integrasi pendidikan karakter dalam penilaian …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu,...

10
Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam… 51 INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Thontjie Makmara Program Studi PGSD Jurusan IP FKIP Undana e-mail: Abstrak: Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia merupakan dasar bagi perencanaan pembelajaran selanjutnya. Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia dalam proses belajar mengajar telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan dan keterampilan berbahasa peserta didik berkontribusi signifikan dalam pembentukan karakternya. Menyambut Generasi Emas Indonesia, pendidikan karakter mutlak diintegrasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai sarana pengembangan karakter bangsa. Calon guru memiliki peran pentingbangan karakter dalam pengembangan karakter bangsa. Indeks prestasi mahasiswa tidak berbanding lurus dengan pengembangan karir. Indeks prestasi mahasiswa lebih cenderung mencerminkan hard skills, sementara soft skills berperan penting dalam pengembangan karir. Kata kunci: penilaian, bahasa Indonesia, karakter, skills Produk Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Undana adalah calon guru bahasa Indonesia. Opini kebanyakan orang mengindikasikan bahwa bahasa Indonesia itu mudah, bahkan tidak perlu diajarkan karena tiap hari berbahasa Indonesia, sementara itu, fakta menunjukkan bahwa mengajarkan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa dan sebagai sarana pengembangan pendidikan karakter bangsa Indonesia, tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak orang tidak merasa bangga berbahasa Indonesia. Mengajarkan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa dan sebagai sarana pengembangan pendidikan karakter bangsa Indonesia adalah salah satu wujud dari tema yang dipilih oleh panitia, yaitu Pengajaran bahasa dan kebijakan bahasa dalam perspektif pendidikan nilai dan penguatan karakter manusia Indonesia. Ada pakar yang mengatakan bahwa kompetensi yang diusung Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yaitu kurikulum yang berlaku sekarang, bukanlah hal baru, karena telah dirintis Benyamin S. Bloom, maupun pakar lainnya. Di kalangan dosen juga, apalagi dosen Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, perihal kompetensi, bukanlah hal yang baru. Kendati demikian, apa maksud dari kompetensi, bagaimana proses pembelajarannya, bagaimana kontennya, dan bagaimana proses penilaiannnya, masih sangat beragam dalam implementasinya. Walaupun pemahaman kita tentang kompetensi dimaksud bukanlah hal baru, tetapi jumlah program studi di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univarsitas Nusa Cendana (Undana) yang terakreditasi B, masih dapat dihitung dengan jari. Oleh sebab itu, menurut hemat saya, perihal kompetensi, tak perlu diperdebatkan tentang asal-muasal dan karakteristiknya secara teoritis. Ada banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, namun kata kunci dari kompetensi ialah bisa apa. Saya sependapat dengan Dr. H. Martinis Yamin (2012: iv) yang menyebut dengan guyon, bahwa kompetensi itu ibarat syair lagu dan irama, syair tetap tetapi irama yang diubah, syair lagu dalam irama keroncong, bisa didangdutkan, menjadi pop, bahkan bisa manjadi irama rok dan sebagainya. Jadi, inti dari kompetensi ialah bisa apa.

Upload: others

Post on 22-Jul-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio; 7. Jika tuntutan indikator berkaitan

Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam…

51

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIANPEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Thontjie Makmara

Program Studi PGSD Jurusan IP FKIP Undanae-mail:

Abstrak: Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia merupakan dasar bagiperencanaan pembelajaran selanjutnya. Penilaian pembelajaran bahasa Indonesiadalam proses belajar mengajar telah memberikan kontribusi yang signifikan dalampengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan dan keterampilanberbahasa peserta didik berkontribusi signifikan dalam pembentukan karakternya.Menyambut Generasi Emas Indonesia, pendidikan karakter mutlak diintegrasikandalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai saranapengembangan karakter bangsa. Calon guru memiliki peran pentingbangan karakterdalam pengembangan karakter bangsa. Indeks prestasi mahasiswa tidak berbandinglurus dengan pengembangan karir. Indeks prestasi mahasiswa lebih cenderungmencerminkan hard skills, sementara soft skills berperan penting dalampengembangan karir.

