isi

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Ketika seorang bayi lahir, adalah kebahagian tiada taranya bagi orang tua. Akan tetapi kebahagiaan ini bisa berubah menjadi kesedihan ketika belakangan diketahui mengalami autis . Autis memiliki spektrum yg lebar. Dari yg autis ringan sampai yg terberat. Termasuk di dalamnya adalah hyper-active, attention disorder, dan sebagainya. Di Indonesia, pada tahun 2013 diperkirakan terdapat lebih dari 112.000 anak yang menderita autisme dalam usia 5-19 tahun; sedangkan prevalensi penyandang autisme di seluruh dunia menurut data UNESO pada tahun 2011 adalah 6 di antara 1000 orang mengidap autisme (Republika Online). Namun hingga kini belum banyak yang kita ketahui tentang Autisme, selain gejalanya dan penyebabnya. Dalam makalah ini, di uraikan sedikit mengenai siapa itu autis gejala, penyebab sampai pada penangananya. 1.2 Rumusan masalah 1. Siapa Autis itu ? 2. Apa penyebab Autis ? 3. Bagaimana gejala-gejala Anak Autis itu ? 4. Apa saja ciri-ciri Anak Autis itu ? 5. Bagaimana Kriteria Autisme berdasarkan DSM-IV ? 6. Lima jenis autis menurut Autism Society Of America ? 7. Pola Perkembangan Anak Autis ? 8. Keunikan-keunikan pada Anak Autis ? 9. Metode penanganan pada Anak Autis ? 1.3Tujuan Masalah 1. Supaya kita mengerti Siapa Anak Autis itu. 2. Mengetahui apa saja penyebab Anak menjadi Autis. 3. Mengerti dan memahami gejala-gejala apa saja pada anak autis itu. 1

Upload: linda-retnawati

Post on 13-Feb-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikologi umum

TRANSCRIPT

Page 1: Isi

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah Ketika seorang bayi lahir, adalah kebahagian tiada taranya bagi orang tua.  Akan tetapi

kebahagiaan ini bisa berubah menjadi kesedihan ketika belakangan diketahui mengalami autis. Autis memiliki spektrum yg lebar. Dari yg autis ringan sampai yg terberat. Termasuk di dalamnya adalah hyper-active, attention disorder, dan sebagainya. Di Indonesia, pada tahun 2013 diperkirakan terdapat lebih dari 112.000 anak yang menderita autisme dalam usia 5-19 tahun; sedangkan prevalensi penyandang autisme di seluruh dunia menurut data UNESO pada tahun 2011 adalah 6 di antara 1000 orang mengidap autisme (Republika Online). Namun hingga kini belum banyak yang kita ketahui tentang Autisme, selain gejalanya dan penyebabnya.

Dalam makalah ini, di uraikan sedikit mengenai siapa itu autis gejala, penyebab sampai pada penangananya.

1.2 Rumusan masalah

1. Siapa Autis itu ? 2. Apa penyebab Autis ?3. Bagaimana gejala-gejala Anak Autis itu ?4. Apa saja ciri-ciri Anak Autis itu ?5. Bagaimana Kriteria Autisme berdasarkan DSM-IV ?6. Lima jenis autis menurut Autism Society Of America ?7. Pola Perkembangan Anak Autis ?8. Keunikan-keunikan pada Anak Autis ?9. Metode penanganan pada Anak Autis ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Supaya kita mengerti Siapa Anak Autis itu.2. Mengetahui apa saja penyebab Anak menjadi Autis.3. Mengerti dan memahami gejala-gejala apa saja pada anak autis itu.4. Mengetahui apa saja ciri-ciri pada Anak Autis.5. Mengerti Kriteria Autisme berdasarkan DSM-IV6. Menegtahui jenis-jenis Anak Autis..7. Supaya kita mengetahui pola perkembangan Anak Autis itu.8. Agar kita mengetahui bahwa Anak autis juga memiliki keunikan.9. Agar mengetahui Metode penanganan pada Anak autis.

