“jadi siapa yang ada di dalam kristus, ia adalah ciptaan...

35
| | BAHAN SAAT TEDUH EDISI NO. 264 APRIL 2018 264 | | 二零 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” [2 Korintus 5:17]

Upload: dangnhu

Post on 08-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

| |BAHAN SAAT TEDUH EDISI NO. 264 APRIL 2018

264 || 二零

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

[2 Korintus 5:17]

Page 2: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

PERSPEKTIF ditulis tidak untuk menggantikan Alkitab, tetapi sebagai alat penunjang yang membantu kita untuk mengerti firman Tuhan lebih dalam dan sistematis untuk memenuhi kebutuhan rohani Anda. Prinsipnya adalah kem-bali kepada sumber pertumbuhan itu sendiri, yaitu Alkitab. Back to the Bible!

PERSPEKTIF disusun berdasarkan kurikulum yang dalam jangka waktu tertentu, bila Anda setia mengikutinya, maka Anda diharapkan akan memper-oleh gambaran yang cukup jelas secara keseluruhan Alkitab.

Untuk dapat memanfaatkan bahan ini secara maksimal, Anda dapat meng-ikuti saran-saran praktis sebagai berikut:

Sediakan waktu teratur setiap hari sedikitnya 20 menit.Carilah tempat yang tenang, hindari suara-suara yang dapat meng-ganggu konsentrasi Anda.Tenangkan hati dan berdoalah terlebih dahulu memohon pimpinan Tuhan.Bacalah bacaan Alkitab yang telah ditentukan pada hari itu 2-3 kali hingga paham benar, kemudian renungkanlah.Bacalah artikel yang tersedia, dan berusahalah menjawab pertanyaan refleksi yang ada dengan jujur. Setiap jawaban dapat pula Anda tuliskan pada sebuah agenda pribadi untuk dapat dibaca lagi sewaktu-waktu.Doakanlah apa yang telah Anda renungkan, serahkan diri Anda hari itu kepada Tuhan, mohon kekuatan dari-Nya untuk hidup sesuai firman Tuhan dan melakukan tekad yang Anda buat hari itu maupun hari sebelumnya. (Doakan pula pokok doa syafaat yang telah disediakan)

SARAN-SARANPRAKTIS

BERSAAT TEDUH

Penerbit: BPH Majelis Umum GKA Gloria SurabayaAlamat: Jl. Pacar 9-17, Surabaya 60272 Tel. (031) 534 5898 Fax. (031) 545 2907 SMS. 087 8511 67282 Email: [email protected] Bank: BCA a/c 256 532 5777 a.n. Gereja Kristen Abdiel Gloria

www.gkagloria.or.idPERSPEKTIF

Penulis edisi 264:Alfred Jobeanto, Anggiat M. Pandiangan, Bambang AlimElok Chrisinar, Hana Ovilordia, Hendry Heryanto, Herty TogatoropIe David, Jonathan Dwi Putra, Liona Margareth, Natanael ThamrinOtniol H. Seba, Rohani, Sahala MarpaungPenerjemah: Tertiusanto

Page 3: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

EDITORIAL

Lectio Divinaemasuki bulan April, tentunya harapan dan doa kita adalah tetap

Msetia membangun hubungan dengan Tuhan melalui saat teduh dan berdoa. Meski kita tahu akan ada kesulitan dan tantangan

yang kita hadapi, iman dan pengharapan itu akan menjadi “sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita” dalam menjalani kehidupan pada tahun ini.

Renungan PERSPEKTIF di tahun 2018 ini disusun secara berurutan mulai dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru. Kiranya PERSPEKTIF dapat menjadi bahan bagi kita untuk “Lectio Divina” sehingga kita dapat mengerti “apakah yang menjadi kehendak Tuhan untuk kita jalani di dalam hidup kita. Pertanyaan yang muncul, apakah yang dimaksud dengan “Lectio Divina”? Apakah manfaatnya bagi kita?

Lectio Divina adalah sebuah kalimat dari bahasa Latin, yang berarti “pembacaan ilahi” atau Pembacaan Kitab Suci. Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami, mendengarkan, berdoa dan melakukan sesuatu dari sabda Tuhan di dalam kehidupan kita. Setidaknya ada 4 langkah dalam melakukan Lectio Divina:

Pertama, Lectio (Membaca). Sisihkanlah waktu dan bacalah bagian Alkitab secara perlahan-lahan. Usahakan untuk memahami Firman Tuhan yang sedang dibaca. Baca nas yang sama untuk kedua kalinya. Dengarkan setiap kata atau frasa yang berbicara kepada anda, dan dengarkan dengan hati anda.

Kedua, Meditatio (Merefleksi). Baca kembali nas itu secara perlahan-lahan. Ketika Anda merasakan ada kata atau frasa yang berbicara kepada Anda, ambillah waktu untuk mempertimbangkan kata atau frasa atau nas Firman Tuhan yang mempunyai keterkaitan dengan hidup anda.

Ketiga, Oratio (Merespon). Baca kembali nas itu secara perlahan-lahan. Pertimbangkan sekarang, bagaimana Firman Allah telah berbicara kepada Anda melalui nas itu dan meresponslah kembali kepada-Nya. Pertimbangkan tindakan-tindakan nyata yang akan Anda lakukan dari nas yang Anda baca.

Keempat, Contemplation (Berdiam Diri). Sekarang ambil beberapa waktu untuk tetap diam di hadapan Tuhan.

Mengakhiri editorial ini, perlulah kita merenungkan perkataan bijak ini, “Seek by reading and you will find by meditating. Knock by praying and it will be opened to you in contemplation.” Dikutip dari St. John of The Cross.

Page 4: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

01MINGGU

alam kisah yang kita baca hari ini, kita melihat dua jenis manusia;

Dyang satu berusaha mengambil keuntungan di atas penderitaan orang lain, sementara yang lainnya tidak berusaha memanfaatkan

keadaan demi keuntungan diri sendiri. Setelah mendengar kematian Abner, maka Baana dan Rekhab yang sebelumnya memihak kepada Isyboset, melihat bahwa pemerintahan Isyboset tidak akan bertahan lama, sehingga mereka mengambil kesempatan ini untuk membunuh Isyboset dan menunjukkan keberpihakannya kepada Daud. Tentu saja harapannya adalah agar ketika Daud menjadi raja, maka jasa mereka akan diingat dan mereka mendapat keuntungan. Tetapi bagaimanakah respons Daud? Bukannya senang mendengar kabar ini, malahan Daud menjadi marah. Karena bagi Daud, Saul tetap adalah orang yang diurapi oleh Tuhan sehingga membunuh keturunan Saul sama saja dengan membunuh orang “benar”. “Sesudah itu Daud memberi perintah kepada anak buahnya untuk membunuh mereka; tangan dan kaki mereka dipotong, kemudian mayat mereka digantung di tepi telaga di Hebron. Tetapi kepala Isyboset diambil dan dikuburkan di dalam kubur Abner di Hebron” (2 Sam. 4:12). Secara manusia, apa yang dilakukan oleh Baana dan Rekhab, seolah-olah adalah hal yang baik untuk menolong Daud agar segera bisa menjadi raja atas Israel, tetapi Daud bukanlah orang yang memanfaatkan segala cara demi keuntungan diri sendiri. Dia adalah seorang yang memiliki hati yang takut akan Tuhan dan selalu menunggu Tuhan yang bertindak. Melalui kisah ini, kita belajar, untuk tidak memanfaatkan segala cara demi mendapatkan keberhasilan. Percayalah, jika memang Tuhan berkehendak memberikannya kepada kita, maka Tuhan akan bertindak tepat pada waktu-Nya. Yang dituntut dari setiap kita adalah hati yang takut akan Dia dan percaya kepada-Nya.

”Terlebih lagi sekarang, setelah orang-orang fasik membunuh seorang yang benar, di rumahnya di atas tempat tidurnya,

tidakkah aku menuntut darahnya dari pada kamu dan melenyapkan kamu dari muka bumi?” (2 Samuel 4:11)

KEUNTUNGAN DI ATAS PENDERITAAN ORANG

Doakanlah agar jemaat Tuhan, dalam pekerjaannya maupun kehidupannya, tetap boleh menjadi teladan dalam ketulusan dan kejujuran sehingga boleh menjadi saksi yang memuliakan nama Tuhan.

STUDI PRIBADI: (1) Apakah yang dilakukan oleh Baana dan Rekhab untuk mengambil hati Daud? Mengapa Daud tidak setuju dengan tindakan Baana dan Rekhab? (2) Apa yang bisa kita pelajari tentang karakter Daud melalui bagian ini?

APRIL 2018

Bacaan hari ini: 2 Samuel 4:1-12 Bacaan setahun: Yosua 13-15, Kisah Para Rasul 2

Page 5: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SENIN

02

DAUD MENJADI RAJAetelah menunggu bertahun-tahun, akhirnya tibalah waktunya bagi

SDaud untuk menjadi raja atas Israel. Firman Tuhan mengatakan bahwa segala suku Israel datang kepada Daud dan meminta agar

dia menjadi pemimpin bagi diri mereka, mengingat Daud adalah bagian dari suku Israel dan mereka telah melihat rekam jejak kepiawaian Daud dalam berperang, apalagi ditambah konfirmasi dari Tuhan sendiri (ayat 2b). Setelah itu, Daud mau menetap di Yerusalem, maka ia pun merebut kota Yerusalem dari orang-orang Yebus yang berdiam di sana (band. Yosua 15:63; Hak. 1:21). Sekalipun penduduk kota itu menghina dan meremeh-kan kemampuan Daud untuk merebut kota itu, Tuhan mau menyerahkan kota itu kepadanya, dan Daud pun tahu bahwa Tuhan telah menegakkan dia menjadi raja atas Israel (ayat 12). Namun penetapan Tuhan atas diri Daud untuk menjadi raja Israel tidak serta-merta meniadakan bahaya dan kesulitan yang harus dihadapi. Ketika orang Filistin mendengar pengangkatan Daud sebagai raja, mereka mau menangkap Daud. Menghadapi musuh yang kuat ini, Daud mengandalkan Tuhan. Bagian ini mencatat dua kali, Daud bertanya kepada Tuhan, apakah yang harus ia perbuat dan firman Tuhan mengatakan bahwa Daud melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan ia pun menang. Kesabaran Daud dalam menantikan waktu Tuhan untuk mengangkat dan menjadikan dia raja atas Israel seperti yang dijanjikan-Nya, sungguh patut kita teladani. Kadangkala, dalam meraih sesuatu, kita tidak sabar mengikuti jalan Tuhan yang mungkin terkesan begitu lambat, sehingga kita berusaha mengambil alih dengan cara kita sendiri. Tetapi Firman Tuhan mengajarkan kepada kita, bahwa ketika kita mau percaya bahwa waktu Tuhan adalah yang terbaik, maka kita akan menikmati berkat Tuhan dengan sempurna. Kita harus menyadari bahwa kadang Tuhan mengijinkan kita untuk menunggu, guna membentuk diri kita terlebih dahulu untuk siap menerima berkat itu.

”Daud berumur tiga puluh tahun, pada waktu ia menjadi raja; empat puluh tahun lamanya ia memerintah.”

(2 Samuel 5:4)

Doakanlah agar setiap jemaat Tuhan dimampukan untuk tetap setia hidup dalam pembentukan Tuhan, selagi menantikan karya Tuhan dinyatakan dalam hidup mereka.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 5:1-25Bacaan setahun: Yosua 16-18, Kisah Para Rasul 3

STUDI PRIBADI: (1) Apakah yang dilakukan oleh Daud ketika ia mendengar bahwa orang Filistin mau menangkapnya? (2) Apakah yang menjadi kunci keberhasilan Daud?

APRIL 2018

Page 6: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

03SELASA

“Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu;

ia mati di sana dekat tabut Allah itu.” (2 Samuel 6:7)

Doakan supaya setiap orang percaya senantiasa memiliki kepekaan akan kekudusan Allah dan hidup dengan menghormati kekudusan-Nya, sehingga kita berkenan kepada-Nya.

