istilah dalam broadcasting

50
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October 23, 2013 BUKU TEKNIK PENYIARAN ISTILAH DALAM BROADCASTING DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom = TEKNIK BROADCASTING = PAKET KEAHLIAN TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO SMK NEGERI 1 PUNGGING 2013/2014

Upload: broadcastsmknpungging

Post on 10-Jan-2017

176 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

BUKU

TEKNIK PENYIARAN

ISTILAH DALAM BROADCASTING

DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom

= TEKNIK BROADCASTING =

PAKET KEAHLIAN

TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO

SMK NEGERI 1 PUNGGING

2013/2014

Page 2: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

A. ISTILAH /GLOSSARY YANG UMUM DIPAKAI DALAM

CINEMATOGRAFI

Acting :

Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan

karakter pribadi dari seseorang yang diperankan.

Added Scene :

Adegan yang ditambahkan kedalam konsep asli, biasanya diambil

setelah film diselesaikan.

Agent (Agent Model) :

Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau

serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam

berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan

keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam standard guilds atau

kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk

mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka.

Anamorphic :

Lensa yang digunakan dalam fotografi untuk memperkecil gambar

widescreen ke ukuran 35mm. Proses ini dibalik ketika memproyeksikan

hasil akhir film, memunculkan gambar kembali ke ukuran normal pada

layarlebar.

Answer Print :

Married Print pertama dari film yang dibuat oleh lab pemroses film, dan

kemudian akan digunakan untuk menetapkan standar kualitas film yang

akan diedarkan kepada publik.

Page 3: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Apple Box :

Digunakan untuk meninggikan seorang aktor/aktris serta suatu obyek

sesuai dengan ketinggian yang tepat untuk pengambilan gambar.

Art Departement :

Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film.

Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi.

Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan

sutradara.

Aspect Ratio :

Perbandingan antara lebar dan tinggi bingkai gambar (frame)

Rasio untuk tayangan televisi adalah 1,33:1 yang artinya lebar frame

yang muncul di televisi adalah 1,33 kali dari tinggi.

Art Director :

Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal

yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui

perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab

akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga

untuk melaksanakan instruksi sutradara.

Available Lighting :

Pengambilan gambar tanpa tambahan cahaya buatan manusia.

Audio Visual :

Sebutan untuk perangkat yang menggunakan unsur suara dan gambar.

Art Director :

Pengarah artistik dari sebuah produksi.

Page 4: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Asisstant Producer :

Seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.

Audio Mixing :

Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis

dan bentuk suara.

Angle :

Sudut pengambilan gambar.

Animator :

Sebutan bagi seorang yang berprofesi sebagai pembuat animasi.

Audio Effect :

Efek suara.

Ambience :

Suara natural dari obyek gambar.

Broadcaster :

Sebutan untuk seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.

Background :

Latar belakang.

Barn Doors :

Pintu berengsel yang dipasangkan di depan lampu studio yang dapat

dibuka atau ditutup untuk memunculkan cahaya pada area tertentu di

set.

Page 5: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Barney :

Bungkus kain pada pelindung yang dapat dipakaikan pada kamera film

atau blimped kamera film, untuk mengurangi siara mekanisme. Ada

juga heated barney yang digunakan dalam suhu dingin.

Best Boy :

Asisten Gaffer atau asisten Key Grip.

Blank :

Selongsong senapan atau pistol yang berisi peluru buatan untuk

menggantikan peluru yang sesungguhnya. Blank dipergunakan dalam

film untuk mencegah terjadinya kecelakaan, walaupun sesungguhnya

peluru kosong itu sendiri masih berbahaya jika ditembakan dan

mengenai orang dalam jarak dekat.

Blimp :

Ruangan kedap suara yang mengelilingi kamera film untuk mencekah

ikutn terekamnya bunyi mekanisme kamera kedalam alat perekam

suara.

Blow Up :

Perbesaran ukuran film dari 16mm ke 35mm yang dilakukan di

laboratorium untuk diputar di bioskop. Istilah ini juga dipergunakan

dalam fotografi untuk memperbesar foto guna keperluan display atau

promosi.

Body Frame, Body Pod :

Digunakan untuk menunjang hand held camera di lapangan.

Page 6: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Boom Man :

Individu yang mengoperasikan mikrofon boom.

Booth Man :

Operator proyektor film. Orang yang bekerja dalam ruang proyeksi.

Breakaway :

Sebuah set atau hand property, misalnya botol atau kursi yang

dirancang untuk rusak dengan cara-cara tertentu sesuai aba-aba.

Breakdown :

Biasanya merujuk pada jumlah spesifik rincian pengeluaran dalam

sebuah produksi film. Dapat juga berarti pengaturan atau perencanaan

berbagai adegan beserta urutan pengambilannya.

Budget :

Pengeluaran keseluruhan dari produksi film.

Blocking :

Penempatan obyek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.

Bridging Scene :

Adegan perantara di antara adegan-adegan lainnya.

Back Light :

Penempatan lampu dasar dari sudut belakang obyek.

Breakdown Shot :

Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.

Page 7: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Bumper In :

Penanda bahwa program acara tv dimulai kembali setelah iklan.

Bumper Out :

Penanda bahwa program acara tv akan berhenti sejenak untuk iklan.

Call :

Waktu yang diharapkan dari seorang individu anggota staf perusahaan,

pemain, atau kru untuk berada di set. Jadwal biasanya didaftarkan

pada call sheet yang menjadi tanggung jawab asisten sutradara dan

manajer produksi.

Camera, Video / Film Camera :

Sistem perangkat mekanik atau elektronik yang mengontrol pergerakan

dari film yang belum diekspos di belakang lensa maupun shutter dan

yang menentukan gambar serta tingkatan cahaya yang masuk kedalam

film. Mekanisme ini ada yang dilengkapi kontrol kecepatan.

Camera Boom :

Tempat kamera yang dapat berpindah, biasanya berukuran besar,

tempat kamera dapat diproyeksikan keluar set dan atau dinaikkan di

atasnya.

Camera Departement :

Bagian yang bertanggung jawab untuk menyimpan, merawat dan

menyediakan semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk

memfilmkan suatu gambar bergerak (motion picture). Juga bertanggung

jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan

laboratorium pemrosesan.

Page 8: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Cameraman :

- First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director

of Photography – DoP) atau kepala kameramen, bertanggung jawab

terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan

dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata

Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang

sesungguhnya.

- Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen

atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen

utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan

kamera selama syuting.

- First Assistant Cameraman sering disebut Kepala Asisten untuk

pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur

fokus kamera (untuk kamera film)

- Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.

