iv_harddisk

31
Paulus Harsadi S.Kom [email protected] PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 1 HARDDISK 1. Pendahuluan Harddisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sektor. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sektor-sektor tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sektor disebut seek time. Setelah menemukan sektor yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency. Hard disk bisa ditemui dalam berbagai peranti: Desktop, notebook, server, microdrive yang ditancapkan di slot CompactFlash, tertanam dalam pemutar MP3.

Upload: desi-rahmani

Post on 25-Jun-2015

56 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 1

HARDDISK

1. Pendahuluan

Harddisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data

disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang

terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap

track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sektor. Untuk

melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan

head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang

selanjut bergerak mencari sektor-sektor tertentu untuk dilakukan operasi

terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sektor disebut seek time.

Setelah menemukan sektor yang diinginkan, maka head akan berputar untuk

mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan

latency.

Hard disk bisa ditemui dalam berbagai peranti: Desktop, notebook,

server, microdrive yang ditancapkan di slot CompactFlash, tertanam dalam

pemutar MP3.

Page 2: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 2

Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat

digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar

belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1

disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya

database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi

dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan disket

biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai mekanisme yang

berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik dari pada disket biasa.

Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan

untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau menyimpan program

aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya

yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket

konvensional tersebut.

2. Sejarah Perkembangan Harddisk

Harddisk pada awal perkembangannya didominasi oleh perusahaan

raksasa yang menjadi standard komputer yaitu IBM. Ditahun-tahun berikutnya

muncul perusahaan-perusahaan lain antara lain Seagate, Quantum, Conner

sampai dengan Hewlet Packard‟s di tahun 1992. Pada awalnya teknologi yang

digunakan untuk baca/tulis, antara head baca/tulisnya dan piringan metal

penyimpannya saling menyentuh. Tetapi pada saat ini hal ini dihindari,

dikarenakan kecepatan putar harddisk saat ini yang tinggi, sentuhan pada

piringan metal penyimpan justru akan merusak fisik dari piringan tersebut.

Page 3: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 3

Dari gambar tersebut dapat dilihat dari tahun 1984 sampai dengan 2006,

perkembangan teknologi penyimpanan data berkembang cepat. Mulai dari

ukuran mikro untuk penggunaan laptop sampai ukuran normal untuk

penggunaan PC Desktop.

3. Trend Perkembangan Harddisk

Trend perkembangan harddisk dapat kita amati dari beberapa

karakteristik berikut :

a. Kerapatan Data/Teknologi Bahan

Merupakan ukuran teknologi bahan yang digunakan seberapa

besar bit data yang mampu disimpan dalam satu satuan persegi.

Dalam hal kerapatan data dari awal sampai sekarang terjadi evolusi

yang sangat kontras. Pada awal perkembangannya kerapatannya

sekitar 0.004 Gbits/in2 tetapi pada tahun 1999 labortorium IBM sudah

ada sekitar 35.3 Gbits/in2. Tetapi menurut www.bizspaceinfotech.com

akan diperkenalkan apa yang dinamakan TerraBit density. Harddisk

pada awal perkembangannya, bahan yang digunakan sebagai media

penyimpan adalah iron oxide. Tetapi sekarang banyak digunakan

media Thin Film. Media ini merupakan media yang lebih banyak

menyimpan data dari pada iron oxide pada luasan yang sama dan juga

sifatnya yang lebih awet.

b. Struktur Head Baca/Tulis

Head baca/tulis merupakan perantara antara media fisik

dengan data elektronik. Lewat head ini data ditulis ke medium fisik atau

dibaca dari medium fisik. Head akan mengubah data bit menjadi pulsa

magnetik dan menuliskannya ke medium fisik. Pada proses

pembacaan data prosesnya merupakan kebalikannya.

Page 4: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 4

Gambar Desain karakteristik kebanyakan head baca/tulis

Proses baca tulis data merupakan hal yang sangat penting,

oleh karena itu mekanismenya juga perlu diperhatikan. Dalam

pendahuluan sebelumnya terdapat perbedaan letak fisik head dalam

operasinya. Dulu head bersentuhan fisik dengan metal penyimpan. Kini

antara head dan metal penyimpan sudah diberi jarak. Bila head

bersentuhan dengan metal penyimpan, hal ini akan menyebabkan

kerusakan permanen fisik, head yang aus, tentu saja panas akibat

gesekan.

Apalagi teknologi sekarang kecepatan putar harddisk sudah

sangat cepat. Selain itu teknologi head harddisk pun juga mengalami

evolusi. Evolusi head baca/tulis harddisk : Ferrite head, Metal-In-Gap

(MIG) head, Thin Film (TF) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive

(MR/AMR) Heads, Giant Magnetoresistive (GMR) Heads dan sekarang

yang digunakan adalah 0. Ferrite head, merupakan teknologi head

yang paling kuno, terbuat dari inti besi yang berbentuk huruf U dan

dibungkus oleh lilitan elektromagnetis.

Teknologi ini diimplementasikan pada pertengahan tahun 1980

pada harddisk Seagate ST-251. Kebanyakan terdapat pada harddisk

yang ukurannya kurang dari 50MB. Metal-In-Gap (MIG), merupakan

Page 5: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 5

penyempurnaan dari head Ferrite. Biasanya digunakan pada harddisk

yang ukurannya 50MB sampai dengan 100MB. Thin Film (TF) Heads,

berbeda jauh dengan jenis head sebelumnya. Head ini dibuat dengan

proses photolothografi seperti yang digunakan pada pembuatan

prosessor. (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, head ini

digunakan untuk membaca saja. Untuk penulisannya digunakan head

jenis Thin Film. Diimplementasikan pada harddisk ukuran 1GB sampai

dengan 30GB. Giant Magnetoresistive (GMR) Heads, merupakan

penemuan dari peneliti Eropa Peter Gruenberg and Albert Fert.

Digunakan pada harddisk ukuran besar seperti 75GB dan kerapatan

tinggi sekitar 10 Gbits/in2 sampai dengan 15 Gbits/in2. Karena

teknologi Giant Magnetoresistive (GMR) mulai ditarik dari pasaran,

sebagai penggantinya adalah Colossal Magnetoresistive (CMR).

