isi laporan adi

Download Isi Laporan Adi

If you can't read please download the document

Upload: osi-rismawan

Post on 30-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Laporan Kerja Nyata Mahasiswa (KNM) 34

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangDalam upaya pembelajaran mahasiswa untuk mencoba merealisasikan di lapangan dengan teori yang diterima selama perkuliahan, maka Kerja Nyata Mahasiswa (KNM) merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan yang ada di masyarakat dan mendorong masyarakat untuk mengetahui pentingnya sebeuah pengetahuan yang luas.

Kerja Nyata Mahasiswa (KNM) merupakan pengabdian terhadap masyarakat, sedangkan pengabdian itu sendiri adalah dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana yang utama adalah pendidikan, penelitian, kemudian pengabdian terhadap masyarakat.Oleh karena itu dalam melaksanakan Kerja Nyata Mahasiswa (KNM) penulis berkesempatan untuk memberikan ilmu yang telah didapat di perguruan tinggi untuk mengimplementasikan kepada masyarakat Desa Cidadap, garapan utama yang diambil sesuai dengan program studi yaitu Teknik Mesin dengan judul laporan yaitu Evaluasi Kinerja Mesin Padi.Dimana penulis melakukan kegiatan penelitian tentang Evaluasi Kinerja Mesin Padi agar dapat mengeteahui dan memahami komponen mesin padi, cara kerja mesin padi, dan pemeliharaan mesin padi.

Identifikasi MasalahBerdasarkan uraian diatas latar belakang permasalahan penyusun dapat mengindentifikasi masalah sebagai berikut:

Bagaimana Cara Kerja Mesin PadiBagaimana Cara Perawatan Mesin Padi

Tujuan dan SasaranTujuan Adapun tujuan-tujuan adalah sebagai berikut :

Mengenalkan Fungsi-fungsi dari Komponen Mesin Padi.Mengenalkan Cara Perawatan Mesin Padi

SasaranPemilik Mesin Padi

Meningkatkan Pemahaman yang lebih baik terhadap penggunaan dan perawatan mesin padiMahasiswa Selain sebagai pengaplikasian kajian bidang study yang dimiliki juga memberikan pemahaman yang dimiliki secara langsung.

Metode dan teknik Pengumpulan DataAdapun metode dan teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan Metode Deskrifsi Analisis. Artinya menggambarkan kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian, kemudian dilakukan pengumpulan data dan informasi sebagai bahan analisis sehingga dapat diambil kesimpulan dari masalah-masalah yang dihadapi.

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :Study Literature, yaitu cara memperoleh data tertulis dengan jalan membaca, mempelajari, dan menganalisis beberapa buku dan sumber-sumber materi pembahasan tentang Mesin Padi.Study lapangan, yaitu memperoleh data dengan terjun langsung kelokasi KNM dengan cara :

Observasi, yaitu memeperoleh data dengan jalan mengamati kegiatan yang terjadi dilingkungan Desa Kertasari, yaitu dengan proses penggunaan dan perawatan mesin padi.Wawancara, yaitu dengan melakukan pembicaraan langsung terhadap pemilik Mesin Padi.

