problem solving

24
MAKALAH SEMINAR BIOLOGI PROBLEM SOLVING DISUSUN OLEH: Revina Sri Utami PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2014

Upload: revina-sri-utami

Post on 17-Jan-2017

38 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROBLEM SOLVING

MAKALAH

SEMINAR BIOLOGI

PROBLEM SOLVING

DISUSUN OLEH:Revina Sri Utami

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2014

KATA PENGANTAR

Page 2: PROBLEM SOLVING

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya , Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah

Seminar Biologi Dengan Penerapan Pembelajaran Problem Solving.

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong

atau memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada ibu Nurkhairo Hidayati S.Pd.,M.Pd sebagai dosen

pembimbing dalam menyerahkan penyusunan makalah ini.

Makalah ini disajikan secara sistematis dan kami sebagai penulis berusaha untuk

menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan supaya mudah di mengerti oleh semua

mahasiswa/i. Selain itu,untuk mempermudah dalam memahami makalah ini disusun atas

beberapa info tambahan dari buku dan internet.

Oleh karena Itu kami sebagai penulis Mohon maaf jika ada kesalahan dalam

penulisan makalah ini. Saran dan kritik dari ibu/bapak sangat kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.

Pekanbaru, 22 Februari 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Page 3: PROBLEM SOLVING

Halaman

Kata pengantar..........................................................................................i

Daftar isi...................................................................................................ii

Bab I : pendahuluan..................................................................................1a. Latar belakang.........................................................................................1

b. Rumusan masalah....................................................................................2

c. Tujuan ......................................................................................3

Bab II: pembahasan

a. Pengertian model pembelajaran Problem Solving .......................4b. Manfaat dan tujuan pembelajaran Problem Solving.........................5

c. Langkah-langkah model pembelajaran Problem Solving.................6

d. Kelebihan dan kelemahan Problem Solving....................................6

e. Pelaksanaan metode Problem Solving..............................................8

f. Sintak pembelajaran Problem Solving……………………………….8

g. Hasil penelitian dari jurnal Problem Solving..............………….9

Bab III : penutup

Kesimpulan..................................................................................................10

Saran............................................................................................10

Daftar pustaka........................................................................................11

BAB  I

Page 4: PROBLEM SOLVING

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Irama hidup manusia itu adalah masalah (problem). Seseorang tidak dapat

dikatakan hidup, bila tidak pernah menghadapi masalah. Siapa pun orangnya, tidak akan

bisa luput dari masalah. Dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW, timpa-

bertimpa masalah yang harus diselesaikannya. Namun, dengan kiat-kiat khusus, para

utusan Allah itu berhasil menyelesaikan (to solve) masalah-masalah yang dihadapi.

Dengan demikian, kita haruslah menyadari bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan

masalah, baik masalah yang datang dari diri kita sendiri mau-pun masalah yang datang

dari luar kita. Hidup adalah masalah. Masalah adalah jarak antara keinginan dan

kenyataan yang dihadapi saat ini. Masalah adalah suatu keadaan yang tidak sesuai dengan

harapan yang kita inginkan. Kemam-puan kita mempertemukan keinginan dan kenyataan,

itulah yang dinamakan dengan memecahkan masalah.

Pemecahan masalah (problem solving) dapat didefenisikan sebagai suatu proses

penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan

hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses peme-cahan masalah adalah

pengambilan keputusan (decision making) yang didefe-nisikan sebagai memilih solusi

terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak tepat

akan mempengaruhi kualitas hasil pemecahan masalah yang dilakukan.

Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah keteram-pilan yang

dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam aspek kehidupannya. Akan tetapi,

keterampilan ini menjadi lebih penting lagi perannya, bila dikait-kan dengan posisi

seorang pemimpin yang melaksanakan tugas-tugas kepemim-pinannya dalam suatu

organisasi. Pimpinan yang mampu menyelesaikan masa-lah organisasinya dengan tepat

dan benar, dipastikan akan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memperlancar

kepemimpinannya.