Camera Noise :

Bunyi Kamera. panggilan dari bagian tata suara (Sound Departement)

di set untuk mereangkan bahwa ia menerima bunyi dari kamera

sehingga harus digunakan kamera lain, melakukan perbaikan kamera

atau diperlukan penghalusan tambahan terhadap kamera dengan

menggunakan barney atau selimut.

Camera Report :

Salinan yang disimpan dalam tiap magazine film tempat asisten

kameramen mencatat panjang pengambilan tiap adegan, nomer

adegan, dan perintah untuk mencetak atau tidak. Laporan kamera

diberikan ke laboratorium proses, bagian kamera, dan bagian produksi.

“Camera Right”, “Camera Left” :

Petunjuk bagi seorang aktor/aktris untuk berputar atau bergerak.

Petunjuk ini berdasarkan sudut pandang sutradara atau kamera dan

Page 9: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

dibalik sesuai dengan keadaan aktor.Ketika menghadap lensa maka

bagian kanan aktor adalah bagian kiri kamera dan juga sebaliknya.

Camera Tracks :

Lintasan Kamera berupa rel yang terbuat dari metal atau lembaran

kayu lapis ukuran 4 x 8 yang diletakkan dilantai untuk membawa dolly

atau camera boom. Lintasan digunakan untuk menjamin kehalusan

gerakan kamera.

Can :

Tempat/wadah untuk film.

Canned Music :

Musik yang belum ditulis untuk film tertentu namun telah direkam dan

dikatalogkan menurut gayanya dalam perpustakaan sehingga nantinya

dapat dibeli dan dipergunakan.

Casting Director :

Orang yang memimpin audisi pemilihan calon pemain untuk

memerankan karakter yang dibutuhkan dalam sebuah naskah.

Century Stand :

Digunakan untuk menahan berbagai jenis bendera yang diperlukan

untuk mengurangi intensitas cahaya atau untuk menghalangi sejumlah

cahaya tertentu. Juga digunakan untuk menahan atau mendukung

ranting daun atau efek lain yang berhubungan dengan pencahayaan.

Changing Bag :

Tas kedap cahaya dengan ritsleting ganda tempat magazines film

dapat diletakkan untuk memindahkan film yang telah diekspose dan

Page 10: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

mengisi ulang magazine. Juga dibuat sehingga memungkinkan asisten

kamera memasukkan tangan dan lengannya tanpa membiarkan film

terkena cahaya.Biasanya digunakan jauh dari studio kaerna di studio,

magazine diisi ulang diruang gelap di bagian kamera.

Character Man or Woman :

Pada saat-saat tertentu seorang aktor/aktris bermain karakter, biasanya

istilah ini merujuk pada aktor/aktris yang paling sesuai secara fisik

untuk peran-peran selain pemain utama romantis, peran remaja atau

peran sederhana.

Cinema :

Merujuk pada Motion Picture.Berasal dari kata Yunani Kinema yang

berarti gambar.

CinemaScope :

Merk dagang untuk tujuan pemrosesan fotografi dan proyeksi yang

mengikutsertakan kamera dengan lensa anamorfik atau proyektor dan

layar berlekuk ekstra panjang. Memungkinkan proyeksi dari gambar

yang jauh lebih besar dari ukuran biasanya. Banyak film kolosal dibuat

dengan teknologi lensa CinemaScope karena pengaruh dari ukuran

gambarnya yang cukup lebar. CinemaScope awalnya adalah sebuah

jenis lensa anamorphic yang digunakan sekitar tahun 1953-1967 untuk

shooting film layar lebar yang dibuat oleh presiden 20th Century Fox

pada tahun 1953 dan menandai awal format anamorphic modern dalam

bidang fotografi dan proyeksi film. Anamorphic lensa yang secara teori

memungkinkan proses untuk membuat gambar sampai dengan aspek

rasio 2.66:1, hampir dua kali lebar standar format gambar Academy

yang memiliki rasio 1.37:1. Meskipun sistem lensa CinemaScope

kemudian tersaingi oleh perkembangan teknologi baru yang ditemukan

Page 11: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

oleh Panavision, format anamorphic yang diprakarsai oleh

CinemaScope terbukti masih sering digunakan dalam produksi film

hingga hari ini. Dalam jargon industri film, bentuk singkat, „Scope‟ masih

sering digunakan secara luas baik oleh para pembuat dan pemutar

film.Meskipun saat ini pada umumnya mengacu pada format tampilan

2.35:1 dan 2.39:1, penggunaan lensa anamorphic kadang masih sering

digunakan.

Cinematographer (Sinematografer) :

Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari

pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga

akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa

dari pencahayaan dan kamera.

Cinemobile :

Nama dagang untuk unit lokasi pembuatan film yang lengkap dan dapt

berpindah-pindah, membawa peralatan dan petugasnya dan memiliki

banyak ukuran mulai dari van peralatan kecil sampai dengan bus besar.

Clapper Boards :

Sepasang papan berengsel yang diketukkan saat syuting dialog ketika

kamera gambar dan alat rekam suara berputar dalam kecepatan yang

sinkron. Frame pertama ketika papan bersentuhan kemudian

disinkronkan dalam ruang pemotongan dengan bunyi “bang”,

memantapkan sync antara alur suara dan alur gambar. Pada banyak

tipe sistem penanda elektronik dipasangkan sisi kamera.

Commercial :

Iklan film pendek yang umumnya berdurasi 60, 30 atau 15 detik yang

dibuat khusus untuk mempromosikan suatu produk.

Page 12: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Composite Print :

Film yang telah diedit termasuk semua gambar, suara, dan musik yang

telah dicetak ke dalam pita film (seluloid).

Contact Glass :

Alat bantu penglihatan terbuat dari kaca berwarna gelap berbentuk

seperti monacle yang dipakaikan ke salah satu mata Penata Fotografi

selama pencahayaan set untuk memeriksa tingkatan kontras dari

pencahayaan tersebut.

Cook, Cookie :

Dapat berupa kain dengan bingkai kawat atau lembaran kayu lapis atau

plastik yang diberi pola daun ranting atau bunga untukmemunculkan

bayangan pada permukaan datar.kadang buram atau tembus cahaya

seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa Yunani kukaloris yang berarti

memecah cahaya.

Copter Mount :

Copter kamera untuk penggunaan dalam pengambilan gambar aerial

helikopter yang berfungsi menjaga kamera dari vibrasi helikopter.Nama

dagangnya adalah Tyler Mount.

Costume Designer :

Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara

sementara maupun permanen untuk sebuah film.

Coverage :

Keseluruhan koleksi hasil pengambilan gambar individual, sudut, dan

set yang terdiri dari segala kebutuhan film untuk membuat sebuah

cerita lengkap.

