jadi (problem pendidikan).docx

Upload: rendy-e-naela

Post on 05-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    1/22

    Rendahnya Kualitas Pendidikandi Indonesia

    1. Efektitas Pendidikan Di Indonesia

    Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yangmemungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah,menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yangdiharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dantrainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaranagar pembelajaran tersebut dapat berguna.

    Efektitas pendidikan di Indonesia sangat rendah. etelahpraktisi pendidikan melakukan penelitian dan sur!ey ke lapangan,salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tujuan pendidikan yang jelas sebelm kegiatan pembelajaran dilaksanakan. "al inimenyebabkan peserta didik dan pendidik tidak tahu #goal$ apa yangakan dihasilkan sehingga tidak mempunyai gambaran yang jelasdalam proses pendidikan. %elas hal ini merupakan masalah terpenting jika kita menginginkan efektitas pengajaran. &agaimana mungkintujuan akan tercapai jika kita tidak tahu apa tujuan kita.

    elama ini, banyak pendapat beranggapan bah'a pendidikanformal dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk membentuksumber daya manusia Indonesia. idak perduli bagaimana hasilpembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah telahmelaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggaphebat oleh masyarakat. nggapan seperti itu jugalah yangmenyebabkan efektitas pengajaran di Indonesia sangat rendah.etiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing*masing dandiharapkan dapat mengambil pendidikaan sesuai bakat dan minatnya

    bukan hanya untuk dianggap hebat oleh orang lain.Dalam pendidikan di sekolah menegah misalnya, seseorang

    yang mempunyai kelebihan dibidang sosial dan dipaksa mengikutiprogram studi IP akan menghasilkan efektitas pengajaran yanglebih rendah jika dibandingkan peserta didik yang mengikuti programstudi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. "al*hal sepeti itulahyang banyak terjadi di Indonesia. Dan sayangnya masalah gengsi

    1 |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    2/22

    tidak kalah pentingnya dalam menyebabkan rendahnya efektitaspendidikan di Indonesia.

    2. Esiensi Pengajaran Di Indonesia

    Esien adalah bagaimana menghasilkan efektitas dari suatutujuan dengan proses yang lebih +murah. Dalam proses pendidikanakan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperolehhasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. "al*hal itu jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia. -itakurang mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaimana dapatmeraih standar hasil yang telah disepakati.

    &eberapa masalah esiensi pengajaran di dindonesia adalahmahalnya biaya pendidikan, 'aktu yang digunakan dalam prosespendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkankurang esiennya proses pendidikan di Indonesia. ang jugaberpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesiayang lebih baik.

    /asalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia sudahmenjadi rahasia umum bagi kita. ebenarnya harga pendidikan diIndonesia relati!e lebih randah jika kita bandingkan dengan 0egaralain yang tidak mengambil sitem free cost education. 0amunmengapa kita menganggap pendidikan di Indonesia cukup mahal1"al itu tidak kami kemukakan di sini jika penghasilan rakyatIndonesia cukup tinggi dan sepadan untuk biaya pendidiakan.

     %ika kita berbicara tentang biaya pendidikan, kita tidak hanyaberbicara tenang biaya sekolah, training, kursus atau lembagapendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun kita jugaberbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicaratentang biaya transportasi yang ditempuh untuk dapat sampai kelembaga pengajaran yang kita pilih. Di sekolah dasar negeri,memang benar jika sudah diberlakukan pembebasan biaya

    pengajaran, nemun peserta didik tidak hanya itu saja, kebutuhanlainnya adalah buku teks pengajaran, alat tulis, seragam dan lainsebagainya yang ketika kami sur!ey, hal itu di'ajibkan olehpendidik yang berssngkutan. ang mengejutkanya lagi, adapendidik yang me'ajibkan les kepada peserta didiknya, yang tentudengan bayaran untuk pendidik tersebut.

