isi

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Kelenjar tyroid mempertahankan tingkat metabolisme diberbagai jaringan agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tyroid merangsang konsumsi oksigen pada sebagian besar sel di tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal. Kelenjar tyroid tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan 1

Upload: nedia-ulive-rahmawati

Post on 09-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Isi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin

atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak

mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan

mengikuti peredaran darah suatu organ target, maka hormon akan

merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon

berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya

merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang.

Kelenjar tyroid mempertahankan tingkat metabolisme diberbagai

jaringan agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tyroid

merangsang konsumsi oksigen pada sebagian besar sel di tubuh,

membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting

untuk pertumbuhan dan pematangan normal. Kelenjar tyroid tidak esensial

bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan perlambatan

perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan terhadap dingin,

serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan. Sebaliknya,

sekresi tyroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah,

takikardi, tremor, dan kelebihan pembentukan panas. Fungsi tyroid diatur

oleh hormon perangsang tyroid (Thyroid stimulating hormon = TSH) dan

hipofisis anterior. Sebaliknya, sekresi hormon tropik ini sebagian diatur

oleh umpan balik inhibitorik langsung kadar hormon tyroid yang tinggi

pada hipofisis serta hipotalamus. Dengan cara ini, perubahan-perubahan

pada lingkungan intenal dan eksternal menyebabkan penyesuaian

kecepatan sekresi tyroid.

1

Page 2: Isi

B. Tujuan

1. Menjelasan Anatomi Fisiologi Kelenjar Tyroid

2. Menjelasan Struktur Makroskopis Kelenjar Tyroid

3. Menjelasan Struktur Mikriskopis Kelenjar Tyroid

4. Menjelasan Efek Kelenjar Tyroid

5. Menjelasan Mekanisme Pembentukan Tyroid

2

Page 3: Isi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi Kelenjar Tyroid

Kelenjar tyroid merupakan kelenjar yang terletak di dalam leher

bagian bawah, melekat pada laring, sebelah kanan depan trakea, dan

melekat pada dinding laring. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus (lobus

dextra dan lobus sinistra), saling berhubungan, masing-masing lobus

tebalnya 2 cm, panjang 4 cm dan lebar 2,5 cm.

Kelenjar tyroid menghasilkan hormon tiroksin. Pembentukan

hormon tyroid tergantung pada jumlah yodium eksogen yang masuk ke

dalam tubuh sumber utama untuk memelihara keseimbangan yodium

dalam makanan dan air minum.

Struktur mikroskopis kelenjar ini terdiri dari folikel seperti kelenjar

asiner, berdinding selapis sel, bila sedang aktif berbentuk kuboid yang

tinggi, bila sedang istirahat sel ini pipih bagian tengah asiner ini terisi

koloid senyawa triglobulin, tirosin, dan hormon tiroksin pada kelenjar

tyroid. Sekresi hormon tyroid memerlukan bantuan TSH untuk endositosis

koloid oleh mikrovili, enzim proteolitik utuk memecahkan ikatan hormon

T3 (triiodothyronine), dan T4 (tetraiodothyronine) dan triglobulin dan

melepaskan T3 dan T4 ke peradaran darah.

Distribusi dalam plasma terikat pada protein plasma protein bound

iodine (PBI), sebagian besar PBI T4, sebagian kecil PBI T3 terikat pada

protein jaringan yang bebas dalam keadaan keseimbangan. Reaksi yang

diperlukan untuk sintesis dan sekresi hormon tyroid, yaitu :

1. Transpor aktif yodium dari plasma ke tyroid dan lumen dari folikel-

folikel, proses ini dibantu oleh thyrotrop stimulating hormone (TSH).

3

Page 4: Isi

2. Dalam kelenjar yodium tyroid dioksidasi sehingga menjadi yodium

yang aktif dan dibantu oleh TSH.

