isi

15
Sistem Demokrasi Pancasila Masa Republik Indonesia III (1965 - ), yaitu masa demokrasi Pancasila yang merupakan demokrasi konstitusionil yang menunjukkan sistem presidensiil. A. Pengertian Demokrasi Pancasila Pengertian Demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yakni “demos” yang artinya rakyat dan “kratos/kratein” artinya kekuasaan/ berkuasa. Jadi demokrasi kalau diartikan secara umumadalah kekuasaan ada ditangan rakyat. Demokrasi berasal dari pengertian bahwa kekuasaan ada di tangan rakyat. Maksudnya kekuasaan yang baik adalah kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jika kita maknai demokrasi tersebut maka Prilaku demokrasi dalam penerapannya dapat ditunjukkan dengan dengan penerapan sebagai berikut; 1. Menjunjung tinggi persamaan, 2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, 3. Membudayakan sikap bijak dan adil, 1 Sistem Politik Demokrasi Pancasila | kelompok 3

Upload: firmansyah

Post on 17-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dfdfdfdfdfdfdfdfdfdfdfdfdfdfdfdfdfdf

TRANSCRIPT

Sistem Demokrasi PancasilaMasa Republik Indonesia III (1965 - ), yaitu masa demokrasi Pancasila yang merupakan demokrasi konstitusionil yang menunjukkan sistem presidensiil.

A. Pengertian Demokrasi Pancasila

Pengertian Demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yakni demos yang artinya rakyat dan kratos/kratein artinya kekuasaan/ berkuasa. Jadi demokrasi kalau diartikan secara umumadalah kekuasaan ada ditangan rakyat.Demokrasi berasal dari pengertian bahwa kekuasaan ada di tangan rakyat. Maksudnya kekuasaan yang baik adalah kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.Jika kita maknai demokrasi tersebut maka Prilaku demokrasi dalam penerapannya dapat ditunjukkan dengan dengan penerapan sebagai berikut;1. Menjunjung tinggi persamaan,2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,3. Membudayakan sikap bijak dan adil,4. Membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan, dan5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.Demokrasi yang diterapkan Di Indonseia dikenal dengan nama Demokrasi Pancasila.Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan filsafat bangsa Indonseia yang perwujudannya seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

Dasar Demokrasi Pancasila adalah : Kedaulatan Rakyat (Pembukaan UUD 45) Negara yang berkedaulatan Pasal 1 ayat (2) UUD 1945. Keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara ditentukan peraturan perundang-undangan.Di Indonseia, Demokrasi Pancasila berlaku semenjak Orde Baru. Demokrasi Pancasila dijiwai, disemangati dan didasari nilai-nilai Pancasila.Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek demokrasi, yaitu rakyat sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif menentukan keinginan-keinginan dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang dibentuk melalui Pemilihan Umum. Di samping itu perlu juga kita pahami bahwa demokrasi Pancasila dilaksanakan dengan bertumpu pada: demokrasi yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa; menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia; berkedaulatan rakyat; didukung oleh kecerdasan warga negara; sistem pemisahan kekuasaan negara; menjamin otonomi daerah; demokrasi yang menerapkan prinsip rule of law; sistem peradilan yang merdeka, bebas dan tidak memihak; mengusahakan kesejahteraan rakyat; dan berkeadilan sosial.

B. Prinsip Demokrasi Pancasila

Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut :1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia2. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah3. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR atau lainnya4. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat5. Pelaksanaan Pemilihan Umum6. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945)7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain9. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional10. Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:a) Indonseia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat).b) Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas).c) Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.

C. Faktor Faktor Pendukung Demokrasi PancasilaDalam pembangunan sistem politik demokrasi Pancasila ada beberapa faktor pendukung antara lain sebagai berikut :a. Ideologi Pancasila sebagai suatu ideologi demokratik atau ideologi terbuka, bukan ideologi kediktatoran atau ideoloi tertutup. Adapun ciri utama ideologi demokrasi atau ideologi terbuka ialah pengakuan secara murni konsekuen terhadap harkat, martabat,dan derajat manusia yang mempunyai hak hak asasi yang fundamental, yaitu hak hidup, hak mengejar kebahagiaan, dan hak kemedekaan, baik kemerdekaan politik, sosial, ekonomi, maupun budaya.

b. UUD 1945 merupakan kekuatan pendukung konstitusional terhadap terwujudnya demokrasi Pancasila. Dalam UUD 1945 terdapat pembagian kekuasaan sehingga mencegah secara konstitusional terjadinya sentralisasi kekuasaan pada satu orang atau kelompok tertentu. Sentralisasi kekuasaan akan menimbulkankerusakan terhadap rakyat, bangsa, dan negara yang menghendaki tegakna demokrasi.

