isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · web viewpendidikan yang baik adalah...

22
KREDIBILITAS DOSEN DAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DI USNI (UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA) Indah Kurniawati Universitas Satya Negara Indonesia Jl. Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. No. 11 Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Prodi Ilmu Komunikasi ABSTRAK Pendidikan bagi manusia sangatlah penting bukan hanya untuk membangun diri akan tetapi untuk berguna bagi nusa dan bangsa, namun demikian pendidikan yang diperoleh tetaplah harus memiliki karakter bagsa yang tidak boleh lepas dari individu tersebut, keafiran lokal yang menjadi ciri khas bangsa tetap diutamakan, dan untuk mewujudkan hal tersbut dosen atau pendidik yang berkredibilitas sangatlah diperlukan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai kredibilitas dosen dan nilai-nilai kearifan lokalnya di Universitas Satya Negara Indonesia, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini mengemukakan dosen-dosen USNI yang mengutamakan kredibitasnya melalui kompetensi, kepribadian, dan kemampuan verbal dan noverbal serta dengan memasukkan nilai-nilai kearifan lokal sesuai dengan yang dianutnya. Penelitian ini diharapkan berguna bagi para pembaca juga para mahasiswa serta seluruh civitas akademika USNI. Kata Kunci: Kredibilitas, Dosen, Nilai-nilai Kearifan Lokal ABSTRACT Education for human beings is important not only for self-development but for the benefit of the nation and the nation, nevertheless the education that is obtained must still have the character of the loaves that can not be separated from the individual, the local disbelief characteristic of the nation remains preferred, and to realize It is necessary to have a credible lecturer or educator. In this research will be discussed about the credibility of the lecturer and the values of his local wisdom at Satya Negara Indonesia University, using qualitative descriptive research method, this research suggests USNI lecturers who prioritize their credibility through competence, personality, and verbal and noverbal skills and by incorporating The values of local wisdom in accordance with the dianutnya. This research is expected

Upload: lethu

Post on 18-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

KREDIBILITAS DOSEN DAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DI USNI (UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA)

Indah KurniawatiUniversitas Satya Negara Indonesia

Jl. Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. No. 11

Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Prodi Ilmu Komunikasi

ABSTRAKPendidikan bagi manusia sangatlah penting bukan hanya untuk membangun diri akan tetapi untuk berguna bagi nusa dan bangsa, namun demikian pendidikan yang diperoleh tetaplah harus memiliki karakter bagsa yang tidak boleh lepas dari individu tersebut, keafiran lokal yang menjadi ciri khas bangsa tetap diutamakan, dan untuk mewujudkan hal tersbut dosen atau pendidik yang berkredibilitas sangatlah diperlukan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai kredibilitas dosen dan nilai-nilai kearifan lokalnya di Universitas Satya Negara Indonesia, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini mengemukakan dosen-dosen USNI yang mengutamakan kredibitasnya melalui kompetensi, kepribadian, dan kemampuan verbal dan noverbal serta dengan memasukkan nilai-nilai kearifan lokal sesuai dengan yang dianutnya. Penelitian ini diharapkan berguna bagi para pembaca juga para mahasiswa serta seluruh civitas akademika USNI. Kata Kunci: Kredibilitas, Dosen, Nilai-nilai Kearifan Lokal

ABSTRACTEducation for human beings is important not only for self-development but for the benefit of the nation and the nation, nevertheless the education that is obtained must still have the character of the loaves that can not be separated from the individual, the local disbelief characteristic of the nation remains preferred, and to realize It is necessary to have a credible lecturer or educator. In this research will be discussed about the credibility of the lecturer and the values of his local wisdom at Satya Negara Indonesia University, using qualitative descriptive research method, this research suggests USNI lecturers who prioritize their credibility through competence, personality, and verbal and noverbal skills and by incorporating The values of local wisdom in accordance with the dianutnya. This research is expected to be useful for the readers as well as the students as well as the entire academic community of USNI.Keywords: Lecturer's, Credibility, Local Wisdom Values

Page 2: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

PENDAHULUAN

Pada Abad ini pendidikan adalah

hal yang substansial bagi keberlangsungan

Bangsa. Identitas bangsa ini ditentukan

oleh sejauh mana sebuah pendidikan

mampu membawa nama baik Bangsa ke

mata dunia Internasional. Pendidikan

adalah hal yang penting bagi sebuah

bangsa, tetapi pendidikan yang memiliki

integritas merupakan pendidikan yang

harus diprioritaskan. Namun demikian

pendidikan yang bertujuan untuk

menciptakan manusia yang mandiri serta

sehat secara mental dan spiritual harus

dibangun dengan upaya-upaya tertentu.

