isi
DESCRIPTION
njnbjnhjnjTRANSCRIPT
III.1 SkenarioSeorang laki-laki usia 60 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan muntah setelah makan. Mula-mula rasa tidak enak di dada dan dirasakan makin lama makin berat. Belakangan rasa sakit disertai muntah dan seterusnya setiap kali makan muntah terutama kalau makan cair. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 tahun.III.2Klarifikasi Kata SulitIII.3Kata / Kalimat Kunci1. Laki-laki 60 th2. Rasa sakit disertai muntah setelah makan3. Muntah terutama kalau makan cair4. Rasa tidak enak di dadadan semakin berat5. Keluhan dirasakan sejak 1 tahunIII.4Pertanyaan1. Apakah definisi, etiologi, epidemiologi disfagia? Apa saja penyakit yang menyebabkan disfagia?2. Bagaimana mekanisme menelan dan bagaimana patogenesis disfagia?3. Dimana letak kelainan anatomi dari pasien di skenario?4. Mengapa muntah didahului rasa nyeri dan Apa yang sebabkan rasa tidak enak di dada yang semakin berat?5. Apakah perbedaan konsumsi makanan cair dan padat pada rangsangan muntah? Mengapa pada skenario, pasien muntah terutama jika makan cair?6. Apa saja penyakit yang menyebabkan gejala muntah setelah makan?7. Apakah perbedaan tumor jinak dan ganas? Bagaimana cara menentukan stadium kanker dan kaitannya dengan prognosis di skenario?8. Apakah diferensial diagnosis dari kasus di skenario?9. Radical esophagectomySasaran pembelajaran
Mempelajari :1. Arti dan definisi disfagia2. Menyebutkan dan menjelaskan tumor jinak dan ganas penyebab/degenerasi disfagia
3. Menjelaskan pathogenesis terjadinya disfagia
4. Menjelaskan struktur anatomi pencernaan bagian atas
5. Menjelaskan cara diagnosis penyakit-penyakit dengan gejala disfagia
6. Menjelaskan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk membantu menegakkan diagnosis keganasan dan kelainan lain yang menyebabkan disfagia
a) Menggambarkan perubahan histopatologi pada bermacam-macam penyakit tumor pencernaan
b) Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang apa saja yang digunakan untuk mendeteksi penyakit tersebut
7. Menyebutkan stadium kanker pada pencernaan dengan menggunakan system TNM
8. Menjelaskan cara penanganan neoplasma jinak dan ganas
9. Menjelaskan terapi utama dan tambahan pada tumor jinak dan gansa
10. Mengetahui prognosis kanker pencernaan
PEMBAHASAN
1. Apakah definisi, etiologi, epidemiologi disfagia? Apa saja penyakit yang menyebabkan disfagia?2. Dimana letak kelaianan anatomi pada kasus di scenario ?
Bagian Cavitas oris : palatum durum (bagian keras), palatum molle (bagian yg lunak), uvula, plica palatopharyngealis, epiglotis, plica gloso epiglotica median dan lateralis, valiculus epigloticus, tonsila palatinus, lingua ( lidah )
Pharynx : suatu saluran otot dan selaput dengan kedudukan tegak lurus, sebagai saluran makanan yang sebenarnya ( sejati ) berhubungan dengan rongga hidung , rongga mulut dan larynx Pharynx dibedakan dalam 3 bagian : 1. Nasopharynx 2. oropharynx 3. laryngo-pharynx Dinding pharynx terdiri dari 4 lapis : selaput lendir, membrana fibrosa, lamina muscularis, jaringan areolar
Oesophagus : Berjalan dari cranial di depan fascia vertebralis, terletak di linea mediana dibelakang trachea. Pada saat trachea bercabang menjadi bifurcatio trachea, oesophagus berjalan sebelah agak kiri. sehingga sedikit di sebelah kiri aorta , kemudian terus ke bawah menembus diaphragma melalui hiatus oesophagus (setinggi v.th. 10), bersama n vagus. Berfungsi : sebagai alat mengangkut makanan dari pharynx ke gaster
Terdapat dua otot spincter yaitu :
1. Pada pangkal oseophagus : dimana selalu tertutup, kecuali waktu menelan, sendawa dan muntah.
2. Pada sambungan antara oesphagus dengan gaster : dimana otot spincter disini selalu tertutup, dia akan terbuka bila bolus makanan sudah sampai disini.
