ipi192273

4

Click here to load reader

Upload: fadil-ym

Post on 17-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

about Pengukuran Moderasi dan Mediasi dalam penelitian

TRANSCRIPT

  • 461

    PATH ANALYSIS (ANALISIS LINTAS) DAN GENERALIZED

    STRUCTURED COMPONENT ANALYSIS (GSCA) PADA DATA SKALA

    LIKERT

    Natasya Mayang Asmara

    Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya

    Email: [email protected]

    Abstrak. Analisis multivariate merupakan metode statistika yang dalam analisisnya melibatkan banyak variabel secara

    simultan. Path analysis (analisis lintas) dan Generalized Structured Component Analysis (GSCA) merupakan dua di antara

    metode dari analisis multivariate. Kedua metode ini memiliki beberapa persamaan yaitu sama-sama merupakan model

    struktural dan model yang dibentuk berupa lintasan-lintasan yang dapat bersifat rekursif atau searah. Dengan adanya

    persamaan antara kedua metode tersebut, akan sangat menarik bila kedua metode ini dibandingkan manakah metode yang

    lebih baik antara Path Analysis (analisis lintas) dan Generalized Structured Component Analysis (GSCA). Untuk dapat

    membandingan kedua metode tersebut digunakan kebaikan model atau goodnes of fit dari nilai koefisien determinasi dan

    signifikansi parameter. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil analisis mana yang lebih baik antara Path

    analysis (analisis lintas) dan Generalized Structured Component Analysis (GSCA) dengan pembanding 10 data sekunder

    berskala Likert yang berasal dari desertasi mahasiswa pascasarjana Universitas Brawijaya. Kebaikan model keseluruhan

    untuk path analysis menggunakan dan GSCA menggunakan Fit. Dalam penelitian ini untuk analisis lintas menggunakan

    software minitab dan untuk GSCA menggunakan software GESCA. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kedua

    metode sama baiknya diterapkan pada data dengan skala Likert. GSCA lebih mudah digunakan dibandingkan path analysis

    karena dapat diterapkan pada sampel kecil karena adanya metode resampling.

    Kata Kunci: Analisis Lintas, GSCA, Skala Likert

    1. PENDAHULUAN

    Metode analisis data terus berkembang seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan

    masalah baru yang muncul. Terlebih lagi masalah sosial yang kerap kali muncul dikarenakan

    karakteristik suatu populasi yang sering tidak cukup dipahami hanya dengan mengamati satu variabel

    saja. Pada umumnya, terdapat permasalahan di mana banyaknyavariabel yang diamati dalam suatu

    penelitian terdiri lebih dari satu ataupun dua variabel. Analisis multivariate merupakan metode

    statistika yang dalam analisisnya melibatkan banyak variabel secara simultan. Path Analysis (analisis

    lintas) dan Generalized Structured Component Analysis (GSCA) merupakan dua diantara metode

    analisis dari analisis multivariate yang sering kali digunakan pada permasalahan sosial. Melalui Path

    Analysis (analisis lintas) akan diuji seperangkat hipotesis kausal dan menginterpretasikan hubungan

    tersebut (langsung atau tidak langsung). Sedangkan kegunaan Generalized Structured Component

    Analysis (GSCA) adalah untuk mendapatkan model struktural guna tujuan prediksi. Beberapa

    persamaan antara Path Analysis (analisis lintas) dan Generalized Structured Component Analysis

    (GSCA) yaitu sama-sama merupakan model struktural dan model yang dibentuk berupa jalur-jalur

    atau lintasan-lintasan yang bisa bersifat rekursif atau searah, hubungan antara variabel laten dengan

    indikatornya bisa bersifat refleksif maupun formatif. Perbedaan pada kedua metode ini ialah, jika pada

    Path Analysis (analisis lintas) ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi serta menggunakan

    pendugaan OLS (Ordinary Least Squares). Pada Path Analysis (analisis lintas) dapat diperoleh rata-

    rata untuk setiap variabel atau menggunakan skor faktor. Sedangkan Generalized Structured

    Component Analysis (GSCA) tidak harus menggunakan asumsi serta menggunakan pendugaan ALS

    (Alternating Least Squares). Analisis Generalized Structured Component Analysis (GSCA)

    menyertakan item untuk dianalisis. Penelitian ini menggunakan 10 data sekunder dari beberapa

    sumber yang berbeda dan menggunakan skala data Likert. Data yang dipakai pada penelitian ini

    memiliki bermacam-macam kasus yang bertujuan mengukur pendapat, persepsi, sikap dan lain-lain

    yang sesuai dengan data yang dibutuhkan untuk metode Path Analysis (analisis lintas) dan

    Generalized Structured Component Analysis (GSCA). Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan

    untuk memperoleh informasi tentang analisis mana yang lebih baik diantara Path Analysis (analisis

    lintas) dan Generalized Structured Component Analysis (GSCA) jika melihat terhadap persamaan dan

    perbedaan antara kedua analisis tersebut.