4. Kapasitas Harddisk

Kapasitas harddisk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal

ini dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik, kerapatan data yang

semakin tinggi. Teknologi dari Western Digital saat ini telah mampu membuat

harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor dengan

Maxtor MaxLine II-nya yaitu harddisk berukuran 300GB dengan kecepatan

5400RPM. Beriringan dengan transisi ke ukuran harddisk yang lebih kecil dan

kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam harga per

megabyte penyimpanan, membuat hardisk kapasitas besar tercapai harganya

oleh para pemakai komputer biasa.

Sistem kontrol head Pada tiap piringan penyimpan terdapat satu head.

Untuk menjangkau tengah pinggir piringan digunakan sliders sebagai

perantaranya.

Page 6: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 6

5. Identifikasi Kapasitas Harddisk

Kapasitas hard disk yang anda perlukan tergantung bagaimana

anda menggunakan komputer tersebut.

Keperluan kapasitas hard disk boleh bertambah dengan

bertambahnya program yang dipasang pada sebuah komputer dan

juga jumlah data yang anda rancang untuk disimpan di dalam hard disk

tersebut.

Page 7: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 7

Komputer Desktop

Komputer Desktop biasanya memerlukan 80GB hingga 750GB

kapasitas hard disk. Sebuah komputer yang hanya digunakan

untuk browsing internet dan cek email memerlukan kapasitas yang

lebih dikit dibanding komputer yang digunakan untuk menyimpan

dokumen, halaman web atau file-file Multimedia. Anda harus

mengetahui bagaimana anda menggunakan komputer sebelum

memilih kapasitas yang sesuai.

Komputer Multimedia di rumah

Komputer Multimedia di rumah biasanya memerlukan storage yang

besar untuk menyimpan musik, Video dan gambar. Jika anda

menggunakan komputer seperti ini, hard disk berkapasitas 250GB

ke atas amat sesuai untuk anda.

Komputer Audio/Video

Komputer Audio/Video digunakan untuk edit Audio dan Video.

Komputer ini memerlukan kemampuan yang tinggi serta kapasitas

yang tinggi untuk proses editing dan menyimpan Audio/Video. Hard

Disk berkapasitas 300GB ke atas amat sesuai untuk anda.

Menyimpan Audio/Video yang berkualitas tinggi memerlukan

kapasitas hard disk yang tinggi dan mungkin memerlukan lebih dari

satu hard disk.

Untuk mengecek kapasitas harddisk pada fisiknya, anda bisa

melihat di bagian labelnya, biasanya terdapat di bagian atas. Seperti

gambar berikut.

Page 8: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 8

Dan untuk mengecek kapasitas harddisk melalui system BIOS,

anda bisa mengeceknya dengan cara :

1. Restart komputer anda, lalu tekan tombol DELETE waktu komputer

booting segara, jika sudah masuk akan keluar tampilan berikut

(dengan menggunakan AWARD BIOS) :

2. Pilih Standard CMOS features

Disini, kita pilih harddisk yang akan di identifikasi, setelah dipilh, tekan

enter, maka akan kelihatan kapasitas harddisk tersebut:

Page 9: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 9

6. Kecepatan Putar Harddisk

Kecepatan putar pada jaman awal sekitar 3600RPM. Dengan semakin

berkembangnya teknologi, kecepatan putar ditingkatkan menjadi 4500RPM dan

5400RPM. Karena kebutuhan media penyimpan yang mempunyai kemampuan

tinggi dibuatlah dengan kecepatan 7200RPM yang digunakan pada harddisk

SCSI. Berikut tabel kecepatan harddisk yang diaplikasikan pada berbagai jenis

interface yang berberda:

Page 10: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 10

7. Identifikasi Kecepatan Putar Harddisk

Untuk bisa melihat kecepatan putar pada fisik harddisk, kita

bisa melihatnya pada label. Biasanya letaknya dekat dengan label

kapasitas harddisk, seperti gambar dibawah ini :

8. Kecepatan Transfer Harddisk

Kecepatan transfer harddisk menentukan seberapa cepat harddisk

tersebut bisa melakukan prosestrasnfer data dari satu media ke harddisk

tersebut, atau sebaliknya. Kecepatan harddisk biasa disebut dengan transfer

rate. Kecepatan harddisk atau transfer rate ditentukan dengan byte per

second, seperti table dibawah ini:

Interface Tipe Sekarang

Tipe Interface Metode Encoding Rate (Per sec) Jangkauan

Kapasitas

SATA (IDE) RLL 150-300MB 40GB-1000GB

PATA (IDE) RLL 3-133MB 500MB-400GB

SCSI RLL 5-320MB 20MB-300GB

Interface Tipe Lama

IPI RLL 10-25MB 200MB-3GB

ESDI RLL 1-3MB 80MB-2GB

Page 11: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 11

SMD RLL 1-4MB 200MB-2GB

IDE RLL 1-8MB 40MB-1GB

ST506 RLL 937KB 30MB-200MB

ST506 MFM 625KB 5MB-100MB

9. Waktu Akses Rata-Rata, Seek Time dan Response Time

Response time adalah waktu yang diperlukan oleh sistem untuk

menanggapi suatu permintaan dan melakukan tugas sesuai dengan

permintaan tersebut.

Access time merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu perangkat

(dalam hal ini hard disk) untuk menerima suatu permintaan baca atau tulis

pada suatu lokasi dan melaporkan bahwa proses baca dan tulis selesai.

Sebuah harddisk memiliki waktu akses rata-rata dari 3ms samapi kira-

kira 15 ms, sedangkan CD dan DVD memiliki waktu akses dari 80 ms sampai

dengan 120 ms. Nilai Access time suatu hard disk didapat dari perkalian antara

nilai seek time dan rotational latency.

Seek time merupakan waktu yang diperlukan oleh actuator untuk

memindahkan head ke track tertentu pada platter ketika mengakses data.

Rotational latency (atau rotational delay) merupakan waktu yang

diperlukan oleh suatu sektor pada platter untuk berputar menuju head.