Beragam teori tentang pemecahan masalah telah dihasilkan oleh banyak pakar dan

ahli manajemen. Akan tetapi, dari sederetan teori tersebut, metode pemecahan masalah

secara analitis dipandang sebagai teori yang ‘mempan’ untuk beragam kondisi dan

suasana organisasi. Metode ini adalah salah satu pendekatan pemecahan masalah yang

sering dilakukan, serta bisa meningkat-kan kualitas individu. Dengan menggunakan

Page 5: PROBLEM SOLVING

metode ini, seseorang dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam menganalisa sebuah

permasalahan. Kendatipun demikian, keberhasilan metode ini sangat bergantung kepada

kepiawaian individu atau pemimpin yang terlibat dalam masalah yang hendak

diselesaikan itu.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari model pembelajaran problem solving?

2.      Apa mamfaat dan tujuan pembelajaran problem solving?

3.      Apa saja langkah-langkah pembelajaran problem solving?

4.      Apa kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran problem solving?

5.      Apa saja pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS?

6. Apa sintak pembelaaran problem solving?

C.  Tujuan

1.      Mendiskripsikan pengertian dari model pembelajaran problem solving

2.      Mengetahui manfaat dan tujuan pembelajaran problem solving

3.      Mengetahui langkah-langkah pembelajaran problem solving

4.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran problem solving

5.      Mengetahui pelaksanaan dalam pembelajaran problem solving

6. Mengetahui sintak model pembelajaran problem solving

BAB II

Page 6: PROBLEM SOLVING

PEMBAHASAN

A. Pengertian model pembelajaran Problem Solving

Model Pembelajaran Problem Solving atau Metode Pembelajaran Pemecahan

Masalah adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih

siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun

masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.

Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah

pemecahan masalah.

Metode Problem Solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara

melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara

bersama – sama (Alipandie, 1984:105). Sedangkan menurut Purwanto (1999:17) Problem

Solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu

untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang

ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17) menyatakan bahwa pengajaran dimulai

dengan pertanyaan – pertanyaan yang mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum,

kemudian dilanjutkan dengan kegiatan memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran

yang menerapkan metode pemecahan masalah.

Ada beberapa kriteria pemilihan bahan pelajaran untuk metode pemecahan

masalah yaitu:

a)      Mengandung isu – isu yang mengandung konflik bias dari berita, rekaman video

dan lain – lain

b)      Bersifat familiar dengan siswa

c)      Berhubungan dengan kepentingan orang banyak

d)     Mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai kurikulum

yang berlaku

e)      Sesuai dengan minat siswa sehingga siswa merasa perlu untuk mempelajari

Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari metode pemecahan masalah banyak

digunakan guru bersama dengan penggunaan metode lainnya. Dengan metode ini guru

Page 7: PROBLEM SOLVING

tidak memberikan informasi dulu tetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan

masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus

dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan.

Suatu soal dapat dipandang sebagai “masalah” merupakan hal yang sangat

relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi orang lain

mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu berhati-

hati dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi

sebagian besar guru untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar bukan

merupakan masalah rutin bagi siswa mungkin termasuk pekerjaan yang sulit. Akan tetapi

hal ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman dalam menyajikan soal yang

bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan, serta tuntutan kemampuan

intelektual yang ingin dicapai atau dikembangkan pada siswa.

Dengan demikian problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang

mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah dan

dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu.

B.     Manfaat dan Tujuan dari Metode Problrm solving

Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar mengajar

untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. metode problem solving

memberikan beberapa manfaat antara lain :

a) Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan, serta

dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan mandiri.

b) Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan bahwa

kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin bertambah.

c) Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam situasi

atau keadaan yang bener – bener dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam

ragam altenatif.

d) Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara berpikir

objektif – mandiri, krisis – analisis baik secara individual maupun kelompok.

Page 8: PROBLEM SOLVING

  Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut :

1) Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya

dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.

2) Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa

3) Potensi intelektual siswa meningkat.

4) Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan

penemuan.

