interaksi edukatif pendidik dalam upaya pembentukan … · pendidikan agama islam, yang dengan...

109
INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI SD NEGERI CENDRAWASIH 1 KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S. Pd. ) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar JUMRIAH 10519189213 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI SD NEGERI CENDRAWASIH 1

KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S. Pd. ) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Universitas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

JUMRIAH 10519189213

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H / 2020 M

Page 2: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 3: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 4: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 5: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 6: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 7: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 8: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah

rahmat dan hidayah-Nya, yang senantiasa dilimpahkan kepada

penulis sehingga bisa menyelesaiakan skripsi dengan “ Interaksi

Edukati Pendidik Dalam Upaya Pembentukan Akhlak Peserta Didik di

SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar”. Peneliti skripsi ini

dimaksudkan sebagai berbagai hambatan dan tantangan, dikarenakan

waktu, biaya, tenaga serta kemampuan peneliti yang sangat terbatas

persyaratan dalam penyelesaian studi pada Prodi Pendidikan Agama

Islam Fakultas Agama Islam Uversitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam menyusun skripsi ini banyak hambatan serta

rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat dilalui

berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Teristimewa kepada orang tua Ibunda Nursiah serta keluarga

yang telah memberikan bimbingan, kasih sayang, doa,

sumbangan moril dan materil. Semoga tercatat sebagai Ibadah di

sisi Allah SWT.

2. Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., MM., selaku Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

3. Drs. H .Mawardi Pewangi, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Nurhidayah Muktar, S.Pd., M. Pd.I. selaku Seketaris Prodi

Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian

memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses

perkuliahan.

6. Dr. Hj. Maryam., M.T.h.I dan Ahmad Nasir , S.Pd.,I., M,Pd.I

selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu dan tenaga, dalam memberikan arahan,

saran dan motivasi kepada peneliti sejak penyusunan proposal

sampai pada penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam yang

tidak sempat peneliti ucapkan satu persatu yang telah

mendidik, membekali peneliti dengan ilmu pengetahuan dan

pemahaman yang tak ternilai selama di bangku kuliah. Hanya

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan doa yang

setulus-tulusnya yang dapat peneliti berikan. Semoga Allah

SWT memberikan pahala yang berlipat ganda atas segala

kebaikan bapak dan ibu.

Page 10: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

8. Kepala Sekolah SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

Kecamatan Mamajang Kabupaten Kota Makassar yang telah

memberikan izin penelitian

9. Seluruh teman-teman Prodi Pendidikan Agama Islam

Khususnya angkatan 2013 kelas D yang tidak sempat saya

sebutkan satu-persatu, motivasi dan kebersamaannya.

10. Staf Fakultas Agama Islam yang telah memberkan motivasi

saya mengucapkan banyak –banyak terimakasih dan tak

sempat pula menyebutkan namanya satu –persatu

11. Kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan

namanya, namun telah membantu peneliti dalam penyelesaian

studi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai bahan

masukan dan informasi bagi pembaca, dan semoga kebaikan

dan keikhlkasan serta bantuan dari semua pihak bernilai ibadah

di sisi Allah SWT. Amin.

Makassar, Februari 2020

Peneliti

Jumriah

Page 11: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 12: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

ABSTRAK

Jumriah. (10519189213) Interaksi Edukatif Pendidik Dalam Upaya Pembentukan Akhlak Peserta Didik di SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar di bimbing oleh Maryam.,M dan Ahmad Nasir .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang diangkat dalam penulisan Skripsi ini adalah: (1) Bagaimana interaksi edukatif yang berlangsung di sekolah (2) Sejauh manakah pentingnya interaksi edukatif terhadap pembentukan akhlak peserta didik di sekolah. Dari sekian mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah peneliti hanya membatasi pada mata pelajaran akhlak.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui bagaimana interaksi edukatif yang berlangsung di sekolah SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar, dan (2) Untuk mengerahui sejauh manakah interaksi edukatif pendidik dalam upaya pembentukan akhlak peserta didik di sekolah SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, lokasi dan penelitian yang digunakan bertempat di SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar Kecamatan Mamajang kabupaten Kota Makassar dan objek penelitian peserta didik dan pendidik. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yakni meliputi observasi, wawancara, teknik analisis data deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi edukatif pendidik dalam upaya pembentukan akhlak peserta didik di sekolah SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar berlangsung dengan sangat baik antara pendidik dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik yang lain. Karena pendidik senantiasa menggunakan keterampilan dalam setip proses belajar mengajarnya. Sehingga interaksi edukatif dapat mempengaruhi akhlak peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Page 13: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

ABSTRACT

Jumriah. (10519189213) Educative Interaction of Educators in Efforts to Form the Morals of Students in SD Negeri Cendrawasih 1 Makassar City guided by Maryam., M and Ahmad Nasir.

This study aims to determine the issues raised in the writing of this Thesis are: (1) How educative interactions take place at school (2) The extent to which the importance of educational interactions on the formation of students' morals in schools. Of all the subjects taught at school researchers only limited to moral subjects.

The objectives of this study are: (1) To find out how the educational interactions that take place at Cendrawasih 1 Primary School in Makassar City, and (2) To know the extent of educative educator interaction in the effort to establish the morals of students at Cendrawasih 1 Primary School in Kota 1 Kota Makassar

This type of research used in this research is descriptive qualitative, location and research used are located at SD Negeri Cendrawasih 1 Makassar City, Mamajang District, Makassar City Regency and the object of research is students and educators. The data collection techniques used include observation, interviews, qualitative descriptive data analysis techniques.

The results showed that the educative interaction of educators in an effort to shape the morals of students in Cendrawasih 1 Elementary School in Makassar took place very well between educators and students as well as students with other students. Because educators always use skills in every teaching and learning process. So that educational interactions can affect the morals of students both in the classroom and outside the classroom.

Page 14: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

i

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................i

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................iii

PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................................iv

BERITA ACARA MUNAQASYAH ........................................................................v

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................vi

KATA PENGANTAR ..............................................................................................vii

ABSTRAK ..............................................................................................................ix

DAFTAR ISI ...........................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................3

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................................3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Interaksi Edukatif pada peserta didik ............................................................6

1. Pengertian Interaksi Edukatif ....................................................................6

2. Interaksi Belajar Mengajar Sebagai Interaksi Edukatif .............................10

3. Konsep Belajar Akhlak sebagai Wujud Interaksi Edukatif ........................19

4. Ciri-ciri Interaksi Edukatif……………………………………………………..29

B. Pembentukan Akhlak Peserta Didik ............................................................32

1. Pengertian Akhlak ....................................................................................32

2. Proses Pembentukan Peserta Didik Berakhlak Mulia...............................41

3. Fakto-faktor Yang Mempengaruhi Akhlak Peserta Didik ..........................43

Page 15: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

ii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................47

B. Lokasi Dan Objek penelitian ........................................................................47

C. Fokus Penelitian ..........................................................................................48

D. Deskripsi Fokus Penelitian ..........................................................................48

E. Instrument Penelitian ...................................................................................50

F. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................51

G. Teknik Analisis Data ....................................................................................52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Obyektif dan Lokasi Penelitian ......................................................53

1. Sejarah Singikat Lokasi Penelitian .........................................................53

2. Visi dan Misi SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar .......................54

B. Interaksi Edukatif Pendidik dalam Pembentukan Akhlak

Peserta Didik di SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar .........................58

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Interaksi Edukatif Pendidik

dalam Pembentukan Akhlak Peserta Dididk di SD Negeri Cendrawasih

1 Kota Makassar…. ......................................................................................66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................70

B. saran ..........................................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA……………….…………………………………………………….73

LAMPIRAN……………….……………………………………………………………..

Page 16: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk individu dan sosial. Dalam hubunganya

dengan manuasia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud

bahwa manusia bagai manapun juga tidak dapat terlepas dari individu

yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup

bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk

komunikasi dan situasi. Dalam hidup semacam inilah terjadi interaksi.

Dengan demikian hidup manusia akan selalu dibarengi dengan proses

interaksi atau komunikasi, baik interaksi dengan alam lingkungan, interaksi

dengan sesamanya, maupun interaksi dengan Tuhannya, baik itu

disengaja maupun tidak disengaja.

Berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang

disengaja maupun tidak disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi

edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk

tujuan pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu interaksi edukatif perlu

dibedakan dari bentuk interaksi yang lain.

“Arti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran, di kenal adanya

istialh interaksi belajar-mengajar. Dengan katalain apa yang

Page 17: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

2

dinamakaninteraksi edukatif, secara khusus adalah sebagi interaksi

belajar-mengajar” 1

Peserta didik adalah: anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur

pendidikan baik pendidikan formal, pendidikan formal maupun pendidikan

non formal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu segala

kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala

situasi kegiatan kehidupan.

Interaksi belajar-mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan

interaksi dari tenaga pendidik yang melaksanakan tugas mengajar di

suatu pihak, dengan (peserta didik), yang sedang melaksanakan kegiatan

belajar.

Di pihak lain pendidik dan peseta didik memang dua figur manusia

yang selalu hangat di perbincangkan dan tidak akan pernah absen dari

agenda pembicaraan masyarakat. Pendidik tidak hanya disanjung dengan

keteladanannya, tetapi ia juga dicaci-maki dengan sinis hanya kealpaanya

berbuat kebaiakan, meski kesalan itu bak setitik noda semata. Keburukan

perilaku peserta didik cenderung diarahkan pada pendidik membimbing

dan membina peserta didiknya. Pada hal warna perilaku didik yang buruk,

itu dapat terkomunikasih dari multi sumber/berbagai faktor. Pendidik dan

peserta didik frase yang serasi, seimbang dan harmonis. Hubungan

1 Sadirman, Interaksi dan Motivasi belajar mengajar, (Cet.VII, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada,2000),h.1

Page 18: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

3

keduanya berada dalam relasi kewajiban yang saling membutuhkan.

“Dalam perpisahan raga, jiwa mereka bersatu sebagi dwitunggal, pendidik

mengajar dan peserta didik belajar dalam proses interaksi edukatif yang

menyatuhkan langakah mereka kesatu tujuan yaitu kebaikan”. Dengan

demikian kemuliannya pendidik dapat meluruskan pribadi peserta didik

yang dinamis agar tidak membelok dari kebaiakan.2

B. Rumusan Masalah

1. Bagamana Gambaran interksi edukatif dengan pendidik dalam

upaya pembentukan akhlak peserta didik di SD Negeri

Cendrawasih 1 Kota Makassar?

2. Apakah faktor pendukung dan penghambat interaksi edukatif

pembentukan akhlak peserta didik di SD Negeri Cendrawasih 1

Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berpijak pada rumusan masalah diatas, penulis dapat

menyusun tujaun penelitian seperti di bawa ini:

1. Untuk mengetahui interaksi edukatif pendidik dalam upaya

pembentukan akhlak peserta didik di SD Negeri Cendrawasih 1

Kota Makassar

2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik dalam interaksi edukatif, (Cet.I,

Jakarta: PT. Rineka Cipta,2000),h.2

Page 19: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

4

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat interaksi

edukatif pendidik dalam upaya pembentukan akhlak peserta didik

di SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

D. Manfaat Penelitian

Selain penelitian ini memiliki tujuan, maka diharapkan dapat

memberi manfaat sebagai berikut:

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan

pemikiran bagi dunia pendidikan.

2. Praktis

a. Bagi Peneliti

Untuk memperoleh pengetahuan baru sehingga dapat menambah

khasanah serta wawan berpikir.

b. Bagi SD Negeri Cenderawasih 1 Kota Makassar

Hasil dari penelitian ini di harapkan menjadi masukan dalam rangka

meningkatkan mutu prestasi peserta didik dan mutu mengajar pendidik.

c. Bagi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai bahan

literatur untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan interaksi

Page 20: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

5

edukatif pendidik dalam upaya pembentukan akhlak peserta didik di SD

Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar.

Page 21: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Interaksi Edukatif pada Peserta Didik

1. Pengertian Interaksi Edukatif

Interaksi akan selalu berkaitan dengan istilah komunikasi atau

hubungan. Dalam proses komunikasi di kenal adanya unsur komunikan

dan komunikator. Hubungan antara komunikator dan dengan komunikan

biasanya karena mengintegrasikan sesuatu, yang di kenal dengan istilah

pesan (mesagge). Kemudian untuk menyampaikan atau mengontakkan

pesan itu di perlukan adanya media atau salauran (chanel). Jadi unsur-

unsur yang terbit dalam komunikasi itu adalah: komunikator, komunikan,

pesan dan saluran atau media. Begitu juga hubungan anatara manusia

yang satu dengan yang lainnya, empat unsur untuk terjadinya proses

komunikasi itu akan slalu ada. 1

Di lihat dari istilah, komunikasi yang berpangkal pada perkataan

communicare berarti “berpartisipasi”, “memberitahukan”, “menjadi milik

bersama”. Dengan demikian secara konseptual arti komunikasi itu sendiri

sudah mengandung pengertian-pengertian memberitahukan

(menyebarkan) berita, pengetahuan, pemikiran-

pemikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah partisipasi

agar hal-hal yang di beritahukan itu menjadi milik bersama.

