isi

42
1 A. JUDUL PROGRAM Analisis Kualitas Pasir Kali Pengkol Sebagai Material Bangunan B. LATAR BELAKANG MASALAH Pada zaman sekarang tidak dapat dipungkiri pembangunan merupakan aspek sosial dan ekonomi yang terus-menerus menjadi fokus setiap negara. Secara khusus pembangunan dalam bidang pemukiman. Dimana pembangunan suatu bangunan tentunya tidak lepas dari pemilahan dan penggunaan material- material penyusun bangunan tersebut. Tentunya material-material tersebut memiliki karaktersitik dan struktur yang berbeda-beda.Dimana setiap jenis material yang digunakan untuk pembuatan bangunan akan menentukan kulitas dlam daya tahan dari bangunan itu sendiri. Material yang cukup penting dalam pembuatan bangunan tentulah pada semen dan semen sangat bergantung dari kualitas pasir yang digunakan. Pasir dimanfaatkan sebagi pondasi dan bagian beton. Paisr yang dapat digunakan dapat berupa pasir sedimen dan pasir vulkanik. Dimana saat ini penggunaan mayoritas adalah pada penggunaan pasir sedimen. Dimana hal tersebut dikarenakan pasir sedimen yang mudah dalam pencariannya serta jumlahnya yang sangat melimpah yang sangat jauh jika

Upload: galang

Post on 25-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

new

TRANSCRIPT

29

A. JUDUL PROGRAM

Analisis Kualitas Pasir Kali Pengkol Sebagai Material Bangunan

B. LATAR BELAKANG MASALAHPada zaman sekarang tidak dapat dipungkiri pembangunan merupakan aspek sosial dan ekonomi yang terus-menerus menjadi fokus setiap negara. Secara khusus pembangunan dalam bidang pemukiman.

Dimana pembangunan suatu bangunan tentunya tidak lepas dari pemilahan dan penggunaan material-material penyusun bangunan tersebut. Tentunya material-material tersebut memiliki karaktersitik dan struktur yang berbeda-beda.Dimana setiap jenis material yang digunakan untuk pembuatan bangunan akan menentukan kulitas dlam daya tahan dari bangunan itu sendiri. Material yang cukup penting dalam pembuatan bangunan tentulah pada semen dan semen sangat bergantung dari kualitas pasir yang digunakan. Pasir dimanfaatkan sebagi pondasi dan bagian beton. Paisr yang dapat digunakan dapat berupa pasir sedimen dan pasir vulkanik. Dimana saat ini penggunaan mayoritas adalah pada penggunaan pasir sedimen. Dimana hal tersebut dikarenakan pasir sedimen yang mudah dalam pencariannya serta jumlahnya yang sangat melimpah yang sangat jauh jika dibandingkan dengan pasir vulkanik yang kelimpahannya tidak merata diseluruh tempat. Dimana pasir vulkanik dapat ditemukan disekitar daerah yang terdapat aktifitas vulkanisme.Pasir sedimen yang merupakan hasil pelapukan,transport dan sedimentasi dari pasir vulkanik ataupun batuan lainnya tentunya kelimpahannya akan lebih banyak dan merata disetiap tempat. Namun , jika dikaji ulang, terutama dari segi komposisi kimianya , pasir vulkanik memiliki kandungan-kandungan kimia yang jauh lebih mendukung untuk menciptakan output bangunan dengan kualitas jauh lebih kuat dan baik daripada bangunan dengan material pasir sedimen. Dimana dapat diketahui bahwa pasir vulkanik memiliki kandungan silikat yang terkandung pada mineral kuarsa yang cukup banyak serta adanya mineral-mineral logam seperti besi (Fe) dan magnesium (Mg) yang juga memiliki kandungan yang jauh lebih banyak dibandingkan pasir sedimen.Pasir vulkanik contohnya dapat ditemukan pada daerah sekitar gunung Merbabu di magelang. Dimana jumlah dari pasir vulkanik pada daerah ini cukup melimpah sedangkan pasir sedimen dapat ditemukan didaerah sekitar kali pengkol di Semarang. Pada kedua daerah ini dengan hasil pasir yang berbeda memiliki perbandingan dalam pemanfaatannya. Dimana pada penelitian ini diperlukan untuk mengetahui bagaimana kualitas antara pasir vulkanik di daerah Magelang dengan pasir sedimen pada daerah kali pengkol di Semarang dalam pemanfaatannya untuk pembuatan bangunan.C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan hasil identifikasi permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :a. Bagaimana perbandingan kualitas antara penggunaan pasir vulkanik pada daerah Magelang dengan pasir sedimen pada daerah kali Pengkol di Semarang dalam pemanfaatannya seebagai material bangunan.D. TUJUAN PROGRAM

Berdasarkan latar belakang dan hasil identifikasi permasalahan tersebut, maka tujuan program penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui kualitas dari pasir vulkanik dan pasir sedimen dalam pemanfaatannya untuk material bangunan.

b. Mencari cara pemanfaatan secara ekonomis untuk pasir vulkanik untuk material bangunan.E. KELUARAN PROGRAM

Pada kegiatan penelitian yang kami lakukan ini, keluaran program yang diharapkan antara lain :a. Dapat mengetahui kualitas dari pasir vulkanik dan pasir sedimen dalam pemanfaatannya untuk material bangunan.