C. Langkah-langkah dalam pembelajaran problem solving

Penyelesaian masalah Menurut David Johnson dan Johnson dapat dilakukan melalui

kelompok dengan prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut (W.Gulo 2002 :

117):

1.Mendifinisikan Masalah

Mendefinisikan masalah di kelas dapat dilakukan sebagai berikut:

a)Kemukakan kepada siswa peristiwa yang bermasalah, baik melalui bahan tertulis

maupun secara lisan, kemudian minta pada siswa untuk merumuskan masalahnya dalam

satu kalimat sederhana (brain stroming). Tampunglah setiap pendapat mereka dengan

menulisnya dipapan tulis tanpa mempersoalkan tepat atau tidaknya, benar atau salah

pendapat tersebut.

b)   Setiap pendapat yang ditinjau dengan permintaan penjelasan dari siswa yang

bersangkutan. Dengan demikian dapat dicoret beberapa rumusan yang kurang relevan.

Dipilih rumusan yang tepat, atau dirumuskan kembali (rephrase, restate) perumusan –

perumusan yang kurang tepat. akhirnya di kelas memilih satu rumusan yang paling tepat

dipakai oleh semua.

2.   Mendiagnosis masalah

Setelah berhasil merumuskan masalah langkah berikutnya ialah membentuk kelompok

kecil, kelompok ini yang akan mendiskusikan sebab – sebab timbulnya masalah

Page 9: PROBLEM SOLVING

3.   Merumuskan Altenatif Strategi

Pada tahap ini kelompok mencari dan menemukan berbagai altenatif tentang cara

penyelesaikan masalah. Untuk itu kelompok harus kreatif, berpikir divergen, memahami

pertentangan diantara berbagai ide, dan memiliki daya temu yang tinggi

4.   Menentukan dan menerapkan Strategi

Setelah berbagai altenatif ditemukan kelompok, maka dipilih altenatif mana yang akan

dipakai. Dalam tahap ini kelompok menggunakan pertimbangan- pertimbangan yang

cukup cukup kritis, selektif, dengan berpikir kovergen

5.   Mengevaluasi Keberhasilan Strategi

Dalam langkah terakhir ini kelompok mempelajari :

(1). Apakah strategi itu berhasil (evaluasi proses)?

(2). Apakah akibat dari penerapan strategi itu (evaluasi hasil) ?

Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan langkah – langkah

yang harus diperhatikan oleh guru dalam memberikan pembelajaran problem solving

sebagai berikut:

1.      Merumuskan masalah

Dalam merumuskan masalah kemampuan yang diperlukan adalah kemampuan

mengetahui dan merumuskan suatu masalah.

2.      Menelaah masalah

Dalam menelaah masalah kemampuan yang diperlukan adalah menganalisis dan merinci

masalah yang diteliti dari berbagai sudut.

3.      Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis

Menghimpun dan mengelompokkan data adalah memperagakan data dalam bentuk

bagan, gambar, dan lain-lain sebagai bahan pembuktian hipotesis.

4.      Pembuktian hipotesis

Dalam pembuktian hipotesis kemampuan yang diperlukan adalah kecakapan menelaah

dan membahas data yang telah terkumpul.

5.      Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan

Dalam menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan kemampuan yang

diperlukan adalah kecakapan membuat alternatif pemecahan, memilih alternatif

pemecahan dan keterampilan mengambil keputusan.

Page 10: PROBLEM SOLVING

D. Kelebihan dan Kekurangan Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)

Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut :

1.   Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.

2.    Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.

3.    Berpikir dan bertindak kreatif.

4.    Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis

5.    Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.

6.    Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.

7.   Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah

yang dihadapi dengan tepat.

8.  Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,khususnya dunia

kerja

9.  Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi.

10.Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.