c. Negara Indonseia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat). Uud 1945 sebagai landasan demokrasi tidak menghendaki adanya tindakan tindakan yang demikian oleh siapapun. Oleh karena itu, pembangunan demokrasi Pancasila mendapatkan suatu kekuatan konstitusional mengingat di dalam demokrasi menghendaki tegaknya hukum.

d. Pada masa reformasi di Indonseianya terdapat banyak partai politik, diantaranya partai golkar, PDI-P, PKB, PPP, Partai Demokrat, PKS, dan PAN, yang menunjukkan terpenuhinya syarat untuk terwujudnya suatu demokrasi seperti halnya negara negara yang menganut paham demokrasi, baik di barat maupun di timur.

e. Di dalam negara Indonseia yang sesuai dengan UUD 1945 dan peraturan perundang undangan lainnya, ada pemilihan umum yang lebih terinci di atur pelaksanaannya dalam UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Tahun 2004. Hal ini menunjukkan bahwa kemerdekaan mmilih diakui secara konstitusional.

f. Di negara Indonseia di akui secara konstitusional kebebasan pers yang bertanggung jawab. Di dalam kebebasan pers ini sudah barang tentu menyangkut kebebasan untuk menyuarakan atau menyampaikan pemikiran pemikiran, baik pemikiran politik, ekonomi, sosial maupun budaya.

g. Dalam negara Indonseia diakui adanya pengawasan masyarakat (social control), baik yang dilakukan oleh badan (perwakilan politik, partai politik, pers, dan kelompok kelompok masyaakat) maupun oleh perseorangan.

D. Fungsi Demokrasi PancasilaAdapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut : Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegaraContohnya:Ikut menyukseskan PemiluIkut menyukseskan pembangunanIkut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan. Menjamin tetap tegaknya negara RI Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem konstitusional Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga negara Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab,Contohnya:Presiden adalah mandataris MPR,Presiden bertanggung jawab kepada MPR.

E. Tujuh Sendi PokokDalam sistem pemerintahan demokrasi Pancasila terdapat tujuh sendi pokok yang menjadi landasan, yaitu[5]:1) Indonseia ialah negara yang berdasarkan hukum.Seluruh tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum. Persamaan kedudukan dalam hukum bagi semua warga negara harus tercermin di dalamnya.2) Indonseia menganut sistem konstitusional.Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan konstitusi.3) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi.Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonseia. Sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi MPR mempunyai tugas pokok, yaitu : Menetapkan UUD; Menetapkan GBHN; dan Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presidenWewenang MPR, yaitu : Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lain, seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden. Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN. Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil Presiden. Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD; Mengubah undang-undang.

4) Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR.5) Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-undang, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislatif ialah hak inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.Hak DPR di bidang pengawasan meliputi: Hak tanya/bertanya kepada pemerintah Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada pemerintah Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.

6) Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPRPresiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensiil.Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada di bawah koordinasi presiden.7) Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatasKepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden.F. Beberapa Perumusan Mengenai Demokrasi PancasilaBerikut ini beberapa perumusan mengenai Demokrasi Pancasila yang diusahakan dalam beberapa seminar : Seminar Angkatan Darat II, Agustus 1966. Musyawarah Nasional III Persahi: The Rule of Law, Desember 1966. Symposium Hak-Hak Azasi Manusia.

G. Demokrasi Pancasila dalam Beberapa Bidang Bidang Ekonomi.Demokrasi Pancasila menuntut rakyat menjadi subjek dalam pembangunan ekonomi. Pemerintah memberikan peluang bagi terwujudnya hak-hak ekonomi rakyat dengan menjamin tegaknya prinsip keadilan sosial sehingga segala bentuk hegemoni kekayaan alam atau sumber-sumber ekonomi harus ditolak agar semua rakyat memiliki kesempatan yang sama dalam penggunaan kekayaan negara. Dalam implikasi pernah diwujudkan dalam Program ekonomi banteng tahun 1950, Sumitro plan tahun 1951, Rencana lima tahun pertama tahun 1955 s.d. tahun 1960, Rencana delapan tahun dan terakhir dalam Repelita kesemuanya malah menyuburkan korupsi dan merusaknya sarana produksi. Hal ini ditujukan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 dan sila ke-5 Pancasila. Maka secara kongkrit, rakyat berperan melalui wakil-wakil rakyat di parlemen dalam menentukan kebijakan ekonomi.

Bidang Kebudayaan Nasional.Demokrasi Pancasila menjamin adanya fasilitasi dari pihak pemerintah agar keunikan dan kemajemukan budaya Indonseia dapat tetap dipertahankan dan ditumbuhkembangkan sehingga kekayaan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat terpelihara dengan baik. Terdapat penolakan terhadap uniformitas budaya dan pemerintah menciptakan peluang bagi berkembangnya budaya lokal sehingga identitas suatu komunitas mendapat pengakuan dan penghargaan.