b. Dapat mencari cara pemanfaatan secara ekonomis untuk pasir vulkanik untuk material bangunan.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Manfaat dari penilitian Analisis Kualitas Pasir Kali Pengkol Sebagai Material Bangunan adalah untuk dapat mengetahui perbandingan kualitas dari pasir vulkanik dengan pasir sedimen sebgai material dalam pembuatan bangunan serta menentukan cara ekonomis dalam memanfaatkan pasir vulkanik untuk material bangunan.G. TINJAUAN PUSTAKAG.1 Tanah

Tanah dipandang sebagai bentukan alam dengan sifat tersendiri dan mencerminkan hasil pengaruh berbagai faktor sehingga dapat digunakan sebagai sarana produksi tanaman. Di lapangan pertanian tanah adalah alat produksi untuk menghasilkan hasil pertanian. Sebagai alat produksi pertanian, maka tanah berfungsi sebagai tempat tegak tanaman, tempat untuk persediaan unsur-unsur makanan tanaman, tempat persediaan air bagi tanaman dan udara sehingga akar dapat menyerap dan menghisap makanan dari dalam tanah.

Tanah terdiri atas beberapa lapisan yaitu:

1. Lapisan tanah atas (topsoil); biasanya berwarna coklat tua atau lebih kehitam-hitaman dan lebih lunak. Lapisan tanah atas adalah tempat tumbuhnya tanaman, sehingga disebut tanah olah atau tanah pertanian. Pada lapisan tanah atas banyak terdapat jasad hidup tanah (makro dan mikrobia).

2. Lapisan tanah bawah (subsoil); lapisan ini terletak di bawah lapisan tanah atas, dan di atas lapisan bahan induk tanah. Tanah ini berwarna lebih muda dan lebih terang, lebih padat dan kandungan bahan organiknya lebih sedikit. Pada umumnya lapisan tanah bawah ini kurang subur.

3. Lapisan bahan induk yang terletak di bawah bahan induk tanah. Batuan induk ini masih merupakan batuan pejal karena belum mengalami proses pelapukan. Batuan induk ini dapat digolongkan dalam batuan beku dan batuan endapan. Dengan proses yang begitu lama dan terpengaruh oleh beberapa faktor, maka bahan ini akan merupakan benda-benda yang akan menjadi tanah di atasnya. Tanah itu terbentuk dari batuan induk yang merupakan formasi geologis yang tua (primer) atau yang baru (alluvium) (Suhardi, 1983).G.2 Faktor-Faktor Pembentukan Tanah

Pembentukan tanah ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Iklim

Faktor iklim sangat menentukan dalam pembentukan tanah. Dalam batas-batas iklim tertentu (misal; tropis, subtropis) dekomposisi batuan yang berlainan selalu akan menghasilkan jenis-jenis tanah yang sama, bila masa dekomposisi cukup lama.

Data-data iklim yang lebih menentukan adalah curah hujan dan temperatur. Curah hujan akan mempercepat pelarutan dan migrasi, sedangkan temperatur akan mempercepat perubahan-perubahan dari batuan menjadi tanah.

2. Batuan induk

Batuan induk berhubungan dengan kemampuan meresap air (permeable). Batuan induk yang permeable akan cepat berubah dari batuan yang tidak permeable, karena migrasi akan lebih intensif.

3. Vegetasi

Faktor vegetasi juga memainkan peranan dalam pembentukan tanah. Akar-akar tanaman masuk ke dalam celah-celah batuan dan ikut melebarkan celah-celah tersebut.

4. Relief

Relief akan menentukan dalam dan tidaknya air tanah yang dapat mempengaruhi cepat atau lambat proses pembentukan tanah.

5. Manusia

Secara langsung atau tidak langsung manusia juga merupakan faktor pembentukan tanah, karena manusia dapat merusak atau memperbaiki keadaan tanah.6. Waktu

Waktu adalah faktor penting. Proses dari batuan menjadi tanah memakan waktu ribuan tahun, bahkan bisa jutaan tahun.

Kombinasi kesemua faktor tersebut akan berakhir dengan pembentukan tanah yang telah masak dan berbeda-beda jenisnya (Suhardi, 1983).G.3 Zeolit

Zeolit berasal dari kata Zein yang berarti mendidih dan Lithos yang berarti batuan. Pemberian nama berdasarkan pada sifat mineralnya yang mudah mengembang bila di panaskan. Zeolit merupakan suatu kelompok mineral yang dihasilkan dari proses hidrotermal pada batuan beku basa. Zeolit pertama kali ditemukan oleh seorang ahlimineral Swedia yang bernama Baron Axel Cronsted (1756). Zeolit didefinisikan sebagai senyawa aluminosilikat yang memiliki struktur kerangka tiga dimensi dengan rongga.Rongga tersebut terisi oleh ion-ion logam alkali dan alkali tanah yang dikelilingi oleh molekul air. Keduanya bebas bergerak dan mudah dipertukarkan. Berdasarkan sifat fisika dan kimianya, zeolit banyak dimanfaatkan sebagai penukar ion, katalis, dan adsorben ( Barrer, 1994 ).

