peran bkprd dalam penyelesaian konflik pemanfaatan ruang (kasus jawa tengah)

43
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAW A TENGAH FOCUS GROUP DISCUSSION PENATAAN RUANG SURAKARTA, 19 JUNI 2014

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 14-Oct-2015

557 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Disampaikan oleh Bappeda Provinsi Jawa Tengah pada Focus Group Discussion "Identifikasi Potensi Konflik dan Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang dalam Rangka Percepatan Pembangunan Sektor Riil dan Infrastruktur Indonesia" di Solo, 19 Juni 2014

TRANSCRIPT

Slide 1

PERAN BKPRD DALAM PENYELESAIAN KONFLIK PEMANFAATAN RUANGKASUS: JAWA TENGAHBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHPROVINSI JAWA TENGAH

FOCUS GROUP DISCUSSION PENATAAN RUANGSURAKARTA, 19 JUNI 20142RENCANA TATA RUANG WILAYAH ADALAH ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMANFAATAN RUANG WILAYAH DAERAH YANG MENJADI PEDOMAN BAGI PENATAAN RUANG WILAYAH DAERAH YANG MERUPAKAN DASAR DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PEMBANGUNAN

3FUNGSIR T R WDOKUMEN FORMALPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHPEMBERIAN KEKUATANHUKUM

PERDA RTRWPERISAI LEGITIMASIPERUNTUKANRUANGACUAN PEMBERIAN PERIZINAN PEMANFAATANRUANG

IZIN LOKASIIZIN PRINSIPRUJUKAN KONFLIK RUANG

4KONFLIK RUANGKOMPETISI RUANGTEKANAN PERTUM- BUHANAKSES ATAS RUANGRUANG LINDUNG VS BUDIDAYARUANGEKSPLOITASISUMBERDAYAALAMRUANG PERKOTAANVSPERDESAANRUANGPRIVATVSPUBLIKTANTANGAN PENATAAN RUANGPERENCANAAN TATA RUANGSISTEM PENATAAN RUANGPEMANFAATAN RUANGPENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANGPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG ADALAH KEGIATAN YANG MELIPUTI PENGATURAN, PEMBINAAN, PELAKSANAAN, DAN PENGAWASAN PENATAAN RUANGBKPRDKELEMBAGAAN PENAAAN RUANGPERGUB 23/2005TENTANG : PEMBENTUKAN BKPRD PROV JATENGPERGUB 117A/2008 TENTANG : PERUBAHAN KE 3 ATAS PERGUB 23/2005KEPGUB 650/27/2010 TENTANG : BKPRD PROV JATENGGUBERNUR => PENANGGUNG JAWABWAKIL GUB. => PENANGGUNG JAWABSEKRETARIS DAERAH => KETUAKA. BAPPEDA => SEKRETARISSKPD TERKAIT => ANGGOTADIBANTU OLEH :SEKRETARIATPOKJA PERENCANAANPOKJA PEMANFAATAN DAN PENGENDALIANDalam melaksanakan tugas, BKPRD dibantu oleh :Sekretariat BKPRD(dipimpin oleh Sekretaris Bappeda)Kelompok Kerja (Pokja)Pokja Perencanaan Tata Ruang(dipimpin oleh Kabid. pd Bappeda)Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang(dipimpin oleh Kabid. pd Dinas Cipkataru)TUGAS POKJA PENGENDALIANMemberikan masukan kpd Ketua BKPRD dlm rangka perumusan kebijakan pemanf. & pengend. pemanf. ruang provFasilitasi pelaks. pemantauan thd penegakan perda ttg RTRFasilitasi pelaks. evaluasi thd penegakan perda ttg RTRFasilitasi pelaks. pelaporan thd penegakan perda ttg RTRFasilitasi pelaks. perizinan pemanfaatan ruangFasilitasi pelaks. penertiban pemanfaatan ruang Menginventarisasi & mengkaji permasalahan dlm pemanf. & pengend. pemanf. ruang serta memberikan alternatif pemecahan utk dibahas dlm sidang pleno BKPRD