    elain masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia,

    2 |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    3/22

    masalah lainnya adalah 'aktu pengajaran. Dengan sur!eylapangan, dapat kita lihat bah'a pendidikan tatap muka diIndonesia relati!e lebih lama jika dibandingkan negara lain. Dalampendidikan formal di sekolah menengah misalnya, ada sekolahyang jad'al pengajarnnya perhari dimulai dari pukul 23.22 dandiakhiri sampai pukul 45.22.. "al tersebut jelas tidak esien,karena ketika kami amati lagi, peserta didik yang mengikuti prosespendidikan formal yang menghabiskan banyak 'aktu tersebut,banyak peserta didik yang mengikuti lembaga pendidikan

    informal lain seperti les akademis, bahasa, dan sebagainya. %elas jugaterlihat, bah'a proses pendidikan yang lama tersebut tidak efektif juga, karena peserta didik akhirnya mengikuti pendidikan informaluntuk melengkapi pendidikan formal yang dinilai kurang.elain itu,masalah lain esiensi pengajaran yang akan kami bahas adalah mutupengajar. -urangnya mutu pengajar jugalah yang menyebabkanpeserta didik kurang mencapai hasil yang diharapkan dan akhirnyamengambil pendidikan tambahan yang juga membutuhkan uanglebih.

     ang kami lihat, kurangnya mutu pengajar disebabkan olehpengajar yang mengajar tidak pada kompetensinya. /isalnya saja,pengajar mempunyai dasar pendidikan di bidang bahasa, namun dimengajarkan keterampilan, yang sebenarnya bukan kompetensinya."al*tersebut benar*benar terjadi jika kita melihat kondisi pendidikandi lapangan yang sebanarnya. "al lain adalah pendidik tidak dapatmengomunikasikan bahan pengajaran dengan baik, sehingga mudahdimengerti dan menbuat tertarik peserta didik.istem pendidikan yang baik juga berperan penting dalammeningkatkan esiensi pendidikan di Indonesia. angat disayangkan juga sistem pendidikan kita berubah*ubah sehingga membingungkanpendidik dan peserta didik.

    Dalam beberapa tahun belakangan ini, kita menggunakansistem pendidikan kurikulum 4667, kurikulum 8227, kurikulumberbasis kompetensi yang pengubah proses pengajaran menjadiproses pendidikan aktif, hingga kurikulum baru lainnya. -etikamengganti kurikulum, kita juga mengganti cara pendidikan pengajar,dan pengajar harus diberi pelatihan terlebih dahulu yang jugamenambah cost  biaya pendidikan. ehingga amat disayangkan jikaterlalu sering mengganti kurikulum yang dianggap kuaran efektif lalulangsung menggantinya dengan kurikulum yang dinilai lebih efektif.

    3 |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    4/22

    -onsep esiensi akan tercipta jika keluaran yang diinginkandapat dihasilkan secara optimal dengan hanya masukan yang relati!etetap, atau jika masukan yang sekecil mungkin dapat menghasilkankeluaran yang optimal. -onsep esiensi sendiri terdiri dari esiensiteknologis dan esiensi ekonomis. Esiensi teknologis diterapkandalam pencapaian kuantitas keluaran secara sik sesuai denganukuran hasil yang sudah ditetapkan. ementara esiensi ekonomistercipta jika ukuran nilai kepuasan atau harga sudah diterapkanterhadap keluaran.

    -onsep esiensi selalu dikaitkan dengan efekti!itas. Efekti!itasmerupakan bagian dari konsep esiensi karena tingkat efekti!itasberkaitan erat dengan pencapaian tujuan relati!e terhadap harganya.pabila dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka suatu programpendidikan yang esien cenderung ditandai dengan pola penyebarandan pendayagunaansumber*sumber pendidikan yang sudah ditatasecara esien.

    Program pendidikan yang esien adalah program yang mampumenciptakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhanakan sumber*sumber pendidikan sehingga upaya pencapaiantujuan tidak mengalami hambatan.

