interaksi

3
Interaksi Kombinasi dari obat-obat lain bersama diuretika dapat menimbulkan interaksi yang tidak dikehendaki, seperti : - Penghambat ACE (lihat Bab 35, anti hipertensiva) dapat menimbulkan hipotensi yang hebat, maka sebaiknya baru diberikan setelah penggunaan diuretikum dihentikan selama 3 hari - obat-obat rema (NSAID’s) dapat agak memperlemah efek diuretis dan anti hipertensif akibat sifat retensi natrium dan airnya - kortikosteroida dapat memperkuat kehilangan kalium - aminoglikosida ototoksitas diperkuat berhubung diuretika sendiri dapat menyebabkan ketulian (revesibel) - antidiabetika oral dikurangi efeknya bila terjadi hiperglikemia - litiumklorida dinaikkan kadar darahnya akibat terhambatnya ekskresi zat-zat tersendiri 1. Ferosemida : frusemide, Lasix, Impugan Turunan sulfonamide ini (1964) berdaya diuretis kuat dan bertitik kerja di lengkungan Henle bagian menaik. Sangat efektif pada keadaan udema di otak dan paru-paru yang akut. Mulai kerjanya pesat, oral dalam 0,5-1 jam dan bertahan 4-6 jam, intavena dalam beberapa menit dan 2,5 jam lamanya. Resrpsinya dari usus hanya lebih kurang 50%, PP-nya k.I. 97%, plasma-t 1 / 2 -mya 30-60 menit; eksresinya melalui kemih secara utuh, pada dosis tinggi juga lewat empedu. Efek sampingnya berupa umum, pada injeksi i.v. terlalu cepat, ada kalanya tetapi jarang terjadi ketulian (revensibel) dan hipotensi. Hipokaliemia reversible dapat terjadi pula. Dosis : pada udema oral 40-80 mg pagi p.c, jika perlu atau pada insufisiensi ginlaj sampai 250-2.000 mg sehari dalam 2-3 dosis. Injeksi i.v. (perlahan) 20-40 mg. pada keadaan kemelut hipertensi sampai 500 mg. penggunaan i.m. tidak dianjurkan. 2. Asam etakrinat : Edecrin Devirat fenoksiasetat ini (1963) juga bertitik kerja di lingkungan Henle. Efeknya pesat dan kuat, bertahan 6-8 jam. Ekskresinya berlangsung melalui empedu dan kemih.

Upload: sono-edogawa

Post on 16-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

t

TRANSCRIPT

InteraksiKombinasi dari obat-obat lain bersama diuretika dapat menimbulkan interaksi yang tidak dikehendaki, seperti : Penghambat ACE (lihat Bab 35, anti hipertensiva) dapat menimbulkan hipotensi yang hebat, maka sebaiknya baru diberikan setelah penggunaan diuretikum dihentikan selama 3 hari obat-obat rema (NSAIDs) dapat agak memperlemah efek diuretis dan anti hipertensif akibat sifat retensi natrium dan airnya kortikosteroida dapat memperkuat kehilangan kalium aminoglikosida ototoksitas diperkuat berhubung diuretika sendiri dapat menyebabkan ketulian (revesibel) antidiabetika oral dikurangi efeknya bila terjadi hiperglikemia litiumklorida dinaikkan kadar darahnya akibat terhambatnya ekskresi

