (system) Pemberian Asuhan
keperawatan di Ruang Rawat. Buku Kedokteran ; EGC, Jakarta
http://www.mpkp-metode-primer.org/tpl_rlinks_nav1up.aspx?id=1726
http://www.metodeprimer.org/services/ask_expert/
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en
%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.metodeprimer.org/nursing/about/
index.html&usg=ALkJrhiALwkX_gIPDbOESauEnh9x4KBY0A
.