    3. Standardisasi Pendidikan Di Indonesia

     %ika kita ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kita juga berbicara tentang standardisasi pengajaran yang kita ambil. entunya setelah mele'ati proses untuk menentukan standar yangakan diambil.Dunia pendidikan terus berudah. -ompetensi yang dibutuhka olehmasyarakat terus*menertus berunah apalagi di dalam duniaterbuka yaitu di dalam dunia modern dalam ere globalisasi.-ompetendi*kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang dalam

    lembaga pendidikan haruslah memenuhi standar.eperti yang kita lihat sekarang ini, standar dan kompetensi dalampendidikan formal maupun informal terlihat hanya keranjinganterhadap standar dan kompetensi. -ualitas pendidikan diukur olehstandard an kompetensi di dalam berbagai !ersi, demikian pulasehingga dibentuk badan*badan baru untuk melaksanakanstandardisasi dan kompetensi tersebut seperti &adan tandardisasi

    |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    5/22

    0asional Pendidikan (&0P). injauan terhadap standardisasi dan kompetensi untuk

    meningkatkan mutu pendidikan akhirnya memba'a kami dalampengunkapan adanya bahaya yang tersembunyi yaitukemungkinan adanya pendidikan yang terkekung oleh standarkompetensi saja sehngga kehilangan makna dan tujuan pendidikantersebut.Peserta didik Indonesia terkadang hanya memikirkan bagaimanagar mencapai standar pendidikan saja, bukan bagaimana agarpendidikan yang diambil efektif dan dapat digunakan. idak perdulibagaimana cara agar memperoleh hasil atau lebih spesiknya nilaiyang diperoleh, yang terpentinga adalah memenuhi nilai di atasstandar saja."al seperti di atas sangat disayangkan karena berarti pendidikanseperti kehilangan makna saja karena terlalu menuntun standarkompetensi. "al itu jelas salah satu penyebab rendahnya mutupendidikan di Indonesia.

    elain itu, akan lebih baik jika kita mempertanyakan kembaliapakah standar pendidikan di Indonesia sudah sesuai atau belum.Dalam kasus 90 yang hampir selalu menjadi kontrofesi misalnya.-ami menilai adanya sistem e!aluasi seperti 90 sudah cukupbaik, namun yang kami sayangkan adalah e!aluasi pendidikanseperti itu yang menentukan lulus tidaknya peserta didik mengikutipendidikan, hanya dilaksanakan sekali saja tanpa melihat prosesyang dilalu peserta didik yang telah menenpuh proses pendidikanselama beberapa tahun.

     elain hanya berlanhsug sekali, e!aluasi seperti itu hanyamenge!aluasi : bidang studi saja tanpa menge!aluasi bidang studilain yang telah didikuti oleh peserta didik.&anyak hal lain juga yangsebenarnya dapat kami bahas dalam pembahasan sandardisasipengajaran di Indonesia. %uga permasalahan yang ada di dalamnya,yang tentu lebih banyak, dan membutuhkan penelitian yang lebihdalam lagi.

    Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga tentutidah hanya sebatas yang kami bahas di atas. &anyak hal yangmenyebabkan rendahnya mutu pendidikan kita. entunya hal sepertiitu dapat kita temukan jika kita menggali lebih dalam akarpermasalahannya. Dan semoga jika kita mengetehui akarpermasalahannya, kita dapat memperbaiki mutu pendidikan di

    ! |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    6/22

    Indonesia sehingga jadi kebih baik lagi.

    Selain beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di atas, berikut ini

    akan dipaparkan pula secara khusus beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya

    kualitas pendidikan di Indonesia.

    1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik 

    9ntuk sarana sik misalnya, banyak sekali sekolah danperguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan danpenggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap.ementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologiinformasi tidak memadai dan sebagainya. &ahkan masih banyak

    sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memilikiperpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.Data &alitbang Depdiknas (822:) menyebutkan untuk satuan

    D terdapat 475.2;8 lembaga yang menampung 8;.64

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    7/22

    &ukan itu saja, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidaklayak mengajar. Persentase guru menurut kelayakan mengajardalam tahun 8228*822: di berbagai satuan pendidikan sbb? untukD yang layak mengajar hanya 84,23= (negeri) dan 8

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    8/22

    lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mierebus, pedagang buku>@-, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya(Bepublika, 4: %uli, 822;).