10. Proses Baca Harddisk

Saat sebuah sistem operasi mengirimkan data kepada hard drive untuk

direkam, drive tersebut memproses data tersebut menggunakan sebuah

formula matematikal yang kompleks yang menambahkan sebuah bit ekstra

pada data tersebut.Bit tersebut tidak memakan tempat: Di kemudian hari, saat

data diambil, bit ekstra tersebut memungkinkan drive untuk mendeteksi dan

mengkoreksi kesalahan acak yang disebabkan oleh variasi dari medan magnet

di dalam drive tersebut. Kemudian, drive tersebut menggerakkan head melalui

track yang sesuai dari platter tersebut. Waktu untuk menggerakkan head

tersebut dinamakan “seek time”. Saat berada di atas track yang benar, drive

Page 12: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 12

menunggu sampai platter berputar hingga sektor yang diinginkan berada di

bawah head. Jumlah waktu tersebut dinamakan “drive latency”. Semakin

pendek waktu `seek` dan `latency`, semakin cepat drive tersebut

menyelesaikan pekerjaannya. Saat komponen elektronik drive menentukan

bahwa sebuah head berada di atas sektor yang tepat untuk menulis data, drive

mengirimkan pulsa elektrik pada head tersebut. Pulsa tersebut menghasilkan

sebuah medan magnetik yang mengubah permukaan magnetik pada platter.

Variasi yang terekam tersebut sekarang mewakili sebuah data. Membaca data

memerlukan beberapa proses perekaman. Drive memposisikan bagian

pembaca dari head di atas track yang sesuai, dan kemudian menunggu sektor

yang tepat untuk berputar di atasnya. Saat spektrum magnetik tertentu yang

mewakili data Anda pada sektor dan track yang tepat berada tepat di atas head

pembaca, komponen elektronik drive mendeteksi perubahan kecil pada medan

magnetik dan mengubahnya menjadi bit.

Saat drive tersebut selesai mengecek error pada bit dan

membetulkannya jika perlu, ia kemudian mengirimkan data tersebut pada

sistem operasi.

Page 13: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 13

11. Sectors dan Tracks

Tracks adalah bagian dari sepanjanjang keliling lingkaran dari luar

sampai ke dalam.Sedangkan sektor adalah bagian dari tracks.Sektor memiliki

jumlah bytes yang sudah diatur.

Setiap platter dibagi-bagi menjadi beberapa track (jumlahnya ribuan)

yang membentuk melingkar. Satu track terlalu banyak menampung informasi

untuk dikatakan sebagai bagian terkecil dari unit penyimpanan, sehingga setiap

track dibagi-bagi lagi menjadi sektor. Sektor merupakan unit terkecil yang bisa

diakses melalui alamat tertentu yang tersimpan pada hard disk, dan biasanya

bisa menyimpan 512 bytes informasi. Hard disk PC pertama memiliki 417

sektor per track. Saat ini bisa memiliki ribuan sektor pada tiap tracknya.

12. Bahan Pembuat Platter Pada Harddisk

Pola-pola magnetik yang dipakai sebagai tempat disimpannya data,

tersimpan pada suatu lapisan yang sangat tipis pada permukaan platter.

Sedangkan platter itu sendiri merupakan kumpulan dari bahan-bahan logam

yang disebut dengan substrate. Agar nyaman, bahan substrate tersebut

haruslah keras, mudah digunakan, ringan, stabil, murah dan tersedia. Dan

bahan yang paling memenuhi kriteria tersebut adalah logam alumunium.

Karena platter itu diputar dengan head diatasnya, maka platter tersebut

haruslah mulus dan datar. Pada hard disk lama yang berat dan dengan spindle

yang lambat, permukaan platter tidaklah seperti yang dikatakan sebelumnya.

Page 14: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 14

Sedangkan saat ini dengan teknologi yang canggih, jarak antara head dan

platter bisa diperkecil sehingga meningkatkan acces time. Namun hal ini

menuntut permukaan platter agar bisa lebih mulus dan datar, karena dengan

permukaan yang tidak konsisten dan jarak head yang begitu dekat

memungkinkan head “menyangkut” pada salah satu permukaan platter yang

menyebabkan terjadinya kerusakan fisik (platter tergores). Oleh karena itu, saat

ini ada bahan yang dijadikan alternatif selain aluminium, diantaranya glass,

campuran glass, dan logam magnesium.

Pada umumnya bahan yang terdiri dari glass dan campurannyalah yang

digunakan sebagai bahan substrate dari platter. Dibanding dengan bahan

alumunium, platter yang menggunakan glass memiliki beberapa keunggulan

sebagai berikut:

Better Quality: Alasan paling utama digunakan bahan glass adalah

mungkin platter dengan bahan glass bisa lebih mulus dan datar

permukaannya dibanding alumunium, meningkatkan ketahanan,

mengurangi berat hard disk, dan tentu saja memungkinkan dibuatnya

spindle yang lebih cepat.

Improved Rigidity: Bahan glass lebih keras dari alumunium untuk berat

yang sama. Meningkatnya kekerasan adalah salah satu alasan mengapa

ukuran platter bisa lebih kecil, juga bisa mengurangi suara dan getaran

pada saat berputar dengan kecepatan tinggi.

Thinner Platters: Kerasnya bahan glass juga memungkinkan dibuatnya

platter yang tipis dari pada ketika menggunakan bahan alumunium,

sehingga bisa memproduksi hard disk dengan platter yang lebih banyak

pada ukuran yang sama. Platter yang lebih tipis juga mengurangi berat,

mengurangi keperluan spindle motor dan mengurangi start time ketika drive

berada pada posisi berhenti.

Thermal Stability: Ketika mengalami panas, glass mengembang lebih kecil

daripada alumunium.

Kekurangan dari glass adalah mudah pecah, terutama ketika dibuat

tipis. Oleh karena itu beberapa perusahaan mencoba bereksperimen dengan

Page 15: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 15

cara menyampurkan glass dengan bahan dari keramik. Salah satu produk yang

dihasilkan oleh Dow Corning adalah MemCor, yang dibuat dari glass dengan

“disisipkan” sedikit bahan keramik untuk mengurangi kemungkinan terjadinya

keretakan. Kadang-kadang bahan campuran ini hanya disebut “glass” saja,

sama halnya dengan logam alumunium yang terdiri dari logam-logam lainnya

juga, tapi cukup disebut saja dengan “alumunium”.

