isolasi dan identifikasi senyawa antibakteri minyak atsiri daun … · daun zodia dapat disuling...

12
TINJAUAN PUSTAKA Zodia Zodia merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari daerah Papua. Oleh penduduk setempat tanaman ini biasa digunakan untuk menghalau serangga, khususnya nyamuk apabila hendak pergi kehutan, yaitu dengan cara menggosokkan daunnya ke kulit. Selain itu, tanaman yang mempunyai tinggi antara 50 cm hingga 200 cm (rata-rata 75cm), dipercaya mampu mengusir nyamuk dan serangga lainnya dari sekitar tanaman. Oleh sebab itu tanaman ini, sering ditanam di pekarangan atau di pot untuk menghalau nyamuk. Aroma yang dikeluarkan oleh tanaman zodia cukup wangi. Gambar 1 Zodia Oleh masyarakat Jayawijaya dan masyarakat Indonesia umumnya, tanaman ini disebut zodia. Masyarakat Biak Numfor menyebutnya sirih hutan. Berikut klasifikasi tanaman zodia: Kingdom : Plantae Divisi : Spermathophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dikotiledonae

Upload: lekhanh

Post on 02-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

TINJAUAN PUSTAKA

Zodia

Zodia merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari daerah Papua.

Oleh penduduk setempat tanaman ini biasa digunakan untuk menghalau serangga,

khususnya nyamuk apabila hendak pergi kehutan, yaitu dengan cara

menggosokkan daunnya ke kulit. Selain itu, tanaman yang mempunyai tinggi

antara 50 cm hingga 200 cm (rata-rata 75cm), dipercaya mampu mengusir

nyamuk dan serangga lainnya dari sekitar tanaman. Oleh sebab itu tanaman ini,

sering ditanam di pekarangan atau di pot untuk menghalau nyamuk. Aroma yang

dikeluarkan oleh tanaman zodia cukup wangi.

Gambar 1 Zodia

Oleh masyarakat Jayawijaya dan masyarakat Indonesia umumnya, tanaman

ini disebut zodia. Masyarakat Biak Numfor menyebutnya sirih hutan. Berikut

klasifikasi tanaman zodia:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermathophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dikotiledonae

Page 2: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

Ordo : Rutales

Famili : Rutaceae

Genus : Evodia

Tanaman termasuk dalam golongan perdu . Panjang daun tanaman dewasa

20-30 cm. Tanaman tumbuh baik di ketinggian 400-1000 m dpl.

Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil).

Linalool merupakan kandungan utama minyak atsiri dalam tanaman pengusir

nyamuk zodia (Kardinan, 2007). Menurut hasil analisis yang dilakukan di Balai

Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro) dengan gas kromatografi, minyak

yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool (46%) dan α-pinene

(13,26%). Selain itu minyak atsiri zodia juga mengandung evodiamin dan

rutaecarpin yang juga berfu.ngsi sebagai antinyamuk.

Rebusan kulit batang zodia bermanfaat sebagai pereda demam malaria.

Rebusan daun dipakai sebagai tonik penambah stamina tubuh

http://www.proseanet.org/prohati4/printer.php?photoid=15.

Gambar 2 Rutaecarpine

Dalam Wu, et al. (1995) tumbuhan yang masuk dalam golongan Evodia

terbagi dalam tiga genera, yaitu Tetradium, Evodia s.s. dan Melicope. Klasifikasi

ini didasarkan pada senyawa-senyawa kimia yang diisolasi dari tumbuhan

tersebut. Jenis evodia yang berbeda mengandung beberapa jenis senyawa yang

berbeda pula. Wu et al. berhasil mengisolasi enam jenis alkaloid dari batang kayu

