ispa.ppt

28
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

Upload: mirza-ariandi

Post on 09-Aug-2015

231 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

indra

TRANSCRIPT

Page 1: ISPA.ppt

EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN AKUT (ISPA)

Page 2: ISPA.ppt

EPIDEMIOLOGI

• Prevalensi ISPA th 2007 di Indonesia adalah 25,5% (rentang: 17,5% - 41,4%) dengan 16 provinsi di antaranya mempunyai prevalensi di atas angka nasional.

• Kasus ISPA pada umumnya terdeteksi berdasarkan gejala penyakit, kecuali di Sumatera Selatan lebih banyak didiagnosis oleh tenaga kesehatan.

• Prevalensi pneumonia tahun 2007 di Indonesia adalah 2,1% (rentang: 0,8% - 5,6%).

Page 3: ISPA.ppt

DEFINISI• Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)

merupakan penyakit yang sering dijumpai dengan manifestasi ringan sampai berat.

• ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut.

• ISPA yang mengenai jaringan paru-paru atau ISPA berat, dapat menjadi pneumonia.

Page 4: ISPA.ppt

Gejala & Tanda Umum• Demam• Sakit kepala• Nyeri tenggorokan• Hidung buntu, pilek• Batuk• Nafas cepat & dalam

• Suhu tubuh meningkat

• Retraksi intercostal• Gambaran paru

abnormal• Pemeriksaan darah

abnormal

Page 5: ISPA.ppt

KLASIFIKASI ISPA

• Di atas 5 th :• Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh

adanya tarikan dinding dada kedalam (chest indrawing)..

• Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia

Page 6: ISPA.ppt

KLASIFIKASI ISPAUntuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun

ada 3 klasifikasi penyakit yaitu :•Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa anak harus dalam keadaan tenang tldak menangis atau meronta).•Pneumonia: bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah untuk usia 2 -12 bulan adalah 50 kali per menit atau lebih dan untuk usia 1 -4 tahun adalah 40 kali per menit atau lebih.•Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada napas cepat.

Page 7: ISPA.ppt

DEFINISI PNEUMONIA

• Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru

• Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh faktor lain

Page 8: ISPA.ppt

Pembagian Berdasarkan Lokasi

• Pneumonia Lobaris

• Pneumonia Interstitial

• Pneumonia Lobularis (Bronkopneumonia)

Page 9: ISPA.ppt

Faktor resiko yang meningkatkan insiden pneumonia

• · Umur < 2 bulan• · Laki-laki• · Gizi kurang• · Berat badan lahir rendah• · Tidak mendapat ASI memadai• · Polusi udara• · Kepadatan tempat tinggal• · Imunisasi yang tidak memadai• · Membedong anak (menyelimuti berlebihan)• · Defisiensi vitamin A

Page 10: ISPA.ppt

• Secara umum terdapat 3 (tiga) faktor resiko terjadinya ISPA yaitu :– faktor lingkungan– faktor individu anak – serta faktor perilaku.

Page 11: ISPA.ppt

• 1. Faktor lingkungan– a. Pencemaran udara dalam rumah– b. Ventilasi rumah– c. Kepadatan hunian rumah

• 2. Faktor individu anak– a. Umur anak– b. Berat badan lahir– c. Status gizi– d. Vitamin A– e. Status Imunisasi

• 3. Faktor perilaku

Page 12: ISPA.ppt

Pengaruh Usia

Usia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting pada perbedaan dan kekhasan pneumonia anak

Terutama dalam spektrum oEtiologioGambaran klinisoStrategi pengobatan

Page 13: ISPA.ppt

Etiologi

Neonatus dan bayi kecilo Streptokokus grup Bo Bakteri gram negatif seperti E. Colli,

Pseudomonas sp, atau Klebsiella spo Chlamydia trachomatis

Bayi yang lebih besar dan anak balitao Streptococcus pneumoniaeo Haemophillus influenzae tipe Bo Staphylococcus aureus

Page 14: ISPA.ppt

Viral Pneumonia

Penyebab utama pneumonia di negara maju

Etiologi virus tersering : o Respiratory Syncytial Virus (RSV)o Rhinoviruso Virus Parainfluenzae

Secara klinis, umumnya pneumonia bakteri sulit dibedakan dengan pneumonia virus.