3. Idiotirosin mengalami perubahan kondensasi oksidatif dengan bantuan

peroksidase. Reaksi ini terjadi dalam molekul triglobulin membentuk

iodotironin di antaranya T4 (tertaiodotironin) dan T3 (triiodotironin)

yang terikat pada tirosin, dalam kelenjar tyroid dalam bentuk tirosin.

4. Tahap terakhir, pelepasan iodotironin bebas ke dalam darah. Setelah

triglobulin dipecah melalui hidrolisis, T4 dan T3 dalam kelenjar tyroid

dapat lepas dalam darah.

Efek T3 dan T4 :

1. Kalirigenik :

a. Meningkatkan konsumsi oksigen disemua jaringan kecuali pada

orang dewasa (otak, limpa, hipofisis anterior, testes, uterus, dan

kelenjar limfe).

b. Bengantung pada banyak katekolamin.

c. Merangsang metabolisme zat dalam sel glikogenolisis dalam sel

hati katabolisme protein dan lemak pada tulang dan otot.

d. Meningkatkan produksi panas.

2. Pertumbuhan dan perkembangan :

a. Merangsang sekresi growth hormone (GH).

b. Memperkuat efek GH.

c. Mempengaruhi sel-sel saraf, perkembangan mental pada anak

balita dan janin.

Sel-sel dari folikel tyroid menyebabkan yodium dalam bentuk

yodida yang diserap dari pembuluh kapilar terdapat disekeliling setiap

folikel. Yodida yang diserap akan bergabung dengan protein membentuk

triglobulin yang akan disekresi ke dalam lumen dari setiap folikel dan

membentuk koloid. Triglobulin diuraikan oleh enzim proteolitis menjadi

4

Page 5: Isi

tiroksin, merupakan salah satu hormon dari kelenjar tyroid. Di dalam

pembuluh darah tiroksin akan berkaitan dengan molekul protein.

B. Struktur Makroskopis Kelenjar Tyroid

Kelenjar tyroid (glandula tyroidea) terdiri atas lobus kanan dan kiri

yang dihubungkan oleh isthmus yang sempit. Setiap lobus berbentuk

seperti buah alpukat dengan apexnya yang menghadap ke atas sampai linea

oblique cartilago thyroidea, basisnya setinggi cincin trakhea keempat atau

kelima. Pada anterolateral lobustyroid dibatasi oleh musculus

sternohyoideus, venter superior musculus omohyoideus, musculus

sternohyoideus dan pinggir anterior musculus sternocleidomastoideus.

Dibagian posterolateral pula kelenjar ini dibatasi oleh selubung carotis

dengan arteri carotis communis, vena jugularis interna dan nervus vagus.

Dibagian medial, larnyx, trachea, pharynx, dan aesophagus yang

membatasi kelenjar tyroid. Pinggir posterior masing-masing lobus yang

bula berhubungan di posterior dengan glandula parathyroidea superior dan

inferior.

5

Page 6: Isi

Gambar 1 : Struktur Makroskopis Kelenjar Thyroid

Sumber : http://www.studmed.ru/2/234.files/image003.jpg

Kelenjar tyroid mendapat perdarahan dari arteri thyroidea superior

(cabang arteri carotis externa), arteri thyroidea inferior (cabang dari

trunchus thyrocervicalis) dan arteri thyroidea ima (cabang drai arteri

brachiocephalica atau arcus aortae). Pembuluh balik kelenjar tyroid adalah

vena thyroidea superior (bermuara ke vena jugularis interna), ven

athyroidea media (bermuara ke vena jugularis interna) dan vena thyroidea

inferior. Vena-vena ini akan bermuara ke dalam vena brachiocepalica

sinistra di dalam rongga thorax. Cairan limfe pula akan mengalir dari

kelenjar tyroid ke lateral dalam nodi lymphoidei cervicalesprofundi.

Beberapa pembuluh limfe akan berjalan turun ke nodi lymphoidei

paratracheales.

