instrumen monev rakerkesnas 2016 untuk kabupaten
TRANSCRIPT
Instrumen Monitoring dan Evaluasi Resolusi Rapat kerja Kesehatan Nasional
untuk Kabupaten
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratTahun 2016
Nomor : TU.05.01/ IX / 1972 /2016 2 September 2016 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Undangan Yang terhormat, (daftar undangan terlampir) Di Tempat Menindaklanjuti hasil pertemuan Finalisasi Instrumen Monitoring dan Evaluasi Resolusi Rakerkesnas, bersama ini kami mohon kesediaan Saudara untuk hadir dalam kegiatan Lokakarya Hasil Analisis Determinan Kesehatan yang akan diselenggarakan pada:
Hari/tanggal : Rabu – Jum’at, 7 – 9 September 2016 Waktu : (jadwal terlampir) Tempat : Padjajaran Suites Hotel Jalan Raya Padjadjaran No.17, Jl. Raya Pajajaran, Jawa Barat
16153, Tlp. (0251) 8359000 Acara : Jadwal Terlampir
Sebagai kelengkapan persyaratan administrasi, diharapkan agar para peserta membawa surat tugas dari instansi yang bersangkutan (contoh terlampir), untuk diserahkan pada saat pertemuan. Untuk informasi lebih lanjut dan konfirmasi kedatangan, mohon menghubungi:
Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Telp/ Faks : (021) 5292 1615 - 5292 1617
CP: dr. Dwi Diyanti (081327203030) Intan Dewi Kumalasari, S.Psi (081225796858)
Demikian surat undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Sekretaris Jenderal,
dr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes NIP 195810171984031004
Lampiran Daftar Undangan
Nomor : TU.05.01/ IX / 1972 /2016 Tanggal : 2 September 2016 Narasumber: 1. Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan RI 2. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI 3. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan,
Badan Litbangkes, kementerian Kesehatan RI 4. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku 5. Dr. dr. Harimat Hendarwan, M. Kes, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan
Pelayanan Kesehatan, Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI 6. dr. Harmein Harun, M.Sc
Peserta Pusat: 1. Sekretaris Inspektorat Jenderal, Kementerian Kesehatan RI 2. Sekretaris Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktur Jenderal Kesehatan
Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI 3. Sekretaris Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI 4. Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan
RI 5. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Badan Penelitian dan
Pengembangan, Kementerian Kesehatan RI 6. Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI 7. Sekretaris Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, DIrektorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI 8. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI 9. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI 10. Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI 11. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI 12. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI 13. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI
14. Direktur Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
15. Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Kesehatan RI
16. Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
17. Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
18. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI
19. Kepala Pusat Data dan Informasi, Sekretariat Jenderal, Kementerian Kesehatan RI 20. Kepala Bagian Tata Usaha, Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan
RI 21. Kepala Bidang Analisis Lingkungan Strategis, Pusat Analisis Determinan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI 22. Kepala Bidang Analisis Perilaku dan Kesehatan Inteligensia, Pusat Analisis Determinan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI 23. Kepala Subbagian Program dan Evaluasi, Pusat Analisis Determinan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI 24. Kepala Subbagian Kepegawaian, Keuangan dan Umum, Pusat Analisis Determinan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI 25. Kepala Subbidang Analisis Politik Kesehatan, Pusat Analisis Determinan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI 26. Kepala Subbidang Analisis Sosial Ekonomi, Pusat Analisis Determinan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI 27. Kepala Subbidang Analisis Perilaku, Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian
Kesehatan RI 28. Kepala Subbidang Analisis Kesehatan Inteligensia, Pusat Analisis Determinan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI 29. Staf Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI (10 orang)
Peserta Lokal: 1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat 2. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat beserta 1 staf 3. Kepala Bappeda Kota Bogor, Jawa Barat 4. Kepala BKD Kota Bogor, Jawa Barat 5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat 6. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat beserta 1 staf 7. Kepala Bappeda Kabupaten Bogor, Jawa Barat 8. Kepala BKD Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Peserta Daerah: 1. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Aceh 2. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 3. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 4. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Riau 5. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 6. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 7. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan 8. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu 9. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jambi 10. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 11. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 12. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 13. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Banten 14. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta 15. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 16. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 17. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali 18. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 19. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 20. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat 21. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara 22. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan 23. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat 24. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur 25. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 26. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo 27. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara 28. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 29. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 30. Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 31. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara 32. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua 33. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
Jadwal Tentative
Lokakarya Hasil Analisis Kebijakan Determinan Kesehatan Rabu – Jum’at, 7 – 9 September 2016
WAKTU KEGIATAN MODERATOR Rabu, 7 September 2016
17.00 – 19.00 Registrasi Peserta Daerah
19.00 – 20.00
Acara Pembukaan: 1. Laporan Ketua Panitia.
Oleh: Kepala Pusat ADK 2. Arahan dan Pembukaan Acara.
Oleh: Sekretaris Jenderal
20.00 – 21.00 3. Penjelasan tentang Dana Dekonsentrasi 2016 terkait Efisiensi Anggaran 2016
Oleh: Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran 4. Instrumen Monev Resolusi Rakerkesnas 2016 sebagai Policy Anylisis for Policy Evaluation
Oleh: Kepala Pusat ADK
21.00 – 22.00 5. Tindak Lanjut Resolusi Rakerkesnas dalam Forum Rakerkesda Tahun 2016 Oleh: Kepala Dinas Kesehatan Maluku
Kamis, 8 september 2016
08.00 – selesai Kelas I: Penjelasan tentang Dana Dekonsentrasi 2016 terkait Efisiensi Anggaran 2016 Pimpinan Rapat: Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Peserta: Seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Kelas II: 1. Pengisian Kuesioner Monitoring dan Evaluasi Resolusi Rakerkesnas Dinas Kesehatan
Provinsi 2. Penyerahan Perangkat Monitoring dan Evaluasi Resolusi Rakerkesnas Dinas
Kesehatan Kab/ Kota kepada Dinkes Provinsi Pimpinan rapat: Kapus Litbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan dan Kapus ADK Peserta: Seluruh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi
Kabid Analisis Lingkungan
Strategis
19.00 – 20.00 Penyerahan Perangkat Monev Resolusi Rakerkesnas Dinkes Kab/Kota dari Kepala Pusat ADK Kepada Dinkes Provinsi
20.00 – 21.00 Penutupan Jum’at, 9 September 2016
08.30 – 11.00 Panel tentang Issue Strategis 2016
DIGANTI DENGAN KOP SURAT INSTANSI/RUMAH SAKIT/PUSKESMAS
YANG BERSANGKUTAN
SURAT TUGAS
No. ……………
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : NIP : Pangkat/Gol : Jabatan dengan ini menugaskan: Nama : NIP : Pangkat/Gol : Jabatan : Untuk mengikuti kegiatan Lokakarya Hasil Analisis Determinan Kesehatan pada tanggal 7 – 9 September 2016 di Bogor, Jawa Barat.
Biaya pelaksanaan kegiatan tersebut, dibebankan pada DIPA Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI tahun 2016
Demikian surat tugas ini dibuat agar yang bersangkutan melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab.
(tanggal, bulan, tahun)
(nama jabatan)
TTD dan cap instansi
(Nama Lengkap)
NIP.
TATA TERTIB PESERTA LOKAKARYA HASIL ANALISIS DETERMINAN KESEHATAN
BOGOR, 7 – 9 SEPTEMBER 2016 Kepada seluruh peserta undangan LOKAKARYA HASIL ANALISIS DETERMINAN KESEHATAN, berikut ini adalah tata tertib yang telah ditetapkan :
1. Pertemuan dilaksanakan di Padjajaran Suites Hotel, Jl. Raya Padjajaran No. 17, Jawa
Barat 16153, Tlp. (0251) 8359000
2. Waktu pelaksanaan kegiatan Rabu – Jum’at, 7 – 9 September 2016.
3. Seluruh peserta (Jakarta dan luar Jakarta) diwajibkan membawa surat tugas dari instansi
terkait sesuai contoh terlampir (7 – 9 September 2016).