Menurut Sutarti ( 1994 ), rumus molekul zeolit adalah sebagai berikut:

M x/n [ ( AlO2 )x ( SiO2 )y ]. ZH2O

M x/n: Kation alkali/ alkali tanah valensi n yang dapat dipertukarkan.

[ ]: Kerangka silika alumina.

z: Jumlah molekul air kristal.

x,y: Jumlah tetrahedral AlO2 dan SiO2, y > x.

Struktur zeolit secara umum adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Struktur umum kerangka zeolit.G.4 Modifikasi Zeolit

Secara umum modifikasi zeolit bertujuan meningkatkan sifatsifat khusus zeolit khususnya stabilitas termal. Menurut Hamdan (1992), modifikasi zeolit dimaksudkan untuk merubah struktur kerangka zeolit, kation pengganti, ukuran pori, serta perbandingan silika dan aluminanya. Sedangkan teknik modifikasi meliputi proses dehidrasi, pertukaran ion, kalsinasi, dealuminasi serta proses hidrotermal.

G.4.1 Dehidrasi

Dehidrasi merupakan perlakuan termal untuk melepaskan molekul air dari kisi kristalnya sehingga membentuk rongga maupun pori yang di harapkan kemudian dapat di tempati oleh kation atau molekul lain. Pada umumnya struktur kerangka zeolit akan mengalami penyusutan namun tidak terjadi perubahan yang nyata pada kerangka dasarnya (Hamdan, 1992).

G.4.2 Dealuminasi

Dealuminasi merupakan suatu teknik modifikasi zeolit melalui pengurangan Al dipermukaan zeolit sehingga rasio Si/Al, kestabilan lebih besar dan lebih bersifat hidrofob (Apriyani, 2004). Dalam proses dealuminasi, zeolit dapat berperan sebagai asam bronsted dalam bentuk HZeolit. Keasaman bronsted pada zeolit akan menurunkan kandungan aluminiumnya.

Salah satu teknik pembentukan zeolit kekurangan Al adalah perlakuan kalsinasi bentuk NH4Zeolit. Sisi kosong yang ditinggalkan oleh Al, akan diisi oleh Si dan bentuk ini memiliki kestabilan yang tinggi. Pertukaran ammonium diikuti oleh dekomposisi termal. Mula-mula terjadi dekationasi M-zeolit menjadi NH4Zeolit. Pemanasan pada suhu 300 oC akan melepaskan NH3 sehingga terbentuk gugus hidroksil pada kerangka zeolit.

G.4.3 Kalsinasi

Kalsinasi adalah proses pemanasan zat padat yang dilakukan pada suhu yang relatif tinggi dibawah titik leleh. Secara umum reaksi kalsinasi pada zat padat dapat digambarkan sebagai berikut:

A(s) B(s) + C(g)

Diperkirakan dengan pemanasan yang tepat akan terjadi dekomposisi tiap kristal A hingga akan menaikkan jumlah kristal B. Kristal B meta stabil artinya keadaan atom atau ion B berada dalam posisi yang sama dengan A sehingga ruang yang ditinggalkan oleh pelepasan gas C tetap ada dan berpengaruh terhadap proses adsorbsinya. Dengan proses kalsinasi diharapkan akan terjadi proses transisi fase yang akan mengubah struktur zeolit (Yuniarto, 1993).G.4.4 Pertukaran ion

Gugus aktif zeolit melibatkan beberapa bentuk yaitu adanya kation alkali atau alkali tanah biasanya Na+ dan anion OH- atau AlO4-. Gugus aktif penukar kation dimiliki oleh zeolit sebagai penyeimbang muatan zeolit, yang dalam hal ini dapat dipertukarkan dengan kation lain. Sedangkan sebagai penukar anion kedudukan ion hidroksil memegang peranan yang sangat penting (Sariman dkk, 1985).

G.4.5 Hidrotermal

Proses pembentukan padatan berpori dapat dilakukan dengan sintering. Sintering dapat terjadi secara konvensional pada temperatur yang sangat tinggi ataupun dengan sintering secara hidrotermal yang dapat dilakukan pada temperatur yang lebih rendah dari yang konvensional. Tekanan temperatur air pada saat hidrotermal akan menyebabkan dekomposisi padatan dengan pengaturan tekanan. Temperatur sintering dan waktu pereaksi pada hidrotermal, akurasi pori, distribusi untuk pori, porositas dan luas permukaan dapat dikendalikan.

Prinsip dari proses hidrotermal ini adalah pemutusan ikatan AlO pada kerangka zeolit oleh uap air yang kemudian diharapkan terminal SiOH yang terbentuk membentuk kembali kerangka yang stabil dengan bantuan molekul pengarah (Yuniarto, 1993).

G.5 Asam Humat

Senyawa humat tanah dapat digolongkan menjadi (1) asam humat yang larut dalam basa (2) Asam fulfat yang larut dalam suasana asam maupun basa, dan (3) humin yang tidak larut dan bersifat inert. Senyawa humat merupakan hasil biodegradasi lanjut dari lignin akibat tanah pengaruh bakteri dalam tanah lembab ataupun yang berair. Proses degadrasi melibatkan proses (1) demitilasi gugus -OCH3, menghasilkan gugus OH- fenolat, (2) oksiadasi gugusCH2OH pada cincin terminal lignin membentuk COOH dan (3) pemecahan cincin aromatik lignin menghasilkan CH2OH, -COH maupun COOH. Demitilasi dan oksidasi mengakibatkan tingginya kandungan gugus COOH dan OH- fenolat. Proses biodegradasi lignin selalu disertai dengan pelepasan CO2. Pelepasan CO2 menyebabkan penurunan kadar oksigen dan karbon pada senyawa humat.

