isolasi laktosa

9
TUGAS KIMIA ORGANIK II “ISOLASI LAKTOSA“ DISUSUN OLEH : FICKY HANIF ARNANDA / I / 1130560 ELLISAH / I / 1130 M MALVIN / I / 1130

Upload: idullrufaidah

Post on 22-Dec-2015

333 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

kimio organik 2

TRANSCRIPT

Page 1: ISOLASI LAKTOSA

TUGAS KIMIA ORGANIK II

“ISOLASI LAKTOSA“

DISUSUN OLEH :

FICKY HANIF ARNANDA / I / 1130560

ELLISAH / I / 1130

M MALVIN / I / 1130

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA

2013-2014

Page 2: ISOLASI LAKTOSA

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia yang diberikan, selesailah Tugas Kimia Organik II ini disusun.

Tugas Kimia Organik II ini berisikan tentang ISOLASI LAKTOSA yang terdiri dari kepustakaan, dasar teori, tujuan, macam dan jumlah bahan kimia yag dipakai, alat-alat yang digunakan, reaksi kimia/ mekanisme reaksi/ rumus struktur, skema cara kerja, gambar penggunaan dan pemasangan alat, hasil percobaan, ketetapan alam, pembahasan/ diskusi.

Terima kasih, saran dan kritik pembaca dari Tugas ini, selalu diharapkan oleh penulis.

Surabaya, november 2014

Penulis

Page 3: ISOLASI LAKTOSA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I

Bab II

Bab III

Bab IV

Page 4: ISOLASI LAKTOSA

BAB I

PENDAHULUAN

DASAR TEORI

Laktosa atau gula susu sering juga disebut saccharum lactis yang berupa serbuk hablur bewarna putih rasa agak manis yang stabil dalam air. Dalam bidang farmasi sering digunakan sebagai bahan pengisi dalam tablet, digunakan sebagai pengenceran tablet, dan dipakai dalam campuran formalin dan digunakan untuk makanan bayi. Laktosa merupakan disakarida alamiah yang sering dijumpai hanya pada binatang mamalia / menyusui, seperti pada air susu sapi dan manusia. Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6,8 gram per 100mL, sedangkan pada air susu ibu (ASI) 4,8 gram per 100 mL. Banyak orang terutama orag kulit bewarna tak tahan terhadap susu sapi, karena kekurangan enzim laktase, yang menyebabkan ketidak tahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna akan tetap tinggal dalam saluran cerna. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh, yang menyebabkan perut kembung, diare, dan kejang perut. Laktosa adalah gula yang paling tidak manis, seperenam manis glukosa dan lebih sukar larut daripada disakarida lainnya. Kira-kira 5% laktosa diperoleh secara komersial sebagai hasil samping pabrik keju. Pada protein susu yang terkoagulasi akan membentuk dua lapisan, lapisan yang bawah disebut dengan whey.

Dalam susu cair maupun susu bubuk terbagi dalam 2 macam, yaitu susu berlemak dan susu yang tidak berlemak. Biasanya dalam produk susu mengandung minyak lemak. Minyak lemak tersebut dapat dihilangkan dengan menggunakan pelarut non polar, misalnya n-heksan, pertoleum eter, dan sebagainya. Laktosa terdiri dari molekul D-Galaktosa dan D-Glukosa yang dihubungkan dengan ikatan β-1,4-Galaktosidik, dimana D-Galaktopiranosa berhubungan ke posisi 4 dari D-Galaktopiranosa. Laktosa memiliki gugus OH yang bebas pada atom C no 1 pada gugus glukosanya. Karena itu, laktosa mempunyai sifat reduktor. Sifat reduktor tersebut akan memberi reaksi positif terhadap fehling dan menunjukkan sifat muterotasi. Campuran keseimbangan mempunyai rotasi spesifik 55o. Laktosa dapat terhidrolisa dengan katalisator asam / enzim laktosa. Laktosa dapat difermentasi menjadi asam laktat dengan bantuan dari aktivitas bakteri tertentu. Oleh karena itu, jika reaksi fermentasi terjadi pada susu maka susu akan menjadi asam. Laktosa dalam sistem pencernaan manusia akan dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase yang diproduksi oleh sel-sel di usus kecil.

Dalam susu skim sudah tidak lagi mengandung minyak/ lemak, atau hampir tidak mengandung lemak. Selain laktose, didalam susu juga mengandung beberapa komponen protein seperti casein dan albumin yang mudah larut dalam air. Susu skim mengandung ±4,5-5% laktosa, 30% casein, 0,7% albumin dan 1% mineral. Laktosa dapat berada dalam 2 bentuk kristal, bentuk α-hidrat dan bentuk β-anhidrat yang dapat ditemukan pada tahanan amorf. Bentuk paling umum di alam dari laktosa adalah bentuk α-hidrat (C12H22O11 x H2O).