Kata kunci: penilaian, bahasa Indonesia, karakter, skills

Produk Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Undana adalah calon gurubahasa Indonesia. Opini kebanyakan orang mengindikasikan bahwa bahasa Indonesia itumudah, bahkan tidak perlu diajarkan karena tiap hari berbahasa Indonesia, sementara itu,fakta menunjukkan bahwa mengajarkan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa dansebagai sarana pengembangan pendidikan karakter bangsa Indonesia, tidaklahsemudah yang dibayangkan. Banyak orang tidak merasa bangga berbahasa Indonesia.Mengajarkan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa dan sebagai saranapengembangan pendidikan karakter bangsa Indonesia adalah salah satu wujud daritema yang dipilih oleh panitia, yaitu Pengajaran bahasa dan kebijakan bahasa dalamperspektif pendidikan nilai dan penguatan karakter manusia Indonesia.

Ada pakar yang mengatakan bahwa kompetensi yang diusung KurikulumBerbasis Kompetensi (KBK), yaitu kurikulum yang berlaku sekarang, bukanlah hal baru,karena telah dirintis Benyamin S. Bloom, maupun pakar lainnya. Di kalangan dosen juga,apalagi dosen Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, perihal kompetensi, bukanlah halyang baru. Kendati demikian, apa maksud dari kompetensi, bagaimana prosespembelajarannya, bagaimana kontennya, dan bagaimana proses penilaiannnya, masihsangat beragam dalam implementasinya. Walaupun pemahaman kita tentang kompetensidimaksud bukanlah hal baru, tetapi jumlah program studi di lingkungan FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univarsitas Nusa Cendana (Undana) yangterakreditasi B, masih dapat dihitung dengan jari. Oleh sebab itu, menurut hemat saya,perihal kompetensi, tak perlu diperdebatkan tentang asal-muasal dan karakteristiknyasecara teoritis. Ada banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, namun kata kuncidari kompetensi ialah bisa apa.

Saya sependapat dengan Dr. H. Martinis Yamin (2012: iv) yang menyebutdengan guyon, bahwa kompetensi itu ibarat syair lagu dan irama, syair tetap tetapi iramayang diubah, syair lagu dalam irama keroncong, bisa didangdutkan, menjadi pop, bahkanbisa manjadi irama rok dan sebagainya. Jadi, inti dari kompetensi ialah bisa apa.

Page 2: INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio; 7. Jika tuntutan indikator berkaitan

Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam…

52

Berangkat dari kata kunci ini, maka setiap kali memasuki ruang kuliah, hal yang menjadipanduan pembelajaran ialah hari itu, ialah mahasiswa bisa apa.

Di perguruan tinggi, standar kompetensi dan kompetensi dasar disusun sendirioleh dosen pengampu mata kuliah. Belajar dengan kompetensi dasar, yaitu belajar denganproses yang berkelanjutan, pengujian yang dilakukan berkelanjutan, guru selalumenganalisis hasil yang dicapai peserta didik, manakala 75% siswa gagal, maka mutlakdiadakan pembelajaran dengan cara remedial (Yamin, 2012: iv). Perihal bisa apa, mutlakmengacu pada kebutuhan dunia kerja. Perihal penilaian berbasis kompetensi, mengacupada kata kunci mahasiswa bisa apa, Penilaian berbasis kompetensi, tidak hanya menilaiapa yang diketahui mahasiswa, tetapi juga menilai apa yang dilakukan mahasiswa denganberbagai teknik penilaian, baik dalam hal tes maupun non tes.