Page 15: ISPA.ppt

Patofisiologi

Mekanisme pertahanan terganggu

Terbentuk sekret virulen

Sekret berlebih turunke alveoli

Kuman masuk ke saluran napas atas

Inflamasi

Page 16: ISPA.ppt

Gejala Infeksi Umum

• Demam

• Sakit kepala

• Gelisah

• Malaise

• Penurunan napsu makan

• Keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah, atau diare

Page 17: ISPA.ppt

Gejala Gangguan Respiratori

• Batuk

• Sesak napas

• Retraksi dada

• Takipnea

• Napas cuping hidung

• Air hunger

• Merintih

• Sianosis

Page 18: ISPA.ppt

Pneumonia Pada Neonatus dan Bayi Kecil

• Sering terjadi akibat transmisi vertikal ibu-anak yang berhubungan dengan proses persalinan

• Infeksi terjadi akibat kontaminasi dengan sumber infeksi dari ibu, misalnya melalui aspirasi mekonium, cairan amnion, atau dari serviks ibu.

Page 19: ISPA.ppt

Pneumonia Pada Neonatus dan Bayi Kecil

Serangan apneaSianosisMerintihNapas cuping hidungTakipneaLetargi, muntahTidak mau minumTakikardi atau bradikardiRetraksi subkostaDemam

Page 20: ISPA.ppt

Pneumonia Pada Neonatus dan Bayi Kecil

• Angka mortalitas sangat tinggi di negara maju, yaitu dilaporkan 20-50%

• Angka kematian di Indonesia dan di negara berkembang lainnya diduga lebih tinggi

Page 21: ISPA.ppt

Faktor resiko yang meningkatkan angka kematian pneumonia

• · Umur < 2 bulan• · Tingkat sosial ekonomi rendah• · Gizi kurang• · Berat badan lahir rendah• · Tingkat pendidikan ibu yang rendah• · Tingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendah• · Kepadatan tempat tinggal• · Imunisasi yang tidak memadai• · Menderita penyakit kronis

Page 22: ISPA.ppt

Diagnosis

Predikator paling kuat pneumonia adalah demam, sianosis, dan lebih dari satu gejala respiratori sebagai berikut :

o TakipneaoBatukoNapas cuping hidungoRetraksioRonkioSuara napas melemah

Page 23: ISPA.ppt

Klasifikasi Takipnea

Usia Frekuensi

< 2 bulan ≥ 60 x/mnt

2 – 12 bulan ≥ 50 x/mnt

1 – 5 tahun ≥ 40 x/mnt

5-12 tahun ≥ 30 x/mnt

Page 24: ISPA.ppt

Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Untuk Pelayanan Kesehatan Primer

Bayi berusia dibawah 2 bulanPneumoniaoBila ada napas cepat atau sesak napasoHarus dirawat dan diberikan antibiotik Bukan pneumoniao Tidak ada napas cepat atau sesak napaso Tidak perlu dirawat, cukup diberikan

pengobatan simptomatis

Page 25: ISPA.ppt

Tatalaksana

Non Medikamentosa

• Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah.

• Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan

• Pemberian minuman (air putih, air buah, dan sebagainya)

Page 26: ISPA.ppt

Medikamentosa

• Antipiretik (paracetamol 4 x tiap 6 jam)

• Kodein, dekstrometorfan

• Antihistamin

Page 27: ISPA.ppt

Pencegahan ISPA :

• Menjaga keadaan gizi agar tetap baik

• Imunisasi

• Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan

• Mencegah kontak dengan penderita ISPA

Page 28: ISPA.ppt

TERIMA KASIH…