BAB IITINJAUAN TEORITIS

Mesin Penggilingan PadiPenggilingan padi memiliki peran yang sangat penting dalam sistem agribisnis padi/perberasan di Indonesia. Peranan ini tercermin dari besarnya jumlah penggilingan padi dan sebarannya yang hampir merata di seluruh daerah sentra produksi padi di Indonesia. Penggilingan padi merupakan pusat pertemuan antara produksi, pasca panen, pengolahan dan pemasaran gabah/beras sehingga merupakan mata rantai penting dalam suplai beras nasional yang dituntut untuk dapat memberikan kontribusi dalam penyediaan beras, baik dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Prospek pengembangan usaha penggilingan padi mempunyai harapan yang cukup cerah untuk masa-masa yang akan datang karena kebutuhan akan beras masih cukup tinggi. Jika diasumsikan penduduk Indonesia pada tahun 2008 sekitar 230 juta jiwa dengan kebutuhan beras per kapita sebanyak 85/kg/tahun/orang, maka kebutuhan beras per tahunnya sekitar 19,55 juta ton. Dengan pertumbuhan penduduk sebesar 2% pertahun tentunya hal ini harus diimbangi dengan upaya program peningkatan produksi beras nasional (P2BN) sebesar 2 juta ton pertahun melalui peningkatan luas lahan, produktifitas, perbaikan penanganan pasca panen khususnya usaha penggilingan padi dan pemasaran beras baik di dalam negeri maupun luar negeri (ekspor).Berdasarkan data statistik (BPS) tahun 2000, jumlah penggilingan padi di Indonesia sebanyak 108.512 unit yang terdiri dari 5.133 unit penggilingan padi besar (PPB), 39.425 unit pengilingan padi kecil (PPK), 35.093 unit rice milling unit (RMU), 1.630 unit penggilingan padi engelberg, 14.153 unit mesin huller dan 13.178 unit mesin penyosoh beras. Jumlah ini sekaligus menggambarkan potensi usaha penggilingan padi yang cukup besar. Penggilingan padi yang ada tersebut, telah melayani puluhan juta ton produksi padi petani setiap tahunnya dari kurang lebih 11,5 juta hektar luas lahan padi sawah dan ladang.Namun dilihat dari kenyataan di lapangan, ternyata masih banyak penggilingan padi yang bekerja di bawah kapasitas giling dengan kualitas dan rendemen berasnya yang masih rendah. Hal ini disebabkan karena usaha penggilingan padi yang ada selama ini tidak dilakukan dengan pendekatan sistem agribisnis yang terpadu, teknologi penggilingan padinya yang digunakan masih sederhana, konfigurasi mesinnya hanya terdiri dari husker dan polisher saja dan sudah berumur tua serta belum mempunyai jaringan pemasaran yang luas. Dan di lapangan masih banyak penggilingan padi kecil yang menggunakan sistim kerja one pass atau satu kali proses penyosohan sehingga berdampak kurang baik terhadap kualitas dan rendemen beras yang dihasilkan. Atas dasar hasil inventarisasi data yang telah dilakukan, diperkirakan paling tidak sebanyak 65 % penggilingan padi di Indonesia adalah penggilingan padi kecil (PPK) dan rice milling unit (RMU) yang masih menggunakan sistim kerja one pass. Akhir-akhir ini justru berkembang penggilingan padi mobile yang menggunakan sistim kerja one pass dan diperkirakan jumlahnya cukup banyak.

Mesin Penggilingan Padi Dibagi menjadi 2 jenisBila ditinjau dari konstruksinya, mesin-mesin penggiling padi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu rice milling unit (RMU) dan rice milling plant (RMP). Perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah pada ukuran, kapasitas dan aliran bahan dalam proses penggilingan yang dilakukan. Penggilingan padi yang lengkap kadangkala dilengkapi dengan pembersih gabah sebelum masuk mesin pemecah kulit, dan pengumpul dedak sebagai hasil sampingan dari proses penyosohan.

Rice Milling UnitRice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang kompak dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses (one pass process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas giling kecil yaitu antara 0.2 hingga 1.0 ton/jam, walau mungkin sudah ada yang lebih besar lagi. Mesin ini bila dilihat fisiknya menyerupai mesin tunggal dengan fungsi banyak, namun sesungguhnya memang terdiri dari beberapa mesin yang disatukan dalam rancangan yang kompak dan bekerja secara harmoni dengan tenaga penggerak tunggal. Di dalam RMU sesungguhnya terdapat bagian mesin yang berfungsi memecah sekam atau mengupas gabah, bagian mesin yang berfungsi memisahkan BPK dan gabah dari sekam lalu membuang sekamnya, bagian mesin yang berfungsi mengeluarkan gabah yang belum terkupas untuk dikembalikan ke pengumpan, bagian mesin yang berfungsi menyosoh dan mengumpulkan dedak, dan bagian mesin yang berfungsi melakukan pemutuan berdasarkan jenis fisik beras (beras utuh, beras kepala, beras patah, dan beras menir). Kesemua fungsi tersebut dikemas dalam satu mesin yang kompak dan padat, sehingga praktis dan mudah digunakan. Salah satu bentuk RMU diperlihatkan dalam Gambar 2.2.1, sedangkan skema penanganan bahan dalam penggilingan padi yang menggunakan RMU diperlihatkan dalam Gambar 2.2.2.