11. Mendidik siswa percaya diri sendiri.

 Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut :

a) Memerlukan cukup banyak waktu.

b) Melibatkan lebih banyak orang.

c) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.

d) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.

e) Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif

E.   Pelaksanaan Metode Problem Solving.

Page 11: PROBLEM SOLVING

Dalam proses Problem Solving terdapat beberapa tahap yang harus disiapkan mulai

dari mempersiapkan masalah sampai cara memecahkan masalah atau solusi dari masalah

tersebut. Gick (dalam Rofik, 2009:14) mengemukakan dua hal penting dari teori

pemrosesan informasi dalam Problem Solving , yaitu:

1) Memunculkan wakil masalah (generation of a problem representation),

2) Proses solusi (a solution proses).

Sedangkan Wiconsin memilih proses Problem Solving menjadi empat tahap, yaitu:

1) Pengajuan masalah (problem possing),

2) Pendekatan masalah (problem approach),

3) Solusi masalah (problem solution), dan

4) Komunikasi (communication). (Rofik, 2009:14)

Menurut Wankat dan Oreovocz (1995) mengemukakan tahap-tahap strategi operasional

dalam pemecahan masalah sebagai berikut.

1.Saya mampu/bisa (I can): tahap membangkitkan motivasi dan

membangun/menumbuhkan keyakinan diri siswa.

2.Mendefinisikan (Define): membuat daftar hal yang diketahui dan tidak diketahui,

menggunakan gambar grafis untuk memperjelas permasalahan.

3.Mengeksplorasi (Explore): merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan-

pertanyaan dan membimbing untuk menganalisis dimensi-dimensi permasalahan yang

dihadapi.

4.Merencanakan (Plan): mengembangkan cara berpikir logis siswa untuk menganalisis

masalah dan menggunakan flochart untuk mengambarkan permasalahan yang dihadapi.

5.Mengerjakan (Do it): membimbing siswa secara sistematis untuk memperkiraan

jawaban yang mungkin untuk memecahkan masalah.

6.Mengoreksi kembali (Check): membimbing siswa untuk mengecek kembali jawaban

yang dibuat, mungkin ada beberapa kesalahan yang dilakukan.

7. Generalisasi (Generalize): membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan.(Wena,

2009:57)

Page 12: PROBLEM SOLVING

Selain mengetahui proses Problem Solving perlu pula diketahui bagaimana cara

mengembangkan keterampilan problem solving yakni:

(1) membuat mereka senang belajar,

(2) membuat mereka belajar terbaik,

(3) belajar terarah sendiri,

(4) mengembangkan keterampilan kelompok,

(5) melatih siswa untuk menghadapi masalah dan mencari solusi.

Dalam pembelajaran problem solving harus disiapkan permasalahan yang akan

diberikan pada siswa untuk dipecahkan. Cara untuk mempersiapkan permasalahan yang

efektif menurut Alipandie (1984:106) yaitu:

1) Problema yang diajukan hendaknya benar-benar sesuai dengan tingkat perkembangan

dan kemampuan murid,

2) Para murid hendaknya terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan

serta cara-cara memecahkan masalah yang dimaksud,

3) Masalah-masalah yang harus dipecahkan hendaknya bersifat aktuil dan erat

hubungannya dengan kehidupan masyarakat, sehingga menimbulkan motivasi dan

minat belajar para murid,

4) Disamping bimbingan guru secara continue hendaknya tersedia sarana pembelajaran

yang memadai serta waktu yang cukup untuk memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi.

 Dalam pemecahan masalah maka guru harus mempersiapkan permasalahan yang

hendak dipecahkan sesuai dengan kemampuan siswa, yaitu guru harus selektif apakah

permasalahan yang diajukan dapat diselesaikan oleh siswa atau tidak. Sebelum siswa

diberi permasalahan hendaknya guru memberi penjelasan tentang tujuan dari

penyelesaian masalah serta cara-cara atau langkah yang harus dikerjakan untuk

memecahkan masalah tersebut. Masalah-masalah yang diajukan oleh guru harus sesuai

dengan dengan kehidupan nyata sehingga siswa akan mudah dalam memecahkan masalah

tersebut. Selain itu guru harus menyiapkan sarana dan waktu yang cukup untuk berpikir

dan berdiskusi dalam pemecahan masalah tersebut. Dengan metode problem solving

Page 13: PROBLEM SOLVING

diharapkan siswa dapat memecahkan masalah-masalah dalam berbagai mata pelajaran.