4. Peserta luar Jakarta wajib menyerahkan boarding pass dan airport tax keberangkatan,
serta fotokopi tiket pergi dan pulang yang sudah di-issued (kelas ekonomi), sesuai
dengan Standar Biaya Masukan (SBM) Kementerian Keuangan RI Tahun 2016, pada
saat registrasi peserta.
5. Panitia tidak dapat memberikan penggantian transport dan uang saku apabila peserta
tidak membawa surat tugas, bukti boarding pass keberangkatan dan fotokopi tiket PP.
6. Seluruh peserta (Jakarta dan luar Jakarta) mendapatkan fasilitas akomodasi menginap
dengan kapasitas 1 kamar 2 orang, mulai Rabu, 7 September 2016, pukul 14.00.
7. Panitia tidak menanggung biaya telepon, laundry, sopir pribadi/keluarga, minibar dan
makanan selain yang disediakan oleh panitia.
Demikian Tata Tertib ini dibuat untuk diketahui dan ditaati bersama.
Panitia Penyelenggara
1 dari 6
A1 KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI LAPANGAN
RESOLUSI RAKERKESNAS 2016 KABUPATEN/KOTA
Petunjuk Pengisian 1. Gunakan pinsil 2B dan bila ada kesalahan, hapus dengan bersih agar tidak membingungkan pewawancara
yang melakukan entri data. 2. Gunakan huruf besar/ angka balok agar mudah dibaca oleh orang lain. 3. Isilah jawaban dalam kotak atau di atas garis/spasi yang tersedia, dan besar huruf jangan melebihi batas
kotak atau garis/ spasi yang tersedia. 4. Isikan jawaban setiap pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Bacalah dan ikuti dengan teliti, instruksi yang
ada dalam kotak bergaris tebal. 5. Lingkari opsi jawaban, kemudian tuliskan angka tersebut ke dalam kotak pada kolom yang disediakan
1. Nama Responden Jabatan No. Hp
-
-
- 2. Provinsi .......................................
3. Kabupaten .......................................
4. Unit Organisasi Perangkat
Daerah .......................................................................................
5. Tipologi Perangkat Daerah 1. Tipe A 2. Tipe B 3. Tipe C
6. Tahun/Semester Monev …………/…………….
7. Program PEMBANGUNAN KESEHATAN
8. Subsistem A. UPAYA KESEHATAN
Permasalahan Utama 1. Kurangnya infrastruktur dalam pelaksanaan upaya promotif dan preventif 2. Sistem informasi keluarga yang belum optimal 3. SDM untuk akreditasi belum memenuhi standar Permenkes 75/2014 4. Minimnya anggaran untuk akreditasi RS dan Puskesmas 5. Keterbatasan SDM dalam memenuhi akreditasi. 6. Alat, sarana dan prasarana yang belum memenuhi standar 7. Kurangnya ketersediaan dan kesinambungan dana akreditasi 8. Komitmen pimpinan daerah dan fasyankes serta pemahaman tentang konsep
akreditasi masih kurang.
Judul Resolusi A.1 Penguatan Fasyankes Layanan Primer
Butir Resolusi A.1.1 A.1.2 A.1.3
Pemerintah daerah provinsi dan kab/kota melakukan upaya penguatan fasyankes terutama dilakukan dengan pemenuhan infrastruktur yang memenuhi standar, diutamakan untuk pelaksanaan upaya promotif dan preventif. Membangun Sistem Informasi Keluarga Memenuhi SDM yang terakreditasi sesuai dengan standar permenkes no 75 tahun 2014
Judul Resolusi A. 2 Akreditasi Fasyankes
2 dari 6
A1 Butir Resolusi A. 2.1
A. 2.2
Penguatan Akreditasi Fasyankes dilakukan dengan membangun komitmen pimpinan daerah dalam pelaksanaan akreditasi fasyankes Pemenuhan SDM yang melakukan akreditasi RS dan Puskesmas serta pemenuhan ketersediaan dan kesinambungan dana akreditasi
Judul Resolusi A. 3 Sistem Rujukan
Butir Resolusi A. 3.1 Pemerintah daerah menerbitkan peraturan daerah tentang kriteria penerapan sistem rujukan
Judul Resolusi A. 4 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Peningkatan Kewaspadaan Risiko Kejadian Luar Biasa (KLB)
Butir Resolusi A. 4.1
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyebarluaskan informasi dan edukasi secara berkala dan terus menerus melalui berbagai saluran media kepada masyarakat dengan melibatkan stakeholder dan jejaring tentang bahaya penyakit menular dan tidak menular, serta penanggulangannya
A. 4.2
Pemerintah Pusat dan Daerah melakukan perubahan perilaku hidup bersih (PHBS) dan sehat serta melakukan upaya CERDIK terhadap masyarakat
A. 4.3 Melaksanakan surveilans dan EWARS sesuai SOP yang dipantau secara berjenjang
A. 4.4
Meningkatkan kapasitas SDM dengan melakukan in house trainlng terkait EWARS
KUESIONER EVALUASI 1.
Jumlah desa dan kelurahan di wilayah kerja dinas kesehatan ................
2. Jumlah desa dan kelurahan di wilayah kerja dinas kesehatan yang memiliki posbindu ................
3. Jumlah kecamatan ................
4. Jumlah kecamatan yang tidak mempunyai puskesmas ................
5. Jumlah puskesmas ................
6. Jumlah puskesmas terakreditasi ................
7. Jumlah kecamatan yang mempunyai puskesmas terakreditasi ................
8. Jumlah tenaga promosi kesehatan ................
9. Jumlah RSUD ................
10. Jumlah RSUD yang belum terakreditasi ................
11. Jumlah proporsi anggaran promosi kesehatan di dinas kesehatan kabupaten/kota (dalam %) ................
12. Apakah Dinas Kesehatan Kab/Kota menyiapkan SDM untuk mengikuti kegiatan workshop dan pelatihan SIP
1. Ya 2. Tidak
13. Apakah Dinas Kesehatan menyelenggarakan workshop SIP di tingkat kab/kota
1. Ya/Sudah 2. Belum, tetapi sudah terjadwal 3. Tidak
14. Apakah kemampuan SDM puskesmas untuk menggunakan aplikasi SI Kel meningkat dengan adanya workshop
1. Ya 2. Tidak 3. N/A
3 dari 6
A1 15. Apakah kemampuan SDM puskesmas untuk menggunakan
aplikasi SIP meningkat dengan adanya workshop
1. Ya 2. Tidak 3. N/A
16. Apakah Dinkes menyediakan perangkat pendukung implementasi Sistem Informasi Keluarga (SI Kel)
1. Ya 2. Tidak 3. N/A
17. Apakah Dinkes menyediakan perangkat pendukung implementasi Sistem Informasi Puskesmas (SIP)
1. Ya 2. Tidak 3. N/A
18. Jumlah puskesmas sudah menggunakan SIP di seluruh kabupaten ................
19. Apakah Dinkes sudah melakukan mapping kebutuhan SDM Puskesmas sesuai dengan standar yang tercantum di Permenkes 75 Tahun 2014
1. Ya 2. Sebagian 3. Belum
20. Apakah Dinkes mempunyai data kebutuhan SDM di Puskesmas sesuai standar yang tercantum di Permenkes 75 Tahun 2014
1. Ya 2. Sebagian 3. Belum
21. Apakah ada kebijakan daerah untuk pemenuhan kuantitas dan kualitas SDM di Wilayah Kab/Kota
1. Ya 2. Tidak
22. Jika ada, bentuknya 1. Perda 2. Perpub/perwali 3. SK Bupati/Walikota 4. SK Kepala Dinas Kesehatan 5. Surat Edaran
23. Apakah ada tim Nusantara Sehat (NS) yang ditugaskan di wilayah
kerja dinas kesehatan setempat 1. Ya 2. Tidak
24. Apakah daerah menyiapkan dukungan operasional fisik untuk penempatan NS di wilayahnya
1. Ya 2. Tidak
25. Apakah daerah menyiapkan insentif daerah untuk penempatan NS di wilayahnya
1. Ya 2. Tidak
26. Jika ada, bentuknya - tunjangan insentif daerah
1. Ya 2. Tidak
27. - mobil dinas 1. Ya 2. Tidak
28. - rumah dinas 1. Ya 2. Tidak
29. - asuransi kesehatan 1. Ya 2. Tidak
30. Apakah ada kebijakan di Kab/Kota yang mendukung pelaksanaan proses akreditasi FKTP
1. Ya 2. Tidak
31. Jika ada, bentuknya 1. Perda 2. Perpub/perwali 3. SK Bupati/Walikota 4. SK Kepala Dinas Kesehatan 5. Surat Edaran
32. Apakah ada pemantauan pelaksanaan kegiatan pendampingan dan proses akreditasi FKTP
1. Ya 2. Tidak
33. Jumlah RSUD yang akan melaksanakan akreditasi dengan anggaran DAK ................
34. Jumlah RSUD yang akan melaksanakan akreditasi dengan biaya mandiri (BLUD) ................
4 dari 6
A1 35. Jumlah RSUD yang akan melaksanakan akreditasi dengan dana
selain dana mandiri (APBD, APBN-P) ................
