it 14 - neoplasia - san
DESCRIPTION
mnTRANSCRIPT
NEOPLASIA
Dr. Nursanti Apriyani , MARS, SpPA
Departemen Patologi Anatomi FK Unsri/RSMH
• Tumor : Pembengkakan /tonjolan abnormal
• Neoplasma :massa pertumbuhan abnormal sel yg autonom memperbanyak diri walau rangsangan
penyebab telah dihilangkan
Pertumbuhan Non Neoplastik
• Hipertrofi Ukuran sel membesar ok jumlah organela bertambah
sehingga ukuran organ membesar Fisiologis dan patologis • Hiperplasia Jumlah sel bertambah dalam suatu organ atau
jaringan, bisa disertai dengan hipertrofi. Timbul pada sel yang mampu membuat DNA (sel labil
dan stabil), sedangkan sel-sel syaraf, otot skeletal dan otot jantung tidak mampu untuk turnbuh hiperplastik.
Hiperplasia FisiologikHiperplasia hormonal : proliferasi endometrium setelah
menstruasi karena rangsangan estrogen
Hiperplasia patologikHiperplasia endometriumProliferasi sel-sel jaringan ikat pada penyembuhan lukaProliferasi epitel skuamous karena infeksi virusProliferasi patologik akan hilang jika stimulus / faktor
penyebab ditiadakan. Hiperplasia patologik neoplasma, seperti hiperplasia
endometrium atipik
• Metaplasia Perubahan fisiologik 1 jenis sel dewasa
menjadi sel dewasa lain Proses pertahanan diri jaringan. Contoh : Metaplasia skuamosa daerah
transformasi endoserviks
CIRI NEOPLASMA JINAK DAN GANAS
Perbedaan tumor jinak & tumor ganas berdasarkan morfologi & perjalanan klinis
Ada 4 kriteria :• Diferensiasi dan anaplasi • Kecepatan tumbuh• Invasi lokal • Metastase
Diferensiasi dan Anaplasi• Tumor Jinak :Sel tumor jinak sangat mirip dengan sel normal,
walaupun ada tanda anaplasi• Tumor Ganas : Tidak sama dengan gambaran sel normal dan
menunjukkan pola tingkatan dari yang berdeferensiasi baik sampai dengan yang berdeferensiasi jelek
• Tidak berdeferensiasi = Anaplasi
Tanda-tanda anaplasi • Pleomorfisme inti dan selBentuk dan ukuran sel serta inti sangat bervariasi • HiperkromatismeInti berwarna gelap & anak inti sangat jelas• Ratio inti/ sitoplasmaNormal 1/4 atau 1/6, pada tumor ganas menjadi 1/1
atau 1/2• MitosisMenunjukkan aktifitas proliferasi mitosis abnormal,
berbentuk spindel, tripolar atau tetrapolar• Sel datia tumorSel yg mengandung inti poliploid atau inti yang banyak
• Tumor jinak dan tumor ganas berdiferensiasi baik cenderung mempertahankan fungsi bagian yang normal.
• Tumor berasal dari endokrin memproduksi hormon atau tumor epitel skuamosa menghasilkan keratin.
• Kecepatan pertumbuhan– Tumor ganas tumbuh lebih cepat dari tumor jinak. – Tumor yang tumbuh cepat sering terdapat nekrosis
iskhemik di bagian sentral.– Beberapa tumor ganas yang tumbuh lambat,
kemudian memasuki pertumbuhan yang cepat.
Invasi lokal
• Tumor Jinak – Sebagian besar tumor jinak tumbuh sebagai masa
padat yang ekspansif, sehingga membentuk jaringan ikat padat di sekelilingnya yang disebut simpai
– Sel tumor tidak menembus simpai– Antara simpai dan jaringan ikat mudah dibedakan
sehingga dapat dilakukan enukleasi pada waktu pembedahan
• Tumor Ganas– Pertumbuhan infiltratif jaringan ikat sekitarnya– Tidak mempunyai simpai lagi . – Pengangkatan pada operasi harus sampai jaringan
yang sehat
• Karsinoma insitu– Suatu stadium preinvasive mempunyai
beberapa/semua tanda tumor epitel ganas– Belum menembus basal membran – Contoh karsinoma serviks insitu
• Metastase
Penyebaran tumor ke pembuluh darah,pembuluh limfe dan rongga tubuh, diikutipertumbuhan masa tumor sekunder yangterpisah dari tumor primer.
