isi

Upload: henyadriyantirukmana

Post on 09-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IS

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangKardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme. Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas :1.Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar dapat mengalir ke jaringan.2.Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan ke seluruh tubuh.3.Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh.

1.1 Tujuan1. Mahasiswa mengetahui anatomi dan fisiologi jantung 2. Mahasiswa mengetahui jantung 3. Mahasiswa mengetahui curah jantung

BAB IIPEMBAHASAN2.1 SKENARIOAnisa, remaja 16 tahun sering bolak-balik IGD karena sering pingsan di sekolah, periode tidak sadarkan diri yang dialami anisa hanya berlangsung sesaat. Sebelum pingsan anisa mengeluh pusing dan pandangannya gelap. Anisa juga mengeluhkan dadanya yang sering terasa berdebar-debar. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan tekanan darah anisa rendah yaitu sistolik dan diastolik masing-masing 80 dan 60 MmHg dengan denyutnadi 65x/menit. Anisa bingung kenapa tekanan darahnya bisa rendah padahal ayah ibunya mengalami darah tinggi. Padahal menurut artikel yang ia baca di Koran, bakat darah tinggi bisa diturunkan dari orang tua.Bagaimana anda menjelaskan apa yang dialami oleh Anisa?2.2. TERMINOLOGI1. Sistolik : Periode kontraksi jantung dimana jantung memompa darah.2. Diastolik : Periode relaksasi jantung dimana darah masuk kedalam jantung.3. Tekanan darah rendah : Suatu kondisi dimana seseorang mengalami tensi darah yang rendah (120/>90 mmHg).2.3 RUMUSAN MASALAH 1. Anatomi jantung 2. Fisiologi jantung 3. Fisiologi pengaturan tekanan darah? 4. Apa gejala dan penyebab hipotensi?

2.3 PEMBAHASAN RUMUSAN MASALAH 1. Anatomi jantungJantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira6cm.Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus.Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.Selaput yang membungkus jantung disebut pericardium dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara pericardium dan epicardium. Epicardium adalah lapisan paling luar dari jantung, lapisan berikutnya adalah lapisan miokardium dimana lapisan ini adalah lapisan yang paling tebal. Lapisan terakhir adalah lapisan endocardium. Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan sisanya adalah ventrikel. Pada orang awam atrium dikenal dengan serambi dan ventrikel dikenal dengan bilik. Diantara atrium kanan dan ventrikel kana nada katup yang memisahkan keduanya yaitu ktup tricuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel. Fungsi utama jantung adalah memompa darh ke seluruh tubuh dimana pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Selain itu otot jantung juga mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan listrik.Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot yang tebal terutama ventrikel kiri yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebaldariventrikelkanan. Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik inidimulai pada nodus sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara vena cava suiperior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel. Oleh karena itu jantung tidak pernah istirahat untuk berkontraksi demi memenuhi kebutuhan tubuh, maka jantung membutuhkan lebih banyak darah dibandingkan dengan organ lain. Aliran darah untuk jantung diperoleh dari arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri koroner ini keluar dari aorta kira-kira inchi diatas katup aorta dan berjalan dipermukaan pericardium. Lalu bercabang menjadi arteriol dan kapiler ke dalam dinding ventrikel. Sesudah terjadi pertukaran O2 dan CO2 di kapiler , aliran vena dari ventrikel dibawa melalui vena koroner dan langsung masuk ke atrium kanan dimana aliran darah vena dari seluruh tubuh akan bermuara.Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira-kira15-20mmHgpadaarteripulmonalis. Sirkulasi sistemis dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil, arteriole lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan. Sirkulasi sistemik mempunyai fungsi khusus sebagai sumber tekanan yang tinggindan membawa oksigen ke jaringan yang membutuhkan. Pada kapiler terjadin pertukaran O2 dan CO2 dimana pada sirkulasi sistemis O2 keluar dan CO2 masuk dalam kapiler sedangkan pada sirkulasi paru O2 masuk dan CO2 keluar dari kapiler. Volume darah pada setiap komponen sirkulasi berbeda-beda. 84% dari volume darah dalam tubuh terdapat pada sirkulasi sistemik, dimana 64% pada vena, 13% pada arteri dan 7 % pada arteriol dan kapiler.