36. Apakah Dinkes melaksanakan kegiatan bimbingan dan survei Akreditasi RS
1. Ya 2. Tidak
37. Apakah Dinkes membentuk tim pendamping akreditasi FKTP dengan SK minimal kepala dinas
1. Ya 2. Tidak
38. Apakah Dinkes sudah mengirimkan tenaga untuk mengikuti pelatihan tenaga pendamping akreditasi FKTP
1. Sudah 2. Belum, terjadwal 3. Tidak
39. Apakah Dinkes mengusulkan Puskesmas yang akan disurvei kepada Komisi Akreditasi FKTP melalui dinkes provinsi
1.Ya 2. Tidak
40. Apakah ada dukungan kebijakan/regulasi Pemerintah Kabupaten/Kota terhadap penerapan sistem rujukan antar PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) di wilayahnya
1. Ya 2. Tidak
41. Jika ada, bentuknya 1. Perda 2. Perpub/perwali 3. SK Bupati/Walikota 4. SK Kepala Dinas Kesehatan 5. Surat Edaran
42. Jumlah puskesmas memiliki media informasi tentang penyakit menular dan penanggulangannya dalam bentuk leaflet ........................
43. Jumlah puskesmas memiliki media informasi tentang penyakit menular dan penanggulangannya dalam bentuk poster ........................
44. Jumlah puskesmas memiliki media informasi tentang penyakit menular dan penanggulangannya melalui TV/media audio visual ........................
45. Jumlah puskesmas memiliki media informasi tentang penyakit tidak menular dan penanggulangannya dalam bentuk leaflet ........................
46. Jumlah puskesmas memiliki media informasi tentang penyakit tidak menular dan penanggulangannya dalam bentuk poster ........................
47. Jumlah puskesmas memiliki media informasi tentang penyakit tidak menular dan penanggulangannya melalui TV/media audio visual ........................
48. Jumlah posbindu yang memiliki posbindu Kit ................
49. Jumlah puskesmas melaksanakan upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bersama masyarakat ................
50. Jumlah puskesmas melaksanakan CERDIK (Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat, Istirahat cukup, Kelola stress) bersama masyarakat ................
51. Jumlah puskesmas yang memiliki PANDU (pelayanan terpadu) PTM tenaga terlatih ................
52. Apakah Dinas Kesehatan melaksanakan monev terpadu antar Lintas Sektor/Lintas Program terkait PHBS
1. Ya 2. Tidak
53. Apakah Dinas Kesehatan melaksanakan monev terpadu antar Lintas Sektor/Lintas Program terkait CERDIK
1. Ya 2. Tidak
54. Apakah daerah membentuk jaringan/sistem rujukan berjenjang Laboratorium Kesehatan Daerah Kab/Kota
1. Ya 2. Tidak
55. Apakah jaringan/sistem rujukan berjenjang Laboratorium Kesehatan Daerah Kab/Kota berfungsi aktif
1. Ya 2. Tidak
5 dari 6
A1 56. Apakah pemerintah daerah sedang membangun jejaring dan
mengembangkan sistem rujukan secara berjenjang termasuk laboratorium nasional dengan mengoptimalkan Labkesda kab/kota
1. Ya 2. Tidak
57. Jumlah pelatihan surveilans bagi nakes tingkat Puskesmas yang telah dilaksanakan tahun ini
................
58. Apakah terdapat instrumen monitoring evaluasi terpadu di Puskesmas terkait kajian epidemiologi imunisasi
1. Ya 2. Tidak
59. Apakah terdapat instrumen monitoring evaluasi terpadu di Puskesmas terkait kajian epidemiologi IVA dan Kryo
1. Ya 2. Tidak
60. Apakah terdapat instrumen monitoring evaluasi terpadu di Puskesmas terkait kajian epidemiologi pemberian kelambu berinsektisida
1. Ya 2. Tidak
61. Apakah terdapat instrumen monitoring evaluasi terpadu di Puskesmas terkait kajian epidemiologi pemberian obat pencegahan masal penyakit tertentu
1. Ya 2. Tidak
62. Apakah monitoring evaluasi terpadu di Puskesmas terkait kajian epidemiologi terkait imunisasi telah dilaksanakan
1. Ya 2. Tidak
63. Apakah monitoring evaluasi terpadu di Puskesmas terkait kajian epidemiologi IVA dan Kryo telah dilaksanakan
1. Ya 2. Tidak
64. Apakah monitoring evaluasi terpadu di Puskesmas terkait kajian epidemiologi pemberian kelambu berinsektisida telah dilaksanakan
1. Ya 2. Tidak
65. Apakah monitoring evaluasi terpadu di Puskesmas terkait kajian epidemiologi pemberian obat pencegahan masal penyakit tertentu telah dilaksanakan
1. Ya 2. Tidak
66. Jumlah Puskesmas yang mempunyai alat deteksi dini pencegahan penyakit
................
67. Jumlah puskesmas melaksanakan kegiatan imunisasi ................
68. Jumlah puskesmas melaksanakan kegiatan IVA dan Kryo ................
69. Jumlah puskesmas melaksanakan kegiatan pemberian kelambu berinsektisida
................
70. Jumlah puskesmas melaksanakan kegiatan pemberian obat pencegahan masal penyakit tertentu
................
71. Apakah pelaksanaan kegiatan pencegahan spesifik menggerakkan peran serta masyarakat
1. Ya 2. Tidak
72. Sebutkan peran serta masyarakat yang dimaksud, ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
73. Apakah ada regulasi/kebijakan daerah yang dapat memperkuat Tim Gerak Cepat (TGC)
1. Ya 2. Tidak
74. a. Memuat integrasi dengan Lintas Sektor 1. Ya 2. Tidak
75. b. Memuat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 1. Ya 2. Tidak
76. c. Memuat respon cepat penanggulangan KLB 1. Ya 2. Tidak
77. d. Melibatkan peran serta masyarakat 1. Ya 2. Tidak
6 dari 6
A1 78. e. Dapat dilaksanakan 1. Ya 2. Tidak
79. Jika ada, bentuknya 1. Perda 2. Perpub/perwali 3. SK
Bupati/Walikota 4. SK Kepala
Dinas Kesehatan
5. Surat Edaran
80. Apakah pernah terjadi KLB pada tahun ini 1. Ya 2. Tidak
81. Jenis KLB yang dimaksud, ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................
82. Apakah apabila melalui kajian epidemiologi terdeteksi adanya KLB, mobilisasi Tim Gerak Cepat (TGC) tingkat Kab/Kota dapat dilaksanakan
1. Ya 2. Tidak
1 dari 3
B1 KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI LAPANGAN
RESOLUSI RAKERKESNAS 2016 KABUPATEN/KOTA
Petunjuk Pengisian 1. Gunakan pinsil 2B dan bila ada kesalahan, hapus dengan bersih agar tidak membingungkan pewawancara
yang melakukan entri data. 2. Gunakan huruf besar/ angka balok agar mudah dibaca oleh orang lain. 3. Isilah jawaban dalam kotak atau di atas garis/spasi yang tersedia, dan besar huruf jangan melebihi batas kotak
atau garis/ spasi yang tersedia. 4. Isikan jawaban setiap pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Bacalah dan ikuti dengan teliti, instruksi yang ada
dalam kotak bergaris tebal. 5. Lingkari opsi jawaban, kemudian tuliskan angka tersebut ke dalam kotak pada kolom yang disediakan
1. Nama Responden Jabatan No. Hp
- - -
2. Provinsi .......................................
3. Kabupaten/Kota .......................................
4. Unit Organisasi
Perangkat Daerah .......................................................................................