Bahan Magnetik

Bahan-bahan substrate yang dijadikan platter hanyalah dijadikan

sebagai wadah saja, sesungguhnya pada platter itu ada lagi suatu lapisan yang

dijadikan “tempat yang sesungguhnya” untuk menyimpan data. Lapisan yang

melapisi platter itu disebut dengan media layer. Media layer merupakan suatu

lapisan yang sangat tipis yang dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan

data. Biasanya ketebalannya hanya sekitar sepersejuta inchi.

Pada awalnya media layer terbuat dari bahan oksida (oxide). “Oxide”

berarti iron-oxide-rust (=karat besi). Tentu saja tidak ada perusahaan yang mau

menyebutkan bahwa itu adalah karat besi, mereka biasa menyebutnya dengan

“high-performance oxide media layer”. Namun, itu benar-benar karat besi yang

“ditempelkan” pada permukaan platter dengan menggunakan alat tertentu

(disebut dengan binding agent). Bahan ini sama dengan bahan yang digunakan

pada pita kaset (warnanya pun sama).

Walaupun harganya murah, tapi bahan oksida tersebut sangat mudah

rusak. Sehingga saat ini digunakanlah bahan baru yang disebut dengan Thin

Film media. Bahan ini terdiri dari suatu lapisan magnetis yang sangat tipis yang

ditempelkan pada lapisan platter.

Ada dua teknik yang digunakan untuk melapisi bahan tersebut ke

permukaan platter. Pertama electroplating, yang menempelkan Thin Film pada

platter menggunakan proses yang sama dengan proses penyepuhan

perhiasan. Kedua adalah sputtering, yang prosesnya mirip dengan proses

manufacturing bahan-bahan semikonduktor untuk melapisi bahan magnetis

tersebut pada permukaan platter. Cara kedua menghasilkan lapisan platter

Page 16: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 16

yang lebih baik dari pada yang pertama, sehingga saat ini paling banyak

digunakan pada pembuatan hard disk baru, meskipun biayanya lebih mahal.

Setelah dilapisi, permukaan setiap platter biasanya ditutupi dengan

lapisan pelindung yang tipis yang terbuat dari karbon. Pada lapisan paling atas

ditambahkan lapisan pelumas (lubricant) yang sangat tipis. Lapisan ini berguna

untuk menjaga disk dari kerusakan yang diakibatkan kecelakaan pada head

atau adanya benda-benda asing yang menempel pada permukaan platter.

13. Areal Density

Areal density, kadang disebut juga dengan bit density, mengacu pada

jumlah data yang bisa disimpan pada sejumlah platter. Karena permukaan

platter merupakan bidang dua dimensi, areal density berarti satuan dari jumlah

bit yang bisa disimpan pada satu tempat. Satuannya yang dipakai adalah bits

per square inch (BPSI).

Karena merupakan satuan dua dimensi, areal density dihasilkan dari

perkalian dua satuan lainnya yang satu dimensi:

Track Density: Merupakan satuan yang menyatakan sebagaimana

rapatkah track-track pada disk terkumpul atau seberapa banyak track pada

setiap inchi platter. Satuannya track per inch (TPI).

Linear atau Recording Density: menyatakan seberapa banyak bit yang bisa

ditampung pada setiap satu inchi track. Satuannya bits per inch per track

(BPI).

Dengan mengalikan kedua nilai tersebut dihasilkanlah nilai areal density

yang satuannya bits per square inch (BPSI). Jika jumlah maksimum linear

density misalnya 300000 BPI dan track density kira-kira 18.333 TPI, maka areal

density maksimum kurang lebih sekitar 5500000000 BPSI atau 5.5 Gbits/in2.

Hard disk masa kini memiliki areal density lebih dari 10 Gbits/in2, dan di lab

IBM pada tahun 1999 bisa mencapai 35.3 Gbits/in2 dengan 524000 BPI linear

density dan 67300 TPI track density. Bandingkan dengan hard disk pertama

yang memiliki sekitar 0.004 Gbits/in2!

Page 17: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 17

14. Head

Bagian yang paling mengagumkan dari hard disk adalah head yang

digunakan untuk membaca dan menulis data pada platter. Head yang

digunakan pada hard disk-hard disk saat ini posisinya melayang di atas

permukaan platter dan melakukan tugasnya (membaca dan menulis) tanpa

sedikitpun bersentuhan secara fisik dengan permukaan platter. Head

melakukan proses magnetisasi. Jarak antara head dengan platter disebut

dengan floating height atau flying height. Kadang disebut juga dengan head

gap. Head terbuat dari pegas baja yang bisa menekan platter ketika platter

tersebut dalam keadaan berhenti. Ketika platter berputar, putaran tersebut

menyebabkan udara mangalir di bawah head dan menyebabkannya terangkat

dari permukaan platter sehingga bisa dikatakan “melayang”.

Karena jarak yang begitu dekat antara head dan permukaan platter

(sekitar sepersejuta inchi), hard disk diproduksi pada ruangan yang bebas dari

udara luar. Tetapi bukan berarti hampa udara, karena bagaimanapun juga

udara diperlukan untuk proses pengangkatan head dari permukaan platter

ketika platter tersebut berputar.

Sungguh mengagumkan bahwa dengan jarak yang sangat dekat, antara

head dan platter tidak bersentuhan sama sekali! Sebagai perbandingan, jarak

antara head dan platter pada hard disk modern adalah 0.5 mikroinchi (?inchi),

sedangkan rambut manusia sekitar 2000 mikroinci.

Page 18: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 18

15. Tipe Pada Harddisk

a. ATA (IDE)

AT Attachment (ATA) adalah antarmuka standar untuk menghubungkan peranti

penyimpanan seperti hard disk, drive CD-ROM, atau DVD-ROM di komputer.