2. Fisiologi jantung a. Siklus jantungPeristiwa yang terjadi pada jantung dimulai dari awal sebuah denyut jantung sampai awal denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung. Setiap siklus diawali oleh pembentukan potensial aksi spontan di dalam simpul tinus,. Simpul ini terletak pada dinding lateral superior atrium kanan dekat muara vena cava superior, selanjutnya potensial aksi menjalar dari sini dengan kecepatan tinggi melalui berkas A-V ke ventrikel. Oleh karena adanya pengaturan khusus dalam system konduksi dari atrium menuju8 ke ventrikel, ditemukan perlambatan selama lebih dari 0,1 detik ketika impuls jantung dihantarkan dari atrium ke ventrikel. Keadaan ini memungkinkan atrium untuk berkontraksi mendahului kontraksi ventrikel, serta memompakan darah ke dalam ventrikel sebelum terjadi kontraksi ventrikel yang kuat.jadi, atrium itu bekerja sebagai pompa pendahulu bagi ventrikel, dan ventrikel selanjutnya akan menyediakan sumber kekuatan utama untuk memompakan darah lke system pembuluh darah tubuh.

b. Sistolik dan diastolicSiklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi ynag disebut diastolic, yaitu periode pengisian jantung dengan darah, yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang disebut sistolik.Lama berlangsungnya keseluruhan siklus jantung, termasuk sistol dan diastol, berbanding terbalik dengan frekuensi denyut jantung. Sebagai contoh, bila frekuensi denyut jantung adalah 72 denyut/menit, lama siklus jantung adalah 1/72 denyut/menit-sekitar 0,0319 menit per denyut, atau 0,833 detik per denyut.Berbagai peristiwa berbeda yang terjadi selam siklus jantung untuk sisi kiri jantung. Ketiga kurva teratas secara berurutan menunjukkan perubahan-perubahan tekanan di dalam aorta, ventrikel kiri, dan atrium kiri. Kurva keempat melukiskan perubahan volume ventrikel kiri, kurva kelima adalah elektrokardiogram, dan kurva keenam adalah fonokardiogram, yang merupakan rekaman bunyi yang dihasilkan oleh jantung-terutama oleh katup jantung sewaktu memompakan darah.

c. Hemodinamika JantungPrinsip penting yang menentukan arah aliran darah adalah aliran cairan dari daerah bertekana tinggi ke daerah bertekanan rendah. Tekanan yang bertanggung jawab terhadap aliran darah dalam sirkulasi normal dibangkitkan oleh kontraksi otot ventrikel. Ketika otot berkontraksi darah terdorong dari vebtrikel ke aorta selama periode dimana tekanan ventrikel kiri melebihi tekanan aorta. Bila kedua tekanan menjadi seimbang katup aorta akan menutup dan keluaran dari vebtrikel kiri terhenti. Darah yang telah memasuki aorta akan menaikkan tekanan darah pembuluh darah tersebut. Akibatnya terjadi perbedaan tekanan yang akan mendorong darah secara progresif ke arteri, kapiler, dan ke vena. Darah kemudian kembali ke antrium kanan karena tekanan dalam kamar ini lebih rendah dari tekanan vena. Perbedaan tekanan juga bertanggung jawab terhadap aliran darah dari arteri pulmonalis ke paru dan kembali ke antrium kiri. Perbedaan tekanan dalam sirkulasi pulmonal secara bermakna lebih rendah dari tekanan sirkulasi sitemik karena aliran di pembuluh darah pulmonal lebih rendah.d. Elektrofisiologi JantungAktivitas listrik jantung terjadi akibat ion (partikel bermuatan seperti natrium, kalium dan kalsium) bergerak menembus membran sel. Perbedaan muatan listrik yang tercatat dalam sebuah sel mengakibatkan apa yang dinamakan potensial aksi jantung.Pada keadaan istirahat, otot jantung terdapat dalam keadaan terpolarisasi artinya terdapat perbedaan muatan listrik antara bagian dalam membran yang bermuatan negatif dan bagian luar yang bermuatan positif. Siklus jantung bermula saat dilepaskannya impuls listrik, mulailah fase depolarisasi. Permeabilitas membran sel berubah dan ion bergerak melintasinya. Dengan bergeraknya ion ke dalam sel maka bagian dalam sel akan menjadi positif. Kontraksi otot terjadi setelah depolarisasi.sel otot jantung normalnya akan mengalami depolarisasi ketika sel-sel tetengganya mengalami depolarisasi (meskipun dapat juga terdepolarisasi akabat stimulasi listrik eksternal).depolarisasi sebuah sel sisrem hantaran khusus yang memadai akan mengakibatkan depolarisasi dan kontraksi seluruh miokardium.Repolarisasi terjadi saat sel kembali kekeadaan dasar (menjadi lebih negatif),dan sesuai dengan relaksasi otot miokardium.Setelah influks natrium cepat ke dalam sel selama depolarisasi,permeabilitas membran sel terhadap kalsium akan berubah,sehingga memungkinkan ambilan kalsium ke dalam sel. Influks kalsium,yang terjadi selama fase plateau repolarisasi,jauh lebih lambat dibandingkan natrium dan berlangsung lebih lama. Interaksi antara perubahan voltase membran dan kontraksi otot di nbamkan kopling elektromekanikal.Otot jantung,tidak seperti otot lurik atau otot polos,mempunyai periode refraktori yang panjang,pada saat sel tidak dapat distimulasi untuk berkontraksi.Hal tersebut melindungi jantung dari kontraksi berkepanjangan (tetani),yang dapat mengakibatkan henti jantung mendadak.Kopling elektromekanikal dan kontraksi jantung yang normal tergantung pada komposisi cairan interstisialsekitar otot jantung.Komposisi cairan tersebut pada gilirannya tergantung pada komposisi darah. Maka perubahan konsentrasi kalsium dapat mempengaruhi kontraksi serabut otot jantung. Perubahan konsentrasi kalium darah juga penting,karena kalium mempengaruhi voltase listrik normal sel.

