isi final.docmoqcnoooomxqo
DESCRIPTION
KMOKCNOASKCOEUFNCJWOMXNCOWDJCNOEWHFWBCIDJCWNTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja agar setia pekerja dapat pekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
sendiri maupun masyarakat disekelilingnya agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal.
Kesehatan kerja meliputi berbagai penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan dan
lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal cara/metode kerja, proses kerja dan
kondisi yang bertujuan untuk :
- Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja semua
lapangan kerja baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya.
- Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan
oleh keadaan/kondisi lingkungan kerjanya.
- Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja didalam pekerjaannya dari
kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan
- Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
Tujuan
Tujuan modul V blok XXI ini adalah mempelajari dan memahami ilmu tentang
manajemen kesehatan kerja yang mencakup sistem pelayanan kesehatan baik di sector formal
maupun sector informal.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario :
BENTUK TIM UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK) UNTUK PEKERJA KERAJINAN
DAN UKM
Terobosan baru dibidang kesehatan di Kabupaten Gresik, Puskesmas Industri bentuk tim kecil
Upaya Kesehatan Kerja (UKK). Unit yang beranggotakan dokter dan tenaga kesehatan di
puskesmas yang terletak di jl. Arief Rahman ini berusaha memberikan pelayanan yang sesuai
standar kepada para pekerja sector informal yang bergerak di bidangindustri kecil yang tersebar
di beberapa tempat di Kecamatan Gresik.Tim ini selain memberikan layanan pengobatan secara
berkala juga memberikan konseling kesehatan kepada para pekerja sector industry kecil dan
kerajinan yang tersebar di wilayah Gresik. Menurut Kabag Humas Dinkes Kota Gresik inovasi
ini memberikan keuntungan bagi masyarakat pekerja industry kecil yang selama ini terlalu focus
bekerja. Terkadang dengan kesibukannya jarang memeriksakan kesehatan.Dengan tim UKK ini
setidaknya ada perhatian dari pemerintah untuk pekerja di sector tsb. Tim ini akan mendatangi
ketempat komunitas pekerja home industry untuk memberikan konseling serta berbagai upaya
preventif lainnya selain tentunya pengobatan ringan.
PENTINGNYA POS UKK BAGI PEKERJA INFORMAL
Puskesmas Tanah Kalikedinding kembali mengadakan pertemuan dan kegiatan yang
menyangkut kesehatan dan keselamatan kerja dengan mengganeng pelaku usaha kecil dan
menengah (UKM).Hal ini dilakukan setelah melihat adanya penurunan jumlah kunjungan
pekerja informal yang dating ke 6 pos UKK yang tersebar di wilayah kerja puskesmas Tanah
Kalikedinding. Kegiatan yang diikuti perwakilan 156 RT dengan beberapa pengusaha kecil dan
menengah seperti pembuat kerupuk, pabrik plastic, pembuat gypsum, pengolahanikan,
percetakandanlainnya. Selainpemeriksaankesehatanrutinsebulansekali di 6 posukk yang tersebar
di tiap RW, UKK Puskesmas Tanah Kalikedinding juga mengajarkan penggunaan P3k dan
pemakaian APD.
2
Step 1
1. P3K : Pemberian pertolongan pertama yang bersifat sementara untuk mencegah maut,
infeksi, dan hal lain yang dapat menagancam jiwa.
2. UKM : Usaha kecil dan menengah, yaitu suatu jenis usaha kecil dengan criteria (1)
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, (2) memiliki hasil penjualan
tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000, (3) milik WNI, (4) berdiri sendiri, (5)
berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum, atau badan
usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
3. Konseling : Suatu pemberian bantuan dari pemberi bimbingan (konselor) untuk
mengatasi masalah orang yang bersangkutan.
4. APD : Alat perlindungan diri yang digunakan oleh pekerja yang berisiko mengalami
kecelakaan kerja.
5. Pekerja informal : Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja yaitu
orang-orang yang pada umumnya bekerja pada usaha ekonomi informal.
6. Home industry : Rumah usaha produk barang atau perusahaan kecil, yang kegiatannya
dipusatkan di rumah.