Page 5: ISOLASI LAKTOSA

BAB IIMETODE KERJA

PROSEDUR KERJA

Place 25 grams of nonfat dry milk powder in a 250 ml beaker (note 1). Add 75 ml of warm water and stir to mix. Adjust the temperature of the mixture to between 40 and 50oC by heating or cooling. Add about 10 ml of 10% acetic acid solution (note 2) and stir to the mixture to coagulate the casein. Precipitation can be judged to be complete when the liquid changes from milky to clear. Gravity filtration, Remove the precipitated casein by filtering the mixture by gravity through cheesecloth (note 3). Collect the filtrate in a 250 ml beaker. Add about 2 grams of calcium carbonate powder to the filtrate, stir it well, and boil the suspension for about 10 minutes (note 4). Add to the hot mixture as much decolorizing carbon as would cover a nickel. Stir the mixture thoroughly, and litter it by sunction through a layer of wet filter aid on a buchner funnel (note 5).

ALAT

1. Labu erlemeyer2. Gelas ukur3. Corong buchner & labu hisap4. Pipet5. Bunsen6. Kaki tiga7. Kasa asbes8. Termometer9. Pengaduk kaca10. Beaker glass

BAHAN

1. Susu skim 10,1 gram2. Asam asetat glacial 9,1 ml3. CaCO3 2,1 gram4. Air 90,9 ml5. Etanol 60 ml

Page 6: ISOLASI LAKTOSA

SKEMA KERJA

1. 10,1 gram susu skim, dimasukkan ke dalam beaker glass 500 ml, ditambahkan dengan 90,9 ml air, diaduk ad semua susu larut

7. beaker glass dikalibrasi 13 ml beri tanda

2. (1) dipanaskan sampai suhu 40oC sambil diaduk dan dijaga agar suhu pemanasannya tetap konstan. Pengaduk kaca disubstitusi dengan termometer

3. (2) + asam asetat encer 9,1 ml yang ditambahkan tetes demi tetes dengan menggunakan pipet tetes hingga terjadi endapan casein ( larutan menjadi keruh)

4. (3) disaring dengan corong yang telah diberi kertas saring dan kapas

5. Filtrat ditambah 2,1 gram CaCO3 dengan segera, diaduk ad homogen, + batu didih dan dipanaskan selama 10 menit

6. (5) disaring dengan corong buchner dan labu hisap dalam keadaan panas

8. filtrat diambil, + batu didih baru, kemudian diuapkan dalam beaker glass ad volume tinggal 13 ml (ad tanda kalibrasi )

9. pada larutan panas, + 60 ml etanol 95%. Apabila keruh, disaring kembali dengan corong buchner dan kertas saring dalam beaker glass ad filtrat yang di dapat jernih

10. filtrat yang jernih dimasukkan ke dalam botol hasil yang ditutup dengan kertas perkamen yang dilubangi kemudian didiamkan 1 malam atau lebih

11. menyaring kristal dengan corong buchner dan labu hisap

12. mengeringkan dan menimbang hasilnya

Page 7: ISOLASI LAKTOSA

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

PEMBAHASAN

1. Buatlah skema isolasi laktosa dari susu skim2. Berapa banyak asam asetat ditambahkan?3. Apa gunanya CaCO3 ?4. Untuk apa etanol 95%, etanol 25% Jelskan!5. Apa bedanya dengan laktulosa?

BAB IV

KESIMPULAN

Laktosa adalah gula yang paling tidak manis, seperenam manis glukosa dan lebih sukar larut daripada disakarida lainnya. Laktosa terdiri dari molekul D-Galaktosa dan D-Glukosa yang dihubungkan dengan ikatan β-1,4-Galaktosidik, dimana D-Galaktopiranosa berhubungan ke posisi 4 dari D-Galaktopiranosa. Laktosa memiliki gugus OH yang bebas pada atom C no 1 pada gugus glukosanya. Karena itu, laktosa mempunyai sifat reduktor. Sifat reduktor tersebut akan memberi reaksi positif terhadap fehling. Dalam susu skim sudah tidak lagi mengandung minyak/ lemak, atau hampir tidak mengandung lemak. Selain laktose, didalam susu juga mengandung beberapa komponen protein seperti casein dan albumin yang mudah larut dalam air. Susu skim mengandung ±4,5-5% laktosa, 30% casein, 0,7% albumin dan 1% mineral. Laktosa dapat berada dalam 2 bentuk kristal, bentuk α-hidrat dan bentuk β-anhidrat yang dapat ditemukan pada tahanan amorf. Bentuk paling umum di alam dari laktosa adalah bentuk α-hidrat (C12H22O11 x H2O).

DAFTAR PUSTAKA