Penyebaran tumor
• Limfogen– Penyebaran ke kelenjar limfe regional merupakan
permulaan umum pada karsinoma– Contoh karsinoma payudara menyebar ke kelenjar limfe
axilla. – Kelenjar getah bening pada sisi tumor membesar karena
reaktive hiperplasia sebagai respons terhadap antigen kanker.
• Hematogen– Khas untuk sarkoma, tetapi dapat juga pada karsinoma
tertentu seperti ginjal. – Tempat penyebaran hematogen yang sering adalah
paru, hati, otak dan tulang.
Grading" dan "Staging" Tumor Ganas • Grading (derajat)Berdasarkan tingkatan diferensiasi dan jumlah mitosis
dalam tumor, grading kanker dapat diklasifikasikan dari derajat I sampai III.
Tumor derajat tinggi lebih agresif• Staging (stadium)Berdasarkan penyebaran tumor secara anatomik yang
menentukan stadium adalah :– Ukuran Tumor T– Penyebaran lokal N– Metastase Jauh M
• Jadi yang menentukan stadium adalah dokter klinik, sedang yang menentukan grading dari PA
• Dua metode staging saat ini dipakai adalah TNM dan AJC (American Joint Committee).
• Grading histologik dan staging klinik keduanya penting untuk menentukan prognosis dan merencanakan terapi
PERTUMBUHAN TUMOR
Yang penting dibicarakan dalam pertumbuhan sel neoplastik antara lain adalah :
• Klonalitas tumor• Kinetik pertumbuhan• Faktor tuan rumah yang mempengaruhi
pertumbuhan tumor• Pertumbuhan in vitro
Klonalitas Tumor• Sebagian besar tumor adalah monoklonal, artinya
tumor berasal dari proliferasi sel tunggal yang berubah. Tumor poliklonal jauh lebih jarang.
• Klonalitas tumor dapat ditentukan dengan berbagai teknik, antara lain adalah :– Penelitian isoenzim G6PD pada wanita
heterozygot pada lokus G6PD-x linked– Deteksi abnormalitas karyotipik yang tidak secara
acak pada sel tumor– Analisa pengaturan kembali gen immunoglobulin
atau reseptor sel T dalam tumor limfosit B dan T
Kinetik pertumbuhan sel tumor
Variabel yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sel tumor 1. Waktu penggandaan sel tumor
Siklus sel yang berubah mempunyai 5 faseyang sama seperti sel normal (G0 G1 S ,G2,dan M).
Karenanya pertumbuhan tumor yang cepat dan progresif tidak dapat dianggap
pemendekan waktu siklus sel tumor.
2. Fraksi pertumbuhan 1 "Growth Fraction" (GF)– Hal ini berkenaan dengan proporsi sel dalam
populasi tumor yang berada pada kutub replikasi (di luar G ).
– Sebagian besar sel tumor yang terdeteksi secara klinik tidak dalam kutub replikasi.
– Pertumbuhan tumor yang progresif tidak dapat dianggap GF yang sangat tinggi
3. Produksi dan kehilangan sel
Akumulasi sel tumor yang menyebabkan pertumbuhan tumor progresif adalah akibat ketidakseimbangan antara produksi sel dan kehilangan sel.
Pada beberapa tumor terutama dengan GF tinggi ketidakseimbangan ini besar, sehingga tumor tumbuh dengan cepat.
Dampak klinik kinetik sel tumor • Kerentanan tumor terhadap kemoterapi– Karena sebagian besar agent antineoplastik
bekerja pada sel yang membelah, tumor dengan GF yang lebih tinggi paling rentan terhadap agent antikanker.Tumor jenis ini paling cepat tumbuh jika tidak diterapi.
• Periode laten tumor– Karena sebagian besar sel tumor meninggalkan
kutub replikasi, maka akumulasi tumor relatif merupakan proses yang lambat yang di.kenal sebagai periode laten, yang dapat memakan waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Progresi dan heterogenitas tumor
– Selama periode laten sel tumor mengalami penggandaan populasi.
– Sel-sel tumor yang membelah, secara genetik tidak stabil dan sering mengalami mutasi.
– Subclone mutan sangat heterogen, termasuk kemampuan invasi,
– Metastatik dan antigenesitas dan reaksi terhadap obat obatan.
– Proses ini disebut progresi tumor.
