integral dan penggunaannya.docx
TRANSCRIPT
INTEGRAL DAN PENGGUNAANNYA
TUGAS MANDIRI
MATEMATIKA KONTEKSTUAL KEMIPAAN 4
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD ARISTO VIDIARTA
15/379611/PA/16669
GEOFISIKA 2015
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2015/2016
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Matematika Kontekstual, yaitu TUGAS MAKALAH
TENTANG INTEGRAL DAN PENGGUNAANNYA tanpa halangan suatu apapun.
Banyak orang yang menganggap pelajaran matematika itu adalah pelajaran yang sulit,
tapi sebenarnya tidaklah ada hal yang sulit apabila kita memperhatikan, memahami dan tekun
belajar. Khususnya pada sub bab Integral dalam pelajaran ini mudah jika kita bisa mencoba soal-
soal integral terus menerus dan memahami konsep integral yang ada. Oleh karena itu, tugas ini
penulis buat untuk memahami integral dan penggunaannya.
Dengan tersusunya tugas ini penulis berharap dengan tugas ini bisa membuat penulis
mendapat nilai yang baik dan juga tugas ini semoga dapat berguna dalam proses belajar mengajar
dan berguna bagi pembacanya dengan begitu tidak percuma makalah ini disusun.
Dalam kesempatan kali tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bpk.
Dr. Budi Surodjo, M.Si. yang telah membina dan mengarahkan kami untuk dapat menyelesaikan
tugas ini dengan hasil yang baik dan penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Mengingat bahwa manusia memiliki kelebihan maupun kekurangan dalam mengerjakan
sesuatu hal, maka penulis mengharapkan pembaca bersedia untuk memberika koreksi terhadap
tugas ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari
para pembaca semua dan juga mudah mudahan laporan yang penulis susun ini dapat bermanfaat
bagi pembaca semua dan dapat meningkatkan prestasi si penyusun dan si pembaca .
Yogyakarta, 26 Oktober 2015
Penulis,
Muhammad Aristo Vidiarta
2
DAFTAR ISI
Judul…………………………………………………………………………………......... 1
Kata Pengantar……………………………………………………………………………. 2
Daftar Isi………………………………………………………………………………….. 3
BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………. 4
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………... 4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 5
1.3 Tujuan………………………………………………………………………… 5
1.4 Manfaat……………………………………………………………………….. 5
BAB II Pembahasan………………………………………………………………………. 6
2.1 Sejarah Integral……………………………………………………………….. 6
2.2 Definisi Integral………………………………………………………………. 9
2.3 Penerapan Integral dalam bidang Geofisika………………………………….. 13
2.4 Penerapan Integral dalam bidang lain………………………………………… 15
BAB III Penutup………………………………………………………………………….. 16
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………… 16
3.2 Saran………………………………………………………………………….. 16
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………. 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal, dimana
matematikaini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan. Melalui
perkembanganpenalaran dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan,
pengukurandan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika.
Matematikasecara praktis mendaji salah satu kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis.
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai
bidang,termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi,dan psikol
ogi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapanpengetahuan
matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaantemuan-temuan
matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang
sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan juga bergulat di
dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itusendiri, tanpa
adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadilatar munculnya
matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.
Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang patut di pelajari adalah Integral. Integral adalah
lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis yaitu integral tertentudan
integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral tak tentu yaitu
jika integraltertentu memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu tidak memiliki batasan –
batasan.Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta
didik juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian
Dengan mengajarkan Matematikakhususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik
dapat menerapkannya dalam kehidupansehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian
dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah ditemukannya Integral?
2. Apa yang dimaksud dengan Integral?
3. Bagaimana penerapan Integral dalam bidang Geofisika?
4. Bagaimana penerapan Integral dalam bidang lain?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah ditemukannya Integral.
2. Mengetahui definisi dari Integral.
3. Mengetahui penerapan Integral dalam bidang Geofisika
4. Mengetahui penerapan Integral dalam bidang lain.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui sejarah
ditemukannya Integral, definisi dari Integral, penerapan Integral dalam bidang Geofisika, dan
penerapan Integral dalam bidang lain.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Integral
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu zaman
kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern.
Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul,
tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis. Perhitungan volume dan luas yang
merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa
Mesir (c. 1800 SM)di mana orang Mesir menghitung volume piramida terpancung. Archimedes
mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus
integral.
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil
takterhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan
diferensial dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhaskara II pada abad ke-12 untuk
mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil takterhingga
dan menjelaskan bentuk awal dari “Teorema Rolle“. Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn
al-Haytham (Alhazen) menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah
pangkat empat, dan dengan menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu
metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap
perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi
menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial.
Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari mazhab astronomi
dan matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari.. deret Taylor, yang dituliskan dalam teks
Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di Jepang oleh
matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John Wallis
danIsaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah
6
kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.
Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai sebuah kesatuan dan
kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu
yang hampir bersamaan. Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke
bidang fisikasementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan
sekarang.
Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali, timbul
kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk menerima
penghargaan terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi
Leibniz yang pertama kali mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri
pemikirannya dari catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton
kepada beberapa anggota dari Royal Society.
Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara terpisah,
dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan. Sekarang, baik Newton dan
Leibniz diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz
yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan Newton
menamakannya “The science of fluxions“.
Sejak itu, banyak matematikawan yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan
lebih lanjut dari kalkulus.
Konon dalam sejarah matematika, pelajaran integral lebih dikenal dengan anti-differensial atau
kalo di sekolah atau perguruan tinggi, kita lebih mengenal kata “turunan” dibanding kata “differensial”.
Jadi Integral itu adalah kebalikan dari turunan. Baik integral ataupun differensial, keduanya merupakan
bagian dari ilmu Kalkulus dalam Matematika. Menurut sejarah, tokoh yang mengembangkan dan
memperkenalkan konsep differensial dan anti-differensial (integral) dalam ilmu matematika
adalah Gottfried Wilhelm Leibniz, atau lebih dikenal dengan Leibniz saja.
Lambang integral seperti cacing berdiri dahulunya dikenal dengan “Notasi Leibniz”, karena
Leibniz lah yang memperkenalkan konsep integral dalam Matematika, lambang integral seperti ini : ∫,
diambil dari huruf pertama nama si Leibniz, yaitu huruf “L”, namun pada zaman dahulu orang menuliskan
huruf “L” dalam bentuk yang indah.
7
Ilmuwan dalam Perkembangan Matematika Hitung Integral
Sejak ilmu matematika berkembang dari abad sebelum masehi sampai abad sesudah masehi juga
sampai sekarang jaman modern. Ilmu tentang integral mengalami perkembangan yang cukup bagus.
Dari integral yang dikembangkan oleh Leibnizh pada abad sesudah masehi sampai integral yang
kembangkan oleh Henstock-kurzweill jaman modern sekarang ini . menurut sejarahnya, orang yang
tercatat pertama kali mengemukakan ide tentang integral adalah Archimides, seorang ahli matematika
bangsa Yunani yang berasal dari Syracusa (287 – 212 SM). Ia menggunakan ide itu untuk menghitung
luas daerah lingkaran, daerah yang dibatasi parabola dan tali busur, dan sebagainya.
Hitung integral merupakan metode matematika dengan latar belakang sejarah yang cukup unik.
Banyak ilmuwan, baik matematika maupun non-matematika, yang berminat terhadap perkembangan
matematika hitung integral, di antrannya sebagai berikut.
Tokoh-Tokoh Matematika dalam integral
1. Archimedes (287-212 SM), seorang fisikawan sekaligus matematikawan dari Syracuse, Yunani. Pada
abad kedua sebelum masehi, Archimedes talah menemukan ide penjumlahan untuk menentukan luas
sebuah daerah tertutup dan volume dari benda putar. Diantaranya adalah rumus lingkaran, luas segmen
parabola, volume bola, volume kerucut, serta volume benda putar yang lain. Ide penjumlahan ini
merupakan salah satu konsep dasar dari Kalkulus Integral.