Metode ini juga dapat melatih siswa untuk bisa memecahkan masalah yang erat dengan

kehidupannya. Karena kemampuan untuk memecahkan permasalahan sangat diperlukan

setiap individu.

Dalam proses pemecahan masalah guru harus membantu siswa untuk memecahkan

masalah. Cara yang paling efektif yakni bila guru memberikan contoh kepada anak cara

memecahkan suatu masalah, cara yang lebih baik ialah memberikan instruksi kepada

siswa verbal untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah itu, sedangkan cara

yang terbaik adalah memecahkan masalah itu langkah demi langkah dengan

menggunakan aturan tertentu, tanpa merumuskan aturan itu maksudnya siswa dibantu dan

dibimbing untuk menemukan sendiri pemecahan dari masalahnya.

Dalam proses pemecahan masalah siswa harus memiliki kondisi belajar dalam diri pelajar

dan kondisi dalam situasi belajar. Kondisi dalam diri pelajar merupakan kemampuannya

untuk mengingat kembali aturan-aturan yang telah dipelajari sebelumnya yang berkenaan

dengan pemecahan masalah itu. Sedangkan kondisi dalam situasi belajar merupakan

bimbingan oleh anak itu sendiri kepada dirinya dalam hal belajar untuk mendorong anak

untuk mengingat kembali aturan yang diperlukan.

F.  Sintak Pembelajaran Problem Solving .

Sintak pembelajaran langsung terdiri dari 6 tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Merumuskan masalah

Kemampuan yang diperlukan adalah : mengetahui dan merumuskan masalah secara

jelas.

2. Menelaah masalah

Kemampuan yang diperlukan adalah : menggunakan pengetahuan untuk memperinci,

menganalisis masalah dari berbagai sudut.

3. Merumuskan hipotesis

Page 14: PROBLEM SOLVING

Kemampuan yang diperlukan adalah : berimajinasi dan menghayati ruang lingkup,

sebab akibat dan alternatif penyelesaian.

4.Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis

Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan mencari dan menyusun data.

Menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar atau tabel.

5. Pembuktian hipotesis

Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan menelaah dan membahas data,

kecakapan menghubung-hubungkan dan menghitung, serta keterampilan mengambil

keputusan dan kesimpulan.

6.Menentukan Pilihan Penyelesaian.

Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan membuat alternatif penyelesaian,

kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada

setiap pilihan. Dewey (Gulo, 2002:115).

 

BAB  III

PENUTUP

Page 15: PROBLEM SOLVING

A. Kesimpulan

Model Pembelajaran Problem Solving atau Metode Pembelajaran Pemecahan

Masalah adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih

siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun

masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.

Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah

pemecahan masalah.

Metode Problem Solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara melatih

para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama –

sama (Alipandie, 1984:105). Sedangkan menurut Purwanto (1999:17) Problem Solving

adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk

menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang

ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17) menyatakan bahwa pengajaran dimulai

dengan pertanyaan – pertanyaan yang mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum,

kemudian dilanjutkan dengan kegiatan memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran

yang menerapkan metode pemecahan masalah.

B. Saran

Metode ini adalah salah satu pendekatan pemecahan masalah yang sering dilakukan,

serta bisa meningkat-kan kualitas individu. Dengan menggunakan metode ini, seseorang

dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam menganalisa sebuah permasalahan. Kendatipun

demikian, keberhasilan metode ini sangat bergantung kepada kepiawaian individu atau

pemimpin yang terlibat dalam masalah yang hendak diselesaikan itu.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: PROBLEM SOLVING

Arends, Richard I. (2008) . Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi Ketujuh/ Buku Dua). Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

  Dhajiri, Ahmad Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral-VCT dan

Games dalam VTC. Bandung : Jurusa PMPKn IKIP

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo

Sardiman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo.

Sudirman,dkk.(1987.)Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya

Syaiful Bahri Djamara dan Drs Aswan Zain . (2006) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :

Rineka Cipta