Tetradium glabrifolium (salah satu jenis Evodia yang diambil berasal dari

Page 3: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

Taiwan), yaitu bocconoline, norcherithrine, 6-acetonyl dihydrocelerythrine,

arnottianamide dan decarine. Selain itu ditemukan juga senyawa-senyawa berikut:

dictanine, γ-fagarine, robustine, skimmianine; rutaecarpine, hortiacine quinolone;

sitosteryl glucoside, atractylenolide, lupeol, (-)matariesinol, umbeliferone, p-

hydroxybenzaldehide, vanilin, metylvanillate, metylparaben, methylsyringate,

syringaldehide, methyl-p-hydroxycinnamate, trans-4’-hydroxy-

3’methoxycinnamaldehyde, 3,4,5-trimethoxybenzyl alcohol, 2’-hydroxy-4’-

methoxyacetophenone, p-hydroxybenzoic acid, ω-hydroxypropioguaicone,

evofolin-C, hortiamide, limonin, evodol, 12αhydroxyevodol, 6β-acetoxy-5-

epilimonin, rutaevine, graucin, cis-N-p-coumaroyltyramine, trans-N-p-

coumaroyltyramine, cis-N-feruloyltyramine dan trans-N-feruloyltyramine serta

senyawa anorganik KNO3. Evodia lepta dari Hainan, Cina, mengandung leptonol,

metylleptol A, alloevodione, 7,4-dihydroxy-3,5,3’-trimethoxyflavone, 3,7-

dimethylcaemferol dan clovandiol (Li & Zhu, 1998).

Tiga belas jenis Evodia juga tersebar di Madagaskar. Satu senyawa baru

diidentifikasi dari Evodia fatraina oleh Ravelomanantsoa et al.(1995) yaitu

furoquinoline. Senyawa tersebut diisolasi dari bagian akar dan ranting Evodia.

Tang et al. (1996) menemukan lima jenis alkaloid baru golongan quinolon

dari bagian buah Evodia rutaecarpa, yang merupakan obat tradisional Cina. Oleh

masyarakat setempat, digunakan untuk terapi sakit kepala, sakit perut, disentri,

pendarahan setelah melahirkan, nyeri tulang, migrain dan rasa mual. Selain

quinolon, telah dilaporkan adanya senyawa-senyawa alkaloid golongan lainnya

yaitu indol dan limonoid. Dari ekstrak metanol buah kering ditemukan senyawa 1-

,etil-2-nonil-4-quinolon, 1-metil-2-undesil-4-quinolon, 1-metil-2-dodesil-4-

quinolon, 2-tridesil-4-quinolon, dihidroevocarpine, 1-metil-2-pentadesil-4-

quinolon, 1-metil-2-[(Z)-5-undekenil]-4(1H)-quinolon dan 1-metil-2-[(Z)-6-

undekenil]-4(1H)-quinolon. Selain itu terdapat 1-metil-2-[(Z)-7-tridekenil]-4(1H)-

quinolon, evocarpine, 1-metil-2-[(Z)-9-pentadekenil]-4(1H)-quinolon. Ditemukan

sejumlah kecil senyawa 1-metil-2-dodesil-4(1H)-quinolon. Terdapat juga

komponen dalam bentuk minyak: campuran 1-metil-2-[(Z)-5-undekenil]-4(1H)-

quinolon dan 1-metil-2-[(Z)-6-undekenil]-4(1H)-quinolon, campuran 1-metil-2-

Page 4: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

[(Z)-7-tridekenil-4(1H)-quinolon dan evocarpine serta campuran 1-metil-2-[(Z)-9-

entadekenil-4(1H)-quinolon dan 1-metil-2-[(Z)-10-pentadekenil]-4(1H)-quinolon.

Gambar 3 Alkaloid quinolon dari Evodia Rutaecarpa (Tang et al. (1996)

Antibakteri

Komponen antimikroba adalah suatu komponen yang bersifat dapat

menghambat pertumbuhan bakteri atau kapang atau membunuh bakteri atau

kapang (Fardiaz, 1992). Antimikroba meliputi antibakteri, antiprotozoa, antifungi,

dan antivirus. Antibakteri termasuk dalam antimikroba yang digunakan untuk

menghambat pertumbuhan bakteri (Schunack et al., 1990).