Mekanisme PENYELESAIAN KONFLIK PEMANFAATAN RUANG

CONTOH KASUS YANG DITANGANI BKPRD PROV. JATENGPencucian Jean PT Golden LandPerumahan Star Regency di RawapeningAlas Kethu & Pabrik Semen di WonogiriTPA Regional PekalonganPembangunan SUTET di Kab DemakIndustri di SimonganSPBE PurworejoIndustri di Kab GroboganRTH di PurbalinggaKarst SukoliloKampung Rawa di Rawa PeningSUTET ...... dsb (termasuk kasus PLTU Batang)10Lokasi PT.Golder Land pada kawasan permukiman (Kel.Bubakan Kec Mijen Kota Semarang) tidak sesuai dengan Perda RTRW dan RDTR Kota Semarang (Perda Kota Semarang No. 5 & 14 th 2004)Kegiatan PT.Golden Land berpotensi mencemari Sungai Kreo & masuk ke areal rencana genangan waduk jatibarangPT.Golden Land tidak memiliki dokumen UKL UPL karena tidak mendapat rekomendasi BLH Kota SemarangSurat Gubernur Jawa Tengah kepada Walikota Semarang No.660/04801 tanggal 24 Februari 2010, berisi :Menghentikan kegiatan industri PT. Golden LandMembatalkan IMB No.6484/1921/2007 yang telah diberikan pada PT.Golden LandMengarahkan PT.Golden Land utk relokasi ke dlm kawasan industriPembangunan Industri Pencucian Jeans (PT.Golden Land)KONDISIUPAYA PENANGANANPembangunan Perumahan Star Regency oleh CV.Star seluas 11.030 m2 pada lahan sempadan Kali Tuntang dan tepi genangan Rawa Pening (Desa Tuntang Kec Tuntang Kab Semarang)Belum ada dokumen AMDAL (seharusnya wajib AMDAL)Sudah mengantongi perizinan dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kab Semarang & Wakil Bupati Semarang.Indikasi Pelanggaran Perda RTRW & RDTR Kab Semarang.Hasil Rapat di BLH Prov Jateng 5 Mei 2010 karena belum memiliki AMDAL, semua perizinan & kegiatan konstruksi mrpkan pelanggaran UU.Surat Gubernur Jawa Tengah kepada Bupati Semarang No.660/10685 tanggal 20 Mei 2010, berisi :Mencabut semua perizinan terkait pembangunan Star RegencyMemerintahkan CV.Star menghentikan seluruh aktivitas konstruksi hingga ketentuan normatif penyusunan AMDAL terpenuhi.KONDISIUPAYA PENANGANANPembangunan Perumahan Star Regency di sekitar Rawa Pening

Kondisi batas pagar perumahan dengan sungaiKondisi Batas Perumahan dengan Air Pasang dari RawapeningPembangunan Perumahan Star Regency di sekitar Rawa Pening-S. Tuntang Kabupaten Semarang

Garis sempadanJarak 50m dari sungaiJarak 100m dari rawaLokasi rencanaS. TuntangRawa PeningRencana Pemanfaatan Alas Kethu untuk kegiatan industri, padahal dalam RTRW peruntukannya untuk kawasan hutan produksi dan hutan produksi terbatasRencana Pemb Pabrik Semen di Kec Giriwoyo, padahal dalam RTRW Kab Wonogiri bukan sebagai kawasan industri besar & menengah.Ketidak sesuaian dengan Perda RTRW Kab Wonogiri No.9 Th.2011Th.2008 Menteri Kehutanan telah menolak alih fungsi Alas Kethu menjadi Kaw IndustriTh 2009 dlm penetapan Perda RTRW Prov Jateng ada penegasan dari Menteri Kehutanan untuk tidak melaks alih fungsi lahan pd alas kethu.Surat Gub Jateng pada Bupati Wongiri tgl 11 Mei 2012 menegaskan untuk mencabut SK Bupati Wonogiri tentang Izin Lokasi Penggunaan Kaw Hutan Pulosari (Alas Kethu) yang dimohonkan untuk dialih fungsikan menjadi kaw industri.Setda Prov Jateng selaku Ketua BKPRD Jateng menegaskan kepada Bupati Wonogiri untuk tidak dilakukan alih fungsi di alas kethuKONDISIUPAYA PENANGANANRencana Pemanfaatan Alas Kethu & Pembangunan Pabrik Semen di Kab WonogiriALAS KETHUGubernur melakukan audiensi dengan Sekretariat Kabinet.Kunjungan lapangan oleh BKPRN ke lokasi Alas Kethu.lanjutan UPAYA PENANGANAN.ALAS KETHURENC PEMBANGUNAN PABRIK SEMENSurat Gub Jateng tanggal 2 November 2012 yang berisi :Rencana lokasi Pabrik Semen di Kecamatan Giriwoyo belum sesuai dengan RTRW Kab. Wonogiri, sedangkan lokasi penambangan batukapur maupun tanah liat di Kecamatan Giriwoyo dan Giritontro sudah sesuai RTRW.Industri semen tidak diwajibkan berlokasi di kawasan industri namun tetap diwajibkan sesuai RTRW yakni berada dalam kawasan peruntukan industri besar dan menengah