2. Isaac Newton (1642-1727 M), seorang matematikawan sekaligus fisikawan dari Inggris. Isaac
Newton dan Gottfried wilhelm Leibniz dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, meskipun bekerja
sendiri-sendiri, telah menemukan hubungan antara Kalkulus Differansial dan Kalkulus Integral. Walaupun
konsep luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup (integral tertentu) telah lebih dahulu diketahui,
tetapi I Newton dan Leibniz merupakan dua tokoh terkemuka dalam sejarah Kalkulus. Sebab, mereka
mampu mengungkapkan hubungan yang erat antara antiderivatif dengan intagral tertentu. Hubungan ini
dikenal denganTeorema Dasar Kalkulus.
3. Gottfried wilhelm Leibniz (1646-1716 M), seorang ilmuwan jenius dari Leipzig,
Jerman. Leibniz seorang ilmuwan serba-bisa. Ia mendalami bidang hukum, agama, filsafat, sejarah,
politik, geologi, dan matematika. Selain Teorema Dasar Kalkulus yang dikembangkan bersama Newton,
Leibniz juga terkenal dengan pemakaian lambang matematika. Lambang dx/dy bagi turunan dan
lambang ∫bagi integral merupakan lambang-lambang yang diusulkan oleh Leibniz dalam Hitung
Differensial dan Hitung Integral.
8
4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M), seorang matematikawan dari Gottingen, Jerman.
Meskipun Teorema Dasar Kalkulus telah dikemukakan oleh Newton, namun Riemann memberi definisi
mutakhir tentang integral tentu. Atas sumbangannya inilah integral tentu sering disebut sebagai Integral
Riemann.
2.2 Definisi Integral
Integral adalah suatu bilangan yang dihitung melalui proses pembatasan (limit) pada
daerah asal dari suatu fungsi, sering berbentuk interval atau bidang datar, lalu dibagi menjadi
sembarang unit-unit yang kecil, nilai fungsi pada suatu titik dikalikan dengan selang untuk
interval atau luas unit untuk bidang datar, hasil-hasil perkalian ini lalu
dijumlahkan.Pengintegralan merupakan invers (kebalikan) dari pendifferensialan, jadi rumus-
rumus integral dapat dirunut dari rumus differensial.
Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan menyusul
ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir bagaimana
menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ʃIntegral terbagi dua yaitu integral tak tentu dan integral tertentu. Bedanya adalah integral
tertentu memiliki batas atas dan batas bawah. Integral tak tentu biasanya dipakai untuk mencari
volume benda putar dan luas.
Integral Tak Tentu
Notasi/lambang untuk menyatakan integral adalah . Misalkan F(x) menyatakan
fungsi dalam x, dengan f(x) turunan dari F(x) dan c konstanta berupa bilangan real
sembarang, maka notasi integral tak tentu dari f(x) adalah
f ( x ) dx = F ( x ) + c
Rumus dasar integral tak tentu
9
a. Integral Fungsi Aljabar
Cara menentukan integral fungsi aljabar. Misalkan y = xn+1 maka kita dapat menentukan
turunan pertamanya, yaitu y' = (n+1) x(n+1)-1= (n+1) xn. y' =
dydx sehingga diperoleh
dydx =
(n+1) xn. Dari persamaan tersebut diperoleh dy = (n + 1) xn dx. Apabila diintegralkan
kedua ruas akan diperoleh persamaan:
dy = (n + 1) xn dx
y + c = (n + 1) xn dx
Kemudian disubtitusikan dengan bentuk fungsi y = x(n + 1) diperoleh
(n + 1) xn dx = x(n + 1) + c, sehingga diperoleh xn dx =
1n+1
xn+1+c, n –1
Pada materi diferensial, jika turunan F(x) adalah f(x) dan turunan G(x) adalah g(x) maka
turunan dari y= F(x) + G(x) adalah
dydx =f(x) + g(x), dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa
[f(x) + g(x)] dx = f(x) dx + g(x) dx
Sifat-sifat yang merupakan rumus-rumus dasar integral adalah sebagai berikut.