KEKUDUSAN ALLAHetelah menjadi raja atas seluruh Israel, Daud ingin menempatkan

Stabut Allah di Yerusalem. Suatu niat yang baik, namun sayangnya tidak disertai dengan pengertian yang benar akan kekudusan Tuhan.

Pemindahan tabut tersebut tidak dilakukan sesuai dengan aturan Tuhan (Kel. 25:12-15), malah lebih mirip dengan cara orang Filistin (1Sam. 6). Tabut Tuhan seharusnya diusung oleh orang-orang Lewi dari bani Kehat (Bil. 4:15), tetapi orang Israel malah menempatkannya di atas kereta. Hal ini kemudian menimbulkan masalah berikutnya. Dalam perjalanan, lembu-lembu yang menarik kereta tersebut tergelincir. Uza yang mungkin kuatir tabut Tuhan akan jatuh, kemudian memegang tabut itu. Tampaknya niat Uza juga baik, namun rupanya hal tersebut membuat Tuhan murka sehingga Uza mati di tempat. Tindakan menyentuh tabut adalah hal terlarang; orang Lewi sekalipun dilarang untuk menyentuhnya. Itulah sebabnya tabut Tuhan memiliki kayu pengusung, supaya orang Lewi dapat mengangkat tabut tanpa menyentuhnya. Menyentuh tabut berarti melanggar kekudusan Tuhan. Apabila orang Israel mengikuti aturan Tuhan untuk membawa tabut Tuhan dengan cara mengusung, dan bukan ditaruh di atas kereta, mungkin mereka tidak perlu kuatir tabut tersebut tergelincir dan jatuh, dan Uza juga tidak perlu memegang tabut Tuhan. Semua ini diawali dengan niat baik, tapi tidak disertai pemahaman yang benar akan kekudusan Tuhan. Niat yang baik jika tidak disertai dengan langkah yang benar tidak akan mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Jika kita hanya mementingkan niat dan tujuan baik tanpa melalui cara yang benar maka kita bisa terjebak dalam utilitarianisme yang menghalalkan segala cara untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan. Kita tidak boleh melakukan prosedur Allah dengan berdasarkan keinginan kita sendiri, walaupun hal itu terlihat baik dan benar dalam logika dan pandangan manusia. Standar hidup umat Tuhan bukanlah standar manusia, tetapi standar ilahi. Kiranya Tuhan menolong kita untuk hidup sesuai dengan standar-Nya.

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa tabut Tuhan bisa sampai di rumah Abinadab? (2) Bagaimana seharusnya cara yang benar untuk membawa tabut Tuhan?

Bacaan hari ini: 2 Samuel 6:1-23Bacaan setahun: Yosua 19-21, Kisah Para Rasul 4

APRIL 2018

Page 7: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

04RABU

KEHENDAK TUHANenolakan bukanlah hal yang menyenangkan. Seorang yang

Pmenyatakan cintanya kepada lawan jenis tentu saja ingin cintanya diterima. Orang yang melamar pekerjaan pun pasti berharap dirinya

diterima. Tidak ada orang yang ingin ditolak. Penolakan bisa menimbulkan kekecewaan, kemarahan, keputusasaan,dan lain sebagainya. Selama perjalanan bangsa Israel di padang gurun, tabut Tuhan selalu ditempatkan pada Kemah Suci. Setelah menjadi raja dan tinggal di istana megah, Daud ingin untuk mendirikan rumah bagi tabut Tuhan. Kemudian Daud mengungkapkan maksud hatinya kepada Nabi Natan. Pada mulanya Natan berpikir maksud baik Daud itu akan menyenangkan Tuhan. Namun kemudian firman Tuhan datang kepada Natan malam itu, menyatakan bahwa Allah menolak maksud baik Daud tersebut. Seperti dikatakan di atas, respons orang umumnya ketika mengalami penolakan adalah marah, kecewa, putus asa dan lain sebagainya. Namun tidak demikian respons Daud. Setelah mendengarkan Nabi Natan menyampaikan firman Allah, Daud berdoa. Dalam doanya tidak tampak ada kekecewaan atau pun kemarahan; justru ucapan syukur dan pujian yang keluar dari mulut Daud. Dalam doanya, Daud sepuluh kali menyebut dirinya sebagai hamba Allah. Ini menunjukkan, Daud sadar siapa dirinya dan siapa Allahnya. Kesadaran inilah yang membuat Daud tidak memaksakan kehendaknya dan menerima penolakan Allah atas niat baiknya, dengan lapang dada. Daud sadar otoritas tertinggi ada di tangan Allah dan kehendak Allah adalah yang terbaik. Hidup tidak selalu berjalan sesuai yang kita inginkan. Apa yang kita pandang baik belum tentu terjadi sesuai dengan harapan kita, padahal kita telah memintanya kepada Tuhan. Pada saat demikian, kita merasa seolah Tuhan menolak kita. Namun tetaplah percaya bahwa Tuhan mengetahui yang terbaik. Dia tidak menolak kita, tapi justru memiliki rencana yang lebih baik dari yang kita pikirkan. Manusia berencana, tapi kehendak Tuhanlah yang terlaksana, dan kehendak Tuhan adalah yang terbaik.

“Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan Allah, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau

dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami.” (2 Samuel 7:22)

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Allah tidak mengijinkan Daud mendirikan rumah bagi tabut Tuhan? (2) Apakah yang dijanjikan Allah pada Daud?

Berdoalah agar setiap jemaat Tuhan senantiasa diberikan kepekaan untuk mengerti kehendak Tuhan, sehingga sadar bahwa di dalam pimpinan tangan Tuhan, ada rencana Tuhan yang terbaik.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 7:1-29Bacaan setahun: Yosua 22-24, Kisah Para Rasul 5

APRIL 2018

Page 8: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

05KAMIS

TUHAN ALLAH SUMBER KEMENANGANlkitab mencatat dalam 2 Samuel, khususnya pasal 8, kemenangan

Ademi kemenangan Daud selama menjadi pemimpin atau raja atas Israel. Adapun yang menjadi kemenangan demi kemenangan yang

diraih Daud adalah: berhasil memukul kalah orang Filistin dan menduduki daerah mereka (ay. 1), berhasil mengalahkan orang Moab (ay. 2), berhasil mengalahkan Hadadezer bin Rehob, raja Zoba, dan mengalahkan orang Aram sehingga takluk kepada Daud (ay. 3-8), Tou, raja Hamat menjadi sekutunya (ay. 9-10), Daud mengalahkan dan menewaskan 18.000 orang Edom (ay. 13-14). Tetapi hal yang menarik ketika kita membaca dan melihat kemenangan-kemenangan Daud, adalah ada pada ayat 6 dan 14, bagian terakhir dicatat bahwa semua kemenangan-kemenangan yang didapatkan Daud berasal dari TUHAN. Yang kita pelajari dari sikap dan kehidupan Daud ketika menjadikan Allah sebagai Sumber kemenangan dalam hidupnya, adalah: Daud tidak meninggikan dirinya, dan dia juga tidak mengandalkan kekuatannya, tetapi sebaliknya, Daud mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Daud melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan atas hidupnya. Bahkan pembacaan kita hari ini juga mengajarkan kepada kita tentang kerendahan hatinya sebagai seorang pemimpin. Dan sebagai sikap penghormatannya kepada Tuhan, ayat 11-12 mencatat: “Raja Daud mempersembahkan persembahan yang dikhususkan untuk TUHAN” dan ayat 15: “Daud juga melakukan keadilan dan kebenaran bagi seluruh bangsanya.” Tuhan memberikan kemenangan kepada Daud kemana pun ia pergi berperang. Marilah sebagai anak Tuhan, kita hidup hanya mengandalkan Tuhan, bukan kekuatan, kehebatan, kepintaran atau kekayaan kita. Karena ketika kita mengandalkan semuanya itu, kita tidak mendapat perkenanan Tuhan. Ketika kita mengandalkan Tuhan, maka Ia berkenan atas hidup kita, dan sesuai dengan kasih dan kemurahan-Nya akan memberikan kekuatan dan pertolongan dalam hidup kita (Yer. 17:5-8). Mari kita ingat baik-baik bahwa “Allah adalah Sumber Kemenangan.”

“Daud menempatkan pasukan-pasukan pendudukan di daerah orang Aram dari Damsyik. Orang Aram itu takluk kepada Daud

dan harus mempersembahkan upeti. TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke manapun ia pergi berperang.” (2 Samuel 8:6)

STUDI PRIBADI: (1) Kemenangan demi kemenangan apa saja yang didapatkan Daud? (2) Siapa yang menjadi sumber kemenangan Daud? Apa yang kita pelajari dari kisah Daud ini?

Berdoalah untuk diri kita dan semua umat Tuhan agar tetap mengandalkan Tuhan dan menghormati Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan kita. Tuhan berdauluat atas hidup manusia.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 8:1-18Bacaan setahun: Hakim-Hakim 1-3, Kisah Para Rasul 6

APRIL 2018

Page 9: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

JUMAT

06

esungguhnya Daud memiliki kesempatan untuk membalaskan

Sdendamnya kepada keturunan Saul, dimana Saul pada masa lalu, berniat untuk membunuh Daud. Dan hukum pada zaman itu adalah:

agar musuh tidak mempunyai kesempatan membalaskan dendamnya dan melakukan perlawanan di kemudian hari, maka semua keturunannya harus dimusnahkan. Tetapi tidak demikian dengan Daud; Daud tidak melakukan yang jahat kepada musuh-musuhnya. Pastinya Daud bisa melakukan itu karena dia mempunyai Kasih TUHAN di dalam hidupnya. Apa yang dilakukan Daud? Alkitab mencatat, “Daud tidak mendendam TETAPI mengasihi musuhnya.” Ayat 1 dikatakan: “Masih adakah orang yang tinggal dalam keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan. Kata “kasih” yang dimaksud dalam ayat ini menunjukkan sikap Daud yang penuh dengan “kebaikan, kemurahan hati, kasih, dan belas kasihan.” Daud melakukan kasihnya karena ia ingat akan hubungan dan perjanjiannya dengan Yonatan. (bdk. 1Sam. 20:14-15). Tindakan kasih Daud bukan sekadar kata-kata tetapi Daud melakukan tindakan nyata, yaitu: “Daud mengembalikan segala milik Saul dan milik seluruh keluarganya kepada Mefiboset” (ay. 9), dan terlebih, dalam ayat 11 dicatat, “Daud dan Mefiboset makan sehidangan.” Sungguh Mefiboset mendapatkan kemurahan dan kebaikan hatinya Daud. Pelajaran yang kita dapatkan dari pembacaan Firman Tuhan hari ini mengingat kita akan siapa kita sebenarnya, bahwa kita adalah manusia yang berdosa, yang telah mendapatkan belas kasihan dan anugerah dari Tuhan Yesus. Kitapun dulu adalah seterunya (musuh) Tuhan, tetapi Tuhan mengampuni dan memulihkan hidup kita (bnd. Roma 5:8). Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi kita untuk membalas kejahatan orang lain, tetapi sebagai anak-anak Tuhan, kita,—dengan pertolongan Roh Kudus, harus mampu mempraktikkan kasih, yakni dengan mengampuni musuh-musuh kita dan melupakan kesalahan atau kejahatan orang-orang yang berbuat jahat pada kita. Kiranya Tuhan Yesus menolong kita.

Berdoalah untuk diri kita dan umat Tuhan agar bisa mempraktikkan kasih Kristus dengan sungguh-sungguh kepada semua orang, bahkan kepada musuh-musuh ataupun mereka yang berbuat jahat.

“Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan

kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku.” (2 Samuel 9:7)

Bacaan hari ini: 2 Samuel 9:1-13Bacaan setahun: Hakim-Hakim 4-6, Kisah Para Rasul 7

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana sikap Daud ketika berhadapan dengan musuh-musuhnya? (2) Pelajaran apa yang kita dapatkan dari pembacaan Firman Tuhan hari ini?

APRIL 2018

MENGAMPUNI DAN MELUPAKAN KESALAHAN

Page 10: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SABTU

AKIBAT KECURIGAAN YANG BERLEBIHANila kita baca dengan saksama, kisah Hanun bin Nahas – raja Amon

Bmemberikan pelajaran penting bagi kita hari ini. Kisahnya dimulai sewaktu raja Daud mendapat kabar kematian Nahas, raja Amon.