Faktor tuan rumah yang mempengaruhi host• Angiogenesis– Untuk bertahan hidup sel tumor memerlukan
oksigen, oleh karena itu vaskularisasi tumor oleh pembuluh darah tuan rumah sangat berpengaruh pada pertumbuhan tumor.
– Vaskularisasi tumor dipengaruhi oleh pelepasan faktor angiogenesis yang berasal dari tumor.
– Jika pelepasan faktor angiogenesis tersebut dapat dicegah dan dinetralisasi mungkin tumor dapat diobati dengan membuat tumor "kelaparan" akan suplai darah .
• Hormon– Tumor-tumor jaringan yang responsif
terhadap hormon (mis. Payudara, endometrium,dan prostat) seringkali menguasai reseptor hormon selular. Oleh karena itu ada kemungkinan untuk mempengaruhi pertumbuhan tumor dengan memanipulasi hormonalnya.
Karakteristik Pertumbuhan Sel Tumor In Vitro • Pertumbuhan sel tumor pada kultur jaringan berbeda
dengan sel normal dalam beberapa aspek.• Hilangnya kontrol pertumbuhan• Karena sel tumor (sel yang berubah) tidak punya
hambatan kontak dan sangat kurang sensitif terhadap penghambatan yang tergantung densitas, maka sel ganas tumbuh berlapis-lapis, membentuk fokus-fokus dan massa tidak teratur dalam kultur
• Karakteristik Pertumbuhan Sel Tumor In Vitro – Pertumbuhan sel tumor pada kultur jaringan berbeda
dengan sel normal dalam beberapa aspek.– Hilangnya kontrol pertumbuhan– Karena sel tumor (sel yang berubah) tidak punya
hambatan kontak dan sangat kurang sensitif terhadap penghambatan yang tergantung densitas, maka sel ganas tumbuh berlapis-lapis, membentuk fokus-fokus dan massa tidak teratur dalam kultur
Penurunan kebutuhan serum Sel-sel tumor mampu menghasilkan faktor
pertumbuhan→ bereaksi terhadap sejumlah kecil faktor tersebut → sel yang berubah tersebut memerlukan konsentrasi faktor pertumbuhan yang lebih rendah dalam serum.
Kebebasan tempat tumbuh Sel-sel dapat tumbuh dalam media semisolid seperti
agar. Dapat hidup terus ("Immortality") Sel tumor dapat disubkultur untuk jangka waktu
yang tak terbatas, karena penggandaan selnya tidak di,batasi dalaa:n jumlah tertentu.
– Dapat ditransplantasikan– Kultur sel tumor dapat tumbuh sebagai tumor
pada binatang.– Penurunan kohesi– Kohesi sel tumor kurang dibandingkan dengan sel
normal. Ini memudahkan terlepasn_ya sel tumor dan invasi sel tumor in vivo. Perubahan kohesi disebabkan perubahan glikoprotein pada permukaan sel.
MEKANISME INVASI DAN METASTASIS
• Sel-sel dalam tumor primer adalah heterogen berkenaan dengan kemampuan metastasisnya, maka hanya sobclones tertentu yang dapat melengkapi semua langkah dan membentuk tumor sekunder pada tempat yang jauh.
Proses metastatik
• Sel epitel yang berubah• Ekspansi klonal,pertumbuhan,penggolongan• Metastik subclone• Adhesi ke dan invasi membrane basal• Perjalanan melalui matriks ekstra seluler
Intravasasi ke dalam pembuluh darah atau limfe r
• Interaksi dengan sel limfoid tuan rumah• Embolus sel tumor• Adhesi dengan membrana basalis• Pembuluh darah tempat yang jauh
• Ekstravasasi ke dalam jaringan• Deposit metalistik
INVASI MATRIKS EKSTRASELULAR (ECM)
• Se1-sel tumor harus melekat dan menembus ECM. ECM dapat dibagi menjadi 2 kelompok utama :
Membrana basalis.Jaringan ikat i.nterstisial • Komponen penting pada ECM adalah :Kolagen• Tipe IV pada membrana basalis dan tipe I pada
jaringan ikat interstisialProtein yang menyelenggarakan adhesi• Laminin pada membrana basalis dan fibronektin
pada jaringan ikat interstisial.
