jawaban uts metolit_payudi

15
Nama : Payudi NPM : 1423022010 Prodi : Magister Pendidikan Fisika 1. Uraikan permasalahan yang saudara hadapi dalam pembelajaran Fisika/IPA-Fisika pada pelaksanaan tugas mengajar saudara. Salah satu masalah yang dihadapi pada pelaksanaan tugas mengajar di sekolah adalah pada saat akan menjelaskan materi Efek Fotolistrik yang merupakan materi pelajaran kelas XII semester V. Cara menjelaskan dan mengajar materi Efek Fotolistrik ini kepada peserta didik terasa sulit dan menemui beberapa kendala yang mengakibatkan materi pelajaran ini sulit untuk dipahami peserta didik. Berdasarkan pengalaman, khususnya pada saat mengajar materi Efek Fotolistrik ini dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: a. Masalah dalam memilih metode mengajar Metode merupakan salah satu alat komunikasi antara guru dan peserta didik pada waktu belajar. Dengan metode yang tepat maka tujuan belajar dapat tercapai secara maksimal. Namun pada kenyataan yang terjadi, untuk menjelaskan materi Efek Fotolistrik ini selalu didominasi oleh metode ceramah. Padahal metode ceramah hanya bisa efektif untuk digunakan sebagai metode mengajar tidak lebih dari 15 menit. Hal ini yang mengakibatkan 1

Upload: payudi

Post on 24-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban UTS Metolit_Payudi

Nama : PayudiNPM : 1423022010Prodi : Magister Pendidikan Fisika

1. Uraikan permasalahan yang saudara hadapi dalam pembelajaran Fisika/IPA-

Fisika pada pelaksanaan tugas mengajar saudara.

Salah satu masalah yang dihadapi pada pelaksanaan tugas mengajar di sekolah

adalah pada saat akan menjelaskan materi Efek Fotolistrik yang merupakan

materi pelajaran kelas XII semester V. Cara menjelaskan dan mengajar materi

Efek Fotolistrik ini kepada peserta didik terasa sulit dan menemui beberapa

kendala yang mengakibatkan materi pelajaran ini sulit untuk dipahami peserta

didik. Berdasarkan pengalaman, khususnya pada saat mengajar materi Efek

Fotolistrik ini dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

a. Masalah dalam memilih metode mengajar

Metode merupakan salah satu alat komunikasi antara guru dan peserta didik

pada waktu belajar. Dengan metode yang tepat maka tujuan belajar dapat

tercapai secara maksimal. Namun pada kenyataan yang terjadi, untuk

menjelaskan materi Efek Fotolistrik ini selalu didominasi oleh metode

ceramah. Padahal metode ceramah hanya bisa efektif untuk digunakan

sebagai metode mengajar tidak lebih dari 15 menit. Hal ini yang

mengakibatkan materi Efek Fotolistrik sulit untuk dipahami oleh peserta

didik.

b. Masalah dalam menggunakan sumber belajar

Dalam belajar peserta didik menggunakan sumber. Belajar secara

tradisional hanya mengandalkan pada sumber yang berasal dari guru.

Padahal sumber belajar tidak hanya guru. Sumber-sumber belajar bisa

berasal dari buku, perpustakaan, internet, dan sebagainya. Walaupun materi

Efek Fotolistrik dapat dicari dari berbagai sumber, tetapi Lembar Kerja

Siswa (LKS) yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran Efek

Fotolistrik tidak tersedia

.

1

Page 2: Jawaban UTS Metolit_Payudi

c. Masalah dalam menggunakan media/alat peraga

Media/alat peraga dapat digunakan sebagai pembantu untuk mempermudah

proses terjadi pengalaman belajar secara maksimal. Menurut bentuknya,

media/alat peraga dapat berupa media dua dimensi dan media tiga dimensi.

Menurut fungsinya, media/alat peraga bisa dikelompokkan menjadi auditif,

visual, dan audio visual. Tanpa menggunakan media/alat peraga,

pembelajaran materi Efek Fotolistrik tidak akan menimbulkan pengalaman

belajar yang maksimal yang dapat memunculkan penilaian kinerja peserta

didik.