5. Tipologi Perangkat
Daerah 1. Tipe A 2. Tipe B 3. Tipe C
6. Semester Monev …………….
7. Program PEMBANGUNAN KESEHATAN
8. Subsistem B. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Permasalahan Utama 1. Kurangnya pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan pengembangan untuk perencanaan, penyusunan kebijakan dan evaluasi program
2. Masih adanya program dan kebijakan kesehatan yang tidak berbasis bukti 3. Keterbatasan sumber daya penelitian dan pengembangan kesehatan
Judul Resolusi B.1 Memanfaatkan data dan informasi hasil Litbangkes untuk perencanaan dan bahan kebijakan
Butir Resolusi B.1.1 Pemanfaatan data dan informasi hasil penelitian dan pengembangan kesehatan untuk perencanaan, penyusunan kebijakan dan evaluasi program
Judul Resolusi B. 2 Menyusun data dan hasil informasi Litbang untuk bahan advokasi kepada stakeholder
Butir Resolusi B. 2.1 Pemanfaatan data hasil penelitian dan pengembangan untuk advokasi kepada pemangku kepentingan
Judul Resolusi B. 3 Mendukung dalam persiapan dan pelaksanaan Riset Nasional dan Riset Strategis
2 dari 3
B1 Butir Resolusi B. 3.1 Mendukung dalam persiapan dan pelaksanaan Riset Nasional dan Riset
Strategis
KUESIONER EVALUASI
1 Apakah Kab/kota mempunyai badan litbang daerah (Litbangda) 1. Ya 2. Tidak
2 Jumlah penelitian dan pengembangan kesehatan tahun ini (2016) yang dilakukan Litbangda
............
3 Jumlah jabfung peneliti kesehatan Litbangda pada 2016 ............
4 Alokasi anggaran litbangda untuk kegiatan penelitian kesehatan tahun 2016
............
5 Apakah ada perencanaan dan kebijakan kesehatan yang dibuat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbangda pada 2016?
1. Ya 2. Tidak
6 Jumlah perencanaan/ kebijakan kesehatan yang dibuat berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kesehatan
..............
7 Sebutkan perencanaan/kebijakan yang dimaksud dan berdasarkan penelitian apa ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................
8 Apakah ada perencanaan dan kebijakan kesehatan yang dibuat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Litbangkes Kemenkes RI pada 2016?
1. Ya 2. . Tidak
9 Jumlah perencanaan/ kebijakan kesehatan yang dibuat berdasarkan hasil-hasil penelitian Badan Litbangkes Kemenkes RI pada 2016
..............
10 Sebutkan perencanaan/kebijakan yang dimaksud dan berdasarkan penelitian apa ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................
11 Jumlah kertas kebijakan, fact sheet, policy brief berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan yang dihasilkan litbangda
..............
12 Apakah ada hasil penelitian kesehatan litbangda yang digunakan untuk melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder) di Kab/kota
1. Ya .2. Tidak
13 Apakah ada hasil penelitian kesehatan Badan Litbangkes Kemenkes RI yang digunakan untuk melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder) di Kab/kota
1. Ya .2. Tidak
14 Jika ada, Jumlah hasil penelitian litbangda kesehatan yang digunakan untuk melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder) di Kab/kota
..............
15 Jika ada, Jumlah hasil penelitian Badan Litbangkes Kemenkes RI kesehatan yang digunakan untuk melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder) di Kab/kota
..............
16 Apakah ada alokasi dana/anggaran untuk penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung riset nasional dan riset strategis?
1. Ya 2. Tidak
17 Berapa alokasi dana/anggaranuntuk penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung riset nasional dan riset strategis?
Rp. Juta
3 dari 3
B1 18 Apakah ada kebijakan pimpinan yang mendukung pelaksanaan riset
nasional dan riset strategis? 1 .Ya 2 . Tidak
19 Apakah ada koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung riset nasional dan riset strategis?
1. Ya 2. Tidak
20 Apakah ada pertemuan pemangku kepentingan di berbagai tingkat terhadap pelaksanaan penelitian yang mendukung riset nasional dan riset strategis?
1. Ya 2. Tidak
1 dari 3
C1 KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI LAPANGAN
RESOLUSI RAKERKESNAS 2016 KABUPATEN/KOTA
Petunjuk Pengisian 1. Gunakan pinsil 2B dan bila ada kesalahan, hapus dengan bersih agar tidak membingungkan pewawancara yang
melakukan entri data. 2. Gunakan huruf besar/ angka balok agar mudah dibaca oleh orang lain. 3. Isilah jawaban dalam kotak atau di atas garis/spasi yang tersedia, dan besar huruf jangan melebihi batas kotak
atau garis/ spasi yang tersedia. 4. Isikan jawaban setiap pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Bacalah dan ikuti dengan teliti, instruksi yang ada
dalam kotak bergaris tebal. 5. Lingkari opsi jawaban, kemudian tuliskan angka tersebut ke dalam kotak pada kolom yang disediakan.
1. Nama Responden Jabatan No. Hp
- - -
2. Provinsi .......................................
3. Kabupaten/ Kota .......................................
4. Unit Organisasi Perangkat
Daerah .......................................................................................
5. Tipologi Perangkat Daerah 1. Tipe A 2. Tipe B 3. Tipe C
6. Tahun/Semester Monev …………/…………….
7. Program PEMBANGUNAN KESEHATAN
8. Subsistem C. PEMBIAYAAN
Permasalahan
Utama
1. Belum optimalnya komitmen lintas sector kementerian lembaga di lingkungan Pemerintah Pusat untuk memanfaatkan 5% APBN sector Kesehatan dalam mendukung kebijakan pembangunan kesehatan
2. Belum semua Pemda Provinsi/Kab/Kota menganggarkan APBD untuk sector kesehatan sebesar 10% diluar gaji
3. Kegiatan sosial terkait dengan kesehatan yang bersumber dari Bantuan Dana CSR pihak Swasta selama ini belum diarahkan sepenuhnya pada kegiatan yang mendukung kebijakan pembangunan kesehatan
4. Masih sedikitnya Dinas Kesehatan Provinsi/ kab/kota yang mengalokasikan dana pembangunan kesehatan yang bersum berdari DCT, DBHCT, Pajak Rokok dan dana desa untuk membiayai kebijakan pembangunan kesehatan di daerahnya
5. Kurangnya alokasi anggaran promotif dan preventif di daerah terutama untuk mendukung kegiatan promotif danp reventif
6. System pengajuan usulan perencanaan DAK Bidang Kesehatan antara Kementerain Kesehatan dan daerah yang belum terintegrasi
7. Belum adanya integrasi program dan kegiatan yang memanfaatkan berbagai sumber pembiayaan dalam satu rencana kerja terpadu untuk melaksanakan pilar promotef preventif pembangunan kesehatan melalui pendekatan keluarga.