Zat antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan dan

metabolisme bakteri (Pelczar dan Chan, 1986). Berdasarkan aktivitasnya, zat

antibakteri dibedakan menjadi dua, yaitu antibakteri yang memiliki aktifitas

bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) dan aktivitas bakterisidal

(membunuh bakteri).Antibakteri bakteriostatik bekerja dengan cara menghambat

perbanyakan populasi bakteri dan tidak mematikan. Pada kadar yang tinggi,

R2

O

R1

N

R1 R2

1 Me 2 Me 3 Me 4 H 5 Me 6 Me 7a Me 7b Me 8a Me 8b Me 9a Me 9b Me

Page 5: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

antibakteri bakteriostatik juga dapat bertindak sebagai bakterisida (Schunack et

al.1990).

Beberapa faktor dapat mempengaruhi aktivitas penghambatan atau

pembunuhan bakteri oleh suatu zat (Pelzcar & Chan, 1986). Faktor-faktor tersebut

adalah konsentrasi zat, jumlah mikroorganisme, suhu, spesies mikroorganisme,

adanya bahan organik dan pH.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam uji antibakteri

secara in vitro. Secara garis besar, uji dikelompokkan atas tes difusi dan tes dalam

media cair (Edward, 1980). Masing-masing metode meiliki kekurangan dan

kelebihan. Ada tiga teknik uji yang termasuk dalam kelompok tes difusi, yaitu

disc technique, ditch technique dan hole atau well technique. Tes dalam media

cair biasanya digunakan untuk menentukan nilai minimum inhibitory

cancentration (MIC).

Metode disc dffusion adalah metode paling sederhana yang secara rutin

digunakan dalam uji sensitivitas. Metode ini direkomendasikan oleh komite WHO

dan Asosiasi Patologis Klinis. Dalam metode ini paper disc yang mengandung

sejumlah tertentu zat antibakteri ditempatkan pada permukaan media agar yang

sudah diinokulasi dengan bakteri uji.

Ditch technique saat ini sudah jarang digunakan. Dalam metode tersebut,

dilakukan pengambilan sebagian agar pada salah satu sisi petri untuk diganti

dengan agar yang mengandung antibiotik atau zat uji.

Dalam well technique, media agar padat dilubangi menggunakan cork-

borer kemudian diisi dengan sejumlah antibiotik atau larutan obat. Teknik ini

memiliki kelebihan yaitu bahwa konsentrasi antibiotik atau obat yang digunakan

dapat berbeda-beda serta dapat dibuat lubang dengan ukuran besar sehingga uji

lebih kuantitatif.

Uji menggunakan media cair adalah metode paling sederhana untuk

menentukan nilai MIC (Edward, 1980). Menurut Edberg (1986), MIC merupakan

konsentrasi terendah yang akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme

makroskopik. Pertumbuhan mikroorganisme makroskopik dapat dilihat dalam

batas 106 sampai 107 mikroba/ml. Jumlah bakteri pada kontrol dapat mencapai

109 sampai 1010 mikroorganisme/ml.

Page 6: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

Komponen Antibakteri Tanaman

Zat aktif yang terkandung dalam berbagai jenis ekstrak tanaman diketahui

dapat menghambat beberapa mikroba patogen maupun perusak pangan. Zat aktif

tersebut dapat berasal dari bagian tanaman, seperti biji, buah, rimpang, batang,

daun, dan umbi.