Studi struktur senyawa-senyawa humat telah banyak dilakukan dan dilaporkan oleh beberapa peneliti, tetapi struktur tersebut masih merupakan struktur hipotetik, seperti tampak pada Gambar 2.

Gambar 2. Komposisi dan struktur asam humat yang didominasi oleh asam fulfat turunan lignin.Asam humat merupakan bahan makromolekul polielektrolit yang memiliki gugus fungsional seperti COOH, -OH fenolat maupun OH alkoholat sehingga asam humat memiliki peluang untuk mmbentuk kompleks dengan ion logam karena gugus ini dapat mengalami deprotonasi pada pH yang relatif tinggi. Menurut Swift (1989), deprotonasi gugus-gugus fungsional asam humat akan menurunkan kemampuan pembentukan ikatan hidrogen, baik antar molekul maupun sesame molekul dan meningkatkan jumlah muatan negatif gugus fungsional asam humat, sehingga akan meningkatkan gaya tolak menolak antar gugus dalam molekul asam humat.

Asam humat dipengaruhi oleh; (1) atraksi elektrostatik atau tolakan muatan yang ada dalam molekul, (2) ikatan hidrogen sesama dan antar molekul. Secara umum, komposisi bahan organik tanah didominasi oleh fraksi humin yang berat molekulnya sangat besar, fraksi asam humat yang berat molekulnya sedang, dan fraksi asam fulfat yang berat molekulnya lebih rendah. Asam humat adalah fraksi yang larut dalam alakali tetapi tidak larut dalam asam atau air. Asam humat mampu berinteraksi dengan ion logam, oksida dan hidroksida mineral. Hal ini karena asam humat mengandung gugus fungsional aktif seperti karboksil, fenol, karbonil, hidroksida, alkohol, amino, kuinon dan metoksil, serta bentuknya yang berpori sehingga memiliki luas permukaan yang besar. Asam ini berpengaruh kuat terhadap kapasitas penjerapan tanah.

G.6 Bahan Pembenah Tanah

Pembenah tanah adalah bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral berbentuk padat atau cair yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Secara garis besar, bahan pembenah tanah dibedakan menjadi 2 yaitu; alami dan sintesis, dan berdasarkan senyawa pembentukannya juga dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu pembenah organik dan anorganik. Konsep penggunaan bahan pembenah tanah adalah:

1. Pemantapan agregat tanah untuk mencegah erosi dan pencemaran

2. Merubah sifat hidrofobik dan hidrofilik, sehingga merubah kapasitas tanah menahan air.

3. Meningkatkan kapasitas penukar kation (KPK) tanah.

Beberapa bahan pembenah tanah juga mampu menyuplai unsur hara tertentu meskipun jumlahnya relatif kecil dan seringkali tidak semua unsur hara yang terkandung dalam bahan pembenah tanah dapat segera digunakan untuk tanaman. Contoh bahan pembenah tanah dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Beberapa bahan pembenah tanah

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAMH.1 Waktu Pelaksanaan Program

Kegiatan penelitian Analisis Kualitas Pasir Kali Pengkol Sebagai Material Bangunan ini dilaksanakan selama empat bulan.H.2 Tempat Pelaksanaan Program1. Penelitian lapangan di kali pengkol dan di Magelang.2. Pengamatan mikroskopis dilaboratorium Mineralogi dan Petrologi di Gedung Pertamina Sukowati, Teknik Geologi Undip.3. Analisis kimiawi di laboratorium Kimia Analitik FMIPA Undip

4. Simulasi pemanfaatan material pasir vulkanik dan pasir sedimen dilaboratorium Mineralogi dan Petrologi di Gedung Pertamina Sukowati, Teknik Geologi Undip.

5. Penyusunan laporan.H.3 Alat dan Bahan

H.3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop polarisator, plastik sampel,alat dan bahas simulasi, peralatan laboratorium kimia analitik.H.3.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air dan senyawa kimia pada laboratorium kimia analitik.

H.4 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

H.4.1 Preparasi zeolit alam

Zeolit alam dari Bayat yang dalam bentuk serbuk ukuran 80 mesh direndam dalam akuades sambil diaduk dengan pengaduk besi selama 1 jam pada suhu kamar. Kemudian disaring dengan kertas saring halus dan dikeringkan dalam oven pada suhu 120 oC selama 3 jam. Kemudian dihaluskan dengan cara digerus hingga diperoleh serbuk kembali.