8. Belum tersedianya sumber anggaran dukungan operasional untuk membiayai kegiatan prmotif dan preventif untuk memperkuat implementasi yang in line dengan performance kinerja JKN
Judul Resolusi C.1 Peningkatan anggaran kesehatan pusat dan daerah
2 dari 3
C1 Butir Resolusi C.1.1 Pengalokasian anggaran kesehatan sebesar 5% melalui APBN sektor kesehatan oleh
pemerintah pusat
C. 1. 2 Pengalokasian APBD kesehatan Prov./ Kab/ Kota sebesar 10% diluar gaji oleh Pemerintah daerah Pemanfaatan dana CSR pihak swasta dalam mendukung pembiayaan pembangunan daerah oleh Pemerintah Daerah
C. 1.3 Mendayagunakan dana DCT, DBHCT dan Pajak Rokok untuk mendukung kebijakan pembangunan kesehatan
Judul Resolusi C. 2 Pengalokasian anggaran promotif dan preventif
Butir Resolusi C. 2.1 Pemerintah Pusat dan daerah mengalokasikan anggaran kesehatan pada kegiatan promotif dan preventif melalui APBN dan APBD dalam jumlah yang memadai
C. 2.2 Pemerintah pusat dan daerah melakukan sinkronisasi antara usulan dan realisasi pelaksanaan DAK
Judul Resolusi C. 3 Pemanfaatan anggaran kesehatan
Butir Resolusi C. 3.1 Pemerintah pusat dan daerah memanfaatkan anggaran kesehatan melalui APBN, APBD, DAK non fisik, BOK, DBHCT, dan pajak rokok dan dana desa untuk melakukan kegiatan promotif preventif melalui pendekatan keluarga sehat yang efektif dan efisien Optimalisasi dana JKN dalam pelaksanaan kegiatan promotif preventif
KUESIONER EVALUASI
1. Jumlah APBD Rp............ M
2. Alokasi APBD untuk sektor kesehatan Rp............ M
3. Apakah kebutuhan APBD bidang pembangunan kesehatan 2017 telah disusun berdasarkan realisasi dan pemanfaatan dari 2016
1. Ya 2. Tidak
4. Apakah dinkes sudah membuat data pemanfaatan output kegiatan dan Realisasi Anggaran APBD per jenis belanja dan per program Pembangunan Kesehatan Kab/Kota tahun 2016
1. Ya 2. Tidak
5. Jika ada berapa jumlahnya Rp............ M
6. Apakah dinkes sudah melaksanakan advokasi kepada bupati dan Bappeda, Toma dan Toga untuk meningkatkan Meningkatkan alokasi APBD Kesehatan Kab/Kota sebesar 10 % pada tahun 2017 diluar gaji berdasarkan realisasi dan pemanfaatan APBD Kesehatan tahun 2016
1. Ya 2. Tidak
7. Apakah dinkes sudah melaksanakan pertemuan pra musrenbang kab/ kota dalam rangka membangun dukungan lintas sektor agar berkomitmen dalam menampung kegiatan pembangunan kesehatan dalam anggaran APBD sektor kesehatan sebesar 10% tahun 2017
1. Ya 2. Tidak
8. Apakah Dinkes sudah membuat data pencapaian indikator RKPD Kab/Kota Tahun 2016 yang disampaikan kepada Bupati/ Walikota dan Dinkes Provinsi
1. Ya 2. Tidak
9. Apakah dinkes sudah melaksanakan Advokasi, Pembahasan dan pertemuan dengan DPRD Kab/kota dalam rangka membangun dukungan lintas sektor agar berkomitmen dalam menampung kegiatan pembangunan kesehatan dalam anggaran APBD sektor kesehatan sebesar 10% diluar gaji tahun 2017
1. Ya 2. Tidak
10.
Apakah dinkes sudah membuat/memiliki data Jumlah Perusahaan di Kab/Kota yang berpotensi memberikan dana CSR
1. Ya 2. Tidak
3 dari 3
C1 11. Jika ada berapa jumlah perusahan tersebut ...............
12. Apakah dinkes sudah melaksanakan perjanjian kerjasama kegiatan PPP antara Dinkes kab/ kota dengan Perusahaan yang punya program CSR di wilayahnya pada tahun 2016
1. Ya 2. Tidak
13. Apakah dinkes sudah membuat data rencana alokasi DCT, DBHCT dan dana pajak rokok dari Bappeda kab/ kota TA 2017
1. Ya 2. Tidak
14. Apakah dinkes sudah memiliki Dana APBD kesehatan kab/kota yang berasal dari Dana DBHCT DCT dan dana pajak rokok tahun 2017
1. Ya 2. Tidak
15. Apakah dinkes sudah memiliki SDM yang mampu menghitung kebutuhan anggaran promotif dan preventif sesuai dengan kondisi wiayahnya
1. Ya 2. Tidak
16. Jika ada berapa jumlah SDM tersebut ...........
17. Apakah dinkes sudah memiliki anggaran yang memadai di kab/kota untuk dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam mencapai target SPM Bidang Kesehatan Kab/kota tahun 2017
1. Ya 2. Tidak
18. Apakah dinkes sudah melakukan mapping kondisi sarana dan prasarana yang membutuhkan DAK tahun 2017 oleh Dinkes Kab/ kota
1. Ya 2. Tidak
19. Apakah dinkes sudah melaksanakan proses perencanaan DAK Satker di Kab/Kota melalui e- DAK Kemenkes yang terintegrasi
1. Ya 2. Tidak
20. Apakah dinkes sudah memasukan menu kegiatan dan anggaran dalam APBD kabupaten/ kota tahun 2017 untuk mendukung pilar promotif preventif pembangunan kesehatan melalui pendekatan keluarga sehat sesuai pedoman pendekatan keluarga.
1. Ya 2. Tidak
21. Apakah dinkes sudah membentuk forum lintas sektor kab/kota yang membahas integrasi perencanaan kegiatan dan anggaran APBD kabupaten/ kota, DBHCT dan DCT T.A 2017 tentang pilar promotif preventif pembangunan kesehatan melalui pendekatan keluarga yang terpadu.
1. Ya 2. Tidak
22. Apakah dinkes sudah menyusun anggaran yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan kegiatan dukungan operasional melalui APBD dan BLUD di Pelayanan dasar dan Rujukan SKPD kabupaten/ kota untuk mendukung upaya promotif dan preventif berbasis individu dan komunitas
1. Ya 2. Tidak
23. Apakah dinkes sudah membuat perencanaan kegiatan & alokasi anggaran DAK Non Fisik, BLUD, APBD Kabupaten/ kota untuk membiayai dukungan operasional kegiatan promotif preventif untuk individu & komunitas TA 2017
1. Ya 2. Tidak
24. Apakah dinkes sudah memiliki penghitungan besaran kebutuhan yang sejalan dengan peningkatan performance kinerja pelaksanaan JKN di FKTP dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan SKPD Kab/ kota T.A 2017 sesuai pedoman
1. Ya 2. Tidak
25. Apakah dinkes sudah membuat laporan monev pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif dari sumber anggaran dukungan operasional JKN di FKTP dan Faskes Rujukan diari Dinas Kesehatan kab/Kota yang disampaikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi T.A 2016
1. Ya 2. Tidak
1 dari 4
D1 KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI LAPANGAN
RESOLUSI RAKERKESNAS 2016 KABUPATEN/KOTA
Petunjuk Pengisian 1. Gunakan pinsil 2B dan bila ada kesalahan, hapus dengan bersih agar tidak membingungkan pewawancara
yang melakukan entri data. 2. Gunakan huruf besar/ angka balok agar mudah dibaca oleh orang lain. 3. Isilah jawaban dalam kotak atau di atas garis/spasi yang tersedia, dan besar huruf jangan melebihi batas
kotak atau garis/ spasi yang tersedia. 4. Isikan jawaban setiap pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Bacalah dan ikuti dengan teliti, instruksi yang
ada dalam kotak bergaris tebal. 5. Lingkari opsi jawaban, kemudian tuliskan angka tersebut ke dalam kotak pada kolom yang disediakan.
1. Nama
Responden Jabatan No. Hp
- - -
2. Provinsi
3. Kabupaten/Kota
4. Tipologi Dinkes 1. Tipe A 2. Tipe B 3. Tipe C
5. Semester
Monev …………….