ATA singkatan dari Advance Technology Attachment. Standar ATA dikelola

oleh komite yang bernama X3/INCITS T13. ATA juga memiliki beberapa nama

lain, seperti IDE dan ATAPI. Karena diperkenalkannya versi terbaru dari ATA

yang bernama Serial ATA, versi ATA ini kemudian dinamai Parallel ATA

(PATA) untuk membedakannya dengan versi Serial ATA yang baru.Parallel

ATA hanya memungkinkan panjang kabel maksimal hanya 18 inchi (46 cm)

walaupun banyak juga produk yang tersedia di pasaran yang memiliki panjang

hingga 36 inchi (91 cm). Karena jaraknya pendek, PATA hanya cocok

digunakan di dalam komputer saja. PATA sangat murah dan lazim ditemui di

komputer.

Nama standar ini awalnya adalah PC/AT Attachment. Fitur utamanya adalah

bisa mengakomodasi koneksi langsung ke ISA BUS 16-bit sehingga dinamai

AT Bus. Nama ini kemudian disingkat menjadi AT Attachment untuk mengatasi

masalah hak cipta.

b. SATA

SATA adalah pengembangan dari ATA. SATA didefinisikan sebagai teknologi

yang didesain untuk menggantikan ATA secara total.Adapter dari serial ATA

mampu mengakomodasi transfer data dengan kecepatan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan ATA sederhana. Antarmuka SATA generasi pertama

dikenal dengan nama SATA/150 atau sering juga disebut sebagai SATA 1.

SATA 1 berkomunikasi dengan kecepatan 1,5 GB/s. Kecepatan transfer

uncoded-nya adalah1,2 GB/s. SATA/150 memiliki kecepatan yang hampir

sama dengan PATA/133, namun versi terbaru SATA memiliki banyak kelebihan

(misalnya native command queuing) yang menyebabkannya memiliki

kecepatan lebih dan kemampuan untuk melakukan bekerja di lingkungan

multitask. Di awal periode SATA/150, para pembuat adapter dan drive

menggunakan bridge chip untuk mengonversi desain yang ada dengan

antarmuka PATA. Peranti bridge memiliki konektor SATA dan memiliki

Page 19: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 19

beberapa konektor daya. Secara perlahan-lahan, produk bridge

mengakomodasi native SATA. Saat ini kecepatan SATA adalah 3GB/sdan para

ahli sekarang sedang mendesain teknologi untuk SATA 6GB/s.

SATA menggunakan line 4 sinyal yang memungkinkan kabel yang lebih ringkas

dan murah dibandingkan dengan PATA. SATA mengakomodasi fitur baru

seperti hot-swapping dan native command queuing. Drive SATA bisa

ditancapkan ke kontroler Serial Attached SCSI (SAS) sehingga bisa

berkomunikasi dengan kabel fisik yang sama seperti disk asli SAS, namun disk

SAS tidak bisa ditancapkan ke kontroler SATA. Kabel power dan kabel SATA

mengalami perubahan yang cukup signifikan dibandingkan kabel Parallel ATA.

Kabel data SATA menggunakan 7 konduktor di mana 4 di antaranya adalah

line aktif untuk data. Oleh karena bentuknya lebih kecil, kabel SATA lebih

mudah digunakan di ruangan yang lebih sempit dan lebih efisien untuk

pendinginan.

c. SCSI

SCSI (Small Computer System Interface) dibaca “skasi” adalah standar yang

dibuat untuk keperluan transfer data antara komputer dan periferal lainnya.

Standar SCSI mendefinisikan perintah-perintah,protokol dan antarmuka elektrik

dan optik yang diperlukan. SCSI menawarkan kecepatan transfer data yang

paling tinggi di antara standar yang lainnya. Penggunaan SCSI paling banyak

terdapat di hard disk dan tape drive.Namun, SCSI juga terdapat pada scanner,

printer, dan peranti optik(DVD, CD, dan lainnya). Standar SCSI digolongkan

sebagai standar yang device independent sehingga secara teoritis SCSI bisa

diterapkan di semua tipe hardware.

Berdasarkan tingkat kecepatan putarannya, hard disk jenis IDE memiliki

kecepatan putaran 5.400 rpm dan 7.200 rpm. Sedangkan hard disk SCSI

mampu berputar antara 10.000 s.d. 12.000 rpm.

Tingkat kecepatan putaran piringan hard disk diukur dalam satuan RPM

(rotation per minute/putaran per menit). Semakin cepat putaran hard disk,

maka jumlah data yang dapat dibaca oleh head semakin banyak.

Page 20: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 20

d. SSD (Solid State Disk)

SSD adalah teknologi penyimpanan (mass storage disk/hard disk) yang banyak

digunakan masyarakat sekarang ini. Hal itu dapat dilihat dari pemakaian SSD

pada notebook keluaran terbaru. Penggunaan istilah solid state mengacu pada

penggunaan perangkat semikonduktor daripada tabung elektron tetapi dalam

konteks sekarang, telah diadopsi untuk membedakan solid-state elektronik dari

perangkat elektromekanis. Oleh karena itu, solid-state drive lebih kuat daripada

hard disk. SSD ini juga terdiri dari piringan berupa cakram dan head baca

berlengan namun terdiri dari kumpulan chip seperti pada flashdisk.

Arsitektur SSD

Sebuah SSD menggunakan SRAM dan DRAM, bukan flash memory. Sering

disebut sebagai RAM-drive (tidak sama dengan RAM disk). Akhir-akhir ini, chip

yang digunakan pada SSD sebagian besar berdasarkan memori flash NAND.

Chip pada memori berjenis NAND Flash ini mirip bentuknya dengan chip pada

memori DDRAM, namun pada NAND bersifat non-volatile artinya tidak

memerlukan arus listrik untuk menyimpan data.

Komponennya :

1. Cache : flash SSD yang menggunakan sejumlah kecil DRAM sebagai

cache. Ini mirip dengan cache pada Hard disk Drive. Sebuah direktori

pada blok penempatan dan pemakaian data juga disimpan dalam cache

sementara drive beroperasi.

2. Energi penyimpanan : komponen lain SSD berkinerja tinggi adalah

kapasitor atau beberapa baterai. Ini diperlukan untuk menjaga integritas

data sehingga data dalam cache dapat tersimpan ke drive ketika daya

drop; beberapa mungkin memiliki daya yang cukup lama untuk

mempertahankan data dalam cache daya.