Untuk menunjukkan persahabatan baik, maka Daud mengutus beberapa orang kepercayaannya menghadap raja Hanun yang baru saja naik takhta. Sayangnya, niat baik Daud disalah-mengerti. Para penasihat raja secara gegabah mengartikan kedatangan orang-orang kepercayaan Daud sebagai ancaman. Mereka mengatakan: Daud memiliki maksud buruk dan tersembunyi. Gawatnya, raja Hanun percaya kepada perkataan mereka, maka ia mempermalukan para utusan tersebut. Bagaimana? Mencukur setengah dari jenggot mereka dan pakaian mereka pun dipotong hingga menyingkap bagian tubuh yang tak pantas terlihat. Tindakan itu,—selain menghina dan mempermalukan para utusan Daud, secara tidak langsung berarti menghina Daud juga. Kaum laki-laki Israel membiarkan janggutnya memenuhi dagu dan rahang mereka untuk membedakan statusnya dengan para budak. Yang berdagu licin (tidak berjanggut) adalah kaum budak. Ini berarti, Hanun bukan hanya menolak tawaran persahabatan Daud, tetapi juga merendahkan derajat umat Israel setara budak. Bukan hanya itu, Hanun juga menyewa pasukan Aram untuk memerangi Daud, karena ia sudah berprasangka bahwa Daud akan menyerangnya. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Daud di bawah pimpinan Yoab — sang panglima, berhasil mengalahkan mereka. Kekalahan itu juga berakibat, bangsa Aram tidak mau lagi membantu bangsa Amon. Prasangka dan kecurigaan Hanun yang berlebihan dan tidak diselesaikan, menimbulkan berbagai masalah. Ia harus berhadapan dengan Daud di medan perang. Ia menolak uluran tangan persahabatan raja Daud. Lebih jauh lagi, bangsa Aram pun akhirnya menolak untuk memberikan pertolongan kepada bangsa Amon. Berhati-hatilah dengan kecurigaan yang berlebihan karena bisa membawa masalah dan problem yang serius jika kita tidak menyelesaikannya dengan bijak.

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang dilakukan Raja Hanun terhadap para utusan Daud? Mengapa hal itu bisa terjadi? (2) Pelajaran rohani apakah yang dapat kita ambil dari bagian ini?

“Bukankah dengan maksud untuk menyelidik kota ini, untuk mengintainya dan menghancurkannya

maka Daud mengutus pegawai-pegawainya itu kepadamu?”(2 Samuel 10:3)

Berdoalah bagi umat Tuhan, agar berusaha dan senantiasa tetap menjaga relasi antara sesamanya sebagaimana yang dikehendaki Tuhan melalui firman-Nya yang hidup.

07Bacaan hari ini: 2 Samuel 10:1-19Bacaan setahun: Hakim-Hakim 7-8, Kisah Para Rasul 8

APRIL 2018

Page 11: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

MINGGU

08

ernahkah kita melihat atau mendengar fenomena “bola salju”, yang

Pmenggelinding dari satu tempat yang tinggi terus ke bawah. Ia akan semakin membesar dan bergerak semakin cepat sehingga bisa

menimbulkan kerusakan yang parah. Kondisi seperti itu yang bisa kita baca dalam kehidupan Daud. Tindakan dosa yang Daud lakukan dimulai saat ia membiarkan dirinya lengah. Daud tidak berperang bersama pasukannya. Ia diam di istananya. Di sanalah ia melihat Batsyeba, istri Uria sedang mandi. Daud mengingini dan tidur bersama wanita tersebut. Awalnya, Daud berpikir tindakannya tersebut tidak akan membawa akibat apa-apa. Tetapi, sewaktu Batsyeba mengandung, maka Daud mulai memikirkan cara menutupi dosanya. Daud dengan berbagai cara melakukannya, sampai akhirnya membunuh Uria, prajurit yang sangat loyal kepada Daud. Setelah kematiannya, maka Daud mengambil Batsyeba sebagai istrinya. Daud merasa dan menganggap semuanya akan baik-baik saja, karena tidak banyak yang tahu. Melihat, menginginkan, dan mengambil, itulah yang sering menjadi pola orang saat akan jatuh ke dalam dosa (bdk. Kej. 3:6; Yak. 1:14-15). Pola ini pula yang tampaknya terjadi pada diri Daud dalam hubungannya dengan Batsyeba. Dosa bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba di ruang hampa kehidupan. Dosa Daud merupakan sebuah rentetan kejadian dari melihat Batsyeba, menginginkannya dan mengambilnya. Untuk mendapatkannya, Daud sampai melakukan sebuah tindakan kejam, membunuh Uria dengan cara yang licik. Apakah Allah tidak tahu? Apakah penilaian Allah terhadap tindakan Daud itu? Ayat 27 mengatakan: “Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.” Tuhan menilai tindakan Daud itu jahat dan Tuhan mengetahui sampai ke dalam hati manusia. Berhati-hatilah dengan jebakan dosa. Dan jika kita sedang ada di dalam dosa, maka akuilah di hadapan Tuhan dan bertobatlah! Jangan biarkan dosa menjadi besar seperti “bola salju” yang nantinya akan menggulung habis kehidupan kita.

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Daud jatuh ke dalam dosa? Apakah yang Daud lakukan untuk mewujudkannya? (2) Apa yang Tuhan ingin dari umat-Nya ketika menghadapi pencobaan?

“Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.”

(2 Samuel 11:27)

Berdoalah agar kuasa Roh Kudus senantiasa memimpin dan menyertai hidup anak-anak Tuhan, sehingga anak-anak Tuhan menang menghadapi godaan dan pencobaan Iblis.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 11:1-27Bacaan setahun: Hakim-Hakim 9-10, Kisah Para Rasul 9

APRIL 2018

JEBAKAN DOSA DAUD

Page 12: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

09SENIN

ada dasarnya, manusia memiliki sifat serakah. Sekalipun telah

Pmemiliki, masih saja menginginkan lebih dari apa yang dimilikinya. Keserakahan manusia seringkali membuatnya tidak sadar diri; demi

mendapatkan apa yang diinginkannya, ia jatuh ke dalam dosa. Itulah yang terjadi dengan Daud, raja Israel pada saat itu. Daud telah berzinah dengan Batsyeba, bahkan dia merancangkan pembunuhan terhadap Uria, suami Batsyeba. Dosa perzinahan yang diikuti dengan dosa pembunuhan, diperbuat oleh Daud. Melihat perbuatan Daud tersebut, Tuhan tidak tinggal diam. Dengan keras dan tegas, Tuhan menegur Daud melalui nabi Natan dalam perikop ini. Kedua dosa ini sangat merendahkan Tuhan. Ayat 9 berkata: “Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya?” (bnd. ayat 14). Istilah “menghina” berarti merendahkan atau menempatkan seseorang dari nilai yang seharusnya lebih tinggi menjadi lebih rendah. Istilah “menista” berarti menimbulkan malu, memalukan seseorang karena perbuatannya. Perzinahan dan pembunuhan yang dilakukan Daud, sangat menghina dan memalukan TUHAN. Hukuman dari Tuhan bagi dosa Daud: kematian anak hasil perzinahan diberikan kepada Daud. Sekalipun demikian, Tuhan tetap menyatakan anugerah-Nya, “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.” Seharusnya Daud yang dihukum mati oleh Tuhan, akan tetapi Daud beroleh belas kasih Tuhan, dengan tetap hidup sampai masa tuanya. Sebagai umat Tuhan yang beroleh kasih karunia-Nya, kita senantiasa harus waspada akan keserakahan dan keinginan untuk berdosa dalam diri kita, agar kita tidak merendahkan dan memalukan Tuhan. Ketika lemah, kita bisa jatuh ke dalam dosa. Ketika kita bertobat, anugerah pengampunan dalam Kristus Yesus, senantiasa tersedia bagi kita. Anugerah-Nya akan memampukan kita untuk mengampuni diri kita yang telah berdosa dan anugerah-Nya akan menopang kita untuk bangkit, serta senantiasa hidup menyenangkan dan memuliakan Dia.

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana respons Saudara jika firman Tuhan ini menegur Saudara secara pribadi? (2) Maukah Saudara bertekad hidup kudus di hadapan-Nya?

“Dan Natan berkata kepada Daud: TUHAN telah menjauhkan dosamu itu:

engkau tidak akan mati.” (2 Samuel 12:13b)

Berdoalah bagi umat Tuhan agar mereka senantiasa berjuang untuk hidup kudus di hadapan Tuhan, di tengah berbagai godaan dan pergumulan hidup yang datang silih berganti.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 12:1-25Bacaan setahun: Hakim-Hakim 11-12, Kisah Para Rasul 10

APRIL 2018

HIDUP DALAM ANUGERAH PENGAMPUNAN-NYA

Page 13: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SELASA

10

MENGENAL DIRI SENDIRIalam narasi perikop ini, Yoab memberikan teladan yang sangat baik

Dbagi setiap kita. Yoab adalah panglima perangnya Daud, prajurit dari Raja Daud, Raja Israel yang memerintah saat itu.

Yoab berhasil menaklukkan kota Raba (ay. 27). Kota Raba disebut sebagai kota air, yang merupakan sumber air bagi kota-kota sekitarnya. Dengan demikian kota Raba boleh disebut sebagai kota sumber hidup bagi daerah sekitarnya. Yoab sadar, dirinya tidak berhak dan tidak ditentukan oleh Tuhan untuk mengambil mahkota raja dari kota Raba. Yang mana sesungguhnya, Yoab punya kesempatan untuk itu. Yoab tahu diri dan sadar siapa dirinya. Dirinya adalah bawahan dari Raja Daud; hanya Daud, Raja Israel lah yang berhak mengambil mahkota itu dan menjadi raja atas kota Raba, kota yang penting pada saat itu. Yoab tidak mengambil kredit atas jerih payahnya, sekalipun semuanya itu datang dari perjuangannya menaklukkan kota Raba. Yoab merasa cukup dengan menjadi panglima perang Daud, panglima yang berperang atas nama Raja Daud. Sebagai umat tebusan Kristus, Tuhan pasti menyediakan kesempatan bagi kita untuk berkarya dan berkarier dan melayani di bidang kita masing-masing. Berada di zona nyaman, mungkin disukai oleh sebagian diri kita, karena kita menganggap itulah tempat kita. Kita perlu mengasah kepekaan rohani akan pimpinan Tuhan. Ada kalanya, saking nyamannya, kita tidak mau maju dan berkembang. Kita merasa cukup dengan keadaan sekarang. Jika memang Tuhan memberi kesempatan untuk berkembang, ambillah kesempatan itu. Tetapi, jika kesempatan itu justru hanya akan menjerumuskan kita dan menjauhkan kita dari Tuhan, waspadalah! Tetap berelasi dekat dengan Tuhan akan menumbuhkan kepekaan terhadap pimpinan Tuhan dalam hidup kita. Tetaplah melekat kepada Kristus, yang karena-Nya kita bisa bertumbuh, berbuah dan berkembang, seperti tertulis “....di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5).

STUDI PRIBADI: (1) Teladan apa yang Saudara pelajari dari Yoab hari ini? (2) Adakah Saudara sedang bergumul dengan keputusan penting dalam hidup Saudara? Utarakanlah hal itu kepada Tuhan, mohonkan hikmat daripada-Nya dan yakinlah bahwa Dia sendiri yang akan menuntun Saudara.

“Dan Natan berkata kepada Daud: TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.”