Page 13: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Cover Set :

Set yang digunakan untuk syuting bila adegan eksterior yang

diusahakan ternyata terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak

mendukung.

Cover Shot :

Bagian dari pengambilan film untuk menyediakan materi transisi dari

satu bagian adegan ke bagian adegan lain dalam sebuah adegan yang

sama. Bisa juga digunakan sebagai gambar tambahan atau cadangan

kalau perekaman pertama tidak berhasil.Juga disebut sebagai

“insurance”.

Crane, Camera Crane :

Derek hidraulis yang digunakan untuk menggantung kamera film,

digerakkan sebuah motor penggerak dan dikontrol dengan remote.

Crane biasanya digunakan untuk pengambilan gambar obyek yang

berada di tempat-tempat atau gedung yang tingginya mencapai

puluhan meter. Camera Crane terpanjang di dunia saat ini mencapai

panjang hingga 100 feet atau sekitar 30.48 meter

Cue :

Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya

dalam dialog atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan

aktor/aktris lainnya, bagian akhir dari sebuah dialog, tanda dari

sutradara atau isyarat cahaya.

Cue Light :

Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh sutradara

atau asisten sutradara dan diletakkan diluar jangkauan pandang

kamera tetapi dalam jangkauan pandang aktor untuk memberi

Page 14: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

isyarat.Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara verbal yang

dimunculkan oleh aktor.

Cut and Hold :

Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan namun aktor/aktris

tetap berada dalam posisinya. Sutradara mungkin ingin memeriksa

pencahayaan, posisi, atau mengatur adegan lain yang saling

bersinggungan.

Cut Back :

Mengubah gambar dalam film secara cepat dari adegan saat ini ke

adegan lain yang telah dilihat sebelumnya. Pemotongan ini Dilakukan

tanpa ada transisi.

Cutting on The Action :

Menggunakan sebuah tindakan besar dari seorang aktor/aktris sebagai

titik untuk masuk lebih dekat atau lebih jauh dari orang tersebut.

Cutting Room :

Tempat peralatan seorang editor film berada, misalnya moviola dan lain

sebagainya dan tempat film akan digabungkan sesuai cerita yang

berkesinambungan. Ruang ini biasanya ada dalam sebuah studio

namun dapat saja berada pada lokasi tersendiri dan terpisah dari

daerah studio.

Cut to :

Secara cepat mengubah gambar dalam film dari adegan masa kini ke

adegan lainnya tanpa adanya transisi.

Page 15: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Credit Title :

Urutan nama-nama tim produksi dan pendukung acara.

Chroma Key :

Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara

gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam

prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai

kebutuhan foreground dan background

Cutting on Beat :

Teknik pemotongan gambar berdasarkan tempo.

Clip Hanger :

Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin

tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena

ada jeda iklan komersial

Cut :

Pemotongan gambar.

Cutting :

Proses pemotongan gambar.

Camera Blocking :

Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar

Clear-Com :

Sebutan bagi penggunaan headset audio yang dihubungkan dengan

Master Control.

Page 16: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Channel :

Saluran.

Crazy Shot :

Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.

Composition :

Komposisi.

Continuity :

Kesinambungan.

Cross Blocking :

Penempatan posisi obyek secara silang sesuai dengan kebutuhan.

Crane :

Alat khusus/katrol untuk kamera dan penata kamera yang dapat

bergerak keatas dan kebawah.

Clip On :

Mikrofon khusus yang dipasang pada obyek tanpa terlihat.

Casting :

Proses pemilihan pemain sesuai dengan karakter dan peran yang

akan diberikan.

Close Up :

Pengambilan gambar dari jarak dekat.

Page 17: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Dailies :

Hasil cetakan positif, dikirimkan setiap hari dari laboratorium berasal

dari negatif film yang dipergunakan di hari sebelumnya.

Depth of Focus :

Area tempat berbagai benda yang diletakkan dengan berbagai ukuran

jarak di depan lensa akan tetap memperoleh fokus yang tajam.

Dialogue Coach or Dialogue Director :

Orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris

dalam mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin

juga membantu pengaturan dialog saat pre-syuting.

Diffusers :

Potongan materi difusi diletakkan di depan lampu studio untuk

memperhalus.

Director :

Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan

bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh

naskah dan produser.

Documentary :

Film yang menyajikan cerita nyata, dilakukan pada lokasi yang

sesungguhnya. Juga sebuah gaya dalam memfilmkan dengan efek

realitas yang diciptakan dengan cara penggunaan kamera, sound, dan

lokasi.

Page 18: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Dolly :

Kendaraan/alat beroda untuk membawa kamera dan operator kamera

selama pengambilan gambar.Dolly biasanya dapat didorong dan

diarahkan oleh satu orang yang disebut Dolly Grip.

Dollying :

Pergerakan kamera selama pengambilan gambar dengan

menggunakan kendaraan/alat beroda yang mengakomodasikan

kamera dan operator kamera.Kadang disebut juga tracking atau

trucking.

Double :

Bisa diartikan pemain tambahan yang menggantikan aktor/aktris

selama pengaturan cahaya atau dapat berarti stunt yang menggantikan

aktor/aktris dalam adegan berbahaya.

Dress The Set :

Perintah untuk menempatkan banyak benda (misal lampu, asbak,

bunga, atau lukisan) di set untuk memunculkan realitas.

Drift :

Ketika seorang aktor/aktris hampir tidak disadari bergerak keluar dari

posisinya. Dapat juga berupa petunjuk untuk menghilang dengan suatu

cara tertentu, dengan arti melakukan perlahan dan bertahap.

Dual Role :

Pemutaran lebih dari satu bagian peran seorang aktor/aktris dalam

sebuah film yang sama.

Page 19: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Dubbing :

Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film.

Suaranya mungkin atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang

sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang digunakan ketika film

tersebut dibuat.

Dubbing biasanya diselesaikan dengan menggunakan Film Loops –

bagian pendek dari sebuah gambar beserta dialognya dalam bentuk

married print. Aktor/aktris menggunakan gambar dan soundtrack

playback sebagai panduan untuk mensinkronkan gerakan bibir dalam

gambar dengan perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan untuk

memperbaiki perekaman asli yang buruk., performa artistik yang tidak

dapat diterima atau kemungkinan kesalahan dalam dialognya. Juga

digunakan untuk perekaman lagu dan versi bahasa lain setelah proses

pemfilman.

Dulling Spray :

Sebuah penyemprot aerosol yang menyisakan lapisan yang tidak

mengkilat pada permukaan apapun dan tidak mengakibatkan

penyilauan pada lensa kamera.

Duration :

Waktu yang diberikan atau dijalankan.

Dimmer :

Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya.