e. Mekanisme Jantung Sebagai PompaPada kurva EKG, sistolik atrium dimulai setelah gelombang P dan sistolik ventrikel dekat akhir gelombang R dan berakhir segera setelah gelombang T. Kontraksi menghasilkan runtutan perubahan tekanan dan aliran dalam rongga jantung dan pembuluh darah. Perlu dicatat bahwa istilah tekanan sistolik dalam sistem pembuluh darah merujuk pada puncak tekanan tertinggi yang dicapai selama sistolik, bukan tekanan rata-rata; demikian pula halnya, tekanan diastolik merujuk pada tekanan terendah selama diastolik.Apabila frekuensi denyut jantung meningkat, lama berlangsungnya setiap siklus jantung akan turun, termasuk fase kontraksi dan relaksasi. Lama potensial aksi dan periode kontraksi (sistol) juga turun., namun tidak sebesar prsentase fase relaksasi (diastol). Pada`frekuensi denyut jantung normal sebesar 72 denyut/menit, sistol berlangsung sekitar 0,4 bagian dari seluruh siklus jantung. Pada frekuensi tiga kali frekuensi denyut normal, sistol berlangsung 0,65 bagian dari seluruh siklus jantung. Hal ini berarti bahwa jantung yang berdenyut dengan frekuensi yang sangat cepat, tidak memiliki waktu relaksasi yang cukup untuk pengisian sempurna ruang jantung, sebelum kontraksi berikutnya.a. Fungsi atrium sebagai pompa pendahulu Pada keadaan normal, darah mengalir secara terus menerus dari vena-vena besar menuju ke atrium, kira-kira 80 persen dari darah tersebut akan mengalir langsung melewati atrium dan masuk ke dalam ventrikel bahkan sebelum atrium berkontraksi. Selanjutnya, kontraksi atrium biasanya menyebabkan tambahan pengisian ventrikel sebesar 20 persen. Oleh karena itu, atrium dikatakan berfungsi sebagai pompa primer yang meningkatkan efektivitas pompa ventrikel sebanyak 20 persen. Namun, jantung bahkan dapat terus bekerja pada keadaan tanpa tambahan efektivitas sebesar 20 persen tersebut, karena secara normal jantung mempunyai kemampuan untuk memompakan darah 300 sampai 400 persen lebih banyak darah daripada yang dibutuhkan oleh tubuh pada kegiatan istirahat. Oleh karena itu, bila atrium gagal berfungsi, perbedaan ini tidak terlalu diperhatikan kecuali kalau orang tersebut berolahraga maka adakalanya timbul gejala-gejala gagal jantung akut, terutama sesak nafas.b. Fungsi ventrikel sebagai pompaPengisian ventrikel selama diastole. Selama fase sistol ventrikel, sejumlah besar darah berkumpul dala atrium kiri dan kanan, karena katup A-V tertutup. Oleh karena itu, segera sesudah distol selesai dan tekanan ventrikel turun lagi sampai ke nilai diastolnya yang rendah, tekanan yang cukup tinggi, yang telah terbentuk di dalam atrium selama fase sistol ventrikel, segera mendorong katup A-V agar terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, seperti yang diperlihatkan dengan naiknya kurva volume ventrikel kiri. Keadaan ini disebut sebagai periode pengisian cepat pada ventrikel.Periode pengisian cepat berlangsung kira-kira pada sepertiga pertama dari diastolic. Selama sepertiga kedua dari diastolic, biasanya hanya ada sedikit darah yang mengalir ke dalam ventrikel. Darah ini adalah darah yang terus mengalir masuk ke dalam atrium dari vena-vena dan dari atrium langsung masuk ke ventrikel.Selama periode sepertiga akhir dari diastolic, atrium berkontraksi dan memberikan dorongan tambahan terhadap aliran darah yang masuk ke dalam ventrikel, dan merupaka kira-kira 20 persen dari pengisian ventrikel pada setiap siklus jantung.

