materi ix broadcasting

21
Berita Televisi Oleh : Siti Nurbaya, M.Si

Upload: efi-d-luffy

Post on 07-Nov-2015

276 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Berita Televisi

Berita TelevisiOleh : Siti Nurbaya, M.SiPrinsip Dasar Komunikasi EfektifNaskah tidak dibuat hanya sebagai sebuah naskah (script) saja, melainkan merupakan media menuangkan ide dan yang ada dalam pikiran seorang penulis naskah berita (news writer). Awal dari sebuah penulisan adalah ide, sedangkan langkah berikutnya memproyeksikan ide terse but ke dalam kata-kata yang dituangkan dalam bentuk tulisan.Ciri Khas Bahasa TelevisiSingkat dan padatberhubungan dengan jumlah kata dan kalimat. Menggunakan kata yang sedikit namun maknanya bisa ditangkap oleh pemirsa. Sederhanapilihan kata atau ungkapan dan kesederhanaan gaya bahasa.LugasMenarikBahasa dan penulisan harus memperhatikan the art of writing sesuai dengan tingkat wawasan dan intelektualitas pemirsanya.Pedoman Bahasa TelevisiDiucapkan atau dituturkannaskah siaran harus berupa bahasa tutur, bukan bahasa cetak. Hindari kata-kata yang bersifat cetak.Misal : seperti dijelaskan di atas Penggunaan kata di atastentu saja tidak diperkenankan, karena pemirsa tidak bisa melihat informasi sebelumnya. Kata di atas sebaiknya diganti dengan tadi atau sebelumnyaDari orang ke orang Naskah siaran hendaknya menggunakan bahasa pergaulan3. Sinkronisasi dengan gambar yang ditampilkanNaskah yang disampaikan harus sesuai dengan sinematografi yang ditampilkan. Inilah yang membedakan televisi dengan media yang lain.

4. Penulisan narasi untuk produksi lebih bersifat luwes dan bisa menggunakan permainan gaya bahasa, perumpamaan, tidak dibatasi dengan penggunaan gaya bahasa dan disesuaikan dengan programPenulisan narasi untuk berita lebih banyak mengacu pada kaidah penulisan jurnalistik dengan tidak menggunakan bahasa yang bertele-tele.