1. dx = x + c
2. xn dx =
1n+1 xn+1 + c; n –1
3. a n dx =
an+1 xn+1 + c; n –1
4. a dx =a + c
5. [f(x) + g(x)] dx = f(x) dx + g(x) dx
6. [f(x) – g(x)] dx = f(x) dx – g(x) dx
7. a f(x) dx = a f(x) dx
10
1. Jika f(x) = sin x maka f'(x) = cos x
2. Jika f(x) = cos x maka f'(x) = –sin x
3. Jika f(x) = tan x maka f'(x) = sec2 x
4. Jika f(x) = cot x maka f'(x) = –cosec2 x
5. Jika f(x) = sec x maka f'(x) = sec x tan x
6. Jika f(x) = cosec x maka f'(x) = cosec x cot x
Contoh:
1. Selesaikan pengintegralan dari x4 x dx.
Penyelesaian:
x4 x dx = x4 x x1
2 dx
= x4
12 dx
=
1
4 12+1
x4
12+1
+c
=
211
x11
2 +c
b. Integral Fungsi Trigonometri
Karena integral adalah operasi kebalikan (invers) dari turunan (diferensial),
integral trigonometri dapat dirumuskan sebagai berikut:
sin x dx = –cos x + c
cos x dx = sin x + c
sin ax dx = –
1a cos ax + c
cos ax dx =
1a sin ax + c
11
sin (ax + b) dx = –
1a cos (ax +b ) + c
cos (ax + b) dx =
1a sin (ax +b ) + c
Integral Tentu
Misalkan f kontinu pada interval tertutup [a,b] atau a x b. Jika F suatu fungsi
sedemikian rupa sehingga F (x) = f(x) untuk semua x pada [a,b], maka berlaku
a
bf ( x )dx=[ F (x 0 ]a
b=F (b )−F (a )
F(x) adalah antiturunan dari f(x) pada a x b. Hubungan di atas dinamakan dengan
teorema dasar kalkulus. Dengan teorema ini, nilai integral tertentu lebih mudah diketahui.
Bukti teorema di atas adalah sebagai berikut.
Bukti:
Misal g(x) = a
xf ( x )dx
dengan x[a,b] maka g(x) merupakan integral tak tentu sehingga g(x)
= a
xf ( x )dx
= F(x) + c.
Sifat-sifat integral tertentu:
Misal f(x) dan g(x) adalah fungsi kontinu maka:
a. a
af ( x )dx
= 0
b. a
bf ( x )dx
= –b
af ( x )dx
c. a
bf ( x )dx
= ca
bf ( x )dx
, dengan c konstanta
d. a
b [ f ( x )±g( x ) ]dx= a
bf ( x )dxa
bg( x )dx
e. a
cf ( x )dx+a
bf ( x ) dx
=a
bf ( x )dx
; dengan a < c < b.
12
2.3 Penerapan Integral dalam bidang Geofisika
1. Metode Elektromagnetik
Dalam penggunaan metode elektromagnetik, determinasi perjalanan waktu yang
digunakan oleh sinyal elektromagnetik dihitung menggunakan derivatif dari sinyal TDR.
2. Metode gravitasi
Derivatif digunakan pada penghitungan mengenai percepatan di sebuah vektor tiga
dimensi. Jika kita menggunakan koordinat kartesius (x,y,z), percepatan akan mempunyai
komponen (ax, ay, az). Ketiga komponen ini dapat dikomputasikan dengan penghitungan
derivatif terpisah dari potensial dengan memperhatikan x, y, dan z :
13
Selain itu penggunaan derivatif lainnya dalam metode gravitasi adalah dalam mencari
potensi gravitasi dari titik sebuah massa
Persamaan tersebut menghasilkan sebuah solusi :
3. Seismologi dan Struktur internal bumi
Derivatif digunakan sesuai dengan Prinsip D’Alembert dimana derivatif dapat
mendemonstrasikan dengan sederhana fungsi dari seperti
penjabaran berikut.
Persamaan tersebut valid untuk c bernilai positif maupun negatif sehingga persamaan
umum dari F dapat disimpulkan merepresentasikan superposisi dari gelombang yang
14
berjalan berlawanan arah di sepanjang sumbu X sesuai persamaan berikut.