6. Program PEMBANGUNAN KESEHATAN
7. Subsistem D. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Permasalahan
Utama
1. Jumlah dan distribusi tenaga kesehatan tidak merata antar daerah; 2. Pemenuhan jenis nakes belum sesuai standar; 3. Kompetensi nakes belum sesuai standar.
Judul
Resolusi
Jumlah dan distribusi tenaga kesehatan tidak merata antar daerah
Output Resolusi
1. Pemda Kab/Kota melakukan pemetaan SDM Kesehatan dengan menggunakan Sistem Informasi SDM Kesehatan dan menyusun perencanaan kebutuhan dengan merujuk pada Permenkes Nomor 33/2015 serta mengajukan formasi CPNS ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Selanjutnya mengusulan kebutuhan PNS Ke KEMENPAN&RB melalui aplikasi E-Formasi.
2. Pemda Kab/Kota mempunyai kewenangan untuk mengatasi maldistribusi di daerahnya dengan Peraturan Gubernur atau Peraturan Bupati/Walikota, dan memperkuat kooordinasi dengan BKD dalam penempatan tenaga kesehatan.
3. Pemda Kab/Kota yang memiliki kapasitas fiskal rendah mengajukan kebutuhan formasi CPNS ke MENPAN dan alokasinya didukung oleh alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun Anggaran 2017.
Judul Resolusi
Pemenuhan jenis nakes belum sesuai standar
Output Resolusi
1. Pemda Kab/Kota dapat memanfaatkan Perpres Wajib Kerja Dokter Spesialis (rancangan) untuk mendistribusikan Dokter Spesialis dengan menyusun rencana
2 dari 4
D1 kebutuhan dan lokasi RS serta menyiapkan dukungan berupa insentif daerah dan ketersediaan alat kesehatan.
2. Pemda Kab/Kota dapat memanfaatkan dana BOK untuk merekrut tenaga kontrak (sesuai Undang-Undang ASN) promosi kesehatan di setiap puskesmas dengan pendidikan minimal D3 Kesehatan (tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Gizi, TehnisKefarmasian dan Analis Laboratorium).
Judul Resolusi
Kompetensi nakes belum sesuai standar
Output Resolusi
1. Pemda Kab/Kota mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan melalui pendidikan (beasiswa) dan pelatihan.
2. Pemda Kab/Kota mempunyai kewenangan untuk pembinaan dan pengawasan terhadap SDM Kesehatan dalam bentuk pemberian izin dan pengawasan praktek, kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan, seminar dalam rangka meningkatkan kompetensi.
KUESIONER EVALUASI 1. Jenis faskes/fasyankes milik pemerintah kabupaten/kota
a. Puskesmas perawatan 1. Ya 2. Tidak
b. Puskesmas non perawatan 1. Ya 2. Tidak
c. Rumah Sakit 1. Ya 2. Tidak
d. Kelas RS
1. A 1. Ya 2. Tidak
2. B 1. Ya 2. Tidak
3. C 1. Ya 2. Tidak
4. D 1. Ya 2. Tidak
5. Kelas D Pratama 1. Ya 2. Tidak
e. Laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) 1. Ya 2. Tidak
f. Gudang farmasi kabupaten 1. Ya 2. Tidak
g. UPTD lainnya 1. Ya 2. Tidak
2. Jumlah faskes/fasyankes milik pemerintah kabupaten/kota
a. Puskesmas perawatan ..................
b. Puskesmas non perawatan ..................
c. Rumah Sakit ..................
d. Laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) ..................
e. Gudang farmasi kabupaten ..................
f. UPTD lainnya ..................
3. Jumlah faskes/fasyankes yang telah melakukan analisis beban kerja dan analisis jabatan mengacu Permenkes No. 33 Tahun 2015 untuk memetakan kebutuhan tenaga kesehatan?
a. Puskesmas perawatan ..................
b. Puskesmas non perawatan
3 dari 4
D1 c. Rumah Sakit
..................
d. Laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) ..................
e. Gudang farmasi kabupaten ..................
f. UPTD lainnya ..................
4. Jumlah puskesmas tanpa dokter ..................
5. Jumlah puskesmas perawatan yang memiliki lebih 2 dokter umum ..................
6. Jumlah puskesmas non perawatan yang memiliki lebih 1 dokter umum ..................
7. Rata-rata jumlah dokter di puskesmas (jumlah semua dokter puskesmas/jumlah puskesmas) ..................
8. Jumlah Puskesmas yang memiliki 5 Jenis nakes ..........
9. Apakah telah melakukan entri semua tenaga kesehatan ke dalam aplikasi sistem Informasi SDM Kesehatan ?
1. Ya 2. Tidak
10. Apakah telah melakukan input kebutuhan PNS ke KEMENPAN&RB melalui aplikasi e-formasi dengan perhitungan ABK?
1. Ya 2. Tidak
11. Apakah sudah melakukan pemetaan risiko dan dampak penempatan dan distribusi tenaga kesehatan di fasyankes tingkat kab/kota ?
1. Ya 2. Tidak
12. Apakah pemerintah kabupaten/kota memiliki regulasi penempatan dan distribusi tenaga kesehatan di fasyankes?
1. Ya 2. Tidak
13. Jika ada, bentuknya 1. Perda 2. Perpub/perwali 3. SK Bupati/Walikota 4. SK Kepala Dinas Kesehatan 5. Surat Edaran
14. Apakah ada sosilisasi regulasi pemerintah pusat terkait dengan tenaga kesehatan di fasyankes termasuk dengan penempatan dan distribusi tenaga kesehatan yang dilakukan ke pemerintah daerah?
1. Ya , selalu 2. Ya, kadang-
kadang 3. Tidak
15. Apakah sosialisasi regulasi Pemerintah Daerah (terkait dengan tenaga kesehatan di fasyankes termasuk dengan penempatan dan distribusi tenaga kesehatan yang dilakukan ke pemerintah daerah?
1. Ya 2. Tidak
16. Jumlah tenaga kesehatan yang telah ditempatkan dan didayagunakan di faskes/fasyankes milik pemkab pemkot pada 2016 melalui mekanisme:
a. PNS ..........
b. PTT Daerah ..........
c. Kontrak BLUD ..........
d. Honor ..........
e. Tenaga kerja sukarela (TKS) ..........
17. Jumlah alokasi APBD untuk belanja pegawai (M) ..........
4 dari 4
D1 18. Jumlah APBD (M)
..........
19. Apakah pemda kab/kota memiliki regulasi terkait dengan penempatan dan pendayagunaan dokter spesialis ?
1. Ya 2. Tidak
20. Jika ada, bentuknya 1. Perda 2. Perpub/perwali 3. SK Bupati/Walikota 4. SK Kepala Dinas Kesehatan 5. Surat Edaran
21. Jumlah alokasi APBD untuk belanja pegawai (M) ...........
22. Jumlah kebutuhan dokter spesialis di fasyankes tingkat Kab/Kota ? ..........
23. Apakah melakukan pengadaan dan pemeliharaan sarpras dalam mendukung penyediaan SDMK di fasyankes pada 2016?
1. Ya 2. Tidak
24. Jumlah RS kabupaten/Kota kelas C yang memiliki 4 Dokter Spesialis Dasar dan 3 Dokter Spesialis Penunjang ..........
25. Apakah memiliki dokumen realisasi pemanfaatan untuk rekrutmen SDMK dengan anggaran BOK, DAK
a. BOK 1. Ya 2. Tidak
b. DAK 1. Ya 2. Tidak
26. Jumlah tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk promosi kesehatan? ...............
27. Apakah melakukan usulan kebutuhan anggaran untuk honor tenaga kesehatan dengan kontrak kerja pada 2016?
1. Ya 2. Tidak
28. Jumlah usulan tenaga promosi kesehatan dengan kontrak kerja ..........
29. Apakah sudah melaksanakan pemetaan kebutuhan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pendidikan maupun pelatihan?
1. Ya 2. Tidak
30. Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pendidikan pada 2016 ..........
31. Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan pada 2016 ..........
32. Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti seminar dalam rangka peningkatan kompetensi pada 2016 ..........