Gaster : Saluran pencernaan antara oesophagus dengan usus halus letaknya sebagian besar ditutup oleh iga, Termasuk intraperitoneal, \Fungsi : menyimpan makan ( dewasa 15oo ml ), bentuk seperti huruf J dengan :
- 2 lubang : osteum cardiacum dan pyloricum
- 2 kurfatura : mayor dan minor
- 2 permukaan : anterior dan posterior
Bagian bagian dari gaster :
Fundus : seperti kubah berisi gas
Corpus : dari ostium cardiaca s/d incisura angularis ada curvatura mayor dan minor
Antrum pyloricum seperti tabung dg otot yang tebal
Spincter pyloricum : mengatur pengeluaran isi lambung ke duodenum
Membrana mucosa : tebal, banyak pembuluh darah,berlipat ( rugae )
Karsinoma Esophagus Pada tahun 1997, persatuan Antikanker Internasional membagi lokasi karsinoma esofagus menjadi 4 segmen ( UICC ) :1. Segmen Servikal2. Segmen Torakal3. Segmen Superior4. Segmen Tengah TorakalMenurut WHO dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Cervical oesophagus
Terbentang dari faringoesophageal junction sampai thoracic inlet, kira kira 18 cm dari insisivus atas.
2. Upper dan midthoracic oesophagus
Dari thoracic inlet sampai 10 cm diatas dari gastroesophageal junction, sekitar 31 cm dari insisivus atas atau setinggi vertebra thoracalis VIII.
3. Lower thoracic oesophagus
Sekitar 10 cm diatas gastroesophageal junction sampai orificium cardia, sampai 40 cm dari insisivus atas.
Dari tumor ganas 60% adalah jenis karsinoma sel skuamosa yang tersebar merata pada seluruh esophagus, biasanya didahului oleh prodromal lama diplasia epitel mukosa diikuti oleh karsinoma in situ.Lesi awal tampak sebagai elevasi atau penebalan mirip plak dan putih abu abu di mukosa. Dalam beberapa bulan atau tahun, lesi menjadi tumor dengan mengambil salah 1 dari 3 bentuk :
1. Massa eksofitik polipoid yang menonjol ke dalam lumen,
2. Ulserasi kanker nekrotik yang dalam dan kadang kadang menimbulkan erosi hingga saluran napas, aorta, atau tempat lain,
3. Neoplasma infiltrative difus yang menyebabkan penebalan dan kekakuan dinding serta penyempitan lumen esophagus. 20% di esophagus servikalis, 50% di sepertiga tengah, dan 30% di sepertiga bawah.
dan sisanya 40% adenokarsinoma yang biasanya ditemukan pada bagian distal. Pada awalnya tampak sebagai bercak datar atau meninggi pada mukosa yang utuh, dapat berkembang menjadi massa nodular besar atau memperlihatkan ulkus dalam atau infiltrate difus.
Pemeriksaan esofaguskopiPada pemeriksaan ini dengan tumor ganas yang eksofilik akan tampak berwarna merah atau keabu-abuan, ireguler dan mudah berdarah. Dengan esofaguskopi dilakukan pengambilan biopsi dan sitologi.Pemeriksaan CT-Scan dan MRI dapat menentukan pembesaran kelenjar limfa di sepanjang esofagus dan menentukan ukuran tumor promer.Referensi :