Saat ini banyak mahasiswa atau para

pemuda yang terbentuk karakter

pendidikannya yang hanya menjadi syarat

utama dalam menjalani masa depan

mereka, tanpa mereka miliki hal-hal yang

menjadi dasar utama pendidikan utama itu

sendiri.

Kearifan lokal saat ini perlahan

sudah mulai dikesampingkan dari

perilaku-perlaku kehidupan sehari-hari

kita, kearifan lokal yang dimiliki setiap

daerah bukan hanya milik para sesepuh-

sesepuh daerah saja, tapi sudah seharusnya

kearifan lokal menjadi dasar utama dalam

komunikasi pendidikan serta menjadi

landasan bagi pendidik atau peserta didik

untuk menerapkannya dalam bidang

pendidikan.

Pada dasarnya pengertian

pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20

tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat. berdasarkan penejelasan

tersebut maka dalam pendidikan tentu saja

dibutuhkan proses penyampaian

komunikasi yang efektif yang tentu saja

dalam hal ini komunikator harus

menyesuaikan dengan komunikannya.

Komunikasi yang kerap dijadikan

alat untuk meyampaikan pesan diharapkan

mampu menjadi sumber dalam

membentuk jati diri mahasiswa yang

mengerti akan nilai, dan moral dari

berbagai penerapan kearifan lokal. Karena

pada dasarnya komunikasi dalam

pendidikan adalah hal yang utama ketika

guru menjadi komunikator yang

diharapkan mampu menyampaikan nilai-

nilai moral yang bukan hanya menjadi

pesan semata tetapi mampu memasuki

nilai-nilai kearifan lokal kedalam kognisi

mahasiswa secara berkala. Pendidikan

yang baik adalah pendidikan yang

didalamnya tetap terdapat manfaat-

manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

pendidikan bukanlah hanya berkisar pada

Page 3: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

angka kumulatif yang bisa dijadikan alat

ukur keberhasilan mahasiswa itu sendiri.

Terlebih dari itu bagaimana menerapkan

pendidikan yang didalamnya memiliki

nilai-nilai moral tersendiri. Komunikasi

pendidikan dengan berdasarkan kearifan

lokal merupakan hal yang penting dalam

upaya menyampaikan pesan yang efektif

dalam membentuk integritas diri anak

didik/mahasiswa.

Berdasarkan hal tersebut maka

peneliti beranggapan komunikasi

pendidikan yang dalam hal ini didasari

penerapan kearifan lokal menjadi alat yang

sangat penting dalam membentuk jati diri

anak didik/ mahasiswa sehingga

pendidikan bangsa yang maju bukan

berarti menjadi indikator kemajuan bangsa

ini akan tetapi lebih dari itu pendidikan

dan komunikasi yang ada didalamnya

berupaya agar pendidikan itu memiliki arti

lebih mendalam yang menjadikan

mahasiswa pintar secara akademik dan

secara mental spriritual. Berdasarkan

deskripsi yang ada pada pendahuluan,

maka penelitian ini mencoba untuk

mengangkat masalah Kredibilitas Dosen

dan Nilai-nilai Kearifan Lokal di

Universitas Satya Negara Indonesia

(USNI).

PERTANYAAN PENELITIAN

1. Bagaimanakah kredibilitas Dosen

dalam melakukan proses komunikasi

pendidikan berbasis kearifan lokal

pada saat mengajar dikelas maupun di

luar kelas.

2. Bagaimanakah penerapan nilai-nilai

kearifan lokal serta prinsip integritas

oleh Dosen dan Mahasiswa dalam

komunikasi pendidikan pada saat

mengajar dikelas maupun di luar

kelas.

KERANGKA TEORITIS

Teori Belajar Konstruktivisme

Berdasarkan perspektif studi teori

belajar konstruktivisme kaum kstruktivis

menjelaskan bahwa belajar sebagai

kegiatan manusia membangun atau

menciptakan pengetahuan dengan

memberi makna pada pengetahuannya dan

sesuai dengan pengalaman. Menurut teori

ini, satu prinsip yang mendasar adalah

dosen tidak hanya memberikan

pengetahuan kepada mahasiswa, namun

mahasiswa juga harus berperan aktif

membangun sendiri pengetahuan di dalam

memorinya. Dalam hal ini, Dosen dapat

memberikan kemudahan untuk proses ini,

dengan membri kesempatan kepada

mahasiswa untuk menemukan atau

menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan

mengajar siswa menjadi sadar dan secara

Page 4: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

sadar menggunakan strategi mereka

sendiri untuk belajar. Dosen dapat

memberikan siswa anak tangga yang

membawa mahasiswa ke tingkat

pemahaman yang lebih tinggi dengan

catatan mahasiswa sendiri yang mereka

tulis dengan bahasa dan kata-kata mereka

sendiri.