(2 Samuel 12:13b)

Berdoalah bagi setiap umat Tuhan agar mereka hidup dengan rendah hati dan tetap meminta petunjuk Tuhan di dalam menjalani proses kehidupan mereka hari lepas hari.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 12:26-31Bacaan setahun: Hakim-Hakim 13-14, Kisah Para Rasul 11

APRIL 2018

Page 14: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

RABU

11

inta itu hal yang biasa di kalangan anak muda. Amnon senang pada

CTamar, yang kebetulan juga adiknya dari satu papa tapi lain mama. Dalam sistem dinasti kerajaan, menikahi adik lain mama diperbo-

lehkan, bahkan ada anjuran untuk mempertahankan kekuasaan keluarga. Sehingga, Amnon jatuh cinta pada Tamar adalah manusiawi dan diijinkan, “Berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu” (ayat 13); hanya saja, di kalangan orang muda, antara cinta dan nafsu susah dipisahkan. Cinta adalah dari hati terdalam, berkelanjutan dan teruji oleh waktu. Sementara nafsu bisa jadi hanya kebutuhan sesaat, ketika keinginannya tercapai, nafsunya terpuaskan, yang tadinya cinta berubah menjadi kebencian yang sangat. Hal inilah yang terjadi pada Amnon. Kesalahan Amnon adalah meminta saran pada orang yang tidak tepat, yaitu kepada Yonadab, anak Simei, kakak Daud. Dengan penuh kelicikan, Yonadab memberikan saran dengan skenario supaya Amnon pura-pura sakit dan minta agar Tamar, adiknya, membuatkan kue untuk dimakan. Semua berjalan sesuai rencana, tanpa kecurigaan, Tamar datang dan membuatkan kue untuk Amnon. Ketika kue sudah matang tinggal dimakan, tiba-tiba Amnon menyuruh semua orang yang ada di ruangan itu untuk keluar kecuali Tamar; karena ini perintah anak raja maka semua menurut. Ketika semua orang tidak ada kecuali Amnon dan Tamar, diperkosanyalah adiknya itu. Ketika yang diinginkan sudah tercapai, dan nafsunya sudah terlampiaskan, dalam sekejap timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap Tamar, bahkan kebenciannya sekarang melampaui cinta yang pernah dirasakan sebelumnya. Pelajaran rohani dari kisah ini adalah, dapatkanlah sesuatu yang baik dengan cara yang baik pula. Sesuatu yang baik apabila didapatkan dengan cara yang tidak baik, maka hasilnya akan jadi tidak baik. Cinta sejati perlu dibuktikan dengan waktu. Selain itu, jika kita ingin meminta nasihat maka mintalah nasihat kepada orang yang tepat. Jangan meminta nasihat pada orang yang justru akan menjerumuskan kita, Amin.

STUDI PRIBADI: (1) Apakah yang menjadi kesalahan terbesar Amnon? (2) Pelajaran rohani apa yang dapat kita terapkan di dalam kehidupan kita, terkait dengan kisah ini?

“Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau...”

(2 Samuel 13:5)

Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan agar selalu mengutamakan yang benar di dalam melakukan segala sesuatu, agar apa yang dilakukannya berkenan kepada Tuhan.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 13:1-39Bacaan setahun: Hakim-Hakim 15-16, Kisah Para Rasul 12

DAPATKANLAH DENGAN CARA YANG BAIK

APRIL 2018

Page 15: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

KAMIS

12

lkitab mencatat, akhirnya Daud merindukan Absalom yang sudah

Amembunuh Amnon, yang telah memperkosa Tamar, adik kandung Absalom. Itulah hati seorang ayah, bagaimanapun juga anak adalah

darah dagingnya. Kerinduan hati Daud ini dilihat oleh Yoab, dan Yoab meminta seorang perempuan bijaksana dari Tekoa untuk bersandiwara di depan Daud. Inti sandiwaranya adalah mirip-mirip dengan kejadian Absalom yang harus kabur dari rumah karena telah membunuh Abnom, saudara satu papa-nya. Daud adalah raja yang penuh hikmat, akhirnya ia tahu siapa yang dimaksud dalam cerita tersebut. Dan raja juga bisa menebak otak di balik sandiwara tersebut. Akhirnya, raja melembutkan hatinya dan mengijinkan Absalom kembali ke Yerusalem. Dari kisah ini, kita mendapatkan beberapa pelajaran penting; pertama adalah tentang hati seorang ayah, bagaimana Daud tetap mengasihi dan mengampuni anaknya yang telah bersalah. Dalam Injil Lukas, kita bertemu dengan kisah anak yang hilang, yang sekali lagi juga berbicara tentang hati seorang ayah. Ketika anaknya pulang, sang ayah sudah menunggu di depan rumah dan sang ayahlah yang berlari mendapatkan anaknya (Lukas 15:11-32). Ini juga menjadi gambaran hati Allah yang mengampuni kita, anak-Nya. Walaupun kita sering bersalah dan jatuh dalam dosa, namun Allah tetap mengasihi kita, ketika kita mau kembali kepada Allah, Ia selalu siap menerima kita. Pelajaran kedua adalah, kita perlu belajar hikmat dari Yoab. Ada banyak hal tidak bisa kita selesaikan dengan baik apabila kita langsung frontal dengan orang yang bermasalah, bukan pada masalahnya. Yoab pintar memanfaatkan momen yang tepat, Yoab bisa melihat dan membaca hati raja. Ia mengerti akan kerinduan hati raja pada anaknya Absalom. Tanpa menunda lagi, Yoab mendatangkan seorang perempuan bijak dari Tekoa untuk bermain sandiwara; tanpa sadar Raja Daud masuk dalam skenario Yoab, yang pada akhirnya harus menyetujui kepulangan Absalom. Cara penyelesaian masalah yang bijaksana.

STUDI PRIBADI: (1) Masalah apakah yang dihadapi Daud, terkait kematian Amnon dan kepergian Absalom? (2) Bagaimanakah Yoab menyelesaikan masalah Daud ini?

“Mengapa raja merancang hal yang demikian terhadap umat Allah? Oleh karena tuanku mengucapkan perkataan ini, maka

tuanku sendirilah yang bersalah dengan tidak mengizinkan pulang orang yang telah dibuangnya.” (2 Samuel 14:13)

Berdoalah bagi setiap orang Kristen, agar diberikan hikmat dan bijaksana dari Tuhan sehingga dapat menyelesaikan setiap perkara yang dihadapinya dengan bijaksana dan tepat, Amin.

MEMENANGKAN HATI RAJA

Bacaan hari ini: 2 Samuel 14:1-33Bacaan setahun: Hakim-Hakim 17-18, Kisah Para Rasul 13

APRIL 2018

Page 16: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

JUMAT

agian firman Tuhan hari ini menyatakan bahwa Absalom, anak raja

BDaud, secara diam-diam mengadakan persepakatan dengan beberapa pejabat istana dan rakyat untuk mencuri hati mereka

kepadanya. Tujuannya tentu saja menjadikan dirinya sebagai pemimpin mereka. Hal ini dilakukan dalam beberapa bentuk: pertama, Absalom mulai meninggikan dirinya di hadapan rakyat (ay. 1). Kemudian Absalom mulai mencegah rakyat yang mau melaporkan permasalahannya kepada raja (ay. 2). Pada puncaknya, Absalom membohongi Daud, ayahnya sendiri, dengan pergi ke Hebron untuk mempersiapkan dirinya sebagai raja. Dia mengajak rakyat yang setia kepadanya dan Ahitofel, penasihat raja. Hal yang dilakukan Absalom ini jelas-jelas merupakan perbuatan yang melawan Tuhan dan raja Daud sebagai ayahnya sendiri. Berbeda dengan ayahnya, yang dulu ketika menjadi raja, menantikan waktu dan kehendak Tuhan, maka sekarang Absalom dengan keinginannya sendiri ingin segera merebutnya dari tangan Daud. Mengapa ini bisa terjadi? Pertama, karena pemberontakan Absalom merupakan bagian dari penghukuman Tuhan (2Sam. 12:9-11). Daud baru saja berbuat dosa, ia berzinah dengan Batsyeba dan mengambilnya sebagai istri melalui siasat pembunuhan yang jahat (2Sam. 11). Kedua, Daud tidak pernah bertindak tegas mendidik Amnon dan Absalom, sebelumnya (bnd. 2Sam. 13). Sekali lagi kita melihat bahwa salah satu pergumulan anak Tuhan adalah membesarkan dan mendidik anak-anaknya sendiri. Hal yang sama juga dialami Imam Eli dan Samuel, dimana kedua anak mereka ternyata tidak bertumbuh dalam takut akan Tuhan (1Sam. 2:12; 8:1-3). Melalui kisah Absalom ini, kiranya kita diingatkan kembali, terutama kita sebagai seorang pemimpin dan ayah seperti Daud, agar kita beroleh pertolongan dari Tuhan, sehingga dimampukan untuk membesarkan dan mendidik anak-anak kita. Memang, tidak ada ayah yang sempurna, tetapi kiranya takut akan Tuhan ada dalam hati kita, yang akan berdampak dalam kehidupan anak-anak kita. Tuhan menolong kita semua.

STUDI PRIBADI: Mengapa Absalom dengan berani menyusun siasat dan melawan ayahnya sendiri?

“Demikianlah persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak Absalom.”

(2 Samuel 15:12b)

Berdoa bagi jemaat Tuhan, khususnya para ayah, agar beroleh pertolongan dan anugerah dari Tuhan untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya dalam takut akan Tuhan.

13Bacaan hari ini: 2 Samuel 15:1-12Bacaan setahun: Hakim-Hakim 19-21, Kisah Para Rasul 14

APRIL 2018

MELAWAN AYAH SENDIRI

Page 17: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SABTU

14

abar persepakatan dan rencana Absalom menjadi raja melawan

KDaud akhirnya sampai pula ke telinga Daud. Daud meresponinya dengan hal yang mengejutkan. Bukannya mempersiapkan diri untuk

melawan atau mempertahankan diri, Daud malahan mengambil langkah untuk meninggalkan Yerusalem, ibu kota pada waktu itu. Mengapa Daud memilih melarikan diri? Jika bukan karena kekurangan pasukan, maka apa alasan lainnya? Kelihatannya, Daud ada dalam kondisi pergumulan rohani yang tidak mudah ketika menghadapi pemberontakan Absalom ini, apalagi hal ini merupakan bagian dari konsekuensi perbuatan dosanya pada masa lalu. Hal ini membuat Daud sampai pada satu titik tidak berani melangkah dengan sembarangan. Daud memilih “mengalah” dan melarikan diri, berharap akan kasih karunia Tuhan: “Jika aku mendapat kasih karunia di mata Tuhan, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, tetapi jika Ia tidak berkenan maka biarlah dilakukan apa yang baik di mata-Nya” (ay. 25-26). Syukur karena ada beberapa orang yang tetap menunjukkan kesetiaan dan perhatian mereka untuk mengiringi atau membantu Daud dalam kondisi sulit seperti ini. Konsekuensi dosa memang bahaya. Pertama, tentu ada konsekuensi yang merugikan bahkan menghancurkan ketika kita berani melawan Tuhan dan berbuat dosa. Bahkan Tuhan sendiri dapat turun tangan untuk menghukum kita, tetapi tentunya dengan tujuan agar kita segera bertobat dan kembali kepada-Nya. Tetapi kerusakan yang terjadi sudah menjadi konsekuensinya dan terkadang membuat kita menjadi malu karenanya. Demikianlah yang dialami Raja Daud dengan kehancuran yang menimpa keluarganya. Kedua adalah ketetapan hati kita untuk bertindak di hadapan Tuhan menjadi goyah. Perasaan bersalah atau perasaan takut melawan Tuhan, mengiringi ketakutan untuk membuat keputusan dengan benar. Dosa berdampak kepada emosi dan bahkan pertumbuhan rohani kita di hadapan Tuhan, sehingga kemantapan hati di hadapan Tuhan menjadi goyah. Syukurlah, kasih karunia-Nya nyata bagi mereka yang mau berbalik dan bertobat dari dosa-dosanya.

STUDI PRIBADI: Mengapa Daud memilih untuk melarikan diri dari Absalom?

“Lalu berkatalah raja kepada Zadok: Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN,

maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.” (2 Samuel 15:25)

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar ketika mereka jatuh dalam dosa, mereka tidak membiarkan diri terus-menerus hidup dalam dosa, tetapi berbalik dan bertobat kepada Tuhan.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 15:13-37Bacaan setahun: Rut 1-2, Kisah Para Rasul 15

RAJA DAUD MELARIKAN DIRI

APRIL 2018

Page 18: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

MINGGU

15

MENGANDALKAN TUHAN DAN BERHIKMATalam kehidupan di dunia ini, kita akan berhadapan dengan pelbagai

Dmacam manusia, juga pelbagai macam kejadian yang tak terduga, yang terjadi begitu mendadak, tanpa kita menduga sebelumnya.