3. Bagaimana mekanisme menalan dan bagaimana pathogenesis disfagia ?
4. Mengapa Muntah di Skenario Didahului Rasa Nyeri ?
Hal ini berkaitan dengan penyakit yang mungkin diderita oleh pasien sebelumnya. Kemungkinan pasien memiliki riwayat penyakit gastritis kronis yang mengakibatkan terjadinya reflux dalam jangka waktu lama. Ketika terjadi reflux, makanan yang telah masuk ke lambung naik kembali ke esofagus dan keluar melalui rongga mulut. Reflux yang terjadi terus menerus bisa menyebabkan terjadinya peradangan pada mukosa esophagus dan mengakibatkan timbulnya lesi. Jika terdapat lesi pada esophagus, maka ketika ada makanan yang ingin dimuntahkan melewati esophagus akan terasa nyeri. Reflux yang terjadi dalam jangka panjang juga bisa menyebakan terjadinya perubahan pada epitel esophagus. Bisa terjadi metaplasia selanjutnya displasia, dimana perubahan epitel ini pad a akhirnya akan mengakibatkan terjadinya adenoma esophagus ataupun adenokarsinoma esophagus. Sehingga segala sesuatu yang melewati esophagus dapat menyebakan terjadinya rasa nyeri.5. Apakah perbedaan konsumsi makanan cair dan padat pada rangsangan muntah? Mengapa pada skenario, pasien muntah terutama jika makan cair?
Muntah dapat terjadi karena berbagai rangsangan, baik endogen maupun eksogen. Bertujuan untuk mekanisme kompensasi, manifestasi klinik, ataupun pengosongan isi lambung.
Sebenarnya konsistensi makanan bukan faktor utama penyebab terjadinya muntah, namun konsistensi makanan yang dapat ditelan setidaknya dapat menggambarkan kelainan yang terjadi pada orofaring sampai oesophagus bagian distal.
6. Penyakit Dengan Gejala Muntah Setelah Makan
Penyakit dengan gejala muntah setelah makan sangat banyak, di bawah ini beberapa penyakit yang memiliki gejala tersebut:
1. Karsinoma Esofagus.
Gejala dari Karsinoma Esofagus adalah:
Disfagia
Berat Badan ( Nyeri yang tidak spesifik
Regurgitasi
Muntah
Batuk
Hematemesis
Nyeri leher
Tersedak
Serak
2. GERD
Pada GERD juga mmemiliki gejala muntah setelah makan atau terjadi regurgitasi yang disebabkan beberapa hal seperti melemahnya tonus sfingter esophagus bagian bawah.
Gejala GERD:
Nyeri epigastrium/retrosternal bawah (heartburn)
Disfagia
odinofagia
Mual
Regurgitasi
Pahit di lidah
Serak
Laringitis
Batuk
3. Gastroenteritis akut
Diare
Demam
Muntah
Nyeri perut
Kram
Tenesmus dan Fecal Urgency
4. Gastritis
Anoreksia
Bersendawa
Cegukan
Mual
Muntah
Nyeri epigastrium
Perdarahan
hematemesis
5. Dispepsia
Gejala:
Nyeri epigastrium terlokalisasi; nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasida; nyeri saat lapar; nyeri episodic
Mudah kenyang
Perut cepat terasa penuh saat makan
Mual
Muntah
Bengkak perut bagian atas
Rasa tidak nyaman bertambah saat makan
6. Keracunan Makanan (singkong, jengkol, bongkrek, jamur, dll)
1) Keracunan Jengkol
Karena Kristal dari asam jengkol yang menyumbat traktus urinarius. Timbul 5-12 jam setelah makan jengkol, keluhan tercepat 2 jam dan terlambat 36 jam setelah makan jengkol.