7. Industi kecil : Industi yang dalam menjalankan proses produksinya menggunakan
teknologi yang sederhana, selain itu juga memiliki modal yang terbatas.
8. Pos UKK : Upaya kesehatan yang memberdayakan masyarakat bagi pekerja di sektor
informal, mencakup promotif, preventif, dan kuratif, yang bertujuan untuk menurunkan
kejadian gangguan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Step 2
1. Apa saja tujuan dan syarat dari pembentukan pos UKK?
2. Apa saja program dari UKK?
3. Apa saja pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dalam UKK?
4. Dimana pos UKK dibentuk?
5. Apa saja target dari pelaksanaan UKK?
6. Siapa saja peran yang terlibat dalam UKK?
7. Adakah pengaruh BPJS terhadap program UKK?
3
Step 3
1. Tujuan UKK:
Memelihara dan menjaga kesehatan kerja.
Mencegah gangguan kesehatan kerja.
Melindungi pekerja.
Menempatkan dan melindungi pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang sesuai
dengan kemampuannya.
Syarat UKK:
Minimal ada ketua, bendahara, dan anggota.
Memiliki jadwal dan target tahunan.
Anggota 10-50 anggota, dengan jenis pekerjaan yang sama.
Pos UKK berada di dekat tempat kerja.
Ada kesediaan masyarakat kerja untuk sukarela.
2.
4
3. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dalam UKK:
Pemeriksaan kesehatan yang bersifat umum TB, BB
P3K
P3P
4. Di tempat pekerja sektor informal, biasanya yang sejenis.
5. Masyarakat pekerja sektor informal, berperan sebagai pelayanan kesehatan primer yang
mengurusi masalah kesehatan kerja pada pekerja sektor informal.
6. Pihak yang terlibat:
Tenaga puskesmas Pembina, fasilitator, dan penerima rujukan.
Lembaga masyarakat desa
Dinas kesehatan
Sponsor
Masyarakat pekerja
7. UKK tetap diperlukan pada era BPJS.
Step 4
5
Puskesmas
Sektor Formal
Manajemen Kesehatan Kerja
Sektor Informal
UKK
Pratama Madya Purnama Mandiri
Promotif
Prventif
Kuratif
Step 5
1. UKK (definisi, syarat, tujuan, peran, manfaat, jenis pelayanan, tingkatan, tahap
pembentukan)
2. Kader UKK (syarat, kompetensi)
Step 6
Pada step 6 semua anggota kelompok mempelajari referensi yang didapatkan
untuk berperan aktif di DKK 2
Step 7
UKK (UPAYA KESEHATAN KERJA)
Definisi
UKK adalah Bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal utamanya
di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja.
POS UKK adalah bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal
utamanya di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja.
Pos UKK merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja
yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat.
Pos UKK adalah bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) bagi masyarakat pekerja terutama
pekerja informal.
Syarat
Persyaratan pembentukan pos UKK
a. Ada kelompok pekerja yang membutuhkan pelayanan kesehatan kerja,
b. adanya keinginan masyarakat pekerja membentuk pos UKK,
6
c. adanya kesediaan masyarakat pekerja menjadi kader pos UKK,
d. adanya tempat yang memadai untuk dijadikan pos UKK dilengkapi dengan papan nama
pos UKK, untuk melakukan kegiatan,
e. tersedianya P3K kit dan P3P kit,
f. tersedianya contoh alat APD sesuai dengan pekerjaan,
g. timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan,
h. meja,kursi,tempat tidur dan lemari obat,
i. adanya buku pencatatan dan pelaporan,
j. adanya buku panduan media penyuluhan,
k. alat tulis
Persyaratan A-F mutlak harus terpenuhi sebelum dibentuk Pos UKK dan persyaratan
lain dapat dilengkapi secara bertahap sesuai dengan kemampuan masyarakat pekerja.