• Interaksi antara sel-sel tumor dan ECM dapat dibedakan menjadi 3 langkah :Fibronectin ke komponen matriks
• Sel-sel tumor terikat pada laminin dan fibronektin melalui reseptor permukaan sel, yang merupakan langkah penting dalam invasi degradasi ECM
• Setelah perlekatan, sel-sel tumor memproduksi enzim proteolitik untuk mendegradasi komponen matriks dan membuat jalan untuk migrasi.
• Enzim yang penting dalam hal ini adalah kolagenase tipe IV, kolagenase interstisial (kolagen tipe I dan III berlekuk), dan plasmin (mendegradasi beberapa protein matriks nonkolagen) .
• Migrasi sel tumoryang terlibat dalam proses ini adalah "autocrine
motility factors" dan produk ECM dengan pembelahan.
PENYEBARAN VASKULAR DAN PENEMPATAN SEL TUMOR
– Dengan agregasi dan perlekatannya pada lekosit yang beredar, terutama trombosit, sel-sel tumor membentuk emboli di dalam sirkulasi.
Tempat sel tumor tersangkut, kemudianmembentuk pertumbuhan sekunder yangdipengaruhi oleh beberapa faktor :
–Drainase vaskular dan limfatik dari lokasi tumor primer– Interaksi sel tumor dengan reseptor spesifik organ–Lokasi atau organ lingkungan mikro (mis. Jaringan
yang kaya akan inhibitor protease kemungkinan resisten terhadap penetrasi sel tumor)
PERUBAHAN KARIOTIPIK SEL TUMOR– Banyak neoplasma pada manusia berkaitan dengan g
memberi kesan bahwa abnormalitas sitogenetik tertentu penting dan kemungkinan merupakan awal perubahan neoplastik.
– Tiga jenis abnormalitas kromosom yang telah terdeteksi dalam sel kanker adalah:
– Translokasi seimbang.– 2 contoh penting dalam kelompok ini adalah :Translokasi [t(9;22)] pada kromosom Philadelphia
(Ph' ), terlihat pada 90%
Translokasi [t(9;22)] pada kromosom Philadelphia (Ph' ),terlihat pada 90% kasus leukemia mieloid kronik.Transposisi onkogen pada atau dekat titik belah kromosom 9Translokasi t(8;14), terlihat pada lebih dari 90% kasus limfoma Burkitt.Onkogen terdapat pada titik belah kromosom 8
– Penghapusan "deletion“Lebih sering pada tumor solid (non hematopoetik)• Deletion kromosom 13 pita q 14 berkaitan dengan
Retinoblastoma• Deletion kromosom 11 pita P 13 berkaitan dengan
Wilms • Perubahan sitogengetik berksitsn dengsn pengerasan
gen
• Manifestasi sitogenetik yang memperkeras gen homogeneously staining region" (HSR) pada kromosom tunggal– Pasangan fragmen kromatin yang tidak melekat
pada setiap kromosom– Contoh : Neuroblastoma
PREDISPOSISI KANKER• Variasi faktor predisposisi kanker pada individu atau
populasi : – Ras dan Lokasi Geografik
• ± 22 % dari seluruh kematian di AS / tahun disebabkan oleh kanker.
• Di bagian dunia yang berbeda timbulnya kanker spesifik dipengaruhi faktor lingkungan.
• Di Jepang → angka kematian karena kanker lambung 7 X dari AS, kematian karena kanker kolon lebih jarang.
• Angka kematian karena kanker lambung dan kolon pada imigran Jepang di AS →antara penduduk asli Jepang dan AS. Hal ini menunjukkan pengaruh lingkungan dan kultural
– Contoh lain :• Terjadi peningkatan resiko kanker-kanker tertentu
pada orang-orang yang dalam pekerjaannya terpapar dengan asbestos, vinyl chloride, dan 2-naphthylamine• Terdapat hubungan antara karsinoma orofaring, larings
dan paru dengan perokok
Umur
– Kanker tersering pada usia di atas 55 tahun– Kanker-kanker tertentu , mis. Tumor hematopoietik
(leukemia dan limfoma), neuroblastoma, tumor Wilms, retinoblastoma, dan sarkoma pada tulang serta otot skeletal terutama terdapat pada anak-anak dibawah 15 tahun
Hereditas– Hereditas memegang peranan pada
perkembangan kanker walaupun ada faktor lingkungan yang jelas.