H.4.2 Isolasi asam humat dari tanah gambut

Sebanyak 1 kg tanah gambut diekstraksi memakai 10 L larutan NaOH 0,1 M selama 30 jam pada kondisi atmosfer nitrogen. Supernatan yang terbentuk didekantasi, lalu diasamkan dengan HCl 6 M hingga pH = 1, lalu didiamkan selama 16 jam sampai terbentuk 2 lapisan. Lapisan bawah diperkirakan sebagai asam humat. Pemisahan asam humat dilakukan melalui sentrifugasi berkecepatan 15.000 rpm selama 1520 menit. Padatan coklat tua kehitam-hitaman yang memisah ke ujung bawah sentrifuse di ambil sebagai asam humat kotor.H.4.3 Pemurnian asam humat

Asam humat kotor yang diperoleh dimurnikan dengan cara melarutkannya ke dalam larutan KOH 0,1 M terlebih dahulu di bawah atmosfer nitrogen. Larutan kemudian ditambahkan 16,5 gram KCl dan diaduk selama 30 menit memakai shaker. Asam humat dipisahkan dari pengotornya melalui presipitasi. Ke dalam supernatan dituangkan larutan HCl 6 M hingga pH turun menjadi 1. Campuran didiamkan selama 1618 jam hingga terbentuk 2 lapisan. Sentrifugasi berkecepatan 15.000 rpm selama 10 menit mengendapkan padatan coklat tua kehitam-hitaman ke ujung tabung sentrifuse. Setelah ditapis, padatan dimasukkan ke dalam botol plastik berisi campuran larutan 0,1 M HCl dan 0,3 M HF, lalu digojog selama 20 menit. Setelah didiamkan 24 jam pada temperatur kamar, campuran kemudian disentrifugasi berkecepatan 5.000 rpm selama 10 menit. Endapan asam humat dipisahkan, lalu dibilas berulang-ulang memakai akuades. Pembilasan dihentikan apabila akuades bilasan tidak lagi menunjukan endapan putih ketika dites menggunakan larutan AgNO3.

H.4.4 Analisis asam humat hasil pemurnian

Setelah proses pemurnian selesai, asam humat di karakterisasi berdasarkan metode spektrofotometri inframerah.

H.4.5 Proses modifikasi zeolit dengan asam humat

Pembuatan zeolit yang termodifikasi asam humat dilakukan dengan proses pencampuran asam humat kedalam zeolit. Proses reaksi dimulai dengan menstirer campuran selama 24 jam. Kemudian campuran tersebut disaring dan dikeringkan ke dalam oven pada suhu 130 0C selama 3 jam, dan dikalsinasi pada suhu 400 0C sambil dialiri gas N2 selama 4 jam. H.4.6 Penentuan kesuburan tanah dengan cara Yenny Pot Test

H.4.6.1 Pengambilan contoh tanah

Pada sebidang tanah yang akan diuji, diambil contoh tanahnya pada beberapa titik. Saat pengambilan contoh tanah gulma harus dibersihkan. Kemudian contoh tanah dari beberapa titik dicampur rata lalu dimasukkan ke dalam pot (polybag).

H.4.6.2 Jenis tanaman untuk menguji

Jenis tanaman yang digunakan adalah jenis tanaman yang peka terhadap kekurangan unsur hara yaitu tanaman Tomat.

H.4.6.3 Macam perlakuan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dan rancangan penelitian adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan dua kali ulangan seperti pada Gambar 3.

Keterangan :

(a) Bagian kontrol hanya berisi tanah yang diuji sebanyak 5 Kg.

(b) Bagian 1 berisi tanah yang diuji sebanyak 5 Kg ditambah 5 g zeolit yang termodifikasi asam humat.

(c) Bagian 2 berisi tanah yang diuji sebanyak 5 Kg ditambah 10 g zeolit yang termodifikasi asam humat.

(d) Bagian 3 berisi tanah yang diuji sebanyak 5 Kg ditambah 15 g zeolit yang termodifikasi asam humat.

(e) Bagian 4 berisi tanah yang diuji sebanyak 5 Kg ditambah 20 g zeolit yang termodifikasi asam humat.

(f) Bagian 5 berisi tanah yang diuji sebanyak 5 Kg ditambah 25 g zeolit yang termodifikasi asam humat.

H.4.6.4 Analisis hasil

Analisis hasil menggunakan tanaman tomat dengan mengukur tinggi batang dan berat kering dari tanaman tomat yang berupa biological yield (tidak sampai umur panen) selama 3 minggu.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Tabel Jadwal Kegiatan PKMPKegiatanBulan 1Bulan 2Bulan 3Bulan 4Bulan 5

1.Penyiapan Prosedur Pelaksanaan

2.Pengambilan sampel dan preparasi

3.Uji Yenny Pot Test

4.Analisis pertumbuhan tanaman

5.Penentuan variasi optimum penggunaan zeolit yang termodifikasi asam humat sebagai bahan pembenah tanah

6. Penyusunan Laporan

J. PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN

Tabel 2. Rencana Anggaran Kegiatan

NoSpesifikasiJumlah SatuanHarga Satuan (Rp)Harga Total (Rp)

