isi klmpk 6 kak ilo

13
Kelompok 6: 1. MUH. ASWAR ANAS 2. AULYA KARTINI D. KARRA 3. HAERUDDIN 4. DARMA RIYANI 5. KHUMAERAH 6. ANDI ARNIDA 7. KHUSNUL KHATIMAH PENGERTIAN STANDAR Menurut KBBI Versi online,Standar adalah ukuran tertentu yg dipakai sebagai patokan; ukuran atau tingkat biaya hidup: -- hidup di kota Medan lebih tinggi dari pada hidup di kota Bandung; sesuatu yg dianggap tetap nilainya sehingga dapat dipakai sbg ukuran nilai (harga): negara-negara tertentu memakai emas; baku: bahasa yg dipakai pd surat kabar tertentu dapat dianggap telah ; sosial ukuran untuk memiliki, meneliti, dan memilih sikap yg sebaik-baiknya untuk dipergunakan. Standar didefinisikan sebagai : Suatu dokumen tertulis, yang naskah utamanya berisi ketentuan-ketentuan yang menunjukkan persyaratan yang perlu ditaati, dan secara umum tidak bertentangan dengan standar atau kode lain, atau bila diadopsi menjadi ketentuan hukum tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku. Standaradalah rumusan tentang penampilan atau nilai yang diinginkan yamg mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan (Slee, 1974). Standar adalah kisaran, variasi yang dapat diterima yang dirancang secara profesional berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan (Donabedian, 1981). Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang digunakan sebagai batas penerimaan minimal (Clinical Practice Guidlines, 1990). Standar adalah pernyataan tertulis yang berisi spesifikasi atau rincian tentang sesuatu hal khusus yang memperlihatkan

Upload: niarnida

Post on 21-Dec-2015

263 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

doc

TRANSCRIPT

Page 1: isi klmpk 6 kak ilo

Kelompok 6:

1. MUH. ASWAR ANAS2. AULYA KARTINI D. KARRA3. HAERUDDIN4. DARMA RIYANI5. KHUMAERAH6. ANDI ARNIDA7. KHUSNUL KHATIMAH

PENGERTIAN STANDARMenurut KBBI Versi online,Standar adalah ukuran tertentu yg dipakai sebagai

patokan; ukuran atau tingkat biaya hidup: -- hidup di kota Medan lebih tinggi dari pada hidup di kota Bandung; sesuatu yg dianggap tetap nilainya sehingga dapat dipakai sbg ukuran nilai (harga): negara-negara tertentu memakai emas; baku: bahasa yg dipakai pd surat kabar tertentu dapat dianggap telah ; sosial ukuran untuk memiliki, meneliti, dan memilih sikap yg sebaik-baiknya untuk dipergunakan.

Standar didefinisikan sebagai : Suatu dokumen tertulis, yang naskah utamanya berisi ketentuan-ketentuan yang menunjukkan persyaratan yang perlu ditaati, dan secara umum tidak bertentangan dengan standar atau kode lain, atau bila diadopsi menjadi ketentuan hukum tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Standaradalah rumusan tentang penampilan atau nilai yang diinginkan yamg mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan (Slee, 1974).

Standar adalah kisaran, variasi yang dapat diterima yang dirancang secara profesional berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan (Donabedian, 1981).

Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang digunakan sebagai batas penerimaan minimal (Clinical Practice Guidlines, 1990).

Standar adalah pernyataan tertulis yang berisi spesifikasi atau rincian tentang sesuatu hal khusus yang memperlihatkan tujuan, cita-cita, keinginan, kriteria, ukuran, patokan, dan pedoman (Elly Erawati, dkk, 2010)

Tujuan SAK (Standar Asuhan Keperawatan): SK Dirjen Yanmed: YM.00.03.2.6.7637/1993

Menurut (Nursalam. 2009) Dari keempat standar yang ada, maka perawat yang bertugas dipelayanan Rumah Sakit, baik pemerintah maupun negeri harus melaksankan standar Asuhan Keperawatan yang ada di Rumah Sakit. Hal ini disahkan berdasarkan SK Dirjen Yanmed: YM.00.03.2.6.7637/1993, disusun sebagai berikut:

Standar 1: falsafah keperawatan.