– Contoh:• Keluarga dekat penderita kanker mempunyai insidens
yang lebih tinggi untuk neoplasma yang sama.• Kerentanan Retinoblastoma pada anak diturunkan
secara autosornal dominan.• Kerentanan terhadap poliposis kolon multipel
diturunkan secara autosomal dominan.• Sindroma DNA kromosom tidak stabil diturunkan
secara autosomal resesif.
Kelainan preneoplastik yang didapat
– Keadaan klinik tertentu berhubungan dengan meningkatnya resiko terjadinya kanker :• Sirosis hati karsinoma hepatoseluler• Gastritis atrofik anemia pernisiosa karsinoma
lambung • Kolitis ulseratif kronik karsinoma kolon• Leukoplakia pada mukosa rnulut dan genital
karsinoma sel skuamosa• Tumor-tumor jinak tertentu juga dapat menjadi kanker,
walaupun insidennya jarang. Bagaimanapun juga, sebagian besar tumor g,anas tumbuh de novo.
Sindroma Paraneoplastik• Definisi : adalah gejala yang tidak berkaitan
langsung dengan penyebaran tumor atau tersebarnya hormon ke jaringan dimana tumor timbul.
• Sindroma paraneoplastik dapat merupakan manifestasi klinik dini dari suatu neoplasma dan menyerupai penyebaran jauh . Yang tersering adalah :
• EndokrinopatiBeberapa kanker nonendokrin tertentu menghasilkan
hormon atau faktor yang menyerupai hormon (produksi hormon ektopik),
Kanker tertentu pada paru (jenis small cell) menimbulkan sindroma Cushing
– Hiperkalsemia.• Timbul karena resorpsi tulang akibait meluasnya
peptida yang menyerupai PTH, atau pada TGF a oleh tumor-tumor tertentu. Hiperkalsemia yang berkaitan dengan kanker dapat juga disebabkan karena osteolisis yang ditimbulkan anak sebar pada tulang.
– Acanthosis nigricans• Bentuk lesi kulit verukosa berpigmen yang didapat,
sering berhubungan dengan keganasan viseral
– "Clubbing finger" dan osteoartropati hipertrofik • Berhubungan dengan kanker paru
– "Thrombotic diathesis"• Akibat produksi substansi thromboplastik oleh sel-sel
tumor, dapat tampak sebagai DIG atau sebagai pertumbuhan pada katup jantung (endokarditis trombotik nonbakterial)
PENGARUH TUMOR padaTUAN RUMAH • Efek lokal dan Hormonal• Berkaitan dengan lokasinya– Tumor intrakranial (mis. Adenoma hipofise)
meluas dan menghancurkan sisa kelenjar hipofise. Tumor saluran cerna xnengakibatkan obstruksi usus atau mengalami ulserasi dan perdarahan.
• Produksi hormon– Tumor endokrin melibatkan hormon, dan lebih
sering pada tumor jinak
• Kakeksia– Hilangnya lemak tubuh dan kelemahan yang
mencolok dikaitkan dengan kakheksia pada kanker, yang dasarnya adalah :
– Kehilangan nafsu makan– Infeksi karena immunosupresi . Perdarahan dan
ulseratif– Produksi cachectin (T1VF-a) oleh makrofag aktif.
ONKOGEN DAN KANKER• Onkogen adalah gen yang produknya berkaitan
dengan transformasi neoplastik• Protoonkogen adalah gen seluler normal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi• Protoonkogen dapat diubah menjadi onkogen
dengan jalan:• 1. Transduksi kedalam retrovirus (v-oncs)• 2. Perubahan in situ yang mempengaruhi ekspresinya
dan atau fungsinya, oleh karena itu mengubahnya menjadi c oncs
Translokasi• Translokasi kromosom mengaktifasi proto-onkogen
dengan salah satu kemungkinan:• . Penggantian gen disebelah promotor yang kuat,
contoh Limfoma Burkitt terjadi translokasi t(8;14)• Fusi/penyatuan gen dengan rangkaian genetik baru,
misalnya p translokasi t(9;22)ada leukemia myeloid kronik Amplifikasi Gen
• Reduplikasi proto-onkogen dapat menimbulkan peningkatan ekspresi atau aktifitas,
• Amplif'ikasi N-myc (3 sampai 300 salinan) pada neuroblastoma
• Amplifikasi gen c-neu pada ban_yak kanker payudara• Gen supresor kanker (anti-Onkogen)• Adalah gen yang rnenekan proliferasi sel (gen
suprsor/ anti onkogen), antara lain adalah :• NF-1, normalnya membantu inaktivasl protein ras
untuk mencegah tra.nsduksi sinyal. Karena mutasi maka fungsi ini menjadi hilang sehingga aktifitas ras menjadi tidak terkontrol p53
• Menahan sel yang rusak oleh agen mutagenik agar tidak melanjutkan pembelahan. Penahanan terjadi pada periode G, yang memungkinkan sel memperbaiki kerusakan DNA yang apabila gagal sel akan mengalami apoptosis.p53 mutan gagal menahan sel pada G,.