Dalam konteks implementasi KBK, penilaian berbasis kompetensi, adalahpenilaian berbasis kelas. Muslich (2007:91) mengatakan bahwa dikatakan penilaianberbasis kelas karena kegiatan penilaian dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatanpembelajaran. Pendapat ini ada benarnya, tetapi perlu dijabarkan lebih rinci. Penilaianberbasis kelas dimaksud, hendaknya didasarkan pada panduan, yaitu mengacu padaindikator pencapaian hasil belajar. Panduan dimaksud dapat dikonkretkan sebagaiberikut:1. Jika tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya: penilaian

unjuk kerja;2. Jika tuntutan indikator berkaitan dengan perubahan perilaku, maka teknik

penilaiannya: penilaian sikap;3. Jika tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik

penilaiannya: tes tertulis4. Jika tuntutan indikator berkaitan dengan perencanaan, pengumpulan data,

pengolahan, penganalisisan, dan penyajian data, teknik penilaiannya: penilaianproyek;

5. Jika tuntutan indikator berkaitan dengan kegiatan memproduksi, maka teknik:penilaiannya penilaian produk;

6. Jika tuntutan indikator berkaitan dengan kumpulan informasi dalam kurun waktutertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio;

7. Jika tuntutan indikator berkaitan status pencapaian kompetensi oleh peserta didik:penilaian diri

8. dan seterusnya.Terkait dengan pendidikan nilai dan penguatan karakter manusia Indonesia

sebagaimana dijadikan sebagai tema seminar ini, pendidikan karakter mutlakdiintegrasikan dalam proses pembelajaran. Karena belajar dengan kompetensi dasar, yaitubelajar dengan proses yang berkelanjutan, pengujian yang dilakukan berkelanjutan, makabutir karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran, mutlak dilakukan penilaianberbasis kelas secara berkelanjutan. Adapun butir-butir karakter yang dituntutpengintegrasiannya dalam pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh Kemendiknas2010: 9-10, mencakup 18 butir karakter lengkap dengan deskripttornya sebagai berikut:

Nilai DeskriptorReligius Sikap dsan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadahagama lain dan hidupo rukun dengan pemeluk agama lain

Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinyasebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,tindakan dan pekerjaan

Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,

Page 3: INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio; 7. Jika tuntutan indikator berkaitan

Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam…

53

etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda daridirinya

Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh padaberbagai ketentuan dan peraturan.

Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalammengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, sertamenyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atauhasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki

Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada oranglain dalam menyelesaikan tugas-tugas

Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak, yang menilai sama hakdan kewajiban dirinya dan orang lain

Rasa ingintahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahuilebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihatdan didengar

Semangatkebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkankepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dankelompok

Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkankesretiaan, kepedulian, dean penghargaan yang tinggi terhadapbahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politikbangsa

Menghargaiprestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untukmenghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat danmengakui serta menghormati keberhasilan orang lain

Bersahabat/berkomunikasi

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergauldan bekerja sama dengan orang lain

Cinta damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lainmerasa senang dan aman atas kehadiran dirinya

Gemarmembaca

Kebiasaanj menyediakan waktu untuk membaca berbagaibacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya

Pedulilingkungan

Sikap dan upaya yang selalu mencegah kerusakan padalingkungan alam dan sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi

Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan padaorang lain dan masyarakat yang membutuhkan

Tanggungjawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dankewajibannya, yang seharusnya ia lakukan terhadap diri sendiri,masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara danTuhan Yang Maha Esa

Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran berbasis kompetensi, menuntutkesediaan guru memenuhi ciri guru berkarakter sebagaimana terlihat pada diagramberikut ini.