Gambar 2.2.1 Bentuk RMU (rice milling unit) yang kompak

Gambar 2.2.2 Alur perlakuan dalam proses penggilingan gabah/beras menggunakan rice milling unit

Rice Milling PlantPada prinsipnya, RMU dan RMP (Rice Milling Plant) adalah dua nama yang sama bila ditinjau dari segi fungsi, yaitu mesin-mesin penggilingan padi yang berfungsi mengkonversi gabah kering menjadi beras putih yang siap untuk dikonsumsi. Bila RMU merupakan satu mesin yang kompak dengan banyak fungsi, maka RMP merupakan jenis mesin penggilingan padi yang terdiri dari beberapa unit mesin yang terpisah satu sama lain untuk masing-masing fungsinya dalam proses penggilingan beras. Karena terpisah, unit-unit pada RMP dapat memiliki kapasitas yang berbeda, sehingga waktu operasional tiap unit tidak sama untuk jumlah padi yang sama. Hal ini bukan merupakan masalah, hanya memerlukan penjadwalan yang lebih baik untuk operasional dan perawatan unit-unit yang terpisah tersebut. Namun demikian aliran bahan dapat dijalankan secara otomatis bila mesin-mesin dari RMP merupakan satu set mesin yang sama, dari industri manufaktur yang sama.

Gambar 2.2 3 Rangkaian mesin-mesin pengolahan gabah yang lengkap

Perbedaan lain yang lebih penting pada RMP dibandingkan dengan RMU terletak pada kapasitas gilingnya. RMP biasanya memiliki kapasitas giling yang lebih besar daripada RMU yaitu antara 1.0 hingga 5.0 ton/jam. Perbedaan kapasitas giling ini menjadi penting sebab akan meningkatkan efisiensi penggunaan mesin-mesin penggiling. Untuk menggiling padi dengan jumlah dan lama waktu giling yang sama, akan dibutuhkan jumlah mesin berkapasitas giling kecil yang lebih banyak dibandingkan dengan mesin berkapasitas giling besar. Pada umumnya, bila faktor-faktor lainnya sama, lebih murah membeli sebuah mesin berkapasitas giling besar dibanding jika membeli sejumlah mesin dengan kapasitas giling yang kecil, baik ditinjau dari segi biaya pembelian maupun perawatan. Akan tetapi penggunaan mesin dengan kapasitas giling besar juga tidak akan efisien bila padi yang akan digiling tidak tersedia dalam jumlah yang mencukupi. Dengan demikian pemilihan kapasitas mesin giling harus disesuaikan dengan jumlah padi yang akan digiling dalam waktu tertentu, agar mesin penggilingan dapat beroperasi optimal dan ongkos giling per kg beras dapat ditekan. Alur perlakuan dalam proses penggilingan gabah/beras pada rice milling plant diperlihatkan dalam Gambar 2.2.4.

Gambar 2.2.4 Alur perlakuan dalam proses penggilingan gabah/beras pada rice milling plantMesin Penggilingan Padi dan KomponennyaSalah satu penyebab rendahnya rendemen dan mutu hasil penggilingan padi serta tingginya kehilangan hasil (susut penggilingan) adalah disebabkan dari peralatan dan mesin penggilingan. Untuk dapat memperoleh hasil penggilingan yang maksimal perlu memahami unit-unit komponen dan mesin penggilingan padi.

Ada beberapa model penggilingan padi, yaitu :Penggilingan manual/ tangan

Penggilingan dengan menggunakan tangan yaitu dengan menggunakan lesung dan alu. Cara penggilingan ini berbasis gesekan antara biji dengan biji. Pembersihan dilakukan diakhir penggilingan dengan penampian dengan menggunakan tampi. Cara ini membuat kehancuran beras tinggi sehingga rendemen yang dicapai rendah.Penggilingan dengan mesin satu step.

Penggilingan padi dengan mesin satu step (single phase/ satu phase). Penggilingan dengan system gesekan logam yaitu unit pengupasan dan unit penyosohan berada dalam satu mesin. Gabah masuk penggilingan dan keluar sudah dalam bentuk beras giling.Penggilingan dengan mesin dua step.