Konstruktivisme adalah salah satu

filsafat yang menekankan bahwa

pengetahuan adalah bentukan (kunstruksi)

kita sendiri (Von Olaserfeld). Pengetahuan

bukan tiruan dari realitas, bukan juga

gambaran dari dunia kenyataan yang ada.

Pengetahuan merupakanhasil dari

konstruksi kognitif melalui kegiatan

seseorang dengan membuat struktur,

kategori, konsep, dan skema yang

diperlukan untuk membentuk pengetahuan

tersebut. Jika behaviourisme menekanlan

keterampilan atau tingkah laku sebagai

tujuan pendidikan, sedangkan

maturasionisme menekankan pengetahuan

yang berkembang sesuai dengan usia,

sementara konstruktivisme menekankan

perkembangan konsep dan pengertian

yang mendalam, pengetahuan sebagai

konstruksi aktif yang dibuat seseorang.

Jika seseorang tidak aktif

membangun pengetahuannya, meskipun

usianya tua tetap tidak akan berkembang

pengetahuannya. Suatu pengetahuan

dianggap benar bila pengetahuan itu

berguna untuk menghadapi dan

memecahkan persoalan atau fenomena

yang sesuai. Pengetahuan tidak bisa

ditransfer begitu saja, melainkan harus

diinterpretasikan sendiri oleh masing-

masing orang. Pengetahuan juga bukan

sesuatu yang sudah ada, melainkan suatu

proses yang berkembang terus menerus.

Teori Konstruktivisme

didefinisikan sebagai pembelajaran yang

bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta

sesuatu makna dari apa yang dipelajari.

Konstruktivisme sebenarnya bukan

merupakan gagasan yang baru, apa yang

dilalui dalam kehidupan kita selama ini

merupakan himpunan dan pembinaan

pengalaman demi pengalaman. Ini

menyebabkan seseorang mempunyai

pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.

Mengikuti pemikiran Jean Peaget,

dapat dijelaskan bahwa perilaku

mahasiswa adalah tindakan mencipta suatu

makna dari apa yang dipelajari, dialami,

dan yang dirasakan sebagai mahasiswa.

Mahasiswa berhadapan dengan tantangan,

pengalaman, gejala baru, dan persoaalan

yang harus ditanggapinya secara kognitif

(mental). Dalam hal ini teori

konstruktivisme dianggap memiliki

peranan penting terhadap keputusan

mahasiswa dalam bertindak, dan

memahami nilai-nilai integritas yang

Page 5: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

sesungguhnya. Komunikasi pendidikan

hanyalah sebuah metode atau salah satu

alat yang dapat menyampaikan nilai-nilai

hakiki dari sebuah penerapan pengetahuan

yang sesungguhnya. Tuntutan agar

memiliki indeks prestasi yang tinggi

menjadi salah satu pemicu mahasiswa

yang secara mental tidak mampu untuk

berhadapan dengan tantangan tersebut.

Ekspektasi Dosen yang terlalu besar

terhadap mahasiswanya dalam

memperoleh nilai serta pemahaman

menyebabkan penyimpangan nilai-nilai

integritas oleh mahasiswa.

Kepercayaan (credibility)

Komunikator yang baik dan efektif harus

memiliki kredibilitas yang tinggi. Menurut

Kathleen S. Abraham (1997:181)

kredibilitas adalah, “A set perception

about excesss had by source is so that

accepted and followed by its hearer”.

Artinya kredibilitas adalah seperangkat

persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang

dimiliki sumber sehingga diterima dan

diikuti oleh pendengarnya. Pengembangan

kepercayaan (credibility) dapat

dikembangkan melalui teori Aristoteles.

Menurut Hafied Changara (2007:91) teori

tersebut adalah, “Ethos, pathos dan logos.

Ethos ialah karakter pribadinya. Pathos

ialah pengendalian emosi. Logos ialah

kemampuan argumentasi”. Artinya, untuk

mengembangkan kepercayaan atau

kredibilitas, seseorang harus mampu

memperkuat karakter pribadinya,

mengendalikan emosinya dan memiliki

kemampuan berargumentasi yang baik dan

berdasar.