C. Struktur Mikroskopik Kelenjar Tryoid

Kelenjar tyroid mempunyai banyak folikel yang besarnya tidak

seragam. Folikel dibatasi oleh epitel selapis kubis tinggi atau rendah

6

Page 7: Isi

sampai gepeng tergantung aktivitas kelenjar. Pada folikel yang giat (aktif),

epitelnya tinggi dan tepian subtansi koloid yang berbatasan dengan epitel

folikel tidak rata. Pada folikel yang tidak aktif, epitelnya gepeng dan

berbatasan dengan subsntansi koloid memenuhi folikel. Kadang-kadang

diantara sel-sel epitel folikel atau didalam jaringan diantara folikel terdapat

sel yang lebih besar dari sel epitel yang tampak pucat disebut

parafolikuler. Sel-sel folikel ini menghasilkan tiroksin dan triiodotironin

yang disimpan dalam koloid sebagai unsur pembentuk sebuah glikoprotein

sekresi besar disebut triglobulin. Sel parafolikuler pula menghasilkan

kalsitonin, hormon peptida dari 32 asam amino yang menurunkan

konsentrais kalsium darah dengan menekan absorbsi tulang.

Fungsi hormon tyroid, yaitu :

1. Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan) jaringan

tubuh, penggunaan energi total.

2. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan mempengaruhi beberapa

reaksi metabolik dalam tubuh.

3. Menambah sintesis asam ribonukleus (RNA) dan protein, suatu aksi

yang mendahului meningginya basal metabolisme.

4. Dalam konsentrasi tinggi, balans nitrogen negatif dan sintesis protein

berkurang.

5. Menambah produksi panas dan menyimpan energi pada konsentrasi

hormon tyroid yang tinggi.

6. Absorbsi intestinal dari glukosa menambah lancar oleh hormon tyroid,

memungkinkan faktor toleransi glukos yang abnormal sering

ditemukan pada hipertiroidisme.

D. Efek Kelenjar Tyroid

1. Efek pada Metabolisme Karbohidrat, Lemak, Protein dan Vitamin

Hormon tyroid mempunyai efek pada mekanisme tubuh yang

spesifik seperti pada metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan

vitamin. Hormon tyroid merangsang hampir kesemua metabolisme

7

Page 8: Isi

karbohidrat, termasuk penggunaan glukosa yang cepat oleh sel,

meningkatkan glikolisis, meningkatkan glukogenesis, meningkatkan

absorbsi dari saluran cerna dan meningkatkan sekresi insulin dengan

hasil akhirnya adalah terhadap metabolisme karbohidrat. Semua efek

disebabkan oleh naiknya seluruh enzim akibat hormon tyroid. Pada

metabolisme pula, semuanya akan meningkat dengan pengaruh hormon

tyroid. Lemak akan diangkut dengan cepat dari jaringan lemak dan ini

akan menurunkan cadangan lemak tubuh lebih besar dari seluruh elemen

jaringan lain. konsentrasi asam lemak bebas di dalam plasma meningkat,

begitu juga dengan proses oksidasinya yang turut meningkat.

Hormon tyroid yang cukup, penting untuk sintesis protein untuk

pertumbuhan badan yang normal. Sekiranya hormon tyroid disekresikan

dalam dosis yang tinggi, hal ini dapat menyebabkan degradasi protein

atau penguraian protein yang akhirnya bisa mempengaruhi otot seperti

pengecilan otot. Pada metabolisme vitamin pula, hormon tyroid akan

meningkatkan kebutuhan vitamin kareana hormon tyroid berperan untuk

meningkatkan jumlah berbagai enzim tubuh, dimana vitamin juga

merupakan bagian penting dari beberapa enzim atau koenzim. Oleh

karena itu, pada skresi hormon tyroid yang berlebihan, defisiensi

vitamin bisa terjadi, kecuali pada saat yang sama kebutuhan vitamin itu

dapat dicukupi.