Penggilingan padi dengan mesin dua step.(double phase/ dua phase), mesin pengupas dan mesin penyosoh/ pemoles terpisah atau tidak dalam satu mesin. Rendemen giling bisa mencapai 60-65 %.Penggilingan dengan mesin multi pass /stage

Mesin penggilingan dengan unit penyosoh / pemoles (jenis abrasif dan jenis friksi ) bersatu, sehingga dapat mengurangi resiko-resiko yang dihadapi selama proses penggilingan. Penentuan jenis dan kombinasi mesin penggilingan paling tepat sangat ditentukan oleh kapasitas yang dibutuhkan, jenis, varietas dan sifat gabah, mutu beras putih yang diharapkan serta biaya. Bagian komponen mesin penggiling, terdiri dari :Motor Penggerak.Mesin Pengupas/ pemecah kulit gabah (husker).Mesin ini membersihkan kulit gabah/ sekam yang tercampur dalam beras pecah kulit. Mesin pengupas yang tersedia adalah jenis Engelberg, jenis rol karet, jenis under runner stone disc dan jenis sentrifucal. Mesin pengupas gabah yang paling umum digunakan saat ini adalah jenis roll karet, karena daya guna yang tinggi, efisien, mudah digunakan dan sederhana perawatannya. Terdapat 2 buah rol karet yang berputar berlawanan dengan kecepatan putar yang berbeda. Jarak antara 2 rol karet dapat diatur tergantung jenis gabah yang akan dikupas, biasanya 2/3 besarnya gabah. Diameter kedua rol karet sama bervariasi 300 - 500 mm dan lebar 120-500 mm.Mesin pemisah gabah (separator)

Digunakan untuk memisahkan gabah dari beras pecah kulit.Mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit mempunyai 3 tipe yaitu :Pemisah jenis kompartemen, terdiri dari dinding pemisah vertikal, papan luncur secara zigzag. Campuran gabah dan beras pecah kulit membentur papan pemisah zigzag tersebut, maka akan meluncur jatuh melalui papan luncur. Jika gabah yang lebih ringan akan terangkat keatas dan dikeluarkan melalui pintu keluaran dibagian atas papan luncur. Sedangkan beras pecah kulit yang berada dibagian bawah dikeluarkan melalui pintu keluaran yang berada di bagian bawah papan luncuran.Pemisah berdasarkan berat jenis. Pemisah ini banyak dipakai pada mesin-mesin penggiling terbaru. Pemisah jenis ini terdiri atas papan pemisah berbentuk bujur sangkar yang diletakkan miring pada bidang datar dengan sejumlah cekungan. Saat papan bergetar, gabah dan beras pecah kulit terpisah akibat dari perbedaan berat jenis.Pemisah jenis layar/ type saringan, terdiri dari ayakan saringan yang bergetar, berjumlah 6-15 ayakan.

Mesin Penyosoh/ Pemoles/Pemutih (polisher)

Ada 2 tipe mesin penyosoh yaitu tipe friksi dan abrasif.Mesin pemutih abrasif, bekerja dengan putaran yang relative cepat dan tekanan giling yang rendah sehingga peningkatan suhu beras lebih kecil dan kerusakan (pecah) lebih sedikit tetapi permukaan beras tampak kasar.Mesin pemutih friksi bekerja dengan putaran yang relative lambat dan tekanan giling yang tinggi sehingga menghasilkan pelepasan dedak yang lebih baik dan permukaan beras yang lebih halus. Kekurangan mesin ini, tingginya ratio beras yang dihasilkan, suhu beras yang lebih tinggi serta jenis ini menggunakan listrik lebih banyak.Sangat dianjurkan penggabungan fungsi mesin pemutih jenis abrasif dan friksi dalam proses multi pass, karena mengurangi beras patah dan peningkatan suhu beras serta memperbaiki pembuangan kecambah beras.

Mesin pemisah beras kepala, beras patah dan menir (shifter)Mesin Pengkristal/ pencuci beras (shinning).

BAB IIIOBYEK KNM

Letak Geografis Dan Keadaan Orbitasi

Luas Dan Batas WilayahLuas Desa : 538, 253HaBatasWilayah

SebelahUtara: Desa Sukamenak Sebelah Selatan: Desa Wadowetan Sebelah Barat: Desa Gunung LarangSebelah Timur : Desa Cinambo

OrbitasiJarak dari Desa Cikidang ke pusat Pemerintahan Kecamatan sejauh 6 km dan waktu tempuh dari Desa Cikidang ke Ibu Kota Kecamatan selama 30 menit. Jarak dari Desa Cikidang ke Ibu kota Kabupaten Majalengka sejauh 30 km dan waktu tempuh selama 1 1/2 jam.Tersedianya kendaraaan umum ke Ibu Kota Kecamatan berupa kendaraan roda dua (ojeg) dan mobil bak terbuka.Kendaraan umum yang dipakai ke Ibu Kota Kabupaten berupa mobil minibus.