Daya tarik (attractive)

Daya tarik adalah salah satu faktor yang

harus dimiliki oleh seorang komunikator

selain kredibilitas. Faktor daya tarik

(attractiveness) banyak menentukan

berhasil tidaknya komunikasi. Hafied

Changara (2007:94) mengemukakan

bahwa, “Pendengar atau pembaca bisa saja

mengikuti pandangan seorang

komunikator, karena ia memiliki daya

tarik dalam hal kesamaan (similarity),

dikenal baik (familiarity), disukai (liking)

dan fisiknya (physic).

Kesamaan di sini dimaksudkan bahwa

orang bisa tertarik pada komunikator

karena adanya kesamaan demografis

seperti bahasa, agama, suku, daerah asal

dan sebagainya. Dikenal maksudnya

seorang komunikator adalah seorang yang

sudah lama dikenal oleh para khalayak.

Disukai artinya komunikator adalah orang

yang disenangi dan disukai oleh khalayak.

Fisik artinya seorang komunikator akan

dapat diterima dengan baik apabila

memiliki tampilan fisik yang baik dan

menarik.

Page 6: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

Katherin Miller (2005:59) mengemukakan

bahwa, “Communicator capable to become

pleasant person and have appearance of

interesting physical will is easily accepted

by hearer”. Artinya, komunikator yang

mampu menjadi pribadi yang

menyenangkan dan memiliki penampilan

fisik yang menarik akan dengan mudah

diterima oleh khalayak. Oleh sebab itu,

untuk meningkatkan daya tarik maka

seseorang harus mampu belajar dan

mengembangkan diri untuk menjadi

pribadi yang menyenangkan dan menjaga

penampilan fisik.

Kekuatan (power)

Kekuatan dapat diartikan sebagai

kekuasaan dimana khalayak dengan

mudah menerima suatu pendapat kalau hal

itu disampaikan oleh orang yang memiliki

kekuasaan. Hafied Changara (2007:95)

mengemukakan bahwa, “Kekuatan ialah

kepercayaan diri yang harus dimiliki

seorang komunikator jika ia ingin

mempengaruhi orang lain”.

Selanjutnya, Hafied Changara

(2007:95) mengemukakan bahwa,

“Kepercyaan diri dalam komunikasi akan

tumbuh apabila komunikator mampu

memproyeksikan dirinya ke dalam orang

lain”. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa, apabila seseorang ingin memiliki

kekuatan dalam berkomunikasi, maka ia

harus mampu mengembangkan

kepercayaan dirinya.

Nilai-nilai Kearifan Lokal

Pendidikan bebasis kearifan lokal

adalah pendidikan yang lebih didasarkan

kepada pengayaan nilai- nilai cultural.

Pendidikan ini mengajarkan peserta didik

untuk selalu dekat dengan situasi konkrit

yang mereka hadapi sehari-hari. Dengan

kata lain model pendidikan ini mengajak

kepada kita semua untuk selalu dekat dan

menjaga keadaan sekitar yang bersifat nilai

yang berada di dalam lokal masayarakat

tersebut. Model pendidikan ini bisa

diidentifikasi dengan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Gagasan dan dasar hukum yang