2. Efek pada Tumbuh Kembang

Efek hormon tyroid terhadap pertumbuhan ini dapat dilihat

terutama pada masa pertumbuhan anak-anak karena hormon ini

merangsang sekresi growth hormone (GH). Pada anak yang

hipotiroidsm, pertumbuhan tulangnya lambat dan epifisisnya lambat

menutup. Hal ini karena, kekurangan hormon tyroid menyebabkan

sekresi GH ditekan. Sebaliknya pada anak hipertiroidsm, pertumbuhan

tulang akan berlebihan sehingga anak menjadi lebih tinggi dari anak

lain. namun, tulang juga menjadi matang lebih cepat dan pada umur

8

Page 9: Isi

yang muda epifisisnya sudah menutup sehingga lama pertumbuhannya

lebih singkat dan tinggi badan akhir semasa dewasa mungkin malahan

lebih pendek. Efek hormon ini yang penting adalah pada pertumbuhan

dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun

pertama kehidupan pasca lahir. Sekiranya sekresi hormon tyroid tidak

cukup, pertumbuhan dan pematangan otak sebelum dan sesudah bayi itu

dilahirkan akan sangat terbelakang dan otak tetap berukuran kecil

daripada normal.

3. Efek pada Sistem Saraf

Hormon tyroid penting untuk perkembangan sistem saraf anak-

anak terutamanya sistem saraf pusat dan juga untuk aktivitas sistem

saraf pusat yang normal bagi orang dewasa. Hormon ini akan

meningkatkan kecepatan berpikir, tapi sering menimbulkan disosiasi

pikiran. Sekiranya hormon tyroid berkurang, fungsi-fungsi ini akan

berkurang dan hal ini bisa mengakibatkan retardasi mental, kekakuan

motor (motor rigidity) dan deaf-mutism. Kelebihan hormon ini pula akan

cenderung mengakibatkan penderita berasa cemas dan psikoneurotik

seperti kompleks ansietas, kecemasan yang sangat berlebihan atau

paranoid. Selain itu, hormon ini bisa menyebabkan efek pada sistem

refleks manusia.

4. Efek pada Sistem Kardiovaskular

Aliran darah dan curah jantung akan meningkat karena efek

hormon tyroid. Hal ini berkaitan dengan metabolisme jaringan yang

mempercepat pemakaian oksigen dan memperbanyak pelepasan produk

akhir metabolisme dan jaringan. Sebagian besar jaringan tubuh akan

mengalami vasodilatasi sehingga meningkatkan aliran darah. Kecepatan

aliran darah dalam kulit meningkat karena kebutuhan pembuangan panas

dari tubuh. Dengan aliran darah yang meningkat, maka curah jantung

juga meningkat lebih dari normal bila terdapat kelebihan hormon tyroid

9

Page 10: Isi

dan sebaliknya pada keadaan hipotiroidsm. Peningkatan aktivitas

enzimatik yang disebabkan oleh hormon tyroid akan meningkatkan

kekuatan jantung bila sekresi hormon tyroid sedikit atau lebih.

5. Efek pada Berat Badan dan Saluran Cerna

Hormon tyroid akan meningkatkan motilitas saluran cerna dan

kecepatan sekresi getah pencernaan. Efek ini mempunyai hubungan

dengan berat badan karena produksi hormon tyroid yang meningkat

hampir selalu akan menurunkan berat badan dan sebaliknya bila

produksinya berkurang akan meningkatkan berat badan. Tetapi, efek

terhadap berat badan ini tidak selalu terjadi karena hormon ini juga

meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan dan keadaan ini dapat

menyeimbangkan perubahan kecepatan metabolisme. Di samping itu,

kekurangannya dapat menimbulkan konstipasi.

6. Pengaturan Sekresi Hormon Tyroid

Hormon kelenjar hipofisis anterior TSH (tirotropin) akan

meningkatkan sekresi tiroksin (T4) dan triidotironin (T3) oleh kelenjar

tyroid. Sekresi TSH ini diatur oleh hormon hipotalamus, hormon

pelepas-tirotropin (TRH) yang disekresikan oleh ujung-ujung saraf di

dialam eminensia mediana hipotalamus. Dari eminensia mediana

tersebut, TRH akan diangkut ke hipofisis anterior lewat porta

hipotalamus-hipofisis. TRH secara langsung akan mempengaruhi sel-sel

kelenjar hipofisis anterior untuk meningkatkan pengeluaran TSH.