1 Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar, (Cet,VII, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada,2007), h.7

Page 22: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

7

Kalau di hubungkan dengan istilah interaksi edukatif, sebenarnya komunikasi timbal-balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud-maksud tertentu, yakni untuk mencapai pengertian bersama yang kemudian untuk mencapai tujuan (dalam kegiatan belajar berarti untuk mencapai tujuan belajar). Memang dalam berbagai bentuk komunikasi yang “sekedarnya”, mungkin tidak di rencana, sehingga tidak satu arah atau tujuan. Hal inilah kadang-kadang sulit di katakan sebagai interaksi edukatif, dan ini banyak terjadi dalam kehidupan manusia.2

Dengan demikian interaksi yang di katakan sebagai interaksi

edukatif apa bila secara sadar meletakkan tujuan untuk mengubah

tingkah laku dan perbuatan seseorang. Interaksi yang bernilai pendidikan

ini dalam dunia pendidikan disebut sebagai “interaksi edukatif”3

Dengan konsep diatas, memunculkan istilah pendidik di suatu

pihak dan peserta didik di pihak lain. Keduanya berada dalam

interaksi edukatif dengan posisi, tugas, dan tanggung jawab yang

berbeda, namun bersama – sama mencapai tujuan.

Pendidik bertanggung jawab untuk mengantarkan peserta

kearah ke dewasaan susila yang cakap dengan memberikan sejumlah

ilmu pengetahuan dan membimbingnya. Sedangkan peserta didik

berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan bantuan dan pembinaan dari

pendidik.

Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah

dengan sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya, sehingga interaksi

2 Ibid, h.8 3 Syaiful bahri djamarah, Pendidik dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Cet

I, Jakarta: PT. Rineka Cipta,2000), h,11

Page 23: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

8

itu merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur

interaksi harus berproses pada ikatan dan tujuan pendidikan.4

Proses interaksi edukatif adalah suatu proses yang mengandung

sejumlah norma dan semua norma itu lah yang harus pendidik transfer

kepada peserta didik. Karena itu, wajarlah interaksi edukatif tidak

berproses dalam kehampaan, tetapi dalam penuh makna. Interaksi

edukatif sebagai jembatan yang menghidupkan persenyawaan antara

pengetahuan dan perbuatan, yang mengantarkan kepada tingkah laku

sesuai dengan pengetahuan yang di terima oleh peserta didik.

Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu

ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. Dalam arti yang lebih

spesifik pada bidang pengajaran di kenal dengan istilah interaksi belajar

mengajar. Interaksi belajar mengajar mengandung suatu arti adanya

kegiatan interaksi dari pengajar yang melaksanakan tugas mengajar di

suatu pihak warga belajar (peserta didik), yang sedang melaksanakan

kegiatan belajar di pihak lain. Dengan demikian dapat di pahami bahwa

interaksi edukatif adalah hubungan dua arah antara pendidik dan peserta

didikdengan sejumlah norma sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan

pendidikan.5

4 Abu Ahmadi dan Syuhadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1985),

hal. 47 5 Ibid

Page 24: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

9

Selain interaksi antara individu dengan invidu yang lain, yang

terjadi dalam pembelajaran dan pembelajaran juga adanya interaksi

dengan hal-hal yang bersifat benda, seperti media, alat dan lain-lain.

Karena pengajaran yang merupakan suatu system, artinya suatu

keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinteraksi dan

berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya dan dengan

keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah di

tetapkan sebelumnya.

1) Tujuan pendidikan dan pengajaran

2) Peserta didik atau siswa

3) Tenaga kependidikan khususnya pendidik

4) Perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum

5) Strategi pembelajaran

6) Media pembelajaran, dan

7) Evaluasi pengajaran

Proses pengajaran di tandai adanya interaksi anatara komponen.

Misalnya, komponen peserta didik berinteraksi dengan komponen-

komponen pendidik, metode/media, perlengkapan atau peralatan, dan

lingkungan kelas yang terarah dan pencapaian tujuan pembelajaran dan

pengajaran. Demikian seterusnya, semua komponen dalam system

pengajaran salaing berhubungan dan saling mempengaruhi untuk

mencapai tujuan pengajaran.

Page 25: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

10

Pada dasarnya proses pengajaran dan pembelajaran dapat

terselenggara secara lancar, efesien dan efektif berkat adanya interaksi

edukatif yang positif, konstruktif, dan produktif antara berbagai komponen

yang terkandung dalam sistim pengajaran tersebut.6

2. Interaksi Belajar – Mengajar sebagai interaksi edukatif

Dalam interaksi edukatif unsur pendidik dan peserta didik harus aktif, tidak mungkin terjadi proses interaksi edukatif bila hanya satu unsur yang aktif. Aktif dalam arti sikap, mental, perbuatan. Antara pendidik dan peserta didik masing-masinga mempunyai kewajiban termasuk di dalamnya etika-etika yang harus menjadi pedoman mereka dalam melaksanakan proses kegiatan belajar-mengajar.7

Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif.

Belajar mengajara sebagai pedoman kearah mana akan di bawa proses

belajar-mengajar. Proses belajar-mengajar akan berhasil bila hasilnya

mampu membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, dan

nilai-sikap dalam diri peserta didik.8

Dalam interaksi edukatif unsur pendidik dan peserta didik harus

aktif, tidak mungkin terjadi proses interaksi edukatif bila hanya satu unsur

yang aktif. Aktif dalam arti sikap, mental, perbuatan. Antara pendidik dan

peserta didik masing-masinga mempunyai kewajiban termasuk di

dalamnya etika-etika yang harus menjadi pedoman mereka dalam

melaksanakan proses kegiatan belajar-mengajar.

6 Oemar Hamali, Proses Belajar Mengajar,(Cet,XIV, Jakarta: PT. Bumi

Aksara,2012), h.77-78 7 Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Beberapa Pemikiran Islam, (Cet,I, Jakarta:

Titian ilahi Press,1996), h.72 8 Ibid ., h.72

Page 26: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

11

Di antara kewajiban-kewajiban yang harus di laksanakan yang

harus di laksanakan setiap peserta didik senantiasa menjadikannya

sebagai dasar pandangannya adalah sebagai berikut.

1) Sebelum belajar, seorang pesrta didik hendaknya memulai

dengan mensucikan hatinya dari sifat-sifat kehinaan, sebab proses

belajar -mengajar termasuk ibadah, dan keabsahan ibadah harus

disertai kesucian hati, di samping berakhlak mulia seperti: jujur,

ikhlas, takwa, rendah hati, zuhud, ridha, serta menjauhi sifat -sifat

yang tercela seperti: dengki, hasad, penipu dan sombong.9

Menerima ilmu dari orang-orang yang ahli, kapabel, yang kokoh

ilmunya, teguh pendiriannya, yang bertalwa dan yang shaleh serta

mengambil setiap disiplin ilmu orang-orang yang mempunyai spesialisasi

dan ahli di bidangnya.10

Dalam memilih pendidik, hendaklah mengambil yang alim, waro‟

dan juga lebih tua usianya.11

2) Seorang peserta didik harus menghormati pendidik, termasuk menghormati pendidik, yaitu jangan berjalan di depannya, duduk di tempatnya, memulai mengajak bicara kecuali atas perkenan darinya, berbicara macam-macam di depannya, dan menanyakan hal – hal yang membosankannya. Tegtapi hendaklah menghemat waktu, jagan sampai mengetuk pintunya, cukuplah dengan sabar menanti diluar hingga ia sendiri yang keluar dari rumah. Pada intinya adalah melakukan hal-hal membantunya rela, menjauhkan

9 Ibid,.h.73 10 Muhammad Khair Fatimah, Etika Muslim Sehari – hari, (Cet.I, Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar, 2002), h.4 11 Aiy As‟ad, Terjemah Ta‟limul Muta’alim Bimbingan bagi Penuntut ilmu

Pengetahuan, (Kudus: Menara Kudus,t.t, 2007), h.16

Page 27: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

12

amarahnya dan menjunjung tinggi perintahnya yang tidak bertentangan dengan Agama.12

3) Seorang pelajar agar betul-betul menahan diri dari bantahan pendidiknya secara tidak pada tempatnya. Seorang pelajar harus mensyukuri keutamaan maupun kekurangan pendidiknya, menganggap hal-hal yang kurang dalam diri pendidik sebenarnya mengandung hikmah dari allah yang di berikan. Sebab barang kali lebih sesuai untuk kebaikan sang pendidik.13

4) Seorang pelajar agar betul-betul menahan diri dari bantahan pendidiknya secara tidak pada tempatnya. Seorang pelajar harus mensyukuri keutamaan maupun kekurangan pendidiknya mengganggap hal-hal yang kurang dalam diri pendidiknya sebenarnya mengandung hikmah dari Allah yang di berikan. Sebab barangkali lebih sesuai untuk kebaikan sang pendidik.14 Selain peserta didik, pendidik pun mempunyai kewajiban-kewajiban

yang harus dilaksanakannya dalam kegiatan belajar-mengajar,

diantaranya sebagai berikut:

1) Seorang pendidik hendaknya memiliki rasa kasih sayang, mau

memberi nasehat serta jangan berbuat dengki. Karena dengki itu

tidak akan bermanfaat, justru itu membahayakan diri sendiri.15

2) Pendidik jangan melarang peserta didiknya yang berperilaku

yang tidak baik dengan cara kasar, sebisa diuasahakan dengan

cara yang halus, dan bahkan dengan cara kasih sayang dan

bukan dengan cara mencelanya.

3) Pendidik hendaknya memperhatikan tingkat kemampuan

peserta didik, dan mengajarkan sesuai dengan kemampuan

12 Aiy As‟ad, Terjemah Ta‟limul Muta’alim Bimbingan bagi Penuntut ilmu

Pengetahuan, (Kudus: Menara Kudus,t.t, 2007), h.16 13 Abi Abdullah Muhammad Sa‟id bin silan, Etika Belajnar, (Cet.I, Solo: CV.

Pustaka Mantiq, 1997), h.125 14 Aliy As‟ad,Ta‟limul Muta’alimin,(Kudus: Menara Kudus,t.t,1978) h.38

15 Ibid,.h.66

Page 28: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

13

mereka, jangan mengajarkan materi pelajaran diluar kemampuan

mereka, yang bisa menjadikan mereka lari dari belajar dan

kesulitan dalam memahaminya.

4) Pendidik hendaknya mengamalkan ilmunya dan jangan

membohongi perkataan dan perbuatannya, sesuai dengan

firman Allah: QS= 61: 2-3

Terjemahanya:

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu

mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan” 16 “Amat besar

kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang

tidak kamu kerjakan”. 17

5) Hendaknya seorang pendidik berpenampilan tenang, penyabar,

dan pemaaf, serta memiliki wibawa.

Kesesuaian antara pendidik dan peserta didik, kenyataannya

memang sangat mempengaruhi seorang peserta didik dalam menyenangi

suatu pelajaran. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi motivasi

peserta didik dalam belajar. Karena itu, pendidik yang baik tentunya

akan selalu berusaha untuk menerapkan metode pengajar yang

16 Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Op., Cit, h.78 17 Mahdy saeed Reziq Krezem, Adab Islam dalam Kehidupan Sehari-hari,

(Cet.I, Jakarta: Media Da‟wah, 2001),h.77

Page 29: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

14

benar-benar sesuai dengan kemampuan peserta didiknya.

Sebaliknya, sorang peserta didik yang baik pun akan selalu

berusaha untuk menyesuaikan diri dengan pendidiknya, yang

tentu saja sebagai manusia juga memiliki kekurangan dalam

banyak hal, termasuk dalam kemampuan menngajar 18

Dalam sistem pengajaran dengan pendekatan keterampilan,

proses, peserta didik harus lebih aktif dari pada pendidik. Pendidik hanya

bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.

Selain itu, ada pula bentuk -bentuk interaksi belajar mengajar yang

dikemukakan oleh Roestyah N.K, sebagai berikut:

1. Pengajaran adalah transef pengetahuan kepada peserta didik

dalam bentuk ini pendidik mengajar di sekolah hanya menyuapi

makanan kepada anak. Hubungan pendidik dan peserta didik

disini hanya berlangsung sepihak, ialah pihak pendidik.

2. Pengajaran ialah mengajar peserta didik bagai mana caranya

belajar dalam bentuk ini pendidik hanya merupakan salah satu

sumber belajar. Ada hubungan timbal-balik antara pendidik

dan peserta didik.

3. Pengajaran adalah hubungan interaktif antara pendidik dan

peserta didik. Dalam hal ini pendidik menciptakan situasi dan

kondisi, agar tiap individu dapat aktif belajar.

18 Tuhursan Hakim, Belajar Efektif, (Cet.II, Jakarta: Puspaswara Anggota

IKAPI Pustaka, 2001), h.8

Page 30: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

15

4. Mengajar adalah proses proses interaksi peserta didik dengan

peserta didik dan konsultasi pendidik. Dalam proses ini peserta

didik memperoleh pengalaman dari teman-temannya sendiri,

kemudian pengalaman tersebut dikonsultasikan kepada pendidik.19

Pola hubungan-murid menurut al-Gazali adalah pola hubungan yang bersifat kemitraan yang didasarkan pada nilai-nilai demokratis, keterbukaan, kemanusiaan dan saling pengertian. Dalam pola hubungan tersebut eksistensi pendidik-peserta didik sama-sama diakui dan dihargai. Dalam proses belajar mengajar, peseta didik diperlakukan secara manusiawi,diberikan hak untuk mengemukakan pendapat, bertanya, mengkritik, dan diperlakukan sesuai dengan bakat, potensi dan kecendrungannya.20

Situasi pembelajaran atau prosesinterasik belajar-mengajar yang

baik dapat dilakukan dengan menjalin hubungan dengan orang lain.

Karena interaksi membutuhkan orang lain belajar yang sukses jika ada

hubungan/kerjasama dengan orang lain, perasaan saling memiliki ini

memungkinkan peserta didik untuk menghadapi tantangan,ketika

mereka belajar bersama teman, bukannya sendirian, mereka mendapat

dukungan emosional dan intelektual yang memungkinkan mereka

melampaui ambang pengetahuan dan keterampilan mereka sekarang.21

Cara menjadikan peserta didik aktif sejak awal ini menjadi sangat

penting untuk di perhatikan oleh pendidik agar terjadi interaksi edukatif

dalam proses belajar-mengajar di kelas.