Hal ini terjadi kepada Daud yang pada waktu itu telah menjadi raja di Israel. Namun hal yang tak terduga adalah “musuh” itu datang dari bangsanya sendiri, bahkan anaknya sendiri. Maka di sini, Daud sadar bahwa semua yang buruk bisa terjadi pada dirinya, maka ia perlu bertindak hati-hati dalam segala keputusan yang diambilnya, agar masalah tidak menjadi semakin buruk dan tidak terkendali. Peristiwa pertama, kita belajar bahwa kita bisa salah menilai orang, khususnya kesetiaan seseorang terhadap kita. Kita tentu sangat kecewa terhadap seseorang yang tidak memenuhi janji-janjinya, namun kita harus tabah dan maju, menjaga hati tidak pahit. Sekalipun Daud kecewa terhadap Mefiboset (anak Saul), di kemudian hari waktu Daud kembali ke Yerusalem sebagai raja, ia tetap mengasihi dan memaafkan Mefiboset. Peristiwa kedua, kita belajar bahwa ketika kita jatuh terpuruk, jangan kita hanya menyalahkan lingkungan atau orang lain, melainkan sadarlah bahwa jika Tuhan sendiri mengijinkan peristiwa itu terjadi, maka pasti ada tujuannya. Pada waktu jenderal Daud bernama Abisai hendak membunuh Simei yang kurang ajar terhadap Daud, Daud mencegahnya, bukan karena perkataan Simei adalah benar, melainkan Daud sadar bahwa musuhnya sebenarnya adalah dari keluarganya, sehingga hari ini orang lain berani begitu kurang ajar terhadap dia. Peristiwa ketiga, dalam peperangan, mengandalkan Tuhan bukan berarti tidak berbuat apa-apa, nanti Tuhan pasti memberikan kemenangan. Mengandalkan Tuhan berarti kita memakai segala sesuatu yang kita tahu, dan memohon hikmat Tuhan untuk ambil keputusan yang benar, yang baik. Daud menyelipkan Husai ke dalam pihak Absalom, ini adalah langkah bijak Daud agar dapat info internal pihak Absalom, sehingga akhirnya Daud pun menang perang.

STUDI PRIBADI: (1) Dalam keadaan sulit, karakter apa yang harus kita pertahankan? (2) Dalam keadaan sulit, hikmat apa yang dapat kita pakai untuk memperbaiki keadaan?

“Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.”

(2 Samuel 16:12 — ITB)

Berdoalah untuk setiap jemaat Tuhan agar selalu waspada dalam kehidupan ini dengan mengandalkan Tuhan untuk menjalani proses hidupnya, sehingga keputusan yang diambil adalah yang terbaik.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 16:1-23Bacaan setahun: Rut 3-4, Kisah Para Rasul 16

APRIL 2018

Page 19: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SENIN

16

TEMAN YANG BAIK

“Ketika Daud tiba di Mahanaim, maka Sobi bin Nahas, dari Raba, kota bani Amon, dan Makhir bin Amiel, dari Lodebar, dan Barzilai,

orang Gilead, dari Rogelim, membawa tempat tidur, pasu, periuk belanga, juga gandum, jelai, tepung....” (2 Samuel 17:27-28)

eribahasa Inggris yang berbunyi, “A friend in need is a friend indeed”,

Partinya, “Seorang sahabat sejati adalah sahabat setia pada waktu dibutuhkan.” Dalam bagian ini, Daud mengalami pertolongan tidak

terduga dari orang-orang yang sebelumnya tidak begitu terkenal, bahkan tidak pernah disebutkan sebelumnya. Yang pertama, pertolongan berupa pemberian tempat tidur, pasu, periuk belanga, juga gandum, jelai, tepung, kacang, kambing domba, dll. Ini kelihatannya hanya kebutuhan hidup sehari-hari, dan apakah pemberian itu cukup untuk kebutuhan semua rakyat dan pasukan Daud? Namun, tentu hal ini sangat mengharukan mereka, karena dalam kondisi yang demikian lapar dan melarikan diri terburu-buru itu, ada yang mempedulikan mereka, ada yang memberikan makanan, minuman, peralatan sesuai kebutuhan mereka, walaupun belum tentu semuanya bisa dapat dan merata, namun pertolongan ini seperti sebuah mujizat yang terjadi sesuai harapan doa mereka. Bahwa orang yang benar tidak pernah ditinggalkan, Tuhan pasti turut campur tangan. Yang kedua, keberanian orang-orang tersebut memberikan pertolongan kepada raja Daud (sedang kalah dan melarikan diri), adalah semangat yang luar biasa. Karena, siapa sih yang berani membantu raja yang kalah? Apa mereka tidak takut nanti dihukum oleh Absalom, apalagi Absalom sudah menunjukkan kejahatan besarnya di hadapan orang Israel di pasal-pasal sebelumnya. Keberanian inilah yang menyulut keberanian rakyat yang melarikan diri untuk terus setia bersama raja Daud, dan juga para panglima tentara Daud untuk terus setia. Hari ini setiap kita juga berharap: apabila kita di dalam kesulitan, kita bisa mendapatkan pertolongan dari orang lain. Namun pelajaran hari ini menegurkan kita untuk berpikir sebaliknya, yaitu apabila kita menemukan orang lain dalam kesulitan, pertolongan seperti apa yang akan kita berikan kepada orang itu, supaya pertolongan kita sungguh berarti dan kita juga menjadi sahabat sejati baginya.

STUDI PRIBADI: (1) Pernahkah sungguh-sungguh menolong orang dalam kebutuhannya? (2) Bila tidak ada balasannya, bagaimana respons kita, masihkan kita mau menolongnya?

Berdoalah: Tuhan jadikan kami sebagai orang-orang yang dapat menjadi sahabat bagi mereka yang ada di dalam kesulitan, menjadi cahaya bagi mereka yang berjalan di dalam kegelapan.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 17:1-29Bacaan setahun: 1 Samuel 1-3, Kisah Para Rasul 17

APRIL 2018

Page 20: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SELASA

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Absalom memberontak dan merebut takhta Daud? (2) Apa yang kita lakukan ketika kita sudah berbuat dosa, bahkan ketika kita sudah bertobat?

“Kemudian sepuluh bujang pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.”

(2 Samuel 18:15)

Berdoa agar anak Tuhan benar-benar waspada, hidup dalam kehendak-Nya. Doakan mereka yang telah bertobat dari dosanya namun harus menghadapi konsekuensi dosanya, kiranya Tuhan menolong dan menguatkan mereka.

epanjang sejarah Israel, belum pernah ada keluarga raja yang saling

Sberperang. Satu-satunya perang antara ayah sebagai raja dengan anaknya dalam kerajaan Israel bersatu adalah perang antara Daud

dengan Absalom. Absalom yang haus kekuasaan dengan licik mengkudeta ayahnya sendiri. Dalam pelariannya, akhirnya Daud siap maju berperang melawan Absalom. Namun dalam kasihnya sebagai seorang ayah, Daud tetap berpesan agar Absalom tidak dibunuh. Pertempuran ini menjadi besar sehingga banyak orang Israel melarikan diri ke dalam hutan. Absalom dikisahkan menunggangi bagal masuk ke dalam hutan kemudian dia tersangkut di sebuah pohon. Yoab dan sepuluh anak buahnya menikam dan memukul Absalom hingga dia tewas. Mengapa akhirnya Absalom mati? Apakah karena Yoab yang tidak tunduk pada perintah Daud? Memang ada bagian di mana Yoab tidak taat, namun kematian Absalom ini Tuhan ijinkan terjadi karena Tuhan pakai untuk menghukum Daud. Demikian juga Daud mencuri nyawa satu orang, maka sekarang harus membayar dengan empat nyawa anaknya sendiri. Bayi Batsyeba, Amnon, Absalom, dan di dalam zaman Salomo, Adonia. Empat anak Daud akhirnya harus mati. Pada saat Daud ditegur nabi Natan dan Daud menyadari dosanya, memang Daud mendapat pengampunan (Daud tidak mati), namun konsekuensi akibat dosanya, sangat besar. Dan konsekuensi itu harus Daud tanggung dengan melihat keluarganya yang berantakan, bahkan pertumpahan darah terjadi di dalam keluarganya. Betapa menyedihkan. Kisah kelam Daud ini dicatat dalam Alkitab supaya menjadi peringatan bagi kita. Janganlah bermain-main dengan dosa. Karena meskipun Tuhan mengampuni dosa kita ketika kita bertobat, tetap ada konsekuensi dari dosa itu yang harus kita alami, bahkan orang-orang terdekat kita juga akan ikut menanggungnya. Jika saat ini kita sedang terikat dengan dosa, segera bertobat. Jika saat ini kita sedang menanggung konsekuensi dari dosa kita, mohonlah kekuatan Tuhan untuk kita dapat menghadapinya.

17

KEMATIAN ABSALOM

Bacaan hari ini: 2 Samuel 18:1-32Bacaan setahun: 1 Samuel 4-6, Kisah Para Rasul 18

APRIL 2018

Page 21: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

RABU

18

BANGKIT DARI KESEDIHANematian Absalom membuat duka yang sangat mendalam dalam diri

KDaud. Daud menyelubungi mukanya dan menangis dengan keras sehingga semua tentara yang telah bertempur melawan Absalom

harus pulang dengan diam-diam seperti orang yang kalah berperang. Bersyukur Yoab berani menegur Daud dengan cukup keras bahwa jika Daud terus bersikap demikian, itu sama saja tidak menghargai pengikutnya yang dengan setia mendukung Daud, berjuang demi Daud. Dan hal ini bisa membuat mereka pergi meninggalkan Daud. Daud tidak hanya kehilangan Absalom, tapi akan kehilangan para pengikutnya juga. Teguran Yoab ini menyadarkan Daud untuk tidak tenggelam dalam kesedihan, namun harus bangkit dan memikirkan langkah ke depan. Akhirnya Daudpun bangun dan duduk di pintu gerbang menjumpai pengikutnya. Kemudian ia menyusun strategi dengan menyuruh orang datang kepada Zadok dan Abyatar untuk berbicara kepada para tua-tua Yehuda. Dengan menyebut tua-tua Yehuda sebagai “saudaraku dan darah dagingku” dan mengangkat Amasa menjadi panglima menggantikan Yoab, Daud hendak menyatakan bahwa ia tidak membalas dendam atau menghukum mereka yang telah ikut memberontak bersama Absalom. Daud tahu untuk memimpin kembali rakyat yang pernah menolaknya bukanlah perkara mudah. Daud harus bijak, tidak mengumbar emosi karena ia tahu ini bukanlah saatnya untuk membalas dendam namun saat di mana ia harus mendapatkan kepercayaan kembali dari rakyatnya. Strategi Daud berhasil, dan semua orang Yehuda meminta Daud untuk kembali menjadi raja mereka. Jika kita mengalami kesedihan yang begitu mendalam, marilah kita belajar untuk tidak menenggelamkan diri dalam kesedihan sehingga kita tidak berbuat apa-apa dan makin terpuruk. Kita harus belajar untuk bangkit. Hal yang membuat kita begitu sedih memang Tuhan ijinkan terjadi, tetapi masih ada kehidupan di depan kita yang Tuhan percayakan. Pandanglah Tuhan dan percayalah Tuhan masih akan memakai kita untuk mengerjakan apa yang Tuhan percayakan kepada kita.

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Daud begitu sedih dengan kematian Absalom yang sudah mengkudeta dirinya? (2) Bagaimana akhirnya Daud mengatasi kesedihannya?

“Oleh sebab itu, bangunlah, pergilah ke luar dan berbicaralah menenangkan hati orang-orangmu...”