Standar 2: tujuan Asuhan Keperawatan.

Standar 3: Pengkajian Keperawatan.

Page 2: isi klmpk 6 kak ilo

Standar 4: Diagnosis Keperawatan.

Standar 5: Perencanaan Keperawatan.

Standar 6: Intervensi Keperawatan.

Standar 7: Evaluasi Keperawatan.

Standar 8: Catatan Asuhan Keperawatan.

Standar Intervensi keperawatan di Rumah Sakit mengacu pada teori kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan oleh Henderson, terdiri atas 14 Kebutuhan Dasar Manusia:

1. Memenuhi kebutuhan oksigen2. Memenuhi kebutuhan Nutrisi, keseimbangan cairan, dan elektrolit.3. Memenuhi kebutuhan Eliminasi.4. Memenuhi kebutuhan Keamanan.5. Memenuhi kebutuhan Kebersihan dan Kenyamanan fisik.6. Memenuhi kebutuhan Istirahat dan tidur.7. Memenuhi kebutuhan Gerak dan kegiatan jasmani.8. Memenuhi kebutuhan Spritual.9. Memenuhi kebutuhan Emosional.10. Memenuhi kebutuhan Komunikasi.11. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis.12. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membentuk proses penyembuhan.13. Memenuhi kebutuhan pendidikan kesehatan/ penyuluhan.14. Memenuhi kebutuhan Rehabilitasi.

Komponen SAK (standar I-VI)

Berdasarkan surat keputusan DPP PPNI Nomor: 03/DPP/SK/I/1996, maka standar Keperawatan di Indonesia diketegorikan menjadi 4 jenis standar, yaitu:

a. Standar pelayanan Keperawatan.1) Standar 1: Divisi keperawatan mempunyai falsafah dan struktur yang menjamin

pemberian Asuhan Keperawatan yang bermutu tinggi dan merupakan sarana untuk menyelesaikan berbagai persoalan praktik keperawatan di selruh institusi asuhan atau pelayanan keperawatan.

2) Standar 2: divisi keperawatan dipimpin oleh seorang perawat eksekutif yang memenuhi persyaratan dan anggota direksi.

3) Standar 3: kebijaksanaan dan praktik divisi keperawatan menjamin pelayanan keperawatan merata dan berkesinambungan yang mengakui perbedaan agama,

Page 3: isi klmpk 6 kak ilo

sosial budaya, dan ekonomi diantara klien atau pasien di institusi pelayanan kesehatan.

4) Standar 4: divisi keperawatan menjamin bahwa proses keperawatan digunakan untuk merancang dan memberikan asuhan untuk memenuhi kebutuhan individu klien/ pasien dalam konteks keluarga.

5) Standar 5: divisi keperawatan menciptakan lingkungan yang menjamin efektivitas praktik keperawatan.

6) Standar 6: divisi keperawatan menjamin pengembangan berbagai program pendidikan untuk menunjang pelaksanaan asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

7) Standar 7: memprakarsai, memanfaatkan, dan berperan serta dalam berbagai proyek penelitian untuk peningkatan asuhan keperawatan.

b. Standar Praktik Keperawatan.1) Standar 1: pengumpulan data tentang status kesehatan klien atau pasien

dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh dikomunikasikan dan dicatat .

2) Standar 2: diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan.

3) Standar 3: rencana asuahan keperawatan meliputi: tujuan yang dibuat berdasarkan diagnosis keperawatan.

4) Standar 4: rencana asuhan keperawatan meliputi prioritas dan pendekatan, tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang disusun berdasarkan diagnosis keperawatan.

5) Standar 5: standar keperawatan memberi kesempatan klien/pasien untuk berpartisipasi dalam peningkatan, pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.

6) Standar 6: tindakan keperawatan membantu klien untuk mengoptimalkan kemampuannya untuk hidup sehat.