1Bahan Habis pakai

NaoH1 liter8.0008.000

HCL1 Liter10.00010.000

Zeolit100 g25025.000

43.000

2Peralatan Penunjang Penelitian

Sewa laboratorium5 bulan100.000500.000

Thermometer2 buah125.000250.000

Ayakan 1 buah100.000100.000

Sewa Mikroskop1 buah200.000200.000

Sarung tangan kerja5 pasang10.00050.000

1.100.000

3Transportasi dan akomodasi

Transportasi5 orang50.000250.000

Konsumsi5 orang30.000150.000

400.000

4Administrasi

Buku catatan3 buah20.00060.000

Spidol3 buah8.00024.000

Pulpen3 buah3.0009.000

Pensil3 buah2.0006.000

Mistar3 buah5.00015.000

114.000

5Pembuatan laporan

DVD2 buah8.00016.000

Pengetikan1 rangkap30.00030.000

Penjilidan5 rangkap15.00075.000

Penggandaan5 buah10.00050.000

171.000

6Dokumentasi

Film + cetak foto200.000

Kamera digital ( sewa )1 set200.000200.000

400.000

7Biaya lain-lain

Tak terduga200.000

jumlah saldo2.500.000

J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA KELOMPOK

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap

: Lintong Mandala Putra Siregarb. NIM

: 21100112130044c. Fakultas/Program Studi

: Teknik/Teknik Geologid. Perguruan Tinggi

: Universitas Diponegoro

e. Waktu untuk kegiatan PKM: 15 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

Anggota 1

a. Nama Lengkap

: Rachdian Eko Supraptob. NIM

: 21100112120005c. Fakultas/Program Studi

: Teknik/Teknik Geologid. Perguruan Tinggi

: Universitas Diponegoro

e. Waktu untuk kegiatan PKM: 15 jam/minggu

Anggota 2

a. Nama Lengkap

: Galang Virgiawanb. NIM

: 21100112120011c. Fakultas/Program Studi

: Teknik/Teknik Geologid. Perguruan Tinggi

: Universitas Diponegoro

e. Waktu untuk kegiatan PKM: 15 jam/minggu

Anggota 3

a. Nama Lengkap

: Masdar Rohman

b. NIM

: 21100112130059c. Fakultas/Program Studi

: Teknik/Teknik Geologid. Perguruan Tinggi

: Universitas Diponegoro

e. Waktu untuk kegiatan PKM: 15 jam/minggu

Anggota 4

a. Nama Lengkap

: Muchammad Dani S

b. NIM

: 21100112130062c. Fakultas/Program Studi

: Teknik/Teknik Geologid. Perguruan Tinggi

: Universitas Diponegoro

e. Waktu untuk kegiatan PKM: 15 jam/minggu

K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama Lengkap dan Gelar

: Ir. Wahju Krisna Hidayat, M.T2. Golongan Pangkat dan NIP

: 1959090919870310013. Jabatan Fungsional

: 4. Jabatan Struktural

:

5. Fakultas/Program Studi

: Teknik/Teknik Geologi6. Perguruan Tinggi

: Universitas Diponegoro

7. Bidang Keahlian

: Geoteknik8. Waktu untuk kegiatan PKM

:

L. BIAYA

Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Program:

1. Bahan habis pakai

: Rp 2.770.0002. Peralatan penunjang PKM

: Rp 710.0003. Biaya perjalanan

: Rp 1.800.0004. Biaya pengeluaran lain-lain: Rp 720.000Jumlah

: Rp 6.000.000JENIS PENGELUARAN

ANGGARAN YANG DIUSULKAN

Bahan Habis Pakai

1. Proses pelatihan

Sampel zeolit

Tanah gambut

NaOH p.a

HCl p.a

KOH p.a

HF

AgNO3 p.a

pH universal

KCl p.a

Benih tanaman

Sub TotalRp. 200.000,-Rp. 200.000,-

Rp. 325.000.-

Rp. 350.000.-

Rp. 350.000.-

Rp. 375.000.-

Rp. 350.000.-

Rp. 160.000.-

Rp. 275.000.-

Rp. 185.000.-

Rp. 2.770.000.-

Peralatan Penunjang PKM

Yenny Pot Test 3 x 6 x @ Rp 20.000

Roll Tissue

Kain Lap

Analisis FTIR 5 x @ Rp 50.000

Sub TotalRp. 360.000.-

Rp. 50.000.-

Rp. 50.000.-

Rp. 250.000.-

Rp. 710.000.-

Biaya Perjalanan

Perjalanan pp Semarang-Bayat 5 x @ Rp 120.000 untuk pengambilan zeolit

Transportasi Rawa Pening 5 x @ Rp 60.000

Transportasi pp Semarang-Yogyakarta 5 x @ Rp 120.000

Transportasi dalam kota

Sub TotalRp. 600.000,-Rp. 300.000.-

Rp. 600.000.-

Rp. 300.000.-

Rp. 1.800.000.-

Biaya Lain-Lain

Dokumentasi kegiatan dan cuci cetak

Pembuatan proposal dan laporan serta penggandaan

Pencarian jurnal dan referensi

Pembuatan poster PKM

Pembelian kertas kuarto 2 rim @ Rp 35.000

Sub TotalRp. 200.000.-

Rp. 150.000.-

Rp. 150.000.-

Rp. 150.000.-

Rp. 70.000.-

Rp. 720.000.-

JumlahRp. 6.000.000.-

M. LAMPIRAN

M.1 DAFTAR PUSTAKA

Apriyani, E. 2004. Pengaruh Dealuminasi Berganda Terhadap Kemampuan Zeolit Wonosari Sebagai Adsorben Alkil Benzen Sulfonat. Skripsi S-1, Kimia FMIPA UNDIP. Semarang. hlm 24-30.

