jawaban pertanyaan baru

12
I. Jawaban Pertanyaan Penentuan Titik Leleh 1. Digunakannya balok logam atau alat Thiele dalam menentukan titik leleh, karena pada alat ini perambatan panas lebih merata, sehingga untuk menentukan titik leleh lebih efektif dan eisien. 2. Zat pada pipa kapiler diketuk-ketuk dan harus memadat secara merata agar tidak ada rongga udara di dalam pipa kapiler yang dapat menganggu proses pemanasan, selain itu juga dapat menganggu pengamatan dalam menentukan titik leleh. 3. Digunakan penangas minyak goreng dan menggunakan alat Thiele, karena kita ketahui umumnya senyawa-senyawa organik memiliki titik didih yang cukup tinggi. Sehingga jika digunakan penangas air maka air akan lebih dahulu mendidih sehingga menganggu proses pengamatan akibat munculnya gelembung-gelembung air. Selain itu karena titik didih minyak goreng yang sangat tinggi dan dapat menentukan serta mempermudah kita dalam mengamati zat cair ketika diuji titik leleh senyawa dengan titik leleh di atas 200 0 C. 4. Alat Thiele dipanaskan pada posisi yang benar, yakni api didekatkan pada bengkokan alat, agar terjadi sirkulasi panas yang dapat mengoptimalkan kondensasi yang terjadi pada zat yang akan diuji dipanaskan. Sehingga panas berputar sesuai dengan bengkokan alat. 5. Trayek titik leleh tidak boleh lebih dari 1 0 C karena umumnya kristal dari senyawa organik murni biasanya mempunyai titik

Upload: nahzim-rahmat

Post on 02-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Chemistry Physic

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban Pertanyaan Baru

I. Jawaban Pertanyaan

Penentuan Titik Leleh

1. Digunakannya balok logam atau alat Thiele dalam menentukan titik leleh, karena pada

alat ini perambatan panas lebih merata, sehingga untuk menentukan titik leleh lebih

efektif dan eisien.

2. Zat pada pipa kapiler diketuk-ketuk dan harus memadat secara merata agar tidak ada

rongga udara di dalam pipa kapiler yang dapat menganggu proses pemanasan, selain itu

juga dapat menganggu pengamatan dalam menentukan titik leleh.

3. Digunakan penangas minyak goreng dan menggunakan alat Thiele, karena kita ketahui

umumnya senyawa-senyawa organik memiliki titik didih yang cukup tinggi. Sehingga

jika digunakan penangas air maka air akan lebih dahulu mendidih sehingga menganggu

proses pengamatan akibat munculnya gelembung-gelembung air. Selain itu karena titik

didih minyak goreng yang sangat tinggi dan dapat menentukan serta mempermudah kita

dalam mengamati zat cair ketika diuji titik leleh senyawa dengan titik leleh di atas 2000

C.

4. Alat Thiele dipanaskan pada posisi yang benar, yakni api didekatkan pada bengkokan

alat, agar terjadi sirkulasi panas yang dapat mengoptimalkan kondensasi yang terjadi

pada zat yang akan diuji dipanaskan. Sehingga panas berputar sesuai dengan bengkokan

alat.

5. Trayek titik leleh tidak boleh lebih dari 10C karena umumnya kristal dari senyawa

organik murni biasanya mempunyai titik leleh yang tertentu dan tajam, artinya kisaran

titik leleh (yaitu perbedaan suhu pada saat kristal mulai meleleh dan pada saat kristal

meleleh sempurna) tidak lebih 10 C. Jika pada percobaan ditemukan kesalahan (perbedaan

trayek lebih dari 10 C) maka hasil pengamatan dapat dikatakan kurang tepat.

6. Kriteria zat padat yang murni yakni memiliki titik leleh tidak lebih dari 10C, jika pada

percobaan ditemukan titik leleh lebih dari 10 C maka zat padat tersebut tidak murni.

7. Untuk mendapatkan titik leleh yang akurat, temperatur hasil pengamatan perlu dikonversi

dengan rumus tertentu, rumus konversi tersebut yakni,

Dalam penentuan titik leleh, termometer harus dikoreksi. Jika Va adalah suhu terbaca,

maka suhu sebenarnya vw dapat dihitung dengan rumus berikut:

Vw = va + n • γ (va – vf)

Page 2: Jawaban Pertanyaan Baru

8. Cara mengamati bentuk kristal zat padat yakni dengan mengamati bentuk kristal zat padat

dimulai dari warnanya, bentuknya, apakah cacat atau tidak.