33. Apakah dinkes kab/kota memiliki regulasi terkait pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan ?
1. Ya 2. Tidak
34. Jika ada, bentuknya 1. Perda 2. Perpub/perwali 3. SK Bupati/Walikota 4. SK Kepala Dinas Kesehatan 5. Surat Edaran
35. Jumlah usulan peserta DLP di Dinas Kesehatan Kab/Kota 1.
36. Apakah sudah dinkes kab/kota melakukan perijinan dan pengawasan praktik?
2. Ya 3. Tidak
1 dari 4
E1 KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI LAPANGAN
RESOLUSI RAKERKESNAS 2016 KABUPATEN/KOTA
Petunjuk Pengisian 1. Gunakanpinsil 2B dan bila ada kesalahan, hapus dengan bersih agar tidak membingungkan pewawancara
yang melakukan entri data. 2. Gunakan huruf besar/ angka balok agar mudah dibaca oleh orang lain. 3. Isilah jawaban dalam kotak atau di atas garis/spasi yang tersedia, dan besar huruf jangan melebihi batas
kotak atau garis/ spasi yang tersedia. 4. Isikan jawaban setiap pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Bacalah dan ikuti dengan teliti, instruksi yang
ada dalam kotak bergaris tebal. Lingkariopsi jawaban, kemudian tuliskan angka tersebut ke dalamkotak pada kolom yang disediakan.
1. Nama Responden Jabatan No. Hp
- - -
2. Provinsi
..................................................
3. Kab/Kota
..................................................
4. Unit Organisasi Perangkat
Daerah .......................................................................................
5. Tipologi Perangkat Daerah 1. Tipe A 2. Tipe B 3. Tipe C
6. Tahun/Semester Monev …………/…………….
7. Program PEMBANGUNAN KESEHATAN
8. Subsistem E. SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
Permasalahan Utama 1. Pengadaan obat dan alkes melalui e-katalog; 2. Pelaksanaan One Gate Policy pengelolaan obat dan vaksin; 3. Terjaminnya ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar
kefarmasian 4. Ketercukupan tersedianya anggaran bagi one gate policy dan jaminan
ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar kefarmasian
Judul Resolusi Pengadaan Obat dan Alkes melalui e-catalog
Butir Resolusi 1. Pemerintah Daerah memanfaatkan e-katalog seoptimal mungkin untuk menjaga ketersediaan obat dan vaksin di faskes
2. Pemerintah Daerah mendorong tenaga ULP memiliki sertifikat pengadaan B/J dalam rangka meningkatkan kemampuan pengadaan obat dan alkes dengan metode e-purchasing
3. Pemerintah Pusat mendorong LKPP untuk memberikan akses e-purchasing kepada RS swasta yang telah bekerja sama dengan BPJS. Dalam hal belum bisa melakukan e-purchasing, mendorong RS Swasta memanfaatkan e-katalog untuk pengadaan secara manual (offline)
4. Pemerintah Pusat mendorong agar setiap satker dan faskes menerapkan e-monev katalog obat sebagai instrumen monitoring pengadaan obat melalui e-katalog
Judul Resolusi Pelaksanaan One Gate Policy pengelolaan obat dan vaksin
2 dari 4
E1 Butir Resolusi 1. Pemerintah Pusat mendorong agar setiap satker dan faskes menerapkan e-
monev katalog obat sebagai instrumen monitoring pengadaan obat melalui e-katalog
2. Pemerintah Daerah mendorong instalasi farmasi menjadi UPT Daerah dalam rangka menerapkan one gate policy pengelolaan obat dan vaksin
3. Pemerintah Daerah menerapkan One Gate Policy pengelolaan obat dan vaksin secara optimal, mencakup perencanaan kebutuhan (Rencana Kebutuhan Obat dan Vaksin yang akurat), pemanfaatan e-katalog, e-monev katalog serta penerapan sistem e-logistik
4. Pemerintah Daerah meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan pengelolaan obat dan vaksin
5. Pemerintah Pusat akan menerbitkan regulasi tentang Instalasi Farmasi Pemerintah
Judul Resolusi Terjaminnya ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar kefarmasian
Butir Resolusi 1. Pemerintah Daerah mengusulkan DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian berdasarkan proposal-based dengan memperhitungkan kecukupan ketersediaanobat 18 bulan, yang didukung data yang akurat, serta mengalokasikan biayadistribusi obat dan vaksin (dengan memperhatikan kondisi geografis -laut dandarat) sampai dengan puskesmas dan jaringannya
2. Pemerintah Daerah mengusulkan di tahun 2017 biaya distribusi obat dan vaksin sampai dengan puskesmas dan jaringannya dan biaya operasional sistem informasi manajemen logistik obat secara elektronik melalui DAK non fisik Pemerintah Daerah melaksanakan DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasiansesuai petunjuk teknis untuk menjamin ketersediaan obatPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memenuhi kebutuhan tenaga kefarmasian di instalasi farmasi pemerintah dan puskesmas
Judul Resolusi Ketercukupan tersedianya anggaran bagi one gate policy dan jaminan ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar kefarmasian
Butir Resolusi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjamin kecukupan anggaran bagi pelaksanaan One Gate Policy dan jaminan ketersediaan mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar kefarmasian
KUESIONER EVALUASI 1. Berapa jumlah tenaga ULP dalam pengadaan B/J di Pemda
kabupaten/kota?
2. Berapakah Jumlah tenaga ULP dalam pengadaan B/J bersertifikat?
3. Apakah tenaga ULP dalam pengadaan B/J mencukupi untuk melaksanankan kegiatan pengadaan sekarang ini
1. Ya 2. Tidak
4. Apakah web e-catalog mudah diakses? 1. Ya 2. Tidak
5. Jumlah puskesmas tanpa tenaga kefarmasian (apoteker dan tenaga teknis kefarmasian) di kabupaten/kota ..............
6. Jumlah tenaga kefarmasian (apoteker dan tenaga teknis kefarmasian) di instalasi farmasi kabupaten/kota ..............
7. Jumlah apoteker di instalasi farmasi kabupaten/kota ..............
8. Apakah pemerintah daerah memanfaatkan e-catalog dalam penyediaan obat bersumber APBD Kab/Kota
1. Ya 2. Tidak
9. Apakah pemerintah daerah memanfaatkan e-catalog dalam penyediaan alat kesehatan, bersumber APBD Kab/Kota
1. Ya 2. Tidak
10. Apakah penyediaan obat dan alat kesehatan diluar e-katalog SESUAI peraturan pengadaan B/J Pemerintah
1. Ya 2. Tidak
3 dari 4
E1 11. Apakah ketersediaan obat sudah terpenuhi di faskes 1. Ya 2. Tidak
12. Apakah ketersediaan vaksin program imunisasi rutin di faskes terpenuhi
1. Ya 2. Tidak
13. Dalam penyediaan obat, apakah Pemda Kab/Kota sudah memanfaatkan e-katalog.
1. Ya 2. Tidak
14. Apakah dinas kesehatan kab/kota melakukan pembinaan ke RS swasta type C dan D dalam pemanfaatan e-purchasing dan pemanfaatan e-katalog secara manual