Tujuan Pos UKK
Tujuan umum
Mewujudkan masyarakat pekerja yang sehat dan produktif
Tujuan Khusus
Meningkatnya pengetahuan masyarakat pekerja tentang kesehatan kerja
Meningkatnya kemampuan masyarakat pekerja untuk menolong dirinya sendiri
Meningkatnya pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh kader, masyarakat
pekerja dan tenaga kesehatan yang terlatih kesehatan kerja
Meningkatnya kewasapadaan dan kesiapsiagaan masayarakt pekerja terhadapa resiko dan
bahaya akibat kerja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
Meningkatnya dukungan dari pengambil kebijakan terhadap pos UKK
Meningkatnya peran aktif lintas program dan lintas sector terkait dalam penyelanggaraan
pos UKK
7
Manfaat Pos UKK
Bagi masyarakat pekerja
Permasalahan kesehatan kerja dapat dideteksi secara dini, dan masyarakat pekerja dapat
memperoleh pelayan kesehatan kerja yang dapat dijangkau
Bagi kader kesehatan
Kader dapat mendapatkan informasi lebih awal tentang kesehatan kerja
Kader mendapatkan kebangaan
Bagi puskesmas
Memperluas jangkauan pelayanan puskesmas
Dapat mengoptimalkan fungsi puskesmas utamanya pemberdayaan masyarakat
Bagi sector lain
Dapat memadukan kegiatan sektornya utamanya yang berkaitan dengan kesejahteraan
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan lebih efektif dan efisien
Peran Pos UKK
Melakukan identifikasi masalah kesehatan di lingkungan kerja dan sumber daya pekerja
Menyususn rencana pemecahan masalah kesehatan di lingkungan kerja
Melkasanakan kegiatan kesehatan di lingkungan kerja
Melaksanakan kegiatan kesehatan dilingkungan kerja melalui promosi kesehatan kerja
Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam upaya kesehatan di lingkungan kerja
Melakukan pelayanan kesehatan dasar kerja
Melkasanakan kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan maslaah kesehatan pekerja
Melaksanakan rujukan ke puskesmas
Pencatatan dan pelaporan
8
Jenis pelayanan kesehatan di Pos UKK
1. Pelayanan promotif
a. Perilaku hidup sehat
b. Penyuluhan kesehatan kerja
c. Konsultasi kesehatan kerja sederhana (gizi. APD, berhenti merokok, dan kebugaran)
d. Sarasehan untuk melakukan perubahan menuju norma sehat dalam bekerja
e. Pencatatan pelaoporan
2. Pelayanan preventif
a. Mendata jenis pekerjaan agar dapat mengetahui risiko yang timbul
b. Pengenalan risiko bahaya di tempat kerja
c. Penyediaan contoh dan penggunaan APD
d. Mendorong upaya perbaikan lingkungan kerja seperti perbaikan aliran udara,
pengolahan limbah cair, dan perbaikan ergonomic
e. Membantu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan awal dan berkala (oleh petugas
kesehatan)
3. Pelayanan kuratif
a. P3K dan P3P
b. Pencatatan dan pelaporan
Khusus pada pekerja wanita dalam memberikan pelayanan perlu dikaitkan dengan
kesehatan reproduksi, pemanfaatan ASI dan penggunaan alat kontrasepsi, keluarga
berencana
9
Tingkatan Pengembangan
INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
P3K kit 1 kit > 5
orang
1 kit = 30-50
orang
1 kit = 10-30
orang
1 kit = < 10
orang
Jenis obat < 5 jenis 5-10 jenis >10 jenis
Ergonomi < 5 jenis 5-10 jenis >10 jenis
Sarasehan
intervensi
2 kali/tahun 2-3 kali/tahun >4 kali/tahun
Penggunaan
APD
<30% 30% - 60% > 60%
Keterangan :
1. P3K kit adalah perbandingan antara jumlah P3K kit yang dipunyai dengan banyaknya
anggota yang ada
2. Jenis obat adalah banyaknya jenis obat-obatan yang dijual bebas yang ada di Pos UKK
3. Ergonomi adalah banyaknya cara bekerja sehat dan benar yang diterapkan pada suatu
kelompok pekerja
4. Sarasehan intervensi adalah banyaknya pertemuan yang dilakukan oleh anggota Pos
UKK dalam rangka menjalankan dan meningkatkan upaya kesehatan kerja
5. Penggunaan APD adalah prosentasi dari anggota Pos UKK yang telah menggunakan
APD sewaktu bekerja
Tahap Pembentukan Pos UKK
Pembentukan Pos UKK melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pertemuan Tingkat Desa bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat pekerja
terhadap pentingnya kesehatan bagi pekerja dengan melibatkan perangkat desa, pekerja,
pengusaha, lintas sector terkait, LSM, Ormas, dll.
