isi makalah psikologi abnormal mood disorder

4
Isi makalah psikologi abnormal [email protected] Etiologi (penyebab) 1. depressive disorder Jenis-jenis Pada dasarnya perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya mengarah pada depresi (dengan atau tanpa anxientas yang menyertainya) atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat). Perubahan afek biasanya disertai dengan suatu perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas, dan kebanyakan gejala lainnya adalah sekunder terhadap perubahan itu, atau mudah dipahami hubungannya dengan perubahan tersebut (PPDGJ III DSM-5, 2013). Gangguan suasana perasaan adalah gangguan mood yang biasanya berkepanjangan atau berat dan cukup serius untuk merusak fungsi sehari-hari (Nevid, 2006). Gangguan afektif dibedakan menurut: Episode tunggal atau mutipel, Tingkat keparahan gejala - Mania dengan gejala psikotik mania tanpa gejala psikotik hipomania, - Depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikotik berat dengan gejala psikotik, Dengan atau tanpa gejala somatik. Pada PPDGJ III DSM V terdapat jenis-jenis mood disorder diantaranya: F30 Episode manik

Upload: princess-lenciya-jasmine

Post on 11-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dapus DSM 5, PPDGJ 3 DSM 5, NEVID

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Makalah Psikologi Abnormal Mood Disorder

Isi makalah psikologi abnormal

[email protected]

Etiologi (penyebab)

1. depressive disorder

Jenis-jenis

Pada dasarnya perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya mengarah pada depresi (dengan atau tanpa anxientas yang menyertainya) atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat). Perubahan afek biasanya disertai dengan suatu perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas, dan kebanyakan gejala lainnya adalah sekunder terhadap perubahan itu, atau mudah dipahami hubungannya dengan perubahan tersebut (PPDGJ III DSM-5, 2013).

Gangguan suasana perasaan adalah gangguan mood yang biasanya berkepanjangan atau berat dan cukup serius untuk merusak fungsi sehari-hari (Nevid, 2006).

Gangguan afektif dibedakan menurut:

Episode tunggal atau mutipel,

Tingkat keparahan gejala

- Mania dengan gejala psikotik mania tanpa gejala psikotik hipomania,- Depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikotik berat dengan gejala psikotik,

Dengan atau tanpa gejala somatik.

Pada PPDGJ III DSM V terdapat jenis-jenis mood disorder diantaranya:

F30 Episode manik

- F30.1 Mania tanpa gejala psikotik- F30.2 Mania dengan gejala psikotik

F31 Gangguan afektif bipolar

- F31.0 gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik- F31.1 gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik- F31.2 gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik- F31.3 gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang- F31.4 gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik- F31.5 gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik- F31.6 gangguan afektif bipolar, episode kini campuran- F31.7 gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi

Page 2: Isi Makalah Psikologi Abnormal Mood Disorder

F32 episode depresif

- F32.0 episode depresif ringan - F32.1 episode depresif sedang- F32.2 episode depresif berat tanpa gejala psikotik- F32.3 episode depresif berat dengan gejala psikotik

F33 gangguan depresif berulang

- F33.0 gangguan depresif berulang, episode kini ringan - F33.1 gangguan depresif berulang, episode kini sedang - F33.2 gangguan depresif berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotik- F33.3 gangguan depresif berulang, episode kini berat dengan gejala psikotik- F33.4 gangguan depresif berulang, episode kini dalam remisi

F34 gangguan suasana perasaan(mood[ afektif]) menetap

- F34.0 psikotikmia- F34.1 distimia

F38 gangguan suasana perasaan (mood[ afektif]) lainnya

- F38.0 gangguan afektif tunggal lainnyao F38.00 episode afektif campuran

- F38.1 gangguan afektif berulang lainnyao F38.10 gangguan depresif singkat berulang

Penjelasan dari masing-masing bentuk

Intervensi dengan metode apa

Pendekatan psikodinamik

Psikoanalisa tradisional bertujuan untuk membantu orang yang depresi pada pemahaman perasaan ambivalen terhadap orang-orang penting (objek) dalam kehidupan mereka yang telah hilang. Dengan perasaan maah terhadap objek yang hilang, orang dapat mengubah kemarahan keluar melalui ekspresi verbal dari perasaan (Nevid, 2006).

Psikoanalisis tradisional membutuhkan bertahun-tahun untuk menemukan dan menangani konflik bawah sadar. Pendekatan psikoanalisis modern juga berfokus pada konflik bawah sadar tetapi mereka lebih langsung relatif singkat dan berfokus pada kehidupan masa datang lebih baik dari konflik hubungan masa lalu (Luborsky, et all. 1996).

Terapis psikodinamika elektik menggunakan metode behavior untuk membantu klien memperoleh kemampuan sosial yang dibutuhkan untuk mengembangkan jaringan sosial yang lebih luas. Salah satu contoh kontemporer adalah psikoterapi interpersonal (IPT). IPT adalah bentuk singkat dari terapi (biasanya tidak lebih dari 9 atau 12bulan) yang berfokus pada

Page 3: Isi Makalah Psikologi Abnormal Mood Disorder

tujuan klien dalam hubungan interpersonal peneliti dari IPT percaya bahwa depresi berdasarkan pada konteks interpersonal dan hubungannya dengan masalah yang harus ditekankan dalam pengobatan IPT telah terbukti menjadi perlakuan yang paling efektif dari depresi utama dan menunjukkan harapan dalam menangani gangguan psikologi lainnya, termasuk gangguan distimik dan bulimia. Peneliti menemukan IPT efektif dalam menangni klien depresi dibagian dunia lainnya termasuk sub-sahara afrika. Meskipun IPT membagi sejumlah fitur dengan pendekatan-pendekatan psikodinamika tradisional (terutama keyakinan bahwa pengalaman hidup awal dan kepribadian mempengaruhi penyesuaian psikologis) ini berbeda dengan terapis psikodinamika tradisional yang berfokus pada hubungan tujuan klien daripada konflik alam bawah sadar dari masa anak-anak awal.

IPT membantu klien menentukan dengan reaksi kesedihan yang belum terselesaikan atau ditinggalkan kematian orang tersayang dan konflik peran dalam hubungan. Terapi juga membantu klien mengidentifikasi area konflik dari hubungan masa depan mereka, memahami masalah yang menerpa mereka dan memberikan cara untuk memecahkannya. Jika masalah dalam hubungan diperbaiki, terapis membantu klien mempertimbangkan jalan akhir dan membangun hubungan yang baru.