Gejala:
Nyeri perut, kadang muntah
Serangan kolik saat berkemih
Volume urin berkurang, kadang anuria
Kadang hematuria
Nafas dan urine berbau jengkol
2) Keracunan Singkong
Karena kadar asam cyanide atau karena cara pengolahan singkong yang salah. HCN akan menyebabkan asfiksia, mengganggu oksidasi ke jaringan. Timbul beberapa jam setelah makan singkong:
Mual; muntah; diare
Sesak nafas; takikardi; cyanosis; hipotensi
Perasaan pusing, lemah, kesadaran menurun dari apatis sampai koma
Kejang
Syok
7. Apakah perbedaan tumor jinak dan ganas? KarakteristikJinakGanas
Diferensiasi/anaplasiaBerdiferensiasi baik; struktur mungkin khas jaringan asalSebagian tidak memperlihatkan diferensiasi disertai anaplasia; struktur sering tidak khas
Laju pertumbuhanBiasanya progresif dan lambat; mungkin berhenti tumbuh atau menciut; gambaran mitotik jarang dan normalTidak terduga dan mungkin cepat atau lambat; gambaran mitotik mungkin banyak yang abnormal
Invasi lokalBiasanya kohesif dan ekspansil, massa berbatas-tegas yang tidak menginvasi atau menginfiltrasi jaringan normal disekitarnyaInvasif lokal, menginfiltrasi jaringan normal disekitarnya; kadang-kadang mungkin tampak kohesif dan ekspansil tetapi dengan invasi mikroskopik
MetastasiTidak adaSering ditemukan; semakin besar dan semakin kurang berdiferensiasi tumor primer, semakin besar kemungkinan metastasis
8. Bagaimana cara menentukan stadium kanker dan kaitannya dengan prognosis di skenario?
Klasifikasis stadium Stadium 0 ( Tis NOMO Stadium 1a ( T1NOMO Stadium 1b ( T1N1MO , T2a/bNOMO Stadium II ( T1N2MO , T2a/bN1MO , T3NOMO Stadium IIIa ( T2a/bN2MO , T3N1MO , T4NOMO Stadium IIIb ( T3N2MO Stadium IV ( T4N1-3MO , T1-3N31MO , T apapun N ataupun M1 Penentuan diberikan penanganan
Sebelumnya harus dilakukan penentuan stadium dengan anamnesis dan pemeriksaan laboratorium. : esofagografi dengan memakai suspensi barium, foto dada,CT-scan dada dan abdomen.
Pasien dengan lesi T0/T1/T2dan N0 M0 : kandidat baik untuk terapi operatif
N1/M1 : prognosis buruk.
Kemoterapi dapat diberikan sebagai pelengkap terapi bedah dan terapi radiasi.
Bila sudah pasti tumor maligna : tindakan pembedahan
Terapi kanker Tindakan Efek merugikan
Pembedahan Mengurangi ukuran tumor untuk meredakan nyeri, mencegah metastasis jika dilakukan sejak dini. Diagnosis Nyeri Deformitas
Radiasi Menganggu pembelahan sel. Menstimulasi apoptosis. menghentikan siklus sel. Mencederai dan menyebabkan kematian sel normal. depresi sumsum tulang. deskuamasi kulit.
Kemoterapi Tindakan ganda terhadap sel untuk menghentikan progresi siklus sel. Mencederai dan membunuh sel normal.
Imunoterapi/Bioterapi Mengaktifkan sistem imun pejamu untuk mengenali dan menghancurkan sel tumor. Beberapa obat dapat menyebabkan gejala menyerupai flu.
9. Kanker Esofagus
Pengertian Ca Esofagus
Neoplasma ganas menyebabkan tumor yang menyerang epitel permukaan esophagus.