Pengosongan ventrikel selama sistolika. Periode kontraksi isovolemik (isometric)Segera sesudah ventrikel mulai berkontraksi, tekanan ventrikel meningkat dengan tiba-tiba, seperti ynag digambarkan dalam gambar, sehingga menyebabkan katup A-V menutup. Selanjutnya dibutuhkan tambahan waktu sebanyak 0,002 sampai 0,003 detik bagi ventrikel agar dapat menghimpun tekanan yang cukup untuk mendorong katup samilunaris (katup aorta dan katup pulmonalis) agar terbuka melawan tekanan di dalam aorta dan arteri pulmonalis. Oleh karena itu, selama periode ini, akan terjadi kontraksi di dalam ventrikel, namun belum ada pengosongan. Periode ini disebut sebagai periode kontraksi isometrik atau isovolemik, yang berarti ada kenaikan tegangan di dalam otot namun tidak ada atau terjadi sedikit pemendekan serat-serat otot.b. Periode ejeksiBila tekana ventrikel kiri meningkat sedikit diatas 80 mm Hg, (dan tekanan ventrikel kanan meningat sedikit diatas 8 mm Hg), maka tekanan ventrikel ini akan mendorong katup semiulnaris supaya terbuka. Segera setelah itu, darah mulai mengalir keluar dari ventrikel, segera 70 persen dari proses pengosongan darah terjadi selama sepertiga pertama dari periode ejeksi dan 30 persen sisa pengosongan terjadi selama dua pertiga berikutnya. Oleh karena itu, waktu sepertiga yang pertama disebut sebagai periode ejeksi cepat dan waktu duapertiga yang terakhir disebut sebagai periode ejeksi lambat.c. Periode relaksasi isovolemik (isometric)Pada akhir sistolik, relaksasi ventrikel mulai terjadi secara tiba-tiba, sehingga baik tekanan intraventrikel kiri maupun kanan menurun dengn cepat. Peninggian tekanan di dalam arteri besar yang berdilatasi, yang baru saja diisi dengan darah yang berasal dari ventrikel yang berkontraksi, segera mendorong darah kembali ke ventrikel sehingga akiran darah ini akan menutup katup aorta dan katup pulmonalis dengan keras. Selama 0,003 sampai 0,006 detik berikutnya, otot ventrikel tidak berubah, sehingga menyebabkan periode relaksasi isovolemik atau isometrik. Selama periode ini, tekanan intraventrikel menurun dengan cepat sekali ke tekanan diastoliknya yang rendah. Selanjutnya katup A-V akan terbuka untuk memulai siklus pemompaan ventrikel yang baru.

Fungsi katupKatup atrioventrikel Katup A-V (katup tricuspid dan katup mitral) mencegah aliran balik darah yang berasal dari ventrikel menuju ke atrium selama fase sistolik, dan katup semiulnaris (yakni katup aorta dan arteri pulmonaris) mencegah aliran balik darah yang berasal dari aorta dan arteri pulmonalis kembali ke ventrikel selama diastolic. Katup-katup ini, seperti yang ditunjukkan dalam gambar untuk ventrikel kiri, menutup dan membuka secara pasif. Yaitu, katup-katup ini membuka bila gradient tekanan ke arah depan mendorong darah ke depan. Berkaitan dengan anatominya, penutupan katup AV yang tipis an mirip selaput ini hampir tidak membutuhkan aliran balik darah, sedangkan katup semiulnaris yang jauh lebih tebal membutuhkan aliran balik yang agak cepat selama beberapa milidetik untuk menutup

Fungsi otot papilarisGambar juga menunjukkan otot papilaris yang melekat pada daun-daun katup A-V melalui korda tendinea. Otot papilaris berkontraksi bila dinding vebntrikel berkontraksi, tetapi berlawanan dengan apa yang diperkirakan, otot papilaris ini tidak membantu menutup katup tersebut. Sebaliknya, selama kontraksi ventrikel, otot papilaris ini menarik daun-dauh katup ke dalam. Menuju ke arah atrium. Bila korda tendinea robek atau salah satu otot papilaris ini lumpuh, katup akan menonjol jauh ke belakang selama kontraksi ventrikel, begitu jauh sehingga kadang-kadang terjadi kebocoran yang hebat dan mengakibatkan payah jantung yang parah atau yang mematikan.

Katup aortaCara kerja katup semiulnaris aorta dan arteri pulmomalis cukup berbeda dari katup A-V. pertama, tekanan yang tinggi dalam ateri pada akhir sistolik akan menyebabkan katup semiulnaris tersentak dan menutup dengan keras, berlawanan dengan penutupan katup A-V yang lebih lembut. Kedua, karena lubangnya yang lebih kecil, kecepatan ejeksi darah melewati katup aorta dan pulmonalis jauh lebih besar daripada kecepatan ejeksi yang melewati katup A-V yang jauh lebih lebar. Juga, karena penutupan dan ejeksi yang berlangsung cepat, tepi katup aorta dan pulmonalis cendrung mendapat abrasi mekanis yang lebih besar dibandingkan dengan katup A-V. Akhirnya, katup A-V juga dikosong oleh korda tendinea, sedangkan katup semilunaris tidak memilikinya. Hal ini terlihat nyata dari anatomi katup aorta dan pulmonalis bahwa katup-katup tersebut harus tersusun dengan dasar jaringan fibrosa yang sangat kuat namun sangat lentur untuk dapat menahan trauma fisik tambahan.