1

Page 2: Isi

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. SIAPA AUTIS ITU ??? Autisme berasal dari kata “auto” yang berarti sendiri dan” isme” yang berarti aliran. Sehingga dapat diartikan penyandang Autisme seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Autistic adalah sutau gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut komunikasi, interaksi social, dan aktivitas imajinasi.Istilah Autisme baru diperkenalkan sejak tahun 1943 oleh Leo Kanner, sekalipun kelainan ini sudah ada sejak berabad-abad lampau (Handojo, 2003).Autis juga dikenal dengan syndrome Kramer.

Pengertian autis menurut beberapa para ahli. Kartono (2000) berpendapat bahwaAutisme adalah gejala menutup diri sendiri secara

total, dan tidak mau berhubungan lagi dengan dunia luar keasyikan ekstrim dengan fikiran dan fantasi sendiri.

Sarwindah, 2002 Autisme adalah gangguan yang parah pada kemampuan komunikasi yang berkepanjangan yang tampak pada usia tiga tahun pertama, ketidakmampuan berkomunikasi ini diduga mengakibatkan anak penyandang autis menyendiri dan tidak ada respon terhadap orang lain.

Yuniar (2002) menambahkan bahwa Autisme adalah gangguan perkembangan yang komplek, mempengaruhi perilaku, dengan akibat kekurangan kemampuan komunikasi, hubungan sosial dan emosional dengan orang lain, sehingga sulit untuk mempunyai ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat. Autisme berlanjut sampai dewasa bila tak dilakukan upaya penyembuhan dan gejala-gejalanya sudah terlihat sebelum usia tiga tahun. Autisme tidak pandang bulu, penyandangnya tidak tergantung dari ras, suku, strata-ekonomi, strata sosial, tingkat pendidikan, geografis tempat tinggal, maupun jenis makanan. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan penyandang Autisme ialah 4 : 1.

2.2. PENYEBAB AUTIS Lima belas tahun lalu Penyebab Autisme masih merupakan misteri. Sekarang, berkat alat kedokteran yang semakin canggih, di perkuat dengan autopsy, di temukan penyebabnya karna Gangguan neorobiologis pada susunan saraf pusat (otak), Diduga oleh virus seperti ( rubella, toxo, herpes, hamur, ), Nurtisi yang buruk , pendarahan , dan keracunan makanan pada masa kehamilan yang dapat menghambat pertumbuhan sel otak yang menyebabkan fungsi otak bayi yang di kandung terganggu terutama fungsi pemahaman,komunikasi dan interaksi.Selain itu, terganggunya interaksi social, pengindraan kontak mata,kesulitan dalam mengembangkan bahasa dan pengulangan tingkah laku tersebut di sebabkan oleh terjadinya gangguan pada fungsi otak yaitu pada lobus temporal tepatnya di gyrus temporalis superior yang penting untuk pendengaran bahasa, nada, ritme, dan music.

2

Page 3: Isi

Selain teori di atas , ada juga teori lain yang membahas penyebab autism, yaitu teori psikososial, biologis, dan teori imunologi. Teori biologi menjelaskan bahwa ada hubungan yang erat antara retradasi mental ( 75%-80% ). Untuk lebih mudah memahami , ada rangkuman penyebab gangguan autism pada table berikut ini.

Table 1. Penyebab Autisme

Penyebab Factor

psikologis Factor

BiologisFactor

Kimiawi Factor fisika

1. Media elektronik visual seperti televise, computer, dan playing station

2. Sekolah yang lebih awal

3. Respon anak terhadap stressor dari keluarga dan lingkungan

1. Vaksin yang mengandung Thimerosal

2. Virus (taxoplasmosis, taxo, cytomegalo, rubella, dan herpes( atau jamur (candida) yang ditularkan oleh ibu ke janin.

3. Factor genetic4. Nutrisi yang

buruk 5. Pendarahan6. Keracunan

makanan pada masa kehamilan.

7. Kerusakan organ dan saraf yang menyebabkan gangguan fungsi-fungsinya sehingga menimbulkan keadaan autism pada penderita.