19 Roestiyah, Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem, (Cet,III, Jakarta: PT. Rineka Cipta 1994), h. 41-44

20 Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Pendidik-Peserta didik, (Cet.I, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), h. 113

21 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Peserta didik Aktif,

(Allyn and Bacon , Boston, 1996) h.30

Page 31: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

16

Bagian ini isi pembukaan percakapan dan aktivitas pembuka lain

untuk segala bentuk pembelajaran. Tehnik-tehniknya di rancang untuk

mengerjakan salah satu atau beberapa dari yang berikut ini:

1. Pembentukan tim: membantu peserta didik menjadi lebih

mengenal satusama lain atau menciptakan semangat kerjasama

dan kesalingtergantungan.

2. Penilaian serentak: mempelajari tentang sikap, pengetahuan,

dan pengalaman peserta didik.

3. Pelibatab belajar peserta didik secara langsung: menciptakan

minat awal terhadap pelajaran.

Selain peserta didik yang aktif, hal ini yang saling mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dan untuk membangun kepribadian peserta didik secara mendalam adalah motivasi yang di berikan oleh pendidik, di mana pendidik sebagai motivator adalah hal yang di lakukan oleh pendidik.Woodwort (1995) mengatakan: “A motive is set predisproses the individual of centain activites and for seeking certain gols”22

Suatu motif adalah suatu set yang dapat membuat

individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.

Dengan demikian, perilaku atas tindakan yang di tunjukkan

seseorang dalam upaya mencapai tujuan sangat tergantung dari motive

yang di milikinya. Motif dan motifasi merupakan dua hal yang tidak dapat

di pisahkan. Motivasi merupakan penjelmaan motif yang dapat di lihat dari

perilaku yang di tunjukkan seseorang. Hilgrad mengatakan bahwa

motivasi adalah suatu keadaan yang terdapat dalam diri seseorang

22 Ibid., h.13

Page 32: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

17

yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk

mencapai tujuan tertentu Jadi dengan demikian, motivasi muncul dari

dalam diri seseorang.23

Untuk memperoleh hasil yang belajar obtimal pendidik di tuntut

kreatif membangkitkan motivasi belajar peserta didiknya. Di bawah ini di

kemukakan beberapa petunjuk adalah sebagai berikut:

a. Memperjelas Tujuan yang Ingin Di capai

Tujuan yang jelas dapat membuat peserta didik paham kearah

mana ia akan di bawa. Pemahaman peserta didik tentang tujuan

pembrlajaran dapat menumbuhkan minat peserta didik untuk belajar, yang

pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.

b. Membangkitkan Minat Peserta Dididk

Peserta didik akan terdorong untuk belajar, manakala mereka

memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu mengembangkan minat

belajar peserta didik merupakan salah satu tehnik dalam mengembangkan

motivasi belajar.

1) Hubungan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan

peserta didik.

23 Yudi Munadhi., Media Pembelajaran,(Cet,I.Jakarta:PT.Gaung Persada Press,

2010),h.19

Page 33: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

18

2) Sesuai materi pelajaran dengan pengamalan dan kemampuan

peserta didik

3) Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara

variatif.24

c. Ciptakan Suasana yang Menyenangkan dalam Belajar

Peserta didik hanya mungkin belajar dengan baik, manakala ada

dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman bebas dari rasa

takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segera

terbebas dari rasa tegang. Untuk itu pendidik sekali-kali dapat melakukan

hal-hal yang lucu.

d. Berilah Pujian yang Wajar Terhadap Keberhasilan peserta didik

Motivasi akan tumbuh manakala peserta didik merasa dihargai,

memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk memberikan penghargaan.

e. Berikan Penilaian

Banyak peserta didik yang belajar karena ingin memperoleh nilai

yang bagus untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian peserta

didik nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu

penilaian harus segera di lakukan dengan segera, agar peserta didik

secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya.

24 Ibid., h.10

Page 34: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

19

f. Berilah Komentar terhadap Hasil Pekerjaan Peserta didik

Peserta didik juga butuh penghargaan berupa komentar yang

positif, sebaiknya pendidik memberikan komenter secepatnya misalnya

dengan memberikan tulisan “bagus”, atau “teruskan pekerjaanmu” dan

lain sebgainya.

g. Ciptakan Persaingan dan Kerja sama

Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik

untuk keberhasilan dan proses pembelajaran peserta didik. Melalui

persaingan peserta didik dimungkinkan berusaha dengan sungguh-

sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik

h. Ciptakan Persaingan dan Kerja sama

Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik

untuk keberhasilan dan proses pembelajaran peserta didik. Melalui

persaingan peserta didik dimungkinkan berusaha dengan sungguh-

sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik.

3.Konsep Belajar Akhlak Sebagai wujud Interaksi Edukartif

Sistem pengajaran di kelas telah menundukkan pendidik pada

suatu tempat yang sangat penting, karena pendidik yang memulai

mengakhiri setiap interaksi belajar mengajar yang telah di ciptakannya.

Berbagai peranan pendidik, dibutuhkan keterampilan dalam

pelaksanaannya. Mengajar merupakan usaha yang sangat kompleks,

Page 35: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

20

sehingga sulit menentukan tentang bagaimanakah mengajar yang

baik itu. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar yang baik dapat

menjadi petunjuk tentang pengetahuan seorang pendidik dalam

mengakumulsi dan mengplikasikan segala pengetauan dan kependidinya.

Itu lah sebebnya maka dalam melksanakan interaksi belajar

mengajar perlu adanya beberapa keterampilan mengajar.25

Beberapa keterampilan mengajar yang harus dikuasai dan

dilaksanakan oleh pendidik antara lain adalah:

1. Keterampilan Membuka Pelajaran

Yang dimaksud dengan membuka pembelajaran adalah

seberapa jauh kemampuan pendidik dalam memulai interaksi

belajar mengajar untuk satu jam pembelajaran tertentu. Adapun

keterampilan dalam membuka pembelajaran antara lain adalah

sebagai berikut:

a. Mengkondisikan Peserta didik

Tujuan kegiatan ini untuk mengarahkan pendidik pada pokok

permasalahan agar peserta didik siap baik secara mental, emosional,

maupun fisik. Kegiatan ini antara lain berupa:

1) Pengulasan langsung pengalaman yang pernah dialami oleh

peserta didik ataupun pendidik.

25 Sadirman A.M., Interaksi Edukatif dan Motivasi Belajar Mengajar, (Cet.X,

Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2003), h.194

Page 36: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

21

2) Pengulasan bahan pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu

sebelumnya.

3) Kegiatan-kegiatan yang mengguhah dan mengarahkan perhatian

peserta didik antara lain meminta pendapat/saran peserta didik,

menunjukkan gambar, slide power point, film atau benda lain.26

b. Menarik Minat dan Perhatian Peserta Dididk

Perhatian lebih bersifat sementara dan ada hubungannya

dengan minat. Perbedaannya adalah minat sifatnya menetap

sedangkan perhatian sifatnya sementara,adakalanya menghilang. Jadi

perhatian ini sebentar hilang,sebentar timbul kembali, sedangkan minat

selalu tetap ada.27

Anak-anak yang selesai bermain, pada waktu masuk kembali

ke dalam kelas untuk menerima pembelajaran sering kita dengar masih

membicarakan permainannya. Oleh sebab itu pada waktu pendidik

hendak menyampaikan pelajaran baru, sebaiknya diusahakan untuk

menyatukan alam pikiran peserta didik dengan jalan

menghilangkan kenangan atas peristiwa yang barusaja mereka

alami.

26 B. Suryosubroto, Tata laksana kurukulum, (Cet.I, Jakarta: Rineka Cipta ,

1990), h.81

27 Mo Uzer Usman, Menjadi Pendidik Profesionasl, (Cet. XIX, Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2006), edisi ke-2 h. 28

Page 37: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

22

Jenis usaha lain adalah memberikan pertanyaan bahasan

sebelumnya yang berhubungan denga topic baru, atau sering pula

dengan memberikan presentase untuk mengetahui seberapa jauh

peserta didik sudah memiliki pengetahuan tentang bahan yang

akan mereka pelajari.

c. Membangkitkan Motivasi Peserta Didik

Tugas pendidik adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar. Ada dua macam motivasi: pertama, motivasi intristik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri, tanpa ada paksaan atau dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. Kedua,motovasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu,apakah karena ajakan,suruhan,paksaan orang lain sehingga ia melakukan belajar.

Motivasi instrintik dapat menguak jika anak menganggap tugas

sebagai sesuatau yang menarik, relevan secara personal, bermakna dan

pada level sesuai dengan kemampuan anak, sehingga mereka

beranggapan dapat berhasil dalam menyelesaikan tugas itu.28

Berikut ini ada beberapa hal yang dapat di lakukan pendidik

membangkitkan motivasi peserta didik.

1). Kompetisi (perasingan): pendidik berusaha menciptakan

persaingan diantara peserta didiknya untuk meningkatkan prestasi

belajar.

28 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, (Cet.I,Jakarta: Kencana, 2007),

h.486

Page 38: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

23

2). Pace making (membuat tujuan sementara atau dekat): pada awal

pembelajaran, hendaknya pendidik menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan di capainya.

3). Tujuan yang jelas: semaki jelas tujuan, semakin jelas pula motivasi

dalam melakukan sesuatu.

4). Kesempurnaan untuk sukses: pendidik hendaknya banyak

memberikan kesempatan pada peserta didik untuk meraih sukses

dengann usaha sendiri, tentu saja dengan bimbingan pendidik.

5). Mengadakan penilaian atau tes: pada umumnya semua peserta

didik mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik jadi,

angka menjadimotivasi yang kuat bagi peserta didik.29

Apabila pendidik menumbuhkan kebutuhan belajar peserta didik,

maka peserta didik akan aktif mengalami, mencari dan menemukjan

berbagai pengetahuan yang dibutuhkannya dengan bimbingan

pendidik. Usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondosi sehingga

anak mau atau ingin melakukan sesuatu atau disebut motivasi.

d. Mengadakan Test Pendahuluan (Pre-test)

Fungsi Pre-test adalah untuk menilai sampai dimana peserta didik

telah menguasai kemampuan atau keterampilan yang tercantum dalam

indikator hasil belajar, sebelum mereka mengikuti program pengajaran

yang telah disampaikan.

29 Moh. Uzer Usman, Menjadi Pendidik Profesional, (Cet. XIX, Bandung: PT.

Remaja RosdaKarya, 2006),edisi ke-2,h.29-30

Page 39: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

24

2. Keterampilan dalam Memproses Kegiatan Inti Pembelajaran

Kegiatan inti pembelajaran merupakan proses pembentukan

kompetensi pada peserta didik, dan merealisasikan tujuan-tujuan

pembelajaran. Proses pembentukan kompetensi dikatakan efektif

apabilaseluruh peserta didik terlibat aktif baik mental, fisik maupun

sosialnya.30

a. Penguasaan materi pembelajaran

Penguasaan materi bagi pendidik merupakan hal yang sangat

menentukan, khususnya dalam proses belajar mengajar yang melibatkan

pendidik mata pelajaran. Ada beberapa hal dalam upaya meningkatkan

penguasaan materi bagi pendidik, antara lain: melalui musyawarah

pendidik, atau kelompok kerja pendidik, melalui buku sumber yang

tersedia atau kegiatan mandiri, melalui pendalaman materi dengan

mengikuti seminar/penelitian.

b. Keterampilan menggunakan metode

Penggunaan metode belajar dipengaruhi oleh beberapa factor seperti: metode mengajar harus sesuai dengantujuan, metode mengajar harus sesuai dengan peserta didk, harus serasi dengan lingkungan dan pelajaran terkoordinasi dengan baik. Selain beberapa factor tersebut, dipersyaratkan pula kepada setiap pendidik untuk mengetahui dan menguasai metode yang akan digunakannya.31

30 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat satuan pendidikan,(Cet.V,Bandung: PT.

Remaja RosdaKarya, 2008), h. 256 31 Syafruddin Nurdin dan Basyiruddin Usman, guru profesional dan

implementasi

Page 40: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

25

c. Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang

dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku

tersebut. Keterampilan memberikan penguatan merupakan

keterampilan yang arahnya untuk memberikan dorongan, tanggapan

atau hadiah bagi peserta didik agar dalam mengikuti pembelajaran

merasa dihormati dan diperhatikan.32

d. Menggunakan Waktu

Yang dimaksud menggunakan waktu dalam hal ini adalah

ketepatan pendidik dalam mengalokasikan (mengatur) waktu yang

tersedia dalam suatu interaksi belajar mengajar, kesulitan yang

dialami pendidik dalam kegiatan interaksi adalah: dalam hal

penggunaan waktu yang tersedia dari membuka perjalanan sampai

menutup perjalanan.

e. Keterampilan Bertanya

Beratnya merupakan stimulus yang efektif yang mendorong

kemampuan berfikir.33

Keterampilan bertanya sangat perlu untuk dikuasai oleh

seorang pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan

menyenangkan, karena hampir dalam setiasp tahap pembelajaran

32 Hamzah B.Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran,

(Cet.I,Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006),h.168 33 Hamzah B.Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran

(Cet.I,Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006),h.170

Page 41: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

26

pendidik dituntut mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan

yang diajukan pendidik akan menentukan kualitas jawaban peserta

didik.

f. Keterampilan Mengadakan Variasi

Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai

pendidik yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik

terhadap materi standar yang relevan, memberikan kesempatan bagi

perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam

pembelajaran, memupuk perilaku positif peserta didik dalam

pembelajaran, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.

Komponen keterampilan mengadakan variasi dibagi menjadi 3

kelompok sebagai berikut:

1. Variasi dalam gaya mengajar yang meliputi variasi suara,

pemusatan pelatihan, kesenyapan, pergantian posisi pendidik,

kotak pandang serta gerakan badan dan mimik.