2.4 Penerapan Integral dalam bidang lain
Bidang Ekonomi
Mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya).
Mencari fungsi biaya total.
Mencari fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal.
Mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal.
Fungsi tabungan dari fungsi tabungan marginal.
Fungsi kapital dari fungsi investasi.
Bidang Teknologi
Penggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah kebocoran selama selang
waktu tertentu
Penggunaan kecepatan pesawat ulang alik Endeavour untuk menentukan ketinggian maksimum
yang dicapai pada waktu tertentu.
Memecahkan persoaalan yang berkaitan dengan volume, paanjang kurva, perkiraan populasi,
keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha, surplus konsumen.
Bidang Fisika
Analisis rangkaian listrik arus AC.
Analisis medan magnet pada kumparan.
Analisis gaya-gaya pada struktur pelengkung.
Bidang Matematika
Menentukan luas suatu bidang,
Menentukan volume benda putar,
15
Menentukan Panjang busur
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Integral adalah suatu bilangan yang dihitung melalui proses pembatasan (limit) pada daerah
asal dari suatu fungsi, sering berbentuk interval atau bidang datar, lalu dibagi menjadi sembarang
unit-unit yang kecil, nilai fungsi pada suatu titik dikalikan dengan selang untuk interval atau luas
unit untuk bidang datar, hasil-hasil perkalian ini lalu dijumlahkan.
Pengintegralan merupakan invers (kebalikan) dari pendifferensialan, jadi rumus-rumus
integral dapat dirunut dari rumus differensial.Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi.
Integral ditemukan menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan
harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.
Lambang integral adalah ʃ, diambil dari huruf pertama nama si Leibniz, yaitu huruf “L”.
Integral terbagi dua yaitu integral tak tentu dan integral tertentu. Bedanya adalah integral
tertentu memiliki batas atas dan batas bawah. Integral tak tentu biasanya dipakai untuk mencari
volume benda putar dan luas.
Integral dapat diterapkan dalam beberapa bidang, antara lain bidang ekonomi, bidang
teknologi, bidang fisika, bidang matematika, dan bidang geofisika. Dalam bidang geofisika,
integral digunakan dalam metode elektromagnetik, metode gravitasi, seismologi dan struktur
internal bumi, dan masih banyak yang lainnya.
3.2 Saran
1. Hendaknya dalam proses belajar mengajar matematika integral, lebih sering diberi tugas. Dan
hendaknya tugas yang di berikan tidak terlalu menyulitkan bagipeserta didik. Sehingga para
16
peserta didik bisa menyelesaikan tugas denganbaik dan termotivasi untuk mempelajari
Matematika Integral ini.
2. Hendaknya dalam proses belajar mengajar pihak guru memberikanpembelajaran yang merata
bagi seluruh siswa di kelas. Dan hendaknya pihakguru tidak hanya memperhatikan bagian
sudut kelas tertentu, sehingga bagiansudut kelas yang lainnya sering terbengkalai sehingga
dalam prosespembelajaran bagian sudut kelas tersebut tidak bisa mengikuti dengan baik.
3. Hendaknya dalam proses evaluasi pembelajaran tidak memberikan jenis-jenissoal yang terlalu
rumit/susah dan terkesan sangat berbeda dengan soal-soallatihan yang sederhana
dan diberikan selama proses pembelajaran. Sehinggasoal-soal evaluasi yang di berikan
selama ini sulit untuk di selesaikan olehpeserta didik.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Nugraha, Didit Budi.2012.Kalkulus Integral dan Aplikasinya.Jakarta: Graha Ilmu
2. http://shakuyaa.blogspot.co.id/2013/04/integral-kalkulus.html
3. http://www.scribd.com/doc/44537163/Matematika-Integral#scribd
4. http://ceritabaru2012.blogspot.co.id/2014/06/makalah-integral.html
5. http://www.academia.edu/9356867/Penggunaan_Integral_dalam_bidang_Geofisika
6. https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Matematika/Materi:Integral
18