ipm resume

Upload: yuliati-wahab

Post on 07-Jan-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MANAJEMEN PENGENDALIAN HAMA DALAM INDUSTRI PANGAN

Pengertian Integrated Pest Management (IPM)Integrated pest management (IPM) merupakan proses yang terstruktur dalam pengambilan keputusan untuk mencegah aktifitas hama serta akibat yang ditimbulkannya dengan mengkombinasikan berbagai strategi dalam pengontrolan hama dalam jangka panjang. Kegiatan ini tidak menggunaka pestisida atau menggunakan sedikit pestisida dalam pengontrolan hama. Pentingnya pengontrolan hama dalam industri pangan karena hama seperti serangga dan tikus merupakan bahaya serius yang dapat merusak bahan makanan dan fasilitas di industri pangan serta menimbulkan penyakit. Sebelum kegiatan IPM terlaksana hal penting yang harus dilakukan adalah pembentukan koordinator IPM yang bertujuan agar program manajemen hama terpadu dapat berjalan dengan lancar serta komunikasi yang baik antar petugas sangat berpengaruh terahadap kelancaran program.Adapun tugas dari koordinator IPM adalah sebagai berikut: Mengkaji catatan semua hama yang terlihat oleh pegawai pengolahan pangan dan gudang Melakukan kontak dengan utama dengan operator pest control professional dan mengkonsultasikan semua masalah yang timbul. Mengkomunikasikan kebijakan atau prosedur yang berhubungan dengan program sanitasi untuk mengendalikan hama. Menjamin bahwa praktek praktek penanganan hama oleh operator pest control profesional sejalan dengan program IPM. Memelihara dokumen semua penggunaan pestisida serta melakukan evaluasi manajemen hama terpadu secara teratur.Komponen Program IPMProgram IPM sendiri terdiri dari 5 langkah utama yaitu:1. Identifikasi HamaTahap ini merupakan kunci pelaksanaan program sehingga sangat kritis untuk dilakukan untuk merencanakan program pengendalian yang efektif. Identifikasi hama dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan contoh real (koleksi serangga). Karena itulah penting untuk mempunyai koleksi serangga, koleksi foto foto jenis hama untuk digunakan sebagai referensi cepat untk melatih petugas hama. Perlu diketahui juga siklus hidup dan tempat yang disukai hama untuk menentukan bagaimana dan dimana hama itu menghabiskan hidupnya sebagai telur, larva, pupa, dan dewasa. Identifikasi lainnya yaitu penentuan kerusakan yang disebabkan oleh hama.2. MonitoringMonitoring penting untuk memberikan informasi mengenai populasi hama, lokasi dan kondisi yang mendukung pertumbuhan hama. Cara monitoring yaitu:a. Monitoring dengan inspeksi visualInspeksi ini harus menyeluruh menyangkut jenis serta layout bangunan seperti layout sistem pemanas, pipa air dan listrik karena hama sering menggunakan sistem-sistem tersenut untuk jalan masuk ke dalam bangunan.b. Monitoring dengan jebakanMenggunakan jebakan misalnya jebakan pheromone, jebakan lem dan jebakan berumpan sangat berguna untuk memberikan petunjuk awal adanya serangan serangga hama dan memperkirakan bersarnya populasi hama.3. Keputusan TindakanDalam program IPM, keputusan kapan untuk melakukan tindakan pengendalian dan menerapkan treatment tertentu didasarkan pada informasi yang diperoleh dari hasil monitoring. Treatment hanya dilakukan bila hasil monitoring menunjukkan bahwa hal tersebut memang perlu untuk dilakukan. Penentuan dilakukannya treatment didasarkan pada dua hal yaitu:a. Injury tresholdInjury treshold adalah tingkat kerusakan yang tidak dapat diterima yang disebabkan sejumlah tertentu populasi hama.b. Action levelJika suatu treatment tertentu harus dilakukan untuk menjaga supaya jumlah hama tersebut tidak mencapai injury treshold.

4. Metode Pengendalian Hama (Treatment)Yang disebut treatment umumnya terdiri dari dua kategori, yaitu tindakan pencegahan dan tindakan pengendalian. Tindakan pencegahan termasuk penggunaan barier (supaya hama tetap di luar), sanitasi dan modifikasi lingkungan. Sedangkan tindakan pengendalian meliputi pengendalian fisik, mekanik, biologi dan kimia.a. Pencegahan dilakukan dengan pemasangan konstruksi yang bersifat barier terhadap serangga dan tikus (untuk membuat hama tetap di luar gedung atau gudang), sanitasi (pembersihan), dan modifikasi lingkungan (misalnya penghilangan sumber makanan dan sumber air untuk hama). Barier atau eksklusi adalah mengilangkan jalan masuk hama ke dalam bangunan merupakan salah satu praktek IPM yang paling dasar dan penting. Sanitasi yang baik adalah termasuk dalam manajemen hama, karena dapat membatasi kenutuhan hama untuk hidup dan berkembang biak. Modifikasi lingkungan menyangkut antara lain menghilangkan sumber makanan dan air, pengendalian kondisi suhu dan kelembaban.b. Pengendalian (controls) idealnya dilakukan bila tindakan pencegahan yang dilakukan tidak dapat memecahkan masalah. Jenis-jenis pengendalian yang dilakukan antara lain: pengendalian fisik dilakukan dengan pemasangan jebakan untuk hama dan penggunaan suhu ekstrim untuk membunuh hama. Pengendalian mekanis menggunakan peralatan untuk mengendalikan hama, termasuk di dalamnya adalah vakum, jebakan lampu UV dan repeller ultrasonik. Pengendalian biologis meggunakan musuh alami hama untuk mengendalikan hama, musuh alami akan dilepas di lingkungan tempat hama berada. Pengendalian kimia dengan menggunakan senyawa beracun atau pestisida untuk membunuh hama, dalam program IPM keputusan penggunaan pestisida harus berdasarkan informasi yang diperoleh dari monitoring dan inspeksi, dampak kesehatan serta keuntungan dan resiko dari penggunaan pestisida tersebut.5. Evaluasi Hasil evaluasi harus menunjukkan apakah serangga hama berkurang atau justru meningkat. Untuk dapat mengevaluasi program IPM, manajer IPM memerlukan laporan dan catatan yang akurat dari treatment yang telah dilakukan dan hasilnya. Adanya evaluasi akan memberikan masukan kepada manajer pengendalian hama mengenai hal hal berikut: Program program apa saja yang berjalan dengan baik dan mana yang tidak Mengidentifikasi peningkatan yang mungkin dapat dilakukan Memperkirakan biaya jangka panjang dari program IPM.SUMBER Koswara, Ir. Sutrisno. 2006. Manajemen Pengendalian Hama dalam Industri Pangan. (online), (http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Manajemen-Pengendalian-Hama-dalam-Industri-Pangan.pdf), diakses pada tanggal 12 Desember 2014.