2. Variasi pola inter

3. aksi dan kegiatan.

4. Variasi pengguanaan alat bantu pengajaran yang meliputi

alat/bahan yang dapat didengar, dilihat dan dimanipulasi.

Dalam mengadakan variasi pendidik perlu mengingat-ngingat

prinsip-prinsip penggunaanya yang meliputi kesesuaian, kewajara,

Page 42: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

27

kelancaran, dan kesinambungan serta perencanaan bagi alat/bahan yang

memerlukan penataan khusus.

g. Keterampilan Menjelaskan

Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang

sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan

hukum-hukum keterampilan menjelaskan sangat penting bagi pendidik

karena sebagian besar percakapan pendidik yang mempunyai

pengaruh terhadap pemahaman peserta didik adalah berupa

penjelasan.

Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kelompok,

yaitu:

1. Merencanakan materi penjelasan

2. Menyajikan penjelasan

Penjelasan dapat di berikan pada awal, tengah dan akhir

pembelajaran, dengan selalu memperhatikan karakteristik peserta didik

yang di beri penjelasan serta materi/masalah yang di jelaskan.

3. Keterampilan Menutup Pembelajaran

Untuk memperoleh gambaran secara utuh pada waktu akhir

kegiatan ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik dalam

menutup pembelajaran yakni:

1. Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan

membuat ringkasan

Page 43: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

28

2. Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya

mendemonstrasikan keterampilan, meminta peserta didik

mengaplikasikan ide baru, dalam situasi lain, mengekspresikan

pendapat peserta didik dan memberikan soal tertulis.

Dari apa yang telah diuraikan diatas terbukti bahwa membuka

dan menutup pembelajaran bukanlah urutan yang bersifat rutin (dari

itu ke saja), melainkan merupakan suatu perbuatan pendidik yang

perlu direncanakan secara sistematris dan rasional.

Penutup dalam hal ini yang di maksudkan sebagai cara pendidik

dalam mengakhiri penjelasan atau pembahasan suatu pokok

pembahasan. Penutup yang lengkap merupakan ringkasan, kesimpulan

dan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menguji tentang pencapaian

tujuan instruksional. Apa bila dalam pengujian tersebut ternyata beberapa

tujuan belum tercapai maka pendidik wajib menjelaskan kembali secara

singkat sehingga tugas-tugasnya benar-benar di rasa tuntas.

Belajar dapat dikatakan suatu proses yang tidak pernah

berhenti karena merupakan suatu proses yan berkelanjutan menuju

kearah kesempurnaan. Setiap kali berakhir dari satu interaksi edukatif

antara pendidik dengan peserta didik, itu adalah merupakan suatu

terminal saja untuk kemudian berjarak ke interaksi selanjutnya pada hari

atau pertemuan berikutnya.

Page 44: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

29

Jadi akhir pembelajaran bukan berarti seluruh proses belajar

mengajar atau interaksi edukatif selesai sama sekali. Oleh karena

itu kesan perpisahan yang baik pada akhir pelajaran sangat

diperlukan agar pertemuan pada kesempatan yang lain dapat diterima

dan interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik dapat

berlangsung dengan baik.

4. Ciri-ciri interaksi edukatif

Sebagai interaksi yang bernilai normatif, maka interaksi edukatif

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Interaksi edukatif mempunyai tujuan.

Tujuan dalam interaksi edukatif adalah untuk membantu peserta

didik dalam suatu perkembangan tertentu. Ini lah yang di maksud interaksi

edukatif sadar akan tujuan, dengan menempatkan peserta didik sebagai

pusat perhatian sedangkan unsur lainnya sebagai pengantar dan

pendukung.

b. Interaksi edukatif ditandai dengan penggarapan materi khusus.

Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa dan disiapkan

sebelum berlangsungnya interaksi edukatif sehingga cocok untuk

mencapai tujuan. Dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-

komponen pengajaran yang lain.

Page 45: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

30

c. Ditandai dengan aktivitas peserta didik.

Sebagai konsekuensi, bahwa peserta didik merupakan sentral,

maka aktivitas peserta didik merupakan syarat mutlak bagi

berlansungnya interaksi edukatif. Aktivitas peserta didik dalam hal

ini baik secara fisik maupun mental aktif. Inilah yang sesuai dengan

konsep CBSA.34 dan sekarang dikenal dengan istilah Activ lesrning,

dimana seorang pendidik menggunakan strategi pembelajaran untuk

mengkondisikan pesertra didik agar dapat aktif di kelas.

d. Pendidik berperan sebagai pembimbing

Pendidik berperan sebagai pembimbing dalam belajar, pendidik

diharapkan mampu untuk mengenal dan memahami setiap peserta didik

baik secara individu maupun kelompok, memberikan penerangan kepada

peserta didik mengenai hal-hal yang diperlukan dalam proses belajar,

memberikan kesempatan yang memadai agar setiap peserta didik dapat

belajar sesuai dengan kemampuan pribadinya, membantu peserta didik

dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya, menilai

keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukannya.35

Dalam penerapannya sebagai pembimbing, pendidik harus

berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses

34 Edi Suardi, Pedagogik, (Cet,I,Bandung: Angkasa, 1980), h. 15-16 35 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Cet.III, Jakarta: PT.

Rineka Cipta 19950),h.100

Page 46: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

31

interaksi edukatif yang kondusif. Pendidik harus siap sebagai mediator

dalam sebagai situasi proses interaksi edukatif, sehingga pendidik

merupakan tokoh yang akan dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh

peserta didik.

e. Mempunyai batas waktu

Untuk mencapai tujun pembelajaran tertentu dalam sistem

berkelas (kelompok peserta didik), batas waktu menjadi salah satu ciri

yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberikan waktu

tertentu, kapan tujuan harus sudah tercapai.

f. Menggunakan metode

Metode mengajar adalah system penggunaan teknik-teknik didalam

interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam program belajar-

mengajar sebagai proses pendidikan. Teknik yang dapat digunakan

dalam interaksi dan komunikasi itu antara lain: bermain, tanya jawab,

ceramah, diskusi, peragaan eksperimen, kerja kelompok, sosio drama,

karya wisata, dan modul.

Sayangnya pendidik dapat mengenal berbagai teknik, agar dapat

menerangkannya secara tepat, sesuai keadaan.36

g. Diakhiri dengan evaluasi

Sebagai alat penilaian hasil pencapaian tujuan dalam pengajaran,

evaluasi harus dilakukan secara rerus menerus. Evaluasi tidak hanya

36 Zakariyah Darajat, pendidikan Islam dalam Keluarga dan sekolah, (Cet.II,

Jakarta: CV. Ruhama, 1995), h. 97

Page 47: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

32

sekedar menentukan angka keberhasilan belajar, tetapi yang lebih penting

adalah sebagai dasar untuk umpan balik (feed back) dari proses

interaksi edukatif yang dilaksanakan.37

B. Pembentukan Akhlak Peserta Didik

1. Pengertian Akhlak

Di lihat dari sudut bahasa (etimologi), perkataan akhlak adalah

bentuk jamak dari khulk di dalam kamus Al-munjid berarti budi pekerti,

tingkah laku, atau tabi‟at.38

Menurut Khalil al-Musawi “bahwa kata akhlak berasal dari akar khalaqa yang berarti lembut, halus, dan lurus, dari kata khalaqa yangberarti bergaul dengan akhlak yang juga dari kata takhallaq yang berarti berwatak”.39

Di dalam Dairatul Ma‟arif dikutip oleh Asmaran AS, kata akhlak diartikan sebagai berikut:

Terjemahanya:

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam

37 Muhammad Ali, Pendidik dalam Proses Belajar Mengajar, (Cet,VII, Bandung:

Sinar Baru 1992), h. 113 38 Luis Ma‟luf , Kamus Al-Munjid, (Beirut: Al-Maktabah Al-katulikiyah t.t), h. 194 39 Khalil Al-Musawi, Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana,Terjemah Ahmad

Subandi,(Cet.VIII, Jakarta : Lentera ,1994), h. 1

Page 48: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

33

mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-

sifat yang dibawa sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu

ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik yang disebut

dengan akhlak mulia, atau perbuatan buruk yang disebut akhlak tercela

sesuai dengan pembinaanya.

Adapun pengertian akhlak secara terminologi adalah sebagai

berikut:

Di dalam Ensiklopedi interaksi Pendidikan dikatakan bahwa akhlak

ialah budi pekerti,watak,kesusilaan (kesadaran etik dan moral) yaitu

kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap

khaliknya dan terhadap sesama manusia.40

Defenisi lain mengatakan bahwa akhlak adalah suatu daya yang

telah bersemi dalam jiwa seseorang sehingga dapat menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa dipikir dan direnungkan lagi.41

Menurut para ahli, akhlak dapat diartikan sebagai berikut:

a. Ahmad amin mengemukakan bahwa akhlak iyalah “ilmu untuk menetapkan segala perbuatan manusia, yang baik atau yang buruk, yang benar atau yang salah, yang hak atau yang batil”.42

40 Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan , (Jakarta: Gunung Agung,

1976), h. 9 41 M. Sukarda Sadili, Bimbingan Akhlak Yang Mulia , (Cet.I, Tasik Malaya: Widya

Graha, 1996), h. 5 42 Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan , (Jakarta: Gunung Agung,

1976), h.9

Page 49: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

34

b. Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumudin berpendapat bahwa akhlak adalah: “ Khuluq (jamaknya akhlak) ialah ibarat (keterangan) tentang keadaan dalam jiwa yang menetap di dalamnya dari padanyalah terbit perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pada pemikiran dan penelitian. Kalau keadaan itu, di mana terbit padanya pebuatan-perbuatan yang baik dan terpuji menurut akal dan syara‟, keadaan itu dinamai akhlak yang abaik. Dan kalau yang terbit itu perbuatan-perbuatan yang jelek, keadaan yang menerbitkanya dinamai akhlak yang buruk”.43

c. Ibn Miskawasih secara singkat mengatakan, bahwa akhlak adalaah: “Khuluq ialah keadaan jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.44

d. Dalam Mu‟jam al-Wasith, Ibrahim anis mengatakan bahwa akhlah adalah: “sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan”.45

e. Menurut Abdullah Darraz “akhlak adalah suatu keinginan (iraddah) yang kuat yang telah meresap kedalam jiwa dan menimbulkan suatu perbuatan bebas kearah yang baik dan benar (bila akhlak itu terpuji), atau kearah yang buruk dan jahat ( bila akhlak itu tercela )

f. Menurut Moh. Ardani Akhlak adalah: suatu keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yang melahirkan perbuatan secara langsung dan berturut-turut tanpa memerlukan pemikiran-pemikiran.46

Pada hakikatnya akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang

telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian sehingga dari situ

timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah

tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Apabila dari

kondisi tersebut timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut

pandangan syari‟at dan akal pikiran, maka ia dinamakan akhlak terpuji

43 Imam al-Gazali, Ihya Ulumudin, (Jilid III, Beirut: Dar al-fikri,1996), h. 56 44 Ibn Miskawasih, Tahzib al-Akhlak wa Tathhir al-A,raqi , (Cet.I, Mesir: al-

Mathba‟ah al-Mishiriyah, 1934), h. 40 45 Ibrahim Anis, Al-Mu’jam al-wasith , (Mesir Dar al-Ma‟arif, 1972), h. 88 46 Moh. Ardani , Alqur’an dan Sufisme Mangkunegara IV, Studi Serat-Serat

Piwulang, (Yogyakarta : PT, Dana Bhakti Wakaf, 1995), h. 271

Page 50: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

35

dan sebaliknya apabila yang lahir kelakuan buruk, maka disebutlah

akhlak yang tercela.

Tentang akhlak terpuji ada empat sendi yang cukup mendasar

dan menjadi induk seluruh akhlak. Induk-induk akhlak yang baik itu

seperti disebut al-Ghazali, adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan ilmu wujudnya adalah hikmah (kebijaksanaan), yaitu

keadaan jiwa yang bisa menemukan hal-hal yang benar

diantaranya yang salah dalam urusan ikhtiariah (perbuatan yang

dilasanakan dengan pilihan dan kemauan sendiri).

b. Kekuatan marah wujudnya Syaja‟ah (berani), yaitu keadaan

marah yang tunduk kepada akal pada waktu dilahirkan atau

dikekang.

c. Kekuatan nafsu syahwat wujudnya adalah „iffah (perwira), yaitu

keadaan syahwat yang terdidik oleh akal dan syari‟at agama.

d. Kekuatan keseimbangan diantara kekuatan yang tiga diatas

wujudnya adalah adil, yaitu jiwa yang dapat menuntun amarah

dan syahwat sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh

hikmah.

Dari empat sendi akhlak yang terpuji itu, akan lahirlah perbuatan-

perbuatan baik seprti: jujur, suka memberi pada

sesama,tawadhu,tabah,tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang sesama,

berani dalam kebenaran, menghormati orang lain, sabar, malu, pemurah,

memelihara rahasia, qonaah, dan sebagainya.

Page 51: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

36

Berakhlak baik pada diri sendiri dapat diartikan menghargai diri

sendiri, menghormati, menyayangi, dan menjaga diri sendiri dengan

sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu sebagai ciptaan dan

amanah Allah yang harus dijaga dan dipertanggung jawabkan

sebaik-baiknya.47

Sedangkan akhlak kepada sesama manusia adalah sebagaimana

antara manusia yang satu memperlakukan manusia yang lainnya

dengan baik.

Berkenaan dengan akhlak sesama manusia, al-Qur‟an banyak

memberikan rincian mengenai hal itu. Petunjuk mengenai hal itu tidak

hanya dalam bentuk larangan melakukan hal negatif seperti membunuh,

mencuri dan lain sebagainya tetapi juga samapi kepada penyakit hati

dengan cara menciptakan aib seseorang dibelakangnya dan juga terkait

dengan memaafkan kesalahan orang lain.