Dissolve :

Teknik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi

kamera.

Page 20: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Depth of Field :

Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan kamera

muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh

jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop

Dramatic Emotion :

Emosi gambar secara dramatis.

Editing :

Proses penyuntingan gambar.

Editor :

Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli penyuntingan

gambar video dan audio.

Editorial Departement :

Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan

sehingga membentuk urutan yang koheren, kadang dengan bantuan

asisten sutradara atau produser.

Electric Departement :

Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat

elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan

film.

Electrician :

Orang yang bertanggung jawab terhadap penempatan dan

penyesuaian cahaya serta menyediakan listrik sesuai kebutuhan tiap

alat.

Page 21: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Exclusive Contract :

Kontrak yang menyatakan bahwa seseorang dapat bekerja hanya

untuk orang atau perusahaan tertentu yang mengontraknya.

Exhibitor :

- Orang atau perusahaan yang memiliki bioskop atau drive-in atau

sejenisnya yang memungkinkan ditontonnya sebuah film.

- Teater atau drive-in yang mempertunjukkan sebuah film.

Exposed :

Bahan baku film yang telah dipakai untuk merekam gambar. Kata

“exposed” wajib dicantumkan pada setiap can film yang telah dipakai.

Ext. :

Eksterior.Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan.

Halaman rumah, jalanan kota, gurun, hutan atau puncak gunung,

beberapa lokasi dapat dibuat tiruannya di dalam studio namun tetap

dinamakan eksterior dalam naskah.

Extra :

Orang yang dipekerjakan sebagai pemain latar, misalnya sebagai salah

satu orang dalam kerumunan dalam adegan di jalan.

Engineering :

Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah

teknis penyiaran.

Establish Shot :

Gambar yang natural dan wajar.

Page 22: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Extreme Close Up :

Pengambilan gambar dari jarak dekat.

Fade Out, Fade In :

Efek berupa gambar yang perlahan hilang dan menjadi gelap (fade out)

atau gambar yang muncul dari kegelapan (fade in). Digunakan untuk

menekankan berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita.

False Move :

Gerakan yang tidak terencana oleh aktor/aktris sebelum melakukan

gerakan yang telah direncanakan.False Move yang dilakukan aktor

dapat memunculkan masalah dengan pengatur dolly grip untuk

bergerak bersama dolly dan kamera karena ia berpikir bahwa gerakan

aktor adalah isyarat untuk menggerakan kamera.

Fast Motion :

Melakukan pemfilman dengan kecepatan dibawah standar kemudian

memproyeksikan dengan kecepatan standar untuk membuat tindakan

terlihat lebih cepat dari normal. Juga menciptakan efek masa lalu dan

film bisu.

Feature Part :

Peran yang tidak terlalu penting untuk seorang bintang, tapi cukup

besar untuk memunculkan perhatian khusus. Biasanya dilakukan oleh

aktor/aktris yang telah dikenal baik oleh penonton. Saat ini lebih dikenal

dengan Cameo.

Page 23: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Fifty-fifty :

Biasanya sudut kamera atau pengambilan gamabr ketika dua orang

aktor/aktris saling berhadapan, berbagi lensa dengan adil. Juga disebut

sebagai a two shot atau a two.

Fill Light :

Set pencahayaan umum yang digunakan untuk memperhalus kontras

dari key lighting.

Film :

Media untuk merekam gambar yang menggunakan seluloid sebagai

bahan dasarnya.Memiliki berbagai macam ukuran lebar pita seperti

16mm dan 35mm.

Film Clip :

Bagian pendek dari sebuah film.

Film Loader :

Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen

yang mengisi film yang belum diekspos ke dalam magazine dan

mengeluarkan film yang telah diekspos untuk dimasukkan kembali ke

dalam can.

First Run :

Pertama kali sebuah film dilepas ke bioskop untuk ditonton.Saat ini

lebih dikenal dengan premiere.

Page 24: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Fishpole Boom :

Sebuah tiang ringan yang dapat digenggam dan dapat dipindahkan

untuk digunakan meletakkan mikrofon di lokasi yang sulit selama

pemfilman.

Flag :

Miniatur Gobo dari kayu lapis atau kain pada bingkai metal yang

diletakkan pada century stand.

Flare :

Ketika suatu obyek atau cahaya dari set memantulkan cahaya yang

tidak diinginkan scara langsung pada lensa.

Flashback :

Bagian dari cerita film yang mengisahkan waktu periode awal,

tergantung dari cerita.

Flub :

Ketika aktor/aktris melakukan kesalahan dalam pengucapan dialog –

flubbed his line

Fluid Head :

Landasan pada tripod kamera yang memberikan gerakan halus untuk

kamera melalui penggunaan flywheel yang diletakkan dalam wadah

berisi minyak dalam landasan itu sendiri.

Focus :

Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati

obyek aslinya

Page 25: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Fog Maker :

Menggunakan cairan khusus sehingga fog maker dapat memunculkan

efek kabut, asap, efek kabur (blur), dan kelembaban. Dengan

menggunakan cairan jenis lain maka dapat digunakan untuk

menghilangkan kabur yang tidak diinginkan. Alat ini dapat berukuran

kecil, mesin yang dapat digenggam atau mesin besar yang diletakkan

di kereta.

Follow Focus :

Perubahan fokus kamera selama adegan untuk mempertahankan fokus

pada aktor/aktris yang bergerak mendekati atau menjahui kamera.

Biasanya menjadi tugas first assistant cameraman.

Follow Shots :

Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk

mengikuti pergerakan pemeran dalam adegan.

Final Editing :

Proses pemotongan gambar secara menyeluruh.

Floor Director :

Seseorang yang bertanggung jawab membantu mengkomunikasikan

keinginan sutradara dari master control ke studio produksi

Footage :

Gambar-gambar yang tersedia dan dapat digunakan.

Footage Counter :

Alat penghitung yang berada pada kamera untuk tetap dapat mengikuti

jumlah film yang telah diekspose.

Page 26: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Four Walled Set :

Sebuah set yang memiliki 4 dinding bukan 3 seperti biasanya. Keempat

dinding menutup area aksi secara sempurna namun mungkin dapat

dipindahkan untuk memungkinkan pergerakan cahaya dan kamera

selama melakukan pengambilan gambar.

Frame :

- Suatu gambar dari banyak gambar pada gulungan film yang telah

diekspose, ukuran frame bervariasi sesuai format yang akan diambil

gambarnya.

- Menyesuaikan kamera dan lensa sehingga gambar yang akan diambil

memiliki batasan yang diinginkan.