• Gen Rb yang terletak dalam kromosom 3q 14
AGEN KARSINOGENIK• Diketahui bahwa radiasi dan bahan kimia merupakan bahan
yang bersifat karsinogenik, virus diduga demikian pula.• Karsinogenesis kimiawi• Transformasi neoplastik yang dihasilkan oleh zat kimia adalah
proses multilangkah yang dinamis, terbagi 2 tahap :• Inisiasi. Adalah induksi mutasi pada genom se1. Sel _yang
terinisiasi bukanlah sel yang mengalami transformasi, tetapi tidak seperti sel normal, sel ini akan memunculkan tumor bila cukup mendapat stimuli oleh agen promosi.
• Promosi.Proses induksi tumor pada sel yang sebelumnya diinisiasi oleh zat kimia, disebut sebagai promotor.Promotor bersifat reversibel, tidak mempengaruhi DNA dan bersifat non-tumorogenik.
Mekanisme Inisiasi• Mayoritas zat kimia disebut sebagai prokarsinogen, sebab zat
kimia butuh aktivasi metabolik in vivo untuk menghasilkan karsinogen sebenarnya.
• Hanya beberapa agen pangalkil merupakan karsinogen sebenarnya.
• Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan hormon memodulasi aktivitas enzym mikrosomal dan potensi prokarsinogen.
• Sasaran molekuler karsinogen kimiawi : DNA adalah sasaran primer dan paling penting bagi karsinogen kimiawi. Karsinogen kimiawi adalah mutagen yang menginduksi mutasi dalam protoonkogen, gen supresor tumor ataupun gen yang mengatur apoptosis
• Promosi Karsinogenesis– Pada sebagian besar kasus ekspresi peristiwa
mutagenik inisial membutuhkan pajanan terhadap promotor sebagai langkah lanjutan, yang dapat berupa hormon, obat-obatan, fenol dan ester forbol.Aktivasi protein kinase C oleh promotor tertentu menyebabkan serangkaian reaksi fosforilasi yang pada akhirnya mempengaruhi proliferasi dan difernsiasi sel.
• Zat kimia karsinogenik :– Alkylating agent, merupakan agen yang bekerja
langsung, misal : siklofosfamid dan )3vsulfan _yang digunakan dalam terapi kanker dan sebagai imunosupresan.
• Zat warna Azo,Beta naphthylamin suatu zat warna anilin yang digunakan dalam industri karet, diduga bertanggung jawab atas kejadian kanker kandung kemih bagi pekerja yang terpajan.
• . Karsinogen alam, Afltoksin B, adalah hepatokarsinogen pada hewan, diduga merupakan faktor penyebab tingginya kanker hati di Afrika
• . Nitrosamin dan amida, senyawa ini disintesis di GIT dari senyawa nitrit yang termakan atau dari protein yang termakan membantu induksi kanker lambung
• . Zat lain, asbes, vinil klorida, logam seperti nikel bersifat karsinogenik. Hormon seperti estrogen berperan dalam terjadinya kanker endometrium.
Karsinogenesis Radiasi
• Energi radiasi dalam bentuk sinar ultraviolet dan radiasi ion dapat menyebabkan kanker.
• Sinar ultraviolet Dapat menyebabkan kanker kulit• 2 mekanisme induksi oleh UV :• Kerusakan DNA dengan pembentukan dimer pirimidin• lmunosupresi pada hewan percobaan Radiasi ionisasi• Radiasi elektromagnetik dan partikel semuanya karsinogenik .
Kemampuan radiasi ionisasi untuk menimbulkan kanker terletak pada kempuannya menginduksi mutasi.
• Radiasi partikel (seperti partikel alfa dan neutron) lebih karsinogenik daripada radiasi elektromagnetik (sinar x, d sinar gamma)
Karsinogenesis Viral
– Berbagai virus DNA dan RNA telah diketahui menyebabkan kanker pada hewan, dan beberapa diantaranya pada manusia.