Terjemahnya:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu surtauela dan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

47 Moh Adani , Nilai-Nilai Akhlak dan Budi Pekerti dalam Ibadah, (Cet,I, Jakarta:

CV. Karya Mulia, 2000), h.46

Page 52: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

37

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.

Selain di atas termasuk juga akhlak kepada orang lain adalah

akhlak kepada pendidik. Pendidik adalah orang yang sangat berjasa

dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya, oleh

karena itu seorang peserta didik wajib menghormati dan menjaga

wibawa pendidik, dan berperilaku sopan di depan pendidik.

Imam ghazali adalah seorang tokoh akhlak yang sangat menghargai pendidik, dalam kitabnya Bidayatul Hidayah sebagai mana yang telah dikutip oleh Zainudin, ia memberikan contoh bagaimana cara berakhlak kepada pendidik, yaitu: kepada pendidik harus menghormati dan memberikan salam terlebih dahulu, jangan banyak bicara kepada pendidik, jagan berbicara sambil tertawa, hendaklah menundukkan kepala jika duduk dihadapan pendidik, jika ingin bertanya memintalah ijin dahulu dan lain sebagainya.48

Hubungan pendidik dan peserta didik amat dekat, tapi jalinan

tersebut tidak boleh meniadakan jarak, dan rasa hormat peserta didik

terhadap pendidik, wibawa harus senantiasa ditegakkan namun,

keakraban juga harus terjalin. Inilah seni hubungan yang harus diciptakan

dalam situasi pendidikan.49

Jika hal tersbut di atas dilaksanakan sebaik-biknya, maka akan

terwujud nilai yang positif yang akan mempengaruhi keberhasilan

dalam proses pendidikan dan pengajaran antara lain:

48 Zainudin dkk, Seluk-beluk Pendidikan Al-Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara,

1991), h. 70

49 Zakiyah Darajat , dkk , Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Cet I, Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 273

Page 53: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

38

1. Mempertahankan kemaluan,kehormatan dan kewibawaan pendidik

sehingga hubungan antara pendidik dan peserta didik dapat

berjalan secara harmonis.

2. Memperhatikan konsentrasi dan suasana belajar di dalam kelas.

3. Sopan santun dan tata krama dalam pergaulan sehari-hari.

Tentang akhlak terpuji ada empat sendi yang cukup mendasar

dan menjadi induk seluruh akhlak. Induk-induk akhlak yang baik itu seperti

disebut al-Ghazali, adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan ilmu wujudnya adalah hikmah (kebijaksanaan), yaitu

keadaan jiwa yang bisa menemukan hal-hal yang benar

diantaranya yang salah dalam urusan ikhtiariah (perbuatan yang

dilasanakan dengan pilihan dan kemauan sendiri).

b. Kekuatan marah wujudnya Syaja‟ah (berani), yaitu keadaan marah

yang tunduk kepada akal pada waktu dilahirkan atau dikekang.

c. Kekuatan nafsu syahwat wujudnya adalah „iffah (perwira), yaitu

keadaan syahwat yang terdidik oleh akal dan syari‟at agama.

d. Kekuatan keseimbangan diantara kekuatan yang tiga diatas

wujudnya adalah adil, yaitu jiwa yang dapat menuntun amarah

dan syahwat sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh hikmah

Dari empat sandi akhlak yang terpuji itu,akan lahirlah perbuatan-

perbuatan baik seprti: jujur, suka memberi pada sesama,tawadhu, tabah,

tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang sesama, berani dalam kebenaran,

Page 54: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

39

menghormati orang lain, sabar, malu, pemurah, memelihara rahasia,

qonaah, dan sebagainya.

Pembahasan selanjutnya adalah akhlak tercela. Untuk ini pun

ada sendi-sendi yang patut diketahui,yang menjadi sumber timbulnya

perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Sendi-sendi akhlak tercela

tersebut merupakan kebalikan dari sendi-sendi akhlak terpuji, yaitu:

a. Khubtsan wa jarbazah (keji dan pintar), dan balhan (bodoh) yaitu

keadaan jiwa yang terlalu pintar atau tidak bisa menentukan

yang benar diantara yang salah karena bodohnya, di dalam

urusan ikhtiaroh.

b. Tahawur (berani tetapi semberono), jubun (penakut) dan khauran

(lemah, tidak bertenaga), yaitu kekuatan amarah yang tidak bisa

dikekang atau tidak pernah dilahirkan, sekalipun sesuai dengan

yang dikehendaki akal.

c. Syarhan (rakus) dan jumud (beku), yaitu keadaan syahwat yang

tidak terdidik oleh akal dan syari‟at agama, tetapi ia bisa

berkelebihan atau sama sekali tidak berfungsi.

d. Zalim,yaitu kekuatan syahwat dan amarah yang tidak tebimbing

oleh hikmah.

Keempat sendi-sendi akhlak tercela ini akan melahirkan berbagai

perbuatan buruk yang dikendalikan hawa nafsu: congkak, riya,

mencaci maki, khianat, dusta, dengki, keji, seraka, „ujub, pemarah,

malas,membukakan rahasia, kikir, dan sebagainya dan kesemuanya

akan mendatangkan mudharat dan kerugian bagi individu dan

masyarakat.

Page 55: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

40

Akhlak yang baik akan selalu mendapat pujian dari orang yang

ada disekitarnya,sedangkan akhlak buruk akan menimbulkan sebuah

permasalahan dalam kehidupan seseorang. walau terkadang kebaikan

seseorang seringkali diartikan sebagai sesuatu yang tidak

mengenakkan bagi oranag yang memiliki akhlak yang kurang baik,

namun sesuatu yang baik pasti akan menghasilakan sesuatu yang

baik pula. Sebagai mana terdapat dalam firman Allah SWT: QS= 23: 1

Terjemahnya:

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman” 50

Ayat ini menjelaskan bahwa apabila manusia itu berbuat baik

atau berbuat kebajiakan maka kebajikannya itu akan dirasakannya, baik

di dunia maupun di akhirat. Tetapi apabila mereka berbuat jahat, yaitu

melakuakan perbuiatan yang bertentangan dengan bimbingan wahyu,

serta bertentangan dengan fitrah kejadian mereka sendiri, sehingga

mereka berani menentang kebenaran dan menentang norma-norma

dalam kata kehidupan mereka sendiri, maka akibat dari perbuatan

mereka itu adalah kemurkaan Allah SWT.

Jelaslah bahwa jika manusia dapat membawa dirinya pada

sebuah pergaulan yang baik, maka akan mendapat perlakuan yang

50 UII , Alqur’an dan Tafsirnya, (Jilid. V Jogyakarta: PT. Dana Bhakti wakaf,

1995), ,h.529-530

Page 56: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

41

baik pula,akan tetapi hal tersebut tidak bermaksud

menjadikannya/mendidiknya menjadi orang munafik.

Karenanya agar terhindar dari julukan yang seperti itu, maka

manusia haruslah menentukan sebuah sikap dan sifat yang sesuai

dengan akhlakul karimah, yang tidak bertentangan apa yang dimiliki

dalam hati nurani serta hidayah yang telah dianugerahi oleh Allah

pada tiap-tiap makhluknya.

Dengan demikian akhlak adalah kelakuan antar manusia dengan

Tuhan, dan manusia dengan manusia, manusia dengan dirinya

sendiri, dan anatara manusia dengan makhluk lainnya.

2. Proses Pembentukan Peserta Didik Berakhlak Mulia

Peserta didik merupakan salah satu unsur dunia dalam

pendidiikan. Dan tujuan utama yang akan dicapai dari pendidikan

adalah: hendak menciptakan produk-produk yang bermutu baik,

cakap (lahir batin) dalam berbagai aspek. Dalam hal ini peserta didik

diharapkan berakhlak mulia. Karena karena pembentukan akhlak mulia

adalah jiwa pendidikan islam.51

Selain itu peserta didik akan berhasil dalam belajar dan

pendidikan, kalau tanpa petunjuk, bimbingan dan nasehat dari

seorang pendidik kiranya tepat apa yang dikatakan oleh Ali bin Abi

51 A.Mujab Mahalli, Adab dan Pendidikan dalam Syari’at Agama Islam ,

(Jogyakarta: Liberty , 1984), h.39

Page 57: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

42

Thalib, bahwa syarat keberhasilan peserta didik dalam belajar dalah

petunjuk dari seorang pendidik. Karena biar bagaimanapun juga

pendidik sangat besar peranannya dalam proses pendidikan. Proses

pendidikan dan belajar akan berhasil serta membentuk akhlak mulia,

jika memenuhi syarat-syarat sebagi berikut: belajar, pelatihan, motivasi,

pembiasaan dan keteladanan seorang figure agar dapat dijadikan

teladan dalam pembentukan peseta didik yang berakhlak mulia dalam

pembentukan peseta didik yang berakhlak mulia memerlukan proses

dan dalam proses tersebut membutuhkan metode atau cara dalam

merealisasikan pembentukan akhlak. Ada beberapa cara dan pendekatan

yaitu: peniruan, dan pembiasaan, motivasi dan keteladanan. Namun

demikian, masih banyak cara dan metode yang ditawarkan para pakar,

namun dalam penelitian ini hanya dibatasi oleh beberapa cara,

diantaranya sebagai berikut:

1. Menanamkan rasa cinta kepada Allah swt pada diri peserta didik.

2. Memelihara jiwa ketulusan dan kemuliaan.

3. Selalu memperteguh nilai-nilai cinta antar sesama.

4. Meluruskan kesalahan pribadi pada peserta didik melalui:

a) Dengan tindakan langsung

Pengarahan seorang pendidik dalam meluruskan kesalahan

peserta didik dengan cara islami/benar adalah hal yang sangat

penting, tentunya dengan tidak merendahkan peserta didiknya.

Page 58: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

43

b). Tindakan secara tidak langsung

Yaitu teladan yang baik seorang pendidik yang berakhlak baik

dalam bergaul sehari-hari dengan para peserta didik, karena tindakan

ini adalah tujuan yang sangat sangat penting dalam agama.

5. Membentuk akhlak yang baik melalui kisah-kisah orang yang

alaim.

Demikianlah beberapa pendekatan yang sedikit banyaknya ikut

mendukung para pendidik dalam bentuk peserta didik yang berakhlak

mulia. Tapi semua itu tidak akan tercapai dan menjadi bukti nyata bila

tidak ada pembiasaan, motivasi, dan keteladanan yang baik dari para

pendidik.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak

Peserta didik

Agar pembentukan akhlak dapat berjalan dengan efektif ada

beberapa factor lain yang perlu diperhatikan dalam proses pembentukan

akhlak yaitu:

a. Faktor Internal

Adapun faktor internal yang mempengaruhi pembentukan akhlak

meliputi:

1) Faktor kepercayaan (agama)

Agama bukan saja kepercayaan yang harus dimiliki oleh setiap

manusia, tetapi ia harus berfungsi dalam dirinya untuk menentukan

Page 59: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

44

segala aspek kehidupannya, misalnya berfungsi sebagai suatu sistem

kepercayaan, system ibadah dan kemasyarakatan, yang terkait dengan

nilai akhlak. Di sinilah agama menjadi faktor mendasar bagi perubahan

perilaku. 52

2) Faktor Pembawaan Naluriah

Sebagai makhluk biologis, ada factor pembawaan sejak lahir yang

menjadi pendorong perbuatan setiap manusia. Faktor ini disebut dengan

naluri atau tabiat menurut J.J.Rosseau. Naluri itu dapat merusak diri

dan dapat pula memberi manfaat, hal ini tergantung kepada cara

penyalurannya. Kecenderungan naluriah dapat dikendalikan oleh akal

atau tuntunan agama, sehingga manusia dapat mempertimbangkan

kecenderungannya, apakah itu baik atau buruk.53

Dengan demikian akal dan naluri dalam Islam keduanya perlu

dimanfaatkan dan disalurkan dengan sebaik-baiknya dengan bimbingan

dan pengarahan yang ditetapkan Al-Quran dan As-sunnah.

3) Faktor sifat-sifat keturunan

Ahmad Amin mengatakan: “bahwa perpindahan sifat-sifat tertentu dari orang tua kepada keturunanya disebut Al-Warasah (warisan sifat-sifat)”54

52 Mahjuddin, Konsep Dasar Pendidikan Akhlak , (Cet.I, Jakarta: Kalam mulia ,

2000) h. 25 53 Ibid, h.25 54 Ibid, h.25

Page 60: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

45

setiap manusia, ada juga faktor lingkungan yang mempengaruhinya,

misalnya pendidikan dan tuntutan agama.

b. Faktor Ektertenal

Yang dimaksud dengan faktor eksternal disini adalah

lingkungan sekitar peserta didik, salah satunya adalah lingkungan

sekolah, lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor lingkungan

yang turut mempengaruhi pembentukan akhlak peserta didik, corak

hubungan antara pendidik dengan peserta didik atau antara peserta

didik dengan peserta didik lainnya akan banyak mempengaruhi aspek-

aspek kepribadian, termasuk nilai-nilai moral yang masih mengalami

perubahan.

Corak hubungan pendidik dengan peserta didik itu terdapat

dalam proses belajar-mengajar yang berlangsung di lingkungan

sekolah. Belajar dapat dipandang sebagai hasil, dimana pendidik

terutama melihat bentuk terakhir dari berbagai pengalaman interaksi

edukatif.

Belajar juga dikatakan sebagai proses, di mana pendidik melihat

apa yang terjadi selama peserta didik menjalani pengalaman-

pengalaman edukatif untuk mencapai satu tujuan. Yang diperhatikan

adalah pola-pola perubahan tingkah laku selama pengalaman belajar itu

berlangsung.