Keunggulan SDD

Berikut adalah beberapa keunggulan SSD jika dibandingkan dengan HardDisk,

yaitu :

Page 21: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 21

1. Konsumsi daya SSD lebih sedikit daripada konsumsi daya yang

digunakan HDD. Hal ini menyebabkan SSD lebih tepat digunakan untuk

perangkat mobile. Baterai dari perangkat itu akan dapat bertahan lebih

lama diantara waktu charging.

2. SSD memiliki umur data lebih panjang dan lebih tahan lama

dibandingkan HDD. Apabila pengguna mengalami benturan ringan pada

notebooknya, maka kehilangan data akan dapat dihindari.

3. SSD memiliki kecepatan pembacaan dan penulisan yang relative lebih

tinggi daripada HDD.

4. SSD memiliki bagian yang tidak bergerak sehingga mengakibatkan lebih

tidak berisik dan panas.

5. Berat SSD sangat ringan. Jika dibandingkan dengan HDD maka

beratnya 1/5 nya.

6. MTBF (Mean Time Between Failure) atau masa waktu pakai SSD lebih

lama di atas 2 milyar jam sedangkan HDD hanya bisa digunakan

maksimal 0.7 milyar jam.

Kekurangan SSD

Selain kelebihan yang banyak dimiliki SSD, tenru saja SSD juga memiliki

beberapa kekurangan, yaitu :

1. Pemakaian SSD memiliki implikasi keamanan. Contohnya, enkripsi dari

data yang belum terenkripsi pada SSD berbasis flash ini tidak dapat

dilakukan dengan aman. Karena pemakaian menyebabkan sector drive

terenkripsi baru ditulis ke lokasi fisik yang berbeda dari lokasi yang asli

sehingga data pada lokasi asli tetap tidak terenkripsi.

2. Harga SSD masih lebih mahal dibandingkan dengan HDD.

3. Kapasitas SSD dipasaran pun masih terbatas.

4. Asimetris kinerja pembacaan dengan penulisan pada SDD

menyebabkan masalah dengan beberapa fungsi tertentu. Pada

dasarnya, operasi penulisan dan pembacaan selesai dalam jangka

waktu yang sama. Namun pada SSD ini memiliki kinerja penulisan yang

lebih lambat jika dibandingkan dengan kinerja pembacaan.

Page 22: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 22

16. Teknologi Harddisk

RAID (Redudancy Array of Independent Disk)

Perangkat performa tinggi cenderung mahal, terkadang dimungkinkan

untuk mencapai performa sangat tinggi pada harga yang terjangkau

dengan menggunakan sejumlah perangkat biaya rendah yang beroperasi

secara paralel. Banyak disk drive magnetik dapat digunakan untuk

menyediakan unit penyimpanan performa tinggi. Pada tahun 1988, para

peneliti di Universitas California Berkeley mengusulkan sistem

penyimpanan yang berbasis banyak disk sebanyak 5 (lima) disk. Mereka

menyebutnya RAID (Redundant Array of Inexpensive Disk). Bila

menggunakan banyak disk juga memungkinkan untuk meningkatkan

keandalan sisten secara keseluruhan. Para peneliti tersebut mengusulkan

6 (enam) konfigurasi yang berbeda. Konfigurasi tersebut dikenal sebagai

tingkat RAID sekalipun tidak terdapat hirarki. RAID merupakan sekumpulan

diskdrive yang dianggap oleh OS sebagai drive tunggal. Recovery dan

security menjadi prioritas.

Tiga karakteristik umum dari RAID, yaitu:

1. Menurut Stallings [Stallings2001], RAID adalah sebuah sebuah set dari

beberapa physical drive yang dipandang oleh sistem operasi sebagai

sebuah logical drive.

2. Data didistribusikan ke dalam array dari beberapa physical drive.

3. Kapasitas disk yang berlebih digunakan untuk menyimpan informasi

paritas, yang menjamin data dapat diperbaiki jika terjadi kegagalan pada

salah satu disk.

Selain data stripping dan mirroring, ada satu tindakan lagi yaitu kombinasi

stripping dan mirroring. Tindakan ini membutuhkan banyak biaya karena

harus mengadakan lebih dari dua buah disk sebagai pembagi dan back-up

data. RAID juga sebagai alternatif sekuriti kerusakan data, karena disk

memiliki resiko yang tinggi mengalami kerusakan. Kerusakan disk dapat

berakibat turunnya kinerja atau hilangnya sejumlah data. Walaupun sudah

dibuatkan sistem backup data, tetap saja kemungkinan itu ada, karenanya

reliabilitas dari suatu disk harus dapat terus ditingkatkan.

Page 23: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 23

Peningkatan Kehandalan dan Kinerja

Peningkatan Kehandalan dan Kinerja dari disk dapat dicapai melalui dua

cara:

1. Redudansi

Peningkatan kehandalan disk dapat dilakukan dengan redundansi, yaitu

menyimpan informasi tambahan yang dapat dipakai untuk membentuk

kembali informasi yang hilang jika suatu disk mengalami kegagalan.

Salah satu teknik untuk redundansi ini adalah dengan cara mirroring

atau shadowing, yaitu dengan membuat duplikasi dari tiap - tiap disk.

Jadi, sebuah disk logical terdiri dari 2 disk physical, dan setiap

penulisan dilakukan pada kedua disk, sehingga jika salah satu disk

gagal, data masih dapat diambil dari disk yang lainnya, kecuali jika disk

kedua gagal sebelum kegagalan pada disk pertama diperbaiki. Pada

cara ini, berarti diperlukan media penyimpanan yang dua kali lebih

besar daripada ukuran data sebenarnya. Akan tetapi, dengan cara ini

pengaksesan disk yang dilakukan untuk membaca dapat ditingkatkan

dua kali lipat. Hal ini dikarenakan setengah dari permintaan membaca

dapat dikirim ke masing-masing disk. Cara lain yang digunakan adalah

paritas blok interleaved, yaitu menyimpan blok-blok data pada beberapa

disk dan blok paritas pada sebuah (atau sebagian kecil) disk.

2. Paralelisme

Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan mengakses banyak disk

secara paralel. Pada disk mirroring, di mana pengaksesan disk untuk

membaca data menjadi dua kali lipat karena permintaan dapat

dilakukan pada kedua disk, tetapi kecepatan transfer data pada setiap

disk tetap sama. Kita dapat meningkatkan kecepatan transfer ini

dengan cara melakukan data striping ke dalam beberapa disk. Data

striping, yaitu menggunakan sekelompok disk sebagai satu kesatuan

unit penyimpanan, menyimpan bit data dari setiap byte secara terpisah

pada beberapa disk (paralel).