Potensi Wilayah Potensi Umum Dusun CikidangNo

Jenis PotensiJumlah / VolumeKeterangan1Jalan 2300 mJl. Kabupaten2Jembatan 3 bh

3Sungai2 bh

4Balai Desa1 bh

5Balai kampong-

6Poskesdes/puskesmas-

7Posyandu1 bh

8Poskamling2 bh

9GOR-

10Mesjid1 bh

11Mushola 1 bh

12Madrasah 1 bh

13Majlis Taklim1 klp

14Pondok pesantren-

15Lapangan sepak bola-

16Lapangan bola voli1 bh

17Lapangan tenis meja-

18SD1 bh

19MI1 bh

20SLTP-

21SLTA-

22Perguruan tinggi-

23Polsek -

24Pasar -

25Objek wisata-

Table 3.2 Potensi Umum Dusun CikidangPotensi khusus ( Sumberdaya Material )NoJenis PotensiJumlah / VolumeKeterangan1Rumah 431 bh

2Warung/Toko 10 bh

3Konter1 bh

4Sawah 43,10 ha

5Kebun/Ladang12,5 ha

6Hutan 63,75 ha

7Sapi 6 ekr

8Kerbau5 ekr

9Kambing/domba86 ekr

10Itik 54 ekr

11Traktor 12 unt

12Penggalian padi2 unt

13Bengkel 1 unt

14Konfeksi/tempat menjahit1 bh

15Tambal ban1 bh

16Rental computer-

17Warnet -

18Rias pengantin-

19Percetakan undangan1 bh

20Mobil 15 bh

21Motor 56 bh

22Kolam6 bh

23Yayasan -

24Pom bensin-

25Koperasi/BMT-

Table 3.2.1 Potensi khusus ( Sumberdaya Material )Sumberdaya Non MaterialNoJenis PotensiJumlah / VolumeKeterangan1Populasi Penduduk984 org

2

Jenis kelamin

Laki-laki

456 org

Perempuan

528 org

3

Pendidikan

professor

-

doctor

1 org

master

3 org

sarjana

11 org

SLTA/sederajat

34 org

SLTP/sederajat

57 org

SD/MI/sederajat

578 org

Tidak pernah sekolah

50 org

4

Jenis keterampilan

Computer

16 org

Menjahit

12 org

Montir

1 org

Supir

13 org

Menganyam

20 org

Qosidah/Rebana

-

5

Kepercayaan

Islam

984 Orang

Kristen

-

Budha

-

Hindu

-

Dll

6Jenis Pekerjaan

Buruh Tani

120 Orang

Petani

440 Orang

Pedagang

52 Orang

PNS

7 Orang

Dokter

-

Bidan/Perawat

1 Orang

7Jenis Kesenian

Singa Depok-

Qosidah/Rebana-

Nasyid-

Jaipong Dangdut-

Band-

Tari-

Table 3.2.2 Sumberdaya Non Material

Potensi Umum Dusun Cigunung

NoJenis PotensiJumlah / VolumeKeterangan1Jalan 1300 mJl. Desa 2Jembatan 1 bh

3Sungai1 bh

4Balai Desa-

5Balai kampong1 bh

6Poskesdes/puskesmas-

7Posyandu1 bh

8Poskamling6 bh

9GOR-

10Mesjid1 bh

11Mushola 2 bh

12Madrasah -

13Majlis Taklim1 klp

14Pondok pesantren2 bh

15Lapangan sepak bola-

16Lapangan bola voli1 bh

17Lapangan tenis meja-

18SD-

19MI-

20SLTP-

21SLTA-

22Perguruan tinggi-

23Polsek -

24Pasar -

Table 3.2.3 Potensi Umum Dusun CigunungPotensi khusus ( Sumberdaya Material )NoJenis PotensiJumlah / VolumeKeterangan1Rumah 328 bh

2Warung/Toko 6 bh

3Konter2 bh

4Sawah 73,5 ha

5Kebun/Ladang16,5 ha

6Hutan 23,5 ha

7Sapi 10 ekr

8Kerbau2 ekr

9Kambing/domba70 ekr

10Itik 105 ekr

11Traktor 8 unt

12Penggalian padi2 unt

13Bengkel 1 unt

14Konfeksi/tempat menjahit3 bh

15Tambal ban1 bh

16Rental computer-

17Warnet -

18Rias pengantin-

19Percetakan undangan10 bh

20Mobil 150 bh

21Motor 56 bh

22Kolam2 bh

Table 3.2.4 Potensi khusus ( Sumberdaya Material )