Belajar juga bisa dikatakan sebagai fungsi. Dalam hal ini, perhatian

ditujukan pada aspek-aspek yang menentukan atau yang memungkinkan

terjadinya perubahan tingkah laku manusia di dalam pengalaman

edukatif.55

Pembentukan akhlak peserta didik, tidak akan lepas dari soal

penanaman nilai-nilai, transfer of values. Oleh karena itu pendidik tidak

55 Winarmo Sukhmad, Pengantar Interaksi Belajar-Mengajar Dasar-Dasar dan

Teknik Metodologi Pembelajaran, (Cet,V, Bandung: Tarsito, 1985), h.74-75

Page 61: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

46

sekedar pengajar tapi betul-betul sebagai pendidik yang akan

memberikan nilai-nilai positif kepada peserta didiknya. Pendidik juga

harus berani memberi pujian. Pujian yang diberikan dengan tepat, dapat

mengakibatkan peserta didik mempunyai sikap sikap yang positif, dari

pada pendidk selalu mengkritik dan mencela. Pujian dapat menjadi

motivasi belajar peserta didik dengan positif.

Apabila usaha murid telah menghasilakan akhlak yang sesuai

dengan tujuan semula, proses belajar mengajar dapat dikatakan

mencapai titik akhir semantara. Akhlak tersebut terlihat pada perbuatan,

reaksi dan sikap peserta didik secara fisik maupun mental. Bersamaan

dengan hasil utama itu terjadi bermacam-macam proses mengiring yang

juga menghasilkan “tambahan” pebuatan akhlak , akhirnya terdapat satu-

kesatuan yang menyeluruh.

Dengan demikian lingkungan sekolah hendaknya lingkungan

sekolah hendaknya dipandang tidak hanya sebagi tempat untuk

menambah ilmu guna dipergunakan sebagai modal hidup di kemudian

hari, akan tetapi sebagi tempat pembinaan akhlak yang baik bagi

peserta didik.

Hidup bersama antar manusia berlangsung di dalam berbagai

bentuk hubungan dan berbagai jenis situasi. Tanpa adanya proses

interaksi di dalam hidup manusia, tidak mungkin mereka dapat hidup

bersama. Proses interaksi itu mungkin terjadi, Karena kenyataannya

bahwa manusia pada hakikatnya memiliki sifat sosial yang besar.

Dengan demikian, maka ada beberapa jenis interaksi yang memberi

kekhususan pada proses interaksi, misalnya interaksi belajar-mengajar

maupun interaksi edukatif. 56

56 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Cet,III, Jakarta: PT. Rineka Cipta,1995), h.96

Page 62: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif

karena penelitian ini berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat

alami. Menurut Bryan dan Tylor pendekatan kuantitatif yaitu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati.1

Mengingat orientasinya demikian, maka sifatnya mendasar dan

naturalistis atau bersifat alamiah, serta tidak bisa dilakukan di

laboratorium, melainkan di lapangan. Data yang di hasilkan berupa data

deskriptif dalam bentuk pertanyaan atau kat-kata yang berasal dari

sumber data yang di amati atau diteliti agar mudah dipahami.2

B. Lokasi dan Objek Penelitian

1. Lokasi

Lokasi Tempat yang digunakan sebagai penelitian adalah di SD

Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar.

1 Lexi J Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2000), h.3. 2 Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993),

h. 159

Page 63: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

48

2. Objek Penelitian

Objek dalam pelaksanaan penelitian ini adalah peserta didik.

C. Fokus Penelitian

Intereraksi yang berlangsung dalam kehidupan di sekitar

manusia dapat diubah menjadi interaksi yang bernilai Edukatif.

Interaksi yang dapat disebut interaksi edukatif apabila secara sadar

mempunyai tujuan untuk mendidik dan untuk mengantarkan anak

didik kearah kedewasaannya. Dalam hal ini yang menjadi pokok

adalah maksud dan tujuan berlangsungnya interaksi tersebut, karena

kegiatan interaksi itu memang direncanakan atau di sengaja.

Kesadaran dan kesengajan melibatkan diri dalam proses

pembelajaran pada siswa dan guru akan dapat memunculkan

berbagai interaksi belajar.

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Pembelajaran Interaksi Edukatif Pendidik dalam upaya

Pembentukan akhlak Peserta didik dalam kurikulum SD Negeri

Cendrawasih 1 Kota Makassar adalah salah satu bagian mata pelajaran

agama islam (PAI) yang di arahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum islam, yang

kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan

Page 64: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

49

bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan, pengalaman, pembiasaan

dan keteladanan.3

Adapun defenisi operasional dari pembahasan ini ada beberapa hal

yaitu:

1. Interaksi edukatif pendidik dalam upaya pembentukan akhlak

peserta didik di SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan saling

mempengaruhi yang terjadi antara pendidik Akhlak dengan peserta

didik SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar. Adapun yang

menjadi indikatornya adalah komunikasi yang dinamis, peran ganda

seorang pendidik mempengaruhi peserta didik dengan baik

sebagai sumber terpercaya, serta kepribadian pendidik yang

menarik untuk peserta didik tiru.

2. Interaksi edukatif belajar yang peneliti maksud ini adalah Interaksi

edukatif dalam mempelajari Akhlak peserta didik SD Negeri

Cendrawasih 1 Kota Makassar. Adapun yang menjadi Interaksi

edukatif belajar adalah perasaan senang dan tertarik yang

mendorong peserta didik untuk belajar, perhatian peserta didik

untuk konsentrasi, keterlibatan peserta didik secara aktif dan

motivasi ekstrinsik.

3 Suharsimi Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Cet

XIII, Jakarta: Rineka Cipta), h.134.

Page 65: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

50

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian atau biasa juga di sebut dengan alat

pengumpulan data. Instrumen penelitian adalah alat yang di gunakan

untuk mengumpulkan data penelitian. Karena alat atau instruen ini

menggambarkan juga cara pelaksanaannya, maka sering juga di sebut

dengan teknik penelitian.4 Adapun instumen yang di gunakan sebagai

berikut:

1. Pedoman Observasi

Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara terstruktur di gunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bila peneliti atau pengumpulan data mengetahui dengan pasti

tentang informasi apa yang akan di peroleh. Oleh karena itu, dalam

melakukan wawancara, pengumpulan data telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya telah di siapkan. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap

responden di beri pertanyaan yang sama dan pengumpulan data

mencatatnya.5

4 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode dan Prosedur), (Cet.I,

Jakarta: Kencana 2013), h, 247

5 Ibid., h.319

Page 66: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

51

3. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan berupa peristiwa yang telah

berlalu. Dengan teknik komunikasi, peneliti memperoleh informasi dari

bermacam-macam sumber tertulis atau dokumentasi yang ada pada

informasi atau tempat, di mana informasi bertempat tinggal atau

melakukan kegiatan sehari-hari. Teknik dokumentasi merupakan

pelengkap dari penggunaan teknik obsevasi dan wawancara.

Dokumentasi merupakan sejumlah fakta dan data tersimpan dalam bahan

yang berbentuk dokumen. Sebagian besar data yang tersedia adalah

berbentuk surat-surat, catatan harian, cendramata, foto dan lain memberi

ruang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di

waktu silam.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini adalah

menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sebab bagi

peneliti kualitatif, fenomena dapat di mengerti maknanya dengan baik.

Dalam pengumpulan data, secara garis besar peneliti akan menggunakan

beberapa tekhnik sebagi berikut:

1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada

objek penelitian dan mengumpulkan data yang di perlukan.

Page 67: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

52

2. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan Kepala Sekolah,

Pendidik untuk mendapatkan data yang di perlukan.

3. Dokumentasi, yaitu informasi yang di peroleh lewat fakta yang

tersimpan dalam surat, catatan harian, arsip, dan lain-lain.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun

ke dalam pola, memiliki manfaat yang penting dan yang akan di pelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri dan

orang lain.6

Data yang sudah terkumpul, sebelum di ananlisis terlebih dahulu di

lakukan pengelolaan data. Pengelolaan data melalui proses sebagai

berikut:

1. Metode induktif, yaitu teknik analisis data dengan bertitik tolak

dari suatu data yang bersifat khusus, kemudian dianalisis dan

disimpulkan dengan bersifat umum.

2. Metode deduktif, yaitu suatu teknik analisis data yang bertitik

tolak dari data yag bersifat umum kemudian dianalisis dan

diambil kesimpulan yang bersifat khusus.

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h,206

Page 68: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Obyektif dan Lokasi Penelitian

Pembahasan ini peneliti akan menguraikan tentang hasil

penelitian ini, terlebih dulu peneliti memberikan gambaran tentang

obyektif lokasi penelitian sebagai berikut:

1. Sejarah singkat lokasi penelitian

Sebagai langkah awal dalam pembahasan ini akan

dikemukakan sejarah singkat Sekolah Dasar Negeri Cendrawasih 1

Kota Makassar Kecamatan Mamajang Kota Makassar yang dijadikan

sebagai obyek penelitian. Sekolah Dasar Negeri Cendrawasih 1 Kota

Makassar Kecamatan Mamajang Kota Makassar merupakan salah

satu pendidikan formal yang terletak di Jalan Cenderawasih No. 368

A Kelurahan Tamparang Keke Kota Makassar yang didirikan pada

tanggal 06-01-1989.

Sejak berdirinya pada tahun 1989 sampai pada tahun 1989

sampai pada tahun ajaran 1994-2019 telah mengalami beberapakali

mengalami pergantian kepala sekolah pada tahun ajaran 1994-2019

yang menjabat sebagai kepala sekolah yang pertama adalah ibu Dra.

ST Rahmatia.W kemudian pada tahun ajaran 1994-1996 digantikan

lagi dengan ibu Fatimah Arsyad pada tahun ajaran 1996-2000 di

gantikan lagi dengan ibu Dra. Hj. Halimah pada tahun ajaran 2000-

Page 69: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

54

2016 sekarang yang menjabat sebagai kepala sekolah adalah Bapak

Muhammad Bahri, S.Pd tahun ajaran 2016 – 2019 sampai sekarang ini.

2. Visi dan Misi SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

a. Visi

Berupaya mencerdaskan siswa-siswi yang unggul serta

berprestasi, deibang IPTEK dan IMTAQ menuju Sekolah yang

berbasis lingkungan

b. Misi

1. Mengembangkan kurikulum terintegrasi pendidikan lingkungan

2. Mewujudkan prestadi di bidang akademik dan non akademik

yang berdasarkan IPTEK dan IMTAQ

3. Terciptanya generasi yang cerdas dan berprestasi serta

peduli terhadap lingkungan yang berkelanjutan

4. Ikut serta dalam pencegahan yang perlindungan dalam

pelestarian lingkungan

3. Keadaan Tenaga Pendidik

Dalam proes belajar mengajar pendidik mempunyai tugas

memberi motivasi, membimbing dan memberi fasilitas belajar anak

didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena itu pendidik

mempunyai tanggung jawab terhadap proses perkembangan anak

didiknya. Dengan keahlian pendidik dalam mendidik tentu dia tahu

bagaimana perkembangan akhlak anak didiknya dan mengetahui

kesulitan – kesulitan belajar anak didiknya.

Page 70: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

55

Mengenai keberadaan pendidik di SD Negeri Cendrawasih 1 Kota

Makassar Kecamatan Mamajang Kota Makassar

Tabel 4.1. Keadaan Pendidik SD Negeri Cendrawasih

1 Kota Makassar Kecamatan Mamajang Kota

No Nama Jabatan status

1. Muhammad Bahri, S.Pd Kepala Sekolah PNS

2. Syahrir Guru PNS

3. Rahmawati, S.Pd Guru PNS

4. Zuniarty, S.Pd Guru PNS

5. Yusmidayanti Yusuf, S.Pd Guru PNS

6. Hanifah Hadi, S.Pd Guru PNS

7. Agustin DN, S.Pak Guru PNS

8. Isramirawaty. R, S.Pd Guru Tenaga Kontrak

9. Riska Irmawanti, A.Ma Guru Tenaga Kontrak

10. Yusvita Sulhadri, S.Pd Guru Tenaga Kontrak

11. Asrullah, S.Pd Guru Tenaga Kontrak

12. Marwah Limpo, S.Pd Guru Tenaga Kontrak

13 Fitriani, S.Pd Guru Tenaga Kontrak

14. Ardi, S.Pd Guru Tenaga Kontrak

15. Anna Amalia.M, S.Pd Guru Tenaga Kontrak

16. Saddiah S.Ag Guru Tenaga Kontrak

Sumber data : Kantor SD Negeri Cendrawasih 1 Kota

Makassar1

4.Keadaan siswa SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

Peserta didik merupakan bagian dari komponen yang tiak

dapat dipisahkan dari sekolah karena siswa merupakan objek

1 Sumber data: Kantor SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

Page 71: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

56

pendidikan dan tujuan untuk diberi pengajaran. Pendidikan tidak

mungkin terlaksana tanpa adanya siswa sebagai objek yang

menerima pendidikan.

Peserta didik SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

Kecamatan Mamajang Kota Makassar tahun pelajaran 2019/2020

berjumlah 389 siswa. Keseluruhan jumlah siswa untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Table 4.2. Keadaan siswa SD Negeri Cendrawasih 1 Kota

Makassar Kecamatan Mamajang Kota

Makassar tahun ajaran 2019/2020

No Siswa Jenis Kelamun

Laki-Laki perempuan Jumlah

1 Kelas 1a 18 14 32

2 Kelas 1b 14 18 32

3 Kelas 2a 16 15 31

4 Kelas 2b 15 16 31

5 Kelas 3a 17 12 29

6 Kelas 3b 15 11 26

7 Kelas 4a 19 14 33

8 Kelas 4b 16 19 35

9 Kelas 5a 13 19 32

Page 72: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

57

10 Kelas 5b 20 13 33

11 Kelas 6a 19 19 38

12 Kelas 6b 22 16 38

Jumlah 204 186 390

Sumber data : Kantor SD Negeri Cendrawasih 1 Kota

Makassar2

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

Untuk mengetahui sarana dan prasarana SD Negeri

Cendrawasih 1 Kota Makassar, berikut ini dicantumkan daftar sarana

prasarana yang peneliti susun dalam bentuk tabel.