Mekanisme ini bermula dengan pengikatan TRH di dalam membran

hipofisis. Ikatan ini akan mengaktifkan sistem second messenger

fosfolipase di dalam sel-sel hipofisis untuk menghasilkan sejumlahbesar

fosfolipase C, yang didikuti dengan rentetan second messenger yang

10

Page 11: Isi

lain, termasuk ion kalsium dan diasil-gliserol, yang akhirnya

menyebabkan pelepasan TSH.

Setelah pengeluaran hormon TSH dan TRH, sekresi tiroksin dan

triidotironin akan meningkat. Secara spesifik, afek TSH adalah

meningkatkan proteolisis triglobulin yang disimpan di dalam folikel

dengan hasil akhirnya adalah terlepasnya hormon-hormon tyroid ke

dalam sirkulasi darah dan berkurangnya substansi folikel itu sendiri.

Hormon TSH juga meningkatkan aktivitas pompa yodium yang

meningkatkan kecepatan iodide trapping di dalam sel kelenjar dan

meningkatkan rasio iodida intrasel terhadap konsentrasi iodida ekstrasel

sebanyak 8 kali normal. Iodinasi tirosin untuk membentuk hormon

tyroid juga akan ditingkatkan. Ukuran, aktivitas dan jumlah sel-sel

tyroid juga turut meningkat disertai dengan perubahan sel kuboid

menjadi sel kolumnar dan menimbulkan banyak lipatan epitel tyroid ke

dalam folikel.

Gambar 2 : Pengaturan Sekresi Hormon Tyroid

Sumber :

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commond/c/cb/Thyroid_system.png

11

Page 12: Isi

E. Mekanisme Pembentukan Hormon Tyroid

Pembentukan hormon tyroid tiroksin membutuhkan kira-kira 50 mg

yodium setahun yang ditelan dalam bentuk iodida. Iodida yang ditelan akan

diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam darah. Satu perlimanya akan

dipindahkan dari sirkulasi darah oleh sel-sel kelenjar tyroid secraa selektif

dan digunakan untuk sintesis hormon tyroid dan selebihnya akan

dikeluarkan oleh ginjal. Pembentukan hormon tyroid bermulaan dengan

iodida yang diangkut dari darah ke dalam sel-sel folikel kelenjar tyroid.

Membran basal sel tyroid mempunyai kemampuan untuk memompakan

iodida secara aktif ke dalam sel yang disebut iodide trapping. Kecepatan

iodide trapping ini dipengaruhi oleh TSH.

Gambar 3 : Mekanisme Pembentukan Hormon Tyroid

Sumber : http://wikis.lib.ncsu.edu/image/c/c1/23-9.jpg

12

Page 13: Isi

Setelah itu pembentukan hormon tyroid akan diteruskan dengan

pembentukan dan sekresi triglobulin oleh sel-sel tyroid. Retikulum

endoplasma dan alat golgi mensintesisdan mensekresi triglobulin ke dalam

folikel. Setiap molekul triglobulin mengandung sekitar 70 asam amino

tirosin. Proses ini diteruskan dengan tirosin yang diiodinasi menjadi

monoiodotirosin (MIT), iodida bergabung degan tirosin di dalam molekul

triglobulin. Penggabungan 2 molekul iodida ke asam amino tirosin di dalam

molekul triglobulin akan menjadi diiodotirosin (DIT). MIT dan DIT akan

bergabung untuk membentuk triiodotironin (T3). Penggabung dua DIT akan

membentuk hormon tiroksin (T4). Hormon ini akan diangkut di darah ke

dalam keadaan terikat ke protein plasma seperti globulin, albumin dan

thyroxine binding prealbumin.