2. Permasalahan yang saudara hadapi pada soal no 1, wujudkan dalam

pernyataan (rumusan masalah)2

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Pembelajaran Efek Fotolistrik di kelas masih menggunakan metode

konvensional (metode ceramah).

b. Perangkat pembelajaran yang berupa LKS belum dikembangkan sesuai

dengan karakteristik pembelajaran Efek Fotolistrik.

c. Pembelajaran Efek Fotolistrik di kelas belum menggunakan media/alat

peraga yang berupa virtual eksperimen yang dapat memunculkan penilaian

kinerja ilmiah peserta didik.

3. Pernyataan (rumusan masalah)2 yang saudara telah tuliskan pada soal nomor 2,

buatkan atau lanjutkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka dapat dibuat pertanyaan-

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Apa metode pembelajaran yang tepat yang dapat digunakan dalam

pembelajaran materi Efek Fotolistrik?

b. Apakah LKS yang dikembangkan dapat berperan untuk meningkatkan

kinerja ilmiah peserta didik?

c. Apakah media/alat peraga yang berupa virtual ekperimen yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kinerja ilmiah peserta didik?

2

Page 3: Jawaban UTS Metolit_Payudi

4. Pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah saudara rumuskan, dengan

instrument-instrumen apa saudara akan mencarinya.

Instrumen yang digunakan:

a. Instrumen pengumpul data validitas adalah validitas RPP (model

pembelajaran), LKS, dan penilaian portofolio (kinerja ilmiah peserta didik)

b. Instrumen pengumpul data praktikalitas adalah lembar observasi dan

angket praktikalitas

c. Instrimen pengumpul data efektivitas adalah lembar observasi dan

penilaian portofolio

5. Apakah soal nomor 1 s.d. 4 dapat saudara laksanakan di tempat saudara

bertugas, beri penjelasan. Bila tidak dapat dilaksanakan ditempat saudara

bertugas, beri penjelasan, mengapa?.

Berdasarkan sarana dan prasarana serta daya dukung baik dari peserta didik

maupun warga sekolah yang lain, maka soal nomor 1 s.d. 4 dapat dilaksanakan

di sekolah kami.

6. Buatlah miniatur proposal sederhana berdasarkan soal nomor 1 s.d. 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesulitan belajar merupakan salah satu gejala dalam proses belajar

yang ditandai dengan berbagai tingkah laku yang berlatar belakang dalam

diri maupun di luar diri si pebelajar (dalam hal ini siswa) (Zakir, 2007).

Beberapa tingkah laku tersebut antara lain: menunjukkan hasil belajar yang

rendah; hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah

dilakukan; lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar;

menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar; menunjukkan tingkah laku

3

Page 4: Jawaban UTS Metolit_Payudi

yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan

pekerjaan rumah (PR), mengganggu di dalam atau di luar kelas, dan

sebagainya; serta menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar.

Beberapa penelitian menemukan bahwa berbagai faktor terkait dengan

faktor internal dan faktor eksternal mempengaruhi pembelajaran siswa. Maas

(2004) menemukan bahwa kesulitan belajar disebabkan faktor fasilitas yang

belum mencukupi terutama buku-buku literatur atau buku paket; anggapan

siswa terhadap mata pelajaran; dan kurang motivasi atau tidak mengetahui

bagaimana metode atau cara belajar yang efisien. Riaz, et al. (2008)

menemukan kejelasan berbicara dari guru; kualitas guru yang terbaik;

konsultasi guru di luar kelas mempunyai pengaruh terhadap pembelajaran.

Carbone, et al. (2009) menemukan motivasi dan keterampilan teknis yang

dimikili berpengaruh terhadap pembelajaran. Kirmani (2008) menemukan

faktor akademik, pribadi, media, fasilitas, pelayanan bimbingan, dan iklim

organisasi berpengaruh terhadap pembelajaran. Huang (2005) menemukan

motivasi ketertarikan paling berefek langsung pada sikap belajar subyek,

begitu juga dengan lingkungan sekolah, pekerjaan, dan variabel tren.

Lingkungan rumah tidak secara langsung mempengaruhi sikap belajar

subyek. Motivasi juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap sikap

belajar.

