jawaban kasus manajemen konflik

Upload: noviayuwiryani

Post on 08-Mar-2016

120 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Kasus Manajemen Konflik

TRANSCRIPT

KELOMPOK 2PUTU EKA DAMAYANTI(1215644006)NI WAYAN AGUSTINI(1215644026)KADEK NOVIA AYU WIRYANI(1215644070)

Jawaban Kasus:Untuk mengatasi permasalahan yang mungkin akan timbul akibat dari terlaksananya proses merger yaitu PT Rasyid Lampulo harus memberikan pilihan kepada karyawan dari kedua perusahaan yaitu PT Bank Buana dan PT Bank Angkasa apakah akan ikut bergabung setelah kedua perusahaan tersebut dimerger atau mengambil Program Pensiunan Sukarela (PPS). Karyawan yang ikut bergabung harus dites ulang untuk mengetahui kompetensi yang bersangkutan untuk menduduki jabatan yang tersedia. Dengan dilakukannya tes ulang, maka dapat diketahui karyawan mana yang memiliki kualifikasi sesuai dan mumpuni untuk mengemban jabatan. Sehingga dengan demikian tercipta sebuah transparansi dan profesionalisme dalam pemilihan karyawan. Hal ini dilakukan supaya tidak terulang lagi kesalahan yang menyebabkan penurunan kinerja dan masalah pengelolaan keuangan. Dalam menyelesaikan kasus ini, diperlukan solusi yang benar-benar disetujui oleh semua pihak. Tidak mudah untuk menemukan solusi yang bisa disepakati oleh semua pihak yang berkonflik, maka dari itu kami telah berdikusi untuk menyelesaikan kasus ini menurut pandangan kelompok kami. Solusi untuk menyelesaikan masalah ini adalah:a. Hal pertama yang harus dilakukan sebaiknya PT. Bank Buana dengan PT. Bank Angkasa di pertemukan termasuk juga PT. Rasyid Lampulo selaku bank induk untuk melakukan perundingan dalam mengambil keputusan secara adil dan bijaksana.b. Kemudian karena direktur utama dan manager keuangan dari PT. Bank Buana adalah penyebab penurunan Bank Buana, maka akan lebih baik jika menempatkan direktur utama dan manager keuangan dari PT. Bank Angkasa untuk menduduki jabatan sebagai direktur utama dan manager keuangan.c. Untuk menempatkan posisi 3 manager (personalia, produksi dan marketing), memang sulit karena manager dari Bank Buana memiliki kualifikasi yang baik, namun di sisi lain Bank Angkasa tidak akan menerima jika mereka ditempatkan di bawah manajer dari Bank Buana. Maka akan lebih baik dari ketiga bank tersebut merudingkan secara seksama bagaimana keputusan yang akan di ambil PT. Bank Buana, PT. Bank Angksa di bawah naungan PT. Rasyid Lampulo membuat kualifikasi yang pantas dan mangadakan tes kembali kepada para manager tersebut. Kualifikasi tidak hanya dilihat dari pendidikan namun di lihat juga dari pengalaman, prestasi kerjanya selama menjabat produktivitas kerjanya, sikapnya, dan kompetisi yang dia miliki. Lalu mengadakan tes kembali sebagai keyakinan untuk mengambil keputusan.d. Setelah masing-masing pihak setuju dengan hasil perundingan maka di buatlah perjanjian sebagai bukti semuanya telah menyetujui dan konsisten dengan keputusannya.e. Membuat kembali rancangan ulang asset yang dimilki, membuat anggaran keuangan dengan maksimal dan terinci.Untuk menyelesaikan kasus ini, para pimpinan harus menyelesaikan konflik dengan adil dan bijaksana. Data yang di kumpulkan untuk menyelesaikan masalah ini harus transparan, kedua pihak yang berkonflik juga harus membicarakan masalah dengan cara musyawarah dan buat kesepakatan yang mengikat.