Komponen antibakteri maupun antifungi dapat ditemukan pada minyak

atsiri suatu tanaman. Efek antimikroba minyak atsiri telah banyak

didokumentasikan dan digunakan dalam pengobatan berbasis herbal di beberapa

negara (Schilcher, 1998; Cowan, 1999; Schilcher, 2002; Longbottom et al. 2004;

Sonboli et al. 2005) diacu dalam Mahboobi et al. (2006). Dalam penelitiannya,

Mahboobi (2006) mempelajari efek sinergis dari minyak atsiri tembakau, lavender

dan geranium. Kerja sinergi beberapa minyak atsiri tersebut menghasilkan

hambatan kuat terhadap P. aeroginosa. Minyak atsiri lengkuas (Alpinia galanga)

juga mampu menghambat pertumbuhan B. subtilis dan S. aureus serta jamur

Neurospora sp. dan Penicillium sp.

Harborne (1987) menyebutkan bahwa zat bioaktif yang terdapat pada

minyak atsiri digolongkan dalam golongan terpenoid. Terpenoid terdiri atas

beberapa macam senyawa, mulai dari minyak atsiri yang mudah menguap, yaitu

monoterpena dan sesquiterpena (C10 dan C15), diterpena yang lebih sukar

menguap (C20), sampai ke senyawa yang tidak menguap, yaitu triterpenoid dan

sterol (C30, serta pigmen karotenoid (C40). Beberapa komponen minyak atsiri yang

memiliki aktivitas antibakteri ditampilkan dalam tabel berikut ini:

Minyak atsiri terdapat di dalam sel kelenjar khusus pada permukaan daun

dan dapat dipisahkan menggunakan metode destilasi. Teknik destilasi terdiri dari

tiga cara yaitu; destilasi air, dimana bahan ditempatkan bersama air kemudian

dipanaskan; destilasi uap dan air, yaitu bahan hanya berhubungan dengan uap

tetapi tidak dengan air panas dan uap dalam keadaan basah, jenuh dan tidak terlalu

panas; dan destilasi uap, dimana bahan yang didetilasi berhubungan dengan uap

jenuh atau lewat jenuh pada tekanan lebih dari satu atmosfer (Heath dan

Reineiccus, 1987).

Page 7: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

Tabel 1 Komponen utama beberapa jenis minyak atsiri yang memiliki aktivitas

antibakteri

Nama umum

minyak atsiri

Nama Latin

tumbuhan asal

Komponen

utama

Komposisi (%)

Cilantro Coriandrum

sativum

Linalool

E-2-dekanal

26%

20%

Coriander Caoriandrum

sativum (biji)

Linalool

E-2-dekanal

70%

-

Cinnamon Cinnamonum

zeylandicum

Trans-

sinamaldehid

65%

Oregano Origano vulgare Carvakrol

Timol

γ-Terpinene

p-cimene

Trace- 80%

Trace-64%

2-52%

Trace-52%

Rosemary074 Rosmarinus

officinalis

α-pinene

Bornilasetat

Kampor

1,8-sineol

2 – 25%

0-17%

2-14%

3-89%

Sage Salvia officinalis

L.

Kampor

α-pinene

β-pinene

1,8-sineol

α-tujone

6-15%

4-5%

2-10%

6-145

20-42%

Clove Syzygium

aromaticum

Eugenol

Eugenilasetat

75-85%

8-15%

Thyme Thymus vulgaris Timol

Karvakrol

γ-Terpinene

p-cimene

10-64%

2-11%

2-31%

10-56%

Sumber: Burt (2004)

Page 8: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

Bakteri

Bakteri adalah sel prokariotik yang khas, bersifat uniseluler dan tidak

mengandung struktur yang terbatasi membran di dalam sitoplasmanya. Sel bakteri

memiliki bentuk yang khas, seperti bola, batang, atau spiral. Umumnya bakteri

berdiameter antara 0.5 – 1.0 μm (Pelczar & Chan, 1986).

Struktur utama yang ada di bagian luar sel bakteri adalah flagella, pili, dan

kapsul. Flagela berbentuk seperti rambut tipis yang berfungsi sebagai alat gerak.