Page 4: INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio; 7. Jika tuntutan indikator berkaitan

Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam…

54

CIRI GURUBERKARAKTER

MENCINTAIANAK

TIDAK PERNAHBERHENTIBELAJAR

BERSAHABATDENGAN ANAK DANMENJADI TELADAN

BAGI ANAK

LUWES DAN MUDAHBERADAPTASI

DENGANPERUBAHAN

MENCINTAIPEKERJAAN

GURU

Foerster, pencetus pendidikan karakter (dalam Muslich. 2011:127-128)mengemukakan empat ciri dasar karakter, yaitu (1) Keteraturan interior (tatanaan): Nilaidijadikan pedoman normatif sertiap tindakan; (2) Koherensi (pandangan/paradigma):Dasar membangun rasa percaya sehingga timbul rasa berani, tangguh, tidak terombangambing; (3) Otonomi: menginternalisasi aturan-aturan dari luar menjadi nilai bagi pribaditiap orang, tanpa terpengaruh oleh pihak lain; dan (4) Ketangguhan dan kesetiaan: Dayatahan seseorang guna mengingini apa yang dipandang baik.

Hasil survey yang diterbitkan oleh National Association of Colleges angEmployers (NACE) TAHUN 2002 di Amerika Serikat, dari jajak pendapat pada 457pengusaha, diperoleh kesimpulan bahwa IP hanyalah nomor 17 dari 20 kualitas yangdianggap penting dari seorang lulusan universitas. Kualitas yang menempati peringkatatas, justru hal-hal yang kadang dianggap sekedar basa-basi ketika tertulis di iklanlowongan kerja. Misalnya, kemampuan berkomunikasi, integritas dan kemampuanbekerja sama dengan orang lain. Kualitas-kualitas yang tidak terlihat wujudnya namunsangat diperlukan ini, disebut juga soft skills. Hasil survey dimaksud dapat dilihat padatabel berikut.

No Kualitas Skor

1 Kemampuanberkomunikasi

4,69

2 Kejujuran/integritas 4,59

3 Kemampuan bekerja sama 4,54

4 Kemampuan interpersonal 4,5

5 Etos kerja yang baik 4.46

6 Memilikimotivasi/berinisiatif

4,42

7 Mampu beraqdaptasi 4,41

8 Kemampuan analitikal 4,36

9 Kemampuan komputer 4,21

10 Kemampuan berorganisasi 4,05

No Kualitas Skor

11 Berorientasi pada detail 4

12 Kemampuaqn memimpin 3,96

13 Percaya diri 3,95

14 Berkepribadian ramah 3,85

15 Sopan/beretika 3,82

16 Bijaksana 3,75

17 IP ≥ 3,0 3,68

18 Kreatif 3,59

19 Humuris 3,25

20 Kemampuanenterpreneurship

3,23

HASIL SURVEI NATIONAL ASSOCIATION OF COLLEGES AND EMPLOYERSMENGENAI KUALITAS LULUSAN PERGURUAN TINGGI

YANG DIHARAPKAN DUNIA KERJA

Data tersebut mendukung pendapat Iwan Mulyawan yang disampaikan dalampenataran jabatan fungsional akademik dosen perguruan tinggi swasta wilayah IV JawaBarat dan Banten (http://www.kopertis4.or.id) bahwa Peran ilmu pengetahuan yangperoleh dari kuliah berwujud indeks prestasi, adalah sangat penting, terutama pada awal

Page 5: INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio; 7. Jika tuntutan indikator berkaitan

Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam…

55

karir seseorang. Pada tahap selanjutnya, baru soft skills yang sangat menonjolkebutuhannya. Semakin tinggi posisi seseorang, semakin canggih soft skills yangdibutuhkan. Soft skills dan hard skills digambarkan sebagai berikut:

Lebih lanjut, Iwan Mulyawan menyarankan agar kuliah dijadikan sebagaiinvestasi. Caranya ialah Soft skills dapat dilatih sejak sebelum lulus kuliah. Untukmengasah soft skills, seimbangkan aktivitas akademik (hard skills) & non Akademik.Jangan hanya lulus dengan gelar saja!

Kualitas pendidikan di Indonesia, kini sedang hangat dibicarakan. Salingmempersalahkan pun tak terelakan, termasuk guru sebagai kalangan terdepan dalampenyelenggaraan pendidikan yaitu guru. Guru di perguruan tinggi berucap, kami terimadari SMTA. Guru SMTA berucap, kami terima dari SMTP. Guru SMTP berucap, kamiterima dari SD/MI. Guru SD berucap, kami terima lulusan perguruan tinggi. Hal tersebutmenunjukkan adanya lingkaran setan yang tak ada ujungnya, sebagaimana terlihat padadiagram berikut ini.