(2 Samuel 19:7)

Berdoalah agar setiap jemaat Tuhan diberikan kekuatan dan mampu bangkit dari kesedihan maupun kegagalan, sehingga hidupnya tetap dapat dipakai Tuhan untuk menjadi berkat.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 18:33-19:14Bacaan setahun: 1 Samuel 7-9, Kisah Para Rasul 19

APRIL 2018

Page 22: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

KAMIS“Sesudah itu berjalanlah raja terus ke Gilgal,

dan Kimham ikut dengan dia. Seluruh rakyat Yehuda bersama-sama setengah dari rakyat Israel

telah mengantarkan raja.” (2 Samuel 19: 40)

Berdoalah untuk jemaat Tuhan agar dapat menahan amarahnya, sehingga perbuatan dan perkataannya dapat membangun kehidupan orang lain, dan bukan sebaliknya.

19

STUDI PRIBADI: (1) Menurut Anda, apa yang menyebabkan Daud dapat diterima kembali oleh orang-orang sekitarnya? (2) Pelajaran rohani apa yang dapat kita ambil dan terapkan di dalam hidup kita terkait firman Tuhan hari ini?

PENERIMAAN KEMBALI

Bacaan hari ini: 2 Samuel 19:15-43Bacaan setahun: 1 Samuel 10-12, Kisah Para Rasul 20

APRIL 2018

ada bagian ini, Daud diterima kembali. Ini merupakan kebalikan

Pyang cukup mengesankan dari 2Sam.16:1-14, di mana dikemuka-kan Daud ditimpa penghinaan dan pecahnya ketidaksetiaan

kepadanya, ketika ia menuju wilayah timur Yerusalem. Tetapi dalam bagian ini, Daud kembali dengan kemenangan ke ibukota dan disambut dengan sikap yang sangat berbeda oleh mereka: (1) Simei bin Gera, orang Benyamin, bersama dengan orang-orang Yehuda menyongsong Daud. Simei yang sebelumnya pernah melempari Daud dengan batu setelah Daud meninggalkan Yerusalem (16:5-13). Simei yang tinggal di Gilgal, tempat penyeberangan (sungai Yordan) terletak di daerah Benyamin. (2) Ziba, hamba Mefiboset, yang telah memfitnah Mefiboset, tuannya kepada Daud. Ziba dan seluruh pegawainya bekerja keras untuk menyeberangkan keluarga raja Daud. (3) Mefiboset, datang kepada Daud dengan menunjukkan tanda-tanda berkabung sejak Daud meninggalkan istana sampai pulangnya. (4) Barzilai dari Gilead yang pernah membawakan kebutuhan hidup untuk Daud dan rakyatnya ketika di Mahanaim, dalam kejaran Absalom, anaknya. Karena Barzilia telah lanjut usia, ia memberikan anaknya, Kimham untuk menyertai Daud. Sampai sedemikian jauh dalam seluruh pasal ini dinyatakan, hampir tidak ada apapun yang dapat mengganggu kesukaan dan kemenangan karena Daud kembali berkuasa. Dalam kesempatan ini, Daud mencoba untuk merangkul mereka semua. Melalui kisah ini, kita sadar bahwa di dalam kesukaan, kemenangan, dan kembalinya berkuasa, kadang membuat kita lupa akan siapa orang-orang yang pernah mendampingi serta mendukung kita. Kadang perkataan kita dapat menyakit hati orang lain yang menyebabkan mereka memusuhi kita (bnd. ayat 40), seperti yang juga dialami oleh Daud. Marilah kita memohon kepada Tuhan, di saat susah ataupun senang, kita harus tetap waspada akan sikap dan perkataan kita, sehingga tidak menyebabkan orang lain sakit hati, dan menimbulkan perpecahan.

Page 23: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

JUMAT

20

enyataannya, seruan Daud kepada suku Yehuda dalam 2Sam. 9:11-

K14, “Raja Daud menyuruh orang kepada Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, dengan pesan: Berbicaralah kepada para tua-tua Yehuda:

Mengapa kamu menjadi yang terakhir membawa raja kembali ke istana?” Sebab perkataan seluruh Israel sampai kepada raja. “Kamulah saudara-saudaraku, kamulah darah dagingku; mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk membawa raja kembali? Dan kepada Amasa haruslah kamu katakan: Bukankah engkau darah dagingku? Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau tidak tetap menjadi panglimaku menggantikan Yoab. “Demikianlah dibelokkannya hati orang Yehuda serentak, sehingga mereka menyuruh menyampaikan kepada raja pesan ini: “Kembalilah, tuanku dan semua anak buahmu”—,menimbulkan pemberontakan hebat, yang dilakukan oleh Seba dari suku Benyamin. Seba dari suku Benyamin ini ingin merampas kekuasaan dari tangan Yehuda dan mengembalikan kekuasaan tersebut ke tangan suku Benyamin lagi. Dalam orasinya untuk memberontak, Seba memakai kata-kata yang dipakai dalam pemberontakan Yerobeam yang berhasil (1Raj. 12:16) untuk memutuskan hubungan dengan Yehuda. Tetapi strategi Yoab lebih cepat daripada strategi yang dilakukan oleh Seba dalam mencari dukungan. Strategi Yoab telah menciutkan hati mereka yang tadinya akan menggabungkan diri dengan Seba, pemberontak. Pada akhirnya, Seba kehilangan kepalanya dan padamlah pemberontakan. Setiap perbuatan pasti akan menuai akibatnya. Apa yang dilakukan oleh Seba berakibat pada kehilangan nyawanya. Tuhan tidak pernah diam terhadap orang-orang yang memiliki hati dan niat yang jahat. Oleh karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, khususnya yang menamakan diri sebagai umat Tuhan, marilah kita belajar memiliki hati yang takut akan Tuhan dan bertindak benar di dalam hidup kita. Membaca, merenungkan dan melakukan Firman adalah hal terbaik yang dapat menjaga kehidupan kita benar di hadapan Tuhan.

PERBUATAN DAN AKIBATNYA

“Tetapi seorang dari pegunungan Efraim, yang bernama Seba bin Bikri, telah menggerakkan tangannya

melawan raja Daud; serahkanlah dia seorang diri, maka aku akan undur dari kota ini...” (2 Samuel 20:21)

Berdoalah untuk setiap jemaat Tuhan agar setiap perbuatan dan perkataan-nya dilandasi dengan kebenaran Firman Tuhan yang membangun satu dengan yang lainnya.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 20:1-22Bacaan setahun: 1 Samuel 13-15, Kisah Para Rasul 21

APRIL 2018

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa peristiwa pemberontakan Seba bin Fikri terjadi? (2) Makna rohani apakah yang dapat kita ambil dari bagian ini?

Page 24: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SABTU

21

alam zaman raja Daud, bangsa Israel mengalami kelaparan. Dalam

Dmenghadapi kondisi tersebut, Daud pergi kepada Tuhan dan minta petunjuk-Nya. Tuhan menunjukkan penyebab terjadinya bencana

kelaparan tersebut. Bencana yang mereka alami sesungguhnya disebabkan oleh karena dosa kejahatan yang telah diperbuat Saul. Tuhan memberitahukan bahwa kepada Saul dan keluarganya “melekat hutang darah,” karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon (ayat 1). Lalu, bagaimana Daud sebagai seorang raja/pemimpin pada waktu itu meresponi permasalahan tersebut? Dengan segera Daud memanggil orang-orang Gibeon dan bertanya kepada mereka: “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu dan dengan apakah dapat kuadakan penebusan supaya kamu memberkati milik pusaka TUHAN?” (ayat 2-3). Mereka pun menjawab Daud, bahwa bagi mereka perkara ini bukanlah perkara emas dan perak. Bagi mereka, ini adalah urusan mereka dengan Saul serta keluarganya. Kemudian Daud bertanya kepada mereka: “Apakah yang kamu kehendaki akan kuperbuat bagimu?” (ayat 4). Mereka meminta kepada Daud agar diserahkan tujuh orang anak laki-laki Saul kepada mereka supaya mereka gantung di hadapan Tuhan di Gibeon, di bukit Tuhan. Sesungguhnya permintaan tersebut sangatlah berat bagi Daud (ayat 7), namun demikian Daud menerimanya. Daud menyerahkan mereka dan mereka digantung di atas bukit, di hadapan Tuhan (ayat 8-9). Dari bagian ini kita belajar bahwa sesungguhnya kita adalah orang-orang yang sama seperti keluarga Saul, orang-orang yang telah “berhutang darah” oleh karena dosa yang kita warisi dari nenek moyang kita. Kita adalah orang-orang yang seharusnya dihukum dan binasa karenanya (Roma 3:23; 6:23). Namun, oleh karena kasih dan anugerah Tuhan, kita telah ditebus. Ditebus bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Petrus 1:18-19).

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana situasi dan kondisi orang Israel pada waktu itu? (2) Apakah yang Daud lakukan dalam kondisi itu? Mengapa bisa terjadi demikian?

HUTANG DARAH

Berdoalah agar dalam segala situasi dan kondisi yang sedang kita alami, kita harus berhati-hati dengan perbuatan kita. Janganlah perbuatan kita menjadi bencana bagi orang lain. Tapi sebaliknya, menjadi berkat bagi banyak orang.

“Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun..., lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah

TUHAN: Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon.” (2 Samuel 21:1)

Bacaan hari ini: 2 Samuel 20:23-21:22Bacaan setahun: 1 Samuel 16-18, Kisah Para Rasul 22

APRIL 2018

Page 25: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

MINGGU

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Daud menaikan syukur kepada Tuhan? Apakah yang Tuhan lakukan baginya? (2) Adakah yang Anda syukuri kepada Tuhan dalam hidup? Mengapa?

“Sebab itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu, ya TUHAN, di antara bangsa-bangsa,

dan aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.” (2 Samuel 22:50)

22

pabila kita melihat ke masa lalu dan memandang ke masa depan

Akehidupan kita, sepatutnya kita bersyukur dan menyanyikan pujian kepada Allah atas anugerah-Nya dalam hidup kita. Hal itulah yang

dilakukan Daud dalam nyanyian pujiannya pada perikop ini. Bisa dikatakan bahwa nyanyian ini merupakan sebuah ungkapan syukur yang ditulis Daud pada masa tuanya, di tahun-tahun terakhir pemerintahannya sebagai raja. Dalam Mazmur ini, Daud mencoba untuk menghitung semua berkat perlindungan serta keselamatan yang telah Tuhan berikan kepadanya. Inti dari mazmur ucapan syukur Daud ini adalah pengakuan Daud akan Tuhan yang adalah Allah, gunung batu, tempat perlindungan, perisai, dan Juruselamatnya (ayat 3). Baginya, Tuhan itu hidup dan berkarya di dalam kehidupannya (ayat 32, 47). Pengakuan Daud ini adalah suatu kenyataan yang telah dialaminya. Ketika mengalami cengkeraman dari semua musuhnya termasuk Saul (ay. 2), saat itulah Tuhan mendengarkan seruannya minta tolong, melepaskan dan menyelamatkannya. Pernyataan mengenai penyelamatan Tuhan tersebut dijabarkannya dalam ayat 5-20. Daud pun sangat bersyukur atas keselamatan yang Tuhan nyatakan dalam hidupnya, katanya: “Sebab itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu, ya TUHAN, di antara bangsa-bangsa, dan aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu. Ia mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya, dan menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya, kepada Daud dan anak cucunya untuk selamanya” (ayat 50-51). Demikianlah ungkapan nyanyian mazmur Daud kepada Tuhan yang telah mengasihi dan menyelamatkannya. Bagaimanakah dengan Anda? Tuhan telah menyatakan keselamatan-Nya kepada kita dalam diri Yesus Kristus. Ia telah rela mati untuk menebus segala dosa dan pelanggaran kita sehingga kita beroleh hidup yang kekal di dalam-Nya. Oleh sebab itu, selayaknyalah kita mensyukurinya dengan menaikkan nyanyian syukur kita kepada Tuhan dan bermazmur bagi-Nya.

NYANYIAN SYUKUR DAUD

Bacaan hari ini: 2 Samuel 22:1-51Bacaan setahun: 1 Samuel 19-21, Kisah Para Rasul 23

Bersyukurlah kepada Tuhan untuk kasih setia Tuhan yang kita rasakan hari demi hari, kebaikan Tuhan yang kita terima, keselamatan-Nya atas diri kita. Tak terbatas kasih-Nya bagi umat yang dikasihi-Nya.