    Dengan adanya 99 uru dan Dosen, barangkali kesejahteraanguru dan dosen (P0) agak lumayan. Pasal 42 99 itu sudahmemberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkanguru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas danmemadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekatpada gaji, tunjangan profesi, dan>atau tunjangan khusus sertapenghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. /ereka yangdiangkat pemkot>pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumahdinas.

     api, kesenjangan kesejahteraan guru s'asta dan negerimenjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan s'asta,masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. DiberitakanPikiran Bakyat 6 %anuari 8225, sebanyak 32 persen dari 72: P di %a'a &arat dan &anten tidak sanggup untuk menyesuaikankesejahteraan dosen sesuai dengan amanat 99 uru dan Dosen(Pikiran Bakyat 6 %anuari 8225).

     4. Rendahnya Prestasi Siswa

    Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana sik,kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi sis'apun menjadi tidak memuaskan. ebagai misal pencapaian prestasisika dan matematika sis'a Indonesia di dunia internasionalsangat rendah. /enurut rends in /athematic and cience tudy(I/) 822: (8227), sis'a Indonesia hanya berada di ranking ke*:; dari 77 negara dalam hal prestasi matematika dan di rankingke*:3 dari 77 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal iniprestasi sis'a kita jauh di ba'ah sis'a /alaysia dan ingapura

    sebagai negara tetangga yang terdekat.Dalam hal prestasi, 4; eptember 8227 lalu 9nited 0ations forDe!elopment Programme (90DP) juga telah mengumumkan hasilstudi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh duniamelalui laporannya yang berjudul "uman De!elopment Beport8227. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya mendudukiposisi ke*444 dari 433 negara.

    $ |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    9/22

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    10/22

    . Rendahnya Rele!ansi Pendidikan "engan Ke#utuhan

    "al tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yangmenganggur. Data &PPE0 (4665) yang dikumpulkan sejak tahun4662 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi olehlulusan /9 sebesar 8;,73=, Diploma>2 sebesar 83,;= dan Psebesar :5,5=, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhankesempatan kerja cukup tinggi untuk masing*masing tingkatpendidikan yaitu 4:,7=, 47,84=, dan 4;,23=. /enurut data&alitbang Depdiknas 4666, setiap tahunnya sekitar : juta anak putussekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehinggamenimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. danyaketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja inidisebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadapketerampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki duniakerja.

    $. %ahalnya &iaya Pendidikan

    Pendidikan bermutu itu mahal. -alimat ini sering muncul untukmenjustikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakatuntuk mengenyam bangku pendidikan. /ahalnya biaya pendidikandari aman -anak*-anak (-) hingga Perguruan inggi (P) membuat

    masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidakbersekolah. Frang miskin tidak boleh sekolah.9ntuk masuk - dan D0 saja saat ini dibutuhkan biaya Bp ;22.222,G sampai Bp 4.222.222. &ahkan ada yang memungut di atas Bp 4 juta. /asuk @P>@ bisa mencapai Bp 4 juta sampai Bp ; juta.

    /akin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas darikebijakan pemerintah yang menerapkan /& (/anajemen &erbasisekolah). /& di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagaiupaya untuk melakukan mobilisasi dana. -arena itu, -omite

    ekolah>De'an Pendidikan yang merupakan organ /& selaludisyaratkan adanya unsur pengusaha.sumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih

    luas. "asilnya, setelah -omite ekolah terbentuk, segala pungutanuang selalu berkedok, #sesuai keputusan -omite ekolah$. 0amun,pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yangdipilih menjadi pengurus dan anggota -omite ekolah adalah orang*

    1& |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    11/22

    orang dekat dengan -epala ekolah. kibatnya, -omite ekolahhanya menjadi legitimator kebijakan -epala ekolah, dan /& punhanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung ja'ab negaraterhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.

    -ondisi ini akan lebih buruk dengan adanya B99 tentang&adan "ukum Pendidikan (B99 &"P). &erubahnya statuspendidikan dari milik publik ke bentuk &adan "ukum jelas memilikikonsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahanstatus itu Pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung ja'abnya atas pendidikan 'arganya kepada pemilik badan hukumyang sosoknya tidak jelas. Perguruan inggi 0egeri pun berubahmenjadi &adan "ukum /ilik 0egara (&"/0). /unculnya &"/0 dan/& adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yangkontro!ersial. &"/0 sendiri berdampak pada melambungnya biayapendidikan di beberapa Perguruan inggi fa!orit.