melindungi gagasan tentang pendidikan

berbasis kearifan lokal ini berawal dari

sebuah ungkapan yang disampaikan oleh

John Naisbit (1990) yang kemudian

direspon dan dikembangkan oleh sebagian

para pakar sosial dengan ungkapan “thinks

globaly acts localy” (berpikir global dan

bertindak lokal). Maksud dari ungkapan

tersebut adalah, seseorang bisa mengambil

pengalaman dan pengetahuan apapun, dari

suku manapun dan bangsa manapun, akan

tetapi dalam pengaplikasiannya dalam

sebuah tindakan ketika seseorang berada di

dalam suatu tempat, maka ia harus

menyesuaikan dengan nilai dan budaya

Page 7: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

yang ada di tempat tersebut. Dengan

adanya pengetahuan yang bersifat global,

seseorang akan dapat dengan mudah

membaca dan mengenali suatu masalah

dan memecahkannya. Maka dari itu

seseorang perlu untuk

berpengetahuan banyak agar wawasan

menjadi relatif luas. Akan tetapi dalam hal

pendidikan pada umumnya dan belajar

mengajar khususnya, seorang pendidik

tidak cukup hanya dengan berpengetahuan

banyak dan berwawasan luas, akan tetapi

untuk merefleksikan transfer of knowladge

(proses pembelajaran) tersebut juga harus

disertai dengan emotion skill (kemampuan

emosi) yaitu bagaimana seorang pendidik

harus bisa masuk ke dalam dunia di mana

anak didik tersebut berada. Dalam masalah

ini ada satu hal yang perlu diingat yaitu

“seorang anak didik yang datang ke

sebuah kelas dalam suatu sekolah tidaklah

seperti gelas kosong, akan tetapi mereka

sudah membawa pengetahuan dan

kebiasaan- kebiasaan dari tempat di mana

ia tinggal”. Dengan kata lain bahwa

lingkungan yang menjadi tempat tinggal

seorang anal didik yang satu, berbeda

dengan lingkungan yang menjadi tempat

tinggal anak didik yang lain. Dengan

begitu sudah barang tentu bahwa status

sosial dan ekonomi merekapun pasti

berbeda- beda. Begitu juga dalam lokal

masyarakat, di dalam sebuah lokal

masyarakat yang satu, pasti akan berbeda

dengan lokal masyarakat yang lain. Itulah

sebabnya kenapa di Indonesia ada

semboyan “Bineka Tunggal Ika” yang

maksud dari semboyan tersebut adalah

walaupun kita berasal dari suku yang

berbeda serta budaya yang berbeda pula,

akan tetapi kita memiliki satu kesatuan

yaitu Indonesia.

Dari kata semboyan yang tersebut di atas

bisa disimpulkan bahwa negara Indonesia

memang telah mempunyai banyak sekali

lokal masyarakat yang tentunya memiliki

keanekaragaman budaya yang berbeda-

beda pula. Maka dari itu sudah barang

tentu bahwa negara Indonesia sebenarnya

telah memiliki kekayaan budaya yang

pastinya bisa memberi sebuah warna dan

corak yang bisa dikembangkan menjadi

sebuah karakter bangsa.

Pendidikan bebasis kearifan lokal

sebenarnya adalah bentuk refleksi dan

realisasi dari Peraturan Pemerintah (PP)

Nomor 19/ 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, yaitu pasal 17 ayat 1 yang

menjelaskan bahwa ”kurikulum tingkat

satuan pendidikan SD- SMA, atau bentuk

lain yang sederajat dikembangkan sesuai

dengan satuan pendidikan, potensi daerah,

sosial budaya, dan peserta didik”.

Tujuan dan manfaat dari pendidikan yang

berbasis pada kearifan lokal

Page 8: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

Tujuan dari pendidikan berbasis

kearifan lokal ialah sesuai dengan nas

yang telah termaktub dalam undang-

undang nasional yaitu Undang- undang

(UU) No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada Pasal 3,

menyebutkan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk karakter serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan

pada penelitian ini adalah metode

deskriptif, yaitu pencarian fakta dengan

interpretasi yang tepat. Metode ini berguna

untuk membuat gambaran mengenai

situasi atau kejadian, sehingga metode ini

berkehendak mengadakan akumulasi

hanya data dasar. Dalam mengumpulkan

data digunakan teknik wawancara dengan

panduan interview.

IHASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Kredibilitas Dosen Pada Aspek Sikap

ditinjau Berdasarkan Kepribadian,

Toleransi, dan Kecenderungan

Berperilaku Dosen.

Kredibilitas dosen yang salah satunya

diukur berdasarkan kepribadian, menjadi

aspek penting yang harus diperhatikan,

karena kepribadian mencerminkan

keadaan diri dan kondisi mental dosen

yang akan mempengaruhi komunikasi

pendidikan terhadap mahasiswa. Seperti

yang diungkapkan salah seorang

mahasiswa Fakultas Ekonomi USNI “...

beberapa Dosen mempunyai kepribadian

yang baik dan dapat menjadi contoh atau

teladan bagi mahasiswanya, dosen- dosen

disini rapih enak dilihatnya kalo ngajar,

cara menyampaikan materinya juga enak

jelas bisa diterima dan di mengerti”. Dari

pernyataan tersebut kepribadian bukan

hanya menjadi kunci keberhasilan dalam

membentuk keadaan diri bagi mahasiswa

tersebut, karena dosen juga merupakan

model yang selalu dijadikan contoh dan

tolok ukur tersendiri.

Selain kepribadian, toleransi dan

kecenderungan berprilaku dosen dianggap

mampu meberikan nilai tersendiri, perilaku

yang sopan dan santun yang diterapkan

dalam kehidupan pendidikan merupakan

point penting dalam membentuk integritas

mahasiswa. Upaya dosen dalam

menerapkan berbagai aturan adalah salah

Page 9: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

satu hal yang harus dilakukan demi

membentuk penilaian yang objektif,

namun hal tersebut bukan berarti tidak ada

toleransi, karena dunia pendidikan

bukanlah tempat seperti dunia militerisasi.