Salah satu mata pelajaran di sekolah yang seringkali dianggap sulit

oleh siswa adalah mata pelajaran fisika. Tidak hanya siswa, tetapi juga

masyarakat umum memiliki interpretasi yang sama terhadap mata pelajaran

fisika. Tidak hanya sulit dipelajari, fisika bahkan menjadi salah satu mata

pelajaran yang dibenci oleh siswa. Salah satu masalah yang dihadapi pada

pelaksanaan tugas mengajar di sekolah adalah pada saat akan menjelaskan

materi Efek Fotolistrik yang merupakan materi pelajaran kelas XII semester

V. Cara menjelaskan dan mengajar materi Efek Fotolistrik ini kepada peserta

didik terasa sulit dan menemui beberapa kendala yang mengakibatkan materi

pelajaran ini sulit untuk dipahami peserta didik. Berdasarkan pengalaman,

khususnya pada saat mengajar materi Efek Fotolistrik ini dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut (a) Masalah dalam memilih metode mengajar.

4

Page 5: Jawaban UTS Metolit_Payudi

Metode merupakan salah satu alat komunikasi antara guru dan peserta didik

pada waktu belajar. Dengan metode yang tepat maka tujuan belajar dapat

tercapai secara maksimal. Namun pada kenyataan yang terjadi, untuk

menjelaskan materi Efek Fotolistrik ini selalu didominasi oleh metode

ceramah. Padahal metode ceramah hanya bisa efektif untuk digunakan

sebagai metode mengajar tidak lebih dari 15 menit. Hal ini yang

mengakibatkan materi Efek Fotolistrik sulit untuk dipahami oleh peserta

didik. (b) Masalah dalam menggunakan sumber belajar. Dalam belajar peserta

didik menggunakan sumber. Belajar secara tradisional hanya mengandalkan

pada sumber yang berasal dari guru. Padahal sumber belajar tidak hanya guru.

Sumber-sumber belajar bisa berasal dari buku, perpustakaan, internet, dan

sebagainya. Walaupun materi Efek Fotolistrik dapat dicari dari berbagai

sumber, tetapi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan karakteristik

pembelajaran Efek Fotolistrik tidak tersedia. (c) Masalah dalam

menggunakan media/alat peraga. Media/alat peraga dapat digunakan sebagai

pembantu untuk mempermudah proses terjadi pengalaman belajar secara

maksimal. Menurut bentuknya, media/alat peraga dapat berupa media dua

dimensi dan media tiga dimensi. Menurut fungsinya, media/alat peraga bisa

dikelompokkan menjadi auditif, visual, dan audio visual. Tanpa

menggunakan media/alat peraga, pembelajaran materi Efek Fotolistrik tidak

akan menimbulkan pengalaman belajar yang maksimal yang dapat

memunculkan penilaian kinerja peserta didik.

Selain itu, pembelajaran yang hanya berpusat pada guru dan kurang

melibatkan siswa dalam proses pembelajarannya, dapat menyebabkan

lemahnya retensi (daya ingat) siswa mengenai materi pelajaran yang sudah

dipelajarinya. Retensi (daya ingat) siswa adalah banyaknya pengetahuan yang

dipelajari oleh siswa yang dapat disimpan dalam memori jangka panjang dan

dapat diungkapkan kembali dalam jangka waktu tertentu (Pranata dan Rose,

2007). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Magnesen

(dalam De Porter, 2000), bahwa kita mengingat 10% dari yang dibaca, 20%

dari yang didengar, 30% dari yang dilihat, 70% dari yang dikatakan, dan 90%

dari yang dikatakan dan dilakukan.

5

Page 6: Jawaban UTS Metolit_Payudi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa metode pembelajaran yang tepat yang dapat digunakan dalam

pembelajaran materi Efek Fotolistrik?

2. Apakah LKS yang dikembangkan dapat berperan untuk meningkatkan

kinerja ilmiah peserta didik?

3. Apakah media/alat peraga yang berupa virtual ekperimen yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kinerja ilmiah peserta didik?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas,

tujuan penelitian ini adalah:

1. Menentukan metode yang tepat yang dapat digunakan dalam

pembelajaran materi Efek Fotolistrik.

2. Menghasilkan LKS yang dapat berperan untuk meningkatkan kinerja

ilmiah peserta didik.

3. Menentukan media/alat peraga yang berupa virtual eksperimen yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja ilmiah peserta didik.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai

berikut:

1. Metode guided inquiry (inkuiri terbimbing) dapat digunakan dalam

pembelajaran materi Efek Fotolistrik.