    Pri!atisasi atau semakin melemahnya peran negara dalamsektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dankebijakan untuk memastikan pembayaran utang. 9tang luar negeriIndonesia sebesar :;*72 persen dari P&0 setiap tahunnyamerupakan faktor pendorong pri!atisasi pendidikan. kibatnya,sektor yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikanmenjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal <persen (-ompas, 42>;>822;).

    Dari P&0 822; hanya ;,

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    12/22

    42>;>822;) menilai bah'a dengan pri!atisasi pendidikan berartiPemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan denganmenyerahkan tanggung ja'ab penyelenggaraan pendidikan kepasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untukmenentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. ekolahtentu saja akan mematok biaya setinggi*tingginya untukmeningkatkan dan mempertahankan mutu. kibatnya, aksesrakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikanberkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak*kotakberdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin.

    "al senada dituturkan pengamat ekonomi Be!risond &a'sir./enurut dia, pri!atisasi pendidikan merupakan agenda -apitalismeglobal yang telah dirancang sejak lama oleh negara*negara donorle'at &ank Dunia. /elalui Bancangan 9ndang*9ndang &adan "ukumPendidikan (B99 &"P), Pemerintah berencana mempri!atisasipendidikan. emua satuan pendidikan kelak akan menjadi badanhukum pendidikan (&"P) yang 'ajib mencari sumber dananya sendiri."al ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari D hinggaperguruan tinggi.&agi masyarakat tertentu, beberapa P0 yang sekarang berubahstatus menjadi &adan "ukum /ilik 0egara (&"/0) itu menjadimomok. %ika alasannya bah'a pendidikan bermutu itu harus mahal,maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di %erman, Prancis,&elanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyakperguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah.&ahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan.

    Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atautepatnya, tidak harus murah atau gratis. etapi persoalannya siapayang seharusnya membayarnya1 Pemerintahlah sebenarnya yangberke'ajiban untuk menjamin setiap 'arganya memperolehpendidikan dan menjamin akses masyarakat ba'ah untukmendapatkan pendidikan bermutu. kan tetapi, kenyataannyaPemerintah justru ingin berkilah dari tanggung ja'ab. Padahalketerbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintahuntuk +cuci tangan.

     Kesimpulan

    12 |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    13/22

    -ualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendahbila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara*negaralain.etapi tidak terlalu rendah juga di banding dengan negaralain."al*hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektitas,esiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurangdioptimalkan. /asalah*masalah lainya yang menjadi penyebabnyayaitu?

    4. Bendahnya sarana sik8. Bendahnya kualitas guru:. Bendahnya kesejahteraan guru7. Bendahnya prestasi sis'a;. Bendahnya kesempatan pemerataan pendidikan5. Bendahnya rele!ansi pendidikan dengan kebutuhan3. /ahalnya biaya pendidika

    Tanggapan dan saran :

    Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyakmenuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baikserta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. alahsatu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidaksemakin ketinggalan dengan negara*negara lain adalah denganmeningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.

    Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber dayamanusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akanmampu memba'a bangsa ini bersaing secara sehat dalam segalabidang di dunia internasional.mengubah sistem*sistem sosial yang berkaitan dengan sistempendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi sis'a.di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberisolusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikanyang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untukmeningkatkan kualitas guru.

    edangkan untuk rendahnya prestasi sis'a,diberi solusidengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran,meningkatkan alat*alat peraga dan sarana*sarana pendidikan, dansebagainya.

    13 |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    14/22

    • 

    Sumber :

      http?>>edukasi.kompasiana.com>8244>2;>87>rendahnya*

    kualitas*pendidikan*di*indonesia>

    Masalah-Masalah Dalam Sistim

    Pendidikan di Indonesia

    1 |

    http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/24/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-indonesia/http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/24/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-indonesia/http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/24/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-indonesia/http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/24/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-indonesia/

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    15/22

    Pendidikan sangatlah pentingdalam kehidupan. ayangnyapendidikan di negara kita belumdalam kualitas maksimal, dan tidaksemua orang bisa mendapatkanpendidikan yang layak. ang lebihmenyebalkan, anak*anak yangsudah mendapatkan pendidikanyang layak dan bersekolah setiaphari masih protes*protes saja.&anyak yang tidak menyukai sekolah,malas belajar, malas membuat tugas, dan tidak berkeinginan untukberprestasi.edangkan anak*anak yang tidak mampu memilikikeinginan yang kuat untuk bersekolah.