Kredibilitas Dosen Pada Aspek Tujuan

Ditinjau Berdasarkan Penyampaian

Materi dan nilai-nilai Moral

didalamnya.

Sebagai profesi Dosen yang secara

substansinya memang memberikan materi

atau ilmu pengetahuan yang dimiliki

sehinga, mahasiswa bukan lagi menjadi

‘gelas kosong’ tetapi hampir menjadi

manusia yang penuh akan pengetahuan.

Tetapi menjadi profesi Dosen memang

lebih dari hanya sekedar memberikan

pengetahuan saja, tetapi mendidik

mahasiswa mengenai bagaimana

memanfaatkan pengetahuan tersebut.

Dosen yang baik tentu saja akan

memikirkan hal tersebut untuk anak

didikannya. Menurut beberapa pengakuan

mahasiswa USNI ketika di wawancarai

mereka paham betul mengenai

karakteristik Dosen yang ada di USNI,

terutama mengenai bagaimana mereka

ketika mengajar dikelas dan

menyampaikan materi-materinya “....ada

salah satu dosen yang kalau mengajar itu

cukup tegang, karena kalau kita ditanya

kita suka takut ga bisa jawab bu, tapi itu

justru membuat kami sebelum matakuliah

itu kita selalu belajar dulu, dan akhirnya

memang kita bisa bu.”, selain itu ada

beberapa respons mahasiswa yang

mengutarakan bahwa adapula dosen yang

mengajar selalu menyisipkan cerita-cerita

pribadinya yang didalamnya tersisipkan

nilai-nilai moral.

Kredibilitas Dosen Pada Aspek Tujuan

Ditinjau Berdasarkan Dinamika

Menjadi seorang Dosen memang

dituntut untuk cakap dalam segala hal,

kemampuan bukan hanya perkara

memberikan materi semata tetapi

bagaimana materi tersebut dapat sampai

dan diterima oleh komunikan dalam hal ini

adalah mahasiswa dan pihak-pihak yang

berinteraksi dengan dosen tersebut. Cara

menyampaikan materi yang menarik,

mulai dari menggunakan alat bantu

mengajar yang menarik membuat animasi-

animasi dengan tampilan menarik sampai

pada penyampaian materi yang jauh dari

kata membosankan. Hal-hal tersebut

dianggap menjadi kemampuan dasar bagi

orang-orang yang ingin berprofesi sebagai

dosen. Rasa humor yang tinggi juga

sepantasnya dimiliki pada pribadi dosen

karena hal-hal tersebut lah yang

menjadikan dosen dapat dikatakan dosen

yang menarik, sehingga dengan daya tarik

tersebut mahasiswa cukup nyaman dengan

pribadi dosen yang memiliki unsur-unsur

tersebut.

Page 10: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

Penerapan Nilai-nilai Kearifan Lokal

Sebagai upaya dalam membentuk

integritas mahasiswa, yang dalam hal ini

peran dosen dianggap yang paling penting

dan utama, maka peran dosen dalam

mengkomunikasikan segala hal yang

berkaitan dengan mengkonstruk sebuah

pemikiran yang juga diaplikasikan pada

setiap tindakan. Salah satu upaya

membentuk integritas adalah dengan

menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan

kearifan lokal dan nilai moral dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini diterapkan

oleh setiap dosen kepada para

mahasiswanya, misalnya menerapkan

disiplin pada saat jam masuk kelas, displin

dalam menjalankan perannya sebagai

mahasiswa (membuat tugas dan

sebagainya). Pendidikan tanpa didasari

nilai-nilai moral didalamnya tidak akan

berarti apa-apa.

Sebagai dosen ada tanggung jawab

moral yang diemban secara khusus dalam

dirinya. Mendidik bukan hanya sekedar

mentransfer ilmu dari yang dimiliki oleh

sang dosen akan tetapi menjadikan

mahasiswa atau murid agar memiliki

kepribadian yang baik sebagai bekal

ketikan mahasiswa tersebut ada di kancah

persaingan dunia. Cara-cara yang secara

etis disampaikan oleh oleh dosen semata-

mata untuk menimbangi antara

kemampuan berpikir yang intelektual

dengan dengan prinsip-prinsip yang

diterapkan dalam berperilaku.