Page 6: INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio; 7. Jika tuntutan indikator berkaitan

Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam…

56

LINGKARANSETAN

GURU SD

GURU SMTPGURU SMTA

GURUPERGURUAN TINGGI

Menurut hemat saya, perihal saling menyalahkan bukanlah solusi. Integrasipendidikan karakter dalam pembelajaran adalah bagian dari solusi yang mutlakdilaksanakan oleh setiap guru pada setiap jenjang pendidikan. Menurut Bung Karno:Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (characterbuilding) karena character building yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa yangbesar, maju dan jaya, serta bermartabat. Kalau character building ini tidak dilakukan,maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa kuli. Ungkapan Bung Karno sejalan denganWilliam Franklin Graham, yang mengatakan bahwa (1) Bila harta benda hilang, tidak adayang hilang; (2) Bila kesehatan hilang, ada sesuatu yang hilang; dan (3) Bila karakterhilang, segalanya hilang.

KELAS 1

KELAS 2KELAS 3KELAS 4

KELAS 5

KELAS 6

KELAS 7

MTK 1

MTK 2MTK 3MTK 4MTK 5

MTK 6

MTK 7

MTK 8

Sebagai contoh pengembangan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia,berikut ini adalah implementasi penilaian berbasis kompetensi dalam integrasi pendidikankarakter untuk mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi SekolahDasar.

Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi Sekolah DasarStandar Mengungkapkan gagasan dalam konteks strategi pembelajaran bahasa lisan

Page 7: INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio; 7. Jika tuntutan indikator berkaitan

Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam…

57

KompetensiKompetensiDasar

Menyelesaikan cerita sebagai strategi pembelajaran bahasa lisan

Indikator 1. Menentukan kelanjutan alur cerita sesuai kreasi tiap orang2. Melanjutkan cerita sesuai alur aslur cerita yang telah ditetapkan sendiri secara

kreatif3. Menghentikan cerita pada saat memasuki konflik antar tokoh cerita

Karakter yangdikembangkan

1. kerja keras2. kreatif3. mandiri4. rasa ingin tahu5. tanggung jawab

Materi Pokok Strategi pembelajaran bahasa lisan: Menyelesaikan ceritaPengembanganMateri KARAKTER YANG

DIKEMBANGKANGuru: Anak-anak, hari ini kita akan berlatih bercerita di depan kelas. Cerita yang

dimaksud di sini dapat berupa cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hariatau dapat pula berupa dongeng yang pernah kamu dengar. Temanmu yang Ibutunjuk akan bercerita. Tujuannya adalah Anda dapat mendengarkan dengan cermatsecara tepat dan dapat mengkomunikasikannya. Jadi, simaklah baik-balk isiceritanya, sebab pada saatnya nanti Ibu akan menunjuk seorang di antara kamuuntuk melanjutkan cerita temannmu itu. Apakah kamu sudah siap untukmendengarkan cerita?

Siswa: "Siap, Bu Guru."Guru : "Balk, Tono, silakan mulai bercerita."Tono : "Baik Bu Guru. Ceritanya tentang Anak Naked. Aceng suka mengganggu

binatang. Coba lihat, kucing yang sedang tidur, disepaknya hingga terkejut danIan tunggang Ianggang. Pada suatu hari, Aceng bermain-main di kebun PakKarta. Di sana dilihatnya sebuah sarang lebah sebesar bola sepak, menggantungdi ranting sebatang mangga. Lebah beterbangan di sekitar sarangnya. Suaranyaberdengung. Aceng ingin mengganggu lebah-lebah itu. Kalau sarangnyakulempar, pasti lebah-lebah itu akan bubar, kata Aceng dalam hati."