Sistem KonduksiDi dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat yang khusus,yaitu :1. Otomatisasi,kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.2. Irama,kemampuan membentuk impuls yang teratur.3. Daya konduksi,kemampuan untuk menyalurkan impuls.4. Daya rangsang,kemampuan untuk bereaksi terhadap rangasang.Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas,maka secara spontan dan teratur jantung akan menghasilkan impuls-impuls yang di salurkan melalui system hantaran untuk merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan kontraksi otot. Perjalanan impuls di mulai dari nodus SA ke nodus AV,sampai ke serabut purkinye.Di dinding atrium kanan terdapat nodus sinoatrial (SA). Sel-sel dari nodus SA memiliki otomatisasi. Karena nodus SA secara normal melepaskan impuls dengan kecepatan lebih cepat dari pada sel jantung lain dengan otomatisasi 60-100 denyut/menit. Jaringan khusus ini bekerja sebagai pemacu jantung normal. Pada bagian bawah septum interatrial terdapat nodus atrioventrikuler (AV). Jaringan ini bekerja untuk menghantarkan,memperlambat,potensial aksi atrial sebelum ia mengirimnya ke ventrikel. Potensial aksi mencapai nodus AV pada waktu yang berbeda. Nodus AV memperlambat hantaran dari potensial aksi ini sampai semua potensial aksi telah di keluarkan atrium dan memasuki nodus AV.Setelah sedikit perlambatan ini,nodus AV melampau potensial aksi sekaligus,ke jaringan konduksi ventrikular, memungkinkan kontraksi simultan semua sel ventrikel. Pelambatan nodus AV ini juga memungkinkan waktu untuk atrium secara penuh mengejeksi kelebihan darahnya ke dalam ventrikel,sebagai persiapan untuk sistole ventrikel.Dari nodus AV ,impuls berjalan ke berkas his di septum interventrikular ke cabang berkas kanan dan kiri,dan kemudian melalui satu dari beberapa serat purkinye ke jaringan miokard ventrikel itu sendiri. Potensial aksi dapat melintasi jaringan penghantar 3-7 kali lebih cepat dari pada melalui miokard ventrikel. Maka berkas, cabang dan serabut purkinye dapat mendekati kontraksi simultan dari semua bagian ventrikel,sehingga memungkinkan terjadinya penyatuan kerja pompa maksimal.

g. Pembuluh Arteri, Vena, dan Sistem Kapiler Pembuluh darah arteri atau nadi. Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang berdinding tebal dan kaku. Pembuluh arteri yang datang dari bilik sebelah kiri dinamakan aorta yang tugasnya mengangkut oksigen untuk disebar ke seluruh tubuh. Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang betugas membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru.

Pembuluh darah vena atau balikPembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju serambi jantung yang bersifat tipis dan elastis. Pembuluh vena kava anterior adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian atas tubuh. Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian bawah tubuh.

Pembuluh darah kapilerPembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada di paling akhir dari pembuluh arteri. Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman rumit di mana setiap mili meter dari suatu jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah.