Frame per Second (fps) :

Sebuah film 35mm berputar dalam kamera dengan kecepatan normal

menghasilkan 24 frame perdetiknya sehingga bila banyak frame yang

diputar tiap detiknya aksi dari subyek akan diperlambat ketika

diproyeksikan dalam kecepatan normal. Bila lebih sedikit dari 24 frame

yang diputar maka aksi tampat dipercepat bila diproyeksikan dengan

kecepatan normal.

Freelancer :

Orang yang tidak terikat kontrak dengan produser atau perusahaan

manapun.

Freeze :

Perintah bagi aktor/aktris untuk menghentikan aksi namun

mempertahankan posisinya. Dalam film yang aktor/aktris atau obyek

lain muncul dengan tiba-tiba misalnya “pop in” pada layar maka

aktor/aktris dalam adegan akan diminta untuk diam. Orang atau obyek

Page 27: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

kemudian ditempatkan di posisinya kemudian perintah untuk “action”

diberikan dan adegan dilanjutkan. Dalam pemotongan film di bagian

tengah dari masuknya aktor/aktris atau penempatan obyek akan

dihilangkan.

Gaffer :

Pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of

Photography mengenai pencahayaan set.

Geared Head :

Unit dimana kamera dipasangkan yang dapat dihubungkan pada dolly

atau crane dan panned (gerakan secara horisontal) atau tilted (gerakan

secara vertikal) memungkinkan kamera untuk mengikuti gerakan.

Gen :

Truk generator yang digunakan untuk menyediakan tenaga listrik ketika

unit film berada di lokasi atau tambahan penyediaan tenaga di studio.

Juga disebut sebagai genset.

Gobo :

Layar kayu yang dicat hitam. Digunakan untuk menghalangi cahaya

dari sati atau lebih pencahayaan lampu studio, suatu set peralatan

yang digunakan untuk mecegah jatuhnya cahaya yang tidak diinginkan

ke lensa kamera atau area set. Biasanya diletakkan pada sanggahan

yang dapat disesuaikan.Gobo tersedia dalam berbagai bentuk dan

ukuran.

Green Departement :

Bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga,

rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan.

Page 28: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Grip :

Orang yang berwenang memindahkan dan mengatur trek atau jalannya

kamera – apapun yang membutuhkan cengkeraman yang kuat di set.

Grip Chain :

Rantai ringan yang digunakan untuk berbagai keperluan yang dilakukan

oleh bagian grip.pada set biasanya digunakan pada sekitar kaki kursi

atau sofa yang ditempati pemain untuk mencegahnya bergerak.

Hairdresser :

Spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin

bekerja dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan.

Hairdresser Departement :

Bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para

aktor dan aktris.

Hand Cue :

biasanya diberikan oleh sutradara atau asistennya untuk menunjukan

waktu masuk seorang aktor/aktris atau bagian khusus dari suatu

adegan.

Hand Held :

Mengambil gambar dengan kamera ringan seperti handycam, jenis

yang dapat ditahan oleh operator kamera dengan tangannya selagi

mengambil gambar, berlawanan dengan meletakkannya pada gear

head atau tripod. Memberikan fleksibilitas yang lebih. Teknik

penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod

Page 29: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Headroom :

Ruangan bagian atas suatu obyek dalam gambar dengan bagian atas

frame.

High Head :

Tripod logam kecil dengan ketinggian tertentu yang dapat dipasangkan

ke lantai untuk mempertahankan posisinya. Digunakan untuk menahan

kamera saat pengambilan gambar dengan sudut rendah.

Hot Set :

Suatu set yang telah diisi barang dan dekor untuk syuting.

Penggambaran ini biasanya mengindikasikan bahwa set tersebut tidak

boleh dimasuki atau digunakan.

Hot Spot :

Area dalam set yang memiliki pencahayaan yang sangat terang.

Hunting Location :

Proses pencarian dan penggunaan lokasi yang tepat dan terbaik untuk

syuting.

Idiot Cards :

Kartu besar tempat dialog dituliskan untuk aktor yang tidak dapat

mengingat kalimatnya. Dapat juga berarti sebuah bagian mesin

elektronik yang mahal disebut Tele-Prompter, dimana sebuah gulungan

kertas ditempatkan di depan atau dekat dengan kamera dan dituliskan

dialognya dengan huruf yang besar sehingga mudah untuk dibaca.

Bisa juga disebut dengan Cue cards.

Page 30: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Independent :

Seseorang yang membuat film tanpa dipekerjakan oleh sebuah studio

besar.

Insert Shot :

Suatu obyek biasanya yang dicetak seperti surat kabar atau sebuah

jam, dan dimasukkan ke dalam rangkaian untuk menjelaskan tindakan.

Int. :

Interior.Bagian dari film yang diambil didalam ruangan. Interior dapat

berupa set yang dibentuk di studio atau diluar studio. Lebih dikenal

sekarang ini sebagai location interiors.

Intercut :

Mengubah urutan tindakan dari belakang ke depan dari sebuah adegan

ke adegan lain, biasanya dilakukan dengan kecepatan cukup tinggi.

Iris :

bagian yang terbuka dari sebuah lensa atau bagian belakang yang

mengatur masuknya cahaya kdalam film. ukuran Iris dapat dikontrol

oleh operator kamera.

Jell :

Gelatin atau materi plastik berwarna yang digunakan di depan sebuah

lampu untuk mengubah warna cahaya dari lampu tersebut. Bisa juga

disebut dengan Gel.

Jumping Shot :

Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan

Page 31: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Jimmy Jib :

Katrol kamera otomatis yang digerakan dengan remote

Key Grip :

Orang yang memimpin para pekerja grip.

Key Light :

Cahaya utama yang digunakan untuk menerangi subyek tertentu.

Lab :

Secara umum disebut sebagai suatu tempat untuk memproses exposed

film pada tahap akhir.

Lens (Lensa) :

Konstruksi dari berbagai macam potongan kaca yang dipasang sesuai

kebutuhan dan dimasukkan kedalam tube metal. Beberapa jenis lensa

bersifat tetap dalam arti tidak dapat diubah-ubah panjangnya.

Light Meter :

Instrumen kecil dan dapat dipegang dengan tangan yang digunakan

untuk mengukur intensitas cahaya.

Lining Up :

Membatasi adegan.Operator kamera atau sutradara mengatur

penempatan kamera sehingga mencakup ruang pengelihatan yang

diinginkan. Dapat juga berarti framing.

Page 32: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Limbo :

Melakukan pengambilan gambar pada area atau set yang tidak dapat

dijelaskan sebagai suatu lokasi khusus. Dapat digunakan untuk adegan

close-up, insert, dan lain sebagainya.

Lip-Sync :

Sesi perekaman saat seoarang aktor/aktris menyesuaikan suaranya

dengan gerakan bibir dari gambar.