Salah satu penunjang proses kegiatan belajar mengajar adalah

sarana dan prasarana. Sarana dan prasrana yang penting dalam

menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar, akan tetapi

sangat berpengaruh juga dengan fasilitas atau sarana dan prasarana

yang dapat menunjang keefektifan belajar siswa selama proses

belajar mengajar berlangsung.

Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana yang

ada di SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar Kecamatan

Mamajang Kota Makassar dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Sarana dan prasarana SD Negeri Cendrawasih 1

Kota Makassar Kecamatan Mamajang Kota Makassar

2 Sumber data: Kantor SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

Page 73: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

58

No. Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Guru (Kantor)

Ruang Kelas

Perpustakaan

Lapangan Olahraga

UKS

Kantin

Toilet Guru

Toilet Siswa

1

1

10

1

1

1

2

4

2

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Sumber data : Kantor SD Negeri Cendrawasih 1 Kota

Makassar3

Dari tabel keadaan sarana dan prasarana tersebut diahatas

maka, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

Kecamatan Mamajang Kota Makassar sudah cukup memadai dalam

mendukung proses belajar mengajar yang efektif. Dapat dilihat dalam

tabel diatas sarana pendukung yang cukup menunjang.

B. Interaksi Edukatif Pendidik Dalam Upaya Pembentukan Akhlak

Peserta Didik di SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

Intraksi yang dimaksud adalah hubungan timbal balik antara

pendidik dan peserta didik yang berlangsung di sekolah. Untuk

3 Sumber data: Kantor SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

Page 74: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

59

mewujudkan peneliti dalam melakukan penelitian ini maka peneliti

lebih memfokuskan penelitian ini hanya pada salah satu bidang studi

yang terdapat di sekolah yang menjadi obyek penelitian peneliti ,

yaitu hanya pada bidang studi Akhlak. Dengan demikian berarti

pendidik yang dimaksud adalah pendidikan akhlak.

Interaksi edukatif dalam hal ini hanya terbatas dalam

lingkungan sekolah, yaitu interaksi antar pendidik dengan peserta

didik dalam proses belajar mengajar di kelas maupun diluar jam

belajar mengajar tapi masih di lingkungan sekolah. Proses interaksi

ini dilihat saat pembelajaran akhlak berlangsung, dan interaksi antara

pendidik dan peserta didik di sekolah, mana interaksi ini

mengandung niai edukatif (pendidikan) dari tenanga mengajar dalam

hal ini adalah pendidik akhlak yang melaksanakan tugasnya sebagai

seorang pendidik yang mendidik, membimbing, dan mengarahkan

peserta didik pada akhlak yang baik pada suatu pihak, dengan

warga belajar (peserta didik) yang sedang melaksanakan kegiatan

belajar mengajar di pihak lain.

Dengan demikian yang menjadi inti pembahasan dalam skripsi

ini adalah seputar masalah interaksi edukatif yang dilakukan oleh

pendidik akhlak dalam upaya pembentukan akhlak peserta didik

agar dapat berperilaku islami (berakhlakul karima). Sedangkan bidang

studi akhlak hanya ditunjukkan agar peneliti lebih focus dalam

melakukan penelitian.

Page 75: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

60

Setiap pendidik akan mempunyai pengaruh terhadap peserta

didik, pengaruh tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan

pengajaran yang dilakukan dengan sengaja dan ada pula yang terjadi

secara tidak sengaja, bahkan tidak disadari oleh pendidik, melalui sikap,

gaya mengajar dan kinerjanya dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan

mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Anak yang

berminat terhadap sesuatu akan berusaha lebih keras untuk belajar

dibandingkan dengan anak yang kurang berminat. Minat besar

pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila ada pendidik yang

kinerjanya dalam mengajar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan

oleh peserta didik maka akan menimbulkan minat belajar peserta didik

berkurang dan hal ini memungkinkan peserta didik yang bersangkutan

tidak belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

Pendidik yang kompeten dan profesional harus mampu

menciptakan kondisi-kondisi sedemikan rupa sehingga peserta didik

tertarik terhadap suatu mata pelajaran. Melalui interaksi edukatif tersebut

diharapkan pendidik dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik

terhadap suatu pelajaran. Minat belajar yang tinggi akan mendukung

berlangsungnya proses belajar mengajar. Belajar dengan minat akan

mendorong peserta didik belajar lebih baik dari pada belajar tanpa

minat. Minat ini timbul apabila peserta didik tertarik akan sesuatu karena

Page 76: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

61

sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan

dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya .

Akhir-akhir ini banyak keluhan bahwa minat belajar terhadap mata

pelajaran Akhlak berkurang. Salah satu penyebabnya adalah faktor

pendidik yaitu kurang menguasai bahan ajar dan kurang cakap dalam

membimbing peserta didik dalam belajar. Perilaku dan sikap pendidik di

sekolah terutama dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh

pada peserta didik. Sikap pendidik yang menyenangkan dirasakan oleh

peserta didik sebagai kebahagiaan tersendiri.

Keadaan ini memungkinkan siswa lebih berminat dalam belajar.

Apabila siswa merasa bahwa kinerja guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan siswa, maka

akan menimbulkan rasa malas dan bosan pada diri siswa. Siswa yang

berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan

sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Seorang siswa

mempunyai minat yang besar terhadap suatu bidang studi ia akan

memusatkan perhatian lebih banyak dari temannya, kemudian karena

pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang

memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai

prestasi yang tinggi dalam bidang studi tersebut. Selain itu Pendidik juga

harus menjadi panutan yang dapat dicontoh oleh siswanya baik dalam

perkataan, perbuatan dan pergaulannya dalam kehidupan sehari-hari,

baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar.

Page 77: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

62

Seorang Pendidik dapat saja menyusun sistem pendidikan yang

lengkap dengan menggunakan seperangkat metode atau strategi sebagai

pedoman dan acuan dalam bertindak serta mencapai tujuan dalam

pendidikan. Namun keteladanan seorang Pendidik sangatlah penting

dalam interaksi dengan Peserta Didiknyanya. Karena pendidikan tidak

hanya sekedar menangkap atau memperoleh sesuatu dari ucapan

seorang Pendidik, akan tetapi justru melalui keseluruhan kepribadian yang

tergambar pada sikap dan tingkah laku seorang Pendidik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Ardi, S. Pd. I

tentang interaksi edukatif pendidikan Akhlak peserta didik mengatakan

bahwa:

“ Iya menurut saya kalau cara untuk mengajarkan sopan santun, kemudian akhlak kepada siswa bagaimana mengajarkan tata karma,sopan terhadap gurunya, kemudian menghargai dia harus hormat apapun itu baik temannya, gurunya, orang tua ataupun masyarakat seperti itu”

Berdasarkan hasil wawancara diatas, bahwa peserta didik

bagaimana mengajarkan tata kramah, sopan terhadap pendidiknya,

kemudian menghargai temannya apapun disekelilingnya, dia harus

hormat apapun itu baik temannya, pendidiknya, orang tua ataupun

masyarakat seperti itu.

“ Iya kalau Akhlak Peserta Didik di SD Negeri Cendrawasih 1 ini Alhamdulillah mulai dari kelas 1 – 6 semua baik, karena memang kita disini mengajarkan bagaimana sopan santun yang harus dimiliki semua peserta didik”

Page 78: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

63

Berdasarkan hasil wawancara diatas, Akhlak peserta didik SD

Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar Alhamdulillah mulai dari kelas 1-

6 semuanya diajarkan bagaimana sopan santun yang harus dimiliki

oleh semua peserta didik.

“ Iya metode yang saya pake disini adalah metode diskusi dan banyak lagi, metode – metode yang saya pake misalnya juga seperti: metode ceramah intinya ada beberapa metode yang seharusnya memang diterapkan kepada peserta didik.”

Berdasarkan hasil wawancara diatas, metode yang saya pake

adalah metode diskusi misalnya metode ceramah intinya ada beberapa

metode yang seharusnya memang diterapkan kepada peserta didik

yang lainnya.

“ Iya langkah-langkah pembentukan kepribadian peserta didik adalah: 1. Mengajarkan disiplin waktu

2 . mengajarkan tepat waktu, intinya datang kesekolah

3. kemudian disiplin dalam belajar, disiplin dalam segala hal, kalau waktunya keluarmain iya keluarmain, kalau waktunya belajar iya belajar”

Berdasarkan hasil wawancara diatas, langkah-langkah

kepribadian peserta didik, mengajarkan disiplin waktu kesekolah,

mengajarkan tepat waktu , agar tidak terlambat datang kesekolah intinya

datang kesekolah, dan disiplin dalam belajar, disiplin dalam segala hal,

waktunya keluarmain iya keluarmain dan kalau waktunya belajar iya

belajar

Page 79: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

64

“ Iya pelaksanaan pendidikan Akhlak di SD Negeri Cendrawasih 1 ini sudah terlaksana dengan begitu baik karena begitu banyak yang mendukung di sekolah ini hotspot, sarana dan prasarana, kemudian banyak hal yang mendukung di sekolah ini baik faktor internal maupun faktor eksternal intinya semua mendukung.” 4

Berdasarkan hasil wawancara diatas, pendidikan Akhlah di SD

Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar terlaksana dengan baik begitu

banyak yang mendukung di sekolah hospot, sarana dan prasarana dan

banyak hal yang mendukung di sekolah ini baik faktor internal maupun

eksternal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Agustin dwi

nurtjahjanti, S. Pak tentang interaksi edukatif pendidikan Akhlak

peserta didik mengatakan bahwa:

“ Sangat bagus karena kami saling mendukung dalam setiap kegiatan keagamaan baik itu dari anak- anak , pihak sekolah, Guru dan orang tua.”

Berdasarkan hasil wawancara diatas, para guru dan orang tua

saling mendukung dalam setiap kegiatan keagamaan baik dari anak-anak

samapi guru dan orang tunya ikut hadir dalam kegiatan keagamaan

“ Yaitu karena pengaruh biasanya pengaruh dari sosmed, apa lagi kita sekarang lebih banyak melihat di sosmed pendapat – pendapat orang, jadi itu kadang yang membuat ada kesenjangan, antara pengaruh tidak baik yang sama – sama tinggi agamanya, tetapi sebagai ummat beragama kita mengambil yang positifnya, karena Negara di Indonesia ini kan pancasila, jadi disinilah persatuan dan kesatuan harus kita tegakkan saling menghormati, seperti yang ada di sila – sila pancasila yaitu merupakan dari kesadaran diri kita, kita jadikan dia panutan atau kita jadikan dia tuntunan

4 Ardi S.Pd.I guru PAI Wawancara tanggal 11 Desember 2019

Page 80: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

65

untuk supaya Negara Indonesia ini cool lagi, damai, dan lebih indah dilihat perkembangannya.”5

Berdasarkan hasil wawancara diatas, biasanya pengaruh dari

sosmed, kita sekarang lebih banyak melihat dari sosmed pendapat-

pendapat seseorang, tapi sebagai ummat beragama kita mengambil dari

sisi positifnya, Negara Indonesia kan panca sila, disinilah persatuan dan

kesatuan yang harus ditegakkan dan saling menghormati satu samalain

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Muhammad Bahri

selaku kepala sekolah tentang faktor pendukung dan penghambat

interaksi edukatif pembentukan akhlak peserta didik

“Yang menjadi faktor pendukung dalam meningakatkan prestasi disini banyak ada kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka, sholat dhukha berjama’ah, sholat dhuhur berjma’ah, kegiatankegiatan itu bisa menjadi faktor pendukung karena dengan siswa mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut pelajaran yang diperoleh tentang pelajaran akidah bisa diaplikasikan di kehidupan seharihari, karena pelajaran akidah akhlak tidak sekedar ranah penilaian dari luar tapi sampai dari dalam hati”6

Berdasarkan hasil wawancara diatas, Kami sebagai pendidik

tentunya menginginkan siswa saya berperilaku yang agamis,maka dari itu

kami bapak ibu guru ingin memberikan contoh-contoh nyata kepada siswa

agar bisa menjadi motivasi untuk siswa-siswa kami.

“Berbicara tentang faktor penghambat interaksi edukatif pembentukan akhlak peserta didik ada beberapa hal yang diungkapkan oleh guru. Ada yang dari luar juga ada yang dari

5 Agustin dwi nurtjahjanti, S. Pak guru Agama Kristen Wawancara tanggal 21 Desember

2019

6 Muhammad Bahri, S,Pd, I Wawancara tanggal 27 Desember 2019

Page 81: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

66

dalam, Selain faktor pendukung pasti juga ada faktor penghambat atau faktor-faktor yang harus dihadapi oleh seorang guru dalam upaya meningkatkan prestasi siswa. Mengenai faktor penghambat peneliti berusa mencarai informasi tentang masalah penghambat tersebut dengan

wawancara yang diharapkan informasi itu bisa didapatkan. Berdasarkan hasil wawancara diatas, Seperti yang kita ketahui

bahwa alokasi waktu yang disediakan sekolah untuk mata pelajaran

akhlak hanya 2 jam pelajaran setiap minggunya, jadi apa yang bisa

mereka peroleh dalam materi yang diberikan guru Apalagi untuk

mengajarkan anak tentang bersikap baik dan menanamkan nyanilai-nilai,

waktu yang di butuh kan lebih dari 2 jam

C. Faktor Pendukung dan penghambat Interaksi Edukatif Pendidik

dalam pembentukan Akhlak peserta didik di SD Negeri

Cendrawasih 1 Kota Makassar

Dalam menciptakan iklim interaksi edukatif tentunya banyak hal

yang menjadi pendukung serta menghambat baik itu dari segi sekolah

maupun dari segi peserta didiknya. Di bawah ini akan di jabarkan

mengenai faktor pendukung serta penghambat interaksi edukatif

anatara pendidik dan pesetra didik pada mata pelajaran Akhlak.