h. Tekanan Darah dan Sistem RegulasiFaktor faktor utama yang mempengaruhi tekanan darah adalah curah jantung, tekanan pembuluh darah perifer, dan volume atau aliran darah. Kontrol terhadap tekanan darah bergantung pada sensor-sensor yang secara terus menerus mengukur tekana darah dan mengirim informasinya ke otak. Otak mengintergrasikan semua informasi yang masuk dan berespon dengan mengirim rangsangan eferen ke jantung dan sistem pembuluh melalui saraf-saraf otonom. Berbagai hormon dan mediator kimiawi lokal berperan dalam mengontrol tekanan darah.Pusat kardiovaskuler di otak berada di formasio retikularis dan terletak di medula oblongata bagian bawah dan pons. Impuls yang berkaitan dengan tekanan darah diintegrasikan disini. Apabila terjadi perubahan tekanan darah, maka pusat kardiovaskuler mengaktifkan sistem saraf otonom, sehingga terjadi perubahan stimulasi simpatis dan parasimpatis ke jantung dan selanjutnya akan terjadi perubahan stimulasi simpatis ke seluruh sistem pembuluh darah.d. Curah jantungCurah kerja sekucup jantung adalah jumlah energy yang diubah oleh jantung menjadi kerja selama setiap denyut jantung sewaktu memompa darah ke dalam arteri. Curah kerja semenit adalah jumlah total energy yang diubah menjadi kerja dalam 1 menit; jumlah ini sebanding dengan curah kerja sekuncup dikalikan dengan denyut jantung permenit.Curah kerja jantung terbagi dalam dua bentuk. Pertama, sejauh ini bagian yang utama digunakan untuk memindahkan darah dari vene-vena bertekanan rendah ke arteri bertekanan tinggi. Bagian ini disebut kerja volume tekanan atau kerja luar. Kedua, bagian yang kecil dari energy tersebut digunakan untuk memacu kecepatan ejeksi dadrah melalui katup aorta dan pulmonalis. Bagian ini disebut komponen energikinetik aliran darah dan curah kerja.Curah kerja luar ventrikel kanan biasanya sekitar seperenam curah kerja ventrikel kiri karena adanya perbedaan sebasar enam kali lipat pada tekanan sistolik dari poemompaan kedua ventrikel. Curah kerja tambahan dari tiap ventrikel yang dibutuhkan untuk menghasilkan energy kinetic aliran darah adalah sebanding dengan massa darah yang diejeksikan dikali dengan kuadrat kecepatan ejeksi.Biasanya, curah kerja ventrikel kiri yang dibutuhkan untuk menimbulkan energy kinetic aliran darah hanya kira-kira 1 persen dari seluruh curah kerja ventrikel dan oleh karena itu dapat diabaikan dalam astenosis aorta yang mengalirkan darah dengan kecepatan yang besar melalui katup yang mengalami penyempitan, mungkin dibutuhkan lebih dari 50 persen jumlah total curah kerja untuk dapat menimbulkan energy kinetic aliran darah. Analisis grafik pompa ventrikel ,gambar 1.1 memperlihatkan sebuah diagram yang secara khusus berguna untuk menjelaskan mekanisme pemompaan dari ventrikel kiri. Komponen-komponen yang paling penting dari diagram adalah dua kurva yang diberi tabel tekanan diastolik dan tekanan sistolik. Kedua kurva ini adalah kurva volume tekanan.Kurva tekanan diastolic ditentukan dari pengisian jantung dengan sejumlah darah yang volumenya makin lama makin banyak dan selanjutnya dilakukan pengukuran tekanan diastolic sesaat sebelum terjadi kontraksi ventrikel, pada setiap volume pengisian. Tekanan diastolic tidak akan naik begitu banyak bila volume ventrikel yang tidak berkontraksi belum meninhgkat diatas kira-kira 150 ml. oleh karena itu, sampai volume ini, darah dapat dengan mudah mengalir dari atrium ke dalam ventrikel. Diatas 150 ml, tekanan diastolic ventrikel akan meningkat dengan cepat, sebagian karena jaringan ikat fibrosa didalam jantung tidak akan meregang lebih banyak lagi, dan sebagian lagi karena perikardium yang mengelilingi jantung sudah terisi sampai mendekati batasnya.Selama kontraksi ventrikel, tekanan sistolik meningkat bahkan pada volume ventrikel rendah dan akan mencapai maksimumnya pada volume ventrikel sebesar 150 sampai 170 ml. Kemudian, seiring dengan terus meningkatnya volume tersebut, dibawah pengaruh beberapa keadaan, tekanan sistolik menurun, seperti yang ditunjukan dengan turunnya kurva tekana sistolik pada gambar 1.1, sebab pada volume yang sangat besar ini filamen aktin dan myosin serat otot jantung benar-benar teregang cukup jauh sehingga kekuatan kontraksi jantung menjadi kurang optimal.Tekanan sistolik maksimum pada ventrikel kiri normal adalah antara 250 dan 300 mmHg, tetapi ini sangat bervariasi sesuai dengan kekuatan jantung masing-masing orang dan derajat peransangan jantung oleh saraf jantung. Bagi ventrikel kanan normal, tekanan sistolik maksimum berada diantara 60 dan 80 mmHg.Nilai normal curah jantung saat istirahat dan selama beraktivitas curah jantung sangat bervariasi bergantung pada tingkat aktivitas tubuh. Faktor-faktor berikut ini, antara lain, memengaruhi curah jantung secara langsung : (1) metebolisme basal tubuh, (2) apakah orang tersebut sedang dalam keadaan kerja fisik, (3) umur, (4) ukuran tubuh.Untuk seorang lelaki dewasa muda yang sehat, besar curah jantung saat istirahat rata-rata sekitar 5,6 liter/menit. Untuk wanita, nilai ini sekitar 4,9 liter/menit. Bila kita mempertimbangkan factor umur karena dengan meningkatnya umur, aktivitas tubuh berkurang besar curah jantung rata-rata saat istirahat untuk orang dewasa, dalam angka yang dibutuhkan, seringkali ditetapkan hampir tepat 5 liter/menit.Pengaturan curah jantung oleh aliran balik vena-peran mekanisme frank-starling pada jantung bila kita menyatakan bahwa curah jantung diatur oleh aliran balik vena, yang dimaksud adalah tidak hanya jantung itu sendiri yang bertindak sebagai pengatur utama curah jantung, melainkan terdapat berbagia factor sirkulasi perifer yang memengaruhi aliran darah ke dalam jantung yang berasal dari vena, yang disebut aliran blaik vena, yang merupakan pengatur utama. Alasan utama mengapa beberapa factor-faktor perifer biasanya lebih penting daripada jantung itu sendiri dalam mengatur curah jantung adalah karena jantung memiliki mekanisme di dalam jantung itu sendiri yang biasanya memungkin jantung untuk memompa secara otomatis berapapunjumlah darah yang mengalir ke dalam atrium kanan yang berasal dari vena. Mekanisme ini, disebut hokum frank-starling pada jantung. Pada dasarnya, hukum tersebut menyatakan bahwa bila jumlah darah yang mengalir ke dalam jantung mengalami peningkatan, hal ini akan meregangkan dinding ruang jantung. Akibat dari peregangan ini, otot jantung akan berkontraksi dengan kekuatan yang lebih besar dan akan mengosongkan darah tambahan yang telah masuk dari sirkulasi sistemik. Oleh karena itu, darah yang mengalir kedalam jantung secara otomatis akan dipompa tanpa penundaan ke dalam aorta dan kemudian mengalir lagimelalui sirkulasi.Faktor penting lainnya adalah peregangan jantung akan menyebabkan jantung memompa lebih cepat dengan penigkatan frekuensi denyut jantung. Jadi, peregangan nodus sinus pada dinding atrium kanan berpengaruh langsung terhadap irama nodus itu sendiri untuk meningkatkan frekuensi jantung sebanyak 10 sampai 15 persen. Selain itu atrium kanan yang teregang akan memicu reflek saraf yang disebut refleks brainbridge, yang mula-mula berjalan ke pusat vasomotor diotak dan kemudian kembali ke jantung melalui saraf simpatis dan saraf vagus untuk meningkatkan frekuensi jantung.Pada kondisi yang palin normal tanpa disertai stress, curah jantung diatur hampir seluruhnya oleh factor perifer yang menetukan aliran balik vena. Namun, bila darah yang kembali lebih banyak daripada yang dapat dipompa oleh jantung, maka jantung kemudian menjadi factor pembatas yang menetukan curah jantung.

