jawaban uts petrologi 2012
TRANSCRIPT
Jawaban UTS Petrologi 2012/2013
1. Jelaskan Klasifikasi Batuan beku berdasarkan petrogenesis atau asal
proses pembentukannya!
Batuan berdasarkan genesanya dapat dibagi menjadi batuan beku Intrusif
dan Ekstrusif :
1. Batuan Beku Intrusif
Batuan yang terbentuk dibawah permukaan bumi,dapat berupa batuan
beku plutonik maupun hypabisal. Batuan beku intrusif mempunyai
karakteristik, pendinginannya sangat lambat (sampai jutaan tahun),
sehingga dapat membentuk kristal - kristal mineral yang besar dan
berbentuk sempurna, menjadi tubuh batuan beku intrusif.
Tubuh batuan beku intrusif memiliki bentuk dan ukuran yang beragam,
tergantung magma dan batuan di sekitarnya. Berdasarkan kedudukannya
terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya, struktur tubuh batuan beku
intrusif terbagi menjadi konkordan dan diskordan.
Struktur intrusif batuan beku yang memotong lapisan batuan disebut
diskordan. yaitu:
- Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar
dimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan
batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan
massa dari sejumlah intrusi yang komposisinya berbeda. Perbedaan ini
berasal dari variasi magma pembentuknya. Beberapa batholit mencapai
lebih dari 1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian
geofisika dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal
batholit antara 20-30 km. Batholite bukan dibentuk oleh magma yang
menyusup dalam rekahan, sebab tidak ada rekahan yang sebesar
dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan
yang diatasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas
oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada
proses lain yang bekerja. Magma yang naik meleburkan fragmen-
fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping.
Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkan magma yang naik,
sehingga terendapkan. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi
dan sebagian larut oleh magma. Tidak semua batuan tersebut dapat
larut dan berasimilasi, dapat juga terbentuknya fragmen dalam magma
yang membeku. Fragmen batuan yang berada dalam tubuh magma
yang membeku dinamakan Xenolith.
- Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan ukurannya lebih
kecil dibandingkan batholit. Stock umumnya adalah bagian tubuh
batholit.
- Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu intrusi dari bagian
batholit, berdimensi kecil namun cukup panjang karena memotong
perlapisan batuan yang diterobosnya.
- Jenjang Volkanik atau vulkanik neck, adalah pipa gunung api di bawah
kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah
batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang
terbentuk akan tersingkap ( seperti gunung api purba nggaleran ).
Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut
konkordan diantaranya adalah :
- Sill, adalah intrusi batuan beku yang sejajar terhadap perlapisan batuan
yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.
- Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian
atasnya, batuan yang diterobosnya cembung ke atas, membentuk
kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill.
- Lopolit, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith,
yaitu bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah.
- Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin
yang telah terbentuk sebelumnya. Ketebalan paccolith berkisar antara
ratusan sampai ribuan kilometer. Terkadang paccolith berbentuk
cembung kedua arah.
2. Batuan Beku Ekstrusif
adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung
dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini adalah lava yang memiliki
struktur beragam yang memberi petunjuk mengenai proses pembekuan
lava tersebut. Cara mengenali batuan ini dilihat dari strukturnya,
diantaranya:
- Sheeting joint, struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan.
- Columnar joint, struktur yang memperlihatkan batuan terpisah
poligonal seperti batang pensil.
- Pillow lava, struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal.
disebabkan proses pembekuan pada lingkungan air.
- Vesikular, struktur yang terdapat lubang-lubang pada batuan beku.
Lubang ini terbentuk karena pelepasan gas pada saat pembekuan.
- Amigdaloidal, struktur vesikular yang terisi oleh mineral sekunder
seperti kalsit, kuarsa atau zeolit.
- Struktur aliran, struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran
mineral pada arah tertentu akibat aliran lava.
2. Jelaskan Klasifikasi Batuan beku berdasar komposisi kimia dan atau
mineraloginya !
Batuan beku disusun oleh senyawa kimia yang membentuk mineral
penyusun batuan beku. Salah satu klasifikasi batuan beku dari kimia
adalah dari senyawa oksidanya, seperti SiO2, TiO2, AlO2, Fe2O3, FeO,
MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, H2O+, P2O5, dari persentase setiap senyawa
kimia dapat menunjukkan beberapa lingkungan pembentukan mineral.
Analisa kimia batuan dapat dipergunakan untuk penentuan jenis
magma asal, hipotesa temperatur pembentukan magma, kedalaman magma
asal, dan banyak lainnya. Dalam analisis kimia batuan beku, diasumsikan
jika batuan tersebut memiliki komposisi kimia yang sama dengan magma
asalnya. Batuan beku yang telah mengalami ubahan atau pelapukan akan
mempunyai komposisi kimia yang berbeda. Karena itu batuan yang akan
dianalisa haruslah batuan yang belum mengalami ubahan.
Menurut Hulburt (1977) Pembagian batuan bekuberdasarkan
komposisi ini telah lama menjadi standar dalam geologi, dan di bagi dalam
empat golongan yaitu :
a. Batuan Beku Asam
Batuan yang kadar silikanya (SiO2) lebih dari 66%.c ontoh batuan
ini dalah Granit dan Ryolit. Batuan yang tergolong kelompok ini
mempunyai warna terang (cerah) karena (SiO2) yang kaya akan
menghasilkan batuan dengan kandungan kuarsa, dan alkali feldspar
dengan atau tanpa muskovit.
b. Batuan Beku Menengah (intermediat)
Bila batuan mengandung 52 – 66% silika. Batuan ini akan
berwarna gelap karena tingginya kandungan mineral feromagnesia.