8. Makanan pengawat, pewarna

9. Gangguan pencernaan pada anak

10. Abnormalitas pada otak penyandang ASDs

1. Zat yang sangat polutif

2. Folic Acid

1. Radiasi pada janin bayi

3

Page 4: Isi

2.3 GEJALA ANAK AUTIS

Gejala autis berkembang antara usia 3 sampai 10 tahun sehingga dibutuhkan pengawasan yang ketat untuk melihat beberapa gejala yang muncul.

Beberapa gejala autisme diantaranya adalah:

Terlambat atau sedikit berbicara atau merespon, Kesulitan makan, refleks mengunyah atau menelan yang buruk, Perilaku emosional yang ekstrim, Tidak peduli dan tidak yakin tentang lingkungan sekitar, Perubahan perilaku secara mendadak dari normal ke perilaku regresif.

2.4 CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK ANAK AUTIS

1. KOMUNIKASIa. Perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada.b. Anak seperti tampak tuli,sulit berbicara, atau pernah berbicara tapi

kemudian sirna.c. Kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuai artinya.d. Bicara tidak dipakai untuk alat komunikasi.e. Senang meniru dan membeo ( echoladia )f. Mengoceh tanpa arti berulang-ulang, dengan bahasa yang tidak dapat

di mengerti orang lain.g. Bila senang meniru hafal benar kata-kata atau nyanyian tersebut

tanpa mengerti artinya.

2. INTERAKSI SOSIALa. Penyandang autis lebih suka

menyendiri b. Tidak ada atau sedikit kontak

mata, menghindar untuk bertatapan.

c. Tidak tertarik untuk bermain bersama teman.

d. Bila diajak bermain ia tidak mau dan menjauh.

3. GANGGUAN SENSORIS a. Sangat sensitive terhadap sentuhan, seperti tidak suka dipeluk.b. Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga.c. Senang mencium-cium, menjilat mainan atau benda-benda.d. Tidak sensitive terhadap rasa sakit dan rasa takut.

4

Seorang anak penderita autisme, dengan jajaran mainan yang ia buat

Page 5: Isi

4. POLA BERMAINa. Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya.b. Tidak kreatif, tidak imajinatifc. Tidak bermain sesuai fungsi mainan, missal sepeda di balik lalu

rodanya diputar-putar.

5. PERILAKUa. Dapat berperilaku berlebihan (hiperaktif ) atau kekurangan

(hipoaktif)b. Tidak suka pada perubahan c. Dapat pula duduk bengong dengan tatapan kosong.

6. EMOSIa. Sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, tertawa-tawa, menangis

tanpa alasn.b. Temper tantrum ( mengamuk tak terkendali ) jika di larang atau tidak

di berikan keinginannya.c. Kadang-kadang suka menyeraang dan merusak.d. Kadang-kadang anak berperilaku yang menyakiti dirinya sendiri.e. Tidak mempunyai empati dan tidak mengerti perasan orang lain.

2.5 KRITERIA AUTISME BERDASARKAN DSM-IV World Health Organization (WHO) telah merumuskan criteria diagnosis autism.

Rumusan ini di pahami di seluruh dunia yang dikenal dengan ICD ( International

Classification Disease ) 1993. Rumusan dignosi lainnya yang dapat di pakai menjadi

panduaan adalah DSM IV (Diagnostic Statistical Manual ) 1994 yang di buat oleh

Group Psikiatri Amerika Serikat. Isi ICD 10 maupun DSM IV sebenarnya sama.

Handojo (2003) juga mengemukakan beberapa gejala autisme masa kanak berdasarkan kriteria DSM-IV, yaitu sebagai berikut: 

Harus ada sedikitnya 6 dari (1), (2) dan (3), dengan minimal 2 gejala dari (1) dan masing-masing gejala dari (2) dan (3). 

1. .Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus ada 2 gejala dari gejala-gejala di bawah ini: 

a. Tidak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai: kontak mata

sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak-gerik yang kurang tertuju. 

b. Tidak bisa bermain dengan teman sebaya. 

c. Tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain 

5

Page 6: Isi

d. Kurangnya hubungan sosial dan emosional yang timbal balik. 

2. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi seperti ditunjukkan oleh minimal satu dari gejala-gejala di bawah ini:

a. Bicara terlambat atau bahkan sama sekali tidak berkembang (dan tidak ada

usaha untuk mengimbangi komunikasi dengan cara lain tanpa bicara). 

b. Jika bisa bicara, bicaranya tidak dipakai untuk komunikasi. 

c. Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-diulang. 

d. Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif dan kurang bisa meniru. 

3..Suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dari perilaku, minat dan kegiatan. Sedikitnya harus ada satu dari gejala di bawah ini: 

a. Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan

berlebih-lebihan. 

b.Terpaku pada suatu gerakan yang ritualistik yang tidak ada gunanya. 

c.Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang. 

d. Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda. 

2.6 LIMA JENIS AUTIS MENURUT AUTISM SOCIETY OF AMERICA

1. Sindrom Asperger

Jenis gangguan ini ditandai dengan defisiensi interaksi sosial dan kesulitan dalam menerima perubahan rutinitas sehari-hari. Pada sindrom Asperger, kemampuan bahasa tidak terlalu terganggu bila dibandingkan dengan gangguan lain. Anak yang menderita jenis autisme ini kurang sensitif terhadap rasa sakit, namun tidak dapat mengatasi paparan suara keras atau sinar lampu yang tiba-tiba.dengan sindrom Asperger memiliki kecerdasan rata-rata atau di atas rata-rata sehingga secara akademik mampu dan tidak bermasalah.

2. Autistic Disorder

Autistic disorder disebut juga sebagai true autism atau childhood autism karena sebagian besar berkembang pada tiga tahun awal usia anak. Pada sebagian besar

6

Page 7: Isi

kasus, anak yang terkena autistic disorder tidak memiliki kemampuan berbicara dan hanya bergantung pada komunikasi non-verbal. Kondisi ini mengakibatkan anak menarik diri secara ekstrim terhadap lingkungan sosialnya dan bersikap acuh tak acuh.Anak tidak menunjukkan kasih sayang atau kemauan untuk membangun komunikasi.

3. Pervasif Developmental Disorder

Autisme jenis ini meliputi berbagai jenis gangguan dan tidak spesifik terhadap satu gangguan.Tingkat keparahan mulai dari yang ringan sampai ketidakmampuan yang ekstrim. Umumnya didiagnosis dalam 5 tahun pertama usia anak. Pada gangguan ini, keterampilan verbal dan non-verbal efektif terbatas sehingga pasien kurang bisa komunikasi.

4. Childhood Disintegrative Disorder

Gejala-gejala gangguan ini muncul ketika seorang anak berusia antara 3 sampai 4 tahun. Pada dua tahun awal, perkembangan anak nampak normal yang kemudian terjadi regresi mendadak dalam komunikasi, bahasa, sosial, dan keterampilan motorik.Anak menjadi kehilangan semua keterampilan yang diperoleh sebelumnya dan mulai menarik diri dari semua lingkungan sosial.

5. Rett Syndrome

Rett syndrome relatif jarang ditemukan dan sering keliru didiagnosis sebagai autisme. Sindrom ini terutama memengaruhi perempuan dewasa atau anak perempuan yang ditandai oleh pertumbuhan ukuran kepala yang abnormal. Rett syndrome disebabkan oleh mutasi pada urutan sebuah gen tunggal. Gejala awal yang teramati diantaranya adalah kehilangan kontrol otot yang menyebabkan masalah dalam berjalan dan mengontrol gerakan mata. Keterampilan motorik terhambat dan mengganggu setiap gerakan tubuh, mengarah ke perkembangan stereotip serta gerakan tangan dan kaki yang berulang.