3. Fisiologi pengaturan tekanan darah?Tekanan darah merupakan gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh, bergantung pada volume darah yang terkandung didalam pembuluh dan compliance atau daya regang dinding pembuluh darah yang bersangkutan. Tekanan maksimum yang ditimbulkan diarteri sewaktu darah disemprotkan masuk ke dalam arteri selama sistol (tekana sistolik) rata-rata adalah 120mmHg. Tekanan minimum didalam arteri sewaktu darah mengalir ke luar ke pembuluh dihilir selama diastol (tekanan diastolik) rata-rata adalah 80mmHg. Sedangakan tekanan pada nadi adalah perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik.(1) Pengaturan tekanan arteri jangka pendek dilakukan oleh sistem saraf simpatis, terutama melalui efek sistem saraf pada kapasitansi dan tahanan vaskular perifer total dan kemampuan memompa jantung. Sedangkan pengaturan untuk jangka panjang bekaitan dengan homeostasis volume cairan tubuh, yang ditentukan oleh keseimbangan antara asupan dan keluaran cairan. Bila tubuh mengandung banyak cairan ekstrasel, volume darah dan tekanan arteri akan meningkat. Peningkatan tekanan ini kemudian mempengaruhi ginjal untuk mengeksresikan kelebihan cairan ekstrasel, sehingg pengembalian tekanan kembali normal.(2)1. Sistem Pengaturan Tekanan Darah Jangka PendekPengaturan jangka pendek dikendalikan oleh sistem saraf. Mekanisme utama dalam proses pengontrolan tekanan darah ini berjalan sesuai dengan mekanisme umpan balik negatif. Mekanisme umpan balik negatif adalah mekanisme perangsangan yang akan mengurangi impuls respon tubuh. Mekanisme pengaturan ini membutuhkan sensor/ reseptor, neuron aferen, sistem saraf pusat, neuron eferen dan efektor.Meurut Sherwood (2006), beberapa sensor yang mendeteksi perubahan tekanan darah diuraikan dibawah ini:a. Refleks BaroreseptorSetiap perubahan pada tekanan darah rata-rata akan mencetuskan refleks baroreseptor yang diperantarai secara otonom. Sistem baroreseptor bekerja sangat cepat untuk mengkompensasi perubahan tekanan darah. Baroreseptor yang penting dalam tubuh manusia terdapat di sinus karotis dan arkus aorta. Baroreseptor secara terus menerus memberikan informasi mengenai tekanan darah, dan secara kontinu menghasilkan potensial aksi sebagai respon terhadap tekanan didalam arteri. Jika tekanan arteri meningkat, potensial aksi juga akan meningkat sehingga kecepatan pembentukan potensial aksi di neuron eferen yang bersangkutan juga ikut meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi penurunan tekanan darah. Setelah mendapat informasi bahwa tekanan arteri terlalu tinggi oleh peningkatan potensial aksi tersebut, pusat kontrol kardiovaskuler berespon dengan mengurangi aktivitas simpatis dan meningkatkan aktivitas parasimpatis. Sinyal-sinyal eferen ini menurunkan kecepatan denyut jantung, menurunkan volume sekuncup, menimbulkan vasodilatasi arteriol dan vena serta menurunkan curah jantung dan resistensi perifer total, sehingga tekanan darah kembali normal. Begitu juga sebaliknya jika tekanan darah turun dibawah normal.b. Osmoreseptor hipotalamus dan reseptor volume pada atrium kiriOsmoreseseptor pada hipotalamus peka terhadap perbahan osmolaritas darah yang dipengaruhi oleh keseimbangan cairan tubuh, keduanya mempengaruhi regulasi jangka panjang tekanan darah dengan mengontrol volume darah.c. Kemoreseptor pada arteri karotis dan aortaKemoreseptor tersebut peka terhadap kadar O2 rendah atau keasaman tinggi pada darah. Fungsi utamanya adalah secara refleks meningkatkan aktivitas penafasan sehingga lebih banyak O2 yang masuk atau lebih banyak CO2 pembentuk asam yang keluar. Disamping itu, reseptor ini juga akan menyampaikan impuls eksitatorik ke pusat kardiovaskuler.d. Sistem saraf pusatSistem saraf akan mempengaruhi tekanan darah melaui erangsangan simpatis dan parasimpatis. Emosi dan prilaku tertentu memengaruhi kerja simpatis yang berefek pada respon kardiovaskular.e. OlahragaPerubahan mencolok pada sistem kardiovaskular terjadi saat berolahraga, termasuk peningkatan besar aliran darah otot rangka, peningkatan curah jantung, penurunan resistensi perifer totalf. Kontrol Hipotalamus terhadap arteriol kulitTekanan darah dapat turun pada saat pembuluh kulit mengalami dilatasi menyeluruh untuk mengeluarkan kelebihan panas dari tubuh.

