jawaban pertanyaan kasus matahari

4
1.Mengapa untuk sebagian besar perusahaan terbuka di Asia konflik keagenan yang utama adalah antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham non pengendali? Hal ini dapat terjadi dikarenakan menurut penelitian yang dilakukan oleh Claessens et al, struktur kepemilikan perusahaan di Asia sebagian besar dimiliki oleh pemegang saham mayoritas dengan tingkat concentration of control yang tinggi. Para pemegang saham mayoritas ini melakukan enhancement of control yang bertujuan untuk mendapatkan private benefit yang terkadang bahkan seringkali berbenturan dengan kepentingan perusahaan dan pemegang saham minoritas, sehingga menimbulkan konfik keagenan, tetapi sebaliknya, dalam suatu perusahaan dengan kepemilikan widely dispersed, terjadi konflik keagenan antara manajemen dan pemegang saham karena manajemen memiliki kontrol yang besar atas perusahaan dan cenderung mengambil tindakan yang dapat menguntungkan diri sendiri yang mana hal ini sering berbentura dengan kepentingan perusahaan maupun para pemegang saham. 2. Bagaimana hasil penelitian Claessens et al. (1999) terhadap pengaruh insentif ekspropriasi pemegang saham pengendali terhadap kinerja perusahaan terbuka di Asia pada masa krisis ekonomi Asia tahun 1997-1998? Menurut hasil penelitian dari Claessens et al. Terungkap bahwa struktur kepemilikan memberi dua efek berbeda atas market valuation (EXV). Peningkatan cash flow rights dari blockholder terbesar berhubungan positif dengan EXV, sedangkan peningkatan control to cash flow rights dari blockholder terbesar berhubungan negatif dengan EXV. Hal

Upload: lilik-adik-kurniawan

Post on 03-Feb-2016

181 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Jawaban Pertanyaan Kasus Matahari

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban Pertanyaan Kasus Matahari

1. Mengapa untuk sebagian besar perusahaan terbuka di Asia konflik keagenan yang

utama adalah antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham non

pengendali?

Hal ini dapat terjadi dikarenakan menurut penelitian yang dilakukan oleh Claessens et al,

struktur kepemilikan perusahaan di Asia sebagian besar dimiliki oleh pemegang saham

mayoritas dengan tingkat concentration of control yang tinggi. Para pemegang saham

mayoritas ini melakukan enhancement of control yang bertujuan untuk mendapatkan

private benefit yang terkadang bahkan seringkali berbenturan dengan kepentingan

perusahaan dan pemegang saham minoritas, sehingga menimbulkan konfik keagenan,

tetapi sebaliknya, dalam suatu perusahaan dengan kepemilikan widely dispersed, terjadi

konflik keagenan antara manajemen dan pemegang saham karena manajemen memiliki

kontrol yang besar atas perusahaan dan cenderung mengambil tindakan yang dapat

menguntungkan diri sendiri yang mana hal ini sering berbentura dengan kepentingan

perusahaan maupun para pemegang saham.

2. Bagaimana hasil penelitian Claessens et al. (1999) terhadap pengaruh insentif

ekspropriasi pemegang saham pengendali terhadap kinerja perusahaan terbuka di

Asia pada masa krisis ekonomi Asia tahun 1997-1998?

Menurut hasil penelitian dari Claessens et al. Terungkap bahwa struktur kepemilikan

memberi dua efek berbeda atas market valuation (EXV). Peningkatan cash flow rights dari

blockholder terbesar berhubungan positif dengan EXV, sedangkan peningkatan control to

cash flow rights dari blockholder terbesar berhubungan negatif dengan EXV. Hal tersebut

terjadi dikarenakan konsentrasi control rights yang tinggi, seperti yang terjadi di negara-

negara Asia, hal ini menyebabkan ekspropriasi pemegang saham minoritas. Terjadinya

ekspropriasi menunjukkan implementasi corporate governance yang buruk dan belum

berjalan maksimal sehingga berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Kemudian

kinerja perusahaan yang buruk secara kolektif mempengaruhi terjadinya krisis ekonomi di

Asia.

3. Menurut prinsip 3 CG OECD, aturan/kebijakan apa yang diperukan untuk

memastikan terdapat perlakuan yang adil terhadap pemegang saham?

Prinsip 3 OECD menyatakan bahwa untuk melindungi investor, perlu suatu informasi

yang jelas mengenai hak dari pemegang saham. Oleh karena itu diperlukan kebijakan yang

mengatur hak untuk memesan efek terlebih dahulu, hak untuk mendapatkan perlindungan

hukum jika suatu saat terjadi pelanggaran atas hak pemeang saham untuk melakukan hak

votingnya di dalam RUPS.

Page 2: Jawaban Pertanyaan Kasus Matahari

4. Jelaskan pasal-pasal di UU perseroan terbatas yang memastikan perlakuan adil

terhadap pemegang saham!

Pasal 61 ayat 1 : Setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan terhadap

perseroan ke pengadilan negeri apabila dirugikan karena tindakan perseroan yang

dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS,

direksi, dan atau dewan komisaris.

Pasal 62 ayat 1 : setiap pemegang saham berhak meminta kepada perseroan agar

sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak

menyetujui tindakan perseroan yang merugikan pemegang saham atau perseroan,

berupa :

a) Perubahan anggaran dasar

b) Pengalihan atau penjaminan kekayaan perseroan yang mempunyai nilai lebih

dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih perseroan; atau

c) Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan.

Pasal 57 ayat 1 : mengenai pemindahan hak atas saham, ada keharusan

menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi tertentu

atau pemegang saham lainnya.

5. Jelaskan pasal-pasal di UU pasar modal untuk mencegah terjadinya insider

trading!

Pasal 95 : orang dalam dari emiten atau perusahaan publik yang mempunyai

informasi orang dalam dilarang melakukan pembelian atau penjualan atas efek :

a) Emiten atau perusahaan dimaksud, atau

b) Perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan emiten atau perusahaan

publik yang bersangkutan.

Pasal 96 : orang dalam sebagaimana dimaksud dalam pasal 95 dilarang :

a) Mempengaruhi pihak lain untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek

dimaksud, atau

b) Memberi informasi orang dalam kepada pihak mana pun yang patut diduganya

dapat menggunakan informasi dimaksud untuk melakukan pembelian atau

penjualan atas Efek.

Pasal 97 : setiap pihak yang berusaha untuk memperoleh informasi orang dalam

dari orang dalam secara melawan hukum dan kemudian memperolehnya dikenakan

larangan yang sama dengan larangan yang berlaku bagi orang dalam sebagaimana

dimaksud dalam pasal 95 dan pasal 96

Page 3: Jawaban Pertanyaan Kasus Matahari

Pasal 104 : setiap pihak yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

pasal 90, pasal 91, pasal 92, pasal 93, pasal 95, pasal 96, pasal 97 ayat 1 dan pasal

98 diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda

paling banyak Rp 15.000.000.000 (lima belas miliar rupiah)

6. Mengapa risalah RUPS beserta butir-butirnya perlu diungkapkan ke publik?

Hal ini untuk menjaga transparansi, dikarenakan tidak semua pihak pemegang saham

ikut serta dalam RUPS terutama para pemegang saham minoritas, dan tentu saja untuk

memberikan informasi yang cukup untuk calon investor ataupun kreditur. Hal ini

dimaksudkan agar prinsip ke 3 dalam OECD dapat diimplementasikan dengan baik yang

mana prinsip ke 3 OECD mengatur tentang kesetaraan perlakuan terhadap semua

pemegang saham termasuk pemegang saham minoritas.