     Ada beberapa masalah terpenting yang ada dalam sistim pendidikanIndonesia antara lain:

    1. Sarana dan 'rasarana 'endidikan (elu) )endukung.

     ang dibangun mall terus, bukan gedung sekolahan yang layak.&anyak gedung*gedung sekolah yang bermutu rendah dan kurangmemadai di daerah*daerah terpencil dan kota*kota kecil yang butuhperhatian pemerintah. Di setiap daerah harus ada perpustakaan yangbagus supaya anak*anak bisa membaca buku dan mendapat lebihbanyak pengetahuan.

    2. Rendahnya a'resiasi guru*guru.

    uru*guru di Indonesia belum sejahtera, bayarannya rendahdan tekanan mereka banyak, apalagi se'aktu harus mengajar satukelas yang berisi 72 anak lebih, maka keprofesionalan mereka jugaterkadang rendah.

    3. +kses 'endidikan (elu) )erata di sekeliling Indonesia.

    Di tempat*tempat terpencil masih belum cukup aksesuntuk pendidikannya, selain itu pendidikan seharusnya bisadidapatkan oleh semua orang, dari kalangan mana saja. -ira*kiraapakah pemerintah sudah bisa menerapkan P&0 untuk

    1! |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    16/22

    pendidikan1

    . Pelajaran diajarkan dengan ,ara yang sangat)e)(osankan.

    "afalaaaaaaaaaaaaaan terus. emestinya ada sistim yanglebih menyenangkan yang membuat pelajaran lebih mudahdiserap otak. "afalan terus tidak mengajar anak apa*apa, belajardengan banyak praktek lebih menempel di kepala.

      etapi bagi nda*nda yang sudah mendapatkanpendidikan, jangan mengabaikan seberapa pentingnya pendidikanitu. &anyak sekali orang*orang di luar sana yang mau berkorban,bekerja keras demi pendidikan. Pendidikan bisa mendapatkan ndapekerjaan, pengetahuan dan nda tidak mudah dibohongi. 0egaraini akan jauh lebih maju jika masyarakatnya dididik supayamemiliki pemikiran yang terbuka, supaya bisa lebih kreatif, lebihsistematis dan lebih berguna untuk Indonesia.

     Kesimpulan :

    Pendidikan di negara kita belum dalam kategori baik,tambah lagidengan pendidik dan sis'a didik kurang mendapatkan perhatian

    dari pemerintah,masih banyak anak yang tidak mendapatkanpendidikan karena lemahnya ekonomi keluarga,danpengajaran di negara kita cenderung membosankan.

     tanggapan dan saran :

    saran saya sis'a didik dan pendidik harus mendapatkan perhatianyang lebih dari pemerintah,sarana dan prasarana sekolah harusmemadahi kususnya pada sekolah*sekolah di daerah terpencil.

    kreatitas seorang guru dalam mengajar adalah hal yang sangatpenting,oleh karena itu guru harus sekereatif mungkin dalammengajar.

    1" |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    17/22

    di ubahnya cara mengajar agar kegiatan pembelajaran tidakmembosankan.sehingga sis'a selalu semangat dalam pembelajaran.di bebaskannya biaya sekolah bagi sis'a yang tidak mampu.

      Sumber :

    1# |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    18/22

    • http?>>'atatita.'ordpress.com>8244>24>48>masalah*masalah*

    dalam*sistim*pendidikan*di*indonesia>

    Pendidikan di ekolah

    Pendidikan di Bumah

    eorang mahasis'a saya mengeluhkan ulah alumni sekolahnyayang mempunyai perilaku kurang islami. /ungkin yang dia maksudkurang islami tersebut adalah kebiasaan seperti dugem, minumberalkohol, berpakaian yang menampakkan aurat, dan mungkin juga berperilaku seks bebas. ekolahnya adalah perguruanberlabel Islam yang terkenal di %akarta. Ia tidak menyalahkansekolahnya, tapi ia hanya penasaran saja kenapa lulusan sekolahIslam yang telah menjalani sekolah bertahun*tahun akhirnya sia*siasaja pendidikan agama dan moral budi pekerti yang telah

    diperoleh. Dia tidak tega dengan guru*gurunya yang dia hormatiyang mungkin perasaan mereka teraskiti oleh perilaku jeleksebagian mantan anak didiknya, tidak berbuat sesuai amanahyang diemban.

