inovasi dan perubahan

6
ANALISIS PERILAKU INDIVIDU DALAM BEKERJA Oleh : Anderiansyah, S.Kom 1. Pendahuluan Organisasi merupakan suatu wadah bagi sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Defenisi tersebut merupakan pengertian organisasi secara sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temukan bentuk- bentuk organisasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang kompleks. Di setiap harinya tanpa disadari, ketika kita mempunyai keperluan/tujuan, maka kita akan selalu berurusan dengan organisasi Dalam setiap elemen kehidupan, organisasi akan terkandung didalamnya. Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Keberhasilan sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya sangat tergantung pada kinerja dari masing- masing individu yang ada di dalamnya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan kinerja organisasi harus dimulai dari perbaikan prilaku dari setiap individu. 2. Tujuan Pengamatan a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Inovasi dan Perubahan Organisasi. b. Untuk mengetahui perilaku individu dalam sebuah organisasi. 3. Konsep yang digunakan Untuk mengetahui perilaku individu dalam sebuah organisasi secara lebih jelas, perlu diketahui beberapa karakteristik individu terlebih dahulu. Menurut Robbins (2003) ada tiga kategori karakteristik individu, yaitu : 1) Karakteristik biografis Karakteristik biografis terdiri dari usia, jenis kelamin, status perkawinan dan lamanya mengabdi pada organisasi : a. Usia Ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara usia dengan kepuasan kerja, artinya semakin tinggi usia seseorang semakin tinggi pula kepuasan kerjanya, terutama untuk pekerjaan-pekerjaan professional. Sementara untuk pekerjaan yang tidak professional terdapat hubungan seperti huruf U, artinya pada saat muda tingkat kepuasan kerjanya tinggi dan semakin lama semakin menurun, lalu pada usia yang lebih tinggi tingkat kepuasan kerjanya meningkat lagi. b. Jenis kelamin Perbedaan peranan laki-laki dan. perempuan amat bergantung pada konteks tempat dan waktu, artinya peranan perempuan pada satu tempat dengan tempat yang lain sering kali berbeda, demikian pula dengan waktu, peranan perempuan dari waktu ke waktu juga bergeser.

Upload: ande-riansyah

Post on 12-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Inovasi Dan Perubahan Organisasi

TRANSCRIPT

Page 1: Inovasi Dan Perubahan

ANALISIS PERILAKU INDIVIDU DALAM BEKERJA

Oleh : Anderiansyah, S.Kom

1. Pendahuluan

Organisasi merupakan suatu wadah bagi sekelompok orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Defenisi tersebut merupakan pengertian

organisasi secara sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temukan bentuk-

bentuk organisasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang kompleks. Di setiap

harinya tanpa disadari, ketika kita mempunyai keperluan/tujuan, maka kita akan selalu

berurusan dengan organisasi Dalam setiap elemen kehidupan, organisasi akan terkandung

didalamnya. Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Keberhasilan

sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya sangat tergantung pada kinerja dari masing-

masing individu yang ada di dalamnya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan kinerja

organisasi harus dimulai dari perbaikan prilaku dari setiap individu.

2. Tujuan Pengamatan

a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Inovasi dan Perubahan Organisasi.

b. Untuk mengetahui perilaku individu dalam sebuah organisasi.

3. Konsep yang digunakan

Untuk mengetahui perilaku individu dalam sebuah organisasi secara lebih jelas, perlu

diketahui beberapa karakteristik individu terlebih dahulu. Menurut Robbins (2003) ada

tiga kategori karakteristik individu, yaitu :

1) Karakteristik biografis

Karakteristik biografis terdiri dari usia, jenis kelamin, status perkawinan dan

lamanya mengabdi pada organisasi :

a. Usia

Ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif

antara usia dengan kepuasan kerja, artinya semakin tinggi usia

seseorang semakin tinggi pula kepuasan kerjanya, terutama untuk

pekerjaan-pekerjaan professional. Sementara untuk pekerjaan yang

tidak professional terdapat hubungan seperti huruf U, artinya pada saat

muda tingkat kepuasan kerjanya tinggi dan semakin lama semakin

menurun, lalu pada usia yang lebih tinggi tingkat kepuasan kerjanya

meningkat lagi.

b. Jenis kelamin

Perbedaan peranan laki-laki dan. perempuan amat bergantung pada

konteks tempat dan waktu, artinya peranan perempuan pada satu

tempat dengan tempat yang lain sering kali berbeda, demikian pula

dengan waktu, peranan perempuan dari waktu ke waktu juga bergeser.

Page 2: Inovasi Dan Perubahan

c. Status perkawinan

Ada bukti yang menyatakan bahwa pegawai yang sudah menikah lebih

rendah tingkat absensinya, lebih sedikit tingkat turnovernya, dan lebih

merasa puas dalam bekerja dibandingkan dengan pegawai yang belum

menikah.

2) Kompetensi

Kompetensi mengacu pada kemampuan belajar (aptitude) dan kemampuan

bekerja (ability) seseorang. Ada yang disebut dengan multiple intelligent yaitu

kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh seseorang menyangkut

kemampuan social, emosional dan budaya.