Contoh batuan ini adalah Diorit dan Andesit.
c. Batuan Beku Basa
Yang termasuk kelompok batuan beku ini adalah bataun yang
mengandung 45 – 52% silika. Batuan ini akan memiliki warna hitam
kehijauan karena terdapat kandungan mineral olivine. Contoh batuan ini
adalah Gabbro dan Basalt.
d. Batuan Beku Ultra Basa
Golongan batuan beku ini adalah bataun beku yang mengnadung 45%
SiO2 . Warna batuan ini adalah hijau kelam karena tidak terdapat silika
bebas sebagai kuarsa. Contoh batuan ini adalah Peridotit dan Dunit.
Kandungan senyawa kimia batuan ekstrusi identik dengan batuan
intrusinya, asalkan dalam satu kelompok. Hal ini hanya berbeda tempat
terbentuknya saja, sehingga menimbulkan perbedaan didalam ukuran butir
dari setiap mineral dan tekstur batuannya.
Batuan Intrusi Batuan Ekstrusi
Granit Riolit
Syenit Trahkit
Diorit Andesit
Tonalit Dasit
Monsonit Latit
Gabro Basal
Dasar pembagian ini parameter yang digunakan adalah kandungan
oksida dalam batuan seperti kandungan silika dan kandungan mineral
mafik (Thorpe & Brown, 1985).
Pembagian batuan beku menurut kandungan SiO2 (silika):
Nama Batuan Kandungan Silika
Batuan Asam Lebih besar 66 %
Batuan Menengah 52 – 66 %
Batuan basa 45 – 52 %
Batuan Ultra basa Lebih kecil 15 %
Penamaan batuan berdasarkan kandungan mineral mafik pada tabel di
bawah:
Nama Batuan Kandungan Silika
Leucocratic 0 – 33 %
Mesocratic 34 – 66 %
Melanocratic 67 – 100 %
Berdasarkan kandungan kuarsa, alkali feldspar dan feldspatoid :
A. Batuan Felsik : Dominan felsik mineral, biasanya berwarna cerah.
B. Batuan Mafik : Dominan mineral mafik, biasanya berwarna
gelap.
C. Batuan Ultramafik : 90% terdiri dari mineral mafik.
Komposisi kimia dapat pula digunakan untuk mengetahui aspek yang
erat kaitannya dengan terbentuknya batuan beku, seperti jenis magma,
tahapan diferensiasi selama perjalanan magma ke permukaan dan
kedalaman zona Benioff.
Zona Benioff
KLASIFIKASI BATUAN BEKU BERDASARKAN MINERALOGI
Mineral-mineral yang biasa digunakan adalah mineral kuarsa,
plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan
mineral mafik biasanya mineral amphibol, piroksen dan olovin.
Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur dapat
mengetahui sejarah pembentukan batuan dibandingkan secara kimia.
Tekstur batuan beku menggambarkan keadaan yang mempengaruhi
pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur equigranular berarti
keadaan terbentuknya identik atau serba sama, sedangkan tekstur porfiritik
memberikan arti bahwa terjadi dua tahap pembentukan mineral. Dan
tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat.
Dalam klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis,
tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat
dibagi menjadi:
- Batuan Dalam
Batuan Dalam bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang
menyusun batuan tersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar.
- Batuan Gang
Batuan Gang bertekstur porfiritik dengan massa dasar faneritik.
Batuan Gang bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik.
- Batuan Lelehan
Batuan Lelehan bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak
dapat dibedakan secara megaskopis.
Menurut Heinrich (1956) batuan beku dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa keluarga atau kelompok yaitu :
keluarga granit –riolit: bersifat felsik, mineral utama kuarsa, alkali
felsparnya melebihi plagioklas.
keluarga granodiorit –qz latit: felsik, mineral utama kuarsa, Na Plagioklas
dalam komposisi yang berimbang atau lebih banyak dari K Felspar
keluarga syenit –trakhit: felsik hingga intermediet, kuarsa atau foid tidak
dominant tapi hadir, K-Felspar dominant dan melebihi Na-Plagioklas, kadang
plagioklas juga tidak ada.
keluarga monzonit –latit: felsik hingga intermediet, kuarsa atau foid hadir
dalam jumlah kecil, Na-Plagioklas seimbang atau melebihi K-Felspar
keluarga syenit – fonolit foid: felsik, mineral utama felspatoid, K-Felspar
melebihi plagioklas
keluarga tonalit – dasit: felsik hingga intermediet, mineral utama kuarsa
dan plagioklas (asam) sedikit/tidak ada K-Felspar
keluarga diorite – andesit: intermediet, sedikit kuarsa, sedikit K-Felspar,
plagioklas melimpah
keluarga gabbro – basalt: intermediet-mafik, mineral utama plagioklas
(Ca), sedikit Qz dan K-felspar
keluarga gabbro – basalt foid: intermediet hingga mafik, mineral utama
felspatoid (nefelin, leusit, dkk), plagioklas (Ca) bisa melimpah atau tak ada.
keluarga peridotit: ultramafik, dominan mineral mafik (ol,px,hbl),
plagioklas (Ca) sangat sedikit.
3. Jelaskan seluruh batuan yang dapat dihasilkan oleh proses vulkanisme
baik proses primer maupun sekunder beserta karakteristiknya
Batuan hasil proses vulkanisme primer adalah batuan yang terbentuk
oleh proses vulkanik langsung, dan belum mengalami ubahan, baik secara
fisika, kimiawi, maupun keduanya. Sedangkan proses vulkanisme
sekunder adalah yang sudah mengalami proses lanjutan (contoh batuan:
breksi laharik)
Sementara segini dulu, yang nomer 3 masih kurang ngeri kalor udah tau net aku
Post lagi. Makasih...