zat-zat tersendiri1. Ferosemida : frusemide, Lasix, ImpuganTurunan sulfonamide ini (1964) berdaya diuretis kuat dan bertitik kerja di lengkungan Henle bagian menaik. Sangat efektif pada keadaan udema di otak dan paru-paru yang akut. Mulai kerjanya pesat, oral dalam 0,5-1 jam dan bertahan 4-6 jam, intavena dalam beberapa menit dan 2,5 jam lamanya.Resrpsinya dari usus hanya lebih kurang 50%, PP-nya k.I. 97%, plasma-t1/2-mya 30-60 menit; eksresinya melalui kemih secara utuh, pada dosis tinggi juga lewat empedu.Efek sampingnya berupa umum, pada injeksi i.v. terlalu cepat, ada kalanya tetapi jarang terjadi ketulian (revensibel) dan hipotensi. Hipokaliemia reversible dapat terjadi pula.Dosis : pada udema oral 40-80 mg pagi p.c, jika perlu atau pada insufisiensi ginlaj sampai 250-2.000 mg sehari dalam 2-3 dosis. Injeksi i.v. (perlahan) 20-40 mg. pada keadaan kemelut hipertensi sampai 500 mg. penggunaan i.m. tidak dianjurkan.2. Asam etakrinat : EdecrinDevirat fenoksiasetat ini (1963) juga bertitik kerja di lingkungan Henle. Efeknya pesat dan kuat, bertahan 6-8 jam. Ekskresinya berlangsung melalui empedu dan kemih.Berhubung _____ dan seringnya mengakibatkan gangguan lambung-usus, zat ini tidak boleh diberikan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun.Dosis oral 1-3 dd 50 mg p.c,i.v. (perlahan) 50 mg gram Na.3. Hidroklorthiazida: IHCT, EsidexSenyawa sulfamoyl ini (1959) diturunkan dari klorthiazida yang dikembangkan dari sulfanilamide. Bekerja di bagian muka tubuli distal. Efek diuretisnya lebih ringan dari diuretika lengkungan tetapi bertahan lebih lama, 6-12 jam. Daya hipotensifnya lebih kuat (pada jangka panjang), maka banyak digunakan sebagai piihan pertama untuk hipertensi ringan sampai sedang. Sering kali pada kasus yang lebih berat dikombinasikan dengan obat-obat lain untuk memperkuat efeknya, khususnya beta-blockers. Efek optimal ditetapkan pada dosis 12,5 mg dan dosis di atasnya tidak akan menghasilkan penurunan tenai lagi (____ dosis-efek datar). Zat induknya klothiazida berkhasiat 10 kali lebih lemah, maka kini tidak digunakan lagi.Resorpsinya dari usus sampai 80%, PP nya k.l. 70% dengan plasma-1 6-15 jam. Eksresinya terutama lewat kemih secara utuh

Devirat-HCT yang banyak sekali disintesa semuanya memiliki daya kerja sama dan hanya berlainan mengenai potensi dan lama kerjanya, rata-rata 12-18 jam. Khususnya digunakan dalam kombinasi dengan obat-obat hipertensi lain, antara lain : Aldazide = buthiazida 2,5 + epironotakton 25 mg Dyta-urese = bendroflumethiazida 2,5 + propranolol 80 mg

Klortalidon : HygrotonDevirat sulfonamida ini (1959) rumusnya mirip dengan thiazide, begitu pula khasiat diuretisnya sedang. Mulai kerjanya sesudah 2 jam dan bertahan sangat lama. Antara 24-72 jam tergantung pada tingginya dosis. Efek hipertensinya bertambah secara berangsur-angsur dan baru optimal sesudah -4 minggu.

Indapamida (Natrilix, Fludex) adalah devirat sulfamoyl long-acting (1974) dengan efek hipotensif kuat pada dosis sub-diuretis, yang baru optimal setelah 2-4 bulan. Efeknya bertahan beberapa minggu sesudah terapi dihentikan, tanpa terjadi rebound effect.Resopsinya lengkap, bersifat sangat lipofil dan terikat kuat pada eritrosit: PP-nya 79%, plasma-t -nya 15-18 jam. Ekskresinya lewat kemih, yakni 60% terutama berbagai metabolit dan 20% lewat tinja. Dosis hipertensi 2,5 mg pagi p.c. dapat dikombinasi dengan beta-blockers.

Klopamida adalah devirat sulfamoyl pula dengan lama kerja 12-24 jam. Hanya digunakan dalam sediaan kombinasi, antara lain : Brinerdin = klopamida 5 + reserpine 0,1 + dihidroergokristin 0,5 mg Viskaldix = klopamida 5 + pindolol 10 mg

Mefrusida (Baycaron) adalah devirat disulfonamida (1967) dengan titik kerja di lengkung Henle, tetapi dengan pola kerja seperti thiazide. Mulai kerjanya ambat, setelah 6 jam dan bertahan 20-24 jam. Dosis hipertensi 12,5 mg pagi p.c. udema 25-100 mg sehari.

Spironolakton : Aldactone, Letona, AldazidePenghambat aldosterone ini (1959) berumus ___. Mirip struktur hormone alamiah. Mulai kerjanya setelah 2-3 hari dan bertahan sampai beberapa hari pula setelah pengobatan dihentikan. Daya diuretisnya agak lemah, maka khusus digunakan berkombinasi dengan diuretika umum lainnya.

sebagai obat antiepilepsi. Penggunaan lainnya adalah sebagai obat penyakit ketinggian (hooglevrees, rasa takut di tempat yang amat tinggi) yang bercirikan alkalosis dengan penghambatan pusat napas; gejala ini ditanggulangi oleh acidosis yang ditimbulkan asetazolamida.Resorpsinya baik, mulai kerjanya dalam 1-3 jam dan bertahan selama k.l. 10 jam. PP-nya 90% lebih, plasma t -nya 3-6 jam dan dieksresikan lewat kemih secara utuh.Dosis: pada glaucoma oral 1-4 dd 250 mg, penyakit ketinggian: 2 dd 250 mg dimulai 3 hari sebelum bertolak ke lokasi yang tinggi.