7) Standar 7: ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan ditentuakan oleh klien dan perawat.

8) Standar 8: ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan memberi arah untuk melakukan pengakjian ulang, pengaturan kembali urusan prioritas, penetapan tujuan baru dan perbaikan rencana asuhan keperawatan.

c. Standar Pendidikan Keperawatan.1) Standar 1: lembaga pendidikan keperawatan berada dalam suatu institusi

pendidikan tinggi.2) Standar 2: lembaga pendidikan keperawatan mempunayai falsafah yang

mencerminkan misi dari institusi induk dan dinyatakan dalam kurikulum.3) Standar 3: lembaga pendidikan keperawatan konsisten dengan struktur

administratif dari institusi induk dan secara jelas menggambarkan jalur-jalur hubungan keorganisasian, tanggung jawab dan kominikasi.

Page 4: isi klmpk 6 kak ilo

4) Standar 4: sumber daya manusia, finansial, dan material, dari lembaga pendidikan keperawatan memenuhi persyaratan dalam kualitas maupun kuantitas untuk memperlancar proses pendidikan.

5) Standar 5: kebijaksanaan lembaga pendidikan keperawatan yang mengatur penerimaan, seleksi, dan kemajuan mahasiswa mencerminkan falsafah institusi, dengan tetap berpedoman pada aturan yang berlaku bagi suatu lembaga pendidikan tinggi.

6) Standar 6: lingkungan lembaga pendidikan keperawatan menjamin terselenggaranya tri darma perguruan tinggi keterlibatan keprofesian dan perkembangan kepemimpinan dari tenaga pengajar dan mahasiswa serta memberi kesempatan pengembangan bakat dan minat mahasiswa

7) Standar 7 : penyelenggaraan pendidikan keperawatan menggunakan kurikulum nasional yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang dan dikembangkan sesuai dengan falsafah dan misi dari lembaga pendidikan yang bersangkutan

8) Standar 8 : tujuan dan desain pendidikan keperawatan profesional mencerminkan falsafah pendidikan keperawatan, mempersiapkan perkembangan sikap dan kompetensi khusus bagi para lulusannya

9) Standar 9 : lembaga pendidikan keperawatan ikut serta dalam program evaluasi internal dan eksternbal yang sistematis.

10) Standar 10 : lulusan program pendidikan keperawatan profesional mengembang tanggung jawab profesional sesuai dengan persiapan tingkat pendidikan.

d. Standar pendidikan berkelanjutan bagi perawat.1. Standar 1 : seluruh organisasi dan administrasi dari unit penyelenggara

pendidikan berkelanjutan konsisten dengan falsafah maksud dan tujuan lembaga penyelenggara, dan sesuai dengan standar pendidikan keperawatan praktik keperawatan dan pendidikan berkelanjutan yang dikeluarkan oleh organisasi profesi keperawatan nasional

2. Standar 2 ; pemimpin tenaga kerja narasumber dan staf penunjang yang berkualitas diikut sertakan dalam pencapaian tujuan unit penyelenggara pendidikan berkelanjutan.

3. Standar 3: peserta didik berpartisipasi didalam mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka dan dalam merencanakan kegiatan pendidikan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

4. Standar 4: desain pendidikan berkelanjutan untuk setiap program terdiri atas: pengalaman belajar yang terencana, terorganisasi dan dievaluasi berdasarkan prinsip pendidikan orang dewasa.

5. Standar 5: sumber daya material dan fasilitas memadai untuk mencapai tujuan dan melaksanakan fungsi unit penyelenggara pendidikan berkelanjutan.

Page 5: isi klmpk 6 kak ilo

6. Standar 6: penyelenggara pendidikan berkelanjutan menetapkan dan memelihara sistem penyimoanan, pencatatan dan pelaporan.

7. Standar 7: evaluasi merupakan kendali mutu yang integral, kontinue, sistematis pada unit penyelanggara unit pendidikan berkelanjutan disetiap program. Evaluasi meliputi pengukuran dampak pada peserta didik dan bila mungkin pada organisasi pelayanan kesehatan.