3) Belajar

Menurut defenisi dari Robbins (2003), belajar adalah perubahan perilaku yang

relative permanen yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman

yang dilaluinya. Ada tiga teori pembelajaran yang digunakan untuk

menjelaskan terjadinya perubahan perilaku, yakni Pertama, teori yang

menjelaskan bahwa proses belajar dapat dilakukan dengan memberikan

rangsangan dari luar, baik itu rangsangan yang alamiah (unconditioned

stimulus) maupun rangsangan buatan (conditioned stimulus). Rangsangan dari

luar tersebut akan memicu seseorang untuk melakukan perubahan perilaku.

Kedua teori yang menjelaskan bahwa perilaku manusia berhubungan dengan

konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkannya. Ketiga proses belajar

dilakukan dengan melalui observasi dan pengalaman.

4. Hail Observasi

Pengadilan Negeri Lubuklinggau yang merupakan pengadilan tingkat pertama yang

bertugas menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pada tingkat

pertama bagi masyarakat para pencari keadilan dengan cakupan wilayah hukum meliputi

Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara.

Pengadilan Negeri Lubuklinggau memmempunyai total 40 Personil yang terdiri dari :

Ketua Pengadilan : 1 Orang

Wakil Ketua Pengadilan : 1 Orang

Hakim : 12 Orang

Panitera/Sekretaris : 1 Orang

Wakil Panitera : 1 Orang

Wakil Sekretaris : 1 Orang

Panitera Muda Perdata : 1 Orang

Panitera Muda Pidana : 1 Orang

Panitera Muda Hukum : 1 Orang

Kasubbag Umum : 1 Orang

Kasubbag Keaugan : 1 Orang

Page 3: Inovasi Dan Perubahan

Kasubbag Kepegawaian : 1 Orang

Panitera Pengganti : 3 Orang

Jurusita/Jurusita Pengganti : 5 Orang

Staf Pelaksana : 10 Orang

Berikut Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Lubuklinggau

Page 4: Inovasi Dan Perubahan
Page 5: Inovasi Dan Perubahan

Dari ke 40 personil Pengadilan Negeri Lubuklinggau terdapat 2 orang Panitera Pengganti

dan 2 orang jurusita yang merangkap jabatan.

A. Panitera Pengganti

1) Hamid : Sebagai Staf Perdata

2) Alkautsari Dewi Adha, A.Md : Sebagai Staf Pidana

B. Jurusita

1) Boy Hendra Kusuma, SH : Sebagai Staf Perdata

2) Rusman Edwar : Sebagai Staf Kepegawaian

A. Karakteristik Biografis

1) Usia

Berdasarkan Usia Personil Pengadilan Negeri Lubuklinggau dibedakan

sebagai berikut

No. Kategori Umur Jumlah

1. Dibawah 38 Tahun 29 Orang

2. Diatas 38 Tahun 11 Orang

2) Jenis Kelamin

Berdasarkan Jenis Kelamin personil Pengadilan Negeri Lubuklinggau

dibedakan sebagai berikut :

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-Laki 31 Orang

2. Perempuan 9 Orang

3) Status Perkawinan

Berdasarkan Status Perkawinan, Personil Pengadilan Negeri Lubuklinggau

dibedakan sebagai berikut :

No. Status Perkawin Jumlah

1. Kawin 38 Orang

2. Belum Kawin 2 Orang

4) Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1. SD -

2. SMP -

3. SMA 10 Orang

4. Diploma III 5 Orang

5. Strata I 18 Orang

6. Strata II 7 Orang

Page 6: Inovasi Dan Perubahan

5. Analisis Hasil

Hasil analisi yang dilakukan mengenai prilaku individu pada Pengadilan Negeri

Lubuklinggau sebagai berikut :

Pegawai yang berada pada kategori usia diatas 38 tahun mengalami penurunan

kinerja. Terutama mereka yang sudah mendekati masa pensiun.

Pegawai dengan jenis kelamin laki-laki cenderung menunjukan kinerja yang baik

dan aktif. berbeda denga pegawai dengan jenis kelamin perempuan, mereka

cenderung pasif dan lebih sering keluar kantor untuk mengurusi anak-anak mereka

terutama pagi dan siang hari ketika jam masuk sekolah dan jam pulang sekolah.

Pada Pengadilan Negeri Lubuklinggau hampir semua pegawai sudah berkeluarga,

dari total 40 pegawai hanya 2 orang yang belum menikah. Kinerja dari mereka

yang belum berkeluarga lebih baik dari para pegawai yang telah berkeluarga. Para

pegawai yang sudah berkeluarga mempunyai masalah dengan absensi dikarenakan

pegawai yang sudah menikah tidak tinggal dikota yang sama dengan tempat

mereka bekerja, dengan kata lain tempat mereka berdomisili dan bekerja berbeda

kota. Hal itu menyebabkan mereka harus pulang dan pergi ke kota tempat mereka

berdomisili dengan menempuh perjalanan kurang lebih 7 jam perjalanan darat

setiap minggu.

Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai, mereka yang

berpendidikan tinggi lebih bertanggung jawab dan lebih cepat memahami

menyelesaikan pekerjaan dibandingkan mereka yang mempunyai pendidikan yang

lebih rendah.

6. Kesimpulan

Dari hail pengamatan dapat disimpulkan bahwa Usia, Jenis Kelamin, Faktor Perkawinan

dan Pendidikan berpengaruh terhadap prilaku pegawai.

7. Daftar Pustaka

1. Elu, Wilfridus B dan Purwanto, Agus Joko. 2014. Inovasi dan Perubahan Organisasi.

Tangerang Selatan : Universitas Terbuka