isi isda

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling fleksibel dan murah untuk ditransmisikan dari sumber primernya ke lokasi pengguna bahkan untuk jarak yang sangat jauh. Oleh karena itu, pemanfaatan banyak jenis sumber energi termasuk sumber-sumber energi yang terbarukan terlebih dahulu dikonversi ke dalam energi listrik sebelum dimanfaatkan oleh pengguna. Sebagai contoh, energi angin, air dan juga surya kebanyakan dimanfaatkan dengan cara terlebih dahulu dikonversi ke dalam bentuk listrik. Dapat dibayangkan bahwa apabila bentuknya tidak diubah, sangat sulit untuk mentransmisikannya dalam bentuk- bentuk energi tersebut ketika ingin dimanfaatkan pada jarak yang cukup jauh dari sumber-sumbernya. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang ada, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Pengertian dan penjelasan secara umum tentang system pambangkit listrik 2. Jenis-jenis pembangkit listrik 1

Upload: ridofambudi

Post on 18-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ttl

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahEnergi listrik merupakan bentuk energi yang paling fleksibel dan murah untuk ditransmisikan dari sumber primernya ke lokasi pengguna bahkan untuk jarak yang sangat jauh. Oleh karena itu, pemanfaatan banyak jenis sumber energi termasuk sumber-sumber energi yang terbarukan terlebih dahulu dikonversi ke dalam energi listrik sebelum dimanfaatkan oleh pengguna. Sebagai contoh, energi angin, air dan juga surya kebanyakan dimanfaatkan dengan cara terlebih dahulu dikonversi ke dalam bentuk listrik. Dapat dibayangkan bahwa apabila bentuknya tidak diubah, sangat sulit untuk mentransmisikannya dalam bentuk-bentuk energi tersebut ketika ingin dimanfaatkan pada jarak yang cukup jauh dari sumber-sumbernya.

B. Identifikasi MasalahDari latar belakang yang ada, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:1. Pengertian dan penjelasan secara umum tentang system pambangkit listrik2. Jenis-jenis pembangkit listrik3. Pendistribusian jaringan listrik dari sumber hingga konsumen

C. Rumusan Masalah1. Apakah pengertian dari system pembangkit listrik dan jelaskan secara umum?2. Apasajakah jenis-jenis pembangkit listrik?3. Bagaimana pendistribusian jaringan listrik dari sumber hingga konsumen?

D. Tujuan1. Mengetahui sistem pembangkitan listrik secara umum2. Mengetahui jenis-jenis pembangkit listrik3. Memahami pendistribusian jaringan listrik dari sumber hingga konsumen

E. ManfaatManfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada penulis dan pembaca mengenai sistem pembangkit listrik secara umum dan juga memberikan gambaran tentang pendistribusian listrik dari sumber hingga pemakai

BAB IIPEMBAHASAN

A. Sistem Pembangkit ListrikSistem pembangkit tenaga listrik bukan merupakan sumber energi, tapi hanya mengubah energi primer dari sumber-sumber alam menjadi energi listrik. Dalam mengkonversi energi primer menjadi energi listrik dikenal dua cara, yaitu sistem pembangkit tenaga listrik konvensional dan sistem pembangkit tenaga listrik non konvensional.Pada sistem pembangkit tenaga listrik konvensional, proses konversi energi primer menjadi energi listrik dilakukan dengan menggunakan media perantara. Energi primer yang tersedia, dikonversikan dulu menjadi energi lain, seperti energi kalor (panas) dan energi mekanis. Dengan perantara motor bakar, ketel uap, dan turbin, barulah energi mekanis yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator sehingga didapatkan energi listrik. Sebagai contoh pembangkit listrik konvensional adalah : PLTD, PLTG, PLTU, PLTA dan PLTP. Sedangkan pembangkit tenaga listrik non konvensional mengkonversikan energi primer dari alam langsung menjadi energi listrik. Sebagai contoh konversi energi cahaya menjadi energi listrik pada photovoltic (sel surya), proses elektrokimia pada baterai dan sel bahan bakar (fuel cell).Pada saat ini pemakaian pembangkit listrik non konvensional diperhitungkan masih kurang ekonomis dari segi investasi (biaya investasi per-kW relatif murah), dan secara teknis dayanya masih terbatas pada skala kecil. Penerapan jenis pembangkit ini hanya untuk bidang-bidang tertentu saja. Dengan demikian sebagian besar unit-unit pembangkit konvensional saat ini adalah pembangkit-pembangkit tenaga listrik konvensional.Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator, transformator, beban dan alat-alat pengaman dan pengaturan yang saling dihubungkan membentuk suatu sistem yang digunakan untuk membangkitkan, menyalurkan, dan menggunakan energi listrik.Namun secara mendasar sistem tenaga listrik dapat dikelompokkan atas 3 bagian utama yaitu : Sistem PembangkitanPusat pembangkit tenaga listrik (electric power station) biasanya terletak jauh dari pusat-pusat beban dimana energi listrik digunakan. Sistem TransmisiEnergi listrik yang dibangkitkan dari pembangkit listrik yang jauh disalurkan melalui kawat-kawat atau saluran transmisi menuju gardu induk (GI). Sistem DistribusiEnergi listrik dari gardu-gardu induk akan disalurkan oleh sistem distribusi sampai kepada konsumen.Ketiga bagian utama (pembangkitan, transmisi, dan distribusi) tersebut menjadi bagian penting dan harus saling mendukung untuk mencapai tujuan utama sistem tenaga listrik yaitu penyaluran energy listrik kepada konsumen.Prinsip dasar pembangkitan tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik. Gambar berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan, yang terdiri dari berbagai jenis pembangkitan.