Pelaksanaan evaluasi penerapan SAK

Model praktek keperawatan profesianal (MPKP) adalah salah satu metodepelayanan keperawatan yang merupakan suatu system, struktur, proses dan nilainilaiyang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhankeperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.MPKP telah dilaksanakan dibeberapa negara , termasuk rumah sakit di Indonesiasebagai suatu upaya manajemen rumah sakit untuk meningkatkan asuhankeperawatan melalui beberapa kegiatan yang menunjang kegiatan keperawatanprofesional yang sistematik. Penerapan MPKP menjadi salah satu daya ungkitpelayanan yang berkualitas. Metode ini sangat menekankan kualitas kinerja tenagakeperawatan yang berfokus pada profesionalisme keperawatan antara lain melaluipenerapan standar asuhan keperawatan.Standar Asuhan Keperawatan merupakan pernyataan kualitas yang diinginkandan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap klien.Untuk menjaminefektifitas asuhan keperawatan pada klien, harus tersedia kreteria dalam areapraktek yang mengarahkan keperawatan mengambil keputusan dan melakukanintervensi keperawatan secara aman.adanya standar asuhan keperawatan dimungkinkan dapat memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidenfikasiukuran dan penilaian akhir. Standar asuhan keperawatan dapat meningkatkan danmemfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan.

Standar praktik keperawatan di Indonesia disusun oleh Depkes RI (1995) yang terdiri atas beberapa standar. Menurut JCHO: joint commision on acreditation of health care organisation (1999: 1; 4; 249-54) terdapat 8 standar tentang asuahan keperawatan yang meliputi (Novulury, 1999; 1: 4:249-54):

1. Menghargai hak-hak pasien.2. Penerimaan sewaktu pasien masuk di rumah sakit3. Observasi keadaan pasien4. Pemenuhan kebutuhan nutrisi5. Asuhan pada tindakan non operatif dan administratif.6. Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur invasif7. Pendidikan kepada pasien dan keluarga8. Pemberian asuhan secara terus menerus dan berkesinambungan.

Daftar pustaka

Page 6: isi klmpk 6 kak ilo

Kamus versi online/daring (dalam jaringan) http://kbbi.web.id/standar-2 diakses pada tanggal 7 oktober 2014 pukul 13.00 wita.

Bustami. 2011. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan dan akseptabilitasnya. Erlangga: Jakarta.

Nursalam. 2009. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika: Jakarta.

1. Pengertian a. MUTU

Berbicara tentang mutu, tentu tidak asig lagi bagi kita. Kita sering menjumpai istilah mutu tidak hanya terpampang pada suatu produk yang berbentuk barang, tetapi istilah mutu juga sering menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan pelayanan yang berbentuk jasa, termasuk pelayanan kesehatan/keperawatan.

Mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang di amati dan juga merupakan kepatuhan terhadap standar yang telah di tetapkan Azwar (1996). Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah di tetapkan (Crosby, 1984 dalam Djuhaeni, 1999).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mutu adalah suatu kondisi yang menggambarkan tingkat keesempurnaan dari penampilan suatu poduk yang berupa barang atau jasa yang dibuat berdasarkan standar yang telah ditetapkan guna menyesuaikan dengan keinginan pelanggan, yang tujuan akhirnya adalah terciptanya kepuasan pelanggan.

b. PELAYANANPelayanan kesehatan merupakan bentuk jasa yang disediakan oleh organisasi

penyedia layanan kesehatan.Salah satu bentuk layanan kesehatan diorganisasi penyedia layanan kesehatan adalah pelayanan keperawatan.

Kotler (1997) menyataka bahwa pelayanan adalah suatu perbuatan ketika seseorang atau suatu kelompok menawarkan pada kelompok/orang lain sesuatu pada dasarnya tidak berwujud dan prroduksinya berkaitan atau tidak berkaitan dengan fisik produk, sedangkan Tjiptono (2004) menjelaskan bahwa pelayanan merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan itu merupakan suatu aktivitas yang ditawarkan dan menghasilkan sesuatu yang tidak berwujud, namun dapat dinikmati atau dirasakan.