2. LKS yang dikembangkan dapat diterapkan dalam pembelajaran Efek

fotolistrik untuk meningkatkan kinerja ilmiah peserta didik.

3. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kinerja ilmiah peserta didik dalam pembelajaran materi

Efek Fotolistrik adalah menggunakan Simulasi Phet.

6

Page 7: Jawaban UTS Metolit_Payudi

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Metode Inkuiri Terbimbing

Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan,

pemeriksaan atau penyelidikan. Sund dalam Suryosubroto (2009: 179)

menyatakan bahwa “inquiry merupakan perluasan proses discovery yang

digunakan lebih mendalam. Artinya proses inquiry mengandung proses-

proses mental yang lebih tinggi tingkatannya”. Hanafiah dan Cucu (2009:77)

mengungkapkan:

“inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku”.

B. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan segala alat dan bahan yang

digunakan guru untuk melakukan proses pembelajaran. Bahan ajar adalah

segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Bahan yang dimaksud dapat berupa

bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat

dikelompokkan menjadi empat kategori (Depdiknas,2008:11), yaitu bahan

cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa,

brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar

(audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan

ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan

ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI

(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn

interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Dalam penelitian, jenis bahan ajar yang akan digunakan adalah bahan

ajar cetak antara lain modul dan LKS.

7

Page 8: Jawaban UTS Metolit_Payudi

C. Alat Peraga

Menurut Agus (2007:91) bahwa alat peraga merupakan hasil

rancangan dan buatan sendiri. Alat peraga sederhana relatif mudah dibuat

oleh guru bahkan siswa dengan kreatifitas dan biaya pembuatan yang relatif

sangat murah. Suryosubroto (2009:40) menyatakan “alat peraga merupakan

alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif”

Selanjutnya Agus (2007:93) menyatakan bahwa penyajian materi

pelajaran menggunakan alat peraga sederhana memiliki keunggulan antara

lain: (a) Memberikan daya tarik tersendiri dan hampir semua siswa

melibatkan diri dalam pembuatan, peraga alat, ataupun pengamatan. (b)

Suasana belajar didalam kelas akan hidup. (c) Siswa akan memperoleh

tambahan informasi atau pengetahuan dari apa yang didengar, dibaca,

dikerjakan, diamati, dan didiskusikan. Proses tersebut memungkinkan seluruh

potensi siswa dapat berperan secara optimal dalam memahami dan bahkan

menemukan informasi baru. Siswa dituntun untuk mengerti apa yang

dipelajarinya dan tidak sekedar mengingatnya saja. (d) Informasi atau

pengetahuan yang diperoleh siswa akan tersimpan lama dalam ingatan siswa

karena aktivitas belajar yang dilakukan merupakan pengalaman yang unik

(contohnya membuat dan memakai alat peraga buatan sendiri). (e)

Mengurangi kesenjangan yang mencolok dalam penguasaan materi pelajaran

antara siswa cerdas dan siswa yang kurang cerdas karena siswa memperoleh

pengalaman dan informasi dengan proses pembelajaran yang sama. (f) Dapat

meringankan tugas guru dalam menyajikan materi. Guru cukup bertindak

sebagai fasilitator dan rekan berdiskusi bagi siswa. Sehingga tidak perlu

mendominasi kegiatan pembelajaran.

8

Page 9: Jawaban UTS Metolit_Payudi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan

akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 pada bulan

Januari.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah virtual

eksperimen.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung kelas

XII. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bandar

Lampung yang terdiri dari 2 (dua) kelas.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sampel bertujuan atau purposive sample yang dilakukan dengan cara

mengambil subjek tidak didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi

didasarkan atas adanya tujuan tertentu.

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan sebelum penelitian

2. Tahap pelaksanaan penelitian

3. Tahap penyelesaian penelitian

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan:

9

Page 10: Jawaban UTS Metolit_Payudi

1. Instrumen pengumpul data validitas adalah validitas RPP (model

pembelajaran), LKS, dan penilaian portofolio (kinerja ilmiah peserta

didik)

2. Instrumen pengumpul data praktikalitas adalah lembar observasi dan

angket praktikalitas

3. Instrimen pengumpul data efektivitas adalah lembar observasi dan

penilaian portofolio

10