    aya tercenung membaca postingannya tersebut di fesbuk. idak sekali ini saja contoh perilaku yang kita temui dari alumnilembaga pendidikan yang berlabel agama. -ita mungkin seringmembaca di media tentang terjaringnya pelajar puteri yangmemakai kerudung tengah mesum dengan pacarnya di kamar

    hotel. tau, kita mungkin pernah melihat pasangan remaja yangsedang asyik masyuk di ka'asan 'isata pantai, berduaan, atausedang berpelukan dengan lelaki bukan muhrimnya. angmembuat kita mengelus dada adalah si perempuan memakai jilbabmeskipun itu sejenis jilbab gaul yang hanya menutup kepala tetapitidak menutup dada, celananya juga celana jins ketat yangmembentuk lekuk tubuhnya.

    1$ |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    19/22

     entu saja contoh perilaku tidak islami semacam itu tidak bisakita generalisasi bah'a semua pelajar lembaga pendidikanberbasis agama berbuat demikian. Itu hanya ulah segelintir oknumpelajar saja, tetapi karena ulahnya rusaklah nama almamaternya./ungkin saja perilaku tersebut membuat skeptis masyarakat padalembaga pendidikan agama, atau kepada simbol*simbol agamaseperti jilbab>kerudung, atau bahkan kepada agama itu sendiri. ampilan Islam tetapi kok perilaku tidak islami, begitu kata orang*orang.

    tau ucapan sinis seperti pelajar>lulusan sekolah Islam namunperilakunya sama saja seperti lulusan sekolah lain, dan sebagainya.Ini juga bukan berarti pelajar sekolah yang bukan berlabel agamaperilakunya lebih baik atau lebih buruk dari pelajar sekolah non*agama.

    Well, jangan terlalu berharap pada sekolah untuk pembentukankarakter, biarpun itu sekolah berlabel agama sekalipun. Pendidikanyang utama bukanlah di sekolah, tetapi di rumah. Pendidikan disekolah hanya pelengkap. Ingat, berapa jam anak berada di sekolahdalam sehari1 "anya 5 jam sampai 6 jam (jika full day school),sisanya 4; hingga 4< jam anak berada di rumah. %adi, anak lebihlama berada di lingkungan rumah dibandingkan di sekolah. ehingga,pendidikan yang terpenting itu adalah di dalam keluarga.

    &edakan antara pengajaran dan pendidikan. Pengajaran adalahproses transfer of knowledge, sedangkan pendidikan adalah prosespembentukan karakter dan penanaman nilai*nilai (budi pekerti,kejujuran, moral, agama, dsb) yang baik. Pengajaran adalah tugasguru*guru di sekolah. Pelajaran matematika, bahasa, IP, IP, danlain*lain didapatkan anak di sekolah. uru juga memberikan porsipendidikan kepada anak, tetapi porsinya terbatas. Porsi utamapendidikan adalah tugas orangtua di rumah. Di rumah lah tempatorangtua memberi teladan kepada anak, memberikan pendidikanbudi pekerti dan agama, menanamkan sikap untuk jujur, hormat padaorang yang lebih tua, mencintai sesama makhluk hidup, membantufakir miskin, dan sebagainya. Pendidikan semacam itu diberikan sejakanak bangun tidur hingga bangun tidur lagi. &ekal pendidikan yangkuat di rumah dapat menjadi tameng bagi anak untuk menghadapilingkungan pergaulan yang #buas$ dan bebas.