2. Survey Mawas Diri (SMD) bertujuan untuk melakukan identifikasi masalah kesehatan
pekerja.
10
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bertujuan untuk menetapkan prioritas masalah
dan menetapkan rencana masalah.
4. Pelatihan Kader Pos UKK bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kader dalam pelayanan kesehatan kerja.
5. Pembentukkan Pos UKK bila langkah 1-4 sudah dilakukan.
6. Pembinaan Pos UKK
Pihak yang terlibat dan peranannya
1. Masyarakat pekerja
Masyarakat pekerja berperan penting dalam Pos UKK sebagaimana prinsip Pos
UKK dari, oleh, untuk kelompok pekerja informal di masyarakat.
2. Puskesmas
Petugas puskesmas/petugas kesehatan yang terlatih membina aspek kesehatan.
Peran Puskesmas antara lain:
Sebagai fasilitator dalam pembentukan dan pembinaan Pos UKK di wilayah kerjanya
Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala
Sebagai rujukan pelayanan kesehatan kerja
Menggalang kerjasama dengan berbagai pihak dalam pembinaan dan pengembangan
Pos UKK
Membangun komitmen dengan kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, perusahaan
dan sektor swasta dalam pembinaan dan pengembangan Pos UKK
3. Perangkat desa/kelurahan
Perangkat desa/kelurahan membina aspek kelembagaan
4. Lintas sektor terkait
Lintas sektor terkait seperti PPL, LSM, swasta dan lain-lain membina aspek teknis
yang berhubungan denga pekerjaan.
KADER POS UKK
Syarat
11
Kader UKK adalah masyarakat atau kelompok kerja yang :
1. Dipilih dari dan oleh masyarakat setempat
2. Dapat membaca dan menulis huruf latin
3. Tinggal di lingkungan tempat kerja tersebut
4. Mau dan mampu bekerja untuk masyarakat pekerja di lingkungan dengan sukarela
5. Punya cukup waktu untuk bekerja bagi masyarakat pekerja
6. Sudah dilatih dan paham prinsip – prinsip kesehatan kerja
Kompetensi
1. Harus bisa membaca dan menulis huruf latin.
2. Mempunyai cukup waktu untuk bekerja bagi masyarakat pekerja.
3. Sudah dilatih dan paham prinsip-prinsip kesehatan kerja, diantaranya adalah :
a. Dapat melakukan penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
b. Dapat melakukan dan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (p3k),
pertolong pertama pada penyakit (p3p) / pengobatan sederhana.
c. Mampu merujuk penderita ke puskesmas/sarana kesehatan terdekat.
d. Dapat mengelola penyediaan alat pelindung diri (APD).
e. Dapat membina lingkungan kerja dan cara kerja yang biak dan benar.
f. Mampu mencatat dan membuat pelaporan.
4. Dapat melakukan pemeriksaan fisik sederhana, seperti mengukur tinggi badan, dan berat
badan).
BAB III
PENUTUP
12
Kesimpulan
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, dokter
perusahaan memiliki peranan yang penting dalam suatu perusahaan.
Kesehatan Kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan
dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal cara/ metode kerja, proses kerja dan
kondisi yang bertujuan untuk :
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di semua
lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya.
Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan
oleh keadaan/ kondisi lingkungan kerjanya.
Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya
darikemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan
kesehatan.
Menempatkan dam memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
Saran
Dengan memahami LO yang didapat, penulis menyarankan pembaca dapat termotivasi
untuk mendalami materi yang kami ulas, sehingga nantinya saat diklinik atau rotasi klinik para
mahasiswa dapat menerapkannya.
DAFTAR PUSTAKA
13
1. Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Kerja (UKK) untuk Kader Pos UKK
2. Depkes RI. 2006. PosUpayaKesehatanKerja. Jakarta
14