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang berbeda-beda, sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover). Satu hal yang sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik, dengan cara mengubah potensi energi mekanik dari air, uap, gas, panas bumi, nuklir, kombinasi gas dan uap, menggerakkan atau memutar turbin yang porosnyadikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator tersebutakan menghasilkan daya listrik. Khusus untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), prinsip kerjanyaberbeda dengan pembangkit listrik lainnya. Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut, maka disebut juga pembangkit tenaga diesel. Diesel ini merupakan satu unit lengkap yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik.

B. Jenis-jenis Pembangkit ListrikSecara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis. Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik, panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi, minyak, uap dan yang lainnya. Sedangkan pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas, seperti pada pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan nama/jenis pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa airmaka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air (PLTA), dan lain sebagainya.Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu:1. Pembangkit Listrik Thermis:a. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja uap yang digunakan adalah uap panas bumi yang berasal langsung dari perut bumi. Karena itu, PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi.b. Pembangkit Listrik TenagaDiesel (PLTD)Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkoldirubah menjadi energi putar.c. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud padat, cair maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak merupakan wujud cairnya. Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam bahan bakar.PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam pembangkitannya.d. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.e. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi antara PLTG dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai pemanas uap diketel penghasil uap bertekanan tinggi. Ketel uap PLTU yang memanfaatkan gas buang PLTG dikenal dengan sebutan Heat Recovery Steam Generator (HRSG).f. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)2. Pembangkit Listrik Non Thermis:a. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)Pada dasarnya, energi listrik yang dihasilkan dari air sangat tergantung pada volume aliran dan tingginya air yang dijatuhkan. Sumber air potensial didapat dari hasil pembelokkan arah arus air sungai di daerah pegunungan tinggi oleh sebuah bendungan/waduk yang memotong arah aliran sungai dan mengubah arah arus menuju PLTA.b. Pembangkit Listrik Tenaga Angin.(PLTAngin)c. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas, masih terdapat jenis pembangkit tenaga listrik yang lain, misalnya pembangkit listrik yang digerakkan oleh tenaga surya, energi gelombang laut dan energi angin, saat ini masih dikembangkan secara terbatas di Indonesia. Sedangkan dari delapan jenis yang disebutkan di atas, tujuh jenis telah terpasang di Indonesia. Satu jenis pembangkit tenaga listrik, yaitu PLTN, sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan.

C. Pendistribusian Listrik dari Sumber ke PenggunaPenyaluran tenaga listrik prosesnya melalui beberapa tahap, yaitu dari pembangkit tenaga listrik penghasil energi listrik, disalurankan ke jaringan transmisi (SUTET) langsung ke gardu induk. Dari gardu induk tenaga listrik disalurkan ke jaringan distribusi primer (SUTM), dan melalui gardu distribusi langsung ke jaringan distribusi sekuder (SUTR), tenaga listrik dialirkan ke konsumen. Dengan demikian sistem distribusi tenaga listrik berfungsi membagikan tenaga listrik kepada pihak pemakai melalui jaringan tegangan rendah (SUTR), sedangkan suatu saluran transmisi berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik bertegangan ekstra tinggi ke pusat-pusat beban dalam daya yang besar (melalui jaringan distribusi).

Sistem pendistribusian tenaga listrik

Sistem pembangkit (generation plant) terdiri dari satu atau lebih unit pembangkit yang akan mengkonversikan energi mekanik menjadi energy listrik dan harus mampu menghasilkan daya listrik yang cukup sesuai kebutuhan konsumen. Sistem transmisi berfungsi mentransfer energi listrik dari unit-unit pembangkitan di berbagai lokasi dengan jarak yang jauh ke sistem distribusi, sedangkan sistem distribusi berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke konsumen.

Sistem jaringan tenaga listrik adalah penyaluran energi listrik dari pembangkit tenaga listrik (power station) hingga sampai kepada konsumen (pemakai) pada tingkat tegangan yang diperlukan. Sistem tenaga listrik ini terdiri dari unit pembangkit, unit transmisi dan unit distribusi. Sistem pendistribusian tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem pendistribusian langsung dan sistem pendistribusian tak langsung.1. Sistem Pendistribusian LangsungSistem pendistribusian langsung merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan secara langsung dari Pusat Pembangkit Tenaga Listrik, dan tidak melalui jaringan transmisi terlebih dahulu. Sistem pendistribusian langsung ini digunakan jika Pusat Pembangkit Tenaga Listrik berada tidak jauh dari pusat-pusat beban, biasanya terletak daerah pelayanan beban atau dipinggiran kota.2. Sistem Pendistribusian Tak LangsungSistem pendistribusian tak langsung merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan jika Pusat Pembangkit Tenaga Listrik jauh dari pusat-pusat beban, sehingga untuk penyaluran tenaga listrik memerlukan jaringan transmisi sebagai jaringan perantara sebelum dihubungkan dengan jaringan distribusi yang langsung menyalurkan tenaga listrik ke konsumen.