Virus DNA
– Terdapat 3 virus DNA yang sering dikaitkan dengan tumor pada manusia yaitu HPV (Human Papilloma Virus), EBV (Epstein Barr Virus), HBV (Hepatitis B Virus).
–HPV• Kira-kira terdapat 65 jenis yang telah dapat
diidentifikasi.• Tipe 1,2,4,7 merupakan penyebab papilloma
skuamosa jinak (kutil) kulit• Kanker sel skuamosa serviks mengandung tipe 16,
18 pada 90% kasus• Kutil pada genital dengan potensi ganas yg
rendah adalah tipe 6, dan 11
• EBV– sel tumor penderita Burkitt limfoma
mengandung genom EBV– Limfoma Burkitt berkaitan dengan translokasi
t(8,14)– Pada Kanker nasofaring ditemukan juga genom
EBV. Terdapat kaitan erat antara infeksi HBV dengan kanker hati di berbagai belahan dunia ini
Virus Onkogenik RNA
– Semua virus onkogenik RNA adalah retrovirus– Hanya satu retrovirus pada manusia, HTLV-1
(Human T-Cell Leukemia Virus Tipe 1)– Virus ini punya tropisme yg kuat terhadap sel T
CD4+ dan diyakini menyebabkan leukemiaJlimfoma
– Leukemia/ Limfoma terkait HTLV-1 merupakan penyakit endemik di Jepang dan perairan Karibia, di tempat lain bersifat sporadik
• NOMENKLATUR– Semua tumor mempunyai dua komponen
dasar yaitu : 1. Sel yang berubah neoplastik2. Stroma terdiri dari atas elemen yang tidak
berubah seperti jaringan ikat, pembuluh darah.– Klasifikasi neoplasma berdasarkan karakteristik
parenkhim
• TUMOR JINAK– Pada umunya tumor ini mempunyai akhiran
"oma" Beberapa contoh berikut :– Adenoma : tumor epitelial jinak pada kelenjar
atau membentuk pola glandular– Kistadenoma : Adenoma membentuk massa kistik
besar, khas pada ovarium– Papilloma : Tumor epitelial membentuk
penonjolan seperti jari, dapat terlihat mikroskopik maupun makroskopik
– Polyp : Tumor yang menonjol dari mukosa ke dalam lumen suatu rongga kosong (misal : lambung atau kolon)
TUMOR GANAS
Terbagi menjadi dua : 1. Karsinoma : tumbuh dari sel epitelial2. Sarkoma : tumbuh dari jaringan mesenkhimal– Nomenklatur karsinoma atau sarkoma jenis
spesifik berdasarkan pada gambaran dan dugaan asal histogenetiknya
– Jenis tumor epitelial ganas dengan pola pertumbuhan glanduler adenokarsinoma,
– Sarkoma yang berkembang dari otot polos atau yang menyerupai otot polos leiomiosarkoma
• Beberapa tumor tampaknya punya lebih dari satu jenis sel parenkhimal, antara lain:
– Tumor Campur• Berasal dari satu lapisan sel benih yang
berdeferensiasi menjadi lebih dari satu jenis sel. Misalnya tumor campur kelenjar liur mengandung sel epitel dan juga stroma miksoid serta jaringan seperti kartilago. Semua elemen berkembang dari sel epitelial duktal yang berubah deferensiasinya.
– Teratoma
• Terbentuk dari jenis sel parenkhim yangmewakili lebih dari satu lapisan sel benih, biasanya ketiga lapisan itu ada.• Teratoma berkembang dari sel tutipotensial y
mempunyai kemampuanmembentukjaringa.n endodermal (misalnya epital usus), ektodermal (rnis. kulit), dan mesenkhimal (mis. lemak). Tumor-tumor seperti ini terutama ditemukan di testis dan ovarium.
• Dua lesi non neoplastik yang menyerupai tumor juga menggunakan nama yang sama dengan tumor– . Khoristoma• Sisa jaringan yang tidak bertransformasi, ektopik,
kadang_ kadang noduler (mis sel pankreas di bawah mukosa usus halus)
– Hamartoma• Malformasi yang terdapat sebagai suatu massa jaringan
tak terorga.nisasi yang berasal dari tempat tertentu (mis. nodul hamartoma di paru dapat mengandung pulau-pulau kartilago, bronki dan pembuluh darah).