Location Departement :

Bertanggung jawab untuk mendapatkan lokasi khusus yang dibutuhkan

untuk syuting film serta membuat penagturan agar seluruh kru dan

peralatan dapat mencapai lokasi tersebut.

Long Focus Lens :

Istilah yang relatif digunakan untuk menggambarkan lensa yang lebih

panjang dari ukuran fokus normal (telephoto) dan memberikan

perbesaran image.

Looks :

Arah khusus yang diminta pada aktor/aktris untuk menagrahkan

matanya dengan tujuan untuk menyesuaikan tindakan pada gambar

sebelumnya. Bisa juga untuk mengindikasikan lokasi seseorang atau

benda yang tidak ada dalam gambar, misalnya diluar kamera.

Long Shot :

Gambar direkam dari jarak jauh. Biasanya digunakan dengan cara

pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar.

Page 33: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Magazine :

Wadah film yang membentuk bagian dari suatu kamera atau proyektor.

Magazine bersifat tahan cahaya serta tidak memungkinkan cahaya

untuk masuk ke film yang belum atau sudah exposed didalam

magazine.

Magnetic Recorder :

Alat perekam pita magnetik.

Make-Up Call :

Waktu untuk aktor/aktris berada pada bagian make-up atau ruang rias

sebelum dimulainya syuting.

Make-Up Departement :

bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar

sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting.

Mark It :

Perintah terhadap asisten kamera untuk melepaskan clapper stick pada

slate board untuk memberikan tanda suara pada adegan ketika kamera

sedang berjalan pada kecepatan fotografi.

Marks :

Digunakan untuk memberikan referensi pada aktor/aktris atau dolly

mengenai posisi tertentu dalam suatu adegan. Tanda ini dapat dibuat

ditanah atau lantai dengan menggunakan kapur, kertas perekat, tees

atau segitiga dari kayu serta metal.

Page 34: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Married Print :

Gabungan antara track gambar dan suara setelah film tersebut selesai

diedit. Istilah ini tidak dikenal dalam produksi dengan menggunakan

format video.

Match :

Menghasilkan ulang suatu tindakan yang dilakukan dalam adegan lain

sehingga keduanya dapat dipotong sehingga menghasilkan posisi yg

dapat disesuaikan.

Matching Directions :

Penyesuaian adegan dalam film seperi masuk dari kiri ke kanan

sehingga orang atau alat transportasi dalam film tidak memiliki arah

yang terbalik ketika pengambilan gambar lain dimasukkan.

Matte :

Sebuah cut-out atau penutup sebagian yang diletakkan didepan lensa

untuk mencegah ekspose dari bagian film. Misalnya sepasang kembar

identik sedang berbicara, padahal hanya satu aktor/aktris yang

memerankan peran tersebut.

Matte Box :

Sebuah frame yang dipasang didepan lensa kamera dan didesain

untuk menahan matte kamera yang digunakan pada suatu efek khusus.

Matte Box biasanya dikombinasikan dengan sunshade.

Measuring Tape :

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak dari lensa ke subyek

dengan tujuan untuk menentukan fokus secara tepat.

Page 35: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Microphone Shadow :

Munculnya bayangan dari mikrofon pada bagian set yang masuk pada

area pandang kamera. Bila muncul pada gambar maka It’s a no-no

(gambar tidak terpakai).

Mock-Up :

Tiruan suatu benda yang dibuat seperti asli tapi hanya berupa bagian

tertentu saja menurut kebutuhan.

Montage :

Urutan gambar yang mengalir, menyatu, atau kadang dipotong dari

yang satu ke yang lainnya. Digunakan untuk memperlihatkan

peningkatan atau pembalikan waktu terhadap perubahan lokasi.

M.O.S. :

Porsi gamar dari sebuah adegan yang diambil tanpa merekam

suaranya.Inisial ini awalnya muncul dari sutradara Eropa yang tidak

dapat mengucapkan WS dan mengatakan Mit Out Sound.

Moving Shot :

Teknik pengambilan gambar dari obyek yang bergerak.

Music Departement :

Bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang

akan digunakan dalam film.

Master Control :

Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi

audio dan video dari berbagai input pada suatu produksi acara

Page 36: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Medium Close Up :

Pengambilan gambar dari jarak yang cukup dekat.

Medium Shot :

Gambar diambil dari jarak dekat.

Medium Long Shot :

Gambar diambil dari jarak yang panjang dan jauh

Middle Close Up :

Pengambilan gambar dari jarak sedang

Master Shot :

Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan

referensi atau rujukan pada saat melakukan proses editing.

N.G. :

No Good (tidak baik) Istilah ini dipakai sebagai komentar terhadap

pengambilan gambar yang tidak baik pada laporan kamera dan suara,

seperti misalnya N.G. Sound atau N.G. Action

NTSC (National Television Standards Committee)

Sistem warna televisi yang dipergunakan di negara Amerika Serikat

dan beberapa negara lainnya, NTSC terdiri dari 525 garis pemindaian

yang berada pada rate 30 frame perdetiknya.

Non-Exclusive Contract :

Kesepakatan dimana sesorang dijamin untuk ikut dalam sejumlah

produksi namun diperbolehkan untuk bekerja pada produksi lainnya.

Page 37: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Non-Theatrical Film :

Film yang tidak dipertontonkan di bioskop melainkan untuk film

pelatihan.

O.S. :

Off Screen (tidak tampak pada layar).

Outs, Out Takes :

Bagian gambar yang tidak masuk pada versi lengkap dari sebuah film.

Overlap :

Perintah untuk aktor/aktris agar memulai dialog tanpa harus menunggu

pemeran lainnya menyelesaikan dialognya.

Opening Scene :

Adegan yang dirancang khusus untuk membuka acara atau cerita.

Biasanya adegan ini dikemas secara kreatif dan menarik untuk

mendapatkan perhatian dari penonton

PAL (Phase Alternation by Line) :

Sistem warna televisi yang pertama kali dibuat di Jerman, dan

digunakan di Eropa dan beberapa negara lain termasuk Indonesia. PAL

terdiri dari 625 garis pemindaian berada pada rate 25 frame

perdetiknya.

Plot :

Alur cerita dari sebuah naskah.

P.O.V. :

Point of View (Sudut Pandang).

Page 38: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Practical :

Deskripsi dari sesuatu dalam sebuah set film seperti pada kehidupan

nyata. Misalnya kompor gas, bak cuci, pintu terbuka, pencahayaan

lampu.

Print :

Perintah ketika pengambilan gambar telah lengkap dan dikirim ke

laboratorium untuk dikembangkan.

Producer :

Sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan

dalam arti membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah

produksi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim

produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama,

baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan

anggaran yang telah disetujui oleh executive producer.