Jawaban Soal :1. Menurut kami adanya konflik merupakan salah satu pengaruh lambatnya proses pengambilan keputusan.Salah satu bentuk konflik yang terjadi yaitu karena adanya perbedaan pendapat, dan adanya pengaruh dari kelompok lain. Kadang pembuat keputusan ragu-ragu dalam menentukan keputusan, karena banyaknya perbedaan pendapat yang menyebabkan proses pengambilan keputusan menjadi lambat. Namun adanya tekanan dari luar dapat mempercepat keputusan yang diambil. Hal ini dikarenakan tidak adanya ketegasan dari pemimpin organisasi dalam penyelesaian masalah. Selain itu juga dikarenakan kelompok atau organisasi tersebut mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh pemimpin organisasi lain dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini juga dapat menjatuhkan organisasi serta mementingkan kepentingan kelompok tersebut.Contoh: KPK & POLRIPada kasus ini KPK dan POLRI memiliki tugas dan wewenang masing-masing, tetapi kedua lembaga negara ini berbeda pendapat dalam penyelesaian kasus yang ada.Maksudnya, KPK menganalisis adanya dugaan korupsi pengadaan simulator SIM di lingkungan kepolisian sampai akhirnya ada beberapa pejabat POLRI yang tersandung kasus ini.Tetapi polisi juga mempunyai wewenang dalam penyelesaian masalah korupsi simulator SIM yang ada di instansinya. Sehingga terjadilah kesalah pahaman dalam menyelesaikan kasus ini.KPK memiliki kewenangan yang besar dalam menindak kasus korupsi, namun hal inilah yang kadang meresahkan lembaga2 lain termasuk DPR, organisasi pemerintah maupun parpol, dll karena tindakannya yang kadang terkesan over taking atau semena-mena.Memungkinkan nama baik Polri akan lebih tercemar lagi jika kasus korupsi di instansinya ditangani oleh KPK, tidak menutup kemungkinan oknum-oknum lainnya bisa terjerat juga menjadi tersangkaPolri juga terkesan terlambat dalam menyelesaikan kasus simulator SIM ini, karena kalah cepat dengan KPKDalam pengambilan keputusan pengaruh tekanan dari luar perlu dilakukan karena kurang adanya tindakan cepat dari Presiden terhadap kasus POLRI dengan KPK, oleh karena itu organisasi serta masyarakat mendesak pemerintah agar segera mengambil keputusan.

2. Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan manusia, walaupun kehidupan masyarakat kelihatan sangat damai dan rukun namun belum tentu masyarakat itu tidak mempunyai konflik. Suatu konflik tidak selalu merugikan, didalam organisasi konflik diperlukan dan diciptakan bahkan diakui eksistensinya. Sehubungan dengan ini perlu pula dikatakan bahwa konflik bukan merupakan tanda kemelahan organisasi atau bukti kegagalan pemimpinnya. Dalam sebuah organisasi, konflik dapat terjadi baik antar individu yang tergabung dalam satu kelompok kerja, maupun antara berbagai kelompok yang terdapat dalam organisasi. Seorang pemimpin dapat mengakibatkan terjadinya konflik karena gaya kepemimpinannya. Salah satunya adalah gaya kepemimpinan yang otokratik, dimana seorang pemimpin sangat egois. Egoismenya yang sangat besar akan mendorongnya memutarbalikkan kenyataan yang sebenarnya sehingga sesuai dengan apa yang secara subjektif diinterpretasikan disiplin para bawahan dalam organisasi. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukkan berbagai sikap yang menonjol yang akan menyebabkan konflik, diantaranya:a. Kecenderungan memperlakukan bawahan sama dengan alat-alat lain dalam organisasi dengan demikian maka seorang pemimpin kurang menghargai bawahannya.b. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan itu dengan kepentingan dan kebutuhan bawahannya.Mengatasi konflik tersebut, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik atau sebagai mediator dalam penyelesaian konflik tersebut. Dengan adanya konlfik maka disinilah seorang pemimpin akan diuji, bagaimana seorang pemimpin melakukan negosiasi untuk menyelesaikan konflik dengan gaya kepemimpinannya dalam manejemn konflik sehingga konflik tersebut dapat diatasi dengan baik. Dengan adanya konflik tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja, mengembangkan hubungan kerja yang baik, menciptakan perubahan dan mampu memahami orang lebih baik tanpa akan menimbulkan konflik yang baru lagi.Contoh :Dalam suatu perusahaan manajer produksi menginginkan kualitas produk yang dihasilkan bagus. Sehingga bagian produksi membeli bahan baku yang digunakan untuk memproduksi produk dengan kualitas yang bagus sesuai dengan keinginan manajer namun dengan harga yang relative mahal. Setelah produk tersebut jadi ternyata manajer baru mengetahui bahwa biaya produksi untuk produk tersebut meningkat. Sehingga terjadilah konflik antara manajer dan bagian produksi, maka gaya kepemimpinan seperti ini dapat menyebabkan terjadinya konflik antara atasan dan bawahan.