1. Faktor Pendukung

a. Pendidik memiliki kedekatan emosional.

Sebagai seorang pendidik harus senantiasa mencurahkan

waktunya untuk peserta didiknya. Terlebih jika hal ini sebagai

profesionalitas seorang pendidik di sekolah. Karna kedekatan itulah

Page 82: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

67

peserta didik merasa di perharkan oleh pendidik. Di sisilain dengan

kedekatan emosional pendidik akan mudah menyampaikan pesan baik

itu berupa nasihat, larangan serta materi – materi pelajan. Kedekatan

anatara pendidik dan peserta didik menjadikan peserta didik tidak

memiliki jarak secara emosi, hingga akhirnya terjadi komunikasi dan

interaksi yang baik antara keduanya.

b. Peserta didik memiliki sikap terbuka.

Peserta didik harus memiliki sikap terbuka terhadap pendidik

dalam kegiatan pembelajaran baik itu di dalam kelas maupun diluar

kelas. Peserta didik hendaknya tidak malu dan menutup diri jika ada hal

– hal yang kurang dipahami dari pelajaran yang di sampaikan.

c. Sikap hormat-menghormati antar sesama.

Sebagai mana di ketahui dari pembahasan sebelumnya, bahwa

interaksi yang di budayakan di SD Negeri Cendrawasih 1 Kota

Makassar adalah sikap saling menghormati. Hal ini berkaitan erat

dengan norma – norma sosial yang dibawa oleh masing – masing

peserta didik.

d. Program – program pendidik.

Yang dimaksud dari program – program pendidik adalah

kegiatan yang telah diagendakan oleh pendidik dalam mata pelajaran

akhlak program ini antara lain sholat berjamaah dan pelaksanaan

kegiatan hari besar islam. Di seriap kegiatan ini pendidik berusaha

Page 83: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

68

menciptakan interaksi edukatif yang baik untuk mendukung proses

pembelajaran.

2. Faktor Penghambat

a. Kondisi kepribadian peserta didik yang berbeda.

Peserta didik pastinya memiliki kepribadian yang berbeda-beda,

karena peserta didik berasal dari berbagai daerah yang berbeda –

beda, pengalaman berinteraksi dengan lingkungan dimana mereka

tinggal juga berbeda. Daerah yang mereka tempati pasti memiliki adat

dan budaya yang berbeda – beda. Oleh karena itu dalam hal ini

pendidik harus pandai – pandai dalam mengatur komunikasih.

Memahami kondisi kepribadian menjadi tantangan tersendiri bagi

pendidik untuk menciptakan interaksi edukatif dalam pembelajaran.

b. Peserta didik yang bersikap tertutup

Adanya rasa tidak terbuka atau tertutup dari peserta didik itu

sendiri. Karena mungkin peserta didik malu dan belum berani

berbicara di kelas. Peserta didik yang mengalami kondisi ini pasti

akan memiliki hambatan dalam berinteraksi, baik dengan pendidik

maupun peserta didik yang lain. Hal ini akan sangat terlihat ketika

proses belajar mengajar berlangsung, dimana peserta didik yang

bersikap tertutup atau pendiam lebih pasif di banding peserta didik

yang memiliki sikap keterbukaan.

“ Iya kalau penghambat pastinya ada seperti faktor internal, yaitu faktor dari dalam yang mungkin misalnya sarana dan prasarana yang mendukung kalau misalnya, dan faktor eksternal atau faktor diluar iya mungkin

Page 84: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

69

karena pendidikan dari orang tuanya sendiri mungkin seperti itu. Hingga kita harus mendekatkan anak itu supaya kita bias menghormati orang tuanya.”

Berdasarkan hasil wawancara diatas, mungkin karena pendidikan

dari orang tunya itu sendiri. Sehingga rasa tidak terbuka atau tertutup

pada peserta didik yang lain dimana peserta didik bersikap lebih pasif

dengan peserta didik yang memiliki sikap keterbukaan.

Page 85: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpuan

Dari uraian - uraian yang penulis kemukakan pada bab

sebelumnya , maka dapat ditarik kesimpulsan sebagai berikut:

1. Berdasarkan data - data dari hasil penelitian di SD Negeri

Cedrawasih 1 Kota Makassar maka dapat diketahui bahwa

interaksi edukatif ( hubungan timbal balik pendidik dengan

peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik

yang lain dalam proses kegiatan belajar mengajar) yang

berlangsung di kelas maupun diluar kelas (di sekolah)

berjalan dengan sangat baik. “transfer of knowledge” tetapi

juga “transfer of values” dengan demikian peserta didik tidak

hanya mempunyai ilmu pengetahuan tetapi juga dapat

mengamalkan ilmu yang dimilikinya dalam kehidupan sehari -

hari.

2. Berdasarkan data – data yang diperoleh selama penelitian

maka dapat diketahui bahwa peserta didik di SD Negeri

Cendrasasih 1 Kota Makassar memiliki akhlak yang baik.

Mereka tidak hanya baik terhadapa pendidik mereka tetapi

juga kepada teman - teman. Dengan memperhatikan hal –

hal tersebut dapat dikatakan, terdapat pengaruh antara

Page 86: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

71

interaksi edukatif yan g terjadi di SD Negeri Cendrawasih 1

Kota Makassar dengan pembentukan akhlak peserta didik di

sekolah. Hal ini terbukti dengan sikap peserta didik di

sekolah mereka membudayakan senyum, sapa dan salam.

Pergi kemesjid untuk menunaikan sholat tanpa diminta

pendidik. Karena pendidik dari awal sudah memberikan

contoh dan pemahaman bahwa beribadah dengan

kesadaran sendiri. Dan masih banyak lagi contoh – contoh

yang menunjukkan bahwa peserta didik di SD Negeri

Cendrawasih 1 Kota Makassar yang melakukan perilaku

terpiji.

B. Saran

Sebagai bagian akhir pembahasan skripsi ini, penulis akan

mengemukakan beberapa makna yang terkandung dalam penelitian

yaitu:

1. Pendidik harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada

peserta didiknya dengan menyediakan lingkungan yang

menyenangkan. Dalam interaksi yang berlangsung telah

terjadi interaksi yang bertujuan. Interaksi yang bertujuan itu

disebabkan pendidiklah memaknainya dengan menciptakan

lingkungan yang bernilai eduktaf demi kepentingan peserta

didiknya dalam proses belajarnya.

Page 87: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

72

2. Pendidik harus menjadi pembimbing dan figur yang baik

dengan peranan yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta

hubungan dua arah yang harmonis antara pendidik dengan

peserta didik.

3. Ketika interaksi edukatif itu berproses, pendidik harus

dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat mau memahami

peserta didiknya.

4. Tugas pendidik adalah membentuk peserta didik yang

berakhlakul karimah, cakap dan terampil. Untuk membentuk

peserta didik seperti itu maka pendidik juga harus

berakhlakul karimah, cakap dan terampil. Pendidik jangan

hanya mengajar, tapi juga harus mendidik. Mengajar lebih

cenderung mendidik peserta didik menjadi orang yang

pandai tentang ilmu pengetahuan saja, tetapi jiwa dan watak

peserta didik juga harus dibina dan untuk itu maka

mendidiklah jawabannya, katena mendidik adalah “transfer of

value” memindahkan nilai – nilai pada peserta didik.

Page 88: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

73

DAFTAR PUSTAKA

AL Qur’an dan Terjemah, Departemen Agama Republik Indonesia

Jakarta: CV. Toha Putra Semarang, 1989), h. 960

Al Ghazali, Imam. 1990. jilid 1, terj, Muhammad Zuhri. Semarang: Asy-

Syifa.

Ali Ja\maludin, Muhammad, 2001. Psikologi Anak Dan Remaja

Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Anwar Rosihon. 2008. Akidah Akhlak, Bandung: CV Pustaka Setia

Ardani, Moh.H. Nilai-nilai Akhlak/Budi Pekerti dalam Ibadah, Jakarta:

CV.Karya Mulia, 2001.

Arikunto,Suharsimi. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

B.Hurlock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1980

Bahreisj,Hussein. Ajaran-ajaran Akhlak Imam Ghazali, Surabaya: Al-

Ikhlas, 1981

Dastaghib,Syahid. Menuju Kesempurnaan Diri: wacana seputar akhlak,

Terj. Dari al- Akhlaq al-Islamiyah, oleh Ali Yahya. Jakarta:

Lentera Basritama, 2003.

Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: Yayasan

Penyelenggara/Penafsir Al-Quran, 1971.

Departemen Agama RI., 2009, Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung: PT

Sygma

Halim Mahmud, Ali Abdul, Akhlak Mulia, Gema Insani Pres, Jakarta: Cet I.

2004

Heri Gunawan, Kurikulum dan pembelajaran PAI, Bandung: Alfabeta,

2012

Husniawati, Risti. “Pengertian Riya Aniaya dan Deskriminasi”. 14 Mei

2014.

M. Quraish Shihab, Wawawsan Al Qur’an, Bandung: Mizan, 1996

Mahrus, modul Akidah, Jakarta : 2012

Marzuki, Prinsip Dasar Akhlak Mulia, Yogyakarta: Wahana Press, 2009.

Page 89: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

74

Masy'ari,Anwar H. Akhlak Al-Quran, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990.

Masyhur ,Kahar. Membina Moral dan Akhlak, Jakarta: Kalam Mulia, 1985

Miskawaih, Ibn 1994. Menuju Kesempurnaan Akhlak (Terj. Tahdzib al-

Akhlak oleh Helmi Hidayat) Bandung: Mizan

Moleong, Lexy., 2008, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, Keistimewaan Akhlak Islami,

Bandung: Pustaka Setia, 2006

Muhammad, Al-Ghazali., 1993, Akhlak Seorang Muslim, Semarang:

Wicaksana.

Muslim. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.

Nata, Abudin . Akhlak Tasawwuf, Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2003.

Praktis. Jakarta: Bina Aksara.

Prof. Dr. H. Abuddin Nata, Akhlak Tassawuf, (Jakrta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003), Cet. Ke-2, h. 147

Prof. Dr. H. Moh. Ardani, Akhlak Tassawuf, (PT. Mitra Cahaya Utama,

2005) Cet. Ke-2, h. 49-57

S, Saputra, Thoyib. Wahyudin. 2008. PAI Akidah Akhlak kelas X

Madrasah Aliyah. Bandung : Toha Putra.

S. Nasution, Kurikulum Dan pengajaran, Jakarta: Bina Aksara, 1984

Toha Putra.

Umary Barnawie, Materi Akhlak. (Solo: CV Ramadhani, 1988) h. 2

Zahruddin. AR. Pengantar Ilmu Akhlak (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004), Cet Ke-1, h.

Zainal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran, Surabaya: Insan

Cendikia, 2002

Zaki Mubarok Latif, dkk, Akidah Islam, Yogyakarta: UII Press, 2001

Page 90: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

PEDOMAN WAWANCARA

Judul Skripsi :

Interaksi Edukatif Pendidik Dalam Upaya Pembentukan Akhlak Peserta Didik Di SD Negeri Cendrawasih 1 Kota Makassar

A. Identitas Responden

1. Nama : ………………………………………………………. 2. Jenis Kelamin : ………………………………………………………. 3. Pekerjaan : ……………………………………………………….

B. Pertanyaan

1. Bagaimana pendapat bapak mengenai perencanaan

pembentukan Akhlak Peserta Didik?

…………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

2. Bagaimana Akhlak Peserta Didik terhadap Guru?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

3. Bagaimana pandangan ibu mengenai keagamaan akhlak di

Indonesia?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

4. Bagaimana dengan toleransi akhlkak antar agama di sekitar

lingkungan ibu?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Page 91: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

5. faktor pendukung dan penghambat interaksi edukatif

pembentukan akhlak peserta didik?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

6. Bagaimana straregi bapak dalam menghadapi tantangan dan

hambatan tersebut selama menjadi kepala sekolah?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Page 92: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 93: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

DOKUMENTASI

Tanggal/ Hari: 11 – 12 – 2019/ Rabu

Guru PAI

Ruang Guru

Page 94: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

Tanggal/ Hari: 27 – 12 – 2019/ Jum’at

Kepala Sekolah

Ruang Guru

Page 95: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

Tanggal/ Hari: 21 – 12 – 2019/ Sabtu

Guru Agama Kristen

Ruang Kelas

Page 96: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 97: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 98: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 99: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 100: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

Murid - murid kelas 5 dan wali kelas

Page 101: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 102: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

Murid - murid kelas 6 dan wali kelas

Page 103: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 104: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 105: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 106: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 107: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 108: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan
Page 109: INTERAKSI EDUKATIF PENDIDIK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN … · Pendidikan Agama Islam, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

JUMRIAH. Lahir di Makassar, 08 Februari 1989.

Anak pertama Nursiah. Jenjang pendidikan pertama

SD Negri Cendrawasih 1 Kota Makassar selesai tahun

2002, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Bajiminasa Makassar

selesai tahun 2005. Ditahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMA

Bajiminasa Makassar, dan selesai tahun 2008. Dan pada tahun 2013

terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar

pada Fakultas Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Organisasi

Peneliti Ikut dalam Struktural Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar

Muhammadiyah Makassar menjabat sebagai anggota bidang

keipmawatian, BEM FAI, HMJ FAI, IMM bidang Kadesisasi