Page 7: isi klmpk 6 kak ilo

Muninjaya (2011) dan Tjiptono (2004) menyatakan bahwa produk pelayanan mempunyai 4 karakteristik, anatara lain sebagai berikut:1) Intangibility (tidak berwujud)

Artinya, suatu pelayanan

Ciri mutu yang baik adalah tersedia dan terjangkau, tepatkebutuhan, tepat sumber daya, tepat standar professional / etika profesi,10wajar dan aman, mutu memuaskan bagi pasien yang dilayani. ( Sabarguna,2005 )Mutu adalah nilai kepatutan yang sebenarnya ( proper value )terhadap unit pelayanan tertentu, baik dari aspek technical ( ilmu,ketrampilan, dan teknologi medis atau kesehatan ) dan interpersonal ( tatahubungan dokter – pasien : komunikasi, empati dan kepuasan pasien ).( Widayat, 2009 )Mutu yang baik adalah tersedia dan terjangkau , tepat kebutuhan,tepat sumber daya, tepat standar profesi / etika profesi, wajar dan aman,

mutu memuaskan bagi pasien yang dilayani. (Sabarguna, 2006 )

Ciri-ciri mutu keperawatan yang baik antara lain: (1) memenuhi standar profesi yang ditetapkan, (2) sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisiensi dan efektif, (3) aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa pelayanan, (4) memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta, (5) aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati.

DIMENSI MUTUMutu merupakan konsep yang komprehensif dan multidimensional. Lori Diprete Brown et. Al. dalam QA Methodologi refirement series mengemukakan bahwa kegiatan penjaminan mutu menyangkut satu atau beberapa dimensi mutu yaitu :

Page 8: isi klmpk 6 kak ilo

1. Kompetensi teknis yaitu berupa keterampilan, kemampuan dan penampilan petugas mengikuti standar pelayanan yang telah ditetapkan dalam hal kepatuhan, ketepatan, kebenaran, dan konsistensi. Dimensi ini relevan untuk pelayanan klinis maupaun non klinis. Kurangnya kompetensi teknis dapat bervariasi dari penyimpangan kecil terhadap prosedur standar sampai kesalahan yang besar dan terkait dengan efektivitas pelayanan

2. Akses terhadap pelayananMaksudnya adalah pelayanan kesehata tidak terhalang oleh keadaan geografis, social dan budaya, ekonomi, organisasi, dan hambatan bahasa. Akses georafis dapat diukur dengan jenis alat transportasi, jarak, waktu perjalanan, dan hambatan fisik lain yabd dapat meghalangi pelanggan memperoleh pelayanan kesehatan oleh pelanggan berkalitan dengan nilai budaya, kepercayaan, dan perilaku. Akses ekonomi berkaitan dengan kemampuan yan pembiayaan terjangkau oleh pelanggan, akses organisasi berkaitan dengan sejauh mana organisasi pelayananan kesehatan dapat menjamin dan diatur untuk kenyamanan dan ketertiban pelayanan. Akses bahasa dalam konteks pelayanan berarti pelanggan dapat memahami da mengerti dengan jelas apa yang disampaikan oleh petugas dan pelanggan.

3. Efektivitas merupakan dimensi ketepatan yang akan menjawab pertanyaan “apakah prosedur atau pengobatan, bila diterapkan dengan benar, akan memberikan hasil yang diinginkan ?!dan !apakah pengobatan dianjurkan merupakan teknologi yang paling tepat untuk situasi ditempat ini ?!

4. Hubungan antar manusia berkaitan dengan interaksi antara petugas dan antara petugas dengan pasien atau masyarakat bentuk dari hubungan antar manusia ini antara lain dapat berupa menghargai, menjaga rahasia, menghormati, mendengarkan keluhan, responsive, dan memberikan perhatian. Hubungan antar manusia yang baik akan memberian andil yang besar dalam konseling yang efektif.