  • 462

    2. TINJAUAN TEORI

    2.1 Skala Pengukuran

    Skala Likert ditemukan dan dikembangkan oleh Rensis Likert pada tahun 1932 di mana skala

    Likert merupakan metode skala bipolar karena dapat digunakan untuk mengukur tanggapan positif

    ataupun tanggapan negatif. Riduwan (2005) menyatakan bahwa skala Likert digunakan untuk

    mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

    Pada skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Setiap jawaban

    dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata

    misalnya untuk pertanyaan positif.

    2.2 Path Analysis (Analisis Lintas)

    Menurut Dillon dan Goldstein (1984), path analysis dikembangkan oleh Sewall Wright pada

    tahun 1960 sebagai metode untuk mempelajari pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel-

    variabel, di mana beberapa variabel dipandang sebagai sebab dan variabel lain dipandang sebagai

    akibat atau pengaruh. Tujuan dari path analysis adalah menentukan besar pengaruh langsung dari

    sejumlah variabel berdasarkan koefisien regresi beta (koefisien path).

    Variabel yang ada pada path analysis terdiri dari variabel endogen dan variabel eksogen.

    Variabel endogen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel eksogen sehingga

    variabilitasnya ditentukan oleh model yang sifatnya bisa menjadi variabel respon dalam suatu

    persamaan dan bisa menjadi variabel respon dalam suatu persamaan lain, sedangkan variabel eksogen

    adalah variabel penyebab atau berpengaruh terhadap variabel lain dan variabilitasnya ditentukan oleh

    penyebab di luar model (Pedhazur, 1982).

    Asumsi-asumsi yang melandasi analisis lintas adalah (Solimun, 2010):

    1. Dalam analisis lintas hubungan antar variabel harus linier dan aditif. Salah satu cara uji linearitas adalah dengan menggunakan curve fit dengan menerapkan prinsip parsimony, yaitu apabila seluruh

    model signifikan atau non signifikan berarti dapat dikatakan model berbentuk linier.

    2. Hanya model rekursif dapat dipertimbangkan, yaitu hanya sistem aliran kausal ke satu arah. Sedangkan pada model yang mengandung kausal respirokal tidak dapat dilakukan analisis lintas.

    Merupakan model rekursif apabila memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut:

    a. Antar i saling bebas (penjelas). b. Antar i dengan Xi saling bebas.

    3. Variabel endogen minimal dalam skala ukur interval. 4. Observed variable (variabel manifes) diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan

    reliabel).

    5. Model yang dianalisis dispesifikasi (diidentifikasikan) dengan benar berdasarkan teori dan konsep-konsep yang relevan.

    Model analisis lintas adalah sebagai berikut:

    Yj = j

    Menurut Johnson dan Wichern (1982), penghitungan koefisien lintas akan memungkinkan

    untuk menilai pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Penghitungan koefisien lintas pada

    analisis lintaas dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan persamaan normal (koefisien regresi

    standardize), pendekatan matriks dan perhitungan matematik.

    Kebaikan model keseluruhan pada analisis lintas dijelaskan oleh koefisien determinasi total

    ( ). Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan:

    =

    2.3 Generalized Structured Component Analysis (GSCA)

    GSCA adalah metode baru berbasis komponen, sangat penting dan dapat digunakan untuk

    perhitungan skor (bukan skala) dan juga dapat diterapkan pada sampel yang sangat kecil. Di samping

    itu, GSCA dapat digunakan pada model struktural yang melibatkan variabel dengan indikator refleksif

    dan formatif.

    Menurut Hwang dan Takane (2004), asumsi yang melandasi dalam GSCA adalah:

    1. Hubungan antar variabel laten dalam inner model adalah linier dan aditif; untuk memeriksa asumsi linier dapat dilakukan dengan diagram pencar atau pendekatan Curve Fit. Secara

  • 463

    konseptual dan teoritis diupayakan tidak terjadi hubungan yang bersifat multiplikatif atau

    rasional antar variabel laten. Untuk melihat hubungan linier antar variabel laten dapat digunakan

    curve estimation atau menggunakan statistik uji F.

    2. Model struktural bersifat rekursif.

    Dalam GSCA terdapat 3 parameter yang diduga, yaitu V, W, dan A. Pendugaan dilakukan

    dengan meminimumkan jumlah kuadrat sisaan. Persamaan jumlah kuadrat sisaan tidak dapat diselesaikan secara analitis, di mana V, W, dan A dapat tersusun atas angka nol atau elemen tetap

    lainnya. Oleh karena itu, algoritma Alternating Least Square (ALS) digunakan untuk meminimumkan

    jumlah kuadrat sisaan. Algoritma ALS dalam GSCA terdiri dari 2 langkah, yaitu:

    1. Parameter A diduga dari parameter V dan yang tetap.

    2. Parameter V dan diduga dari parameter A yang tetap.

    Kebaikan model GSCA dibagi menjadi 3 model yaitu kebaikan model pengukuran, kebaikan

    model struktural, dan kebaikan model keseluruhan. Kebaikan model pengukuran bertujuan mengetahui validitas dan reliabilitas dari instrument penelitian. Untuk melihat validitas dan reliabilitas

    menggunakan AVE dan alpha cronbach. Kebaikan model struktural menggunakan koefisien

    determinasi (R2 ) pada variabel laten. Kebaikan model keseluruhan diukur dengan menggunakan FIT

    dan AFIT. Fit menggambarkan keragaman total variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh

    keseluruhan model. Dalam GSCA, AFit dapat digunakan untuk perbandingan model, nilai AFit yang

    lebih besar menunjukkan model yang lebih baik.