Guru: "Baik Tono. Sekarang giliran Toni melanjutkan cerita itu."Toni : "Aceng mencari batu. Setelah dapat, dilemparkannya batu itu ke sarang lebah

yang dilihatnya. Lemparannya tidak mengena. Dua tiga kali Iemparan barulahmengenai sasarannya. Aceng mean-nari kegirangan. la tidak tabu, tiba-tibalebah-lebah itu menyengati kepala, tangan dan kakinya."

Guru: "Bagus sekali. Ayo, Tri Ianjutkan."Tri : "Aceng jatuh kesakitan. la berteriak-teriak minta tolong. Pak Karta segera keluar dari

dalam rumah. Pak Karta membawa Aceng ke rumah sakit. Di sana is diobati olehPak Dokter. Teman-teman Aceng datang menjenguknya di rumah sakit. Merekamenasihati Aceng untuk tidak lagi suka mengusik binatang. Sejak peristiwa ituAceng berjanji dalam hatinya untuk tidak lagi mengusik binatang. la jera (kapok)dan lagi menjadi anak yang baik."

kerja keraskreatifmandirirasa ingin tahutanggung jawab

MENYELESAIKAN CERITA

Page 8: INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio; 7. Jika tuntutan indikator berkaitan

Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam…

58

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN BERBICARA(MENYELESAIKAN CERITA)

Petunjuk : Beri Lingkaran pada angka yang sesuai untuk setiap kemampuan yangteramati pada waktu anak menceritakan pengalaman :1 bila tidak pernah2 bila jarang3 bila kadang-kadang, dan4 bila siswa selalu melakukan

No Nama Mhs Aspek yang Dinilai RerataEkspresi Fisik Ekspresi Suara Ekspresi VerbalA B C D E F G H I J

1 Sandra

A= Berdiri tegak melihat pada penontonB= Mengubah ekspresi wajah sesuai

dengan perubahan pernyataan yangdisajikan

C= Mata melihat kepada penontonD = Berbicara dengan kata-kata yang jelasE= Nada suaranya berubah-ubah sesuai

pernyataan yang ditekankanF= Berbicara cukup keras untuk didengar

penonton

G= Memilih kata-kata yang tepat untukmenegaskan arti

H= Tidak mengulang-ulang pernyataanI = Menggunakan kalimat yang lengkap

untuk mengutarakan suatu pikiranJ= Menyimpulkan pokok-pokok pikiran

yang penting

No Aspek yang dinilai Skor Deskriptor

1 Kerja keras 3 Lanjutan cerita selaras dengan cerita sebelumnya dantercipta adanya konflik di antara para pelaku

2 Lanjutan cerita selaras dengan cerita sebelumnya tetapitidak tercipta adanya konflik di antara para pelaku

1 Lanjutan cerita tidak selaras dengan cerita sebelumnya

2 Mandiri 3 Lanjutan cerita selaras dengan cerita sebelumnya tanpabantuan orang lain

2 Lanjutan cerita selaras dengan cerita sebelumnya atasbantuan orang lain

1 Lanjutan cerita tidak selaras dengan cerita sebelumnya3 Rasa ingin tahu 3 Lanjutan cerita selaras dengan cerita sebelumnya dan

melanjutkannya secara lebih luas2 Lanjutan cerita selaras dengan cerita sebelumnya tetapi

lanjutannya tidak begitu luas1 Lanjutan cerita tidak selaras dengan cerita sebelumnya

4 Tanggung jawab 3 Lanjutan cerita selaras dengan cerita sebelumnya danmenyelesaikannya secara utuh

2 Lanjutan cerita selaras dengan cerita sebelumnya tetapitidak menyelesaikannya secara utuh

1 Lanjutan cerita tidak selaras dengan cerita sebelumnya

RUBRIK PENILAIAN KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN DALAM PEMBELAJARAN