Salah satu nilai yang kerap kali

diterapkan adalah mengenai kedisipilnan

yang telah menjadi komitmen antara pihak

institusi dengan seluruh elemen kampus,

misalnya mengenai disiplin tepat waktu

yang diberlakukan dalam segala hal. Baik

ketika mahasiswa masuk dalam

perkuliahan, ataupun disiplin dalam bidang

lainnya, seperti ujian, mengerjakan tugas,

dan sebagainya. Selain menerapkan

kedisiplinan, para Dosen di USNI pun

menerapkan nilai-nilai kearifan lokal

dalam bidang lainnya, seperti menerapkan

kebiasaan-kebiasaan saling berbagi, saling

menyayangi, saling berempati, dan

berusaha untuk sangat mengenal pribadi

mahasiswa, sehinga mahasiswa merasa

sangat diperhatikan oleh Dosennya.

Integritas Dosen di USNI ternyata tidak

diragukan oleh mahasiswanya, hal itu

terbukti dari perilaku-perilaku yang kerap

dilakukan saat dikelas maupun diluar

kelas.

Keterampilan Dosen dalam

Berkomunikasi Secara Verbal dan

Nonverbal

Salah satu kemampuan dosen yang

mempengaruhi keberhasilan pembentukan

integritas pada mahasiswa adalah

Page 11: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

bagaimana seorang dosen mampu

berkomunikasi secara lisan, baik dalam

penggunaan bahasa, pemilihan kata-kata

sampai pada gerak tubuh yang digunakan

pada saat berkomunikasi. Sebagai

komunikator. Kemahiran dosen dalam

menyampaikan pesan yang bukan hanya

sekedar mentransformasikan materi

pelajaran, namun lebih dari itu

pembentukan makna pesan agar mampu

dicerna dan diaplikasikan oleh mahasiswa.

Setiap dosen diharapkan memiliki cara

atau metode tersendiri yang dianggap

efektif dalam proses komunikasi

pendidikan, beberapa mahasiswa

mengharapkan pendekatan pesikologis

agar diterapkan oleh dosen dalam upaya

proses pembentukan inegritas mahasiswa.

Namun dalam hal sistem komunikasi

pendidikan di USNI sudah dianggap cukup

baik, karena selalu ada koordinasi antara

dosen dan maahasiswa, sehingga

mahasiswa memahami apa yang

diinginkan oleh dosen yang bersangkutan,

dan begitu pula sebaliknya.

Pembentukan karakter pada diri

mahasiswa ditentukan oleh berbagai upaya

dosen sebagai salah satu tokoh utama

dalam hal terssebut. Bagaimana

mahasiswa dapat memahami arti

pendidikan moral, nilai-nilai kearifan,

dimana hal tersebut harus mereka pahami

dan juga mereka terapkan dalam

kehidupan sehari-hari atau dalam hal ini

pada dunia pendidikan yang tengah

mereka jalani. Pendidikan tanpa

pembentukan integrits diri hanya akan

melahirkan pribadi-pribadi yang cerdas

namun kurang memiliki moral yang baik.

Dalam hal ini komunikasi pendidikan

adalah media yang penting dalam

membentuk kepribadian yang dalam hal

ini dosen atau tenaga pengajar sebagai

salah satu tokoh yang berperan penting

untuk menciptakan hal tersebut, selain

keadaan diri dari mahasiswa itu sendiri.

KESIMPULAN

Keberhasilan mahasiswa yang

berintegritas didasari oleh kredibilitas

komunikator yang dalam hal ini adalah

Dosen yang berperan dalam mengkonstruk

sebuah pemahaman akan integritas.

Kredibilitas yang menjadi syarat utama

dalam keberhasilan komunikasi

pendidikan setidaknya harus dimiliki oleh

komunikator, dari sekian banyak

kredibiitas tersebut, beberapa keterampilan

berkomunikasi menjadi hal yang utama

dalam komunikasi pendidikan. Ethos,

Pathos, dan Logos adalah kredibilitas

utama yang wajib dimiliki, Ethos terkait

dengan karakter pribadi komunikator,

Pathos terkait pada pengendalian emosi,

dan Logos adalah kemampuan

berargumentasi yang baik dan berdasar.

Selain Ethos, Ptahos, dan Logos,

Page 12: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

kredibilitas lain yang menunjang adalah

tentang daya tarik pribadi baik secara fisik

maupun kecenderungan berperilaku, serta

power atau kekuatan dalam

mengendalikan sistuasi atau kondisi.