    3. METODE PENELITIAN

    Pada penelitian ini digunakan data sekunder yang diambil dari penelitian mahasiswa/mahasiswi

    program pasca sarjana dan/atau doktor. Data pada penelitian-penelitian dipilih yang mengandung skala

    Likert. Terdapat 10 data yang digunakan dalam penelitian ini.

    Langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah melakukan uji asumsi untuk kedua metode lalu

    membandingkan hasil persentase signifikansi pada uji hipotesis dan koefesien determinasi total

    masing-masing metode. Makin besar persentase signifikansi dan koefesien determinasi total yang

    dihasilkan, model yang disajikan makin baik.

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Penelitian ini membandingkan Path Analysis (analisislintas) dan Generalized Structured

    Component Analysis (GSCA) pada Data Skala Likert berdasarkan uji hipotesis dan kebaikan model.

    Pada Tabel 1 disajikan perbandingan dari kedua metode berdasarkan persentase signifikansi pada uji

    hipotesis.

    Tabel 1. Perbandingan kedua metode berdasarkan uji hipotesis

    Data n Jumlah

    Hipotesis

    Analisis Lintas Analisis GSCA

    Jumlah

    Hipotesis

    yang

    Signifikan

    Persentasi

    Hipotesis

    Signifikan

    Jumlah

    Hipotesis

    yang

    Signifikan

    Persentasi

    Hipotesis

    Signifikan

    1 115 5 4 80% 4 80%

    2 120 6 6 100% 6 100%

    3 157 6 1 16,7% 1 16,7%

    4 152 10 8 80% 7 70%

    5 192 15 6 40% 6 40%

    6 150 7 6 85,7% 5 71,4%

    7 124 6 2 33,3% 0 0%

    8 136 14 9 64,3% 9 64,3%

    9 100 3 2 66,6% 2 33,3%

    10 100 3 3 100% 2 33,3%

  • 464

    Berdasarkan perbandingan pada Tabel 1, dapat diketahui bahwa Path Analysis (analisis lintas)

    persentase hipotesis signifikan lebih tinggi dibandingkan yang dihasilkan oleh Generalized Structured

    Component Analysis (GSCA) pada data skala Likeert.

    Tabel 2. Perbandingan kedua metode berdasarkan koefisien determinasi total

    Data N Kebaikan Model Keseluruhan

    Keputusan Analisis Lintas (

    ) Analisis GSCA (Fit)

    1 115 46,3% 52,5% GSCA

    2 120 74,9% 61,1% Analisis Lintas

    3 157 0,6% 22,2% GSCA

    4 152 35,2% 46,2% GSCA

    5 192 18,6% 47,1% GSCA

    6 150 60,1% 74% GSCA

    7 124 17,2% 32,3% GSCA

    8 136 67,1% 60,8% Analisis Lintas

    9 100 23,5% 44,8% GSCA

    10 100 26,9% 43,3% GSCA

    Berdasarkan Tabel 2 analisis GSCA pada data ke-1, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-8, dan ke-10

    memiliki kebaikan model keseluruhan yang lebih besar daripada yang dihasilkan oleh Analisis Lintas.

    Sedangkan analisis GSCA pada data ke-2dan ke-8 memiliki kebaikan model keseluruhan yang

    lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh Analisis Lintas

    5. KESIMPULAN

    Berdasarkan dari hasil dan pembahasan, kebaikan model keseluruhan pada analisis GSCA lebih

    besar dibandingkanyang dihasilkan oleh Path Analysis (analisis lintas). Namun persentase signifikan

    parameter pada Analisis Lintas lebih tinggi dibandingkan dengan persentase signifikan parameter pada

    analisis GSCA. Berdasarkan perbandingan tersebut tidak diperoleh keputusan metodeyang lebih baik.

    Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua metode ini sama baiknya diterapkan pada data dengan Skala

    Likert.

    DAFTAR PUSTAKA

    Dillon, W.R. dan Goldstein. M., (1984), Multivariate Analysis Methods and Application, John Wiley

    & Sons, New York.

    Hwang, H. dan Takane. Y., (2004), Generalized Structured Component Analysis, Psychometrika, 69,

    hal. 81-99.

    Pedhazur, E.J., (1982), Multiple Regression in Behavioral Research, Explanation and Prediction,

    second edition, CBS College Publishing, New York.

    Riduwan, (2005), Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung.

    Solimun, (2010), Analisis Multivariat Pemodelan Struktural Metode Partial Least Square-PLS, CV

    Citra, Malang.