Page 24: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 24

Level RAID dibedakan menjadi 6 level :

a. RAID Level 0, adalah konfigurasi dasar yang dimaksudkan untuk

meningkatkan performa. Suatu file besar tunggal disimpan dalam

beberapa unit disk terpisah dengan memecah file menjadi sejumlah

bagian yang lebih kecil dan menyimpan pecahan tersebut pada disk yang

berbeda.

Tindakan ini disebut sebagai data striping. Pada saat file diakses untuk

pembacaan, semua disk dapat mengirimkan datanya secara paralel.

Waktu transfer total file setara dengan waktu transfer yang diperlukan

dalam sistem disk tunggal dibagi jumlah disk yang digunakan dalam

array. Akan tetapi waktu akses, yaitu jeda pencarian dan rotasi yang

diperlukan untuk mencari awal dta pada tiap disk, tidak direduksi.

Sebenarnya karena tiap disk beroperasi secara mandiri satu sama lain,

waktu akses bervariasi dan diperlukan buffering pecahan data yang

diakses, maka file lengkap dapat dirakit ulang dan dikirim ke prosesor

yang me-request sebagai entitas tunggal. Ini adalah operasi array disk

paling sederhana yang hanya meningkatkan performa data flow time.

Kelemahan data stipping adalah apabila salah satu disk ada kerusakan,

maka data sebagian akan hilang dan tidak dapat melengkapi data pada

disk lainnya.

b. RAID Level 1, ditujukan untuk menyediakan keandalan yang lebih baik

dengan menyimpan copy data identik pada dua disk bukan hanya satu.

Dua disk tersebut disebut mirror satu sama lain. Kemudian jika satu disk

gagal, semua operasi read dan write ditujukan ke mirror drive-nya. Cara

tersebut baik dari segi keamanan (security), tetapi ini merupakan cara

yang mahal untuk meningkatkan keandalan karena semua disk

diduplikasi.

c. Raid level 2, ini merupakan pengorganisasian dengan error correcting

code (ECC). Seperti pada memori di mana pendeteksian terjadinya error

menggunakan paritas bit. Setiap byte data mempunyai sebuah paritas bit

yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit di dalam byte data

tersebut di mana paritas bit = 0, jika jumlah bit genap atau paritas = 1 jika

ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada data berubah, paritas berubah dan

tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan demikian, apabila

Page 25: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 25

terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk kembali

dengan membaca error correction bit pada disk lain.

d. Raid level 3, merupakan pengorganisasian dengan paritas bit

interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama dengan RAID level 2,

perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk

redundan, berapa pun jumlah kumpulan disknya. Jadi tidak menggunakan

ECC, melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk

sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang

berisi data. Selain itu juga menggunakan data striping dan mengakses

disk - disk secara paralel.

e. RAID level 4, merupakan pengorganisasian dengan paritas blok

interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level blok, menyimpan

sebuah paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap blok

data pada disk - disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok

paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali blok - blok

data pada disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data

tinggi, karena setiap disk - disk data dapat diakses secara paralel.

Demikian juga dengan penulisan, karena disk data dan paritas dapat

ditulis secara paralel.

f. Raid level 5, merupakan pengorganisasian dengan paritas blok

interleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua disk termasuk

sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk menyimpan

paritas dan disk yang lainnya menyimpan data.

Sebagai contoh, jika terdapat kumpulan dari 5 disk, paritas blok ke n akan

disimpan pada disk (n mod 5) + 1; blok ke n dari empat disk yang lain

menyimpan data yang sebenarnya dari blok tersebut. Sebuah paritas blok

tidak menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama, karena

kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang bersama dengan

paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki. Penyebaran paritas

pada setiap disk ini menghindari penggunaan berlebihan dari sebuah

paritas disk seperti pada RAID level 4.

g. RAID level 6, disebut juga redudansi P + Q, seperti RAID level 5, tetapi

menyimpan informasi redundan tambahan untuk mengantisipasi

kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID level 6 melakukan dua

Page 26: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 26

perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-blok

yang terpisah pada disk - disk yang berbeda. Jadi jika disk data yang

digunakan sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan

untuk RAID level 6 ini adalah n + 2 disk. Keuntungan dari RAID level 6 ini

adalah kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan

data hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval

rata-rata untuk perbaikan data Mean Time To Repair (MTTR).

Kerugiannya yaitu penalti waktu pada saat penulisan data, karena setiap

penulisan yang dilakukan akan mempengaruhi dua buah paritas blok.

Gambar Level RAID

Gambar ini diadaptasi dari (Silberschatz2002, hal. 507)

RAID level 0 + 1 dan 1 + 0, ini merupakan kombinasi dari RAID level 0

dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1

memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama

pentingnya. Dalam RAID 0 + 1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip

tersebut di-mirror ke disk - disk yang lain, menghasilkan strip - strip data

yang sama. Kombinasi lainnya yaitu RAID 1 + 0, di mana disk - disk di-

mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirrornya di-

strip. RAID 1 + 0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan

RAID 0 + 1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0 + 1,

seluruh strip-nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang

dapat diakses, sedangkan pada RAID 1 + 0, disk yang gagal tersebut

tidak dapat diakses, tetapi pasangan mirror-nya masih dapat diakses,

yaitu disk - disk selain dari disk yang gagal.

Page 27: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 27

Beberapa pengaturan hibrida telah dikembangkan setelahnya, misalnya

RAID 10 adalah array yang menggabungkan fitur RAID 0 dan RAID 1.

Perlakuan skema lain yang lebih detil bisa didapatkan pada referensi 6

hingga 10. Konsep RAID telah mendapatkan penerimaan komersial.