F. Kelainan Tyroid

1. Hipertrofi dan hiperplasia fungsional

a. Struma difosa toksik (tirotoksikosis), suatu keadaan

hipermetabolisme dari tubuh karena jaringan tubuh dipengaruhi oleh

respon terhadap hormon tyroid yang berlebihan dalam darah lepas

dari asalnya, bukan suatu penyakit tetapi suatu syndrome beberapa

kelainan.

b. Struma difosa nontoksik :

1) Tipe endemik : kekurangan yang kronik

Struma ini disebut air minum yang kurang mengandung yodium

sebagai goiter simpel, struma endemik, gondok endemik, atau

goiter koloid.

2) Tipe sporadik : pembesaran difusi dari struma di daerah endemik

penyebabnya adalah suatu stimulus yang tidak diketahui tetapi

umumnya tidak terjadi pada penduduk secara umum.

2. Hipotiroidisme, disebabkan kelainan struktural dan fungsional dari

kelenjar tyroid sehingga sintesis dari hormon tyroid menjadi insufisiensi.

13

Page 14: Isi

Bila keadaan ini permanen dan komplet maka keadaan tersebut disebut

atirosis atau atiroidisme.

a. Kretinisme

Hipotiroidisme yang berat terjadi sewaktu bayi. Penderita menjadi

cebol dan imbisil. Terjadi pada umur 2-3 bulan dengan gejala lidah

tebal, kedua mata lebih besar dari biasa, suara serak, sering

konstipasi, somnolen, kulit kasar kekuningan, kepala besar, dan

ekspresi seperti orang bodoh.

b. Miksedema juwenil

Hipotiroidisme yang timbul pada anak sebelum akil balik (pubertas).

Anak menjadi cebol, pertumbuhan tulang terlambat dan kecerdasan

berkurang.

c. Miksedema dewasa

Gejalanya nonspesifik, timbulnya sangat perlahan dengan gejala

konstpiasi, letargi, tidak tahan dingin, otot tegang, dan sering keram.

3. Neoplasma

a. Jinak/benigna

Adenoma tyroid pada umumnya bekerja secara otonom dan tidak

dipengaruhi oleh TSH, dapat bertambah menjadi toksik adenoma

dan sering menjadi karsinoma (ganas).

b. Ganas/maligna

c. arnioma tyroid, dimulai dari epitel folikel tyroid dengan karakteristik

tersendiri memungkinkan menjadi karsinoma metastatik (karsinoma

papiler, karsinoma folikuler, karsinoma anapilastik).

4. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah keadaan dimana terjadi peningkatan hormon

tyroid yang lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Tiroksikosis merupakan

14

Page 15: Isi

istilah yang digunakan dalam manifestasi klinis yang terjadi ketika

jaringan tubuh distimulasi oleh peningkatan hormon tyroid.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kelenjar tyroid menghasilkan hormon tiroksin. Pembentukan

hormon tyroid tergantung pada jumlah yodium eksogen yang masuk ke

dalam tubuh sumber utama untuk memelihara keseimbangan yodium

dalam makaanan dan air minum. Kelenjar tyroid mempunyai peran

penting untuk Metabolisme Karbohidrat, lemak, protein dan vitamin, efek

pada tumbuh kembang, efek pada sistem saraf, efek pada sistem

kardiovaskular, efek pada berat badan dan saluran cerna.

B. Saran

15

Page 16: Isi

Dari adanya makalah ini kita bisa belajar banyak untuk dapat

menghindari terjadinya gangguan pada kelenjar tyroid. Adapun caranya

yang dapat dilakukan seperti memanage stres, tidak merokok, tidak

mengkonsumsi obat-obatn sembarangan dan tidak mengkonsumsi

yodium secara berlebihan karena dapat terjadi radiasi pada leher dan

organisme-organisme lain dapat menyebabkan infeksi virus.

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin, 2011. Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan

Edisi 4. EGC, Jakarta

Tambayong J, 2002. Buku Ajar Histologi Edisi 12. EGC, Jakarta

Guyton & Hall, 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta

Rumahorba, Hotma. 1999. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

Sistem Endokrin. EGC, Jakarta

16