Sistem distribusi tenaga listrik terdiri dari beberapa bagian, yaitu:1. Gardu Induk atau Pusat Pembangkit Tenaga ListrikPada bagian ini jika sistem pendistribusian tenaga listrik dilakukan secara langsung, maka bagian pertama dari sistem distribusi tenaga listrik adalah Pusat Pembangkit Tenaga Listrik. Biasanya Pusat Pembangkit Tenaga Listrik terletak di pingiran kota dan pada umumnya berupa Pusat Pembangkit Tenaga Diesel (PLTD). Untuk menyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat beban (konsumen) dilakukan dengan jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder. Jika sistem pendistribusian tenaga listrik dilakukan secara tak langsung, maka bagian pertama dari sistem pendistribusian tenaga listrik adalah Gardu Induk yang berfungsi menurunkan tegangan dari jaringan transmisi dan menyalurkan tenaga listrik melalui jaringan distribusi primer.2. Jaringan Distribusi PrimerJaringan distribusi primer merupakan awal penyaluran tenaga listrik dari Pusat Pembangkit Tenaga Listrik ke konsumen untuk sistem pendistribusian langsung. Sedangkan untuk sistem pendistribusian tak langsung merupakan tahap berikutnya dari jaringan transmisi dalam upaya menyalurkan tenaga listrik ke konsumen. Jaringan distribusi primer atau jaringan distribusi tegangan tinggi (JDTT) memiliki tegangan sistem sebesar 20 kV. Untuk wilayah kota tegangan diatas 20 kV tidak diperkenankan, mengingat pada tegangan 30 kV akan terjadi gejala-gejala korona yang dapat mengganggu frekuensi radio, TV, telekomunikasi, dan telepon.Sifat pelayanan sistem distribusi sangat luas dan komplek, karena konsumen yang harus dilayani mempunyai lokasi dan karaktristik yang berbeda. Sistem distribusi harus dapat melayani konsumen yang terkonsentrasi di kota, pinggiran kota dan konsumen di daerah terpencil. Sedangkan dari karaktristiknya ada konsumen perumahan dan konsumen dunia industri. Sistem konstruksi saluran distribusi terdiri dari saluran udara dan saluran bawah tanah. Pemilihan konstruksi tersebut didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: alasan teknis yaitu berupa persyaratan teknis, alasan ekonomis, alasan estetika dan alas an pelayanan yaitu kontinuitas pelayanansesuai jenis konsumen.

3. Gardu Pembagi/Gardu DistribusiBerfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi skunder. Kapasitas transformator yang digunakan pada Gardu Pembagi ini tergantung pada jumlah beban yang akan dilayani dan luas daerah pelayanan beban. Bisa berupa transformator satu fasa dan bisa juga berupa transformator tiga fasa.4. Jaringan Distribusi SekunderJaringan distribusi sekunder atau jaringan distribusi tegangan rendah (JDTR) merupakan jaringan tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan konsumen. Oleh karena itu besarnya tegangan untuk jaringan distribusi sekunder ini 130/230 V dan 130/400 V untuk sistem lama, atau 230/400 V untuk sistem baru. Tegangan 130 V dan 230 V merupakan tegangan antara fasa dengan netral, sedangkan tegangan 400 V merupakan tegangan fasa dengan fasa.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanEnergi listrik merupakan bentuk energi yang paling fleksibel dan murah untuk ditransmisikan dari sumber primernya ke lokasi pengguna bahkan untuk jarak yang sangat jauh. Oleh karena itu, pemanfaatan banyak jenis sumber energi termasuk sumber-sumber energi yang terbarukan terlebih dahulu dikonversi ke dalam energi listrik sebelum dimanfaatkan oleh pengguna.Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator, transformator, beban dan alat-alat pengaman dan pengaturan yang saling dihubungkan membentuk suatu sistem yang digunakan untuk membangkitkan, menyalurkan, dan menggunakan energi listrik. Namun secara mendasar sistem tenaga listrik dapat dikelompokkan atas 3 bagian utama yaitu sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi.Ada banyak jenis pembangkit yang digunakan saat ini. Diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik TenagaDiesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTAngin) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

DAFTAR PUSTAKA

http://bayangandalamlukisan.wordpress.com/2011/05/06/pengenalan-dasar-sistem-tenaga-listrik/http://distribusiduri.wordpress.com/category/sistem-tenaga-listrik/http://ohmlistrik.blogspot.com/2010/11/sistem-distribusi-tenaga-listrik.htmlhttp://pahrezaa.blogspot.com/2012/10/proses-distribusi-listrik.htmlhttp://www.prezi.com/zrppg_zbkkna/sistem-tenaga-listrik/1