Bidang Politik.Yaitu hak yang diakui dalam kedudukannya sebagai warga yang sederajat. Oleh karena itu setiap warga negara wajar mendapat hak ikut serta dalam pemerintahan: yakni hak memilih dan dipilih, mendirikan organisasi atau partai politik, serta mengajukan petisi dan kritik atau saran.

Bidang Pendidikan.Untuk memahami hak warga negara dalam bidang pendidikan, perhatikanlah arti dan makna yang terkandung dalam Pasal 31 UUD 1945.Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa Tiap-tiap Warga Negara berhak mendapat pengajaran Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran Nasional yang diatur dengan Undang-undang. Makna isi Pasal 31 (1) UUD 1945 tersebut merupakan pengakuan bangsa Indonesia atas hak memperoleh pengajaran. Dalam hal ini berarti pemerintah dituntut untuk mengadakan sekolah-sekolah baik umum maupun kejuruan, dengan mengingat kemampuan pembiayaan dan perlengkapan lain yang dapat disediakan oleh pemerintah. Menurut Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 mengandung maksud Pemerintah harus mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran Nasional, sesuai dengan Undang-undang yang telah ditetapkan. Undang-undang yang mengatur Pasal 31 itu adalah UU No. 2 Tahun 1989 yang masih berlaku saat ini, sedangkan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang pendidikan antara lain: Peraturan Pemerintah (PP) No. 27, No. 28, 29, dan No. 30 Tahun 1990.Dalam UU No. 2 Tahun 1989 itu antara lain disebutkan fungsi Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Sedangkan tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, y aitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

H. Hambatan dalam Demokrasi PancasilaFaktor faktor penghambat terhadap terselenggaranya demokrasi Pancasila, di antaranya sebagai berikut :a. Di dalam masyarakat Indonseia masih ada yang menganut atau mengakui kebenaran suatu ideologi, baik ideologi ekstrem kiri maupun ekstrem kanan. Sudah barang tentu ideologi semacam ini akan menjadi gangguan tehadap pelaksanaan demokrasi Pancasila secara murni dan konsekuen.

b. Kesadaran hukum dalam masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, dan pratran perundang undangan lainnya masih belum merata dan menyeluruh.

c. Pertumbuhan ekonomi masih harus di pacu atau di tingkatkan agar masyarakat semuanya melewati garis kmiskinan. Untuk melewati garis kemiskinan itu di perlukan modal yang cukup besar dan tekad yang kuat dari seluruh komponen bangsa.

d. Di dalam masyarakat Indonseia, secara psikologis karakteristik, masih terdapat sikap sikap feodal, sikap paternalistik, dan sikap otoriter. Sikap sikap ini sudah barang tentu merupakan salah satu hambatan atau kendala untuk tercapainya atau terselenggaranya demokrasi Pancasila. Sikap sikap dalam masyarakat yang demikian ini memerlukan waktu untuk menjadi sikap demokratik semuanya.

e. Adanya gejolak gejolak SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan), dan juga eksen eksen yang di timbulkan dengan adanya otonomi daerah. Gejolak gejolak ini masih sering tampak ke permukaan yang dapat menimbulkan keresahan keresahan sosial yang mengakibatkan keresahan keresahan politik bahkan ketegangan ketegangan politik.

f. Untuk menunjang suatu sistem politik demokrasi yang di warnai persmaan, persaudaraan, dan kemedekaan, serta terlindunginya hak hak asasi manusia secara menyeluruh, di perlukan dukungan pendidikan yang merata dari seluruh warga negara.Di lihat dari segi pendidikan yang mrata kepada seluruh warga negara, yaitu minimal pendidikan menengah pertama (wajib belajar 9 tahun) masih memerlukan waktu,mengingat untuk pembangunan pendidikan di seluruh tanah air memerlukan biaya (anggaran) yang cukup besar.

Sumber : Sujiyanto. 2007. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Jakarta : Ganeca Exact.

http://goole.com

http://4.bp.blogspot.com/-06LeucTZkdo/TVYaEy8o7EI/AAAAAAAAADA/Prf5M4ppOfU/s400/petakonsep+demokrasi+pancasila.JPG

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ2Lh_KmVvBhHQQDe00boColBWGAXA48dhISqusQ0Imp8grYrTYb8BaYCI

http://www.pustakasekolah.com/pengertian-demokrasi-pancasila.html#ixzz2S2IvGwsX

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQOt3Bn4oZhmM45on0YNQs5GVoEUXpzZKemTMPv-9PjG9dOHPsVIICcwdw

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTPy1wvd1wNN0VX7_9M-v1ZRjcvtaLimXkZqB-Sssm-r4kf0U7Q5cTzjO8710Sistem Politik Demokrasi Pancasila | kelompok 3