Penentuan titik didih

1. Rangkaian alat destilasi sederhana, dengan posisi termometer yang tepat dan benar untuk

mengukur titik didih zat cair dalam jumlah banyak yakni

3. Berikut adalah rumus konversi titik didih dari derajat celsius. Dari Celsius

Skala yang diinginkan Formula

Kelvin K = °C + 273,15

Fahrenheit °F = °C × 1,8 + 32

Rankine °Ra = °C × 1,8 + 491,67

Delisle °De = (100 − °C) × 1,5

Newton °N = °C × 33/100

Réaumur °Ré = °C × 0,8

Rømer °Rø = °C × 21/40 + 7,5

4. Cara menyimpulkan zat cair yakni jika range perbedaan temperatur sampel yang diuji

tidak lebih besar dari 10 C. Selain itu, adanya zat lain dalam sampel organik dapat

menyebabkan turunnya harga titik leleh dari seyawa organik yang sesungguhnya dapat

mengurangi kemurnian sampel.

5. Termometer yang digunakan perlu dikalibrasi terutama untuk termometer air raksa.

Kalibrasi termometer ini diperlukan terutama dikala penggunaan termometer yang

memerlukan data yang akurat. Kalibrasi dilakukan dengan stem correction.

Page 3: Jawaban Pertanyaan Baru

Penentuan Indeks Bias

1. Cara menggunakan alat refraktometer yang ada di labratorium organik yakni

- Prisma refraktometer dibuka, dibersihkan dengan menggunakan kapas berlakohol

kemudian dikeringkan. Sesudah kering zat diteteskan yang akan diperiksa sampai

menutup semua permukaan prisma tersebut secara merata kemudian tutup.

- Cahaya yang masuk diatur apabila belum jelas. Putar makrometer, apabila tidak

kelihatan batas terang gelap putar mikrometer, kemudian putar kembali makrometer

sampai batas terang gelap memotong titik perpotongan dua garis diagonal yang

saling berpotongan.

- Angka pada layar dibaca. Pembacaan hanya dilakukan pada angka bagian atas,

dengan bilangan keempat di belakang koma ditentukan berdasarkan penafsiran si

pembaca.

2. Hubungan antara temperatur dengan indeks bias yakni indeks bias sangat bergantung

pada suhu. Untuk senyawa-senyawa organik, indeks bias akan turun dengan naiknya

suhu, kira-kira sebesar 4-5 x 10-4 per derajat.

Mendeteksi Karbon dan Hidrogen

1. Persamaan reaksi antara zat organik dengan CuO adalah

C(s) + CuO(s) → CO2(g) + Cu(s)

Fungsi CuO yakni agar sampel dapat bereaksi dengan CuO, sehingga ketika pemanasan

sampel dapat dioksidasi dengan CuO. Ketika sampel bereaksi dengan CuO, maka gas

CO2 dan H2O dapat dideteksi.

2. Cara menguji adanya CO2 yakni,

Secara teoritis, untuk mendeteksi karbon dapat dilakukan dengan memanaskan

senyawa organik dengan tembaga oksida (CuO) kering. Pada proses ini karbon dioksidasi

menjadi karbon dioksida. Cara untuk menguji karbon dioksida yakni diuji dengan

mengalirkan gas yang dihasilkan ke dalam air kapur. Jika air kapur menjadi keruh oleh

CO2, maka senyawa tersebut mengandung unsur karbon.

Namun pada praktikum ini, untuk menguji timbulnya gas CO2 pada pereaksi

tersebut yakni dengan mendekatkan bara api pada dupa ke dekat mulut tabung. Sehingga

bara api pada dupa menjadi padam. Hal ini membuktikan adanya gas CO2 yang

Page 4: Jawaban Pertanyaan Baru

dihasilkan pada proses pemanasan. Secara teori, padamnya bara api disebabkan karena

adanya gas CO2. Gas CO2 memiliki berat molekul yang lebih besar daripada gas O2

sehingga molekul O2 tertindih oleh molekul CO2 sehingga bara api pada dupa menjadi

padam.