ALAS KETHUPETA POLA RUANG KAB. WONOGIRI

Koordinasi di BKPRD Jateng tgl 7 dan 15 Maret 2012.Dilakukan pentahapan renc pembangunan TPA Regional dimana pembangunan tahap awal harus sesuai dengan RTRW yaitu di Desa Wangandowo Kec. Bojong Kab Pekalongan.Perda RTRW Kab Pekalongan 2011 2013 mengamanatkan lokasi TPA Regional berada di Desa Wangandowo Kec.Bojong Kab Pekalongan.Terjadi pergeseran lokasi TPA Regional ke arah Desa Sampit Kec Wonopringgo Kab Pekalongan (tidak sesuai RTRW Kab Pekalongan)KONDISIUPAYA PENANGANANRencana Pembangunan TPA Regional di Kabupaten PekalonganTdpt perbedaan pendapat internal BKPRD, sebagian menyatakan pemb. dpt dilanjutkan krn kawasan yg dilalui tidak terganggu fungsinya, sebagian berpendapat bhw scr hukum formal, Perda RTRW Demak harus dipatuhiOleh krn tidak bulatnya pendapat di BKPRD Prov, dan karena jaringan SUTET menyangkut kepentingan Nas, maka disepakati dimohonkan fatwa ke BKPRNBKPRN melalui Dirjen Penataan Ruang Kemen PU mengeluarkan tanggapan tertulis bhw renc pemb. jar SUTET di Jateng dpt dilaks.Perda RTRW Kab Demak 2011 2031 menyebutkan bahwa rencana pengemb jaringan SUTET adalah melalui Kec Sayung Kec Karangtengah Kec Demak Kec Wonosalam Kec Gajah Kec Bonang Kec Wedung Kec Karanganyar Kec Mijen.Ijin Prinsip, Persetujuan KA ANDAL, Ijin Lingkungan dari Gub Jateng serta pertimbangan teknis BPN Kab Demak lokasi menara di Kab Demak berada di Kec Karangawen.KONDISIUPAYA PENANGANANRencana Pembangunan SUTET di Kabupaten DemakRapat BKPRD Prov tgl 20 Juni 2013 menghasilkan :

PERDA NO 6 TAHUN 2011 ttg RTRW KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011-2031PASAL 20

Pengembangan sistem jaringan sebagaimana.....meliputi:Pengembangan jaringan saluran udara tegangan ekstra tinggi dan saluran udara tegangan tinggi sebagaimana.....melalui:Kecamatan SayungKecamatan Karangtengah Kecamatan DemakKecamatan WonosalamKecamatan GajahKecamatan BonangKecamatan WedungKecamatan KaranganyarKecamatan MijenMempedomani UU 26 Th.2007 tentang Penataan Ruang & PP 24 Th.2009 tentang Kawasan Industri.Mengkaji secara integratif penerbitan perizinan di Kaw Simongan.Segera selesaikan masalah dengan paguyuban Simongan sesuai kewenangan dlm rangka menciptakan wil yang kondusif.KONDISIUPAYA PENANGANANKegiatan Industri pada Kawasan Permukiman di Kota SemarangPenerbitan Surat Gubernur pada Walikota Semarang tgl 2 Agustus 2012 agar :Keberadaan industri di daerah Simongan (Kec Semarang Barat Kota Semarang) sudah sejak lama, karena perkembangan kota menjadi tidak sesuai dengan RTRW Kota Semarang 2011 2013.Upaya relokasi kegiatan industri di Simongan mendapat penolakan dari para pelaku industri.INDUSTRI SIMONGAN KOTA SEMARANG

Pemindahan industri yang berada di peruntukkan permukimanDaerah Simongan Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang

Perda Kota Semarang No. 14 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031Upaya : Penerbitan Srt Gub. Jateng kpd Walkot Smg No. 180/13566 tgl 2 Agt 2012 perihal Kegiatan Industri di wil Simongan Smg. Yg menegaskan bhw Dlm rangka pelaks Perda 14/2011 ttg RTRWK Smg 2011-2031 agar : 1) mempedomani UU 26/2007 & PP 24/2009, 2) Mengkaji scr integratif penerbitan perizinan di Kaw. Simongan, serta 3) Sgr sleseikan masalah dg paguyubab Simongan sesuai kewenangan dlm rangka menciptakan wil yg kondusifSesuai RTRW Kab Purworejo lokasi yang dimohonkan ijin yaitu Desa Popongan Kec Banyuurip Jalan Purworejo Yogyakarta Km.6 merupakan lahan pertanian basah sehingga tidak bisa dialih fungsikan menjadi SPBE.Menyarankan investor untuk membangun SPBE sesuai dengan RTRW Kab Purworejo.KONDISIUPAYA PENANGANANPermohonan Pendirian SPBE di Kabupaten PurworejoSurat Ketua BKPRD Provinsi Jawa Tengah tanggal 14 November 2012 Adanya permohonan ijin lokasi SPBE seluas 4.000 m2 di Desa Popongan Kec Banyuurip Jalan Purworejo Yogyakarta Km.6 yang tidak sesuai dengan Perda RTRW Kab Purworejo (peruntukan di RTRW adalah pertanian lahan basah).

Lokasi pengajuan investasi SPBELokasi SPBE berdasarkan Perda Kab.Purworejo Nomor 27 /2011 tentang RTRW Kab.Purworejo Tahun 2011-2031 di Desa Boro Kulon, Kec.Banyuurip.Lokasi permohoman investasi SPBE di Desa Popongan Kecamatan Banyuurip Jalan Purworejo-Yogyakarta Km.6 (kawasan pertanian lahan basah).

Lokasi SPBE dalam RTRW Kab. PurworejoLokasi Sebelum Dikeringkan Untuk SPBE di Desa Popongan, Kec. Banyuurip

KONDISIUPAYA PENANGANANPembangunan Industri di Kecamatan Godong Kab GroboganRapat pembahasan yang menghasilkan :Lokasi industri di Desa Harjowinangun 20 Ha , Desa Ketitang 3,15 Ha sudah sesuai dengan RTRW Kab Grobogan sebagai industri.Kegiatan Industri Pakan Ternak PT.Malindo Feedmill sudah memiliki Dokumen UKL UPL.Penyusunan RDTR Kec Godong dilaksanakan pd Th.2013 termasuk penetapan luasan LP2B di Kec Godong.Adanya surat dari komunitas caping gunung kepada Dinas CIPKATARU Prov Jateng tentang desakan pencabutan izin terhadap pmbangunan industri di Desa Harjowinangun & Desa Ketitang Kec Godong Kab Grobogan karena tidak sesuai RTRW Kab Grobogan (berada di lahan sawah)

Desa Harjowinangun

Desa KetitangKONDISIUPAYA PENANGANANPenyelesaian Pembongkaran RTH di Kabupaten PurbalinggaRapat pembahasan BKPRD 20 Juni 2013, menghasilkan :Pemkab Purbalingga sebaiknya dapat berkoordinasi dengan PT.KAI terkait pemanfaatan ruang eks jalur kereta apiPT KAI dalam memberikan izin sewa harus mempertimbangkan RTRW Kab Purbalingga.Pembongkaran Taman oleh saudara Imam Safingi harus dihentikanAdanya Taman yang dibangun Pem Kab Purbalingga pada lahan milik PT.KAI yang dalam RTRW Kab Purbalingga merupakan RTH (Kaw Lindung).Adanya pembongkaran Taman tersebut diatas oleh sdr. Imim Safingi, karena memiliki surat perjanjian kontrak dengan PT.KAI30

PERDA NO 5 TAHUN 2011 ttg RTRW KAB PURBALINGGA TAHUN 2011-2031PASAL 21(1) Kawasan perlindungan setempat sebagaimana...Sempadan sungaiSempadan bendung dan bendunganSempadan saluran irigasiSempadan mata airKawasan lindung spiritual dan kearifan lokalRuang Terbuka Hijau(7) RTH sebagaimana....seluas kurang lebih 4.997 Ha yang berada di 16 wilayah perkotaan