Barrer. 1994. Zeolite and Clay Minerals as Sorbent and Molekular Sieves. Academic Press Inc. London.

Dariah, A. 2007. Bahan Pembenah Tanah: Prospek dan Kendala Pemanfaatannya. Balai Penelitian Tanah. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Sinar Tani. Edisi 16-22 Mei 2007.

Hamdan, H. 1992. Introduction to Zeolite, Synthesis, Characterization and Modification. UTM. Malaysia. pp 110-119.

Harjono. 1996. Zeolit, Bahan Pembenah Tanah. www.suaramerdeka.com. Log in 20 tgl Juli 2008.

Sariman R., Nasution, A.,S. 1985. Pengkajian Pemanfaatan Zeolit Jawa Timur sebagai Penjernihan Minyak Kelapa. Laporan Penelitian PPTM. Bandung, hlm 27-34.

Suhardi. 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Kanisius. Yogyakarta.

Sutarti, M., Rahmawati. 1994. Zeolit Tinjauan Literatur. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. LIPI. Jakarta. hlm 1-87.

Swift. R., S. 1989.Molecular Weight, Size, Shape, and Charectiristics of Humic Acid. Soil Sci. 62: 439-47.

Yuniarto. 1993. Modifikasi Zeolit Alam Cipatujah sebagai Penukar Ion. Skripsi S-1, Kimia FMIPA UGM. Yogyakarta. hlm 15-18.M.2 DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA

M.2.1 Ketua PelaksanaNama

: Lintong Mandala Putra SiregarTempat/tanggal lahir : Samarinda, 02 Desember 1994

Alamat Asal : Kab. Kutai TimurKalimantan Timur 75611Alamat Semarang: Jl Banjarsari Gg.Tirtasari No 17, Kel Tembalang, Semarang 50275

Alamat E-mail

: [email protected] Organisasi : -

Telepon Kost

: -HP

: 085332444931Pendidikan

: SDN 004 Sengata Utara ( 2000-2007 )

SMPN 1 Sengata Utara ( 2007-2009 )

SMAN 1 Sengata Utara ( 2009-2012)Teknik Geologi Undip (2012)Pelatihan yang pernah di ikuti :

Latihan Dasar Organisasi oleh HMTG jurusan Teknik Geologi F TEKNIK UNDIP tahun 2012 LKMM oleh HMTG tahun 2012 Pelatihan Penulisan PKM oleh HMTG tahun 20012 Short course oleh AAPG Guest lecturer oleh IAGI dan AAPGM.2.2 Anggota PelaksanaAnggota 1Nama

: Rachdian Eko SupraptoTempat/tanggal lahir : Jakarta, 28 April 1994

Alamat Asal : Jl. Swadaya Murni 3 Rt.03 Rw.04 No. 19 Jatiranggon, Jatisampurna, BekasiAlamat Semarang: Jl Sirojuddin, Gg. Margoyoso No. 28Alamat E-mail

: [email protected] Organisasi : Rohis, Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi UNDIPTelepon Kost

: -HP

: 085719327248Pendidikan

: SDN Jatimurni 3 Bekasi (2000-2007)

SMPN 157 Jakarta Timur (2007-2009)

SMAN 48 Jakarta Timur (2009-2012)Teknik Geologi Undip (2012)

Pelatihan yang pernah di ikuti :

Latihan Dasar Organisasi oleh HMTG jurusan Teknik Geologi F TEKNIK UNDIP tahun 2012 LKMM oleh HMTG tahun 2012 Pelatihan Penulisan PKM oleh HMTG tahun 2012 Short course oleh AAPG Guest lecturer oleh IAGI dan AAPGAnggota 2Nama

: Galang VirgiawanTempat/tanggal lahir : Jakarta, 10 Mei 1994

Alamat Asal : Perum. Villa makmur 1 blok A5/10, Tambun selatan, Bekasi jawa baratAlamat Semarang

: Griya Tembalang Mskmur Asri A-35Alamat E-mail

: [email protected] Pengalaman Organisasi : - KIR (Karya Ilmiah Remaja) SMAN 2 Tambun Selatan IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) HM GeologiTelepon Rumah

: (021) 88368714HP

: 085890978996Pendidikan

: SD N Mangunjaya 04

(2000)

SMP N 3 Tambun selatan

(2006)

SMA N 2 Tambun Selatan (2009)Teknik Geologi UNDIP

(2012)Pelatihan yang pernah di ikuti :

Latihan Dasar Organisasi oleh HMTG jurusan Teknik Geologi FT UNDIP tahun 2012 LKMM oleh HMTG tahun 2012 Pelatihan Penulisan PKM oleh HMTG tahun 2012 Short course oleh AAPG Fieldtrip oleh Andang Bachtiar Dari IAGI Pusat Guest lecturer oleh IAGI dan AAPGAnggota 3Nama

: Masdar RohmanTempat/tanggal lahir : Kebumen, 16 April 1994Alamat Asal : Desa Kaliputih RT 01 RW 01 Kec Kutowinangun,