Etiologi dan Epidemiologi
Insiden di USA rendah (6 : 100.000 pada pria dan 1,6 : 100.000 pada wanita) menyebabkan 7.000-8.000 kematian per tahun = 1.5% keseluruhan cancer dan 7% gastrointestinal cancer
Sering terjadi dalam bentuk squamous cell carcinomaInsidens di provinsi pegunungan barat di China 139 : 100.000 dan 1,4 : 100.000 di lokasi lain. Ayam di lokasi yang sama ditemukan memiliki tumor juga
Insidens Afrika Selatan pria kulit hitam umur 35-64 tahun sekitar 246 : 100.000. Nigeria 3 : 100.000. Perbandingan pria:wanita (9:1 untuk kulit hitam 4:1 kulit putih
Gejala Klinis
Usia 55-65 tahun
Manifestasi klinis biasanya terjadi dalam waktu 3-4 bulan
Riwayat konsumsi rokok waktu lama
Riwayat konsumsi alcohol berat
Disfagia dan penurunan BB (90%)
Kesulitan menelan jika sudah terdapat oklusi 1/3-1/2 dari ukuran ostium esophagus normal
Didahului kesulitan menelan makanan padat kemudian kesulitan menelan makanan cair
Odynophagia (nyeri saat menelan) pada 50% kasus
Nyeri menjalar ke belakang (waspada suspek terkenanya column vertebra)
Regurgitasi atau muntah
Perasaan tidak enak pada tenggorokan, substernal atau epigastrium
Komplikasi berupa pneumonia aspirasi
Bila lesi sudah lanjut bisa terjadi hematemesis, hemoptysis atau melena (10% kasus)
Esophagotracheobronchial fistula bilaterjadi batuk persisten
Dysphonia dengan paralisis laring bila terjadi keterlibatan n. laringeus recurrent sinistra
Horners syndrome
Obstruksi vena cava superior
Perdarahan bila terjadi keterlibatan aorta dan arteri yang mempendarahi esophagus
Efusi pleura
Pembesaran KGB cervical dan supraclavicular
hepatomegali
Hematuria bila terjadi gangguan pada ginjal
Nyeri tulang yang terkena metastasis
Paraneoplastic syndrome
Hipercalsemia
Peningkatan Gonadotrop dan ACTH namun jarangPemeriksaan Penunjang
1) Radiologi X-Ray : lesi pada esophagus distal, thorax lateral: massa sebesar 4.5 cm, keterlibatan kelenjar limfe peri esophageal dilihat dlm 6 bulan
2) Endoskopi 90% sering digunakan
3) Histopatologi (biopsy) 70% : kadang ekstensi dari tumor pada daerah submukosa akan menekan jaringan mukosa di atasnya, sehingga jarum biopsy tidak cukup dalam mengambil sediaan yang ganas
4) Cytology : tes positif pada 90% kasus
5) Esophagoscope
6) Esophagogram : biasanya tumor dengan panjang 3.5 cm sulit ditentukan sebagai ca esophagus (sensitifitas 60%)Penatalaksanaan
Operative (Std I dan II)
Esophagectomy : subtotal atau total
Radiation (Semua std)
Chemotherapy (Std III dan IV)
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad funtionam: dubia ad bonam
Quo ad sanactionam: dubia ad bonam10. Adenoma esophagus
Definisi
Adenoma esofagus adalah suatu tumor jinak epitel berbentuk polipoid bertangkai atau tak bertangkai yang tumbuh diesofagus .Etiologi dan Prevalensi
Penyebab Belum diketahui pasti . Tumor jinak jarang ditemukan , umunya ditemukan pada usia dewAdenoma esofagus adalah suatu tumor jinak epitel berbentuk polipoid bertangkai atau tak bertangkai yang tumbuh diesofagus . asa muda. Gejala timbul perlahan. Tumor jinak esofagus ang sering ditemukan adalah leiomioma.Gejala
Disfagia Rasa tidak enak di epigastrium dan substernal Mual,muntah dan regurgitasiDiagnosis
Pemeriksaan laboratorium tidak banyak membantu. Rontgen esofagus dengan kontras barium tampak smooth filling defect , jika ukurannya besar lobulated filling defect . Pemeriksaan esofagoskopi untukmenentukan lokasi dan asal tumor serta mengetahui apakah tumor jinak bertangkai atau tidak bertangkai .Terapi tumor jinak
Terapi dengan pembedahan. Teknik operasi bergantung pada ukuran , lokasi , fiksasi mukosa dan apakah lambung sudah terkena atau tidak.11. Leiomiomasarkoma EsofagusDefinisiLeiomiomasarcoma adalah tumor otot halus maligna pada esofagus.Epidemiologi
Sangat jarang ditemukan