Sumberdaya Non MaterialNoJenis PotensiJumlah / VolumeKeterangan1Populasi Penduduk911 org

2

Jenis kelamin

Laki-laki

514 org

Perempuan

397 org

3

Pendidikan

professor

-

doctor

-

master

1 org

sarjana

9 org

SLTA/sederajat

70 org

SLTP/sederajat

170 org

SD/MI/sederajat

360 org

Tidak pernah sekolah

110 org

4

Jenis keterampilan

Computer

23 org

Menjahit

7 org

Montir

1 org

Supir

20 org

Menganyam

2 org

Qosidah/Rebana

1 grp

5

Kepercayaan

Islam

911 Orang

Kristen

-

Budha

-

Hindu

-

Dll

6Jenis Pekerjaan

Buruh Tani

140 Orang

Petani

400 Orang

Pedagang

130 Orang

PNS

31 Orang

Dokter

-

Bidan/Perawat

4 Orang

TNI/polri

6 org

7Jenis Kesenian

Singa Depok-

Qosidah/Rebana-

Nasyid-

Jaipong Dangdut1 grp

Band-

Table 3.2.5 Sumberdaya Non MaterialPotensi Umum Dusun Cidomas

NoJenis PotensiJumlah / VolumeKeterangan1Jalan 3 kmJl. Desa 2Jembatan 3 bh

3Sungai1 bh

4Balai Desa-

5Balai kampong1 bh

6Poskesdes/puskesmas-

7Posyandu1 bh

8Poskamling2 bh

9GOR-

10Mesjid1 bh

11Mushola 4 bh

12Madrasah -

13Majlis Taklim2 klp

14Pondok pesantren2 bh

15Lapangan sepak bola1 bh

16Lapangan bola voli1 bh

17Lapangan tenis meja1 bh

18SD1 bh

19MI2 bh

20SLTP-

21SLTA-

22Perguruan tinggi-

23Polsek -

24Pasar -

25Objek wisata-

Table 3.2.6 Potensi Umum Dusun CidomasPotensi khusus ( Sumberdaya Material )NoJenis PotensiJumlah / VolumeKeterangan1Rumah 475 bh

2Warung/Toko 10 bh

3Konter1 bh

4Sawah 92 ha

5Kebun/Ladang23 ha

6Hutan 41,5 ha

7Sapi 2 ekr

8Kerbau4 ekr

9Kambing/domba100 ekr

10Itik 300 ekr

11Traktor 4 unt

12Penggalian padi1 unt

13Bengkel 1 unt

14Konfeksi/tempat menjahit2 bh

15Tambal ban2 bh

16Rental computer2 bh

17Warnet -

18Rias pengantin1 bh

19Percetakan undangan-

20Mobil 13 bh

21Motor 50 bh

22Kolam4 bh

23Yayasan -

24Pom bensin-

25Koperasi/BMT-

Table 3.2.7 Potensi khusus ( Sumberdaya Material )

Sumberdaya Non MaterialNoJenis PotensiJumlah / VolumeKeterangan1Populasi Penduduk1267 org

2

Jenis kelamin

Laki-laki

609 org

Perempuan

658 org

3

Pendidikan

professor

-

doctor

-

master

-

sarjana

20 org

SLTA/sederajat

27 org

SLTP/sederajat

44 org

SD/MI/sederajat

340 org

Tidak pernah sekolah

44 org

4

Jenis keterampilan

Computer

4 unt

Menjahit

2 bh

Montir

1 bh

Supir

20 org

Menganyam

30 org

Qosidah/Rebana

1 grp

5

Kepercayaan

Islam

1267 Orang

Kristen

-

Budha

-

Hindu

-

Dll

6Jenis Pekerjaan

Buruh Tani

313 Orang

Petani

413 Orang

Pedagang

153 Orang

PNS

36 Orang

Dokter

-

Bidan/Perawat

2 Orang

TNI/polri

-

7Jenis Kesenian

Singa Depok-

Qosidah/Rebana1 grp

Nasyid-

Jaipong Dangdut-

Table 3.2.8 Sumberdaya Non Material

Keadaan Sosial EkonomiKeadaan PendudukJumlah penduduk Desa Cikidang yaitu 3.288 jiwa. Mata pencaharian masyarakat didominasi oleh petani, seperti table berikut:

Petani1.213 orangBuruh314 orangPegawai Negeri Sipil62 orangPedagang133 orangTable 3.3 Data Pekerjaan PendudukSarana dan PrasaranaAgamaSarana PeribadatanMesjid: 3 UnitMushola: 7 Unit

Pendidikan

SD/Sederajat: 2 buahLembaga Pendidikan Keagamaan: 5 buah

Olahraga

Lapangan tenis Meja: 1 buahLapangan BolaVolly: 3 buahLapangan Sepak Bola: 1 buah

Pemerintahan

Mesin Ketik: 2 buahMeja: 10 buahKursi: 100 buahAlmari Arsip: 1 buah

Transportasi darat

Prasarana transportasi darat

Jalan DesaBaik (Km/unit)Rusak (Km/unit)Panjang jalan aspal13Panjang jalan macadam21Panjang jalan tanah43

Jalan antar desa/kecamatan

Panjang jalan aspal44

Jembatan desa

Jembatan beton6

Jembatan kayu1

Jembatan antar desa/kecamatan

Jembatan beton7

Pangkalan ojek2

Table 3.3.1 Data Jalur akses Kendaraan

Sarana transportasi darat : - Mobil Bak

- OjekKelembagaan Sosial EkonomiKelembagaan DesaJumlah pengurus BPD : 13 orangJumlah pengurus LPM : 12 orangPKKJumlah Anggota PKK : 24 orangKeagamaanMajlis Ta'lim : 4 buahPondok Pesantren : 4 buahKesehatanJumlah Posyandu : 3 buahJumlah Bidan Desa : 1 orangOlahragaJumlah jenis Olahraga : 2 jenisJumlah Perkumpulan : 3 buahOrganisasi SosialKarang Taruna : 1 organisasiJumlah Kelompok PKK : 24 orangEkonomiWarung: 26 buahAngkutan: 13 unitBengkel 3 buahTambal ban: 4 buahPercetakan undangan: 1 buahRental komputer: 2 buah

Keadaan Mental SpiritualMasyarakat Desa Cidadap merupakan Masyarakat yang religius, hal tersebut terlihat dari adanya pondok pesantren di blok Cidomas dan Cigunung. Desa Cidadap memiliki banyak tokoh agama serta tokoh masyarakat dan mereka sangat berperan dalam kegiatan Pemerintahan maupun soosial kemasyarakatan, sehingga kegiatan di Desa Cikidang baik pemerintahan maupun kemasyarakatan sangat di warnai oleh aspek religius atau keagamaan. Tokoh agama merupakan figure legimitator, sehingga keputusan musyawarah desa akan efektiif jika tokoh-tokoh tersebut ikut terlibat dalam perumusan dan penetapan keputusan tersebut. Adanya sarana peribadatan yang cukup dan dengan aktifitas yang baik serta peranan tokoh dalam berbagai aktifitas pemerintah dan kemasyarakatan telah menciptakan iklim yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya anak-anak dan pemuda. Umumnya mereka telah memiliki pendidikan yang mendasar tentang keagamaan, sehingga dalam kegiatan keseharian anak-anak dan pemuda Desa Cikidang tidak terlepas dari koridor keagamaan.

Keadaan Jumlah PendudukJumlah penduduk menurut jenis kelaminLaki-laki: 1.573 orangPerempuan: 1.715 orang