3. Cara menguji adanya H2O, yakni

Secara teoritis, untuk mendeteksi hidrogen dapat dilakukan dengan memanaskan

senyawa organik dengan tembaga oksida (CuO) kering. Pada proses ini hidrogen menjadi

air. Cara untuk menguji air diuji dengan uji tembaga sulfat anhidrat. Jika tembaga sulfat

menjadi biru karena pembentukan CuSO4.5H2O (uap air) maka senyawa mengandung

hidrogen. Jika air kapur menjadi keruh oleh CO2, maka senyawa tersebut mengandung

unsur karbon.

Sedangkan, pada praktikum ini, untuk menguji adanya H2O dilakukan dengan

mengamati tabung reaksi. Pada tabung reaksi terbentuk titik-titik air. Sehingga dapat

diidentifikasi bahwa zat yang diuji mengandung H2O.

Pembuatan Ekstrak Natrium

1. Logam natrium dipergunakan karena mudah larut dalam air.

2. Kelebihan natrium harus diusir dengan etanol, agar natrium yang lebih tersebut dapat

diminimalisir. Sebab, natrium merupakan logam yang sangat reaktif ketika bereaksi

dengan air pada saat pemecahan tabunga reaksi di dalam air suling. Jika natrium masih

berlebih, maka akan terjadi reaksi yang terjadi antara logam natrium dengan air sehingga

timbul ledakan. Jadi untuk menghindari ledakan yang terjadi maka natrium harus diusir

dengan etanol.

3. Persamaan reaksi yang terjadi dengan Pb-asetat, yakni:

Na2S + Pb(CH3COO)2 2CH3COONa + PbS(s)

4. Persamaan reaksi yang terjadi dengan Na-nitropirusid, yakni:

S2-(s) + [Fe(CN)5NO]-2

(aq) → [Fe(CN)5NOS]-4(aq)

Mendeteksi Nitrogen

1. Digunakan garam Mohr dengan rumus Fe(NH3)SO4 karena mengandung ion Fe(II) yang

bersifat sebagai pereduksi kuat.

Page 5: Jawaban Pertanyaan Baru

2. Tidak boleh terlalu asam karena ion besi (II) dapat dengan mudah menjadi besi (III)

sehingga suasana asam dapat mempengaruhi perubahan tersebut dan menyebabkan

kerusakan pada larutan.

3. Persamaan reaksi yang terjadi yakni

[C3H7NO2S] + Na NaCN

(senyawa organik)

FeS04 + 2NaCN Fe(CN)2 + Na2S04

Fe(CN)2 + 4NaCN Na4[Fe(CN)6]

natrium ferosianida

3Na4Fe(CN)6] + 4FeCl3 Fe4[Fe(CN)6]3 + 12NaCl

feriferosianida (berwarna biru prusian)

4. Senyawa yang berwarna biru Prusian yakni Fe4[Fe(CN)6]3 atau feriferosianida.

5. Bila N dan S ada bersama-sama pereaksi yang dapat digunakan untuk menguji CNS

adalah larutan besi (III) klorida. Persamaan reaksinya yakni

3SCN- + Fe3+ → Fe(SCN)3

Mendeteksi Halogen

1. Diasamkan dengan asam nitrat pekat karena dapat melarutkan analit logam.

2. Karena perlu menghilangkan zat-zat penggangu yang terdapat dalam ekstrak natrium.

3.

Mendeteksi Gugus Fungsional

1. Persamaan reaksi untuk tes Baeyer yakni

2. Warna KMnO4 pudar atau menghilang karena telah bereaksi dengan zat yang akan diuji

sehingga KMnO4 tereduksi menjadi MnO2- dan warna KMnO4 menjadi memudar.

3. Persamaan reaksi tes Bromin

4. Warna cokelat dari Br2 hilang karena Br2 akan digunakan untuk membentuk visual

dibromida yang tidak berwarna, sehingga warna cokelat menghilang.

Page 6: Jawaban Pertanyaan Baru

5. Jenis reaksi tes Baeyer adalah reduksi dan oksidasi, sedangkan tes bromin merupakan

reaksi adisi.