5. Efesiensi merupakan dimensi yang penting dari kualitas karena efesiensi akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan, apalagi sumber daya kesehatan pada umumnya berubah terbatas. Efesiensi merujuk pada penggunaan tenaga, waktu, sarana atau alat, dan dana. Dalam istilah ekonomi dikatakan bahwa dengan tenaga atau dana yang terbatas hasil akan maksimal.

6. Kelangsungan pelayanan berarti pelanggan akan menerima pelayanan lengkap yang dibutuhkan tanpa mengulangi prosedur diagnosis dan terapi yang tidak perlu. Dalam hal ini pelanggan juga harus mempunyai akses rujukan untuk pelayanan spesialistis.

7. Keamanan. Berarti mengurangi risiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan. Apapun yang dilakukan dalam pelayanan baik di puskesmas, rumah sakit, atau tempat pelayanan lainnya harus aman dari bahaya yang mungkin timbul.

8. Kenyamanan. Merupakan dimensi mutu yang tidak berkaitan langsung dengan efektivitas klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pelaggan untuk mau dating memperoleh pelayanan berikutnya. Deimensi kenyamanan berkaitan dengan penampilan fisik tempat pelayanan, peralatan medis dan non medis, kebersihan, saranan yang tersedian dan sebagainya.Selain dimensi-dimensi ang dikemukakan diatas, berbagai dimensi dalam versi lain bantak dikemukakan oleh para ahli mutu, Parasuraman, Zeithami, dan Berry (1985) melalui penelitianna mengidetifikasi sepulu dimensi pokok, yaitu daya tanggap, kehandalan, kompetesi, kesopanan, keamanan, dan krealibilitas yang disatukan menjadi jaminan. Dimensi

Page 9: isi klmpk 6 kak ilo

komunikasi, akses, dan kemampuan memahami pelangan, keamanan, dari bukti fisik. Dimensi komunikasi akses, dn kemampuan memahami elanggan digolongkan sebagai empati. Akhirnya jadilah lima dimensi tama yaitu reliabilitas, daya tanggap jaminan, empati, dan bukti fisik atau bukti langsung.1. Reliabilitas adalah kemampuan memberikan pelayanan dengan segera, tepat, dan

memuaskan secara umum dimensi reliabilitas merefleksibilitas konsistensi dan kehandalan dari penyedia pelayanan. Dengan kata lain, reliabilitas berarti sejauh mana jasa mampu memberikan apa yang telah dijanjikan kepada pelanggannya dengan memuaskan. Hal ini brkaitan erat dengan apaka perusagaan instansi mmberikan tingkat pelayanan yang sama dai waktu ke waktu. Apakah perusaan instansi memenuhi janjinya, membuat catatan yang akurat dan melayani secara benar.

2. Daya tanggap yaitu keinginan para karyawan sta membantu semua pelanggan serta berkeinginan dan melaksankan pemberian pelayanan dengan tanggap. Dimenesi ini menekankan pada sikap dari penyedia jasa yang penuh perhatian, cepat dan tepat dalam menghadapi permintaan.

3. Jaminan artinya karyawan memiliki kompetensi kesopanan dan dapat dipercata, bebas dari bahaya serta bebas dai risiko dan keragu-raguan. Dimensi-dimensi ini mereflesika kompetesi perusahaan, dan keamanan perasinya. Kompetesi ini berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam hal memberikan jasa.

4. Empati dalam hal ini karyawan mampu menempatkan dirinya pada pelangga, dapay berupa kemudahan dalam menjalin hungan dan komunikasi termasuk perhatiannya terjadap para pelangganya, serta dapat memahami kebutuan dari pelanggan. Dimensi ini menunjukkan derajat perhatian yang diberikan kepada setiap pelanggan dan merelefksikan kemampuan pekerja untuk penyelami perassan pelanggan

5. Bukti naik atau bukti langsung dapat berupa ketersediaan sarana dan pasaranan termasuk alat yang siap pakai seerta penampilan kartawan yang menyenangkan