Kredibilitas Ditinjau dari kompetensi

Dosen

Kredibilitas dosen bedasarkan

kompetensinya dianggap sudah memenuhi

syarat, terlihat dari kemampuan kognitif

yang mumpuni dan dapat bepikir analisis

dalam menyelasikan permasalahan-

permasalahan yang dihadapi, selain itu

terlihat pula dari segi kualifikasi

pendidikan yang memenuhi syarat

administratif sebagai seorang dosen.

Kompetensi lainnya yang

menandakan kredibilitas dosen adalah

pengendalian tindakan kelas. Sebagai

pendidik dosen adalah pemimpin yang

mengendalikan berbagai macam kejadian

di kelas, artinya jalannya proses

komunikasi pendidikan diatur oleh dosen.

Prosedur dan aturan-aturan yang berlaku

didalam kelas harus disepakati oleh dosen

dan mahasiswanya. Menciptakan suasana

akrab dengan dan kedekatan yang

profesional didalam kelas merupakan

metode dengan pendekatan komunikasi

antar persona dalam komunikasi

pendidikan.

Kredibilitas Dosen Pada Aspek Sikap

ditinjau Berdasarkan Kepribadian,

Toleransi, dan Kecenderungan

Berperilaku Dosen.

Kredibilitas dosen yang salah

satunya diukur berdasarkan kepribadian,

menjadi aspek penting yang harus

diperhatikan, karena kepribadian

mencerminkan keadaan diri dan kondisi

mental dosen yang akan mempengaruhi

komunikasi pendidikan terhadap

mahasiswa.

Kredibilitas Dosen Pada Aspek Tujuan

Ditinjau Berdasarkan Penyampaian

Materi dan nilai-nilai Moral

didalamnya.

Para Dosen di USNI dianggap telah

mahir dalam menyampaikan materi

ajarnya, dan bukan hanya mahir

menyampaikan materi saja tetapi juga

mampu untuk menyampaikan nilai-nilai

moral yang sudah semestinya disampaikan

kepada mahasiswa. Karena tanggung

jawab moral sebagai seorang Dosen lebih

jauh daripada hanya menyampaikan materi

ajar saja. Hal ini dapat diketahui dari

kepribadian mahasiswa USNI terutama

dalam hal sopan santun dan disiplin.

Kredibilitas Dosen Pada Aspek Tujuan

Ditinjau Berdasarkan Dinamika

Cara menyampaikan materi yang

menarik, mulai dari menggunakan alat

Page 13: isip.usni.ac.idisip.usni.ac.id/jurnal/1. indah.docx · Web viewPendidikan yang baik adalah pendidikan yang didalamnya tetap terdapat manfaat-manfaat tertentu bagi mahasiswa, sehingga

bantu mengajar yang menarik membuat

animasi-animasi dengan tampilan menarik

sampai pada penyampaian materi yang

jauh dari kata membosankan. Hal-hal

tersebut dianggap menjadi kemampuan

dasar bagi orang-orang yang ingin

berprofesi sebagai dosen. Rasa humor

yang tinggi juga sepantasnya dimiliki pada

pribadi dosen karena hal-hal tersebut lah

yang menjadikan dosen dapat dikatakan

dosen yang menarik, sehingga dengan

daya tarik tersebut mahasiswa cukup

nyaman dengan pribadi dosen yang

memiliki unsur-unsur tersebut.

Penerapan Nilai-nilai Kearifan Lokal

Sebagai upaya dalam membentuk

integritas mahasiswa, yang dalam hal ini

peran dosen dianggap yang paling penting

dan utama, maka peran dosen dalam

mengkomunikasikan segala hal yang

berkaitan dengan mengkonstruk sebuah

pemikiran yang juga diaplikasikan pada

setiap tindakan. Salah satu upaya

membentuk integritas adalah dengan

menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan

kearifan lokal dan nilai moral dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini diterapkan

oleh setiap dosen kepada para

mahasiswanya, misalnya menerapkan

disiplin pada saat jam masuk kelas, displin

dalam menjalankan perannya sebagai

mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Blum, Lawrence A.. 2001. “Antirasisme, Multikulturalisme, dan Komunitas Antar-Ras” Yogyakarta: Tiara Wacana.

Bell Gredler, E. Margaret. 1991.Belajar dan

Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali

Calhoun,F. & Acocella, Joan Ross. (1990). Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan (Edisi ketiga). Semarang : IKIP Semarang Press

Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy dan Solatun, (ed), 2007. Metode Penelitian Komunikasi; Contoh-contoh Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mulyana, Deddy,2001. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J.2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Bandung Remaja Rosdakarya.

Rahmat, Jallaudin.2005. Psikologi Komunikasi. Jakarta: CV. Rajawali

Suryabrata.S. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.