Pilus atau pili adalah sebuah bentuk filamen yang lebih kecil, lebih banyak

flagela. Kapsul adalah lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri dan

merupakan pelindung sel serta berfungsi sebagai makanan cadangan. Bakteri

dapat hidup berpasangan, bergerombol, membentuk rantai atau filamen.

Bakteri melakukan reproduksi melalui pembelahan biner sederhana atau

membentuk sel khusus yang disebut spora. Selang waktu khusus yang dibutuhkan

bakteri untuk membelah diri agar populasinya menjadi dua kali lipat disebut

waktu generasi (Pelczar dan Chan, 1988). Berdasarkan komposisi dinding sel

bakteri, bakteri dibedakan menjadi bakteri Gram positif dan Gram negatif.

Bakteri Gram positif memiliki struktur dinding sel yang tebal (15-80 μm)

dan berlapis tunggal dengan komposisi dinding sel terdiri atas lipid peptidoglikan

dan asam teikoat. Kandungan lipid pada bakteri Gram positif antara 1-4%.

Dinding sel terdiri dari lapisan tunggal peptidoglikan yang mencapai lebih dari

50% berat kering sel bakteri. Asam teikoat sebagai bagian utama dinding sel yang

hanya terdapat pada bakteri Gram positif adalah polimer linear yang diturunkan

baik dari gliserol fosfat maupun dari ribitol fosfat. Bakteri Gram positif rentan

terhadap gangguan fisik (Pelczar dan Chan, 1986; Cummins, 1990; Williams et al.

1996).

Bakteri Gram negatif memiliki struktur dinding sel berlapis tiga dengan

ketebalan 10-15 nm. Komposisi dinding sel terdiri atas lipid dan peptidoglikan

yang berada dalam lapisan sebelah dalam dengan jumlah sekitar 10% berat kering.

Kandungan lipid pada bakteri Gram negatif cukup tinggi, yaitu 11-22%. Bakteri

ini umumnya kurang rentan terhadap penisilin dan gangguan fisik. Selain itu,

dinding sel bakteri Gram negatif lebih tipis daripada bakteri Gram positif.

Page 9: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

Pengaruh zat antibakteri terhadap sel bakteri

Senyawa antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri bahkan

membunuhnya. Menutur menurut Pelczar dan Chan (1986) hal tersebut

disebabkan oleh:

1.Kerusakan struktur dinding sel

Unit dasar dari dinding sel bakteri adalah peptidoglikan yang secara

mekanis memberikan ketegaran pada sel bakteri, disamping sebagai dasar

membran sitoplasma. Peptidoglikan tersebut terdiri dari turunan gula, yaitu asam

N-asetilglukosamin dan N-asetilmuramat serta asam amino L-alanin, D-alanin, D-

glutamat, dan lisin. Struktur dinding sel bakteri Gram positif mengandung 90%

peptidoglikan serta lapisan tipis asam teikoat dan asam teikuronat yang bermuatan

negatif. Ada bakteri Gram negatif, selain peptidoglikan 5-10%, terkandung juga

protein, lipoprotein dan lipopolisakarida. Perbedaan utama kedua Gram tersebut

terletak pada lapisan membran luar, yang meliputi lipopolisakarida (Madigan et

al. 2003). Kehadiran membran ini menyebabkan bakteri kaya akan lipid (11-

22%). Membran tersebut tidak hanya terdiri dari fosfolipida saja seperti pada

membran plasma tetapi mengandung juga lipid lainnya, seperti polisakarida dan

protein. Lipid dan polisakarida ini berhubungan erat dan membentuk struktur yang

khas yang disebut lipopolisakarida. Lipopolisakarida terikat satu sama lain dengan

kation divalen Ca2+ dan Mg2+ (Murray, 1998).

Membran luar bakteri Gram negatif mempunyai peranan sebagai barrier

masuknya senyawa-senyawa yang tidak dibutuhkan oleh sel, diantaranya

bakteriosin, enzim dan senyawa-senyawa yang bersifat hidrofobik (Alakomi et al.