2.7 POLA PERKEMBANGAN ANAK AUTISBeberapa anak yang mengalami gangguan autism menunjukkan tanda kekurangan pada usia kurang dari satu tahun. Lainnya muncul saat usia menginjak dua tahun keatas. Pada suatu study didapatkan bahwa sepertiga (⅓) –setangah ( ½) orang tua dari anak tersebut menyadari keterbatasan anaknya sebelum usia satu tahun, dan hampir 80%-90% meyakini problem tersebut saat anaknya berusia lebih dari dua tahun.

7

Page 8: Isi

Usia 0-6 Bulan

1. Bayi tampak terlalu tenang (jarang menangis)2. Terlalu sensitive, cepat terganggu atau terusik.3. Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi.4. Tidak “Babbling”5. Tidak ditemukan social di atas 10 minggu.6. Tidak ada kontak mata di atas umur 3 bulan7. Perkembangan motor kasar/halus sering tampak normal

2.8 KEUNIKAN-KEUNIKAN PADA ANAK AUTIS

kita juga perlu memahami bahwa anak dengan autisme juga memiliki kemampuan unik yang unggul. Keunikan utama anak dengan autisme adalah fokus terhadap detail. Kemampuan ini dapat membantunya untuk mengerjakan tugas-tugas yang membutuhkan fokus pada detail, seperti kecermatan dan menghapal. Kemampuan memahami detail anak dengan autisme secara umum dianggap lebih kuat daripada anak yang berkembang secara normal.

Salah satu karakteristik unik anak dengan autisme biasanya mengembangkan kekuatan belajar yang lebih fokus pada informasi visual; hal ini membuat mereka lebih mudah fokus pada pemrosesan informasi visual yang akan memudahkan mereka untuk memahami informasi dari lingkungan. Jika kemampuan ini bisa dikembangkan, kemampuan memahami detail dan visual dapat membuat mereka dapat diandalkan melakukan tugas-tugas yang memerlukan kemampuan detail visual, seperti menggambar, menghapal dan sebagainya. Anak dengan autisme yang memiliki kemampuan lebih dalam suatu bidang disebut sebagai anak Autisme Savant.

8

Usia 6-12 Bulan

1. Bayi tampak terlalu tenang (jarang menangis)2. Terlalu sensitive, cepat terganggu atau terusik.3. Gerakan tangan dan kaki berlebihan4. Mengigit tangan dan badan orang lain secara berlebihan.5. Tidak ada kontak mata6. Kaku bila di gendong.7. Tidak mau bermain permainan sederhana (ciluk bak, dada)8. Tidak mengeluarkan kata 9. Tidak tertarik pada boneka (pada anak perempuan)10. Mungkin tidak dapat menerima makanan cair11. Perkembangan motor halus /kasar sering tampak normal

Usia 2-3 Tahun

1. Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain2. Melihat orang sebagai “benda”3. Kontak mata terbatas4. Tertarik pada benda tertentu5. Kaku bila di gendong

Usia 4-5 Tahun

1. Sering di dapatkan ekolalia ( membeo )2. Mengelurkan suara yang aneh ( nada tinggi atau datar )3. Marah bila rutinitas yang seharusnya berubah4. Menyakiti diri sendiri5. Temperamen tantrum atau agresif

Page 9: Isi

 maka masyarakat perlu memahami bahwa label anak dengan autisme adalah anak sakit yang tidak berguna di masyarakat adalah salah. Stigma autisme sebagai penyakit mental sudah selayaknya diganti dengan cara pandang yang lebih postif, yaitu anak dengan autisme adalah individu yang akan berkembang melalui tahap dan jalan perkembangan yang berbeda dari individu lain. Sama sepertinya semua manusia, anak dengan autisme juga memiliki keunikan perkembangan.

2.9 METODE PENANGANAN PADA ANAK AUTIS

Sampai hari ini cara penyembuhan autisme belum ditemukan.

Tingkat keparahan autisme yang bervariasi antara satu individu dengan yang lainnya menyebabkan tidak ada satu penanganan yang cocok untuk semua individu yang menderita autisme.