Kab. KebumenAlamat Semarang

: Jl. Banjarsari No 58 BAlamat E-mail

: [email protected] Organisasi : -Telepon Rumah

: HP

: 08975954969Pendidikan

: SD N Kaliputih

(2000)

SMP N 3 Kebumen

(2007)

SMA N 1 Kebumen

(2009)Teknik Geologi UNDIP

(2012)Pelatihan yang pernah di ikuti :

Anggota 4

Nama

: Wildan Suyuti MustofaTempat/tanggal lahir : Wonogiri, 28 Maret 1991Alamat Asal: Jl. Raya Solo Pacitan, Batukidul Rt 02 Rw 06

Baturetno, WonogiriAlamat Semarang

: Jl. Banjarsari Gg. Nirwanasari No 24C,

Tembalang, Semarang 50275Pengalaman Organisasi: - OSIS SMA N 1 Baturetno

- English Club SMA N 1 Baturetno

- Tapak Suci

- PCMTelepon Rumah : (0273) 461480HP

: 0852 2958 0600Pendidikan

: SD N II Baturetno

( 2002 )

SMP N II Baturetno

( 2005 )

SMA N 1 Baturetno

( 2008 )

Pelatihan yang pernah di ikuti :

Pelatihan Metodologi Penelitian oleh BSO Riset BEM F MIPA tahun 2008

M.3 DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PENDAMPING1. Nama Lengkap

: Drs. Budi Raharjo, MSi

2. Tempat & Tgl.Lahir

: Purworejo/ 05 Juni 1963

3. Kedudukan dan Jabatan

: Dosen Biasa Negeri

4. Alamat Kantor: Jur. Biologi FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang, Semarang

5. No. Telp. Kantor: (024) 76480923

6. Alamat Rumah: Jln Bukiti Cemara Indah 4 Blok CD/19 Bukit Kencana Jaya, Tembalang, Semarang 50271

No. Telp.: -

No. Fax: -

Email: [email protected]

No. HP: 0815 7580 7574

7. Masa kerja: 15 tahun

8. Riwayat Pendidikan:

No.Jenjang Tempat pendidikanTahun LulusBidang Ilmu

1.S1Universitas Jenderal Soedirman PWT1990Mikrobiologi

2.S2Institut Teknologi Bandung2004Mikrobiologi

9. Riwayat Pekerjaan

No.TahunRiwayat Pekerjaan

1.1992CPNS Undip

2.1993-SekarangPNS Undip

10. Penelitian yang dilakukan:

No.Tahun Judul Penelitian Jabatan

1.2006Pengaruh Ekstrak Fermentasi Rhizobakteri dan Air Kelapa terhadap Pertumbuhan Akar pada Stek Batang Jarak (Jatropha curcas L)Ketua

2.2006Inokulasi Rhizobakteri Pensintesis IAA pada Tanaman Kedelai, Kacang hijau, Jarak dan Buah nagaKetua

3.2006Inokulasi Rhizobakteri Pelarut fosfat pada Tanaman Kedelai, Kacang.Ketua

4.2003Isolasi dan Penapisan Rhizobacteri Toleran CU dan mampu Mensintesis IAA dari Rizosfer Kedelai (Glycine max L.)Ketua

11. Publikasi Ilmiah:

No.Judul tulisanNama Seminar/ Jurnal/Buku/LainnyaS/J/B/LVol/Thn.

1.Pelarutan Fosfat Anorganik oleh Kultur Campur Jamur Pelarut Fosfat Secara InvitroJurnal Sains & Matematika JurnalApril 2007

2.Efektivitas Zat Tumbuh Alami dari Ekstrak Fermentasi Rhizobakteri dan air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Akar pada Stek Batang Jarak (Jatropha curcas L.)Majalah Ilmiah Biologi Bioma JurnalDesember 2006

3.Formula Pupuk Biologi Pelarut Fosfat dengan Mwnggunakan Tanah Gambut sebagai Agen Pembawa Mikrobamajalah Ilmiah Biologi Bioma JjurnalJuni 2006

4.Analisis Aktivitas invitro Nitrat Reduktase Daun Kacang TanahBuletin Anatomi dan FisiologiJurnalXIII, Maret 2005

5.Produksi IAA Isolat 1.3 dari Rhizosfer KedelaiMajalah Ilmiah Biologi Bioma JurnalJuni 2004

6.Isolasi dan Penapisan Rhizobacteri Toleran CU dan mampu Mensintesis IAA dari Rizosfer Kedelai (Glycine max L.)Jurnal Sains & Matematika JurnalOktober 2005

7.Pertumbuhan Miselium Bibit Jamur Kuping Cokelat (Auricularia auricular judae) dan Tiram (Pleurotus ostreatus) pada media substitusi biji Jagungmajalah Ilmiah Biologi Bioma JurnalJuni 2005

8.Propagasi Miselium Jamur Kuping (Auricularia aurcula) dengan Proses Marcescent sebagai Upaya Pengadaan Bibit Namur seacara Massal.Jurnal Sains & Matematika JurnalVol. 14, No. 1 Januari 2006

12. Keanggotaan dalam asosiasi/Himpunan Ilmiah/Profesi:

No.TahunKeanggotaan

1.2006PERMI

_1278182060.cdx