2000). Dalam upaya untuk mencapai sasaran, senyawa antimikroba dapat

menembus lipopolisakarida dinding sel. Molekul-molekul yang bersifat hidrofilik

lebih mudah melewati lapisan lipopolisakarida dibandingkan dengan yang bersifat

hidrofobik. Bakteri Gram positif mempunyai sisi hidrofilik, yaitu karboksil, asam

amino, dan hidroksil. Asam-asam organik dapat menghambat pertumbuhan

bakteri Gram negatif dengan mengkelat kation Ca2+ dan Mg2+ (Stratford, 2000).

Mekanisme kerusakan dinding sel dapat disebabkan oleh adanya

akumulasi komponen lipofilik yang terdapat pada dinding sel atau membran sel

sehingga menyebabkan perubahan komposisi penyusun dinding sel. Terjadinya

Page 10: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

akumulasi senyawa antibakteri dipengaruhi oleh bentuk terdisosiasi. Gugus

hidrofobik pada senyawa antibakteri dapat mengikat daerah hidrofobik membran

serta melarut baik ada fase lipid membran bakteri.

Umumnya senyawa antimikroba dapat menghambat sintesis peptidoglikan

karena kemampuan dari senyawa tersebut dalam menghambat enzim-enzim yang

berperan dalam pembentukan peptidoglikan seperti karboksipeptidase,

endopeptidase dan transpeptidase. Jika aktifitas enzim-enzim tersebut dihambat

oleh senyawa antibakteri maka sifat enzim autolitik sebagai reseptor hilang dan

enzim tidak mampu mengendalikan aktifitasnya sehingga dinding sel akan

mengalami degradasi.

2. Perubahan permeabilitas membran sitoplasma.

Sel bakteri dikelilingi oleh struktur kaku yang disebut dinding sel, yang

melindungi sitoplasma baik osmotik maupun mekanik. Setiap zat yang dapat

merusak dinding sel atau mencegah sintesisnya akan menyebabkan terbentuknya

sel-sel yang peka terhadap osmotik. Adanya tekanan osmotik dalam sel bakteri

akan menyebabkan terjadinya lisis yang merupakan dasar efek bakterisidal pada

bakteri yang peka.

3. Perubahan molekul protein dan asam nukleat

Hidup suatu sel tergantung pada terpeliharanya molekul-molekul protein

dan asam nukleat dalam keadaan alamiahnya. Suatu kondisi atau substansi yang

mengubah keadaan ini, yaitu mendenaturasikan protein dan asam-asam nukleat

dapat merusak sel tanpa dapat diperbaiki kembali. Suhu tinggi dan konsentrasi

pekat beberapa zat kimia dapat mengakibatkan koagulasi irreversibel komponen-

komponen selular yang vital ini.

4. Penghambatan kerja enzim di dalam sel sehingga mengakibatkan

terganggunya metabolisme atau matinya sel.

Senyawa antibakteri dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh

mikroorganisme dengan cara mengganggu aktifitas enzim-enzim metabolik.

Beberapa senyawa antibakteri yang dapat menginaktifasi enzim adalah asam

benzoat, asam lemak, sulfit dan nitrit. Nitrit dapat menghambat sistem enzim

fosfat dehidrogenase sehingga mengakibatkan reduksi ATP dan ekskresi piruvat

dalam bakteri S. aureus. Asam benzoat dapat menghambat aktifitas α-ketoglutarat

Page 11: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

dehidrogenase dan suksinat dehidrogenase. Hal ini akan menghambat konversi α-

ketoglutarat menjadi suksinil-KoA dan suksinat menjadi fumarat.

5. Penghambatan sintesis asam nukleat dan protein

Kim et al. (1995) menyatakan bahwa senyawa antimikroba dapat merusak

sistem metabolisme di dalam sel dengan cara menghambat sintesis protein bakteri

dan menghambat kerja enzim entraseluler. Sistem enzim yang terpengaruh akan

mengakibatkan gangguan pada produksi energi penyusun sel dan sintesis

komponen secara struktural.