Berikut ini adalah berbagai metode penanganan autisme:

1. Obat-obatan

Obat-obatan hanya dapat membantu mengendalikan gejala autisme.Vitamin, suplemen gizi, antidepresan, dan obat-obatan antipsikotik menunjukkan hasil yang positif dalam mengobati kasus autism

2. Terapi Komunikasi

Terapi komunikasi membantu menginisiasi bahasa dan perkembangan non verbal.Terapi bicara dan interaksi sosial sering digunakan untuk membantu mengatasi hambatan emosional dalam komunikasi.Cerita sosial digunakan untuk membantu anak autis memahami peristiwa, perasaan, penalaran, serta sudut pandang.

3. Terapi Perilaku

Terapi perilaku membantu mengubah perilaku berulang, tidak pantas, dan agresif.Terapi ini dilakukan untuk membantu anak autis memperoleh keterampilan yang dibutuhkan agar mampu berbaur dengan lingkungan sekitarnya.Berbagai metode digunakan untuk mengatasi autisme, baik dilakukan bersamaan maupun secara terpisah.Analisis perilaku diterapkan dengan membagi keterampilan dalam beberapa tahap kemudian mengajarkannya pada anak autisMemberi hadiah setiap kali anak mampu melakukan tahap tertentu akan membantu anak autis untuk belajar dengan

9

Page 10: Isi

meniru (imitasi).Terapi integrasi sensori berfokus pada stimulasi sensori melalui paparan rasa, suara, atau tekstur yang berbeda. Metode lain yang digunakan adalah terapi bermain, dimana perkembangan emosional yang menjadi fokus.Terapi ini biasanya dilakukan dengan bermain peran antara orang dewasa dan anak, serta berusaha untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interaksi sosial.Meskipun tidak dapat disembuhkan, diagnosis dini yang disertai intervensi bisa membantu anak autisme berfungsi lebih baik dan meningkatkan kualitas hidupnya.

 

4. Applied Behavioral Analysis (ABA)

ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai , telah dilakukan penelitian dan didisain khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini bias diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia.

5. Terapi Wicara

Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang. Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain. 

Dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa akan sangat menolong.

6. Terapi Okupasi

Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot -otot halusnya dengan benar.

7. Terapi Fisik

Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. 

Kadang-kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.

8. Terapi Sosial

10

Page 11: Isi

Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang komunikasi dan interaksi . Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terqapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara2nya.

9. Terapi Bermain

Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autistik membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik tertentu. 

10. Terapi Perilaku.

Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya,

11. Terapi Perkembangan

Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap sebagai terapi perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan Intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih spesifik.

12. Terapi Visual

Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar, misalnya dengan metode …………. Dan PECS ( Picture Exchange Communication System). Beberapa video games bisa juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi.

13. Terapi Biomedik

Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam DAN! (Defeat Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik. Mereka sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan. Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila

11

Page 12: Isi

mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis)

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami sejak lahir ataupun saat masa balita. Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina hubungan sosial, berkomunikasi, dan perilaku.Gejala-gejala autisme dapat muncul pada anak mulai dari usia tiga puluh bulan sejak kelahiran hingga usia maksimal tiga tahun. Gejala-

12

Page 13: Isi

gejala autisme dapat dilihat apabila seorang anak memiliki kelemahan di tiga domain tertentu, yaitu sosial, komunikasi, dan tingkah laku yang berulang.

pemicu autisme adalah faktor genetik atau keturunan dan faktor lingkungan, psikologis,biologis,kimiawi, fisika.

Penanganan pada anak autis berupa obat-obatan dan berbagai terapi.

DAFTAR PUSTAKA

Rachnawati, Fauziah……………….”pendidikan Seks Untuk Anak Autis”. Elex

Media Komputindo

http://id.wikipedia.org/wiki/Autisme

http://margaretha-fpsi.web.unair.ac.id/artikel_detail-82884-Autisme- Autisme:%20Gangguan%20perkembangan%20otak%20pada%20anak.html

http://www.autis.info/index.php/terapi-autisme/10-jenis-terapi-autisme

13

Page 14: Isi

http://www.amazine.co/22616/5-jenis-3-metode-penanganan-autisme/

 

14