Mendeteksi Alifatis atau aromatis

Mendeteksi gugus hidroksi senyawa alkohol

Mendeteksi Gugus Fenolat

1. Persamaan yang terjadi yakni,

OH

OH

+ FeCl3 [Fe(OH2C6H4)3]3+ + 3 Cl-

Mendeteksi Gugus Aldehida

1. Reaksi yang terjadi bila Fehling A ditambah Fehling B yakni

CH2

Na+

C

O O-

CH2

-OO

C

Na+

+ Cu2+ kompleks

CO O

CH2

OO

C

CH2 CH2

C

O O

CH2

O O

C

Cu2+

2+

+ Na2SO4

2. Rumus struktur senyawa kompleks Fehling

CH2

Na+

C

O O-

CH2

-OO

C

Na+

+ Cu2+ kompleks

CO O

CH2

OO

C

CH2 CH2

C

O O

CH2

O O

C

Cu2+

2+

+ Na2SO4

3. Persamaan reaksi antara aldehida dengan pereaksi fehling

RCHO + 2 Cu2+ + 3OH- → RCOO- + 2 Cu+ + 2H2O

2 Cu+ + 2 OH- → Cu2O + H2O

RCHO + 2 Cu2+ + 5OH- → RCOO- + Cu2O + 3H2O

Page 7: Jawaban Pertanyaan Baru

4. Reaksi yang terjadi yakni reduksi dan oksidasi, oksidator adalah ion tembaga (II) yang

mengalami reduksi menjadi ion tembaga (I).

Tes Tollen

1. Reaksi yang terjadi saat membuat pereaksi tollen yakni AgNO3 + NaOH →Ag(OH) +

NaNO3

2. Persamaan reaksi antara pereaksi tollen dengan aldehida yakni

AgNO3 + 2 NH3 → Ag(NH3)2+ + NO3

-

CH3CHO + 2 Ag(NH3)2+ + 3OH- → 2 Ag+ + CH3COO- + 4NH3 + 2H2O

3. Perak mengalami reduksi, aldehid mengalami oksidasi.

4. Fungsi pereaksi tollen adalah untuk mengidentifikasi adanya gugus aldehid.

5. Pereaksi yang dapat digunakan untk mendeteksi gugus aldehida yakni 2,4

dinitrofenilhidrazin atau chromic acid test.

Mendeteksi Gugus Keton

1. Senyawa yang dihasilkan dari tes DNP yakni 2,4 dinitrofenilhidrazin.

CH3 C

OH

CH3

NH NH

NO2

NO2 CH3 C

CH3

N NH

NO2

NO2

2. Tidak, karena tes iodoform hanya positif terhadap keton yang salah satu rantai utamanya

mengandung metil yang dapat diserang oleh OH-.

3. Titik leleh iodoform adalah 1230 C.

4. Gugus yang positif dengan tes iodoform adalah asetaldehid dan alkohol dengan gugus

OH- ada di C no.2 (2-alkanol).

Tes Pembentukan Ester

1. Persamaan reaksi senyawa karboksilat dengan natrim bikarbonat yakni

RCOOH + NaHCO3 → CH3COO-Na+ + H2CO3

H2CO3 → CO2 + H2O

C

O

OH+ NaHCO 3

C

O

O-Na+

+ H2CO

3 (tidak stabil)

Page 8: Jawaban Pertanyaan Baru

2. Reaksi asam karboksilat dengan etil alkohol dan asam sulfat pekat, yakni

3. Reaksi dapat berjalan tanpa asam sulfat, namun berjalan denga lambat, karena asam

sulfat berperan sebagai katalis yang mempercepat reaksi.

4. Bila menggunakan asam slfat encer maka reaksinya tidak dapat berjalan hal ini

dikarenakan asam lemah cenderung sulit terionisasi menjadi proton (H+). Dalam hal ini

fungsi katalis adalah sebagai donor H+ pada atom O di gugus karboksil sehingga atom C

di gugus karboksil bermuatan positif.

5. Cara membaui hasil reaksi kimia adalah mengibaskan gas yang keluar melalui tabung

reaksi ke hidung.

Mendeteksi Ester

1. Persamaan reaksi dalam mendeteksi ester yakni,

+ H2N-OH +

hidroksilamina asam hidroksamat

2. Hidroksilaminhidroklorida dan KOH dilarutkan dalam metanol, karena zat tersebut

mudah dilarutkan pada KOH dan tidak mudah larut pada air.

3. Perlu diasamkan untuk menimbulkan suasana asam pada reaksi ini, sehingga prosesnya

berjalan dengan optimal.

CH3 C OH

O

+CH3CH2 OHH2SO4

O

CCH3 O CH2CH3

+ H2O

Asam asetat etilalkohol etil asetat

R C NH

O

OH R C

O

O R' OH R'