Misalnya salah satu produk merek komputer dari amerika menawarkan

produk berbasis RAID 0, RAID 1 dan RAID 10. Akhirnya kita sebaiknya

memperhatikan bahwa dengan sangat menurunkan harga disk drive

magnetik selama beberapa tahun terakhir, maka mungkin tidak begitu

tepat menyebut „inexpensive’ disk dalam RAID. Istilah RAID telah

didefinisikan ulang oleh industri menjadi „independent’ disk.

Gambar RAID 0 + 1 dan 1 + 0

Gambar ini diadaptasi dari (Silberschatz2002, hal 511).

Page 28: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 28

Beberapa istilah dalam harddisk :

Disk Cache

Adalah memory berjumlah kecil yang dirangkaikan dengan unit storage, untul

mempercepat proses baca/tulis. Jika ada request data, ternyata data tersebut

ada pada cache, maka pembacaan akan jauh lebih cepat.

Proses Caching

Analoginya misalkan kita adalah tukang kayu yang membutuhkan paku,

pertama kita mencari dan mengeluarkan 8 buah paku dari tool box kita, dan

menggunakan 3, sedangkan sisanya kita taruh di meja. Nah, jika kita

membutuhkan lagi paku, kita tidak usah lagi mencari ke dalam tool box,

melainkan mengambilnya dari meja. Disk Cache juga digunakan sebagai

antrian instruksi, jika terdapat lebih dari satu instruksi dalam suatu waktu.

Disk Addressing

Setiap memory eksternal mempunyai alat baca & tulis yang disebut head.

Pada harddisk dan floppydisk, data dapat ditulis pada kedua sisi piringan

(platter) , sehingga dikenal juga istilah side. Istilah head lebih lazim untuk HD,

sedangkan side untuk floppy.

Misalkan jika suatu hard disk dengan 3 piringan dapat memiliki 6 head, yang

diberi nomor head 0, head 1, sampai head 5. Pada floppy disk yang hanya

memiliki satu piringan, hanya memiliki dua sisi yaitu side 0 dan side 1.

Setiap head/side dibagi-bagi menjadi lingkaran-lingkaran konsentris yang

disebut track. Suatu hard disk dapat memiliki sampai dengan 2000 track per

Page 29: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 29

inchi. Sedangkan floppy disk antara 48 sampai 135 track per inchi.

Penomoran track dimulai dengan track 0, track1, dst.

Karena hard disk biasanya memiliki beberapa piringan maka muncul istilah

silinder yaitu kumpulan dari track-track yang sama dari seluruh head yang

ada.

Track Silinder dan Sector

Suatu track dibagi-bagi lagi menjadi daerah-daerah kecil yang disebut sektor.

Seluruh sektor ini membentuk lingkaran, dengan penomoran dimulai dengan

sektor 0. Jumlah sektor yang ada pada tiap track dikenal dengan istilah sector

per track (SPT). Pada PC dan Macintos kapasitas dari satu sektor adalah 512

byte.

Dikenal juga satuan clusters yaitu kumpulan sectrs dari sebuah disk drive

yang dialamatkan sebagai satu satuan logical unit oleh sistem operasinya.

Cluster bisa berukuran 4,6,8,16 KB, dimana satu sectors itu 512 bytes. Selain

cluster ada juga satuan block, yang terdiri dari satu sektor atau kumpulan

beberapa sektor.

Format Level

Proses pengorganisasian disk dikenal dengan istilah low level format. Dengan

proses format ini maka setiap daerah pada permukaan hard disk akan dibagi-

bagi atas track, head, dan sektor sehingga hard disk akan tahu dimana letak

Page 30: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 30

suatu track x, head y dan sektor z. Ada pula high level format, dilakukan oleh

sistem operasi, yang membuat direktori root, FAT, dan konfigurasi dasar

lainnya, sehingga disk itu dapat dipakai oleh OS tersebut.

Sebuah HD bisa tampak seakan-akan terdiri dari beberapa volume, misalnya

C:. D:, dll. Ini meperkenalkan istilah partisi yang berarti satu porsi HD yang

dapat diakses sebagai satu volume logic. Satu partisi dapat diperlakukan

sebagai satu HD mandiri, bisa dipakai untuk sistem operasi yang berlainan,

dengan format berlainan, dsb.

Boot Sector

Adalah beberapa sektor pada disk yang disediakan untuk meload sistem

operasi. Pada proses start-up komputer memeriksa Master Boot Record

(MBR), yang biasanya merupakan sketor pertama di partisi pertama pada

disk. MBR berisikan pointer ke sektor pertama dari partisi yang memuat

sistem operasi, dan sector yang berisikan instruksi-instruksi yang mem-”boot”

sistem operasi.

Boot sector terdapat pada floppy disk dan HD. Sekarang pun ada teknologi

MB yang memungkinkan boot melalui CDROM (CD- bootable).

File Allocation Table Systems

Semua komputer perlu sistem untuk memantau file-filenya yang ditaruh dalam

bentuk binary dalam disk, kalau tidak maka byte-byte itu hanyalah berupa

sektor-sektor acak yang tidak bisa diterjemahkan. Sistem tersebut disebut

File Allocation Table (FAT):

FAT 16 menggunakan pengalamatan 16 bit, hanya mampu mengalamati

partisi sampai 2 GigaBytes. Jika kita pakai pada HardDisk 6 Giga

misalnya, maka kita harus mempartisi hardisk tersebut menjadi 3.

FAT32 / Virtual FAT (VFAT) : file system yang digunakan pada Microsoft

Windows 95 dan Windows 98. System kembangan dari FAT16 tersebut

menyediakan alamat 32 bit protected mode untuk menandai cluster-

cluster. System ini juga mendukung long file name.

Page 31: IV_Harddisk

Paulus Harsadi S.Kom [email protected]

PIK / STMIK Sinar Nusantara Page 31

NTFS : File system untuk Microsoft Windows NT. NTFS is dipandang

lebih baik daripada FAT32 dan tidak punya keterbatasan ukuran cluster.

Walaupun kadang kali untuk keadaan tertentu sebuah space yang

nonaktif/terisi sebagian menghabiskan banyak sekali space hardisk

dibandingkan system lain. NTFS juga menyediakan kontrol permisi akses

dan dukungan RAID (lihat bawah).

Masih banyak lagi file system yang lain, seperti HPFS - IBM's OS/2 File

System, Unix File System, dan 64-bit BeOS file system.