Jumlah Menurut Kerwarganegaraan

WNI: 3.288 orang WNA: -

Jumlah Menurut Etnis

Sunda : 3.288 orangJawa : -

Jumlah Menurut Agama

Islam: 3.288 orang

BAB IVPEMBAHASAN

Proses Penggilingan Gabah Menjadi Beras

Penggilingan merupakan proses pelepasan sekam dari beras. Karakteristik fisik padi sangat perlu diketahui karena proses penggilingan padi sebenarnya mengolah bentuk fisik dari butiran padi menjadi beras putih. Butiran padi yang memiliki bagian-bagian yang tidak dapat dimakan, atau tidak enak dimakan, sehingga perlu dipisahkan. Selama proses penggilingan, bagian-bagina tersebut dilepaskan satu demi satu sampai akhirnya didapatkan beras yang dapat dikonsumsi yang disebut dengan beras sosoh atau beras putih. Beras sosoh merupakan hasil utama proses penggilingan padi. Beras sosoh adalah gabungan beras kepala dan beras patah besar. Beras patah kecil atau menir sering disebut sebagai hasil samping karena tidak dikonsumsi sebagai nasi seperti halnya beras kepala dan beras patah besar. Jadi, hasil samping proses penggilingan padi berupa sekam, bekatul, dan menir.Mesin-mesin penggilingan padi berfungsi melakukan pelepasan dan pemisahan bagian-bagian butir padi yang tidak dapat dimakan dengan seminimal mungkin membuang bagian utama beras dan sesedikit mungkin merusak butiran beras. Terdapat dua tahap dalam proses penggilingan yaitu husking dan polishing. Husking adalah tahap melepaskan beras yang menghasilkan beras pecah kulit (brown rice). Dari struktur butiran gabah, bagian-bagian yang akan dilepaskan adalah palea, lemma, dan glume. Seluruhnya bagian tersebut dinamakan kulit gabah atau sekam. Sebagian besar gabah yang dimasukkan ke dalam mesin pemecah kulit (husker) akan terkupas dan masih ada sebagian kecil yang belum terkupas. Butiran gabah yang terkupas akan terlepas menjadi dua bagian, yaitu beras pecah kulit dan sekam. Selanjutnya butiran gabah yang belum terkupas harus dipisahkan dari beras pecah kulit dan sekam untuk dimasukkan kembali ke dalam mesin pemecah kulit.Proses pengupasan akan berjalan baik apabila gabah memiliki kadar air yang sesuai yaitu antara 13-15%. Pada kadar air yang lebih tinggi proses pengupasan akan sulit karena sekam sulit dipecahkan. Sebaliknya, pada kadar air yang lebih rendah, butiran padi akan mudah pecah atau patah sehingga akan menghasilkan banyak beras patah atau menir. Untuk mendapatkan kualitas pengupasan yang baik, maka penyetelan mesin pemecah kulit perlu dilakukan secara tepat.Mesin pemecah kulit diperlihatkan pada Gambar 4.1, sedangkan Gambar 4.2 memperlihatkan aliran gabah dalam mesin tersebut.

Gambar 4.1 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll

Gambar 4.2.2 Aliran bahan pada mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll

Keberadaan Mesin Penggilingan Padi Di Desa CidadapSetelah melakukan observasi pabrik Mesin Penggilingan Padi yang berlokasi Di Desa Kertasari hampir seluruh masyarakat bergantung pada saat musim panen untuk melakukan proses penggilingan gabah menjadi beras.

Keberadaan Mesin Penggilingan Padi di desa Kertasari cukup tertata rapih dengan aliran proses penggilingan yang sesuai, dengan lokasi pembuangan berada di luar ruangan yang telah terkondisikan.Mesin Penggilingan Padi yang berlokasi di desa Kertasari menempati luas tanah 10 x 15 m. Perawatan Mesin Padi

Risiko kerusakan mesin-mesin penggilingan padi dapat diperkecil dengan melakukan perawatan dan pemeriksaan kondisi mesin-mesin tersebut secara berkala. Penggantian suku cadang harus sesuai dengan umur pakai setiap suku cadang tertentu, sehingga mesin-mesin dapat beroperasi secara optimal.

BAB VPENUTUP

Kesimpulan Penggilingan padi merupakan pusat pertemuan antara produksi, pasca panen, pengolahan dan pemasaran gabah/beras sehingga merupakan mata rantai penting dalam suplai beras di desa Kertasari, baik dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat desa Kertasari.

SaranBerdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan Evaluasi Mesin Penggilingan Padi di desa Kertasari, Penulis mengemukakan saran untuk pihak pemerintahan desa Kertasari dan pemilik pabril Mesin Penggilingan Padi, untuk melengkapi sarana prasarana yang optimal demi mendukung proses penggilingan gabah yang lebih baik.

Sekaligus melakukan upaya untuk memperkecil kerusakan mesin-mesin penggilingan padi dengan melakukan perawatan dan pemeriksaan kondisi mesin-mesin tersebut secara berkala. Penggantian suku cadang harus sesuai dengan umur pakai setiap suku cadang tertentu, sehingga mesin-mesin dapat beroperasi secara optimal.