    Frangtua Hama sekarang, terutama di kota besar, sangatsibuk. Dua*duanya bekerja sehingga tidak punya 'aktu luang yang

    1% |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    20/22

    banyak untuk memberikan pendidikan kepada anak di rumah.khirnya anak tidak punya panduan sehingga mereka lebih banyakmendapat #pendidikan$ dari temannya.elakanya jika salah punya teman atau lingkungan pergaulan yangkurang baik, ditunjang oleh bekal pendidikan yang rapuh di rumah,anak mudah terpengaruh dan akhirnya ikut arus pergaulan bebasyang tidak baik.

    aya sering melihat anak*anak remaja tidak shalat dan asikterus bermain, hang out, nongkrong, dan kumpul*kumpul tidak jelas.udah masuk 'aktu shalat mereka tetap tidak peduli hingga habis'aktu shalat itu. aya menduga mungkin karena di rumahnya tidakditegakkan shalat, atau orangtua jarang shalat, atau orangtua tidakmendidik anaknya sholat, akhirnya anak juga lalai dalam sholat. Inisatu contoh betapa pendidikan di rumah sangat menentukan sepertiapa anak itu nanti di luar rumah.

    Frang*orang yang kece'a atau tidak puas dengan lembagayang bernama sekolah akhirnya menarik anaknya dari sekolah danmengambil alih peran sekolah dengan memberikan pendidikantotal di rumah dengan julukan homeschooling. Homeschoolingpada hakikatnya bersesuaian dengan tema tulisan ini bah'apendidikan yang utama itu adalah di rumah. Homeschooling cocokbuat sebagian orangtua nyang punya banyak 'aktu di rumah danpunya kemampuan memberikan pelajaran kepada anak*anaknya.tau, kalau tidak mampu memberikan pelajaran maka orangtuamendatangkan guru pelajaran ke rumah (yang berarti butuh biayapri!at, sehingga homeschooling membutuhkan kemapanan secaraekonomi).

    &agaimana dengan orangtua yang sibuk, pendidikan orangtua

    rendah, atau secara ekonomi tidak mampu1 %elas homeschoolingbukan solusi. aya punya pendapat tentang homeschooling ini(bukan berarti saya tidak setuju), bah'a serahkanlah urusan padaahlinya, yang berarti sekolah tetap perlu. Pengajaran materipelajaran ilmu pengetahuan dan sebagian porsi pendidikanserahkan pada guru*guru di sekolah, namun pendidikan untuk

    2& |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    21/22

    membentuk karakter yang baik tetap tanggung ja'ab utamaadalah orangtua di rumah.

     Kesimpulan :

     jangan terlalu berharap pada sekolah untuk pembentukankarakter, biarpun itu sekolah berlabel agama sekalipun. Pendidikanyang utama bukanlah di sekolah, tetapi di rumah. Pendidikan disekolah hanya pelengkap. ehingga, pendidikan yang terpentingitu adalah di dalam keluarga.tapi bukan berarti pendidikan di sekolah tidak penting,Pengajaranmateri pelajaran ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang lain yangtidak dapat di ajarkan di rumah serahkan pada ahlinya yaitu gurudi sekolah,namun pendidikan untuk membentuk karakter yang baiktetap tanggung ja'ab utama adalah orangtua di rumah.

     jadi pada intinya pendidikan di sekolah juga tidak kalahpenting dengan pendidikan di rumah.

    Tanggapan dan saran :

     ang saya sarankan kepada semua orang tua,janganlah kauterlalu sibuk menghabiskan 'aktumu di luar rumah,anak*anakmu dirumah memerlukan pendidikan darimu. Pendidikan yang utamaadalah di dalam keluarga. 9nit terkecil di dalam negara adalahkeluarga. %ika keluarga baik, maka negara juga baik. %ika pendidikandi dalam keluarga tidak baik, percayalah negara ini akan diisi olehorang*orang yang berperilaku tidak baik.

    dan kepada para anak harusnya patuh kepada orangtua,hindari hal*hal negatif yang merugikan diri kita,lebih

    mendekatkan diri kepada yang maha kuasa.

    21 |

  • 8/16/2019 jadi (problem pendidikan).docx

    22/22

    •   Sumber :

    •  http://rinaldimunir.wordpress.com/2!!/"/#/pendidikan$

     yang$utama$di$rumah$bukan$di$sekolah/ 

    22 |