Pola Ideal dalam Berita TelevisiA five Sentence News StoryInti Berita (Lead)Detail yang PentingLatar Belakang PeristiwaDetail LainInterpretasi PeristiwaPiramida Terbalik (Bentuk lain dari penyusunan berita)Apa beritanya, apa inti beritanyaDi awal pun sudah dapat disampaikan inti dari berita (hot issue) sebagai emphasis dari sebuah berita yang akan disampaikan. Cara ini menarik pemirsa untuk terus mengikuti berita sampai dengan akhir.Setting kejadianRincian (detail)Latar belakang konteks, kata, ungkapan atau kalimat yang menjadikan cerita lebih jelas dan pemirsa ingin tahu mengapa peristiwa tersebut terjadiRincian lain, gunakan perbandingan dengan peristiwa lain sehingga terlihat perbedaannya dengan peristiwa biasaRumus 5 C dalam penulisan beritaCompelling (menarik)Dalam membuat sebuah berita untuk televisi hendaknya seorang reporter untuk menulis berita yang menarik : bentuk kalimat aktif. Susunan berita dengan kalimat aktif karena lebih kuat dan lebih menarik, dan kalimat aktif lebih pendek daripada kalimat pasif.ClearDalam kalimat berita TV batasi untuk satu gagasan saja. Hal tersebut akan memudahkan para pemirsa untuk menangkap dan memahami isi berita. Jangan menggunakan bahasa jargon atau slang, yang hanya dikenal di kalangan tertentu dan hindari susunan kalimat yang rumit. Jangan menggunakan terlalu banyak angka, dan jangan menempatkan angka di awal kalimat, karena bisa membingungkanConciseGunakan kalimat-kalimat yang bersifat pernyataan (deklaratif), kalimatnya pendek (tidak lebih dari 20 kata) sehingga lebih mudah dipahami.Clich freeKlise yang dipahami adalah kalimat yang sudah terlalu sering digunakan. Misal Kasus itu masih dalam penyelidikan. Kalimat klise seperti ini tidak memberi informasi tambahan apapun kepada pemirsa.Sebaiknya gunakan Polisi sampai hari ini masih belum mengetahui penyebab kecelakaan. Polisi mengharapkan hasil penyelidikan akan dapat diungkapkan besokConversationalMenulis untuk didengar dan diingat. Berita televisi tidak punya peluang untuk diminta ulang kecuali berita tersebut sangat penting Bahasa JurnalistikMenggunakan bahasa tutur dan membedakan dengan bahasa media cetak yang cenderung formalContoh : UNJUK RASA MAHASISWA DI GEDUNG D-P-R-D KOTA MEDAN / DIWARNAI BENTROK DENGAN APARAT KEAMANAN/// (formal, terutama pada kata diwarnai)MAHASISWA BENTROK DENGAN APARAT / SAAT BERLANGSUNG UNJUK RASA MENENTANG KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK DI DEPAN GEDUNG D-P-R-D KOTA MEDAN// (Bahasa tutur)Menggunakan kata atau kalimat sederhana, menghindari kata asing, kata klise, istilah teknis, dan eufimismeContoh 1 :KOMISI SATU D-P-R AKAN MEMINTA KLARIFIKASI PANGLIMA T-N-I DALAM JARINGAN PERDAGANGAN SENJATA INTERNASIONAL/// (bukan bahasa jurnalistik televisi yang baik, karena ada kata klarifikasi yang berasal dari bahasa asing)KOMISI SATU D-P-R AKAN MEMINTA PENJELASAN PANGLIMA T-N-I BERKAITAN DENGAN DUGAAN KETERLIBATAN ANGGOTA T-N-I DALAM PERDAGANGAN SENJATA INTERNASIONAL// (bahasa sederhana)Contoh 2 :KERUSUHAN POSO MELIBATKAN OKNUM ANGGOTA T-N-I// (bukan bahasa jurnalistik televisi, karena ada kata eufimisme atau pelembutan yaitu oknumKERUSUHAN POSO MELIBATKAN ANGGOTA T-N-I/// (bahasa jurnalistik)Menggunakan kalimat pendek atau ekonomi kataContoh :PARA MAHASISWA BERENCANA AKAN MELAKUKAN UNJUK RASA MENENTANG KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK/ BESOK/// (terdapat sejumlah kata mubazir)

BESOK / MAHASISWA BERUNJUK RASA MENENTANG KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK// (kalimat pendek dan efektif)Menghindari kalimat terbalik, subjek dan predikat berdekatan posisinya, jabatan mendahului nama pemangku jabatanContoh :SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, PRESIDEN R-I, MEMERINTAHKAN ABURIZAL BAKRI, MENKO KESRA, MEMBERI GANTI RUGI KEPADA KORBAN LUMPUR LAPINDO DI SIDOARJO / JAWA TIMUR// (buruk, nama pemangku jabatan mendahului jabatan)PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MEMERINTAHKAN MENKO KESRA ABURIZAL BAKRI MEMBERI GANTI RUGI KEPADA KORBAN LUMPUR LAPINDO DI SIDOARJO / JAWA TIMUR// (baik, jabatan mendahului pemangku jabatan)Contoh 2 :INDONESIA HARUS BEBAS DARI KORUPSI, KATA PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO// (subjek dan predikat terpisah letaknya)PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BERTEKAD INDONESIA BEBAS DARI KORUPSI//