PASAL 89

Kawasan Lindung sebagaimana......diwujudkan melalui ketentuan umum peraturan zonasi meliputi:Tidak diperbolehkan memanfaatkan kawasan lindung yang dapat merubah fungsi lindungTidak diperbolehkan melakukan alih fungsi kawasan yang telah ditetapkan sebagai bagian dari RTH di kawasan perkotaanDiperbolehkan alih fungsi kawasan terbuka hijau tetapi bukan sebagai bagian dari RTH di kawasan perkotaan dengan syarat komposisi RTH tidak berubah sesuai RDTR kawasan perkotaanPenjelasan Perda 5/2011lanjutan .KONDISIUPAYA PENANGANANPembangunan Industri di Kawasan Karst Sukolilo Kabupaten PatiPermen ESDM 17 Th 2012 tentang penetapan kawasan bentang alam karst.Konsekwensi dari Permen ESDM 17 Th 2012 adalah wil IUP eksplorasi batugamping PT.Sahabat Mulia Sakti yang ada si zona Kawasan Karst Sukolilo seluas 425 Ha, disarankan agar kegiatan eksplorasi dihentikan sementara sambil menunggu keputusan deliniasi yang baru tentang Kaw Karst SukoliloAdanya IUP eksplorasi PT.Sahabat Mulia Sakti pada kawasan bentang alam karst sukolilo seluas 425 Ha yg merupakan kawasan lindung geologi.Renc pembangunan pabrik semen yang tidak berada pada kawasan peruntukan industri yang sudah ditetapkan dalam RTRW Kab Pati.Rapat pembahasan BKPRD menghasilkan berita acara yaitu:Pemanfaatan ruang untuk perumahan pada Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Basah tidak dibenarkan dan tidak bisa diberikan ijin.Untuk kegiatan yang sudah diberikan ijin sebelum Perda Kabupaten Brebes No.2 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Brebes Tahun 2010-2030 ditetapkan, agar disesuaikan dengan Pasal 92 ayat (2) dan ayat (3) Perda dimaksud.Permohonan yang diajukan PT. Jati Unggul Perkasa untuk perumahan, yang diijinkan adalah yang berada pada kawasan peruntukan permukiman sedangkan yang berada pada kawasan peruntukan pertanian lahan basah tidak diijinkan.KONDISIUPAYA PENANGANANPermasalahan Perijinan Pemanfaatan Ruang di Kabupaten BrebesPT Yogaswara Tri Fara yang akan melakukan pengembangan perumahan lokasi di Desa Laren Kec. Bumiayu seluas 10.000 m2 berada pada Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Basah;PT Jati Unggul yang akan melakukan pengembangan perumahan lokasi di Desa Jatibarang Kidul Kec. Jatibarang seluas 14.108 m2 yang sebagian berada pada Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan BasahCV Bintang Mas yang akan melakukan pengembangan perumahan lokasi di Desa Siasem Kec. Wanasari seluas 6.100 m2 berada pada Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Basah.

Rencana Lokasi Perumahan PT Yogaswara Tri FaraPenyelesaian Permasalahan Obyek Wisata Kampung RawaSesuai dengan Perda Kabupaten Semarang No.6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Semarang Tahun 2011-2031, lokasi pembangunan Obyek Wisata Kampung Rawa berada pada peruntukan kawasan lindung setempat dan kawasan pertanian pasang surut yang dialokasikan sebagai LP2B, sehingga telah terjadi alih fungsi lahan dari pertanian menjadi non pertanian.Pembangunan Obyek Wisata Kampung Rawa belum memiliki ijin usaha: ijin lokasi, ijin lingkungan, IMB dan ijin wisata terpadu. Belum memiliki ijin lingkungan (AMDAL karena berbatasan langsung dengan kawasan lindung setempat/ sempadan danau)Dilakukan Rapat Peninjauan Lapangan Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi Jawa Tengah (Notulen Rapat Nomor : 02/wasdalruang/III/2014 Tanggal : 14 Maret 2014).Dilakukan Rapat Koordinasi Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi Jawa Tengah (Notulen Rapat Nomor : 03/wasdalruang/III/2014 Tanggal : 19 Maret 2014).Surat dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku Ketua BKPRD Provinsi Jawa Tengah kepada Ketua BKPRD Kabupaten Semarang Nomor 050/004981 tanggal 30 April 2014 tentang Penertiban Pemanfaatan Ruang