Branen dan Davidson (1993) menyatakan adanya mekanisme antimikroba

yang mendestruksi atau menginaktivasi fungsi dari materi genetik. Sintesis protein

merupakan hasil akhir dari proses transkripsi dan translasi. Dalam Kim et al.

(1995) dijelaskan bahwa suatu senyawa yang bersifat antimikroba dapat

mengganggu pembentukan asam nukleat sehingga transfer informasi genetik akan

terganngu. Hal ini disebabkan senyawa antimikroba menghambat aktifitas enzim

RNA polimerase dan DNA polimerase yang selanjutnya dapat menginaktifasi atau

merusak materi genetik sehingga mengganggu proses pembelahan sel untuk

pembiakan.

Kerja antibakteri dipengaruhi oleh lingkungannya, antara lain konsentrasi zat

antibakteri, spesies antibakteri, pH, dan lingkungannya. Bakteri Gram positif

cenderung lebih sensitif terhadap komponen antibakteri. Hal ini disebabkan oleh

struktur dinding sel bakteri Gram positif berlapis tunggal yang relatif sederhana

sehingga memudahkan senyawa antibakteri masuk ke dalam sel dan menemukan

sasarannya untuk bekerja. Bakteri gram negatif lebih resisten karena struktur

dinding sel bakteri Gram negatif relatif lebih kompleks dan berlapis tiga, yaitu

lapisan luar berupa lipoprotein, lapisan tengah berupa polisakarida dan lapisan

dalam peptidoglikan (Pelczar dan Chan, 1986).

Isolasi Senyawa Aktif

Ekstraksi merupakan suatu proses yang secara selektif mengambil zat

terlarut dari campuran dengan bantuan pelarut. Teknik ekstraksi didasarkan pada

kenyataan bahwa jika suatu zat dapat larut dalam dua fase yang tidak tercampur

maka zat itu dapat dialihkan dari saru fase ke fase lainnya dengan mengocoknya

Page 12: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Daun … · Daun zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Linalool merupakan kandungan utama

bersama-sama. Zat terlarut yang diekstraksi dapat berada dalam medium padat

maupun cair. Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi dapat bersifat larut dalam air

seperti alkohol atau yang tidak larut air seperti heksana dan kloroform. Pemilihan

pelarut yang digunakan tergantung pada sifat zat yang dilarutkan karena setiap zat

memiliki kelarutan yang berbeda-beda (Achmadi, 1992).

Dalam memilih pelarut yang dipakai harus diperhatikan sifat metabolit

yang akan diekstrak. Sifat yang penting adalah sifat kepolaran dan gugus polar

pada senyawa yang akan diekstrak. Dengan mengetahui sifat metabolit yang akan

diekstraksi dapat dipilih pelarut yang sesuai berdasarkan kepolaran. Senyawa

polar akan lebih mudah larut dalam pelarut polar dan senyawa nonpolar lebih

mudah larut dalam pelarut nonpolar. Derajat kepolaran bergantung pada tetapan

dielektrik. Makin besar tetapan dielektrik makin polar pelarut tersebut.

Tabel 2 Beberapa pelarut organik dan sifat fisiknya

Pelarut Titik didih (0C) Tetapan dielektrik

Air Asam formiat Asetonitril Metanol Etanol Aseton Metil klorida Asam asetat Etil asetat Dietil eter Heksan Benzen

100 100 81 68 78 56 40 118 78 35 69 80

80 58

36.6 33

24.3 20.7 9.08 6.15 6.02 4.34 2.02 2.28

KLT adalah metode yang sederhana dan murah untuk mendeteksi unsur-

unsur dalam tumbuhan (Hostettman, 1998). Metode tersebut mudah dalam

pengoprasian, keterulangan baik, dan hanya memerlukan sedikit perlengkapan.