2. Sistem Pengaturan Tekanan Darah Jangka PanjangSelain refleks dan respon tersebut, pengaturan tekanan darah intermitten dan jangka panjang juga dipengaruhi secara vasoaktif, meliputi:a. Epinefrin, berasal dari medula adrenal, berikatan dengan reseptor 1 (vasokonstriksi) dan reseptor 2 (vasodilatasi), juga berikata dengan 1 (meningkatkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi b. Serotonin 5-hidroksitriptamin, biasanya terdapat pada saraf terminal, trombosit dan sel mast. Zat ini menyebabkan vasokonstriksi c. Histamin, biasanya dikeluarkan saat terjadi luka atau inflamasi yang dapat menyebabkan pembuluh darah di otot polos vasodilatasi, tetapi otot polos viseral berkontraksi d. Angiotensin II, merupakan bagian dari sistem renin angiotensin aldosteron. Angiotensin II merupakan vasokonstriktor yang sangat kuat. Walaupun hanya berada dalam darah 1 atau 2 menit dalam darah, tetapi angiotensin II mempunyai pengaruh utama yang dapat meningkatkan tekanan arteri, yaitu sebagai vasokonstriksi di berbagai daerah tubuh serta menurunkan eksresi garam dan air oleh ginjal.

4. Apa gejala dan penyebab hipotensi? Gejala hipotensi : wajah pucat,pusing mendadak,berkunang-kunang,keringat dingin,cepat lelah,mual,kekurangan konsentrasi. Penyebab hipotensi : a. Pemompaan jantung yang melemah : kurangnya pemompaan darah jantung menyebabkan aliran darah keseluruh tubuh juga melemah.b. Otot jantung yang melemah : volume darah di pompa oleh jantung sedikit danakibatnya tek.darah menurun.c. Adanya pembekuan darah dalam p.vena : kembalinya darah kedalam ventrikel kiri dari paru-paru akibatnya darah kembali ke paru-paru berkurang.d. Efek samping obat-obatan

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanSinkop atau pingsan merupakan suatu proses terjadinya kekurangan suplai darah ke otak . Dimana tekanan darah normal seseorang adalah 120/80 dan pada hipotensi 80/60 mmhg.

DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton and Hall. 2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran-edisi 11.Jakarta : EGC2. M Szkutnik, dkk. Use of The Amplatzer Muscular Ventricular Septal Defect Occluder for Closure of Perimembranous VentricularSeptal Defects. Heart 2007;93;355-358.3. Sherwood Lauralee.2001.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi II.Jakarta:EGC.4. Ethel. 2012. Anatomi Dan Fisiologi. Jakarta : EGC5. Moore, Keith L. & Anne M. R. Agur. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta : EGC

20