Production Departement :

Bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan

pelaksanaan atas segala keperluan dalam sebuah produksi.

Production Assistant :

Bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama

proses produksi.

Production Manager :

Orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai

produksi itu selesai.

Page 39: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Production Unit :

Terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian listrik dan

semua orang yang diperlukan dalam suatu produksi.

Prop Box (Kotak Properti) :

Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran serta memiliki roda yang

gunanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang kebutuhan suatu

produksi.

Prop Man :

Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang

seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi.

Power Pack :

Tempat khusus untuk pembagian arus listrik.

Panning :

Pergerakan horisontal kamera dari kiri kekanan maupun sebaliknya.

Rain Cluster :

Sebuah perangkat sprinkler yang dapat digantung diatas kepala untuk

memberikan simulasi efek dari hujan. Di sini sering memakai semburan

dari mobil pemadam kebakaran.

Raw Stock :

Film yang belum diekspose.

Page 40: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Reaction Shot :

Pengambilan gambar yang dimasukkan dalam sebuah adegan untuk

menunjukkan efek kalimat atau tindakan terhadap partisipan lain dalam

adegan tersebut.

Reel of Film :

Jumlah film yang akan diproyeksikan dalam waktu 10 menit. 900 feet

untuk ukuran 35mm atau 360 feet untuk ukuran 16mm. Gulungan

standar dapat menampung film sepanjang 1000 feet untuk 35mm dan

400 feet untuk 16mm.

Reflector :

Pemantul yang permukaannya berlapis perak digunakan untuk

memantulkan cahaya. Untuk pengambilan film eksterior reflektor sering

digunakan untuk mengarahkan sinar matahari ke bagian dalam suatu

adegan.

Release Print :

Married Print yang dibuat untuk didistribusikan ke bioskop setelah

answer print (telah disetujui)

Re-Load :

Penanda dari departemen kamera atau tata suara ketika mereka telah

kehabisan persediaan untuk merekam.

Remake :

Produksi suatu film yang sebelumnya telah diproduksi.

Re-Run :

Memutar ulang suatu film atau acara televisi.

Page 41: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Research Departement :

bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas

artikel, benda, kostum, dan peristiwa dalam sebuah film sebelum

produksi film tersebut dijalankan.

Resolution, Resolving Power :

Kemampuan lensa atau film untuk menangkap serta menunjukkan

detail yang halus.

Re-Take :

Pengulangan sebuah adegan dalam syuting.

Reverse, Reverse Angle :

Lawan dari sudut kamera dari adegan yang baru saja diselsaikan untuk

memperlihatkan sisi lain dari gambar.

Rigging :

Sebuah rangka pondasi untuk penyangga lampu penerangan pada

suatu set. Sering disebut juga dengan Scaffolding.

Roll, Rool „em :

Perintah yang biasanya diberikan oleh asisten sutradara ketika

sutradara merasa adegan telah siap untuk pengambilan gambar

dengan memfungsikan kamera film dan peralatan rekam lainnya.

Rough Cut :

Penggabungan dari berbagai adegan film menurut suatu cerita yang

komprehensip, biasanya sudah dengan dialog dan soundtrack.

Page 42: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Running Shot :

Menggerakkan kamera untuk menyesuaikan dengan aktor/aktris ketika

mereka menyeberangi set atau lokasi.

Rushes :

Cetakan dari hasil pengambilan gambar hari itu yang diproses pada

hari yang sama sehingga dapat dilihat pada besoknya.

Rundown :

Susunan isi dan alur cerita dari program acara yang dibatasi oleh

durasi, segmentasi, dan bahasa naskah

Run Through :

Latihan akhir bagi seluruh pendukung acara yang disesuaikan dengan

urutan acara dalam rundown

Retake :

Pengambilan ulang suatu gambar/adegan.

Sandbag :

Tas/bungkusan berisi pasir untuk pemberat.

Scouting :

Mencari lokasi untuk produksi atau bisa juga mencari orang yang

berbakat.

Screen Play :

Naskah lengkap yang menjadi bahan untuk melakukan produksi film.

Page 43: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Screen Test :

Sebuah adegan yang memberikan kesempatan bagi aktor/aktris untuk

memperlihatkan kemampuannya. Adegan ini biasanya diambil dari film

untuk mempertimbangkan seorang aktor/aktris diambil lengkap dengan

menggunakan kostum, set, dan riasan.

Scrim :

Sebuah bendera yang dibuat dari materi tembus cahaya.Kegunaannya

adalah sebagian untuk mengurangi dan mendifusikan sumber

cahaya.Berada ditengah antara sebuah gobo dan sebuah diffuser.

Script Supervisor, Script Clerk :

Bertanggung jawab untuk mencatat seluruh adegan dan pengambilan

gambar yang diproduksi.termasuk semua informasi yang diperlukan

seperti durasi, arah gerakan, penagrahan mimik wajah, penempatan

aktor/aktris dan properti, serta gerakan fisik yang harus disesuaikan

aktor/aktris dalam semua cakupan yang berurutan untuk kemungkinan

pengambilan gamabr ulang. Semua informasi ini dimasukkan dalam

salinan naskah milik supervisi naskah dan digunakan oleh editor ketika

tahap editing. Dalam salinan ini juga dimasukkan catatan dari sutradara

untuk editor.

Sequence :

Sebuah rangkaian adegan.

Shutter :

Mekanisme kamera yang mencegah cahaya masuk ke film diantara

pengukuran frame sehingga serial foto yang terpisah memiliki jarak

walaupun gulungan film tetap diputar dalam kamera.

Page 44: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Sneak, Sneak Preview :

Pemutaran film di bioskop tanpa pemberitahuan sehingga pembuat film

dapat memperoleh tanggapan dari penonton sebelum didistribusikan

secara umum. Seringkali tanggapan dari penonton untuk membuat

perubahan dalam film yang menurut produser akan membuat film

tersebut lebih berhasil dipasaran.

Soft Focus :

pengambilan gambar dengan lensa yang diatur sedikit out of focus

sehingga subyek tampak agak buram. Seringkali digunakan ketika

memfoto seorang aktor.aktris yang mulai terlihat berkerut.

Soft Light :

Pencahayaan lampu yang memungkinkan tidak menghasilkan

bayangan dan berpendar secara keseluruhan.

Sound Camera :

Kamera yang beroperasi dengan tenang selama perekaman gambar

sehingga suara dapat direkam tanpa adanya bunyi dari kamera.

Splice, Splicing :

Penggabungan akhir dari 2 buah film sehingga terbentuk sebuah

kesatuan yang berkesinambungan. Proses ini disebut splicing,

hubungannya disebut splice.