Hasil survey yang diterbitkan oleh National Association of Colleges angEmployers (NACE) TAHUN 2002 di Amerika Serikat, dari jajak pendapat pada 457pengusaha, diperoleh kesimpulan bahwa IP hanyalah nomor 17 dari 20 kualitas yangdianggap penting dari seorang lulusan universitas. Kualitas yang menempati peringkatatas, justru hal-hal yang kadang dianggap sekedar basa-basi ketika tertulis di iklanlowongan kerja. Misalnya, kemampuan berkomunikasi, integritas dan kemampuanbekerja sama dengan orang lain. Kualitas-kualitas yang tidak terlihat wujudnya namunsangat diperlukan ini, disebut juga soft skills. Hasil survey dimaksud dapat dilihat padatabel berikut.

Kontribusi indeks prestasi dalam kualitas kinerja

Page 9: INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio; 7. Jika tuntutan indikator berkaitan

Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam…

59

Dalam dunia pendidikan, ketercapaian hard skills (aspek pengetahuan danketerampilan bidang ilmu) dan soft skills (aspek afektif) merupakan target yang harusdicapai sebagai hasil pembelajaran. Banyak orang yang menaruh harapan terhadaplembaga pendidikan agar tidak hanya member bekal pengetahuan (knowledge) ataupunketerampilan (skill) saja kepada anak didik, melainkan juga pemahaman danpembentukan soft skills seperti watak, sikap dan perilaku (attitude) didalam kehidupansehari-hari (Depdiknas, 2005). Kesuksesan seseorang ditentukan oleh soft skills (sekitar80%), sementara aspek hard skills hanya menyumbang sekitar 20% (Wibowo, Agus danHamrin.2012:128.Menjadi Guru Berkarakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar)

Simpulan

Berdasarkan uraian dalam sajia dalam uraian ini saya berkesimpulan bahwapenilaian dalam pembelajaran berbasis kompetensi, hendaknya mengintegrasikan softskills. Soft skills berperan penting dalam pengembangan karier di dunia kerja. Tanpadukungan soft skills secara signifikan, karien seseorang di dunia kerja akan mengalamikondisi yang stagnan.

Daftar Rujukan

Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2008. Buku PanduanPengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi. Jakarta:Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Hasil survey yang diterbitkan oleh National Association of Colleges and Employers(NACE) TAHUN 2002 di Amerika Serikat,

Iwan Mulyawan yang disampaikan dalam penataran jabatan fungsional akademik dosenperguruan tinggi swasta wilayah IV Jawa Barat dan Banten(http://www.kopertis4.or.id)

No Kualitas Skor1 Kemampuan

berkomunikasi

4,69

2 Kejujuran/integritas 4,59

3 Kemampuan bekerja sama 4,54

4 Kemampuan Interpersonal 4,5

5 Etos kerja yang baik 4,46

6 Memiliki

motivasi/berinisiatif

4,42

7 Mampu beradaptasi 4,41

8 Kemampuan analitikal 4,36

9 Kemampuan komputer 4,21

10 Kemampuan berorganisasi 4,05

No Kualitas Skor11 Berorientasi pada detail 4

12 Kemampuaqn memimpin 3,96

13 Percaya diri 3,95

14 Berkepribadian ramah 3,85

15 Sopan/beretika 3,82

16 Bijaksana 3,75

17 IP ≥ 3,0 3,68

18 Kreatif 3,59

19 Humuris 3,25

20 Kemampuan

enterpreneurship

3,23Sumber: Pedoman Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis

Kompetensi

Page 10: INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENILAIAN …fkip.undana.org/proju/2014/2014-7.pdf · tertentu, maka teknik penilaiannya: penilaian portofolio; 7. Jika tuntutan indikator berkaitan

Proceeding Generasi Emas Indonesia Makmara, Integrasi Pendidikan Karakter dalam…

60

Pedoman Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Kompetensi Undana2012.

Yamin, Martins. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.Jambi: ReferensiMuslich. 2007. KTSP. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.Jakarta: Bumi Aksara