MasalahPenyelesaian

Garis Sempadan Rawa Posisi Relatif lokasi obyek wisata Kampung RawaIzin Lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kab. BanyumasIzin prinsip/ lokasi SPBU di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo pada kondisi eksisting lahan pekarangan eks ricemill dan rumah mangkrak berada pada kawasan pertanian lahan basah.Izin prinsip/ lokasi SPBU dan Rest Area di Desa Karanggayam, Kecamatan Lumbir pada kondisi eksisting lahan tegalan serta sebagian kecil lahan sawah non irigasi (tadah hujan) berada pada kawasan pertanian lahan kering.Batang tubuh dan lampiran Perda Kabupaten Banyumas ttg RTRW, tidak mengatur secara eksplisit mengenai lokasi SPBU, tetapi diatur dalam Buku Rencana RTRW Kabupaten Banyumas yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perda RTRWDilakukan pembahasan Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi Jawa Tengah (Notulen Rapat Nomor: 04/wasdalruang/III/2014 tanggal 27 Maret 2014)Nota Dinas Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah selaku Sekretaris BKPRD Provinsi Jawa Tengah kepada Plt. Sekda Prov. Jateng selaku Ketua BKPRD Provinsi Jawa Tengah Nomor: 650/7313 tanggal 17 April 2014Surat Plt. Sekretaris Daerah selaku Ketua BKPRD Provinsi Jawa Tengah a.n. Gubernur Jawa Tengah kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas Nomor: 650/4749 tanggal 22 April 2014, yang berisi agar kegiatan pemanfaatan ruang di Kabupaten Banyumas dilaksanakan secara normatif sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

MasalahPenyelesaianRencana pembangunan jaringan SUTET di Provinsi Jawa TengahLokasi Tapak Proyek telah sesuai dengan Perda Jateng No. 6/2010 tentang RTRW Prov. Jateng, namun terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan Perda RTRW Kabupaten/ KotaPenetapan lokasi tapak yang melewati kecamatan-kecamatan di Kab. Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kudus, Grobogan, & Cilacap tidak sesuai dgn penetapan wilayah peruntukan tapak jaringan SUTET berdasarkan Perda RTRW Kabupaten.Lokasi tapak proyek jaringan SUTET yang melewati kecamatan-kecamatan di Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal tidak ditetapkan dalam Perda RTRW Kabupaten.Dilakukan pembahasan Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi Jawa Tengah tanggal 12 Mei , 21 Mei 2014, dan 2 Juni 2014. Pada prinsipnya rencana pembangunan jaringan SUTET dapat dilaksanakan dengan syarat tidak melalui kwsn-kwsn yg dpt terganggu fungsinya oleh keberadaan SUTETKarena jaringan SUTET memiliki tingkat kepentingan nasional, dan pemkab mengindikasikan untuk mendapatkan fatwa dari BKPRN (sebagaimana Kab. Demak), maka dikirim permohonan fatwa kepada BKPRN, bahwa fatwa untuk Kab. Demak jg berlaku untuk kab. lain.MasalahPenyelesaian40

Kws Peruntukkan IndustriPosisi Relatif Lokasi PLTU terhadap RTRW Kab.Batang (Perda 7/2011) Kws Peruntukkan IndustriKOMITMEN PEMPROV JATENGPengendalian Alih Fungsi Lahan (Komitmen sbg Penyangga Pangan Nasional & Pembangunan perdesaan = Desa Berdikari)Pelihara & wujudkan kelestarian fungsi & daya dukung Lingkungan Hidup, serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) scr proporsionalPertahankan luas kawasan hutan (hutan lindung & hutan produksi) dan pengembangan hutan rakyat setara 30% dari luas wilayah DASOptimalkan peran BKPRD dalam mendukung terwujudnya penataan ruang yang dapat mensejahterakan masyarakatKonsistensi & taat azas dalam implementasi Perda RTRWHARAPAN AGAR IMPLEMENTASI RTRW PROV JAWA TENGAH DAPAT EFEKTIF DAN AKSEPTABELKOMITMEN DARI BERBAGAI KOMPONEN YG TERKAIT DLM RTRW, BAIK KOMPONEN PIMPINAN DAERAH, BIROKRAT, LEGISLATIF, CERDIK-CENDEKIA, TOKOH DAN KOMPONEN MASYARAKAT LUAS SEBAGAI PEMANGKU KEPENTINGANKONSISTENSI DLM MENJALANKAN KEBIJAKANKEBERFIHAKAN KEPADA KEPENTINGAN RAKYAT BANYAK DAN KELESTARIAN SUMBER DAYA ALAMPERAN SERTA AKTIF SELURUH STAKEHOLDERS BERKESINAMBUNGAN DLM MENGAWAL IMPLE-MENTASI RTRW BERDASAR DATA VALID + HANDAL

TERIMA KASIHBOEDI SETYANAKABID : I P W