Sprocket :

Roda dengan gerigi teratur yang mencengkeram bagian pinggir film

untuk menggerakkannya didalam kamera.

Page 45: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Still man, Photographer :

Bertanggungjawab atas publiitas dan pembuatan foto set serta lokasi.

Dapat juga digunakan pada kesempatan tertentu.

Stop Frame :

Pengulangan sebuah frame film untuk memberikan efek diam pada

aksi. Juga disebut dengan freeze frame.

Storyboard :

Sketsa yang menggambarkan adegan dalam film. Digunakan untuk

mempemudah pengambilan gambar.

Sunshade (Lens Shade) :

Kotak persegi panjang untuk meningkatkan ukuran lensa keluar,

dipasangkan pada kamera diabgian lensa depan untuk mencegah

masuknya cahaya kedalam lensa.

Super, Super Imposure :

Penempatan sebuah gambar diatas gambar lainnya, misalnya title atau

subtitle terjemahan bahasa.

Swish Pan :

Gerakan panning ketika kamera digerakkan secara cepat dari sebuah

sisi ke sisi lainnya, menyebabkan gambar menjadi kabur untuk

memunculkan kesan gerakan mata secara cepat.

Simply Shot :

Gambar yang diambil dari sudut yang mudah.

Page 46: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Script Format :

Format penulisan naskah acara.

Script Marking :

Penandaan pada naskah untuk menjadi catatan bagi sutradara maupun

pendukung produksi lainnya

Stock Shot :

Berbagai macam gambar yang direkam untuk kemudian menjadi pilihan

atau tambahan pada saat gambar-gambar utama memasuki proses

editing

Suspense :

Istilah yang digunakan untuk menunjukkan adegan yang menegangkan

dan mengundang rasa was-was bagi penonton

Steadycam :

Sebuah alat tambahan untuk menyetabilkan dan meminimalkan

goncangan pada kamera saat kamera merekam adegan bergerak yang

mengharuskan kameraman merekam adegan tersebut sambil berjalan

atau berlari.

Steady Shot :

Gambar sempurna dan tidak terlalu banyak bergerak dan dapat

dinikmati dengan posisi diam

Slow Motion :

Pergerakan gambar yang diperlambat sesuai dengan kebutuhan cerita.

Page 47: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Tag, Tag Line :

Kalimat atau tindakan dalam sebuah adegan terakhir dari sebuah film

yang diharapkan dapat menjadi puncak dari apa yang telah disuguhkan

sebelumnya.

Teaser :

Adegan pertama dari keseluruhan gambar dari cerita. Biasanya adegan

yang menarik, digunakan di televisi.

Telecine :

Adalah proses transfer gambar bergerak yang terekam dalam film

seluloid ke dalam format video. Proses ini diperlukan agar film bisa

diputar di perangkat video atau komputer. Proses ini juga penting agar

editor bisa mengedit atau memproses lebih lanjut adegan demi adegan

dalam film tersebut dan kadang menggabungkannya dengan berbagai

efek animasi lengkap dengan bumper dan teks / credit title.

Tele-Photo Lens :

Lensa dengan panjang fokus lebih besar dari normal yang digunakan

untuk membuat obyek jauh menjadi dekat.

That‟s a Hold :

Perintah dari sutradara pada script supervidor dan asisten kamera

bahwa pengambilan gambar yang baru saja selesai tidak akan dikirim

ke lab untuk dicetak tapi diberi label “hold” sampai pengambilan gambar

lainnya telah selesai dan sutradara memutuskan gambar mana yang

akan dicetak.

Tilt :

Menggerakan kamera secara vertikal (naik-turun).

Page 48: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Tone Track :

Soundtrack yang memunculkan bunyi latar yang diasosiasikan dengan

lokasi interor atau eksterior. Suara ini biasanya tidak disadari namun

memberikan sentuhan realitas yang dibutuhkan oleh sebuah film.

Top Lighting :

Cahaya dari sumber yang diletakkan diatas subyek sehingga turun

menyinari.

Transportation Departement :

Bertanggungjawab terhadap semua kendaraan yang digunakan oleh

kru dan pemain selama syuting berlangsung. Dalam hal ini termasuk

antar dan jemput kru atau pemain.

Treatment :

Presentasi detail dari cerita sebuah film namun belum berbentuk

naskah.

Triangle :

Alat yang digunakan untuk menahan kaki-kaki tripod agar tidak

bergerak jika diletakkan di lantai yang licin.

Two/Three Shot :

Perintah yang seringkali digunakan oleh sutradara untuk mengarahkan

kamera pada dua/tiga obyek yang dituju.

Unit Manager :

Bertanggungjawab atas kelancaran operasi perusahaan film di lokasi.

Page 49: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Variable Speed Motor :

Variasi kecepatan film di kamera untuk keperluan efek khusus.

Viewfinder :

Instrumen optik yang diletakkan samping kiri blimp yang memungkinkan

operator kamera untuk mengikuti aksi saat kamera sedang merekam.

Voice Cue :

Sinyal vokal dari sutradara atau aktor/aktris dalam adegan bahwa

sudah waktunya aktor/aktris lain masuk.

VTR :

Video Tape Recorder.

Very Long Shot :

Gambar yang diambil dari jarak yang sangat jauh.

Voice Over :

Suara dari announcer atau penyiar untuk mendukung isi cerita (narasi).

Wardrobe Box :

Kotak penyimpanan kostum.

Wardrobe Departement :

Bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan

untuk produksi.

Page 50: Istilah dalam broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Wild Line :

Kalimat yang biasanya direkam setelah pengambilan gambar atau

diakhir syuting pada hari itu. Dipergunakan untuk mengulang kalimat

dari suatu adegan yang telah diambil karena tidak jelas.

White Balance :

Prosedur untuk mengoreksi warna gambar dari kamera dengan

mengubah sensitivitas CCD ke dalam spektrum warna. Umumnya

prosedur ini menggunakan warna putih sebagai dasar.

Wild Recording :

Perekaman yang tidak dilakukan selama proses fotografi. Efek suara

dan bunyi acak biasanya direkam dengan cara ini, kadang untuk narasi

dan musik juga. Seringkali disebut Non-Sync.

Wind Machine :

Kipas angin besar yang ditutup dengan kawat pengaman. Digunakan

untuk menciptakan efek angin.

Wipe :

Efek optik antara 2 gambar dimana gambar ke-2 mulai di bagian luar

layar dan menghapus gambar pertama sampai dengan garis yang

masih terlihat dan pada akhirnya menutupi gambar pertama.

Wrap :

Perintah yang digunakan untuk memberitahukan pada semua orang

bahwa syuting pada hari itu sudah selesai.