APRIL 2018

Page 26: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SENIN

23

lkitab mengajarkan kita melalui berbagai tokoh dalam Alkitab bahwa

Asemua keberhasilan yang kita dapatkan merupakan anugerah Allah. Dikatakan anugerah karena Allah senantiasa menyertai kehidupan

setiap orang percaya, hari lepas hari. Dalam perikop ini kita melihat seorang tokoh Alkitab yang hidupnya disertai Tuhan. Dalam kata-kata Daud yang terakhir, Daud mengingat akan penyertaan Allah dalam kehidupannya. Ayat 1-5 merupakan catatan Daud akan perkenanan Tuhan atas dirinya dan keluarganya dalam memerintah Israel. Di mana ketika mereka sungguh-sungguh bergantung pada Tuhan, maka Tuhan menjaga kerajaan Israel terus-menerus. Sedangkan ayat 6-7, Daud mencatat musuh-musuhnya yang Tuhan musnahkan seperti orang membongkar habis semak duri dan alang-alang tajam yang menutupi ladang agar dapat ditanami kembali. Dalam bagian ini juga, Daud tidak lupa akan orang-orang di sekelilingnya, yang gagah berani mengiringinya. Mereka adalah tim pasukan elit yang berjumlah 30 pasukan. Mereka adalah orang-orang yang rela mempertaruhkan nyawa mereka dengan menerobos musuh. Dengan penyertaan Tuhan, setiap perjuangan mereka berhasil. Dua kali dalam perikop ini Daud mencatat, “Tuhan memberikan kemenangan yang besar.” (ay. 10,12). Seperti Daud, banyak pengalaman-pengalaman yang kita sudah lalui dalam kehidupan ini. Banyak keberhasilan-keberhasilan yang kita peroleh. Pertanyaannya, apakah kita sudah senantiasa mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita? Apakah ada Tuhan dalam keluarga, studi, pekerjaan, dan pelayanan kita? Baiklah kita menyadari bahwa segala keberhasilan, segala yang terjadi dalam kehidupan kita, dapat kita lalui karena ada Tuhan yang memampukan kita. Karena ada penyertaan Tuhan di dalamnya.

STUDI PRIBADI: (1) Apakah kita benar-benar sudah mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita? (2) Maukah kita berserah dan mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita?

“Apabila seorang memerintah manusia dengan adil, memerintah dengan takut akan Allah, ia bersinar seperti fajar di waktu pagi,

pagi yang tidak berawan, yang sesudah hujan membuat berkilauan rumput muda di tanah.” (2 Samuel 23:3-4)

PENYERTAAN ALLAH

Berdoalah bagi setiap kita, agar penyertaan Tuhan selalu dapat kita rasakan, sehingga kita dapat menjalani hari-hari bersama dengan Tuhan. Bersyukur untuk penyertaan-Nya yang ajaib!

Bacaan hari ini: 2 Samuel 23:1-39Bacaan setahun: 1 Samuel 22-24, Kisah Para Rasul 24

APRIL 2018

Page 27: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SELASA

24

anyak hal yang kita miliki kadangkala membuat kita terlena dan

Bmembuat kita tidak sadar bahwa dosa sudah mengintip kita di depan pintu. Kedudukan, harta, kepintaran, dan beberapa hal lainnya dapat

membuat kita jatuh ke dalam dosa. Dalam bagian ini, kita melihat Daud sebagai seorang raja yang dekat dengan Tuhan, ada kalanya dia terjebak dengan dosa. Bagian ini diawali dengan bangkitnya murka Tuhan terhadap bangsa Israel, dan Ia “menghasut Daud.” Jika kita melihat bagian yang paralel dengan bagian ini dalam 1 Tawarikh 21:1-17, di situ tercatat bahwa Iblislah yang membujuk Daud. Jika demikian, mana yang tepat? Seorang penafsir Alkitab menjelaskannya dengan: Allah mengijinkan Setan untuk mempengaruhi Daud untuk jatuh dalam dosa kesombongan. Menghitung jumlah bangsa menunjukkan seberapa hebat kekuatan militer yang Daud (bangsa Israel) miliki. Namun, Daud adalah seorang pribadi yang memiliki kepekaan hati nurani akan dosa yang telah diperbuatnya. Dalam ayat 10, Daud menyadari dan mengakui akan dosa yang telah diperbuatnya. Ayat ini menunjukkan betapa ia menyesal akan dosa-dosanya dan sungguh-sungguh bertobat. Bagaimana Daud dapat memiliki kepekaan yang sedemikian? Daud memiliki kerendahan hati datang kepada Tuhan mengakui kesalahannya. Setelah mengakui kesalahannya, Tuhan yang besar kasih sayang-Nya itu memberikan 3 pilihan jenis hukuman. Dalam hal ini, Daud menggunakan hikmat dan pengenalannya akan Tuhan untuk menentukan pilihannya dan Daud memilih untuk jatuh ke tangan Tuhan sebagai pilihannya, karena Daud mengenal Tuhan yang besar kasih sayang-Nya (ay. 14). 2 Samuel 24 ditutup dengan Daud yang mempersembahkan korban di hadapan Allah dan tulah berhenti, ini menunjukkan pengenalan dan penghormatan Daud akan Tuhan. Sebagai orang Kristen, apakah kita memiliki kepekaan akan dosa yang sama seperti Daud? Belajarlah memiliki kepekaan dan pengenalan akan Tuhan seperti yang Daud miliki agar hidup kita berkenan di hadapan Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apakah kita sudah memiliki kepekaan hati nurani seperti Daud?

“Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah menghitung rakyat, lalu berkatalah Daud kepada TUHAN: Aku sangat berdosa karena

melakukan hal ini; ... sebab perbuatanku itu sangat bodoh.” (2 Samuel 24:10)

Berdoalah bagi setiap pribadi kita, agar kita memiliki kepekaan akan dosa seperti yang dimiliki oleh Daud, sehingga kita memiliki hidup yang berkenan di hadapan Tuhan.

Bacaan hari ini: 2 Samuel 24:1-25Bacaan setahun: 1 Samuel 25-26, Kisah Para Rasul 25

APRIL 2018

MENYADARI AKAN DOSA

Page 28: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

RABU

25

AMBISI YANG SALAHmbisi tidaklah selalu buruk. Namun bermakna negatif bila dikaitkan

Adengan motivasi mementingkan diri sendiri, sehingga akhirnya menghalalkan segala cara. Itulah yang kita lihat dari Adonia dalam

bacaan hari ini. Secara garis keturunan, Adonia bisa saja menjadi putra mahkota. Setelah Amnon (2Sam. 13:28-29) dan Absalom (2Sam. 18:9-15) terbunuh, Adonia merupakan garis keturunan terdekat untuk menjadi putra mahkota. Sementara Salomo adalah anak bungsu Daud. Namun, nabi Natan dan para pahlawan yang selama ini mendukung kepemimpinan Daud, tidak tinggal diam melihat ambisi Adonia yang berbahaya. Maka Natan bersama Batsyeba mengingatkan raja Daud mengenai janji yang pernah ia berikan bahwa Salomolah yang akan mewarisi takhtanya (1Raj. 1:11-21). Mengapa memilih Salomo sebagai pewaris? Karena Salomo merupakan anak yang dikasihi Allah, yang merupakan tanda anugerah (2Sam. 12:24-25; “Yedida” berarti yang dikasihi Allah; “Salomo” berarti syalom/damai sejahtera. Mungkin saja Adonia menyadari hal itu. Namun demikian, Adonia memiliki ambisi untuk menggantikan Daud. Ambisi yang sebenarnya sah-sah saja, ternyata hendak diwujudkannya dengan cara yang tidak terpuji. Ini menjadi motivasi Adonia menjadi raja, yaitu mendapatkan kekuasaan. Andaikan Adonia berhasil menjadi raja, bisa dibayangkan bagaimana ia akan menyingkirkan semua orang yang berpotensi menjadi saingannya, sebagaimana yang sudah diantisipasi oleh Natan (ay. 12, 21). Mengapa cara Adonia salah? Karena selama Daud menjadi raja, tindakan Adonia mengangkat diri sebagai raja merupakan tindakan makar! Seolah-olah Adonia menganggap Daud sudah mati, sehingga ia berhak naik takhta! Kecuali jika Daud mengangkatnya sebagai raja bersama. Belajar dari Adonia ini, jangan biarkan ambisi dengan motivasi salah menguasai Anda. Tindakan yang menghalalkan segala cara tidak berkenan kepada Tuhan. Anda akan hancur olehnya. Sebaliknya, puaskan diri Anda dengan apa yang Tuhan percayakan untuk Anda.

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang menyebabkan seseorang memiliki ambisi yang jahat dalam hatinya? (2) Bagaimana caranya supaya kita terhindar dari ambisi-ambisi yang jahat?

“Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: ‘Aku ini mau menjadi raja.’ Ia melengkapi dirinya

dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.” (1 Raja-Raja 1:5)

Marilah kita berdoa untuk setiap pemimpin jemaat, agar tetap hidup rendah hati dan juga takut akan Tuhan, supaya mereka dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 1:1-27Bacaan setahun: 1 Samuel 27-28, Kisah Para Rasul 26

APRIL 2018

Page 29: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

KAMIS

26

mbisi yang dibangun atas dasar hati yang jahat akan menjadi sebuah

Akegagalan yang luar biasa. Inilah yang terjadi dalam hidup Adonia. Sementara Adonia mengadakan perjamuan merayakan pelantikan

dirinya menjadi raja, Daud memutuskan untuk mengurapi Salomo sebagai raja, guna meneruskan takhtanya. Sesuai janjinya kepada Batsyeba (ay. 29-30), Daud segera memberikan instruksi kepada para pejabat negara untuk melaksanakan pelantikan tersebut. Salomo menjadi raja ketiga Israel yang mendapatkan pengurapan dari Allah, kali ini melalui imam Zadok (ay. 39; lihat 1Sam. 10:1; 16:13). Ternyata Adonia tak menyadarinya sampai seseorang menyampaikan berita pelantikan Salomo (ay. 43-48). Bisa dibayangkan betapa terkejutnya Adonia. Rasa terkejut itu kemudian berubah menjadi rasa takut. Adonia begitu ketakutan sehingga ia lupa bersikap kesatria. Adonia malah mencari selamat dengan memegang tanduk-tanduk mezbah di kemah suci. Tradisi berlindung di kuil dengan memegang mezbah dimiliki bangsa-bangsa lain bagi orang yang tidak bersalah, agar tidak menjadi korban ketidakadilan. Mungkin mirip dengan aturan Taurat yang menyediakan kota perlindungan bagi orang yang tidak sengaja membunuh seseorang. Ketakutan Adonia ini muncul karena ia membayangkan pembalasan Salomo kepadanya, seperti yang ia pernah rencanakan terhadap Salomo (lihat antisipasi Natan akan hal tersebut, ayat 12, 21). Padahal, Salomo tidak seperti yang ia bayangkan. Adonia pun gagal total dalam ambisinya yang keliru. Namun, dalam belas kasih Allah, melalui kebijaksanaan raja yang baru dilantik, ia hanya menjadi “tahanan rumah.” Bagaimana kelak kehidupan Adonia, sangatlah bergantung pada keberaniannya mengakui kesalahan dan memperbaikinya (ay. 52). Saudara, apabila kita gagal meraih cita-cita, cobalah selidiki, apakah hal itu ada kaitannya dengan ambisi yang tidak kudus. Jika ya, bertobatlah, supaya kasih setia Tuhan tetap memelihara kita dan kesempatan kedua diberikan pada kita.

“Maka semua undangan Adonia itu terkejut, lalu bangkit dan masing-masing pergi menurut jalannya.”

(1 Raja-Raja 1:49)

Berdoa untuk setiap jemaat Tuhan, agar dalam hidupnya, segala ambisinya sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan untuk dijalani. Jika belum, kiranya mereka peka dan segera bertobat.

AMBISI YANG GAGAL

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 1:28-53Bacaan setahun: 1 Samuel 29-31, Kisah Para Rasul 27

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang menyebabkan Adonia mengalami kegagalan? (2) Bagaimana kita seharusnya bersikap kepada orang-orang seperti Adonia ini?