1. Ya 2. Tidak
15. Jumlah RS swasta yang kerjasama dengan BPJS ..........
16. Jumlah RS swasta yang sudah kerjasama dengan BPJS dan menggunakan metode e-purchasing atau e-katalog ...........
17. Apakah sudah memanfaatkan e-monev katalog obat dalam pengadaan obat dan vaksin berdasarkan e-katalog
18. Apakah dinas kesehatan melakukan pembinaan satker di tingkat kabupaten/kota dalam menerapkan e-monev katalog obat
1. Ya, Semuanya 2. Ya, Sebagian 3. Tidak
19. Apakah melakukan pembinaan setiap faskes di tingkat kabupaten/kota dalam menerapkan e-monev katalog obat
1. Ya, semua faskes
2. Ya, Sebagian faskes
3. Tidak
20. Apakah pemerintah daerah melakukan sosialisasi dalam menerapkan e-monev katalog obat
1. Ya 2. Tidak
21. Apakah dinas kesehatan memiliki instalasi farmasi sebagai
UPT Dinas 1. Ya 2. Tidak
22. Apakah dinas kesehatan memiliki tim pengelola obat terpadu 1. Ya 2. Tidak
23. Apakah dinas kesehatan melakukan One Gate Policy pengelolaan obat dan vaksin ditingkat kabupaten/kota
1. Ya 2. Tidak
24. Apakah dinas kesehatan melakukan peningkatan kapasitas pengelola obat dan vaksin bagi SDM di kabupaten/kota dan puskesmas
1. Ya 2. Tidak
25. Apakah dinas kesehatan mengusulkan proposal DAK Sub-bidang Yanfar untuk mendukung ketersediaan obat dan vaksin melalui pemerintah daerah
1. Ya 2. Tidak
26. Apakah terdapat alokasi biaya distribusi obat dan vaksin sampai ke puskesmas dan jaringannya
1. Ya 2. Tidak
27. Apakah tersedia proposal DAK subbidang Yanfar dari Pemda 1. Ya 2. Tidak
28. Apakah pemerintah daerah mengusulkan secara elektronik proposal DAK non fisik untuk distribusi obat dan vaksin ke puskesmas, jaringannya, serta operasional sistim informasi manajemen logistik obat
1. Ya 2. Tidak
29. Apakah ada dana distribusi obat dan vaksin ke puskesmas dan jaringannya.
1. Ya 2. Tidak
30. Apakah ada biaya operasional system informasi manajemen logistik obat secara elektronik melalui DAK non fisik dari pemerintah daerah
1. Ya 2. Tidak
31. Apakah pemerintah daerah melaksanakan DAK Subbidang Pelayanan kefarmasian sesuai juknis
1. Ya 2. Tidak
32. Apakah terdapat pencatatan dan pelaporan DAK sub bidang pelayanan kefarmasian
1. Ya 2. Tidak
4 dari 4
E1 33. Apakah dinas kesehatan mengalokasikan anggaran
pelaksanaan kegiatan One Gate Policy sesuai pedoman perhitungan kebutuhan anggaran
1. Ya 2. Tidak
34. Apakah tersedia anggaran One Gate Policy untuk pelaksanaan kegiatan jaminan mutu obat dan vaksin serta pemenuhan standar kefarmasian
1. Ya 2. Tidak
35. Apakah ada kendala dalam penyediaan obat melalui e-katalog
1. Ya 2. Tidak
36. Apakah respon penyedia jasa (e-katalog) dapat dipenuhi sesuai waktu yang ditetapkan?
1. Ya 2. Tidak
37. Apakah ditemukan penyedia jasa e-katalog setelah dipilih (klik) tidak sanggup melaksanakan?
1. Ya 2. Tidak
38. Apakah penolakan dari penyedia jasa karena obat tidak ada stok?
1. Ya 2. Tidak
39. Apakah ada kendalapengadaan obat e-katalog paket kecil karena penyedia jasa lebih mengutamakan paket yang besar (proses pengadaan jadi lama)?
1. Ya 2. Tidak
1 dari 2
G1 KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI LAPANGAN
RESOLUSI RAKERKESNAS 2016 KABUPATEN/KOTA
Petunjuk Pengisian 1. Gunakan pinsil 2B dan bila ada kesalahan, hapus dengan bersih agar tidak membingungkan pewawancara
yang melakukan entri data. 2. Gunakan huruf besar/ angka balok agar mudah dibaca oleh orang lain. 3. Isilah jawaban dalam kotak atau di atas garis/spasi yang tersedia, dan besar huruf jangan melebihi batas
kotak atau garis/ spasi yang tersedia. 4. Isikan jawaban setiap pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Bacalah dan ikuti dengan teliti, instruksi yang
ada dalam kotak bergaris tebal. 5. Lingkari opsi jawaban, kemudian tuliskan angka tersebut ke dalam kotak pada kolom yang disediakan.
1. Nama Responden Jabatan No. Hp
- - -
2. Provinsi
3. Kabupaten
4. Unit Organisasi Perangkat
Daerah .......................................................................................
5. Tipologi Perangkat Daerah 1. Tipe A 2. Tipe B 3. Tipe C
6. Tahun/Semester Monev …………/…………….
7. Program PEMBANGUNAN KESEHATAN
8. Subsistem G. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Permasalahan Utama 1. Indikator pembangunan kesehatan belum dijadikan indicator kinerja daerah 2. Implementasi kebijakan pembangunan tidak berpihak pada sector kesehatan 3. Belum terbitnya regulasi khusus Germas (pedoman pusat, punishment dan
pengawasan regulasi, integrasi LS, penentuan Leading Sector) 4. Pemangku kebijakan belum memahami pembangunan berwawasan kesehatan 5. Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat kurang maksimal
Judul Resolusi G.1 Payung Hukum Gerakan Masyarakat Sehat
Butir Resolusi G.1.1 Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/ kota membuat paying Germas
Judul Resolusi G. 2 Strategi Kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Butir Resolusi G. 2.1 Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota membuat strategi kebijakan Germas
Judul Resolusi G. 3 Advokasi dan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Butir Resolusi G. 3.1 Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/ kota melakukan advokasi dan sosialisasi Germas
Judul Resolusi G.4 Forum Kabupaten/ Kota Sehat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
2 dari 2
G1 Butir Resolusi G.4.1 Pemerintah daerah melakukan kerjasama lintas sektor melalui pembentukan
dan pengaktifan forum kabupaten/ kota sehat
Judul Resolusi G.5 Pendayagunaan Sumberdaya
Butir Resolusi G.5.1 Pemerintah pusat, provinis dan kabupaten/kota mendayagunakan sumberdaya yang ada dari pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Judul Resolusi G.6 Penguatan Kelembagaan
Butir Resolusi G.6.1 Pemerintah pusat akan mengkaji UKM primer, sekunder dan tertier di berbagai tingkatan
Judul Resolusi G.7 Istilah Gerakan Masyarakat
Butir Resolusi G.7.1 Pemerintah pusat akan meninjau kembali istilah gerakan masyarakat yang sudah ada menjadi lebih familier dan atraktif
KUESIONER EVALUASI
1. Apakah pemkab/pemkot sudah memiliki regulasi tentang germas sebagai turunan regulasi UU no 23 tahun 2014
1. Ya 2. Tidak
2. Apakah dinkes sudah memiliki pedoman umum Pendekatan Keluarga
1. Ya 2. Tidak
3. Apakah sudah memiliki dokumen rencana aksi Germas melalui pendekatan keluarga
1. Ya 2. Tidak
4. Jumlah bahan KIT advokasi yang menunjang terlaksananya advokasi Germas
..............
5. Jumlah bahan KIT sosialisasi yang menunjang terlaksananya sosialisasi Germas
..............
6. Apakah dinkes kabupaten/ kota sudah melakukan advokasi Germas
1. Ya 2. Tidak
7. Apakah puskesmas sudah melakukan sosialisasi Germas 1. Ya 2. Tidak
8. Apakah dinkes kabupaten/ kota memiliki pedoman kab/kota sehat sebagai dasar terbentuknya forum kab/kota sehat 1. Ya 2. Tidak
9. Apakah sudah memiliki instrumen pembinaan kab/kota sehat sebagai dasar terbentuknya forum kab/kota sehat 1. Ya 2. Tidak
10. Apakah dinkes sudah melakukan pembinaan kab/kota sehat sebagai upaya terbentuknya forum kabupaten/ kota sehat 1. Ya 2. Tidak
11. Jumlah SDM untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
..............
12. Apakah sudah melaksanakan koordinasi untuk pendayagunaan sumberdaya kab/ kota dengan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
1. Ya 2. Tidak
13. Apakah dinkes kabupaten/ kota memiliki instrumen pembinaan UKM primer
1. Ya 2. Tidak
14. Jumlah UKM primer, sekunder, tertier binaan di kab/kota ............
15. Apakah kab/kota telah memberikan pembinaan kepada UKM primer
1. Ya 2. Tidak
I
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratTahun 2016