Contoh 3 :MEMPROTES PENANGKAPAN REKANNYA OLEH POLISI / SERIBUAN MAHASISWA BERUNJUK RASA DI POLDA METRO JAYA/// (bukan bahasa jurnalistik karena anak kalimat mendahului induk kalimat)SERIBUAN MAHASISWA BERUNJUK RASA DI POLDA METRO JAYA MEMPROTES PENANGKAPAN REKAN MEREKA OLEH POLISI/// Menggunakan kalimat aktif, jangan menyembunyikan kata kerja yang kuat di balik kata bendaContoh : PRESIDEN TIDAK PEDULI DENGAN TUNTUTAN MAHASISWA/// (kalimat negatif)

PRESIDEN MENGABAIKAN TUNTUTAN MAHASISWA/// (kalimat aktif)Contoh 2 :LEDAKAN BOM TERJADIDI DEPAN KEDUTAAN BESAR AUSTRALIA DI JAKARTA/// (kalimat pasif, menyembunyikan kata kerja yang kuat dibalik kata benda)BOM MELEDAK DI DEPAN KEDUTAAN BESAR AUSTRALIA DI JAKARTA/// (kalimat aktif, menampilkan kata kerja yang kuat meledakJangan terlampau banyak menggunakan angka-angka televisi dan jangan terlalu detailContoh :SEBANYAK SERIBU 125 MAHASISWA BERUNJUK RASA DI GEDUNG D-P-R/// (buruk, angka terlalu detail)

LEBIH DARI SERIBU MAHASISWA BERUNJUK RASA DI GEDUNG D-P-R// (baik, angka tidak detail atau dibulatkan)Aturan-aturan DasarDalam penulisan angka, sebutkan jelas angka dari satu sampai sebelas. Lebih dari sebelas ditulis dalam bentuk angka : 12, 14, 25 dstUntuk uang senilai Rp. 300.325,50 tulis saja tiga ratus ribu rupiah atau 300 ribu rupiahUntuk menyebut tahun, sebut apa adanya, karena presenter akan dengan cepat memahami angka tahun. Misalnya : 2007, 2009, 2010, dst

Singkatan dan akronim tulis dengan jelas, seperti UMB tulis U-M-B. Jika suatu akronim sudah cukup dikenal, biarkan seperti apa adanya di naskah. Misalnya : SBY, SURAMADU, BAKIN, DPR-RI, NATO, OPEC, dsb.Namun jika rahu pemirsa akan memahami singkatan atau akronim itu gunakan kepanjangan lengkapnya. Misalnya : KAPOLRI JENDERAL BHD gunakan apa adanya KAPOLRI JENDERAL BAMBANG HENDARSO DANURI.Punctuation (penggunaan tanda baca) jangan menggunakan koma atau titik untuk manandai jeda dan akhir kalimat tetapi menggunakan GARIS MIRING SATU untuk menandai jeda, GARIS MIRING DUA KALI untuk selesai sebaris kalimat dan GARIS MIRING TIGA KALI untuk akhir sebuah berita atau tulis END Tatacara Penulisan Narasi Berita TelevisiMenggunakan huruf kapitalSeluruh narasi berita harus ditulis dengan huruf besar. Karena narasi berita berjarak satu meter dari presenter, jika ditulis dengan huruf normal, dikhawatirkan narasi tidak terbaca dengan benar oleh presenter.Tanda baca titik (.) ditulis dengan dua garis miring (//) dan koma (,) ditulis dengan satu garis miring (/) dan pada berita terakhir dengan garis miring tiga (///) atau ENDAngka 0-11 ditulis dengan huruf (nol, satu, dua, sebelas)12-999 ditulis dengan angka.Di atas 999 ditulis dengan gabungan angka dan hurufContoh : 500.750 (ditulis 500 ribu 750)Singkatan dalam berita televisi biasanya ditandai dengan tanda hubung di antara huruf-huruf dalam singkatan tersebutContoh : M-P-R, D-P-R, M-ANamun gelar akademik sebaiknya tidak disingkatContoh : PROFESOR DOKTOR AMIEN RAIS, bukan PROF DR AMIEN RAIS

Begitu juga dengan mata uang, sebaiknya jangan disingkatContoh : 50 RIBU RUPIAH bukan RP 50 RIBU.