APRIL 2018

Page 30: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

JUMAT

27

TELADAN HIDUP YANG BAIKaud adalah seorang raja yang bijaksana. Menjelang hari

D terakhirnya, ia berpesan kepada anaknya Salomo agar ia bertindak dengan hati-hati sesuai dengan jalan yang ditunjukkan Allah. Daud

mengingatkan Salomo yang masih muda supaya hidup penuh hikmat, yakni takut akan Tuhan dalam seluruh aspek hidupnya. Jika Salomo hidup seturut dengan jalan dan ketetapan Tuhan, maka Israel menjadi kokoh. Sebaliknya, jika Salomo hidup tidak taat dan menyimpang dari perintah Allah, takhta Israel pun akan jauh dari keturunan Daud sampai selama-lamanya. Daud sendiri menunjukkan kepada Salomo, anaknya, perihal para lawannya yang seharusnya mendapat balasan setimpal karena perbuatan mereka yang jahat, yakni Yoab anak Zeruya yang membunuh dua panglima Israel, antara lain Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ada pula Simei bin Gera, orang benyamin yang mengutuki Daud pada saat ia melarikan diri dari Absalom, sehingga Simei harus mendapat hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Tapi, kepada anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, haruslah Salomo memberikan kemurahan sebab mereka telah menolong Daud pada saat Daud melarikan diri dari Absalom. Setelah Daud menyampaikan perihal para lawan dan orang-orang yang berjasa dalam hidupnya, ia mendapat perhentian bersama dengan nenek moyangnya. Firman Tuhan mencatat bahwa Daud memerintah atas Israel selama 40 tahun, yakni di Hebron selama 7 tahun dan di Yerusalem selama 33 tahun. Kemudian Salomo anaknya menggantikannya menjadi raja atas Israel. Kerajaan itu menjadi kokoh di tangan Salomo. Selama hidup dan pemerintahannya, Daud tidak pernah berpaling dari Tuhan. Daud selalu hidup takut akan Tuhan. Daud meninggalkan sebuah kenangan yang bermakna bagi Salomo, yakni hidupnya yang sungguh-sungguh mengasihi Allah. Oleh karena itu, Allah tidak hanya memberkati Daud dengan takhta Israel, seorang putra yang bijaksana, namun Daud pun boleh menutup usia di masa tuanya dengan penuh kedamaian.

Berdoalah agar sepanjang hidup, setiap kita, masing-masing pribadi boleh hidup takut akan Allah. Dengan pimpinan Roh Kudus, melakukan kewajiban dengan setia terhadap Tuhan, hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 2:1-12Bacaan setahun: 2 Samuel 1-2, Kisah Para Rasul 28

STUDI PRIBADI: (1) Apabila Anda di posisi Daud, teladan apa yang akan Anda tinggalkan kepada anak-cucu? (2) Jika Daud memilih hidup takut akan Tuhan selama hidupnya, maka kehidupan seperti apakah yang Anda pilih dan jalani saat ini?

“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir

dan aku telah memelihara iman.” (2 Timotius 4:7)APRIL 2018

Page 31: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SABTU

28

ada masa tuanya, Daud menunjuk Salomo untuk menggantikannya

Pmenjadi raja atas Israel. Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya dan kerajaannya sangat kokoh. Dalam menjalankan pemerintahan,

dengan hikmat dan kebijaksanaan Salomo memenuhi segala pesan yang disampaikan Daud, ayahnya. Salomo menuntut balas kepada semua musuh Daud dan menunjukkan kemurahan hati kepada mereka yang telah berjasa di dalam kehidupan raja Daud. Salomo bertindak dengan penuh hikmat, ia menghukum Adonia anak Hagit karena ia menginginkan Abisag gadis sunem itu. Lalu ia menghukum imam Abyatar dan menyuruhnya pergi ke Anatot dan memecat jabatannya sebagai imam Tuhan. Salomo juga menghukum Yoab, dan memancungnya sebab Yoab telah menumpahkan darah atas Abner bin Ner, panglima Israel dan Amasa bin Yeter, panglima Yehuda. Raja mengangkat pula Benaya bin Yoyada menjadi kepala tentara dan Imam Zadok menjadi imam meng-gantikan Abyatar. Raja menghukum Simei yang pergi mengutuki Daud pada waktu Daud melarikan diri dari Absalom. Firman Tuhan mencatat bahwa segala yang diperbuat oleh Salomo berdasarkan pesan terakhir Daud. Tuhan sendirilah yang membalaskan kepada musuh-musuh Daud segala perbuatan mereka yang jahat. Tuhan memakai Salomo, anak Daud untuk membalas hukuman itu kepada semua musuh Daud. Atas perbuatan Salomo, Tuhan memberkati takhta Salomo di hadapan Tuhan. Demikianlah kerajaan itu kokoh di tangan Salomo. Daud memang harus menghadapi para lawan yang sulit selama ia hidup. Para lawan Daud tidak henti-hentinya mengutuki, mengejar-ngejar, berusaha membunuh dan melawan Daud selama hidupnya. Tetapi Tuhan tidak pernah tinggal diam; pembalasan atas kejahatan mereka bukan dilakukan oleh Daud, melainkan pembalasan itu adalah hak Tuhan. Tuhan memakai Salomo dalam pemerintahannya untuk menegakkan takhta Israel dan menghukum semua musuh Daud. Segala janji Tuhan dalam kehidupan Daud digenapi oleh Tuhan dan tidak ada yang gagal.

STUDI PRIBADI: (1) Apakah saat ini, Saudara sedang berkonflik dengan orang lain? (2) Bagaimana cara Saudara mengatasi hal ini?

“Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, Firman Tuhan.”

(Roma 12:19b)

Berdoalah agar ketika setiap kita sedang mengalami konflik kehidupan dan percekcokan dengan seseorang, Tuhan mengampuni dan memberikan penyelesaian atas hal tersebut.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 2:13-46Bacaan setahun: 2 Samuel 3-4, Roma 1

APRIL 2018

PEMBALASAN ADALAH HAK TUHAN

Page 32: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

29MINGGU

etelah takhta dan pemerintahan Daud diserahkan kepada Salomo, ia

Smasih muda dan belum berpengalaman seperti ayahnya (ayat 7). Ia mempunyai kesan baik terhadap pemerintahan ayahnya, Daud,

yang hidup menurut ketetapan Allah, sehingga kerajaan yang dipimpinnya diberkati Tuhan. Salomo mau belajar dari ayahnya, agar pemerintahannya juga diberkati Tuhan (ayat 3). Dalam mimpi, ia memohon kepada Tuhan beberapa hal yang dapat kita pelajari bersama (ayat 5). Pertama, Salomo memohon agar dapat hidup seperti ayahnya, Daud, yang sangat memperhatikan ketetapan-ketetapan Allah dalam pemerintahannya. Salomo juga sadar bahwa pemerintahan Daud menjadi besar karena kasih setia Allah yang menyertainya (bdk. ayat 6). Demikian juga hal ini menjadi pelajaran rohani bagi setiap kita, tidak hanya Salomo yang memiliki kesan baik terhadap pemerintahan ayahnya, namun setiap kita juga belajar untuk senantiasa hidup setia menurut ketetapan-ketetapan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Kedua, Salomo meminta hikmat dari Tuhan. Raja Salomo diberikan kesempatan untuk meminta sesuatu dari Tuhan, namun ia tidak memohon panjang umur atau kuasa dan kekayaan (ayat 11), namun ia memohon hal yang lebih penting untuk menjalankan pemerintahannya. Salomo juga tidak menggunakan kesempatan ini untuk memohonkan kepentingan dirinya, melainkan memohonkan hikmat agar dapat memerintah umat-Nya dengan baik dan adil. Tuhan mengindahkan doa permohonan Salomo yang dinilai baik, sesuai kehendak-Nya. Tuhan bukan hanya mengaruniakan hikmat kepada Salomo, bahkan akan memberinya panjang umur jika ia hidup menurut ketetapan-ketetapan Tuhan (ayat 12-15). Saudara, ketika kita memohon, apa yang kita dahulukan? Kepentingan diri kita atau kepentingan Tuhan? Biarlah hari ini kita belajar mendahulukan kepentingan Tuhan dalam doa kita. Jika kita mendahulukan kepentingan Tuhan, maka Tuhan akan menambahkan apa yang menjadi kebutuhan kita walau kita tidak memintanya (bdk. Mat. 6:33).

“Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat

membedakan... sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1 Raja-Raja 3:9)

MIMPI SALOMO MENJADI KENYATAAN

Berdoalah agar setiap jemaat Tuhan bertekad dan mau hidup sesuai dengan ketetapan Tuhan di dalam kehidupannya. Kiranya hikmat dan bijaksana Tuhan memimpin langkah hidup kita.

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana kesan Salomo terhadap takhta dan pemerintahan Daud? (2) Apakah yang Salomo minta kepada Tuhan, ketika diangkat menjadi pemimpin di Israel?

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 3:1-15Bacaan setahun: 2 Samuel 5-6, Roma 2

APRIL 2018

Page 33: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

SENIN

30

BERKAT HIKMAT DARI TUHANalam suatu pemerintahan, Salomo tahu bahwa seorang pemimpin

Dmembutuhkan hikmat untuk memutuskan suatu perkara. Karena itu, ia memohon hikmat kepada Tuhan, selain itu tidak. Hikmat yang

dibutuhkan bukan hanya hikmat untuk memutuskan perkara besar, seperti merencanakan strategi perang melawan musuh, menempatkan pasukan, atau kapan mulai bergerak dan menyerang, dll, tetapi juga untuk perkara-perkara kecil yang terjadi dalam kehidupan rakyatnya. Pertama, Salomo diuji hikmatnya. Ada dua perempuan sundal datang menghadap raja Salomo karena salah satu ibu dari anak yang masih hidup mengadukan perkara ini di hadapan Salomo untuk dipertimbangkan dan diputuskan perkaranya dengan adil. Setelah Salomo mendengar kesaksian ibu pertama, ibu kedua tidak terima dan membantah, “Anakkulah yang hidup ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup.” Dengan hikmat Salomo berkata, “Ambilkan aku pedang” lalu katanya, “penggallah anak yang hidup menjadi dua, berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain.” Mendengar keputusan Salomo demikian, maka ibu yang memiliki anak yang hidup menaruh belas kasihan kepadanya dan meminta anak itu jangan dibunuh. Berkat hikmat Salomo, perkara tersebut diputuskan dengan adil. Kedua, rakyat menjadi takut kepada raja. Allah mengijinkan suatu perkara kecil dalam pemerintahan Salomo, sebelum menghadapi perkara yang lebih besar untuk diputuskan. Rakyat membutuhkan pemerintahan yang benar dan adil, dan itu ada dalam pemerintahan Salomo. Setelah seluruh rakyat mendengar perkara yang diputuskan oleh Salomo dengan baik dan adil, maka seluruh rakyat menjadi takut akan raja Salomo, “Sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan” (ay. 28). Kiranya Tuhan mengaruniakan hikmat seperti Salomo, memutuskan perkara kecil hingga besar dengan baik dan adil, membawa kesejahteraan.

“Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja,

sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.” (1 Raja-Raja 3:28)

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang dilakukan Salomo untuk menyelesaikan perkara 2 ibu itu? (2) Apa dampaknya bagi Israel? Pelajaran rohani apakah yang dapat kita petik dari bagian ini?

Berdoalah untuk setiap jemaat Tuhan, kiranya mereka diberikankan hikmat serta bijaksana oleh Tuhan untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya, hari lepas hari.

Bacaan hari ini: 1 Raja-Raja 3:16-28Bacaan setahun: 2 Samuel 7-8, Roma 3

APRIL 2018

Page 34: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,

PROYEK KETAATANSaya berjanji akan lebih...

Berikan tanda apabila sudah terlaksana.

Pengertian-pengertian kebenaran yang saya peroleh bulan ini:

Page 35: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan ...gkagloria.or.id/perspektif_pdf/2018/Perspektif264_April2018.pdf · Ini merupakan sebuah cara untuk mempelajari, menyelami,